Anda di halaman 1dari 33

STASE MANAJEMEN

KELOMPOK 1
PENDAHULUAN
 1. MANAJEMEN KEPERAWATAN
 Manajemen keperawatan mempunyai lingkup manajemen
operasional yang merencanakan, mengatur, dan
menggerakkan para karyawannya untuk memberikan
pelayanan keperawatan yang sebaik-baiknya kepada pasien
melalui manajemen asuhan keperawatan. Agar dapat
memberikan pelayanan keperawatan dengan sebaik-
baiknya, maka diperlukan suatu Standard Asuhan
Keperawatan (SAK) yang akan digunakan sebagai target
maupun alat kontrol pelayanan tersebut.
 2. FUNGSI MANAJEMEN KEPERAWATAN
1). Perenacanaan
2). Pengorganisasiaan
3). Kepegawaian
4). Pengarahan
5). Pengendalian/Evaluasi
PELAKSANAAN MANAJEMEN
KEPERAWATAN
 PROFIL RUANGAN
 Ruangan IRNA RS UNRAM merupakan salah satu ruangan rawat
inap di Mataram yang melayani perawatan pasien rawat gabung.
 Berdasarkan hasil wawancara dan observasi tanggal 2 maret
2021 di ruang IRNA memiliki 2 pintu masuk. Ruang IRNA RS
UNRAM memiliki 15 ruangan yang dibagi menjadi 10 ruang
rawat inap, 1 nurse station, 1 gudang, 1 ruang alat, 1 ruang
tindakan, dan 1 ruang status medis.
 Ruang IRNA RS UNRAM memiliki kepala instalasi di pimpin
oleh kepala ruangan, dengan jumlah seluruh perawat ruangan
sebanyak 16 perawat. Selain tenaga keperawatan terdapat 1 tenaga
admin.
 VISI
 Menjadi rumahsakit yang unggul dengan pelayanan yang
komprehensif dan melibatkan kegiatan multidisipliner untuk
meningkatkan status kesehatan masyarakat.
 MISI
1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan, penelitian
dan pelayanan medis dasar dan spesialistik secara komprehensif
(promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative) yang berkualitas
sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
2. Menjalanakan kegiatan operasional secara efektif dan efisien serta
sinergis sehingga menghasilkan nilai tambah bagi stockholder
(pelanggan, pekerja, mitra kerja, pemilik dan msyarakat).
MOTO :

RAMAH, PROFESIONAL, BERKUALITAS


PENGUMPULAN DATA
 Pengumpulan data dilakukan selama 3 hari, yaitu tanggal 02
maret s/d 05 maret 2021 dan dilanjutkan dari tanggal 06-13
maret dibarengi dengan roll play meliputi 3 komponen
utama : (1) tenaga perawat / M1, (2) sarana dan prasarana /
M2, dan (3) metode pemberian asuhan keperawatan / M3.
Data yang diperoleh, dianalisis dengan analisa SWOT
sehingga didapatkan beberapa rumusan masalah, kemudian
dipilih 1 sebagai prioritas masalah.
TENAGA & PASIEN (M1-MAN)
A. Struktur Organisasi Ruang IRNA RS UNRAM Tahun
2021: KEPALA RUANGAN
Rina Kurnia, S. Kep., Ns.

KETUA TIM 1 KETUA TIM 2


Hesty Luciani, A.md., Kep. Uhaili, S. Kep., Ns.

PERAWAT ASOSIATE PERAWAT ASOSIATE


1. Hapriawan A.Md,Kep 1. Lasti Hartina A.Md,Kep
2. Yanita Sridini A.Md,Kep 2. Baiq Ria Syafraini S.Kep Ns
3. Johaeratun Toyibah A.Md,Kep 3. Nike Githa Rahayu S.Kep, Ns
4. Siti Putrinidara S.Kep,Ns 4. Novia Wiyati S.Kep, Ns
5. Lale Nawang Ratih A.Md,Kep 5. Iva Annisha Novira A.Md Kep

