ANALISIS SITUASIONAL
2. Sejarah Singkat
Sebelum tahun 1950 Rumah Sakit Tk. II dr. AK Gani bernama
MILITAIRE HOSPITAL sebagai bagian dari MILITAIRE GENESKUNDIGE
DIENS (MGD) yang dipimpin oleh Letnan Kolonel dr.Nord Hoerecht dan Kapten
(Apoteker) Bouman, Rumah sakit ini dibawah Komando KNIL. Tepatnya pada
tanggal 13 Mei 1950 Rumah Sakit yang bernama MILITAIRE HOSPITAL
diserahkan oleh KNIL kepada APRI diwakili oleh Mayor dr.Ibnu Sutowo.
Pelaksanaan serah terima dilakukan secara bertahap berhubung dengan
pemindahan tentara KNIL dari daerah pedalaman ke Palembang, sementara itu
penggunaan Rumah Sakit masih secara bersama antara KNIL dan APRI.
Mengingat jasa-jasa dari dr. Ak.Gani yang waktu itu menjadi Gubernur Sumatera
Selatan, nama dr. AK.Gani dibuatkan menjadi nama Rumah Sakit berdasarkan
Surat Keputusan KASAD Nomor Skep/1210/VIII/1976 tanggal 27 Agustus 1976
dan peresmian nama Rumah Sakit diselenggarakan dalam rangka memperingati
Hari Kesehatan Angkatan Darat ke XXXI tanggal 16 Oktober 1976.
129
130
d. MOTTO “ S6”
S6 : Simpatik , Senyum, Salam, Sentuh, Sabar, Sembuh
e. FALSAFAH
Menjunjung Tinggi harkat dan martabat manusia dalam pelayanan
kesehatan dengan tulus, ikhlas dan tanpa membedakan suku, agama dan
golongan.
131
f. SLOGAN
Tiada hari tanpa perubahan kearah yang lebih baik
c. Motto
“Setia melayani dengan kasih sayang dan empati”
132
KEPALA RUANGAN
DESY ARWITA S.Pd, S.Kep, M.Kes
PNS III/C 197012131993032004
ADMINISTRASI
Irnaini, S.Kep,Ns
Anggota Anggota
Anggota
Lili Apriani, Amd.Kep Nusa Novalina, Am.Kep
Octora Pasmalisa, Am.kep
Non Medis
Fitri Handayani
133
A. INPUT
1. MAN
a. Kuantitas tenaga perawat
1) Kajian Data
Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat ruangan didapatkan
jumlah tenaga pelaksanan diruang Teratai saat ini 23 orang. Dengan
perincian 1 orang Kepala Ruangan, 1 orang Wakil kepala ruangan, 3
orang Ketua Tim, serta 23 orang Perawat Pelaksana. Dari 18 tenaga
perawat yang ada, dalam pelaksanannya dibagi menjadi 3 tim yang
pelaksanaannya, dan di bagi menjadi 3 shift jaga yaitu :
a) Shift pagi : 07.00-14.00 WIB( 9 orang)
b) Shift sore : 14.00-21.00 WIB ( 3 orang)
c) Shift malam : 21.00-07.00 WIB ( 3 orang)
d) Libur Lepas malam : 5 orang
e) Cuti : 3 orang
Perawat yang bertugas dalam shift pagi secara menetap adalah kepala
ruang, ketua tim, dan tenaga administrasi, sedangkan perawat lain bertugas
sesuai jadwal shift. Jumlah tempat tidur yang terdapat diruang Teratai
berjumlah 40 tempat tidur.
Berdasarkan observasi yang dilakukan selama 3 hari dari
3 November 217 s/d 5 November 2017 perhitungan tenaga perawat
diruang Teratai dapat dilihat dari tabel 3.1 berikut :
Tabel 3.1
Perhitungan Tenaga Perawat Menurut Douglas di ruang Teratai
Periode 3 – 5 November Tahun 2017
Tanggal 3 November 2017
TINGKAT KETERGANTUNGAN JUMLAH KEBUTUHAN TENAGA
KLASIFIKASI JML PASIEN PAGI SORE MALAM
Minimal 25 25 x 0,17 = 4,25 25 x 0,14 = 3,5 25 x 0,07 = 1,75
Parsial 3 3 x 0,27 = 0,81 3 x 0,15 = 0,45 3 x 0,10 = 0,3
Total 2 2 x 0,36 = 0,72 2 x 0,36 = 0,72 2 x 0,20 = 0,4
Jumlah 30 5,78 4,67 2,45
6 5 2
Observasi Mahasiswa Profesi NersTahun 2017
134
Jumlah perawat pagi yang dibutuhkan adalah 6 orang, sore 5 orang dan malam 2
orang. Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas per hari pada tanggal
