A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
Puskesmas Tempirai terletak di Kecamatan Penukal Utara dimana merupakan salah
satu wilayah perbatasan dengan wilayah Kabupaten Sekayu dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Kabupaten Sekayu
2. Sebelah Barat : Kecamatan Talang Ubi
3. Sebelah Timur : Kecamatan Penukal
4. Sebelah Selatan : Kecamatan Penukal
Luas wilayah Kecamatan Penukal Utara adalah 53.459 ha yang terdiri 13 desa definitif
dan 4 desa persiapan, dengan jarak tempuh dari Desa ke Puskesmas rata-rata ± 10 km dan
waktu tempuh rata-rata 50 menit. Sedangkan jarak dari Puskesmas ke Kabupaten 130 km
dengan waktu tempuh ± 1,5 jam.
Wilayah kerja Puskesmas Tempirai merupakan daerah dataran rendah dan rawa-rawa
dengan curah hujan tinggi tiap tahunnya. Tiap desa dapat dijangkau dengan kendaraan roda
2 atau roda 4, sebagian besar jalan utama desa Tempirai adalah aspal, tetapi masih ada desa
yang sulit dijangkau dengan kendaraan bermotor karena kondisi jalannya yang belum
beraspal dan licin waktu hujan. Mata pencaharian penduduk sebagian besar petani,
pedagang, PNS, karyawan swasta dan wiraswasta.
Gambaran umum peta Kecamatan Penukal Utara Kabupaten Penukal Abab Lematang
Ilir dijelaskan pada gambar dibawah ini yaitu :
Gambar 2.1
Peta Kecamatan Penukal Utara Kabupaten PALI
5
Puskesmas Tempirai terletak di Desa Tempirai Barat Kecamatan Penukal Utara antara
103.9924570 garis lintang dan -3.1032530 garis bujur, berdirinya gedung bangunan pada
bulan November tahun 2011, atas dasar usul Tokoh masyarakat, masyarakat desa
Tempirai khususnya dan masyarakat di wilayah Kecamatan Penukal Utara pada umumnya
pada tahun 2008.
Berdirinya gedung bangunan pada bulan November tahun 2011, diatas tanah wakaf
atas nama bapak H. Alimun Hakim Abdullah.dengan luas tanah 12,312 M2, dengan
ukuran panjang 144 M dan lebar 85,5 M, sedangkan luas bangunan gedung Puskesmas
240 M2 dan rumah dokter 104 M2.
Puskesmas Tempirai sebagai organisasi pemerintah yang merupakan unit fungsional
dari Dinas Kesehatan Kabupaten, bertugas mengelola pelayanan kesehatan dasar untuk
masyarakat dalam satu wilayah Kecamatan, khususnya di wilayah Kecamatan Penukal
Utara yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan menyeluruh, terpadu dan merata.
Sebagai sarana yang memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat di wilayah
kerjanya, Puskesmas Tempirai Kecamatan Penukal Utara yang berlokasi di Desa Tempirai
Barat akan mendukung upaya untuk terwujudnya Masyarakat Penukal Abab Lematang
Ilir Sehat dan Sejahtera.
2. Misi
Untuk mewujudkan visi Puskesmas Tempirai, maka misi yang harus dilaksanakan adalah :
1. Melaksanakan pelayanan kesehatan dasar yang prima, professional, merata dan
terjangkau.
2. Menggerakkan masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat.
3. Meningkatkan upaya deteksi dini masalah kesehatan dimasyarakat serta
menanggulangi masalah tersebut.
4. Mendorong kemandirian masyarakat dan meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang hidup bersih dan sehat.
5. Menjalin kerjasama lintas program, lints sektor dan Peran Serta Masyarakat
(PSM).
