Anda di halaman 1dari 2

TERAPI MOLUSKUM KONTAGIOSUM DENGAN BENZOIL PEROKSIDE 10% PADA ANAK USIA 3 TAHUN

MUCHAMAD APRIYANTO

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAIS SELUMA

ABSTRAK

Moluskum kontagiosum merupakan penyakit infeksi kulit yang sering emngenai anak blab la

Kata kunci : moluskum kontagiosum,diagnosis, terapi

Korespondensi

Muchamad Apriyanto, dr. alamat : jln. Lintas Bengkulu Manna KM. 59 No. 42 Kel. Talang Saling Kec.
Seluma Bengkulu. Hp. 082186633336, email : alihadjin@gmail.com

Pendahuluan

Moluskum kontagiosum adalah penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh Molluscipox virus.

Kasus

Seorang anak laki-laki, MF 3 tahun, suku Serawai tinggal di Seluma dating ke Poli Umum Rumah Sakit
Umum Daerah Tais Kabupaten Seluma diantar oleh orang tuanya dengan keluhan timbul bentol bentol
berwarna putih mengkilat seperti mutiara bulat berukuran bervariasi tanpa disertai rasa nyeri dan gatal
yang timbul di paha kanan belakang, lutut kanan belakang, betis kanan belakang dan pantat sejak 3
bulan yang lalu.

Awalnya bentol tersebut timbul 3 bulan yang lalu setelah pasien mandi di kolam renang umum sejumlah
2 buah berwarna putih pada paha kanan belakang tanpa disertai rasa nyeri dan gatal. Lama kelamaan
bentol tersebut semakin lama semakin menyebar pada betis kanan dan pantat pasien. Pasien belum
pernah melakukan pengobatan apapun pada penyakit yang dideritanya tersebut. Pasien tidak
mengeluhkan adanya demam sebelumnya. Tidak terdapat cairan di dalam bentol tersebut. Tidak ada
anggota keluarga yang punya keluhan yang sama seperti yang dialami oleh pasien. Riwayat alergi
disangkal.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit ringan, kesadaran kompos mentis,
pernafasan 22 kali per menit, denyut nadi 94 kali per menit, suhu tubuh 36,40 C, berat badan 12,5 kg,
tinggi badan 93 cm, status gizi baik.

Mata tak tampak konjungtiva pucat, sclera anikterik. Telinga, hidung, tenggorokan dalam batas normal.
Tidak dijumpai pembesaran kelenjar getah bening di leher. Suara paru vesikuler kakan dan kiri. Bunyi
jantung dalam batas normal. Abdomen dalam batas normal. Akral hnagan dan tidak ada edema.
Pemeriksaan laboratorium tidak dilakukan.

Pada status dermatologis regio gluteal, femur dextra, genu dextra dan cruris dextra terdapat papul
berwarna putih mengkilat seperti mutiara, multiple, milier sampai lentikuler, ukuran 0,1 sampai 0,4 cm,
berbatas tegas, bentuk seperti kubah dengan terdapat lekukan (delle) di tengah, tersebar diskret.

Penatalaksanaan pada kasus ini adalah dengan menggunakan Benzoil Peroksida gel 10%, diberikan 2 kali
sehari selama 1 bulan terapi. Setelah dilakukan pengolesan Benzoil Peroksida 10% selama 1 bulan lesi
sembuh. Selama pemberian Benzoil Peroksida 10%, diberikan edukasi mengenai cara untuk melakukan
pencegahan terjadinya penyakit seperti menjaga kebersihan diri, menghindari kontak fisik langsung,
larangan untuk berenang, tidak menggunakan peralatan pribadi secara bersama-sama, serta
menghindari garukan atau trauma pada lesi.

Pembahasan

Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, dan status dermatolis pasien, dapat diperoleh
diagnosis pasien ini adalah Moluskum Kontagiosum. Moluskum kontagiosum adalah penyakit infeksi
kulit yang dsibabkan oleh virus poks. Penyakit ini terutama menyerang anak-anak dengan karakteristik
klinis berupa papul berbentuk kubah, berkilat, dan pada permukaan terdapat lekukan/umbilikasi (delle).
Penularan dapat terjadi secara langsung melalui kontak fisik dengan kulit yang terinfeksi ataupun tidak
langsung melalui kolam renang, handuk. Dapat terjadi autoinokulasi dan reaksi koebnerisasi.

Etiologi Moluskum Kontagiosum adalah Molluscipox virus (MCV). Virus ini merupakan anggota family
Poxiviridae, subfamili Chordopoxviridae, dan genus Molluscipoxvirus. Bentuk virus menyerupai batu bata
dengan volume kisaran 300 x 220 x 100 nm dengan inti virus bikonkaf. Virus ini mengadakan replikasi di
dalam sitoplasma sel. MCV terdiri dari 4 subtipe yaitu MCV 1, MCV 2, MCV 3, dan MCV 4. Keempat
subtype tersebut menimbulkan gejala klinis serupa. Moluskum kontagiosum pada anak anak sering
disebabkan oleh MCV 1. Sedangkan pada dewasa dan imunokompromais sering disebabkan MCV 2
dengan kontak seksual sebagai jalur penularan utama.

Prevalensi Moluskum Kontagiosum di dunia berkisar 5-7,5%. Penelitian pada 3 rumah sakit besar di
Indonesia menyebutkan bahwa Surabaya, semarang, manado

Anda mungkin juga menyukai