HANSEN
Kusta terkenal sebagai penyakit yang paling ditakti karena deformitas atau
cacat tubuh. Kelainan kulit yang tanpa komplikasi pada penyakit kusta dapat hanya
berbentuk macula saja, infiltrate saja, atau keduanya.
Secara inspeksi, penyakit ini mirip penyakit lain, ada tidaknya anastesi local
sangat banyak membantu penentuan diagnosis, meskipun tidak terlalu jelas. Teknik
untuk menilai adanya anastesi local adalah dengan cara menggoreskan ujung jarum
suntik ke sisi tengah lesi kearah kulit normal. Aoabila pasien tidak mengalami
sensasi nyeri pada area groresan, maka tes anastesi local dinyatakan positif.
Etiologi
Kuman penyebabnya adalah mycobacterium leprae yang ditemukan oleh
G.A. Hansen pada tahun 1874 di Norwegia. M.leprae berbentuk hasil
dengan ukuran 3-8 Um x 0,5 Um, tahan asam, dan alcohol.
Mikobakterium leprae merupakan basil tahan asam (BTA) bersifat
obligat intraseluler, menyerang saraf perifer, kulit dan organ lain seperti
mukosa saluran nafas bagian atas, hati, sumsum tulang kecuali susunan
saraf pusat. Masa membelah diri mikobakterium leprae 12-21 hari dan
masa tunasnya antara 40 hari-40 tahun. Kuman kusta berbentuk batang
dengan ukuran panjang 1-8 micro, lebar 0,2-0,5 micro biasanya
berkelompok dan ada yang disebar satu-satu, hidup dalam sel dan BTA.
Klasifikasi
01 02
03
TT BT
04 05
BL LL
Lesi infiltrat eritematosa dalam Lesi infiltrat eritematosa
jumlah banyak, ukuran bervariasi, dengan permukaan mengkilat,
bilateral tapi asimetris, gangguan ukuran kecil, jumlah sangat
sensibilitas sedikit/( - ), BTA ( + ) banyak dan simetris. BTA ( + )
banyak, uji Lepromin ( - ) sangat banyak pada kerokan
jaringan kulit dan mukosa
hidung, uji Lepromin ( - ).
Pathway
Manifestasi Klinis
mungkin
Rasional: Posisi yang nyaman
dapat menurunkan rasa nyeri
5. kolaborasi untuk pemberian
analgesik sesuai indikasi
Rasional: menghilangkan rasa
nyeri
Intervensi Diagnosa 3
NO DIAGNOSA TUJUAN RENCANA
https://www.academia.edu/40147691/MA
KALAH_FIX_MORBUS_HANSEN