Anda di halaman 1dari 33

BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI (HABITUASI)

A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
Puskesmas Tempirai terletak di Kecamatan Penukal Utara dimana merupakan salah
satu wilayah perbatasan dengan wilayah Kabupaten Sekayu dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Kabupaten Sekayu
2. Sebelah Barat : Kecamatan Talang Ubi
3. Sebelah Timur : Kecamatan Penukal
4. Sebelah Selatan : Kecamatan Penukal
Luas wilayah Kecamatan Penukal Utara adalah 53.459 ha yang terdiri 13 desa definitif
dan 4 desa persiapan, dengan jarak tempuh dari Desa ke Puskesmas rata-rata ± 10 km dan
waktu tempuh rata-rata 50 menit. Sedangkan jarak dari Puskesmas ke Kabupaten 130 km
dengan waktu tempuh ± 1,5 jam.
Wilayah kerja Puskesmas Tempirai merupakan daerah dataran rendah dan rawa-rawa
dengan curah hujan tinggi tiap tahunnya. Tiap desa dapat dijangkau dengan kendaraan roda
2 atau roda 4, sebagian besar jalan utama desa Tempirai adalah aspal, tetapi masih ada desa
yang sulit dijangkau dengan kendaraan bermotor karena kondisi jalannya yang belum
beraspal dan licin waktu hujan. Mata pencaharian penduduk sebagian besar petani,
pedagang, PNS, karyawan swasta dan wiraswasta.
Gambaran umum peta Kecamatan Penukal Utara Kabupaten Penukal Abab Lematang
Ilir dijelaskan pada gambar dibawah ini yaitu :

Gambar 2.1
Peta Kecamatan Penukal Utara Kabupaten PALI

5
Puskesmas Tempirai terletak di Desa Tempirai Barat Kecamatan Penukal Utara antara
103.9924570 garis lintang dan -3.1032530 garis bujur, berdirinya gedung bangunan pada
bulan November tahun 2011, atas dasar usul Tokoh masyarakat, masyarakat desa
Tempirai khususnya dan masyarakat di wilayah Kecamatan Penukal Utara pada umumnya
pada tahun 2008.
Berdirinya gedung bangunan pada bulan November tahun 2011, diatas tanah wakaf
atas nama bapak H. Alimun Hakim Abdullah.dengan luas tanah 12,312 M2, dengan
ukuran panjang 144 M dan lebar 85,5 M, sedangkan luas bangunan gedung Puskesmas
240 M2 dan rumah dokter 104 M2.
Puskesmas Tempirai sebagai organisasi pemerintah yang merupakan unit fungsional
dari Dinas Kesehatan Kabupaten, bertugas mengelola pelayanan kesehatan dasar untuk
masyarakat dalam satu wilayah Kecamatan, khususnya di wilayah Kecamatan Penukal
Utara yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan menyeluruh, terpadu dan merata.
Sebagai sarana yang memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat di wilayah
kerjanya, Puskesmas Tempirai Kecamatan Penukal Utara yang berlokasi di Desa Tempirai
Barat akan mendukung upaya untuk terwujudnya Masyarakat Penukal Abab Lematang
Ilir Sehat dan Sejahtera.

1. Visi, Misi, Nilai Organisasi


1. Visi
Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Penukal Utara Sadar, Mau, Mampu dan Mandiri
untuk berprilaku hidup sehat dalam mendukung PALI Cemerlang Tahun 2021.

2. Misi
Untuk mewujudkan visi Puskesmas Tempirai, maka misi yang harus dilaksanakan adalah :
1. Melaksanakan pelayanan kesehatan dasar yang prima, professional, merata dan
terjangkau.
2. Menggerakkan masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat.
3. Meningkatkan upaya deteksi dini masalah kesehatan dimasyarakat serta
menanggulangi masalah tersebut.
4. Mendorong kemandirian masyarakat dan meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang hidup bersih dan sehat.
5. Menjalin kerjasama lintas program, lints sektor dan Peran Serta Masyarakat
(PSM).

3. Tata Nilai
1. T = Tanggap (dalam pelayanan & masalah kes. Masyarakat)
2. E = Empati (dalam melayani masyarakat)
3. M = Malu (datang terlambat, pakaian tidak rapi/seragam)
4. P = Profesional (dengan tupoksi sesuai profesi)
5. I = Inovative (menyikapi masalah kesehatan masyarakat)
6. R = Ramah (ramah pada semua pengunjung)

6
7. A = Adil (dalam memberikan pelayanan)
8. I = Ingat (doa sebelum bekerja)

Gambar 1. Puskesmas Tempirai

4. Tuga Pokok dan Fungsi Perawat

a. Tugas Pokok
Melaksanakan upaya pelayanan kesehatan dasar berupa upaya kuratif,
rehabilitatif, promotif dan preventif kepada masyarakat, meliputi tindakan
pengobatan, asuhan keperawatan umum, perawatan kesehatan mata,
perawatan kesehatan jiwa, perawatan kesehatan masyarakat, serta kegiatan
penunjang pelayanan kesehatan di puskesmas, sehingga terwujud masyarakat
yang memiliki derajat kesehatan optimal.