3 November 217 diruang Teratai adalah 13 orang.
Jumlah perawat pagi yang dibutuhkan adalah 7 orang, sore 6 orang dan malam 3
orang. Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas per hari pada tanggal
4 November 217 diruang Teratai adalah 16 orang.
Jumlah perawat pagi yang dibutuhkan adalah 7 orang, sore 6 orang dan malam 3
orang. Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas per hari pada tanggal
5 November 217 diruang Teratai adalah 16 orang.
87 jam
Keperawatan tidak langsung : 33 orang x 1 jam = 33 jam
Penyuluhan kesehatan : 33 orang x 0,25 jam = 8,25 jam
Total jam keseluruhan adalah 128,25 jam
b. Jumlah total jam keperawatan yang dibutuhkan pasien/hari adalah :
128,25 jam : 33 orang/hari = 3,8 jam/orang/hari
c. Jumlah kebutuhan tenaga perawat pada ruang Teratai berdasarkan formula
Gillies adalah :
3,8 x 33 x 365 = 45771 = 27,6 = 28 perawat
(365-128) x 7 1659
d. Jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan disatu ruang Teratai adalah :
28 + 20% = 28 + 6 = 34 perawat
e. Jumlah kebutuhan tenaga perawat yang dibutuhkan perhari adalah :
Rata-rata pasien/hari x Rata-rata jam perawatan/hari
Jam hari kerja efektif/hari
= 33 x 3,8 = 125,4 = 17,9 = 18 perawat
7 7
f. Jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan pershift yaitu dengan ketentuan Eastler
( dalam Swansburg, 1990, h.71 ) :
Shift Pagi 47% = 8,4 = 8 perawat
Shift Sore 36% = 6,5 = 7 perawat
Shift Malam 17% = 3,1 = 3 perawat
g. Kombinasi tenaga menurut Abdellah & Lavinne adalah :
Tenaga professional 55% = 10 orang
Tenaga non professional 45%= 8 orang
= 33 x 2
137
= 66 jam
= 66
7
= 9,4 (9 orang)
b. Partial care
= 5x3
= 15 jam
= 15
7
= 2,1 (2 orang)
c. total care
= 4x4
= 16 jam
= 16
7
= 2,3 (2 orang)
Total perawat 9 + 2 + 2 = 13 orang ( nilai A)
= 128 x 13
237
= 1664
237
138
= 33 + 7 x 25
100
= 10 → nilai C
Tabel 3.2
Analisa jumlah tenaga kerja di ruangan Teratai
Periode 3-5 November 2017
Rumus Jumlah kebutuhan Jumlah tenaga yang Keterangan
Penyediaan tenaga tenaga ada saat ini
kerja
Dougles 15 23 +8
Depkes RI 47 23 -24
Gillies 34 23 -11
Sumber : Data Ruang teratai tahun 2017
Analisis
139
1. Jumlah Perawat
Menurut Status
Pegawai
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan didapatkan data
staff karyawan di ruang Teratai dapat dilihat pada tabel 3.3 dibawah ini :
Tabel 3.3
Distribusi Frekuensi Jumlah Perawat
Menurut Status Kepegawaian
Periode 3-5 November 2017
Analisa
Dari data tabel 3.3 diperoleh bahwa status kepegawaian perawat
di ruang Teratai yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil sebanyak
140
Tabel 3.4
Jumlah Perawat Menurut Jenjang Pendidikan Di Ruang Teratai
Periode 3 s/d 5 November 2017
No Jenis pendidikan November 2017 %
1. Pendidikan S2 Kesehatan 1 4,3
2. S1 + Ners 4 17,4
DIII Keperawatan (Skep Non
3. 17 74
Ners)
4. SPK 1 4,3
Jumlah 23 100
O
Analisa :
Dari tabel 3.4 didapatkan hasil bahwa jenjang pendidikan di ruang
Teratai yaitu perawat dengan jenjang pendidikan S2 Kesehatan yaitu 1 orang,
S1 + Ners berjumlah 4 orang DIII keperawatan dan jenjang S1 keperawatan
yaitu 17 orang dan SPK 1 orang. Dilihat dari kondisi jenjang pendidikan
pegawai diruang teratai masih banyak DIII dibandingkan dengan S1, sehingga
perlunya pegawai DIII di distribusikan untuk menempuh pendidikan yang lebih
tinggi agar pola pikir dan wawasan untuk mengembangkan ruang teratai lebih
141
maju dan tercapai tujuan yang diharapkan atau perlunya penambahan pegawai
yang mempunyai jenjang lebih tinggi (S1 + Ners)
3. Jumlah Perawat
Berdasarkan
Tingkat Usia
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan didapatkan data staff
karyawan di ruang teratai dapat dilihat pada tabel 3.5 dibawah ini :
Tabel 3.5
Distribusi Jumlah Perawat Menurut Tingkat Usia
Periode 3-5 november 2017
N
Tingkat usia November 2017 %
o
1. > 21-30 tahun 19 82.6
2. > 30-50 tahun 4 17.4
Jumlah 23 100
Data Ruang Teratai
Analisa
Menurut BPS (Badan Pusat Statistik Indonesia) kategori usia produktif
adalah 25 tahun sampai 40 tahun. Usia terendah di ruang teratai adalah 21
tahun. Dan usia tertinggi di ruang teratai adalah ≤50 tahun. Dari data diatas,
sebanyak 19 orang (82,6%) adalah yang berusia > 21-30 tahun, sebanyak 4
orang (17.4%) yang berusia > 30-50 tahun, dan tidak ada perawat yang
berusia < 21 tahun. Dilihat dari hasil persentasi data diatas bisa dilihat bahwa
masih banyak pegawai yang mempunyai usia masa produktif sehingga besar
kemungkinan akan terjadi perubahan pada kinerjanya.