3. Tata Nilai
1. T = Tanggap (dalam pelayanan & masalah kes. Masyarakat)
2. E = Empati (dalam melayani masyarakat)
3. M = Malu (datang terlambat, pakaian tidak rapi/seragam)
4. P = Profesional (dengan tupoksi sesuai profesi)
5. I = Inovative (menyikapi masalah kesehatan masyarakat)
6. R = Ramah (ramah pada semua pengunjung)
6
7. A = Adil (dalam memberikan pelayanan)
8. I = Ingat (doa sebelum bekerja)
a. Tugas Pokok
Melaksanakan upaya pelayanan kesehatan dasar berupa upaya kuratif,
rehabilitatif, promotif dan preventif kepada masyarakat, meliputi tindakan
pengobatan, asuhan keperawatan umum, perawatan kesehatan mata,
perawatan kesehatan jiwa, perawatan kesehatan masyarakat, serta kegiatan
penunjang pelayanan kesehatan di puskesmas, sehingga terwujud masyarakat
yang memiliki derajat kesehatan optimal.
b. Uraian Tugas
1. Menyusun rencana kerja tahunan dan bulanan penyelenggaraan kegiatan
pengobatan, asuhan keperawatan umum, perawatan kesehatan jiwa,
perawatan kesehatan masyarakat, serta kegiatan penunjang pelayanan
kesehatan di puskesmas.
2. Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien di puskesmas.
3. Melaksanakan pelayanan perawatan kesehatan masyarakat dan keluarga
rawan.
4. Melaksanakan tindakan kegawatdaruratan dan rujukan.
5. Koordinasi penyelenggaraan upaya kesehatan di wilayah kerja puskesmas
c. Fungsi
1. Melaksanakan tugas-tugas lain dari atasan.
2. Pengelola Program Surveilans.
3. Pengelola Program Wabah dan Bencana
4. Pengelola RENBUT
5. Pengelola Profil Puskesmas Tempirai
6. Pengelola KESDA
7
STRUKTUR ORGANISASI
UPTD PUSKESMAS TEMPIRAI
BERDASARKAN PERMENKES RI NOMOR 75 TAHUN 2014
KEPALA PUSKESMAS
H. HAZAIRIN, SKM, M. Kes
KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA
SUSILAWATI, AM. Kep
8
B. Deskripsi Isu/Situasi Problematik
Pengertian isu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah masalah yang
dikedepankan untuk ditanggapi; kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin
kebenarannya; kabarangin; desas desus. Setidaknya ada 3 (tiga) faktor yang
mempengaruhi dan perlu mendapatkan perhatian dalam menetapkan isu yang akan
diangkat, yaitu kemampuan melakukan:
1. Enviromental Scanning yaitu peduli terhadap masalah dalam organisasi dan
mampu memetakan hubungan kausalitas.
2. Problem Solving, mampu mengembangkan dan memilih alternatif, dan mampu
memetakan aktor terkait dan perannya masing-masing.
3. Analysis, mampu berpikir konseptual (mengkaitkan dengan substansi Mata
Pelatihan), mampu mengidentifikasi implikasi/dampak/manfaat dari sebuah pilihan
kebijakan/program/kegiatan/ tahapan kegiatan
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, beberapa isu yang terjadi di Puskemas
Tempirai dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Optimalisasi cuci tangan efektif di poliklinik Puskesmas Tempirai.
Cuci tangan efektif merupakan teknik dasar yang paling penting dalam pencegahan
dan pengendalian infeksi (Potter & Perry, 2003) dalam (Zulpahiyana, 2013). Menurut
Van dan Enk (2006) dalam Zulpahiyana (2013), cuci tangan efektif adalah cara yang
paling efektif untuk mencegah infeksi nosokomial dengan menerapkan 5 moment cuci
tangan efektif.
Kondisi ideal : Petugas harus melakukan cuci tangan efektif dengan menerapkan 5
moment.
Kaitan dengan materi : Managemen ASN
9
Kaitan dengan materi : Pelayanan Publik
C. Analisis Isu
Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas isu.Oleh karena itu
perlu dilakukan analisis kriteria isu. Terdapat dua alat analisis kriteria isu yang dapat
digunakan yaitu dengan menggunakan alat analisis AKPK (Aktual, Kekhalayakan,
Problematika, Kelayakan) dan alat analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth).
Alat analisa dengan menggunakan AKPK (kriteria isu)
1. Aktual : Benar – beanr terjadi, sedang hangat dibicarakan dii
masyarakat
2. Kekhalayakann : Isu menyangkut hajat orang banyak
3. Problematik : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga
perlu dicarikan solusinya segera
4. Kelayakan : Masuk akal, realistis, relevan untuk memunculkan
inisiatif pemecehan masalahnya
Berikut ini tabel penetapan kriteria kualitas Isu metode AKPK dan tabel analisis isu
menggunakan AKPK.