b. Uraian Tugas
1. Menyusun rencana kerja tahunan dan bulanan penyelenggaraan kegiatan
pengobatan, asuhan keperawatan umum, perawatan kesehatan jiwa,
perawatan kesehatan masyarakat, serta kegiatan penunjang pelayanan
kesehatan di puskesmas.
2. Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien di puskesmas.
3. Melaksanakan pelayanan perawatan kesehatan masyarakat dan keluarga
rawan.
4. Melaksanakan tindakan kegawatdaruratan dan rujukan.
5. Koordinasi penyelenggaraan upaya kesehatan di wilayah kerja puskesmas

c. Fungsi
1. Melaksanakan tugas-tugas lain dari atasan.
2. Pengelola Program Surveilans.
3. Pengelola Program Wabah dan Bencana
4. Pengelola RENBUT
5. Pengelola Profil Puskesmas Tempirai
6. Pengelola KESDA

7
STRUKTUR ORGANISASI
UPTD PUSKESMAS TEMPIRAI
BERDASARKAN PERMENKES RI NOMOR 75 TAHUN 2014
KEPALA PUSKESMAS
H. HAZAIRIN, SKM, M. Kes
KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA
SUSILAWATI, AM. Kep

Bendahara Bendahara BOK Bendahara Logistik


Meizon Arwin, Am. Kep Yulina Wulandari, AM. Keb Wiwit Shandy P, Am. Kep

UKM Esensial & Keperawatan UKM Pengembangan Puskesmas Pembantu


UKP
Kesehatan Masyarakat Meizon Arwin, Am. Kep Pustu Tempirai :Elpawati, Am. Kep
dr. Gita Lytiawati
Wiwit Shandy P, Am. Kep Dina Anggraini, Amd. Kep
KIA-KB (UKP) Pustu Lubuk Tampui (Kusriani. Am. Kep)
Kesehatan Jiwa Ernawati, Am. Keb Pustu Tanding Marga (Nursalmi, Am. Kep)
Promosi Kesehatan Poli Umum
dr. Gita Lystiawati Cici Deprianti, Amd. Keb Pustu Tanjung Baru (Alpian Karim)
Surtini, S. Kep, Ners dr. Gita Lystiawati
Beri Taton Prima, Am. Kep Rina, Amd. Keb
Kesehatan Gigi Masyarakat Eka Hariza, Amd. Kep Aroza Rafika, Amd. Keb
Kesehatan Lingkungan Bidan Desa Kec. Penukal Utara
Rizki Nommarija K, Am. K. G Btari Awta Ike, Amd. Kep Tati Susmira, Amd. Keb
Lucya Bertha, SKM Tempirai (Lilis S, Am. Keb)
Anifa Sufiyana, Am. Kep
Mardaleni, Amd. Kep Tempirai Selatan (Sangkut, am. Keb)
KIA-KB (UKM) Kesehatan Tradisional UGD
Metty Melani Lestari, Amd. Kep Tempirai Timur (Yeni A, Am. Keb)
Ernawati, Am. Keb Rina, Am. Keb Devi Andiadi
Tempirai Utara (Delita, Am. Keb)
Diah Restia W, Amd. Kep
Tempirai Barat (Fitriyani, SST)
Kesehatan Gigi dan Mulut Winda Puspira Sari, Amd. Kep
Gizi (UKM) Kesehatan Olahraga Prabumenang (Ayu H, Am. Keb)
Rizki Nommarija K, Am. K. G Gusti Randa, S. Kep, Ners
Dwita Ariska, S. GZ Eni Romadona, Am. Kep Tanjung Baru (Susuti, Am. Keb)
Sukarami (Lusi, Am. Keb)
Kesehatan Indera Gizi (UKP) Rekam Medik & Pendaftaran Tambak ( Rini D. A ,Am. Keb)
Pencegahan dan pengendalian Dwita Ariska, S. GZ Nur Purnamasari, Amd. P.K Muara Ikan (Sumarsih, Am. Keb)
Riska Hayana, Am. Keb
Penyakit Neli Sumantri, Am. Kep Lubuk Tampui ( Sri Era A, Am. Keb)
Metty Melani Lestari, Am. Kep Karang Tanding (Eka P. S , Am. Keb)
Kesehatan Lansia Kefarmasian
Dodi Agustian S. Farm, Apt Laboraturium Tanding Marga (Paryama, Am. Keb)
Keperawatan Kesehatan Ariesmy, Am. Keb Kota Baru (Nuraini, Am. Keb)
Firmansyah, Amd. Farm Rizki Ernanda, AMAK
Masyarakat Madu Kincing (Ruwangi U, Am. Keb)
Metty Melani Lestari, Am. Kep Kesehatan Kerja Tanding Jaya (Meliyani, Am. Keb)
Lina Yani, Am. Kep Marga Mulya (Nur Aini, Am. Keb)

8
B. Deskripsi Isu/Situasi Problematik
Pengertian isu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah masalah yang
dikedepankan untuk ditanggapi; kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin
kebenarannya; kabarangin; desas desus. Setidaknya ada 3 (tiga) faktor yang
mempengaruhi dan perlu mendapatkan perhatian dalam menetapkan isu yang akan
diangkat, yaitu kemampuan melakukan:
1. Enviromental Scanning yaitu peduli terhadap masalah dalam organisasi dan
mampu memetakan hubungan kausalitas.
2. Problem Solving, mampu mengembangkan dan memilih alternatif, dan mampu
memetakan aktor terkait dan perannya masing-masing.
3. Analysis, mampu berpikir konseptual (mengkaitkan dengan substansi Mata
Pelatihan), mampu mengidentifikasi implikasi/dampak/manfaat dari sebuah pilihan
kebijakan/program/kegiatan/ tahapan kegiatan
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, beberapa isu yang terjadi di Puskemas
Tempirai dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Optimalisasi cuci tangan efektif di poliklinik Puskesmas Tempirai.
Cuci tangan efektif merupakan teknik dasar yang paling penting dalam pencegahan
dan pengendalian infeksi (Potter & Perry, 2003) dalam (Zulpahiyana, 2013). Menurut
Van dan Enk (2006) dalam Zulpahiyana (2013), cuci tangan efektif adalah cara yang
paling efektif untuk mencegah infeksi nosokomial dengan menerapkan 5 moment cuci
tangan efektif.
Kondisi ideal : Petugas harus melakukan cuci tangan efektif dengan menerapkan 5
moment.
Kaitan dengan materi : Managemen ASN