4. Jumlah Perawat
Berdasarkan
Masa Kerja Di
RS
142
Tabel 3.6
distribusi jumlah perawat berdasarkan masa kerja
Periode November 2017
Analisa
Berdasarkan tabel 3.6 didapatkan hasil bahwa dari 23 perawat, dengan
masa kerja yang mempunyai persentasi tinggi adalah 65.3 % yang termasuk
pada masa kerja >1-3 tahun. Dari data tersebut bisa dianalisis bahwa pada masa
kerja >3-6 tahun merupakan masa kerja yang termasuk pada kategori cukup
lama, karena pada masa kerja tersebut perawat sudah mempunyai skill atau
keterampilan yang memadai untuk mengaplikasikan kemampuannya dalam
memberikan pelayanan yang optimal.
5. Jumlah Perawat
Berdasarkan
Jabatan
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan didapatkan data staff
karyawan di ruang ruang teratai dapat dilihat pada table dibawah ini :
Tabel 3.7
Distribusi Jumlah Perawat Berdasarkan Jabatan
Periode November 2017
Analisa :
Berdasarkan Tabel 3.7 didapatkan bahwa persentasi jumlah
perawat berdasarkan jabatannya adalah 100% dan masuk pada perawat
Assocsiete, dari data tersebut dapat dianalisis bahwa perlunya penambahan
perawat pelaksana namun harus mempunyai pelatihan-pelatihan yang
khusus, skill yang lebih baik dan mampu mengatur strategi-strategi dalam
menjalankan peranya sebagai perawat pelaksana.
Analisa
Berdasarkan tabel 3.8 didapatkan bahwa presentasi jumlah
perawat berdasarkan jenis kelamin adalah 2 (8.6%) berjenis kelamin laki-
laki dan 21 (91.4%) berjenis kelamin perempuan, dari data diatas dapat
dianalisis bahwa berdasarkan faktor nilai-nilai budaya dan norma yang
berlaku dimasyarakat kita, dari sisi pelayanan sebagian pasien
menganggap perawat perempuan lebih luwes dan terampil. Jadi jumlah
perawat diruang Teratai sudah sesuai dimana jumlah perawat perempuan
144
2. Money
a. Kajian Data
Rumah Sakit Dr. Ak Gani merupakan RS milik TNI Angkatan Darat yang
bersumber dan didapat dari :
1) Sumber dana diperoleh dari APBN
2) Sumber dana untuk operasional harian (BHP, Obat, Belanja Pegawai)
diperoleh dari pelayanan pasien
3) Pendapatan lain rumah sakit juga diperoleh dari MOU kerjasama institusi
pendidikan yang melakukan praktek
4) Pendapat lain kadang-kadang juga diperoleh dari sponsor alat kesehatan.
Kesejahteraan untuk PNS berasal dari APBD, sedangkan pegawai non
PNS berasal dari dana operasional. Gaji perawat PNS sudah sesuai standar
golongan, sedangkan gaji perawat non PNS sudah sesuai dengan kewenangan
klinis dan kebijakan Rumah Sakit. Berdasarkan data yang diketahui, adanya
tunjangan kesehatan seluruh pegawai Instalasi Rawat Jalan berasal dari
asuransi jaminan kesehatan nasional (BPJS). Seluruh pegawai mendapatkan
insentif (tunjangan tambahan penghasilan) tiap bulan yang berasal dari biaya
operasional RS, ada tunjangan setiap tahunnya seperti tunjangan hari raya.