Struktur Organisasi Instalasi Rawat Inap RS UNRAM 2021 (Sumber : IRNA RS UNRAM Tahun 2021)
 Berdasarkan hasil wawancara dan observasi tanggal 02
maret 2021 di ruang IRNA RS UNRAM terdapat 28 bed
pasien. ruang IRNA RS UNRAM dipimpin oleh Kepala
ruangan. Di ruang IRNA RS UNRAM menggunakan
MPKP tim modifikasi, pada shift pagi 1 ketua tim dan 3
perawat pelaksana dan kepala ruangan, shift sore 1 ketua
tim dan 3 orang perawat pelaksana, shift malam 1 ketua tim
dan 3 orang perawat pelaksana.
 B. Tenaga Perawat
Masa Jenjang
No Nama JK Pendidikan Status Pelatihan Keterangan
kerja Karir
1.
Rina kurnia,S.Kep.,Ns P 5 Thn S.Kep.,Ns Kontrak BTCLS
2. HestyLuciani, Amd.Kep P 3 thn Amd.Kep Kontrak BTCLS
3. HapriawanAmd.Kep L 3 thn Amd.Kep Kontrak BTCLS
4. YanitaSridiniAmd.Kep P 3 thn Amd.Kep Kontrak BTCLS
5. M. JuangHanggara, S.Kep.,Ns L 3 thn S.Kep.,Ns Kontrak BTCLS
6. JohaeratunToyibahAmd.Kep P 5 bln Amd.Kep Kontrak BTCLS
7. Nurhidayanti. S.Tr.Kep P 3 bln S.Tr.Kep Kontrak BTCLS
8. SitiPutriniDara, S.Kep.,Ns P 3 thn S.Kep.,Ns Kontrak BTCLS

9. LaleNawangRatihAmd.Kep P 3 thn Amd.Kep Kontrak BTCLS


10. RasmiHarnitaAmd.Kep P 3 thn Amd.Kep Kontrak BTCLS
11. Uhaili S.Kep.,Ns L 3 thn S.Kep.,Ns Kontrak BTCLS

12. BaiqRiaSyafraini,S.Kep.Ns P 1 bln S.Kep.Ns Kontrak BTCLS

13 Mike GithaRahayu S.Kep.,Ns P 5 bln S.Kep.,Ns Kontrak BTCLS

14 Ni Made Ratiana R. S.Kep.,Ns P 3 thn S.Kep.,Ns Kontrak BTCLS

15 NoviaWiyantiS.Kep.Ns P 5bln S.Kep.Ns Kontrak BTCLS

16 Iva AnnishaNoviraAmd.Kep P 1 bln Amd.Kep Kontrak BTCLS


Tabel 3.2 Distribusi Tenaga Non Keperawatan Berdasarkan
Spesifikasi Pekerjaan di Ruang IRNA RS UNRAM Tahun 2021, sebagai
berikut :
No Kualifikasi Jumlah Honor/PT
1. Ahli gizi 1 Kontrak
2 Administrasi 1 Kontrak
2. Cleaning Service 6 Outsoursing
Sumber : Ruang IRNA RS UNRAM Tahun 2021
C. Tingkat Ketergantungan Pasien
Tabel 3.3 Jumlah Keperawatan Berdasarkan Klasifikasi
Ketergantungan Pasien Menurut Douglas
Waktu Kebutuhan Perawat
Klasifikasi Pagi Sore Malam
Minimal 0,17 0,14 0,07
Partial 0,27 0,15 0,10
Maksimal 0,36 0,30 0,20
Sumber : Douglas 1984
 D. Tingkat Ketergantungan Pasien & Kebutuhan Tenaga
Perawat
Tabel 3.5 Tingkat ketergantungan pasien dan kebutuhan perawat
pada tanggal 3 maret 2021 di ruang IRNA (metode douglas).
Waktu Kebutuhan Perawat
Klasifikasi Pagi Sore Malam
Minimal 0,51 0,42 0,21
Partial 1,35 0,75 0,5
Maksimal 1,08 0,9 0,6

Sumber : Ruang IRNA Tahun 2021


Total tenaga perawat:
Pagi : 3 orang
Sore : 2 orang
Malam : 2 orang
+
7 Orang perawat
Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas pada tanggal

3 maret 2021 di Ruang IRNA adalah : 7 orang perawat +2 orang

Ketua Tim + 1 orang tenaga (kepala ruangan), sehingga total jumlah

perawat yaitu 10 orang.