2.Peningkatan pelayanan klinis di poliklinik umum UPTD Puskesmas tempirai.


Lemahnya pelayanan klinis di poli umum Puskesmas Tempirai disebabkan karena
belum memahaminnya petugas akan SOP yang ada.
Kondisi ideal : Pelayanan klinis di Puskesmas Tempirai melakukan tindakan sesuai
SOP..
Kaitan dengan materi : Managemen ASN

3. Optimalisasi penggunaan APD di poliklinik umum UPTD Puskesmas Tempirai


Pengguaan APD di poliklinik umum Puskesmas Tempirai masih rendah. Petugas
masih belum sadar akan bahaya penularan dari tindakan medis yang dilakukan pada
pasien di poliklinik umum Puskesmas Tempirai.
Kondisi ideal : Petugas Poliklinik Umum Puskesmas Tempirai menggunakan APD
lengkap.

9
Kaitan dengan materi : Pelayanan Publik

4. Optimalisasi kepatuhan petugas terhadap Triase di Poliklinik Umum UPTD


Puskesmas Tempirai
Petugas belum patuh pada jalur Triase yang ada di poliklinik umum Puskesmas
Tempirai dan belum benar – benar menguasai Triase.
Kondisi ideal : Petugas Poliklinik Umum Puskesmas Tempirai patuh dalam
menjalankan triase
Kaitan dengan Materi : Pelayanan Publik

5. Optimalisasi kinerja petugas program surveilans di UPTD Puskesmas Tempirai


Menurut WHO surveilans adalah Suatu proses pengumpulan, pengolahan, analisis
dan interpretasi data kesehatan secara sistematis, terus menerus dan
penyebarluasan informasi kepada pihak terkait untuk melakukan tindakan.Pelaporan
bulanan Surveilans Puskesmas Tempirai masih belum optimal dikarenakan masalah
pengiriman laporan dari jejaring Puskesmas yang sering terlambat dan tidak valid
datanya.
Kondisi Ideal : Petugas harus melaporkan laporan Surveilans dengan benar dan
tepat waktu
Kaitan dengan materi : Managemen ASN

C. Analisis Isu
Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas isu.Oleh karena itu
perlu dilakukan analisis kriteria isu. Terdapat dua alat analisis kriteria isu yang dapat
digunakan yaitu dengan menggunakan alat analisis AKPK (Aktual, Kekhalayakan,
Problematika, Kelayakan) dan alat analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth).
Alat analisa dengan menggunakan AKPK (kriteria isu)
1. Aktual : Benar – beanr terjadi, sedang hangat dibicarakan dii
masyarakat
2. Kekhalayakann : Isu menyangkut hajat orang banyak
3. Problematik : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga
perlu dicarikan solusinya segera
4. Kelayakan : Masuk akal, realistis, relevan untuk memunculkan
inisiatif pemecehan masalahnya

Berikut ini tabel penetapan kriteria kualitas Isu metode AKPK dan tabel analisis isu
menggunakan AKPK.

10
Tabel 1. Bobot Penetapan Kriteria Kualitas ISU AKPK
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya

Tabel 2. Tabel Analisis Isu Menggunakan AKPK


A K P K
NO ISU JML PERINGKAT
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)
1. Optimalisasi cuci
tangan efektif di
poliklinik 3 3 4 3 13 V
Puskesmas
Tempirai

2. Peningkatan
pelayanan klinis di
poliklinik umum 4 4 4 3 15 III
UPTD Puskesmas
tempirai.
Optimalisasi
3. penggunaan APD
di poliklinik umum 4 4 4 4 16 II
UPTD Puskesmas
Tempirai
4. Optimalisasi
kepatuhan
petugas terhadap
Triase di Poliklinik 3 3 4 4 14 IV
Umum di UPTD
Puskesmas
Tempirai

5. Optimalisasi
kinerja petugas
program
surveilans di 5 5 5 4 19 I
UPTD
Puskesmas
Tempirai

D. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih


Setelah dilakukan analisis kriteria isu dengan alat analisis AKPK ditemukan core
issue terpilih yaitu Optimalisasi Kinerja Petugas Program Surveilans di UPTD
Puskesmas Tempirai.

11
Surveilans merupakan kegiatan mendataan masalah penyakit di suatu wilayah, agar
dapat mengetahui derajat kesehatan masyarakat di dalam ruang lingkup kerja UPTD
puskesmas Tempirai, agar dapat dilakukan intervensi untuk dapat mencegah
penyakit yang menyebabkan wabah.
Oleh karena itu perlu dilakukan pendataan yang valid dan tepat waktu agar tidak
terjadinya penyebaran penyakit yang meluas atau wabah penyakit. Dengan adanya
kegiatan ini memberikan pedoman dalam manajemen pengelolaan Surveilans dan
mencegah terjadinya penyebaran penyakit atau wabah penyakit. Rancangan
aktualisasi ini diharapkan dapat mendukung misi Puskesmas Tempirai yaitu
Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Penukal Utara Sadar, Mau, Mampu dan
Mandiri untuk berprilaku hidup sehat dalam mendukung PALI Cemerlang Tahun
2021.

E. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS


a. Konsep Nilai-Nilai Dasar PNS
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Pelatihan Dasar berdasarkan Perka LAN
No.21 Tahun 2016 bertujuan agar peserta Pelatihan Dasar mampu menginternalisasi
nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen
mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
1. Akuntabilitas
Istilah akuntabilitas berasal dari Bahasa Inggris yaitu accountability yang berarti
keadaan untuk dipertanggungjawabkan, atau keadaan yang dapat dimintai
pertanggungjawaban. Menurut The Oxford Advance Learner’s Dictionary,
akuntabilitas adalah required or expected to give an explanation for one’s action.
Dengan kata lain, dalam akuntabilitas terkandung kewajiban untuk menyajikan
dan melaporkan segala tindak tanduk dan kegiatannya terutama di bidang
administrasi keuangan kepada pihak yang lebih tinggi/atasannya. Lembaga
Administrasi Negara RI. 2000. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP), Pengukuran Kinerja Instansi Pemerintah : Modul Sosialisasi Sistem
Akuntabilitas Kinerja Istitut Pemerintah. Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI.
Adapun nilai-nilai dasar profesi ASN yang terkandung dalam akuntabilitas antara
lain:
a. Tanggung Jawab (responsibilitas)
b. Integritas
c. Keadilan
d. Kejelasan Laporan
e. Konsistensi
f. Kejujuran

12
g. Netralitas
h. Menghindari praktek kecurangan dan perilaku korup
i. Penggunaan sumber daya milik Negara
j. Penyimpanan dan penggunaan data serta informasi pemerintah
k. Mengatasi konflik kepentingan
2. Nasionalisme
Menurut Anthony Smith, Nasionalisme merupakan suatu gerakan ideologis untuk
mencapai dan mempertahankan otonomi, kesatuan, dan identitas bagi suatu
populasi, yang sejumlah anggotanya bertekad untuk membentuk suatu bangsa
yang aktual atau bangsa yang potensial. Nilai-nilai dasar profesi ASN yang
terkandung dalam nasionalisme antara lain:
a. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa,
b. Nilai-nilai kemanusiaan dalam masyarakat Indonesia.
c. Nilai persatuan Indonesia.
d. Nilai Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
e. Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
f. Kerja keras.
g. Disiplin.
h. Tidak diskriminatif.
i. Cinta tanah air.
j. Rela berkorban
3. Etika Publik
Etika Publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Modul Diklat Prajabatan CPNS Gololongan II.
Nilai-nilai dasar profesi ASN yang terkandung dalam etika publik sebagaimana
yang terkandung dalam pasal 5 ayat (2) Undang-Undang No. 5 Tahun 2014
Tentang Aparatur Sipil Negara sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
c. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang tidak diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika publik.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya pada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program

13
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat akurat
berdaya guna berhasil guna dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan yang berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi konsultasi dan kerja sama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN pasal 5 ayat (2).Modul
Diklat Prajabatan CPNS Golongan III, Komitmen Mutu, hal. 104 Nilai-nilai dasar
(Pasal 4) dan kode etik (Pasal 5) layanan publik sebagaimana dituangkan dalam
UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, secara keseluruhan mencerminkan
perlunya komitmen mutu dari setiap aparatur dalam memberikan layanan,
apapun bidang layanannya dan kepada siapapun layanan itu diberikan. Dalam
arti lain kinerja aparatur dalam memberikan layanan publik yang bermutu harus
berlandaskan prinsip efektivitas, efisiensi, dan inovasi.
Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam komitmen mutu adalah sebagai berikut:
a. Tepat waktu
b. Sesuai SOP (Prosedur standar operasional)
c. Akurasi
d. Kerjasama
e. Cepat dan tepat
f. Tanggap
g. Evaluasi
h. Cermat
i. Melakukan yang terbaik
j. Profesional
k. Menerima pembaharuan
l. Tidak mempersulit
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari Bahasa latin corruptio dan corruptus yang berarti kerusakan
atau kebobrokan. Korupsi atau dikenal juga dengan kata rasuah, mengandung
arti tindakan penjabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain
yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan ilegal menyalah
gunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk
mendapatkan keuntungan sepihak.

14
Dalam menanggulangi upaya tindak pidana korupsi, pemerintah membentuk
peraturan yang menjadi landasan hukum dalam memberantas korupsi yaitu
dengan lahirnya UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi. Adapun untuk membantu pemerintah dalam memberantas korupsi,
maka pemerintah membuat UU.No. 30 Tahun 2002 tentang pembentukan Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK). KPK bersama dengan para pakar telah
melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi, dan dihasilkan sebanyak 9
nilai anti korupsi sebagai berikut:
a. jujur,
b. peduli,
c. mandiri,
d. disiplin,
e. tanggung jawab,
f. kerja keras,
g. sederhana,
h. berani,
i. adil.
b. Konsep Kedudukan Dan Peran ASN Dalam NKRI
a. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar
selalu tersedia sumber daya Aparatur Sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan zaman.
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam system birokrasi selama ini dianggap
belum sempurna untuk birokrasi yang professional. Untuk dapat membangun
profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut
harus jelas. Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri
atas :
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS).
2. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Untuk menjalankan kedudukannya tesebut, maka Pegawai ASN berfungsi
sebagai berikut :
3. Pelaksana kebijakan publik.
4. Pelayan publik.
5. Perekat dan pemersatu bangsa.