3. Material
a. Kajian Data
Dari hasil observasi peralatan medis dan non-medis yang ada di ruang
Teratai, peralatan yang dimaksud dalam standar ini terdiri dari:
1) Alat Medis
Tabel 3.9
Data Inventaris Alat Medis dan Non medis di Ruang teratai
KONDISI
NO NAMA BARANG JUMLAH
BAIK R.RINGAN R.BERAT
1 TENSI 2 - 2 -
2 TABUNG O2 BESAR 18 18 -
TABUNG O2 KECIL 1 1
-
3 -
BAK SPUIT -
145
TROLI EMERGENSI 4 4 - -
4 STETOSCOPE 1 1
5 - -
NEBULIZER 6 6
6 EKG - -
1 1
7 AMBUBAG
1 1
- -
8 TROMOL SEDANG - -
TROMOL BESAR 3 3
9 1 - -
BOX TRANFUSI 1
10 3 - -
KOM KECIL bertutup 3
11 PINSET ANATOMI 3 - -
3
12 PINSET CIRUGIS 3 3 - -
13 SUCTION 1 1 - -
14 SPREI 1 1 - -
15 SARUNG BANTAL
139
SELIMUT LURIK 139 - -
16 139
SELIMUT COKELAT 139
17 24 24
- -
18 SELIMUT ORANGE
STIK LAKEN 40 40 - -
19 TAPLAK MEJA HIJAU 120 120 - -
20 TAPLAK MEJA PUTIH 43 43 - -
21 43 43
BAJU OPERASI 10 - -
10
22 PERLAK
23 TROLI PAKAIAN
107 107 - -
KASUR PASIEN 1 1 - -
24 42
KURSI RODA PASIEN 42 - -
25 4
TEMPAT TIDUR 4 - -
26 43
LEMARI PAKAIAN 43
27 RAK JEMURAN 45 44 1 -
28 KURSI PLASTIK 16 - -
16
29 SOFA 36 - -
36
30 - -
5 5
31 OMPRENG stanlis
MANGKOK VIP 36 36 - -
32
NAMPAN 7 7 - -
33
BANTAL PASIEN 7 7 - -
34
GORDEN 43 43 - -
35 LEMARI PERAWAT 21 21
36 LEMARI OBAT KACA - -
1 1
37 LEMARI KAYU BESAR 1 1
- -
38 LEMARI ES - -
2 2
39 AC 1 -
KIPAS ANGIN 2 1
40 12 -
TELEVISI 14 2
41
42 KOMPUTER 3 3 1 -
PRINTER 2 1 -
43 DISPENSER 1 1 -
44 LAMPU RONTGEN 1 1
45
1 1
Analisa
Berdasarkan data inventaris alat medis di ruang Teratai didapatkan (95%) alat
medis dalam kondisi baik, dan sedangkan (5%) dalam keadaan rusak. jadi di
ruang teratai alat medis sudah sesuai standar.
4. Marketing
146
a. Kajian Data
Berdasarkan wawancara yang dilakukan di Ruangan teratai didapatkan
data antara lain :
1) Promosi kesehatan
Dari hasil observasi dan wawancara di Ruang Teratai sudah memiliki
leaflet untuk Pendidikan Kesehatan ke keluarga pasien tentang
penyakit yang ada di ruangan tersebut, namun belum digunakan
dengan maksimal, karena belum terdapat leaflet tentang 10 penyakit
terkait yang ada di Ruangan
2) Daftar Tarif
Untuk pemberian informasi biaya selama rawat inap di Ruang Teratai
perawat menyampaikan ke keluarga bahwa informasi bisa didapatkan
langsung dari bagian administrasi.
3) Pendidikan dan Pelatihan
Untuk pendidikan dan pelatihan di Ruang Teratai, bekerjasama dengan
bagian Diklat yakni diadakan 1 tahun sekali, dan jika ingin mengikuti
pelatihan pribadi untuk kelengkapan STR bisa mengikuti pelatihan
diluar dengan biaya sendiri.
4) Sarana komunikasi
Di Ruang Teratai dilakukan evaluasi setiap 3 bulan sekali dan ada
raport kinerja yang bertujuan untuk mengevaluasi kinerja semua
perawat yang bertugas di Ruang Teratai.
5) Penkes ke pasien
Pendidikan kesehatan terhadap pasien di Ruang Teratai dilakukan
setiap saat, baik ketika akan melakukan tindakan, ataupun ketika
pasien mau pulang dan kegiatan pendidikan kesehatan yang rutin
dilakukan satu kali dalam sebulan.
6) MOU
Rumah sakit Dr. Ak Gani menjalin kerjasama dengan BPJS PBI, BPJS
Non PBI, serta Umum.
5. Metode
147
Presentase 92% 8%
Sumber :Observasi Mahasiswa Profesi Ners STIKes Prima Nusantara Bukit Tinggi 2017
Analisis
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan diruangan
rawat inap teratai selama tiga hari dalam 3 shift kerja, didapatkan
hasil penilaian dalam pelaksanaan beberapa uraian tugas kepala
ruangan dikategorikan sudah baik, dengan persentase nilai sebesar
92%.