10
Tabel 1. Bobot Penetapan Kriteria Kualitas ISU AKPK
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya
2. Peningkatan
pelayanan klinis di
poliklinik umum 4 4 4 3 15 III
UPTD Puskesmas
tempirai.
Optimalisasi
3. penggunaan APD
di poliklinik umum 4 4 4 4 16 II
UPTD Puskesmas
Tempirai
4. Optimalisasi
kepatuhan
petugas terhadap
Triase di Poliklinik 3 3 4 4 14 IV
Umum di UPTD
Puskesmas
Tempirai
5. Optimalisasi
kinerja petugas
program
surveilans di 5 5 5 4 19 I
UPTD
Puskesmas
Tempirai
11
Surveilans merupakan kegiatan mendataan masalah penyakit di suatu wilayah, agar
dapat mengetahui derajat kesehatan masyarakat di dalam ruang lingkup kerja UPTD
puskesmas Tempirai, agar dapat dilakukan intervensi untuk dapat mencegah
penyakit yang menyebabkan wabah.
Oleh karena itu perlu dilakukan pendataan yang valid dan tepat waktu agar tidak
terjadinya penyebaran penyakit yang meluas atau wabah penyakit. Dengan adanya
kegiatan ini memberikan pedoman dalam manajemen pengelolaan Surveilans dan
mencegah terjadinya penyebaran penyakit atau wabah penyakit. Rancangan
aktualisasi ini diharapkan dapat mendukung misi Puskesmas Tempirai yaitu
Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Penukal Utara Sadar, Mau, Mampu dan
Mandiri untuk berprilaku hidup sehat dalam mendukung PALI Cemerlang Tahun
2021.
12
g. Netralitas
h. Menghindari praktek kecurangan dan perilaku korup
i. Penggunaan sumber daya milik Negara
j. Penyimpanan dan penggunaan data serta informasi pemerintah
k. Mengatasi konflik kepentingan
2. Nasionalisme
Menurut Anthony Smith, Nasionalisme merupakan suatu gerakan ideologis untuk
mencapai dan mempertahankan otonomi, kesatuan, dan identitas bagi suatu
populasi, yang sejumlah anggotanya bertekad untuk membentuk suatu bangsa
yang aktual atau bangsa yang potensial. Nilai-nilai dasar profesi ASN yang
terkandung dalam nasionalisme antara lain:
a. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa,
b. Nilai-nilai kemanusiaan dalam masyarakat Indonesia.
c. Nilai persatuan Indonesia.
d. Nilai Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
e. Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
f. Kerja keras.
g. Disiplin.
h. Tidak diskriminatif.
i. Cinta tanah air.
j. Rela berkorban
3. Etika Publik
Etika Publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Modul Diklat Prajabatan CPNS Gololongan II.
Nilai-nilai dasar profesi ASN yang terkandung dalam etika publik sebagaimana
yang terkandung dalam pasal 5 ayat (2) Undang-Undang No. 5 Tahun 2014
Tentang Aparatur Sipil Negara sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
c. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang tidak diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika publik.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya pada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
13
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat akurat
berdaya guna berhasil guna dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan yang berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi konsultasi dan kerja sama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN pasal 5 ayat (2).Modul
Diklat Prajabatan CPNS Golongan III, Komitmen Mutu, hal. 104 Nilai-nilai dasar
(Pasal 4) dan kode etik (Pasal 5) layanan publik sebagaimana dituangkan dalam
UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, secara keseluruhan mencerminkan
perlunya komitmen mutu dari setiap aparatur dalam memberikan layanan,
apapun bidang layanannya dan kepada siapapun layanan itu diberikan. Dalam
arti lain kinerja aparatur dalam memberikan layanan publik yang bermutu harus
berlandaskan prinsip efektivitas, efisiensi, dan inovasi.
Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam komitmen mutu adalah sebagai berikut:
a. Tepat waktu
b. Sesuai SOP (Prosedur standar operasional)
c. Akurasi
d. Kerjasama
e. Cepat dan tepat
f. Tanggap
g. Evaluasi
h. Cermat
i. Melakukan yang terbaik
j. Profesional
k. Menerima pembaharuan
l. Tidak mempersulit
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari Bahasa latin corruptio dan corruptus yang berarti kerusakan
atau kebobrokan. Korupsi atau dikenal juga dengan kata rasuah, mengandung
arti tindakan penjabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain
yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan ilegal menyalah
gunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk
mendapatkan keuntungan sepihak.
