Keadaan
No Nama Barang Jumlah Layak Tidak
Layak
1. Stetoskop
2. Saturasi O2
3. Tensimeter
4. Infuse pump
5. Kursi roda
6. Nebulizer
7. Set luka
8. Regulator O2
9. Syringe pump
10. EKG
18. Cucing
19. Pispot
21. Lemari es
22. Brancar
23. APAR
C. Pengumpulan Data
1. Manajemen approach
a) Perencanaan
1) VISI dan MISI, SAK, SOP
Ruang Takmung tidak memiliki visi dan misi ruangannya
sendiri dan hanya berpacu pada visi dan misi RSUD Kabupaten
Klungkung saja namun Ruang Takmung sudah memiliki Standar
Asuhan Keperawatan (SAK) dan standar operasional prosedur (SOP)
di ruangannya serta program kerjanya sendiri.
2) Rencana jangka pendek
Pengkajian dilakukan tanggal 8 Januari 2023 di Ruang
Takmung dengan metode wawancara dan pengamatan. Ruang
Takmung ternyata sudah menerapkan rencana jangka pendek dengan
optimal yaitu dengan selalu membuat rencana harian setiap harinya.
Rencana harian Takmung dilaksanakan oleh semua perawat baik
kepala ruangan, ketua tim, maupun perawat pelaksana sesuai dengan
perannya masing-masing. Rencana harian dibuat sebelum operan
jaga dilakukan dan dilengkapi lagi saat dilakukan operan dan
preconference.
3) Rencana jangka menengah
Berdasarkan wawancara dan pengamatan yang sudah
dilakukan, Ruang Takmung sudah menerapkan rencana jangka
menengah dengan cukup baik yaitu dengan selalu membuat rencana
bulanan. Rencana bulanan di Ruang Takmung dibuat oleh Kepala
ruangan. Rencana bulanan yang dibuat meliputi melakukan evaluasi
hasil pada akhir bulan dan berdasarkan evaluasi tersebut kepala
ruangan akan membuat rencana tindak lanjut untuk meningkatkan
kualitas hasil, selain itu ada pula kegiatan lain yang dilakukan yaitu
membuat jadwal dinas dan memimpin case conference, memimpin
rapat tim kesehatan di ruangan, dan penilaian kinerja ketua tim serta
anggota tim lainnya, melakukan audit dokumentasi dan membuat
laporan bulanan.
4) Rencana jangka Panjang
Berdasarkan wawancara yang dilakukan, di Ruang Takmung
sudah menerapkan rencana jangka panjang dengan cukup baik yaitu
dengan membuat rencana tahunan. Rencana tahunan hanya
dilakukan oleh kepala ruangan yaitu dengan melakukan evaluasi
kegiatan di ruangan selama satu tahun dan menjadikan evaluasi
tersebut sebagai acuan untuk membuat rencana tindak lanjut dan
penyusunan rencana tahunan berikutnya.
Hal lain yang dilakukan oleh kepala ruangan Takmung dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia yaitu dengan
merekomendasikan perawat untuk melanjutkan pendidikan formal
dan melakukan pelatihan sehingga kualitas sumber daya manusia di
ruang Takmung dapat meningkat secara optimal.
b) Pengorganisasian
Struktur organisasi Ruang Takmung RSUD Kabupaten
Klungkung terdiri dari Kepala Ruangan dimana Kepala Ruangan
mempunyai 2 tim dengan masing-masing Ketua tim mempunyai
beberapa perawat pelaksana, dimana kepala ruangan juga mempunyai
wakil kepala ruangan yang juga sebagai penanggung jawab administrasi
dan logistik. Struktur organisasi tersebut sudah lengkap dengan uraian
tugas, fungsi kewajiban, tanggung jawab serta hubungan kerja dengan
unit lain untuk menyelenggarakan pelayanan keperawatan.
Ruang Takmung dipimpin oleh Kepala Ruangan dengan latar
belakang pendidikan Profesi Ners, dimana dalam pemberian asuhan
keperawatan, sifatnya dibagi menjadi 2 tim. Setiap tim terdiri dari 7
anggota. Dimana terdapat 6 orang PNS, dan 10 orang merupakan tenaga
kontrak.