2) Kepala Tim
Berdasarkan Observasi pelaksanaan uraian tugas katim ruang
di ruang teratai kami sampaikan pada tabel berikut:
Tabel 3.11
Pelaksanaan Uraian Kepala Tim Di Ruang Teratai
Periode 03-05 November 2017
n = 10
Observasi
No Variabel Yang Dinilai
Ya Tidak
1 Bertugas pada pagi hari 1 0
2 Bersama Perawat Pelaksana menerima 1
operan tugas jaga dari yang Perawat 0
Pelaksana tugas malam.
3 Bersama Perawat Pelaksana melakukan 1 0
konfirmasi/supervise tentang kondisi
pasien segera setelah selesai operan tugas
jaga malam.
4 Bersama Perawat Pelaksana melakukan 1 0
do’a bersama sebagai awal dan akhir
tugas dilakukan setelah selesai operan
tugas jaga malam.
5 Melakukan pre conference dengan semua 1 0
Perawat Pelaksana yang ada dalam
149
3) Perawat Asosiatif
Berdasarkan observasi dari 2 presentase Uraian Tugas Perawat
Asosiatif di Ruang Teratai
Tabel 3.12
Presentase Uraian Tugas Perawat Asosiatif
Di Ruang Teratai
Periode 03-05 November 2017
n=2
Observasi
No Variabel yang dinilai
Ya Tidak
1. Mengerjakan semua tugas yang diberikan 5 0
151
kepala ruang
2. Menerima sesuai SOP di rumah sakit 5 0
3. Melakukan pengkajian keperawatan 5 0
4. Menganalisis data pasien sesuai bio 5 0
5. Menetapkan diagnose keperawatan 5 0
berdasarkan masalah yang dirumuskan
6. Menyusun rencana keperawatan 5 0
berdasarkan data hasil pengkajian
keperawatan
7. Bekerjasama dengan tim kesehatan lain 5 0
dalam menyusun perencanaan keperawatan
8. Melakukan tindakan keperawatan 5 0
berdasarkan SOP
9. Memperkenalkan diri setiap bertemu pasien 5 0
dan mendengarkan setiap keluhan pasien
10 Memberikan penjelasan pada klien sebelum 5 0
. melakukan tindakan keperawatan
11 Mengutamakan keselamatan klien dalam 5 0
. memberikan asuhan keperawatan dan
melakukan dokumentasi keperawatan
12 Melakukan evaluasi asuhan keperawatan 5 0
. berdasarkan tujuan
13 Melakukan discharge planning pada pasien 5 0
. pulang
14 Melakukan operan dengan 5 0
. penanggungjawab sift berikutnya
15 Mengikuti setiap pertemuan yang diadakan 5 0
ruangan dan bekerjasama serta membantu
sesama rekan kerja
16 Memberikan dukungan terhadap atasan 5 0
. ketika melaksanakan tugas atau pekerjaan
Jumlah 90 0
152
Presentase 100%
Sumber : Observasi Mahasiswa Profesi Ners STIKes prima nusantara 2017
Analisa
Berdasarkan tabel diatas uraian tugas perawat asosiatif di
ruang Teratai baik dengan presentasi 100%
4) Pre Conference
Observasi dilakukan selama 3 hari Proses Pelaksanaan Pre
Conference Di Ruang Teratai RS Dr. Ak Gani dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 3.13
Presentase Proses Pelaksanaan Pre Conference
Di Ruang Teratai Periode 3 s.d 5 November 2017
N=3
Observasi
No Aktivitas
Ya Tidak
Persiapan
1 Ketua Tim menyiapkan ruangan 3 0
2 Ketua Tim menyiapkan rekam medic 3 0
dan buku laporan shift pasien dalam
tanggung jawabnya
Pelaksanaan
1 Ketua Tim/PJ membuka pre 3 0
conference dengan salam dan berdoa
jika belum dilakukan.
2 Ketua Tim/PJ menjelaskan tujuan 3 0
dilakukannya pre conference
3 Ketua Tim/PJ memandu pelaksanaan 3 0
153
pre conference
4 Ketua Tim/PJ menjelaskan masalah 3 0
keperawatan pasien, keperawatan dan
rencana keperawatan yang menjadi
tanggung jawabnya
5 Ketua Tim/PJ membagi tugas kepada 3 0
anggota Tim dengan memperhatikan
keseimbangan kerja
6 Mendiskusikan cara dan strategi 3 0
pelaksanaan asuhan pasien/tindakan
7 Ketua Tim/PJ memotivasi untuk 3 0
memberikan tanggapan dan
penyelesaian masalah yang sedang
didiskusikan
8 Ketua Tim/PJ mengklarifikasi 3 0
kesiapan anggota Tim untuk
melaksanakan asuhan keperawatan
kepada pasien yang menjadi
tanggung jawabnya
9 Ketua Tim/PJ memberikan 3 0
reinforcement positif pada anggota
Tim
10 Ketua Tim/PJ menyimpulkan hasil 3 0
pre conference
Penutup
1 Ketua Tim/PJ mengakhiri pre 3 0
conference
2 Ketua Tim/PJ mendokumentasikan 3 0
pre conference
Jumlah 42 0
Presentase 100%
Sumber : observasi mahasiswa profesi Ners STIKes prima nusantara 2017
154
Analisa
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan diruang Teratai
didapatkan hasil penilaian ketua tim pada saat preconference
sebesar 100% hal ini menyatakan bahwa ketua tim diruangan
Teratai sudah baik dalam kegiatan pre confrence namun pre
conference dilakukan pada shift pagi dan shift siang yang
dilakukan.
