Anda di halaman 1dari 8

RESUME TOPIK 3

ORGANIZATION ASPECT OF ERGONOMICS

Oleh :
KELOMPOK SGD 2

Ni Kadek Ayu Lestari Dewi (1702551006)


Putu Yulia Risma Yanti (1702551007)
Made Yuda Pradnyana (1702551008)
Ni Luh Putu Ayu Ditha Widiasari (1702551009)
Putu Ayu Martha Intania Savitri (1702551026)
Alexander Kevin Wijaya (1702551027)
Evelyn Christina Muliyanto (1702551028)
I Putu Andrian Trinatha (1702551029)

PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN GIGI


DAN PROFESI DOKTER GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
Scenario
A woman, 25 years old come to general practitioner clinic with the complaint of sleep disorder.
She felt nausea and headache, too. The complaint was occur since she was work as a telephone
operator in the call center, must work at the night. Her schedule was 3–3–3 (3 days afternoon,
3 days morning, 3 days night). On physical examination was found that her blood pressure
increase, heart rate increase, pain on epigastrium. Laboratory test was normal.

Learning task
1. Identify the problem of this patient !
Jawaban:
Masalah pasien wanita ini terletak pada ritme sirkadiannya yang terganggu karena
waktu tidur yang kurang baik. Beberapa orang mengalami pergeseran ataupun kurang
tidur yang akan berdampak pada perubahan regulasi waktu tidur. Efek yang timbul
apabila ritme sirkadiannya terganggu adalah masalah pencernaan, seperti yang
dikeluhkan oleh wanita ini yaitu mual dan nyeri ulu hati dan juga masalah saraf, yang
menyebabkan sakit kepala.
Tubuh manusia akan bekerja dengan maksimal pada pagi dan siang hari dan
fungsinya akan menurun pada malam hari dan lebih baik digunakan untuk beristirahat.
Wanita ini mendapatkan shift malam secara berturut-turut sebanyak tiga kali sehingga
ia memaksakan tubuhnya untuk bekerja lebih keras dari sebelumnya dan itu
menyebabkan meningkatnya tekanan darah dan detak jantungnya.
(Putu Yulia Risma Yanti / 1702551007)

Pasien ini memliki gangguan pada sistem sirkadiannya. Hal ini dapat dilihat dari
efek yang timbul. Efek yang timbul apabila terjadi gangguan pada sistem sirkadiannya
adalah masalah pencernaan seperti yang dikeluhkan oleh wanita ini yaitu mual dan
nyeri ulu hati. Masalah saraf yang dapat muncul adalah sakit kepala.
Wanita ini beekrja lebih keras dari sebelumnya dan menyebabkan
meningkatnya tekanan darah dan detak jantungnya menyebabkan sehingga tubuhnya
beradaptasi untuk bekerja dimalam hari, sedangkan sewajarnya malam hari adalah
waktu untuk beristirahat.
Permasalahan utama pada pasien adalah gangguan tidur. Gangguan tidur sendiri
dibagi menjadi insomnia, hypersomnia, dan parasomnia (menggigau atau
sleepwalking). Tidur merupakan proses yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
pembentukkan sel-sel baru dan perbaikan sel-sel yang rusak. Fisiologi tidur dimulai
dari irama sirkadian yang merupakan irama yang dialami oleh individu selama 24 jam.
Siklus sirkadian sendiri mempengaruhi sekresi hormone, temperature tubuh, ketajaman
sensori, suasana hati, denyut nadi, hingga tekanan darah. Jika dihubungkan dengan
kasus, keluhan mual dan sakit kepala wanita tersebut dikarenakan dia mengalami
kenaikan tekanan darah, denyut nadi, dan sakit di epigastrium yang dikarenakan
gangguan tidur yang dialaminya.
(Evelyn Christina Muliyanto/1702551028)

2. Is the problem was interrelated? Is there an effect of shift work? Explain!


Jawab:
Ya, terdapat kaitan antara shift kerja dengan masalah pencernaan yang diderita pasien.
• Masalah pencernaan muncul akibat kebiasaan pasien yang berubah dalam jangka
yang Panjang sehingga muncul keluhan keluhan karena tubuh metabolismenya tidak
normal yang seharusnya malam hari istirahat yang cukup tetapi jadi bekerja hingga pagi
hari.
Normalnya diwaktu malam manusia beristirahat dengan waktu yang cukup lama
sehingga tubuh menghasilkan dan menghentikan produksi beberapa hormone. Pada
kasus ini manusia harus bekerja dimalam hari sehingga pada saat ini tubuh tidak
merespon seperti biasa. Perubahan respon ini yang mengakibatkan timbulnya berbagai
masalah pada pekerja ataupun timbulnya penyakit pencernaan dan penyakit lainnya
dikarenakan tubuh tidak berfungsi dengan benar dan teratur karena harus bekerja
dimalam hari bukannya bekerja dimalam hari.
( Ni Luh Putu Ayu Ditha Widiasari/170251009)

