Anda di halaman 1dari 10

PROGRAM KERJA UNIT TRANSFUSI DARAH

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAIS


KABUPATEN SELUMA
Tahun 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya

sehingga dapat terselesaikan laporan rencana “Program Kerja Unit Transfusi Darah RSUD

Tais Kabupaten Seluma Tahun 2020”. Adapun laporan ini dimaksudkan sebagai salah satu

bahan evaluasi kinerja maupun tingkatan mutu pelayanan Unit Tranfusi Darah agar kedepannya

menjadi lebih baik.

Mungkin dalam laporan ini masih banyak kekurangan untuk itu penulis mengharapkan

kritik serta saran yang membangun untuk kesempurnaan laporan ini. Hanya Allah SWT tempat

berserah diri semoga rahmat dan karunianya dilimpahkan kepada kita semua.

Akhir kata kami berharap agar laporan ini dapat bermanfaat dan menjadi acuan dalam

meningkatkan kualitas pelayanan di UTDRS RSUD Tais.

Seluma, 6 Januari 2020

Penulis
PROGRAM KERJA UNIT TRANSFUSI DARAH
TAHUN 2020

I. PENDAHULUAN
Mutu (kualitas) pelayanan kesehatan menurut Wijono (1999) adalah derajat dipenuhinya
Standar Profesi atau Standar Prosedur Operasional (SPO) dalam pelayanan pasien dan
terwujudnya hasil-hasil outcome seperti yang diharapkan. Peningkatan mutu dan Keselamatan
Pasien adalah upaya untuk meningkatkan mutu secara keseluruhan dengan terus menerus
mengurangi risiko terhadap pasien dan staf baik dalam proses klinis maupun lingkungan fisik.
Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit merupakan bagian integral yang tidak dapat
dipisahkan dari pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Pada saat ini perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan semakin meningkat dan sudah mengarah pada
spesialisasi dan subspesialisasi seperti bidang Transfusi darah.
Dalam Peraturan Menteri Nomor 83 Tahun 2014 disebutkan perihal Standar Pelayanan
Transfusi Darah. Adapun Unit Transfusi Darah atau seringkali disingkat UTD merupakan
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pendonor darah, penyediaan darah, dan
pendistribusian darah. Unit transfusi darah ini hanya diselenggarakan oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah, atau PMI (Palang Merah Indonesia). Bila digolongkan berdasarkan
tingkatannya maka unit transfusi darah terdiri atas UTD tingkat nasional, tingkat provinsi
dan tingkat kabupaten/kota. Sedangkan berdasarkan kemampuan pelayanannya standar
pelayanan transfusi darah UTD terdiri atas kelas utama, kelas madya dan kelas pratama.

II. LATAR BELAKANG


Salah satu indikator kesehatan suatu negara adalah MMR (Maternal Mortality Rate). Di
Indonesia MMR sat ini mencapai 228/100.000 kelahiran hidup, berarti terjadi 228 kematian ibu
per 100.000 kelahiran hidup (SKRT, 2007). Bila dibandingkan dengan negara ASEAN maka
angka kematian ibu di Indonesia masih sangat tinggi. Berbagai kondisi diketahui sebagai
penyebab tingginya angka kematian ibu tersebut dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa
penyebab utama kematian ibu melahirkan adalah pendarahan yaitu sekitar 28%, sehingga dapat
dikatakan bahwa tingginya angka kematian ibu tidak dapat dipisahkan dengan kualitas pelayanan
darah.
Ketersediaan darah aman di rumah sakit merupakan salah satu standar pelayanan minimal
rumah sakit yang berarti setiap rumah sakit harus memiliki stock darah aman 24 jam di UTDRS
serta manajemen pelayanan transfusi darah.
Agar transfusi darah rumah sakit dapat berjalan dengan baik dan terstandar maka
dibutuhkan pedoman pelaksanaan sebagai upaya peningkatan kualitas UTDRS dalam
melaksanakan pelayanan darah yang berkualitas.
Untuk itulah perlu disusun program standar UTD RSUD tais sebagai pedoman yang jelas
untuk peningkatan mutu pelayanan yang berbasis keselamatan kerja di Unit Transfusi darah.