5) Post Conference
Observasi selama 3 hari resentase Proses Pelaksanaan Post
Conferenc Ruang Teratai RS Dr. Ak Gani dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 3.14
Presentase Proses Pelaksanaan Post Conference Di Ruang
Teratai Periode 3 s.d 5 November 2017
N=3
Observasi
No Aktivitas
Ya Tidak
A. Persiapan
1. Ketua Tim mmenyiapkan ruangan post 3 0
conference
2. Ketua Tim menyiapkan rekam medic 3 0
pasien dalam tanggungjawabnya
B. Pelaksanaan
1. Ketua Tim/PJ membuka post 3 0
conference
2. Ketua Tim/PJ menjelaskan tujuan 3 0
dilaksanakannya post conference
3. Anggota Tim menjelaskan tentang 3 0
155
Persentase 100% 0%
Sumber :Observasi mahasiswa profesi Ners STIKes Prima Nusantara 2017
Analisa
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan diruang Teratai
didapatkan hasil penilaian post conference 100%,
2. Instrumen A
1. Standar Asuhan Keperawatan
Asuhan keperawatan merupakan titik sentral dalam pelayanan
keperawatan, oleh karena itu manajemen asuhan keperawatan yang
benar akan meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan
Di Indonesia, standar keperawatan dipakai sebagai pedoman dan
instrumentasi penerapan standar asuhan keperawatan yang disusun oleh
Depkes yaitu:
156
a. Kajian Data
Berdasarkan Observasi yang dilakukan, penilaian Asuhan
keperawatan di Ruang Teratai kami sampaikan dalam tabel
berikut :
Tabel 3.15
Penilaian Asuhan Keperawatan Di Ruang teratai
n = 10
No Aspek yang dinilai Ya Tidak
Pengkajian
Mencatat data yang dikaji sesuai dengan
1
pedoman pengkajian 10 0
Data dikelompokan (Bio-Psiko-sosial-
2
spiritual) 10 0
Data yang dikaji sejak pasien masuk
3
sampai pulang 10 0
Masalah dirumuskan berdasarkan
4 kesenjangan antara status kesehatan
dengan norma dan pola fungsi kehidupan 10 0
Diagnosa 10 0
Diagnosa keperawatan berdasarkan
1
masalah yang telah dirumuskan 10 0
Diagnosa keperawatan mencerminkan
2
PES 10 0
Merumuskan diagnosa keperawatan
3
aktual/potensial 10 0
Intervensi
1 Berdasarkan diagnosa keperawatan 10 0
2 Disusun menurut urutan prioritas 10 0
158
Analisa
Berdasarkan hasil penilaian evaluasi proses asuhan keperawatan
di ruang teratai sebesar 100% dilakukan. Berarti asuhan keperawatan
yang dilakukan di ruang teratai sudah dilakukan dengan baik.
Analisa
Setelah dilakukan observasi pengukuran instrumen pasien
safety: Identifikasi pasien, dengan didapatkan persentase kurang baik.