Ruang Takmung menggunakan model Asuhan Keperawatan
Profesional (MAKP). Hal ini dapat dilihat dari:
1) Dalam struktur organisasi pemberian asuhan keperawatan kepada
pasien di Ruang Takmung terdapat 2 Tim.
2) Masing- masing Katim membawahi 7 anggota tim yang bersama-
sama melaksanakan proses keperawatan mulai dari pengkajian
sampai evaluasi kondisi pasien.
3) Kepala Ruangan dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh Katim
dan untuk penanganan tugas saat dinas sore dan malam diserahkan
pada anggota yang dipimpin oleh perawat yang paling senior ditinjau
dari lama bekerja di ruangan. Apabila terdapat masalah di ruangan
maka Anggota wajib melaporkannya kepada Katim dan Katim
kemudian melaporkannya kepada Kepala Ruangan.
4) Kepala ruangan memegang peranan penting dalam proses pemilihan
Katim, dimana didasarkan dalam penentuan Katim didasarkan atas
kompetensi, leadership, jenjang pendidikan minimal DIII
Keperawatan, dan pengalaman kerja perawat minimal 5 tahun.
Kepala Ruangan
Ns. Ketut Hendra Yanti Dewi, S.Kep
Katim 1 Katim 2
Ns. Ni Komang Trisna Dewi, S.Kep Ni Wayan Mira Anjasari, A.Md.Kep
Anggota Anggota
Kadek Dwipayani, A.Md.Kep Putu Eva Lingganuari, A.Md.Kep
Anggota Anggota
Ida Ayu Alit Sriani, A.Md.Kep Ns. Ni Komang Sri Puspitawati, S.Kep
Anggota Anggota
Ns. Putu Eri Wirantiasih, S.Kep Ni Putu Eka Ariasih, A.Md.Kep
Anggota Anggota
Kadek Dwi Yunia Sari, A.Md.Kep Ni Komang Aget Widya Utami,A.Md.Kep
Anggota Anggota
Ns. Ni Ketut Natalia Kristianingsih, S.Kep Ns. Ni Putu Intan Nanda Rista Putri, S.Kep
Anggota Anggota
Nengah Adi Setiawan, A.Md.Kep Ni Made Nari Mahendri,A.Md.Kep
Tabel 1
Daftar Tenaga Kerja Perawat Ruang Takmung RSUD Kabupaten
Klungkung Tahun 2024
Dilihat dari kuantitas, Ruang Takmung memiliki 16 orang
perawat (termasuk kepala ruangan dan wakil kepala ruangan) dengan
kualifikasi pendidikan terdiri dari 9 orang S1 Keperawatan Ners, dan 7
orang DIII Keperawatan. Bila ditinjau dari segi kualitas, dari 16 orang
tenaga perawat di Ruang Takmung RSUD Kabupaten Klungkung
diperoleh data 6 orang berstatus PNS dan 10 orang berstatus kontrak.