14
Dalam menanggulangi upaya tindak pidana korupsi, pemerintah membentuk
peraturan yang menjadi landasan hukum dalam memberantas korupsi yaitu
dengan lahirnya UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi. Adapun untuk membantu pemerintah dalam memberantas korupsi,
maka pemerintah membuat UU.No. 30 Tahun 2002 tentang pembentukan Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK). KPK bersama dengan para pakar telah
melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi, dan dihasilkan sebanyak 9
nilai anti korupsi sebagai berikut:
a. jujur,
b. peduli,
c. mandiri,
d. disiplin,
e. tanggung jawab,
f. kerja keras,
g. sederhana,
h. berani,
i. adil.
b. Konsep Kedudukan Dan Peran ASN Dalam NKRI
a. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar
selalu tersedia sumber daya Aparatur Sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan zaman.
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam system birokrasi selama ini dianggap
belum sempurna untuk birokrasi yang professional. Untuk dapat membangun
profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut
harus jelas. Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri
atas :
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS).
2. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Untuk menjalankan kedudukannya tesebut, maka Pegawai ASN berfungsi
sebagai berikut :
3. Pelaksana kebijakan publik.
4. Pelayan publik.
5. Perekat dan pemersatu bangsa.
15
Selanjutnya pegawai ASN bertugas :
1. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas.
3. Mempererat persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka
setiap ASN diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga
berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
b. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik adalah sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang
dilaksanakan oleh instansi pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa, baik dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat (Lembaga Administrasi Negara: 1998).
Penyelenggaran Pelayanan Publik sebagaimana termuat dalam Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa pelayanan
publik adalah kegiatan atau rangkaian dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Prinsip-Prinsip Pelayanan Publik :
1. Partisipatif
2. Transparan
3. Responsif
4. Tidak Diskriminatif
5. Mudah dan Murah
6. Efektif dan Efisien
7. Aksesibel
8. Akuntabel
9. Berkeadilan
c. Whole Of Government
Whole of Government Adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan
interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang
terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
16
Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan WoG ditataran praktek antara
lain adalah :
1. Kapasitas SDM dan institusi.
2. Nilai dan budaya organisasi.
3. Kepemimpinan.
Praktek WoG dalam Pelayanan Publik. Jenis pelayanan publik yang dikenal yang
dapat didekati oleh pendekatan WoG adalah :
1. Pelayanan yang bersifat Administratif
2. Pelayanan Jasa
3. Pelayanan Barang
4. Pelayanan Regulatif
Adapun berdasarkan polanya, pelayanan publik dapat dibedakan juga dalam 5
(lima) macam pola pelayanan yang masing-masing diuraikan sebagai berikut :
1. Pola Pelayanan Teknis Fungsional
2. Pola Pelayanan Satu Atap
3. Pola Pelayanan Satu Pintu
4. Pola Pelayanan Terpusat
5. Pola Pelayanan Elektronik
F. Matrik Rancangan
Unit Kerja : Puskesmas Tempirai
Identifikasi Isu :
1. Optimalisasi cuci tangan efektif di poliklinik Puskesmas Tempirai.
2. Peningkatan pelayanan klinis di poliklinik umum Puskesmas Tempirai.
3. Optimalisasi pengguna APD di poliklinik umum Puskesmas Tempirai.
4. Optimalisasi kepatuhan petugas terhadap triase di poliklinik umum Puskesmas
Tempirai.
5. Optimalisasi kinerja petugas program surveilans di UPTD Puskesmas
Tempirai.
Identifikasi Isu : Optimalisasi kinerja petugas program surveilans di UPTD
Puskesmas Tempirai
Gagasan Pemecahan Isu :
1. Berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas Tempirai
2. Membuat group petugas jejaring Puseksmas
3. Melakukan BIMTEK tentang penyakit dengan Kepala UPTD Puskesmas Tempirai
untuk petugas jejaring Puskesmas
4. Penyuluhan untuk masyrakat tentang pencegahan penyakit bisa menjadi
penyakit wabah.
17
5. Membuat jadwal pengumpulan laporan dari jejaring puskesmas sampai
pengumpulan laporan ke Dinas Kesehatan.