15
Selanjutnya pegawai ASN bertugas :
1. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas.
3. Mempererat persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka
setiap ASN diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga
berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
b. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik adalah sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang
dilaksanakan oleh instansi pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa, baik dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat (Lembaga Administrasi Negara: 1998).
Penyelenggaran Pelayanan Publik sebagaimana termuat dalam Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa pelayanan
publik adalah kegiatan atau rangkaian dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Prinsip-Prinsip Pelayanan Publik :
1. Partisipatif
2. Transparan
3. Responsif
4. Tidak Diskriminatif
5. Mudah dan Murah
6. Efektif dan Efisien
7. Aksesibel
8. Akuntabel
9. Berkeadilan
c. Whole Of Government
Whole of Government Adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan
interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang
terkait dengan urusan-urusan yang relevan.

16
Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan WoG ditataran praktek antara
lain adalah :
1. Kapasitas SDM dan institusi.
2. Nilai dan budaya organisasi.
3. Kepemimpinan.
Praktek WoG dalam Pelayanan Publik. Jenis pelayanan publik yang dikenal yang
dapat didekati oleh pendekatan WoG adalah :
1. Pelayanan yang bersifat Administratif
2. Pelayanan Jasa
3. Pelayanan Barang
4. Pelayanan Regulatif
Adapun berdasarkan polanya, pelayanan publik dapat dibedakan juga dalam 5
(lima) macam pola pelayanan yang masing-masing diuraikan sebagai berikut :
1. Pola Pelayanan Teknis Fungsional
2. Pola Pelayanan Satu Atap
3. Pola Pelayanan Satu Pintu
4. Pola Pelayanan Terpusat
5. Pola Pelayanan Elektronik
F. Matrik Rancangan
Unit Kerja : Puskesmas Tempirai
Identifikasi Isu :
1. Optimalisasi cuci tangan efektif di poliklinik Puskesmas Tempirai.
2. Peningkatan pelayanan klinis di poliklinik umum Puskesmas Tempirai.
3. Optimalisasi pengguna APD di poliklinik umum Puskesmas Tempirai.
4. Optimalisasi kepatuhan petugas terhadap triase di poliklinik umum Puskesmas
Tempirai.
5. Optimalisasi kinerja petugas program surveilans di UPTD Puskesmas
Tempirai.
Identifikasi Isu : Optimalisasi kinerja petugas program surveilans di UPTD
Puskesmas Tempirai
Gagasan Pemecahan Isu :
1. Berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas Tempirai
2. Membuat group petugas jejaring Puseksmas
3. Melakukan BIMTEK tentang penyakit dengan Kepala UPTD Puskesmas Tempirai
untuk petugas jejaring Puskesmas
4. Penyuluhan untuk masyrakat tentang pencegahan penyakit bisa menjadi
penyakit wabah.

17
5. Membuat jadwal pengumpulan laporan dari jejaring puskesmas sampai
pengumpulan laporan ke Dinas Kesehatan.

18
Kontribusi Kegiatan Kontribusi
Keterkaitan substansi Mata
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/Hasil Pencapaian Visi dan Penguatan Nilai-
Pelatihan
Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

1. Berkoordinasi dengan 1. Menemui atasan 1. Surat Keterkaitan dengan agenda Kegiatan berkoordinasiKegiatan
untuk Permohonan ANEKA dengan kepala berkoordinasi
Kepala Puskesmas
menyampaikan Aktualisasi/Habi adalah: Puskesmas Tempirai ini dengan Kepala
Tempriai rancangan tuasi
Akuntabilitas: sesuai dengan misiPuskesmas
kegiatan yang 2. Lembar
akan Persetujuan Dalam melakukan konsultasi Puskesmas Tempriai Tempirai ini
dilaksanakan Aktualisasi dengan mentor, semua yang Yang ke 2 yaitu menguatkan tata
2. Meminta 3. Foto Kegiatan kita rencanakan harus di nilai Puskesmas
persetujuan dari paparkan dengan kejelasan Meningkatkan profesional Tempirai yaitu
atasan untuk dan harus memiliki integritas. SDM Profesional dengan
melaksanakan tupoksi sesuai
kegiatan,
Nasionalisme: profesi
mencatat dan
menindak lanjuti Koordinasi dengan atasan
hasil bimbingan dalam penyelesaian suatu
dan arahan dari masalah menunjukkan sikap
mentor rela berkorbanyaitu
mementingkan kepentingan
instansi jauh diatakepentingan
pribadi.

Etika Publik:
Berkomunikasi, konsultasi dan
kerjasama yang baik dimana
dapat menjadi dasar dalam

19
penyelesaian sebuah tugas.

Komitmen Mutu:
Dalam melakukan koordinasi
kita harus memiliki sifat
responsif karena akan terjadi
pertukaran informasi dan
\ saran- saran yang
disampaikan oleh
atasan dan harus kita
tangkap dan diimplementasi
secepat mungkin dengan
mengedepankan kualitas
yang tinggi agar tercapai
komitmen mutu yang baik.

