Mengetahui
drg. Donarita
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya program mutu rawat jalan Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bunda Noni Palembang
dapat terselesaikan. Perlu disadari bahwa masih kurangnya mutu pelayanan di rumah sakit
terkait komitmen pimpinannya. Serta masih memerlukan dukungan dari klinis di rumah sakit.
Indikator mutu pelayanan rumah sakit sangat bermanfaat dalam pengelolaan rumah
sakit, terutama untuk mengukur kinerja rumah sakit. Manfaat tersebut sebagai acuan
pengontrolan untuk mendukung pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan kegiatan
di masa yang akan datang.
Oleh sebab itu, tim mutu pelayanan rawat jalan RSIA Bunda Noni palembang
berusaha melaksanakan kegiatan pengumpulan data indikator pelayanan mutu rumah sakit.
Dengan harapan dapat meningkatkan kualitan mutu pelayanan.
PALEMBANG, 2021
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Lembar Pengesahan....................................................................................................... i
Kata Pengantar.............................................................................................................. ii
Bab I Pendahuluan......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................................ 1
C. Ruang Lingkup Dan Atat Unit.............................................................................. 2
D. Landasan............................................................................................................ 2
Bab V Penutup............................................................................................................. 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mutu adalah faktor yang mendasar dari pelanggan. Mutu adalah penentuan
pelanggan atas pengalaman nyata terhadap produk dan jasa pelayanan. (wiyono,
2017)
Berbagai macam definisi tentang mutu berikut, memberikan gambaran bahwa
mutu mengandung artian yang sangat luas. Contoh: Juran mengatakan bahwa mutu
produk adalah kecocokan penggunaan produk untuk memenuhi kebutuhan dan
kepuasan pelanggan; deming mendefinisikan mutu adalah kesesuaian kebutuhan
pasar; Feigenbaum mendefinisikan mutu adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya.
Dari berbagai definisi di atas bahwa mutu memiliki dimensi yang luas, namun secara
keseluruhan mutu dapat dikatan berkaitan dengan sesuatu yang penting untuk
diwujudkan oleh organisasi atau instansi sebagai bukti mampu dalam memberikan
produk ataupun pelayanan terhadap pelanggan dan masyarakat.
Indikator adalah petunjuk atau tolak ukur yang dapat diukur. Indikator mutu
asuhan kesehatan atau pelayanan kesehatan dapat mengacu pada indikator yang
relevan; berkaitan dengan struktur, proses, dan outcomes. Penetapan indikator mutlak
diperlukan agar organisasi dapat mengevaluasi kualitas mutu pelayanan yang
diberikan agar mampu menindaklanjuti evaluasi yang diperoleh untuk meningkatkan
kualitas mutu pelayanan kesehatan kearah yang lebih baik.
Mutu asuhan kesehatan suatu organisasi, pelayanan kesehatan dapat diukur
dengan memeperhatikan atau memantau dan menilai indikator, kriteria, dan standar
asuhan yang relevan. Indikator mutu rumah sakit akan mencerminkan kualitas
pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut. Fungsinya untuk melaksanakan
manajemen kontrol dan alat mendukung pengambilan ketetapan dalam rangka
perencanaan kegiatan yang akan datang.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Penyusunan kamus indikator mutu RSIA Bunda Noni Palembang adalah untuk
pedoman dalam upaya pengelolaan mutu dan keselamatan pasien.
2. Tujuan Khusus
a. Menjadi panduan dalam mengontrol mutu pelayanan.
b. Mengarahkan upaya-upaya peningkatan mutu lebih spesifik dan terarah.
c. Memberikan kemudahan bagi unit kerja dalam memahami indikator yang
dimaksud.
1
C. RUANG LINGKUP DAN TATA URUT
Ruang lingkup kamus indikator ini meliputi jenis dan macam indikator mutu
yang telah ditetapkan melalui surat keputusan Direktur RSIA Bunda Noni Palembang
pada era manajemen, area klinis maupun sasaran keselamatan pasien dengan key
performa indicator untuk masing-masing indikator yang dipilih.
Tata urut penyusunan kamus indikator mutu meliputi:
Bab 1: Pendahuluan
Bab 2: Definisi
Bab 3: key performa indicator, mutu, dan keselamatan pasien
Bab 4: penutup
D. LANDASAN
Penyusunan kamus indikator mutu ini didasarkan pada regulasi sebagai berikut:
1. Undang-undang no 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran.
2. Undang-undang no 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
3. Undang-undang no 44 tahun 2009 tentang rumah sakit.
4. Undang- undang no 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik.
5. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 129/MENKES/PER/II/2008 tentang Standar
pelayanan minimal rumah sakit.
6. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 1438/MENKES/PER/IX/2010 tentang
standar pelayanan kedokteran.
7. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang
keselamatan pasien.
2
BAB II
DEFINISI OPERASIONAL
A. Kamus indikator adalah buku yang berisi tentang berbagai macam indikator mutu
pelayanan yang telah ditetapkan dengan baik pada area manajemen, knilis, maupun
keselamatan pasien.
B. Judul indikator adalah variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan
atau status yang memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan yang
terjadi dari waktu ke waktu atau tolak ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif terhadap
target atau standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
C. Definisi operasional adalah penjelasan tentang pengertian indikator.
D. Dimensi mutu adalah suatu pandangan dalam menentukan penilaian terhadap mutu
pelayanan yang diberikan berdasarkan standar WHO;
1. Kelayakan
2. Ketersediaan: tingkat pelayanan dan perawatan yang tepat sesuai kebutuhan.
3. Kesinambungan: tingkat perawatan dan pelayanan dikoordinasi antar disiplin
ilmu.
4. Ketepatan waktu: tingkat perawatan dan pelayanan diberikan sesuai waktu yang
diperlukan.
5. Keselamatan: tingkat perawatan dan pelayanan dimana risiko intervensi dan
lingkungan direduksi untuk pasien, keluarga, residen, dan petugas kesehatan.
6. Kehormatan dan harga diri: diberikan bedasarkan menghargai kebutuhan, harapan,
dan keinginan individu.
7. Manfaat: perawatan dan pelayanan bermanfaat bagi pasien.
8. Efektifitas: sesuai dengan pengetahuan untuk mencapai outcomes yang
diinginkan.
9. Efisien
10. Efficacy
E. Numetor adalah besaran nilai pembilang dalam rumus indikator kinerja.
F. Denominator adalah besaran nilai pembagi dalam rumus indikator kinerja.
G. Metodelogi pengumpulan data:
1. Retrospektif: data diambil dari kegiatan yang telah lalu.
2. Concurrent: data diambil dari kegiatan yang baru dimulai atau akan dilakukan.
H. Sampel: jumlah pasien atau individu dari populasi yang akan dimasukkan dalam
analisa.
I. Kriteria:
1. Inklusi: jumlah sampel yang akan diambil memenuki kriteria yang telah
ditentukan.
2. Eksklusi: jumlah sampel yang tidak memenuhi kriteria yang ditentukan.
J. Tipe indikator
1. Struktur: mengukur sarana dan prasarana.
2. Proses: mengukur kegiatan.
3. Outcome: mengukur hasil dari kegiatan.
K. Sumber data: asal atau tempat yang dojadikan dasar kajian yang berhubungan
langsung dengan persoalan.
L. Pengumpul data: orang yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan data setiap
satuan kerja.
M. Periode waktu pelaporan: harian, bulanan, triwulan, semester, atau tahunan.
N. Tempat pengumpulan data: satuan kerja yang mengumpulkan data indikator kinerja
mutu dan keselamatan pasien.