18
Kontribusi Kegiatan Kontribusi
Keterkaitan substansi Mata
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/Hasil Pencapaian Visi dan Penguatan Nilai-
Pelatihan
Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Berkoordinasi dengan 1. Menemui atasan 1. Surat Keterkaitan dengan agenda Kegiatan berkoordinasiKegiatan
untuk Permohonan ANEKA dengan kepala berkoordinasi
Kepala Puskesmas
menyampaikan Aktualisasi/Habi adalah: Puskesmas Tempirai ini dengan Kepala
Tempriai rancangan tuasi
Akuntabilitas: sesuai dengan misiPuskesmas
kegiatan yang 2. Lembar
akan Persetujuan Dalam melakukan konsultasi Puskesmas Tempriai Tempirai ini
dilaksanakan Aktualisasi dengan mentor, semua yang Yang ke 2 yaitu menguatkan tata
2. Meminta 3. Foto Kegiatan kita rencanakan harus di nilai Puskesmas
persetujuan dari paparkan dengan kejelasan Meningkatkan profesional Tempirai yaitu
atasan untuk dan harus memiliki integritas. SDM Profesional dengan
melaksanakan tupoksi sesuai
kegiatan,
Nasionalisme: profesi
mencatat dan
menindak lanjuti Koordinasi dengan atasan
hasil bimbingan dalam penyelesaian suatu
dan arahan dari masalah menunjukkan sikap
mentor rela berkorbanyaitu
mementingkan kepentingan
instansi jauh diatakepentingan
pribadi.
Etika Publik:
Berkomunikasi, konsultasi dan
kerjasama yang baik dimana
dapat menjadi dasar dalam
19
penyelesaian sebuah tugas.
Komitmen Mutu:
Dalam melakukan koordinasi
kita harus memiliki sifat
responsif karena akan terjadi
pertukaran informasi dan
\ saran- saran yang
disampaikan oleh
atasan dan harus kita
tangkap dan diimplementasi
secepat mungkin dengan
mengedepankan kualitas
yang tinggi agar tercapai
komitmen mutu yang baik.
Anti Korupsi:
Jujur, berani, dan peduli.
Dengan Melakukan koordinasi
dengan atasan maka kita
telah menerapkan sikap
jujur dan berani dalam
penyampaian gagasan, serta
peduli dengan lingkungan
instansi kerja.
20
Peran dan Kedudukan ASN :
Manajemen ASN:
Melaksanakan tugas dan
fungsi secara profesional,
bertanggung jawab,
integritas dalam
menyampaikan ide rancangan
aktualisasi kepada atasan
Pelayanan Publik:
Partisipatif untuk
berkoordinasi kepada atasan
untuk menyampaikan
rancangan aktualsasi
Whole Of Goverment:
Adanya koordianasi dengan
atasan sebagai upaya
kolaborasi, kerjasama,dalam
menyelesaikan masalah/isu.
2. Membuat group 1. Membuat group 1. Poto daftar Keterkaitan dengan agenda Kegiatan membuat group Kegiatan
dari aplikasi kontak jejaring ANEKA petugas jejring berkoordinasi
Whatsapp petugas
whatsapp Puskesmas adalah: Puskesmas dengan jejaring
jejaring Puseksmas 2. Memasukkan
Akuntabilitas : Puskesmas untuk
semua kontak 2. Lembar
jejaring Konsultasi Bertanggung jawab akan ini sesuai dengan misi melakukan
Puskesmas semua pelaporan yang Puskesmas Tempirai yang pelaporan tentang
3. Dokumentasi dilakukan jejaring Puskesmas ke 1 dan 2 yaitu penyakit yang
Meningkatkan upaya deteksi termasuk di dalam
21
Nasionalisme : dini masalah kesehatan program surveilans
Berkordinasi dengan jejaring dimasyarakat serta dengan lebih cepat
Puskesmas didilakukan menanggulangi masalah dan akurat.
secara musyawarah dengan tersebut.
tidak mengedepankan ego
Etika Publik :
Bersikap sopan santun dan
hormat saat melakukan
konsultasi
Komitmen Mutu :
Melakukan perbaikan
berkelanjutan Diwujudkan
dengan sharing dan konsultasi
di dalam group W.A
Anti Korupsi :
Mengolah data sesuai
keadaan di wilayah kerja
Puskesasm tempirai
Manajemen ASN :
Melaksanakan tugas secara
bertanggung jawab
22
Whole Of Goverment:
Melakukan kerja sama atau
berkolaborasi dengan pihak
terkait dalam upaya
mendapatkan data yang
diperlukan.