Dengan nilai 87%
2017 untuk pelaksanaan pengendalian dan pencegahan infeksi data yang diperoleh
Tabel 3.17
Penilaian terhadap penggunaan APD di ruang Teratai pengkajian
tanggal 3-5 Februari 2017
N=3
No Variabel Ya Tidak
1 Apakah anda mengetahui apa yang dimaksud 3 0
dengan Alat Pelindung Diri (APD)
2 Apakah dengan memakai APD akan berguna 3 0
pada waktu anda Bekerja
3 Apakah selama bekerja anda merasa nyaman 3 0
menggunakan APD
4 Apakah APD tersebut telah sesuai dengan 3 0
kebutuhan perlindungan diri anda
5 Apakah APD tersebut mengganggu aktivitas 3 0
anda
6 Apakah APD tersebut menimbulkan bahaya 3 0
tambahan
7 Apakah di rumah sakit terdapat peraturan 3
yang mewajibkan anda untuk menggunakan
APD
8 Jika ada, apakah peraturan itu sudah diketahui 3 0
161
Tabel 3.29
Penilaian terhadap cuci tangan di ruang teratai pengkajian tanggal 3-
5 november 2017
N=3
No Variabel Ya Tidak
1 Apakah tersedia tempat cuci tangan/wastafle di 3 0
ruangan
2 Apakah tersedia pencuci tangan berbasis 3 0
handdrub dan hundscrub
3 Apakah terdapat poster cara cuci tangan 3 0
4 Apakah perawat melakukan 6 langkah cuci 0 3
tangan dan 5 moment cuci tangan
5 Apakah di setiap bed pasien terpadat pencuci 3 0
tangan berbasis alcohol
Total 12 3
Presentase % 80 20
Sumber: Hasil observasi mahasiswa Ners STIKes Primnus tahun 2016
Tabel 3.18
Pengukuran Instrument Patient Safety :Pemberian Obat
162
di Ruang teratai
Tahun 2017
n = 10
No Variabel Ya Tidak
1 Tersedianya loker pemisahan obat antar 10 0
pasien
2 Pemberian label nama pasien dan dosis 10 0
pada obat pasien
3 Pemisah obat norum (nama obat, rupa dan 10 0
ucapan mirip)
4 Penyimpan obat sesuai indikasi tempat 10 0
penyimpanan
5 Tersedia obat-obat emergency 10 0
6 6 benar dalam pemberian obat (benar obat, 10 0
dosis, waktu, cara, pasien, dokumentasi)
7 Pemberian nama obat dan drif pada botol 10 0
infuse.
Jumlah 70 0
Persentase (%) 100% 0%
Sumber: Hasil observasi mahasiswa Ners Primnus tahun 2017
Analisa
Pemberian obat dengan prinsip 6 benar serta penjelasan
oleh tenaga perawat pada pasien maupun keluarga tentang manfaat
dan efek samping dari obat yg diberikan telah dilakukan dengan
kurang baik, dengan presentasi 82 %.
5. Resiko Infeksi
Akibat
Pelayanan Pasien
Observasi yang dilakukan untuk mengetahui Pengukuran
Instrument Patient Safety Resiko infeksi di Ruang teratai dapat
dilihat pada tabel berikut
Tabel 3.19
Pengukuran Instrument Pasien Safety : Resiko Infeksi
Nosokomial di Ruang teratai
Tahun 2017
n = 10
No Variabel Ya Tidak
163
Analisa
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan disimpulkan bahwa
pencegahan infeksi nosokomial baik dengan persentase 96%.
6. Resiko Jatuh
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di ruangan
teratai selama 3 hari dari didapatkan hasil tentang pasien safety
dengan masalah resiko jatuh yang menunjukkan bahwa semua perawat
mengerti tentang pengkajian resiko jatuh dan pernah melakukan
identifikasi pasien resiko jatuh akan tetapi untuk mengaplikasikannya
masih ada perawat yang belum mengaplikasikannya seperti penangan
pasien dengan benar terkait resiko jatuh dan masih ada yang tidak
melakukan pemberian tanda/label resiko jatuh pada tempat tidur
pasien. Hasil observasi tentang resiko jatuh di Ruang Teratai dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
164
Tabel 3.20
Pengukuran Instrument Patient Safety Resiko Jatuh di Ruang Teratai
periode 3-5 November 2017
n = 10
No Variabel Ya Tidak
1 Perawat mengerti tentang pengkajian 10 0
resiko jatuh (Humpty Dumpty)
2 Perawat sudah pernah melakukan 10 0
pengidentifikasian resiko jatuh
3 Perawat antusias dalam melaksanakan 10 0
pengidentifikasian resiko jatuh
4 Perawat mau mengaplikasikan kembali 10 0
pengidentifikasian resiko jatuh
5 Perawat sudah menanggani pasien dengan 10 0
benar terkait dengan resiko jatuh
6 Perawat sudah memasang label atau tanda 0 5
resiko jatuh pada pasien
Jumlah 50 5
Persentase (%) 80% 20%
Sumber: observasi dan wawancara mahasiswa Ners primnus tahun 2017
Analisa
Setelah dilakukan analisa dari hasil observasi, didapatkan persentase
pencegahan pasien resiko jatuh sebanyak 80%, angka tersebut
menunjukan bahwa proses penatalaksanaan pasien resiko jatuh di ruang
Teratai masih belum baik. Pada item yang terkait (pengaplikasian
kembali pengidentifikasian, penjelasan tentang resiko jatuh pada
keluarga, dan penanganan pasien dengan benar ) hal ini akan
mengancam keselamatan pasien dan meningkatkan angka resiko jatuh.