E. Alur Pasien Masuk

Pasien

IGD / VK POLIKLINIK

Pasien
Keluarga
Penanggung Jawab
Petugas Admisi
PENDAFTARAN
LABORATORIUM PENUNJANG RAWAT INAP
DIAGNOSTIK R. PERAWATAN

RADIOLOGI
SARANA & PRASARANA (M2-MATERIAL)
a. Peralatan dan fasilitas
Sarana dan Prasarana didapatkan dari hasil wawancara dan
observasi sebagai berikut : 2). Alat Non Medik
1) Daftar Infentaris : JUMLAH
NO NAMA BARANG KONDISI
NO. NAMA BARANG
JUMLAH
KETERANGAN
BARANG
BARANG 1. Ac 14 Baik
1. Suction 1
2. Minor Set 1 2. Cermin Baik
3. Stetoskop 1 3. Jam dindig 2 Baik
4. Tensimeter Analog 1
Dewasa 4. Vas bunga Baik
5. Tensi meter Digital 1 5. Sofa 3 Baik
6. Tensimeter anak 1
7. Thermometer 2 6. Kulkas 2 Baik
8. Penlight 7. Tv 1 Baik
9. Nebulazer 1
10. Standar Infus 8
8. Meja makan 20 Baik
11. Ambu Bag 9. Remot ac 1 Baik
12. Box Emergency
10. Remot Tv 1 Baik
13. Torniquet 1
14. Tongspatel 11. Jemuran handuk Baik
15. Tabung O2 12. Lemari 1 Baik
16. Tabung O2 Portable 11
17. Flowmeter 3 13. Lemari portable Baik
18. Humidifier 3 14. Gayung 2 Baik
19. Tromol 1
20. Korentang 1 15. Ember 6 Baik
21. Troli Alat 2 16. Shower Baik
22. Troli Emergency 1
23. Gunting 1 17. Closet duduk Baik
24. Bak Instrumen 18. Keset 10 Baik
25. Bengkok 1
26. Film Viewer 1
19. Papan nama Baik
27. Kulkas penyimpanan 20. Tempat sampah Baik
28. Urinal
29. Bed Dewasa 24
21. Tiang infuse 8 Baik
30. Bed Anak 4 22. Kunci kamar Baik
31. Pispot 23. Tirai 10 Baik
32. Buli Buli
33. Baskom mandi 24. Gambar dinding Baik
34. Coolerbag 25. Rak sepatu 8 Baik
35. Box pasang infuse
36. Kursi roda 1 26. Hand rub Baik
37. Lampu uv 27. Papan penunjuk arah Baik
38. ECG 1
39. Infus Pump 1 28. Tempat sampah 10 Baik
40. Syringe Pump 1 kecil
41. Monitor pasien 1 29. Kursi pengunjung 2 Baik
42. Timbangan 1
Sumber : Ruang IRNA Tahun 2021
4). Alat Kantor
3) Linen
JUMLAH
JUMLAH NO. NAMA BARANG KONDISI
NO. NAMA BARANG KONDISI BARANG
BARANG 1.CPU 1 Baik
1. Sprei hijau 13 Baik 2.Mause 1 Baik
2. Sprei putih 12 Baik 3.Monitor 1 Baik
3. Sarung bantal putih 3 Baik 4.Kalkulator
4. Sarung bantal hijau 3 Baik 5.Kipas angin 1 Baik
5. Stik laken putih 15 Baik 6.TV 1 Baik
6. Stik laken hijau 2 Baik 7.Vas Bunga
7. Perlak hijau 13 Baik 8.Ordener 20 Baik
8. Perlak merah 1 Baik 9.Pembolong kertas 1 Baik
9. Perlak biru 3 Baik 10.
Bak stempel 1 Baik
10. Selimut putih 17 Baik 11.
Telepon 1 Baik
11. Selimut coklat 11 Baik 12.
Lemari berkas
12. Handuk 3 Baik 13.
Ners station 1 Baik
13. Gown 1 Baik 14.
Kursi kantor 6 Baik
14. Washlap 3 Baik 15.
Jam dinding 2 Baik
15. Lap 2 Baik 16.
Box storage
16. Bantal 8 Baik 17.
Printer Fotocopy 1 Baik
17. Celemek hijau 7 Baik 18.
Tempat sampah 10 Baik
18. Dup lubang 8 Baik 19.
Alat tulis
19. Linen hijau 7 Baik 20.
Apar 2 Baik
20. Celemek bening 1 Baik 21.
Buku obat
21. Sperei pink Baik 22.
Box file
Sumber : Ruang IRNA Tahun 2021 23.
Wifi
24.
Helmet Emergency
25.
Papan siaga 2 Baik
bencana
26. CCTV 1 Baik
27. Printer 1 Baik
Sumber : Ruang IRNA Tahun 2021
6). SOP/SAK Ruang Irna RS UNRAM
5). Daftar penyakit terbanyak 6 bulan terakhir a. Akses Pelayanan dan kontinguitas Pelayanan (AKP)