Pelayanan Publik:
Melaksanakan kegiatan TGC
(tim gerak cepat ) pada setiap
kasus penyebab wabah.
3. Melakukan BIMTEK 1. Melakukan 1.Notulen BIMTEK Keterkaitan dengan agenda Kegiatan K Kegiatan
tentang penyakit konsultasi 2. Lembar ANEKA
dengan Kepala UPTD dengan kepala konsultasi adalah: Melakukan BIMTEK Petugas Surveilans
Puskesmas 3. Dokumentasi kepada Jejaring di dampingi kepala
Puskesmas Tempirai Aktualisasi :
untuk dapat BIMTEK Puskesmas Tempirai agar Puskesmas
untuk petugas jejaring menjadi nara Dalam melakukan BIMTEK
Puskesmas petugas jejaring Puskesmas dapat memahami maksud Tempirai melakukan
sumber pada
Harus mengerti dari bagai maslah BIMTEK kepada
bimtek jejaring
Puskesamas secara jelas, sesuai dengan penyakit yang terdapat di Jejaring Puskesmas
2. Membuat apa yang direncakan dan laporan surveilans. Tempirai agar dapat
undangan dapat memahami maksud
BIMTEK untuk Ini sesuai dengan misi dari bagai masalah
dipertanggungjawabkan Puskesmas Tempirai
jejaring penyakit yang
Puskesmas Meningkatkan upaya terdapat di laporan
3. Melakukan Nasionalisme : deteksi dini masalah
Komitmen petugas jejaring surveilans.
kegiatan kesehatan dimasyarakat
BIMTEK Puskesmas untuk dapat Sehingga
serta menanggulangi melakukan
4. Membuat meningkatkan kualitas
23
dokumentasi pelaporan ke arah lebih baik, masalah tersebut. pelaporan secara
BIMTEK dengan agar dapat terus menjaga Valid ke Petugas
bukti notulen derajat kesehatan masyarakat Surveilans
agar dapat berkreasi untuk Puskesmas.
bangsa dan negara
Etika Publik :
Melakukan konsultasi BIMTEK
dengan sopan dan santun
Komitmen Mutu :
Kegiatan melakukan BIMTEK
untuk Petugas jejaring
Puskesmas merupakan salah
satu
upaya meningkatkan mutu
pelayanan di masyarakat.
Anti Korupsi :
Dengan ketepatan dan
kecepatan dalam mengirim
laporan maka petugas tidak
lagi melakukan pelaporan
melawati batas waktu yang
seharusnya, sehingga tidak
korupsi waktu.
24
Keterkaitan Dengan Agenda
Peran
dan Kedudukan ASN :
Manajemen ASN :
Pelayanan Publik:
Menghindari terjadinya
penyebaran penyakit WABAH
dengan cepat dan dapat
membuat petugas jejarig
Puskesmas tanggap akan
wilayah kerja nya masing –
masing, dalam rangka
meningkatkan pelayanan
publik.
4. Penyuluhan untuk 1. Membuat surat 1. Leaflet Keterkaitan dengan agenda Kegiatan Membuat label K Kegiatan
masyarakat tentang pemberitahuan LASA,High Alert, dan
25
pencegahan penyakit pada jejaring 2. Notulen ANEKA penandaan Expired Date Membuat label
bisa menjadi penyakit Puskesmas 3. Dokumentasi adalah : (ED) ini sesuai dengan visi LASA,High Alert,
wabah untuk Akuntabilitas : puskesmas air itam yaitu dan penandaan
penyuluhan.
Dalam melakukan Penyuluhan terwujudnya wilayah kerja Expired Date
2. Melakukan
koordinasi petugas jejaring Puskesmas Puskesmas Air Itam yang (ED)menguatkan
kepada kepala Harus mengerti mandiri dan hidup sehat tata nilai yang ada
Puskesmas secara jelas, sesuai dengan karena dengan membuat di Puskesmas air
untuk menjadi apa yang direncakan dan label LASA,High Alert, dan itam yaitu Empati
nara sumber dapat penandaan Expired Date rasa peduli pada
pada acara dipertanggungjawabkan (ED)menghindarkan pelanggan (karena
penyuluhan.