Anti Korupsi:
Jujur, berani, dan peduli.
Dengan Melakukan koordinasi
dengan atasan maka kita
telah menerapkan sikap
jujur dan berani dalam
penyampaian gagasan, serta
peduli dengan lingkungan
instansi kerja.

Keterkaitan Dengan Agenda

20
Peran dan Kedudukan ASN :

Manajemen ASN:
Melaksanakan tugas dan
fungsi secara profesional,
bertanggung jawab,
integritas dalam
menyampaikan ide rancangan
aktualisasi kepada atasan

Pelayanan Publik:
Partisipatif untuk
berkoordinasi kepada atasan
untuk menyampaikan
rancangan aktualsasi

Whole Of Goverment:
Adanya koordianasi dengan
atasan sebagai upaya
kolaborasi, kerjasama,dalam
menyelesaikan masalah/isu.
2. Membuat group 1. Membuat group 1. Poto daftar Keterkaitan dengan agenda Kegiatan membuat group Kegiatan
dari aplikasi kontak jejaring ANEKA petugas jejring berkoordinasi
Whatsapp petugas
whatsapp Puskesmas adalah: Puskesmas dengan jejaring
jejaring Puseksmas 2. Memasukkan
Akuntabilitas : Puskesmas untuk
semua kontak 2. Lembar
jejaring Konsultasi Bertanggung jawab akan ini sesuai dengan misi melakukan
Puskesmas semua pelaporan yang Puskesmas Tempirai yang pelaporan tentang
3. Dokumentasi dilakukan jejaring Puskesmas ke 1 dan 2 yaitu penyakit yang
Meningkatkan upaya deteksi termasuk di dalam

21
Nasionalisme : dini masalah kesehatan program surveilans
Berkordinasi dengan jejaring dimasyarakat serta dengan lebih cepat
Puskesmas didilakukan menanggulangi masalah dan akurat.
secara musyawarah dengan tersebut.
tidak mengedepankan ego

Etika Publik :
Bersikap sopan santun dan
hormat saat melakukan
konsultasi

Komitmen Mutu :
Melakukan perbaikan
berkelanjutan Diwujudkan
dengan sharing dan konsultasi
di dalam group W.A

Anti Korupsi :
Mengolah data sesuai
keadaan di wilayah kerja
Puskesasm tempirai

Keterkaitan Dengan Agenda


Peran dan Kedudukan ASN :

Manajemen ASN :
Melaksanakan tugas secara
bertanggung jawab

22
Whole Of Goverment:
Melakukan kerja sama atau
berkolaborasi dengan pihak
terkait dalam upaya
mendapatkan data yang
diperlukan.

Pelayanan Publik:
Melaksanakan kegiatan TGC
(tim gerak cepat ) pada setiap
kasus penyebab wabah.
3. Melakukan BIMTEK 1. Melakukan 1.Notulen BIMTEK Keterkaitan dengan agenda Kegiatan K Kegiatan
tentang penyakit konsultasi 2. Lembar ANEKA
dengan Kepala UPTD dengan kepala konsultasi adalah: Melakukan BIMTEK Petugas Surveilans
Puskesmas 3. Dokumentasi kepada Jejaring di dampingi kepala
Puskesmas Tempirai Aktualisasi :
untuk dapat BIMTEK Puskesmas Tempirai agar Puskesmas
untuk petugas jejaring menjadi nara Dalam melakukan BIMTEK
Puskesmas petugas jejaring Puskesmas dapat memahami maksud Tempirai melakukan
sumber pada
Harus mengerti dari bagai maslah BIMTEK kepada
bimtek jejaring
Puskesamas secara jelas, sesuai dengan penyakit yang terdapat di Jejaring Puskesmas
2. Membuat apa yang direncakan dan laporan surveilans. Tempirai agar dapat
undangan dapat memahami maksud
BIMTEK untuk Ini sesuai dengan misi dari bagai masalah
dipertanggungjawabkan Puskesmas Tempirai
jejaring penyakit yang
Puskesmas Meningkatkan upaya terdapat di laporan
3. Melakukan Nasionalisme : deteksi dini masalah
Komitmen petugas jejaring surveilans.
kegiatan kesehatan dimasyarakat
BIMTEK Puskesmas untuk dapat Sehingga
serta menanggulangi melakukan
4. Membuat meningkatkan kualitas

23
dokumentasi pelaporan ke arah lebih baik, masalah tersebut. pelaporan secara
BIMTEK dengan agar dapat terus menjaga Valid ke Petugas
bukti notulen derajat kesehatan masyarakat Surveilans
agar dapat berkreasi untuk Puskesmas.
bangsa dan negara

Etika Publik :
Melakukan konsultasi BIMTEK
dengan sopan dan santun

Komitmen Mutu :
Kegiatan melakukan BIMTEK
untuk Petugas jejaring
Puskesmas merupakan salah
satu
upaya meningkatkan mutu
pelayanan di masyarakat.

Anti Korupsi :
Dengan ketepatan dan
kecepatan dalam mengirim
laporan maka petugas tidak
lagi melakukan pelaporan
melawati batas waktu yang
seharusnya, sehingga tidak
korupsi waktu.

24
Keterkaitan Dengan Agenda
Peran
dan Kedudukan ASN :
Manajemen ASN :

Melaksanakan tugas dan


fungsi secara profesional,
bertanggung jawab, integritas
dalam melaksanakan
BIMTEK .
Whole Of Goverment:

Melakukan kerja sama atau


berkolaborasi dengan pihak
terkait
dalam melaksanakan BIMTEK
Jejaring Puskesmas.