O. Target dalam %: sasaran yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil secara nyata.
BAB III
INDIKATOR MUTU UNIT
1 <60 MENIT
WAKTU PELAYANAN RAWAT JALAN
INDIKATOR AREA
2 <60 MENIT
KLINIS
3 100%
FREKUENSI Bulanan
ANALIS DATA
METODELOGI Analis data pada penelitian ini menggunakan kuisoner
ANALISA DATA untuk mendapatkan keabsahan data
SUMBER DATA Unit rawat jalan
PENANGGUNG Penggung jawab rawat jalan
JAWAB
NAMA ALAT Penghitung waktu
AUDIT
PUBLIKASI Internal
DATA
STANDAR 100%
METODOLOGI Survey
PENGUMPULAN
DATA
CUKUPAN DATA Unit rawat jalan
FREKUENSI Harian
PENGUMPULAN
DATA
FREKUENSI Bulanan
ANALIS DATA
METODELOGI Rekapitulasi dan analisa sederhaana dilaksanakan
ANALISA DATA penanggung jawab unit rawat jalan kemudian setiap
bulannya data dilaporkan pada komite PMKP dan Direktur
SUMBER DATA Unit rawat jalan
PENANGGUNG Penggung jawab rawat jalan
JAWAB
NAMA ALAT Format pencatatan
AUDIT
PUBLIKASI Internal
DATA
STANDAR 100%
METODOLOGI Survey
PENGUMPULAN
DATA
CUKUPAN DATA Unit rawat jalan
FREKUENSI Harian
PENGUMPULAN
DATA
FREKUENSI Bulanan
ANALIS DATA
METODELOGI Rekapitulasi dan analisa sederhaana dilaksanakan penanggung
ANALISA DATA jawab unit rawat jalan kemudian setiap bulannya data
dilaporkan pada komite PMKP dan Direktur
SUMBER DATA Unit rawat jalan
PENANGGUNG Penggung jawab rawat jalan
JAWAB
NAMA ALAT Kuisioner
AUDIT
PUBLIKASI DATA Internal
FORMAT PENCATATAN
KUISIONER PASIEN INSTALASI RAWAT JALAN
Kami mohon kiranya bapak/ibu/suadara dapat meluangkan waktu untuk kuisioner ini demi
perbaikan mutu pelayanan di rumah sakit. Kami menjamin kerahasian bapak/ibu/suadara
dalm pengisian kuisioner ini.
Untuk mengisinya, cukup memberikan tanda centang (√) pada salah satu kriteria penelaian
anda (puas/tidakpuas) terhadap pelayanan kami dan mohonberikan alsannya. Atas kesediaan
bapak/ibuk/sudara. Kami sampaikan terimakasih.
No. Kuisioner :
Bulan/Tahun :
Nama : usia: pendidikan:
....................................................................................................................................................
9
BAB IV
FEBRUARI 75 45
MARET 83 46
APRIL 88 39
MEI 92 44
JUNI 95 33
JULI 79 45
AGUSTUS 80 37
SEPTEMBER 91 45
OKTOBER 77 35
NOVEMBER 71 40
DESEMBER 80 30
10
50
40
30
CAPAIAN
STANDAR
20
10
0
I I L EI NI LI S
AR AR ET RI JU TU BE
R
BE
R
BE
R
BE
R
U U AR A P M JU S M O M M
JA
N BR M U E T VE SE
FE AG PT OK DE
SE NO
Sasaran waktu tunggu pelayanan rawat jalan tiap bulannya <60 menit, telah mencapai standar
minimal waktu tunggu pelayanan.
Analisa:
11
FEBRUARI 75 23
MARET 83 30
APRIL 88 28
MEI 92 30
JUNI 95 25
JULI 79 27
AGUSTUS 80 35
SEPTEMBER 91 25
OKTOBER 77 30
NOVEMBER 71 35
DESEMBER 80 27
12
50
40
30
CAPAIAN
STANDAR
20
10
0
AR
I
AR
I ET RI
L EI NI LI US R R R R
AR M JU JU ST BE BE BE BE
NU RU AP U M TO M M
JA FE
B M
AG PT
E
OK VE SE
SE NO DE
Sasaran waktu tunggu pelayanan USG tiap bulannya <60 menit, telah mencapai standar
minimal waktu tunggu pelayanan.
Analisa:
13
JANUARI 69 80
FEBRUARI 75 83
MARET 83 85
APRIL 88 88
MEI 92 90
JUNI 95 92
JULI 79 94
AGUSTUS 80 95
SEPTEMBER 91 95
OKTOBER 77 97
NOVEMBER 71 97
DESEMBER 80 98
14
100
80
60
CAPAIAN
TARGET
40
20
0
I I L EI NI LI
AR AR ET RI JU US BE
R
BE
R
BE
R
BE
R
NU RU AR A P M JU
UST M TO M M
JA FE
B M
AG PT
E
OK VE SE
SE NO DE
ANALISA:
1. Struktur: SDM dilakukan sesuai dengan SPO
2. Proses: Mempertahankan pelayanan dan kerja sesuai SPO pelayanan
3. Outcome: Dari data di atas pada tiap bulannya di tahun 2021, waktu tunggu
pelayanan rawat jalan sesuai target standar
4. Rekomendasi: Mempertahankan kinerja sesuai dengan SPO yang berlaku
5. Kesimpulan: Pada grafik di atas telah disimpulkan bahwa waktu tunggu pelayanan
rawat jalan sudah mecapai target.
15
BAB V
PENUTUP
16