a. terjadinya Medication Eror meminimalisir
3. Melakukan
b. Nasionalisme : (Kesalahan Pengobatan) kesalahan
kegiatan
c. Melakukan musyawarah pengobatan),
penyuluhan.
dengan masyarakat tentang
4. Melakukan Handal menguasai
apa yang menjadi kendala
evaluasi pengetahuan dan
dalam pencegahan penyakit.
keterampilan dalam
Etika Publik : membuat stiker
LASA, High Alert,
Taat pada perintah dan dan Penandaan
menghargai hasil konsultasi Expired Date,
dengan kepala puskesmas Memberikan rasa
untuk diterapkan dalam Aman dan Nyaman
konsep label obat bagi pasien, serta
Tepat sesuai
Komitmen Mutu : kebutuhan
Melakukan pengaplikasian
pelabelan obat secara
konsisten guna meningkatkan
26
mutu.
Anti Korupsi :
Manajemen ASN :
profesional, bertanggung
jawab,
integritas
Whole of Government:
27
upaya
pelabelan LASA,High
Allert,dan
Pelayanan Publik:
Pelabelan LASA,High
Allert,dan
menghindari terjadinya
medication error
5. Melakukan sosialisasi 1. Membuat 1.Undangan dan Keterkaitan dengan agenda Melakukan sosialisasi K Kegiatan
kepada tenaga undangan dan daftar hadir ANEKA kepada tenaga kesehatan
kesehatan lain daftar hadir 2.Print out meteri lain ini sesuai dengan misi Melakukan
sosialisasi sosialiasi adalah : sosialisasi kepada
puskesmas air itam yaitu
2. Menyiapkan 3.Dokumentasi tenaga kesehatan
bahan untuk Peningkatan pelayanan
yang sesuai dengan baku lain menguatkan
sosialisasi
Akuntabilitas : mutu, serta meningkatkan tata nilai yang ada
3. Melakukan
sosialisasi profesionalisme SDM di Puskesmas air
kepada tenaga Bertanggungjawab untuk itam yaitu Handal
kesehatan lain membuat menguasai
pengetahuan dan
bahan dan melakukan
keterampilan dalam
sosialisasi
kegiatan sosialisasi
serta Tepat sesuai
28
kepada tenaga kesehatan lain kebutuhan
Nasionalisme :
baik,dengan kebersamaan
dalam
pelaksanaan sosialisasi
Etika Publik :
berkomunikasi dan
berkonsultasi
saat bersosialisasi
Komitmen Mutu :
Pelaksanaan sosialisasi
dilakukan untuk
29
Anti Korupsi:
Mandiri dan
bertanggungjawab
Manajemen ASN :
profesional, bertanggung
jawab,
integritas,dalam kegiatan
sosialisasi
30
Puskesmas.
Pelayanan Publik :
Upaya peningkatan
pelayanan
Whole of Goverment :
sosialisasi berlangsung.
6. Evaluasi dan 1. Membuat 1. Print out laporan Keterkaitan dengan agenda Kegiatan Evaluasi dan K Kegiatan
laporan hasil 2. Dokumentasi ANEKA Pelaporan ini sesuai
Pelaporan Evaluasi dan
kegiatan dengan misi puskesmas
2. Mencetak adalah : Pelaporan
air itam yaitu Peningkatan
hasil laporan menguatkan tata
3. Menyerahka pelayanan yang sesuai
dengan baku mutu, serta nilai yang ada di
n hasil
Akuntabilitas : meningkatkan Puskesmas air itam
laporan
yaitu Handal
31
aktualisasi Bekerja keras dalam profesionalisme SDM menguasai
ke Mentor menyelesaikan pengetahuan dan
keterampilan
laporan hasil kegiatan, laporan
dibuat
Nasionalisme :
Etika Publik :
32
atasan
Komitmen Mutu :
Anti Korupsi:
yang ada.
Manajemen ASN :
33
profesional, bertanggung
jawab,
hasil kegiatan.
Pelayanan Publik :
Responsif serta
bertanggung
Whole of Goverment :
Kolaborasi disertai
komunikasi yang
34
35
G. JADWAL KEGIATAN
NOVEMBE OUTPUT/
NO KEGIATAN OKTOBER
R HASIL
2 3 4 5 1 2
Persetujuan
Aktualisasi
3. Foto Kegiatan
36
H. KENDALA DAN ANTISIPASI