Pelayanan Publik:
Menghindari terjadinya
penyebaran penyakit WABAH
dengan cepat dan dapat
membuat petugas jejarig
Puskesmas tanggap akan
wilayah kerja nya masing –
masing, dalam rangka
meningkatkan pelayanan
publik.
4. Penyuluhan untuk 1. Membuat surat 1. Leaflet Keterkaitan dengan agenda Kegiatan Membuat label K Kegiatan
masyarakat tentang pemberitahuan LASA,High Alert, dan

25
pencegahan penyakit pada jejaring 2. Notulen ANEKA penandaan Expired Date Membuat label
bisa menjadi penyakit Puskesmas 3. Dokumentasi adalah : (ED) ini sesuai dengan visi LASA,High Alert,
wabah untuk Akuntabilitas : puskesmas air itam yaitu dan penandaan
penyuluhan.
Dalam melakukan Penyuluhan terwujudnya wilayah kerja Expired Date
2. Melakukan
koordinasi petugas jejaring Puskesmas Puskesmas Air Itam yang (ED)menguatkan
kepada kepala Harus mengerti mandiri dan hidup sehat tata nilai yang ada
Puskesmas secara jelas, sesuai dengan karena dengan membuat di Puskesmas air
untuk menjadi apa yang direncakan dan label LASA,High Alert, dan itam yaitu Empati
nara sumber dapat penandaan Expired Date rasa peduli pada
pada acara dipertanggungjawabkan (ED)menghindarkan pelanggan (karena
penyuluhan.
a. terjadinya Medication Eror meminimalisir
3. Melakukan
b. Nasionalisme : (Kesalahan Pengobatan) kesalahan
kegiatan
c. Melakukan musyawarah pengobatan),
penyuluhan.
dengan masyarakat tentang
4. Melakukan Handal menguasai
apa yang menjadi kendala
evaluasi pengetahuan dan
dalam pencegahan penyakit.
keterampilan dalam
Etika Publik : membuat stiker
LASA, High Alert,
Taat pada perintah dan dan Penandaan
menghargai hasil konsultasi Expired Date,
dengan kepala puskesmas Memberikan rasa
untuk diterapkan dalam Aman dan Nyaman
konsep label obat bagi pasien, serta
Tepat sesuai
Komitmen Mutu : kebutuhan
Melakukan pengaplikasian
pelabelan obat secara
konsisten guna meningkatkan

26
mutu.

Anti Korupsi :

Melakukan evaluasi dengan


jujur dan bertanggung jawab

Keterkaitan Dengan Agenda


Peran

dan Kedudukan ASN :

Manajemen ASN :

Melaksanakan tugas dan


fungsi secara

profesional, bertanggung
jawab,

integritas

Whole of Government:

Melakukan koordinasi dan


kerjasama

dengan pihak terkait dalam

27
upaya

pelabelan LASA,High
Allert,dan

penandaan Expired Date

Pelayanan Publik:

Pelabelan LASA,High
Allert,dan

penandaan Expired Date untuk

menghindari terjadinya
medication error

5. Melakukan sosialisasi 1. Membuat 1.Undangan dan Keterkaitan dengan agenda Melakukan sosialisasi K Kegiatan
kepada tenaga undangan dan daftar hadir ANEKA kepada tenaga kesehatan
kesehatan lain daftar hadir 2.Print out meteri lain ini sesuai dengan misi Melakukan
sosialisasi sosialiasi adalah : sosialisasi kepada
puskesmas air itam yaitu
2. Menyiapkan 3.Dokumentasi tenaga kesehatan
bahan untuk Peningkatan pelayanan
yang sesuai dengan baku lain menguatkan
sosialisasi
Akuntabilitas : mutu, serta meningkatkan tata nilai yang ada
3. Melakukan
sosialisasi profesionalisme SDM di Puskesmas air
kepada tenaga Bertanggungjawab untuk itam yaitu Handal
kesehatan lain membuat menguasai
pengetahuan dan
bahan dan melakukan
keterampilan dalam
sosialisasi
kegiatan sosialisasi
serta Tepat sesuai

28
kepada tenaga kesehatan lain kebutuhan

Nasionalisme :

Berjalannya proses sosialisasi


dengan

baik,dengan kebersamaan
dalam

pelaksanaan sosialisasi

Etika Publik :

Saling menghormati dalam

berkomunikasi dan
berkonsultasi

menggunakan bahasa yang


sopan

saat bersosialisasi

Komitmen Mutu :

Pelaksanaan sosialisasi
dilakukan untuk

perbaikan mutu lebih baik

29
Anti Korupsi:

Menyiapkan materi sosialisasi


dengan

Mandiri dan
bertanggungjawab

Keterkaitan Dengan Agenda


Peran

dan Kedudukan ASN :

Manajemen ASN :

Melaksanakan tugas dan


fungsi secara

profesional, bertanggung
jawab,

integritas,dalam kegiatan
sosialisasi

kepada tenaga kesehatan lain


di

30
Puskesmas.

Pelayanan Publik :

Upaya peningkatan
pelayanan

Puskesmas diwujudkan dalam


bentuk

Sosialisasi kepada tenaga


kesehatan.

Whole of Goverment :

Kerjasama yang baik saat


proses

sosialisasi berlangsung.