NO Nama Penyakit Jumlah b. Hak pasien dan keluarga


1 DHF c. Asassment pasien
2 Trombositopnea d. Pelayanan pasien
3 DM e. Pelayanan anastesi dan bedah
4 Pneumonia
f. Mangement dan penggunaan obat
5 TB Paru
6 Cardiomegali g. Pendidikan pasien dan keluarga
7 GEA h. Peningkatan mutu dan kesehatan pasien
8 CHF i. PPI
9 Stroke
j. Tata kelola kepegawaian dan pengolahan
10 ISPA
Sumber : Ruang IRNA Tahun 2021 k. Management fasilitas dan keselamatan
l. Kualifikasi pendidikan staf
m. Management komunikasi dan informasi
n. Sasaran keselamatan pasien
o. Millenium Development Goals
1) Fasilitas untuk petugas kesehatan :
1. Kasur :
2. Karpet plastic :1
3. Air galon :2
2) Administrasi penunjang :
1) Buku register alat :0
2) Buku register pasien keluar :0
3) Buku Visite :0
4) Buku register Lab :0
5) Buku register gizi :0
6) Buku TTV :0
7) Buku obat :1
8) Buku Linen :1
9) Buku transfer pasien :1
10) Buku Pinjam Meminjam :1
LOKASI DENAH
RUANG PERAWATAN RS UNRAM

Keterangan :
1. R. Rawat inap Langko 1 11. R. Rawat inap Pejanggik 4
2. R. Rawat inap Cakra 1 12. R. Rawat inap pejanggik 2
3. Gudang 13. R. Rawat inap VIP 2
4. R. Rawat inap Cakra 2 14. R. Alat
5. R. Rawat inap Langko 2 15. R. Tindakan
6. R. Cek status medik : jalur evakuasi
7. NS ◙ : CCTV
8. R. Rawat inap VIP 1
9. R. Rawat inap Pejanggik 1
10. R. Rawat inap Pejanggik 3
METODE PEMBERIAN ASUHAN
KEPERAWATAN (M3-METHOD)
 Ada 5 metode pemberian asuhan keperawatan profesional
yang sudah ada :
 1. Metode Fungsional
Metode fungsional merupakan manajemen klasik yang
menekankan efisiensi, pembagian tugas yang jelas, dan
pengawasan yang baik. Metode ini sangat baik untuk rumah sakit
yang kekurangan tenaga. Perawat senior menyibukkan diri
dengan tugas manajerial, sedangkan perawat pasien diserahkan
kepada perawat junior dan/atau belum berpengalaman.
Kelemahan dari metode ini adalah pelayanan keperawatan
terpisah-pisah, tidak dapat menerapkan proses keperawatan.
Setiap perawat hanya melakukan 1-2 jenis intervensi (misalnya
merawat luka). Metode ini tidak memberikan kepuasan kepada
pasien maupun perawat dan persepsi perawat cenderung kepada
tindakan yang berkaitan dengan keterampilan saja.
Kepala Ruangan

Perawat : Perawat : Perawat : Perawat :


Pengobatan Merawat luka Pengobatan Merawat luka

Pasien/klien
Skema 1. Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan Fungsional
 Metode Tim
Metode ini menggunakan tim yang terdiri atas anggota yang berbeda-beda dalam
memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien. Perawat ruangan dibagi
menjadi 2-3 tim/grup yang terdiri atas tenaga profesional, teknikal, dan pembantu
dalam satu kelompok kecil yang saling membantu.
Kepala Ruangan

Ketua Tim Ketua Tim

Staf Perawat Staf Perawat

Pasien / klien Pasien / klien

Skema 2. Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan Team nursing


 Metode Primer
Metode penugasan dimana satu orang perawat bertanggung
jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien
mulai pasien masuk sampai keluar rumah sakit. Mendorong
praktik kemandirian perawat, ada kejelasan antara pembuat
rencana asuhan dan pelaksana. Metode primer ini ditandai
dengan adanya keterkaitan kuat dan terus-menerus antara pasien
dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, malakukan,
dan koordinasi asuhan keperawatan selama pasien dirawat.
Konsep dasar metode primer adalah ada tanggung jawab dan
tanggung gugat, ada otonomi, dan ketertiban pasien dan keluarga.