Adapun pelatihan yang telah diikuti oleh 16 orang perawat diantaranya :
Status
No Nama Perawat Jabatan Pendidikan Ketenaga Pelatihan
kerjaan
1. Ns. Ketut Hendra BTCLS. BHD, PPI,
Yanti Dewi, S.Kep CI, Komunikasi
Kepala efektif, EKG,
S1 + Ners PNS
Ruangan Manajemen risiko,
EWS, Kepribadian
diri
2. Ns. Tjokorda Istri Wakil BTCLS. BHD, PPI,
Eka Anggayanthi, S. Kepala CI, Komunikasi
Kep Ruangan efektif, EKG,
dan Manajemen risiko,
S1 + Ners PNS
Penanggung EWS, Kepribadian
Jawab diri
Administrasi
dan Logistik
3. Ns. Ni Komang BTCLS. BHD, PPI,
Trisna Dewi, S.Kep CI, Komunikasi
efektif, EKG,
Katim I S1 + Ners BLUD
Manajemen risiko,
EWS, Kepribadian
diri
4. Ni Wayan Mira Katim II DIII BLUD BTCLS. BHD, PPI,
Anjasari, A.Md.Kep Keperawatan CI, Komunikasi
efektif, EKG,
Manajemen risiko,
EWS, Kepribadian
diri
5. Kadek Dwipayani, BTCLS. BHD, PPI,
A.Md.Kep Komunikasi efektif,
Anggota DIII
BLUD EKG, Manajemen
Katim I Keperawatan
risiko, EWS,
Kepribadian diri
6. Ida Ayu Alit Sriani BTCLS. BHD, PPI,
B A.Md.Kep Komunikasi efektif,
Anggota DIII
BLUD EKG, Manajemen
Katim I Keperawatan
risiko, EWS,
Kepribadian diri
7. Ns. Ni Putu Eri BTCLS. BHD, PPI,
Wirantiasih, S. Kep Komunikasi efektif,
Anggota
S1 + Ners BLUD EKG, Manajemen
Katim I
risiko, EWS,
Kepribadian diri
8. Kadek Dwi Yunia BTCLS. BHD, PPI,
Sari A.Md.Kep Komunikasi efektif,
Anggota DIII
BLUD EKG, Manajemen
Katim I Keperawatan
risiko, EWS,
Kepribadian diri
9. Ns. Ni Ketut Natalia BTCLS. BHD, PPI,
Kristianingsih, Komunikasi efektif,
Anggota
S.Kep S1 + Ners PNS EKG, Manajemen
Katim I
risiko, EWS,
Kepribadian diri
10. Nengah Adi Anggota DIII BLUD BTCLS. BHD, PPI,
Setiawan, A.Md.Kep Katim I Keperawatan Komunikasi efektif,
EKG, Manajemen
risiko, EWS,
Kepribadian diri
11. Ns. Putu Eva Lingga BTCLS. BHD, PPI,
Nuari, S.Kep CI, Komunikasi
Anggota efektif, EKG,
S1 + Ners BLUD
Katim II Manajemen risiko,
EWS, Kepribadian
diri
12. I Putu Eka Ariasih, BTCLS. BHD, PPI,
A.Md.Kep Komunikasi efektif,
Anggota DIII
BLUD EKG, Manajemen
Katim II Keperawatan
risiko, EWS,
Kepribadian diri
13. Ni Komang Aget BTCLS. BHD, PPI,
Widya Utami, Komunikasi efektif,
Anggota DIII
A.Md.Kep BLUD EKG, Manajemen
Katim II Keperawatan
risiko, EWS,
Kepribadian diri
14. Ns. Ni Putu Intan BTCLS. BHD, PPI,
Nanda Rista Putri, Komunikasi efektif,
Anggota
S.Kep S1 + Ners PNS EKG, Manajemen
Katim II
risiko, EWS,
Kepribadian diri
15. Ns. Ni Komang Sri BTCLS. BHD, PPI,
Puspitawati, S.Kep Komunikasi efektif,
Anggota
S1 + Ners PNS EKG, Manajemen
Katim II
risiko, EWS,
Kepribadian diri
16. Ns. Ni Made Nari Anggota S1 + Ners PNS BTCLS. BHD, PPI,
Mahendra, S.Kep Katim II Komunikasi efektif,
EKG, Manajemen
risiko, EWS,
Kepribadian diri
c) Ketenagaan
1. Tenaga keperawatan
a. Tingkat kebutuhan pasien dan kebutuhan perawat
Tingkat ketergantungan pasien di ruang Takmung dinilai
dengan menggunakan instrumen penilaian ketergantungan
klien menurut Orem yaitu: total care, parsial care, minimal
care. Berdasarkan pengkajian tanggal 9 Januari 2024,
didapatkan hasil perhitungan kebutuhan tenaga menurut
tingkat ketergantungan pasien dapat dijabarkan
pengklasifikasian menurut Douglas dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 2
Tingkat Ketergantungan Pasien
Menurut Douglas
Klasifikasi pasien
Minimal Partial Total
Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam
2. Open Fraktur 17
3. CKR 15
4. Vulnus Appektum 8
6. Snake Venome 5
7. Apendik 5
8. CKD 4
9. CKS 3
10. Gonathrosis 3
2. Compensatory Reward
3. Professional Relationship
4. Patient Care Delivery
G. Analisis Data
Timbang terima