III. TUJUAN
A. UMUM
Terlaksananya pelayanan transfusi darah aman di rumah sakit dengan sistem
distribusi tertutup serta berkualitas, terkoordinasi dan sesuai standar.
B. KHUSUS
1. Meningkatkan pelayanan Transfusi Darah terhadap pasien
2. Terlaksananya kegiatan penyelenggaraan pelayanan Transfusi darah yang
bermutu dan berkualitas di rumah sakit.
3. Menghasilkan pelayanan Unit Transfusi Darah bagi pasien dengan aman, tepat
waktu, efesien dan rasional.
4. Tersedianya acuan bagi rumah sakit dalam melaksanakan pelayanan transfusi
darah yang berkualitas .

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


A. KEGIATAN POKOK
Memenuhi standar mutu pelayanan UTD rumah sakit yang tertuang dalam instrumen
akreditasi rumah sakit/ buku pedoman pengelolaan Pelayanan Unit Transfusi Darah
Rumah Sakit.

B. RINCIAN KEGIATAN
1. Pelaksana manajemen dan teknis pelayanan transfusi darah.
2. Melaksanakan pelayanan transfusi pada pasien dan pendonor.
3. Melakukan pengadaan peralatan dan bahan habis pakai serta reagensia.
4. Mengikuti diklat/ seminar untuk peningkatan sumber daya manusia di bidang
transfusi darah.
5. Melakukan pemusnahan darah secara berkala.
6. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) seperti Jas Lab, masker, sarung tangan,
dll.
7. Melakukan pencatatan dan pelaporan serta tindak lanjut.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Dalam pelaksanaan PMKP di unit kerja dengan menggunaan metode siklus PDC/SA yaitu:
1. Plan : Membuat rencana program dan rencana kerja serta form pengumpulan
data/sensus harian,
2. Do : Melaksanakan pengumpulan data dan palaksanaan program unit kerja
3. Study : Melakukan analisa data dan validasi data atas data yang dikumpulkan
4. Action : Melakukan tindak lanjut atas hasil yang didapatkan Pelaksanaan kegiatan melalui
pertemuan rutin tiap bulan, audit kepatuhan pelaksanaan indikator dan evaluasi
dari penanggung jawab ruangan.

VI. SASARAN
1. Tercapainya 65% pembenahan standar pelayanan dan manajemen Unit Transfusi
Darah pada tahun 2020.
2. Terlaksananya 100% kegiatan transfusi darah pada pasien dan pengambilan darah
pendonor serta pemusnahan darah .
3. Terselenggaranya Donor Massal minimal 1 tahun sekali pada tahun 2020.
4. Terselenggaranya diklat dan seminar bagi Tim Pelayanan UTDRS minimal 1 tahun
sekali pada tahun 2020.
5. Terlaksananya 95% pencatatan evaluasi kinerja petugas.
6. Tercapainya 90% penggunaan APD (Alat Pelindung Diri).
7. Tercapainya 100% pencatatan dan pelaporan mengenai pelayanan UTDRS untuk
setiap bulannya dengan tepat waktu.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


TAHUN 2020
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pembenahan standar pelayanan dan

manajemen
2 kegiatan transfusi darah pada pasien
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dan pengambilan darah donor.
3 Donor Massal √
4 Mengikuti diklat dan seminar √
5 pencatatan evaluasi kinerja petugas √ √
6 Melakukan pencatatan dan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pelaporan

VIII. RENCANA KEBUTUHAN ALKES, BHP DAN LAIN LAIN


Terlampir

IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Setiap 1 tahun sekali melakukan evaluasi Pembenahan standart pelayanan dan
manajemen.
2. Monev (Monitoring Evaluasi) dilakukan berkala :
1) Harian oleh Unit
2) Bulanan (laporan Ka Unit dan Ka Instalasi)
Sarana yang dipakai dalam monev adalah:
1) Laporan langsung ke pengendali mutu dan instalasi secara teratur maupun
insidentil
2) Rapat bulanan Mutu dan Staf
X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
1. Dilakukan melalui sensus harian indikator mutu dan pelaporan setiap bulan dari
penangung jawab Unit kepada Kepala Instalasi untuk di analisis dan pembuatan rencana
tindak lanjut oleh kepala Intalasi dan dilanjutkan kepada Direktur Rumah Sakit.
2. Pencatatan pelaporan Insiden Keselamatan Pasien unit kerja dan staf apabila ditemukan
insiden keselamatan pasien dilakukan pelaporan dan pembuatan kronologis untuk
dilaporkan ke Instalasi
3. Evaluasi kegiatan dilakukan oleh Kepala Unit untuk selanjutnya dilakukan pembuatan
Rencana Tindak Lanjut.