Dokter Kepala Ruangan Sarana RS

Perawat Primer

Pasien / Klien

Perawat Perawat Perawat pelaksana


pelaksana pelaksana jika diperlukan
evening night days

Skema 3. Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan Primary Nursing


 Metode Kasus
Setiap perawat ditugaskan untuk melayani seluruh kebutuhan pasien saat dinas. Pasien akan
dirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap shift, dan tidak ada jaminan bahwa pasien
akan dirawat oleh orang yang sama pada hari berikutnya. Metode penugasan kasus biasanya
diterapkan satu pasien satu perawat, dan hal ini umumnya dilaksanakan untuk perawat privat
atau untuk keperawatan khusus seperti: isolaso, intensivecare. Kelebihannya adalah perawat
lebih memahami kasus per kasus, sistem evaluasi dari manajerial menjadi lebih mudah.
Kekurangannya adalah belum dapat diidentifikasi perawat penanggung jawab, perlu tenaga
yang cukup banyak dan mempunyai kemampuan dasar yang sama.

Kepala Ruangan

Staf Perawat Staf Perawat

Pasien / klien Pasien / klien

Skema 4. Sistem Asuhan Keperawatan Case Method Nursing


 Modifikasi: MAKP Tim-Primer
Pada model MAKP tim digunakan secara kombinasi dari kedua sistem. Menurut
Ratna S. Sudarsono (2000) penetapan sistem model MAKP ini didasarkan pada
beberapa alasan :
a Keperawatan primer tidak digunakan secara murni, karena perawat primer
harus mempunyai latar belakang pendidikan S1 Keperawatan atau setara.
b Keperawatan tim tidak digunakan secara murni, karena tanggung jawab
asuhan keperawatan pasien terfragmentasi pada berbagai tim.
c Melalui kombinasi kedua model tersebut diharapkan komunitas asuhan
keperawatan dan akuntabilitas asuhan keperawatan terdapat pada primer.
Disamping itu, karena saat ini perawat yang ada di RS sebagian besar adalah
lulusan SPK, maka akan mendapat bimbingan dari perawat primer/ketua tim
tentang asuhan keperawatan.

Kepala Ruang

PP1 PP2

PA PA

PA PA

PA PA

7-10 7-10 Pasien


Pasien

(Jadwal diatur Pagi, Sore, Malam dan Libur/Cuti)


MONEY (M4)
Sumber dana Rumah Sakit yaitu :

NO Sumber Dana Presentase (%)


1 BPJS 25 %
2 Umum 25 %
3 Dinas Sosial -
BOPTN 50 %
4
KEMENDIKBUD
Jumlah 100%
Sumber : wawancara dengan Manajemen keuangan RS UNRAM

Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan dengan salah satu staff manajemen keuangan RS
UNRAM, sumber dana operasional berasal dari BOPTN KEMENDIKBUD, Pendapatan
fungsional dari pendapatan pelayanan rumah sakit. (umum dan BPJS), biaya kamar permalam
kamar kelas 3 75 ribu, kelas 2 165 ribu, kelas 1 260 ribu dan vip 455 ribu. Selain itu juga
semua sumber dana yang ada akan dikelola dengan cara central/diamprah dan tidak di kelola
secara fungsional oleh ruangan.
MUTU (M5)
1. Kajian Teori
Mutu asuhan kesehatan sebuah rumah sakit akan selalu terkait dengan struktur,
proses dan outcome system pelayanan RS tersebut. Mutu asuhan pelayanan RS
juga dapat dikaji dari tingkat pemanfaatan sarana pelayanan oleh masyarakat,
mutu pelayanan dan tingkat efisiensi RS
2. Aspek Instruktur (input)
Struktur adalah semua input untuk system pelayanan sebuah RS yang meliputi MI
(tenaga), M2 (sarana prasarana) , M3 (metode asuhan keperawatan) , M4 (dana),
M5 (Mutu) dan lainnya.
3. Proses
Proses adalah semua kegiatan dokter,perawat,dan tenaga profesi lain yang
mengadakan interaksi secara professional dengan pasien.
4. Outcome
Outcome adalah hasil akhir kegiatan dokter,perawat,dan tenaga
profesi lain terhadap pasien.
5. Hasil kajian
BOR Pasien( Bed Occuption Rate )
BOR = Jumlah Pasien/jumlah bed x 100%
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 2 maret- 13 maret 2021
diruang IRNA didapatkan gambaran kapasitas tempat tidur adalah 28
tempat tidur dengan rincian sebagai berikut :
BOR 1 bulan terakhir yaitu pada bulan Februari 2021
Jumlah Bed Tidak
Bed Terpakai Bor
Bed Terpakai
28 10 18 10/28 x 100%
= 35 %
Jadi, BOR pada tanggal 2 bulan maret 2021 adalah %
KAJIAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN
Pengukuran tingkat kepuasan klien menggunakan kuesioner
yang berisi 25 pertanyaan dengan pilihan jawaban : “sangant
puas” dengan score 4, “Puas” dengan score 3, “tidak puas”
dengan score 2, “sangat tidak puas” dengan score 1.
Selanjutnya tingkat kepuasan klien dikategorikan sebagai
berikut :
1) Puas : > 75%
2) kurang puas : 65-75%
3) tidak puas : <65%
Berdasarkan penyebaran kuesioner dari 10 klien pada tanggan 3
Maret 2021 di dapatkan hasil bahwa 4 orang menyatakan sangat
puas (40 %), dan 6 orang menyatakan kurang puas (60%) dan dan
tidak ada yang menyatakan tidak puas terhadap pelayanan
keperawatan di ruang irna RS UNRAM.
PERIORITAS MASALAH
Prioritas masalah
NO. MASALAH M S Ma Nc Av Prioritas
Belum adanya
protap timbang
1 terima di ruangan 3 4 4 5 4 20
sesuai dengan
komunikasi efektif
Kurangnya sarana
2 prasarana struktur 2 2 2 2 3 11
organisasi ruangan
Ketidaksesuaian
antara Angka Beban
3 Kerja (ABK) 3 3 4 4 3 17
dengan jumlah
perawat yang ada
PLAN OF ACTION (POA)
Target Indikator/ Target
No Masalah Tujuan Program/ Kegiatan PJ Waktu
keberhasilan
1 Belum adanya protap Timbang terima dilakuakn 1. Menyusun format timbang 1. Tersusunnya format
timbang terima di sesuai dengan komunikasi trima sesuai dengan timbang terima sesuai
ruangan sesuai dengan effektif komunikasi effektif dengan komunikasi effektif
komunikasi efektif 2. Membentuk penanggung 2. Terlaksananya proses
jawab timbang terima timbang terima sesuai
3. Melaksanakn timbang trima komunikasi effektif
sesuai dengan komunikasi 3. terdokumentasinya
effektif pelaksanaan timbang terima
4. Mendokumentasikan
pelaksanakan timbang terima
2 Kurangnya sarana MAKP berjalan dengan 1. Menyusun Peran dan tugas Terdokumentasinya struktur
prasarana Struktur baik sesuai dengan tugas, dalam struktur organisasi organisasi ruangan serta
Organisasi ruangan peran dan kewenangan 2.Melaksanaan peran dan tugas Penerapan MAPK berjalan
klinisnya serta adanya sesuai dengan struktur dengan baik
struktur organisasi ruangan organisasi
3. Mendokumentasikan
pelaksanaan MAKP.
3 Ketidaksesuaian Meratanya distribusi 1. Menyususun pembagian 1. Tersusunnya pembagian
antara Angka Beban pembagian kerja sesuai tugas perawat dalam tugas perawat
Kerja (ABK) dengan dengan kemampuan pelayanan keperawatan 2. Pelaksanaan Asuhan
jumlah perawat yang perawat berjalan dengan baik
2. Melaksanakan pekerjaan
ada
sesuai pembagian dan
kemampuan SDM
3. Mendokumentasikan
pelaksanaan pelayanan
sesuai kemampuan.
TERIMA KASIH~

Anda mungkin juga menyukai