6. Evaluasi dan 1. Membuat 1. Print out laporan Keterkaitan dengan agenda Kegiatan Evaluasi dan K Kegiatan
laporan hasil 2. Dokumentasi ANEKA Pelaporan ini sesuai
Pelaporan Evaluasi dan
kegiatan dengan misi puskesmas
2. Mencetak adalah : Pelaporan
air itam yaitu Peningkatan
hasil laporan menguatkan tata
3. Menyerahka pelayanan yang sesuai
dengan baku mutu, serta nilai yang ada di
n hasil
Akuntabilitas : meningkatkan Puskesmas air itam
laporan
yaitu Handal

31
aktualisasi Bekerja keras dalam profesionalisme SDM menguasai
ke Mentor menyelesaikan pengetahuan dan
keterampilan
laporan hasil kegiatan, laporan
dibuat

dengan tanggung jawab

Nasionalisme :

Kerja keras dalam menyiapkan


segala

hal yang diperlukan, dan


dilakukan

secara mandiri dan


berkoordinasi

dengan pihak yang terkait

Etika Publik :

Melakukan kegiatan ini dengan


sikap

hormat dan sopan santun,


baik saat

menyerahkan laporan dengan

32
atasan

Komitmen Mutu :

Membuat laporan dengan


teliti , dan

akan diteruskan ke unit kerja


yang

terlibat untuk perbaikan mutu

Anti Korupsi:

Membuat laporan berdasarkan


fakta

yang ada.

Keterkaitan Dengan Agenda


Peran

dan Kedudukan ASN :

Manajemen ASN :

Melaksanakan tugas dan


fungsi secara

33
profesional, bertanggung
jawab,

integritas dalam pembuatan


laporan

hasil kegiatan.

Pelayanan Publik :

Responsif serta
bertanggung

jawab pada saat menyerahkan

hasil laporan aktualisasi ke


Mentor.

Whole of Goverment :

Kolaborasi disertai
komunikasi yang

baik dengan atasan dalam


proses

pembuatan laporan hasil


kegiatan.

34
35
G. JADWAL KEGIATAN

Tabel 4. Tabel Jadwal Kegiatan


BULAN DAN MINGGU KE-

NOVEMBE OUTPUT/
NO KEGIATAN OKTOBER
R HASIL
2 3 4 5 1 2

1 Berkoordinasi dengan 1. Surat Permohonan


Kepala Puskesmas Air Aktualisasi/Habituas
Itam 2. Lembar

Persetujuan

Aktualisasi

3. Foto Kegiatan

2 Penataan ulang obat di 1. Draft daftar obat


Gudang Obat dan Ruang 2. Lembar Konsultasi
Apotek Dokumentasi

3 Membuat daftar obat 1. Form daftar obat


yang mendekati tanggal mendekati
kedaluwarsa untuk kedaluwarsa
2. Lembar konsultasi
tenaga kesehatan lain
3. Dokumentasi
4 Membuat label 1. Label LASA, High
LASA,High Alert, dan Alert dan Penandaan
penandaan obat obat mendekati ED
2. Dokumentasi
mendikati Expired Date
3. Laporan data obat
(ED) yang termasuk
kategori LASA, High
Alert dan mendekati
kedaluwarsa
5 Melakukan sosialisasi 1. Undangan dan daftar
kepada tenaga hadir
kesehatan lain 2. Print out materi
sosialiasi
3. Dokumentasi
6 Evaluasi dan Monitoring 1. Print out laporan
2. Dokumentasi

36
H. KENDALA DAN ANTISIPASI

Kegiatan habituasi rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN akan dilaksanakan


mulai tanggal 7 Oktober sampai 11 November 2019. Dalam pelaksanaannya
dimungkinkan terjadi kendala-kendala yang tidak terduga yang beresiko menghambat
kegiatan yang sudah direncanakan. Oleh karena itu diperlukan antisipasi sehingga
dampak yang menghambat kegiatana dapat diminimalisir. Antisipasi dalam menghadapi
kendala selama aktualisasi dapat dijelaskan dalam tabel berikut ini:
Tabel 5. Tabel Kendala dan Antisipasi
Antisipasi dan Strategi
No. Kegiatan Potensi Kendala
Menghadapi Kendala

Melakukan penataan 1. Keterbatasan tenaga 1. Meminta bantuan


ulang gudang untuk melakukan kepada rekan kerja
penyimpanan obat dan penataan gudang untuk membantu
1. 2. Antara nama obat penataan gudang
apotek
dan didata LPLPO 2. Memberi nama obat
memiliki nama yang sesuai LPLPO agar
berbeda mudah dipahami
Adanya obat Selalu memperbarui
Membuat daftar obat
mendekati daftar obat yang
2. yang mendekati
kedaluwarsa yang baru mendekati
kedaluwarsa untuk
di droping saat daftar kedaluwarsa setiap
tenaga kesehatan lain
obat sudah jadi bulan

Mengaplika-sikan Kendala pada Menjalin kerjasama


penempelan label terbatasnya waktu dan komunikasi
LASA, high alert dan dan tenaga petugas yang baik dengan
expired date obat farmasi petugas farmasi
3.
agar terwujud
untuk mengurangi teamwork yang solid
“medication error” dan kompak saling
mengisi.

Melakukan sosialisasi Ketidaktertarikan Bekerjasama dan


kepada tenaga tenaga kesehatan komunikatif kepada
4. kesehatan lain seluruh tenaga
untuk menghadiri kesehatan untuk
kegiatan menghadiri acara.

Anda mungkin juga menyukai