XI. PENUTUP
Demikianlah Pedoman Pelayanan UTDRS disusun yang dapat dipergunakan
sebagai pedoman dalam menjalankan tugas profesi dengan baik dan benar sesuai
ketentuan standar pelayanan kesehatan sehingga pelayanan kesehatan prima dapat
terwujud.
Akhirnya semoga pedoman pelayanan UTDRS ini dapat dipergunakan oleh
seluruh UTDRS dan bermanfaat bagi peningkatan mutu layanan di pelayanan UTDRS
Rumah Sakit.

Seluma , 7 Januari 2020

Mengetahui,
Kepala Instalasi UTDRS Kepala Ruangan UTDRS

dr. Muchamad Apriyanto Antoni, S.Kep, Ns


NIP. 19860411 201903 1 002 NIP. 19840506 200604 1 004
lampiran 1

USULAN ALAT KESEHATAN (ALKES)

INSTALASI UTD RSUD TAIS KABUPATEN SELUMA


No Nama Barang Jumlah Jenis Keterangan
1 Centrifuge tabung 1 Unit Peminjaman ke
laboratorium
2 Alat Hematologi 1 Unit Peminjaman ke
laboratorium
2 Platelet Agigator 1 Unit
3 Elektrik Sealer 1 Unit
4 Digital 1 Unit
balance/Timbangan
Elektrik Darah
5 Cool box sesuai standar 10 Unit Untuk distribusi darah ke
ruangan rawat
6 Thermometer Suhu 1 Unit
7 Thermometer Ruangan 1 Unit
8 Komputer 1 Unit
9 Printer 1 Unit
10 Lemari administrasi 1 Unit
11 Timer 1 Unit
12 AC 2 Unit
13 Instalasi Refrigerated 1 Unit Refrigerated Centrifuge
Centrifuge belum terinstalasi
14 Troli 2 Unit Tempat alat penyadapan
darah
15 Kursi Donor 2 Unit Mohon Perbaikan
Lampiran 2.

USULAN BAHAN HABIS PAKAI (BHP)

INSTALASI UTD RSUD TAIS KABUPATEN SELUMA

No Nama Barang Jumlah Jenis Keterangan


1 Kantong darah Pcs Hanya ada double 350 cc
a. Pediatrik/ anak 50 dan Pediatrik
b. Single 250 cc 100
c. Single 350 cc 100
d. Double 250 cc 100
e. Double 350 cc 100
2 Stick Hemoglobin 10 Kotak Pemeriksaan Hb
Merk HemoSmart

Metode kuper sulfat


Bj.1.053 500 ml 5 Botol
Bj. 1.062 500 ml 5
3 Reagen Crosmach /uji 100 Kartu Lebih Akurat
silang serasi Metode Gel
test, IC card

4 Antisera Pemeriksaan Golongan


1. A 10 Botol darah
2. B 10
3. AB 10
4. Anti D ig g/m 10
5 Anti D ig g 10 Botol untuk pembuatan CCC
6 Tabung Reaksi 12x 75 200 Pcs
mm
7 Kartu Golongan Darah 200 Psc
8 Objek Glass 100 Kotak
9 Reagen Hepatitis C 200 Test Tidak ada bantuan
kemenkes tahun 2019.
Yang tersisa ed.2020
Lampiran 3.

USULAN OBAT-OBATAN DAN MAKANAN TAMBAHAN PENDONOR

RUANGAN UTDRS RSUD TAIS KABUPATEN SELUMA

No Nama Jumlah Keterangan


1 Neurobion Tablet 100 buah
2 Domperidon tablet 100 buah
3 Paracetamol tablet 100 buah
4 Antacid tablet 100 buah
5 Susu 200 gelas
6 Mie Instan 200 buah
7 Roti 200 buah

Seluma , 7 Januari 2020

Mengetahui,
Kepala Instalasi UTDRS Kepala Ruangan UTDRS

dr. Muchamad Apriyanto Antoni, S.Kep, Ns


NIP. 19860411 201903 1 002 NIP. 198405062006041004

Anda mungkin juga menyukai