3. Instrument B
a. Kepuasan Keluarga Pasien
Tabel 3.21
Kepuasan Keluarga Pasien di Ruang Teratai
Periode 3 -5 November Tahun 2017
N : 10
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Perawat bersikap sopan dan berpenampilan 8 2
165
rapi
2. Perawat menggali informasi dari keluarga 8 2
2. Instrumen C
A. Standar Prosedur Operasional
a. Pengambilan Darah Dari Vena
Berdasarkan observasi mahasiswa tentang pemasangan IVFD
dilihat pada tabel dibawah
Tabel 3.22
166
Analisa
Berdasarkan tabel diatas setelah kami melakukan pengkajian selama 3 hari
bahwa Perawat yang melakukan pelayanan di ruang teratai dengan sesuai SPO
didapatakan presentasi 90% yang berarti baik, namun untuk pemakaian
handskon belum optimal dilakukan oleh perawat diruangan ketika akan
melalukan pengambilan darah Vena
B. Output
1. Kepuasaan Perawat
Tabel 3.23
Tingkat Kepuasan Perawat Kepuasan Kerja Karyawan Di
Ruang Teratai Periode tahun 2017
N : 10
Obsevasi
No Pernyataan
Ya Tidak
1 Gaji Salery
168
jam kerja
9 Tanggung Jawab
Saya merasa puas dengan tingkat tanggung jawab 9 1
dalam pekerjaan yang saya emban
Sebagai perawat saya bertanggung jawab atas 9 1
pekerjaan yang diberikan kepada saya
10 Promosi/ Pengembangan Karier
Saya puas karena mendapat pelatihan yang sesuai 8 2
untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan saya
Kenaikan posisi/ promosi/ gaji ditandai dengan adil 8 2
dengan memperhatikan masa kerja, kinerja dan
kemampuan.
Jumlah 162 38
Prosentase 81% 19%
Sumber: Observasi mahasiswa Profesi Ners STIKes Primnus 2017
Analisa
Berdasarkan pengkajian yang telah kami lakukan selama 3 hari
diruang teratai mengenai kepuasan perawat terhadap mutu pelayanan
diruangan tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 81%, yang berarti
penilalaian kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan diruang teratai
sudah baik.
2. Rentang kendali
Berdasarkan observasi yang kami lakukan, rentang kendali di
Ruang teratai periode 3-5 November 2017, dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 3.41
Hasil Penilaian Mutu Pelayanan (Instrumen A,B,C) di Ruang
teratai periode 3-5 november 2017
4. Identifikasi masalah
Berdasarkan hasil pengkajian yang kami lakukan, masalah-masalah yang
muncul atau timbul di Ruang Teratai 3 November sampai dengan 5
November 2017, dapat dilihat pada tabel berikut :
172
C. ANALISIS SWOT
Tabel 4.2 Analisa Swot
Strenght- S Weakness-W
1. Ruang Teratai terdapat di RS dr. AK GANI tipe 1. Belum ada kesesuaian antara nama perawat dan
B pendidikan struktur organisasi yang terpampang
2. Sudah dilakukan penerapan Metode Praktik 2. Pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan
Keperawatan Profesional ( MPKP pemula ) belum lengkap secara optimal, SOP belum
sejak tahun 2008
sepenuhnya dilakukan sesuai prosedur, tidak
3. Tingkat pendidikan perawat yang 74% D3dan
17,4 % SI keperawatan (Ners)
ditemukan tentang ronde keperawatan, supervisi
4. Sudah ada kesesuaian antara jabatan dan tugas selama pengkajian.
dan fungsi 3. Sarana dan prasarana di ruangan kurang
5. Sarana dan prasarana sudah cukup memadai perawatan sehingga terdapat peralatan yang
6. Sumber dana tetap dan tidak tetap berasal dari rusak
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 4. SDM yang ada kurang
7. Adanya insentif bagi karyawan yang diberikan
oleh RS sesuai dengan golongan, masa kerja,
jabatan , status kepegawaian ( karyawan tetap
dan tidak tetap)
8. Visi dan misi ruangan dan rumah sakit sudah
terpampang
9. Tingkat kepuasan pasien puas ( kesesuaian
harapan dan kenyataan )
10.Terdapat kotak saran
11. Masa kerja perawat mayoritas 3-6 tahun
173
1 Ronde 4 4 4 2 2 1 3 3 3 4 4 2 36 8
Keperawatan
2 Uraian Tugas 4 4 3 2 4 3 4 4 3 4 4 4 43 3
3 Pengendalian 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 45 2
Infeksi
4 Pasien Safety/ 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 46 1
sasaran
keselamatan
pasien
5 Struktur 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37 7
Organisasi
ruangan
6 Promosi 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 9
Kesehatan
7 Kurangnya 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 40 5
Peralatan Medis
8 Etika 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 40 6
komunikasi
9 Komunikasi 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 41 4
Teraupetik
dalam
keperawatan
175
Keterangan
F : Sesuai program
G : Tempat
Keterangan Bobot :
1 : Sangat rendah
2 : Rendah
3 : Cukup
4 : Tinggi
5 : Sangat tinggi
Prioritas Masalah
2. Pengendalian Infeksi
3. Uraian Tugas
176
pasien
178
58