Masalah berhubungan dengan jam kerja atau shift work, karena terjadi gangguan
pada circadian system, circadian system merupakan system bawaan manusia untuk
beraktivitas pada siang hari dan beristirahat pada malam hari. Namun pada kasus ini
pasien menyatakan merasakan gangguan berupa sakit kepala serta muntah sejak ia
mulai menjadi operator telepon yang harus bekerja pada malam hari. Pada kasus juga
pasien menyatakan schedulenya 3-3-3 yaitu sempat bekerja 3 kali shift malam berturut
turut, dalam hal ini kemungkinan pasien fisiknya tidak kuat untuk menanggung hal ini,
batas seseorang untuk bekerja shift malam adalah tidak boleh lebih dari 3 kali dan
setelahnya haruslah mendapatkan waktu istirahat full atau libur disamping itu setiap
orang memiliki limit yang berbeda-beda. Schedule kerja shift rotation style yang sering
dipakai sekarang ini berdasarkan penelitian adalah 2-2-2 atau 2-2-3 sehingga seseorang
dapat bekerja dengan baik. Dapat dikatakan pekerjaan tersebut melebihi limit dan fisik
pasien sehingga terjadi gangguan. Namun disamping itu perlu juga ditinjau dari aspek
lain apakah memang benar jam kerja yang menjadi permasalahan dalam kasus ini
karena jam kerja pasien per hari, posisi, lingkungan kerja juga tidak disebutkan.
(Putu Ayu Martha Intania / 1702551026)

Iya masalah pada skenario saling terkait, melakukan pekerjaan di malam hari (night
shift) akan menyebabkan ketidakselarasan fungsi organ yang seharusnya beristirahat
pada malam hari, hal ini akan menyebabkan kinerja organ dalam tubuh menurun. Sleep
disorder akibat shift work yang tidak sesuai akan menyebabkan penurunan
produktivitas, kelelahan (fatigue), penurunan konsentrasi dan takikardia (denyut nadi
cepat/meningkat).
(Ni Kadek Ayu Lestari Dewi/1702551006)

3. What is problem of night work to the human body system ?


Jawab :
Melakukan kerja pada malam hari (shift malam) tentunya akan mengubah
waktu istirahat dan tidur normal. Rutinitas yang dilakukan ini akan mengakibatkan jam
biologis tidak beraturan dan akan mengikuti perubahan aktivitas fisik, mental, dan
perilaku dalam siklus 24 jam. Siklus biologis normal menentukan siklus tidur, produksi
hormon, suhu tubuh dan berbagai fungsi vital lainnya. Siklus biologis (normal) juga
berperan untuk mengatur tubuh untuk memproduksi sel-sel baru dan memperbaiki
DNA yang rusak. Jika siklus biologis (normal) berubah maka fungsi tubuh saat malam
hari akan terganggu. Beberapa masalah yang dapat berpengaruh pada body sytem
ketika seseorang melakukan pekerjaan pada malam hari adalah :
a. Kanker. Ilmuan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT)
mengungkapkan bahwa gangguan tidur atau perubahan pola tidur pada malam hari akan
memicu perkembangan sel-sel kanker.
b. Kardiovaskular system. Risiko penyakit kardiovaskular pada pekerja shift
malam tampak meningkat hingga 40 persen.
c. Kerja shift juga dihubungkan dengan ganguan metabolik, kombinasi masalah
kesehatan seperti tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, obesitas, dan kadar kolesterol
tinggi. Ini adalah faktor risiko untuk diabetes, serangan jantung, dan stroke. Risiko
gangguan metabolik lebih tiga kali pada orang yang bekerja shift malam.
d. Digestive system yang menyebabkan obesitas atau penurunan berat badan yang
drastis. Ada beberapa kemungkinan alasan untuk hubungan antara obesitas dan kerja
shift. Diet yang buruk dan kurang olahraga mungkin menjadi penyebabnya.
Keseimbangan hormon tampaknya juga mengambil peran. Hormon leptin yang
mengatur nafsu makan, sehingga membuat merasa kenyang. Karena kerja shift
tampaknya menurunkan tingkat leptin, sehingga pekerja shift sering merasa lapar.
Akibatnya makan lebih banyak daripada pekerja harian. Namun beberapa studi juga
menyebutkan bahwa night work tidak cocok diterapkan pada seseorang yang memiliki
nafsu makan rendah karena akan menyebabkan penurunan berat badan yang drastis
akibat nafsu makan yang terus menurun ketika melakukan night shift.
e. Depresi dan gangguan suasana hati. Bekerja shift dapat memengaruhi kimia
otak secara langsung. Satu penelitian melaporkan bahwa saat dibandingkan dengan
pekerja harian, pekerja malam memiliki tingkat serotonin yang lebih rendah, zat kimia
otak yang berperan dalam mengatur suasana hati.
(Ni Kadek Ayu Lestari Dewi_1702551006)

Kebanyakan pekerja biasanya memiliki jam kerja dari pagi hingga sore hari,
namun ada beberapa profesi yang menuntut jam kerja yang terbalik yaitu pada malam
hari hingga pagi hari. Misalnya dokter dan perawat jaga UGD, pilot dan pramugari yang
menerbangkan pesawat di malam hari, atau pramuniaga toko dan restoran 24 jam.
Adapun masalah yang dapat muncul akibat kerja malam adalah sebagai berikut:
 Terganggunya waktu tidur
 Gangguan kebiasaan makan
 Perubahan metabolisme, bekerja shift di malam hari membuat kadar hormon leptin
menurun. Hormon Leptin merupakan hormon yang dihasilkan sel-sel lemak yang
membantu mengatur metabolisme dan nafsu makan. Hormon leptin diproduksi di
dalam WAT (white adipose tissue) atau sel lemak, jadi semakin besar sel lemak
maka semakin banyak juga kadar hormon leptin di tubuh manusia. Hormon ini
berfungsi untuk mengontrol berat badan, gula darah, dan kadar insulin. Perubahan
hormon tersebut dapat memberikan dampak buruk bagi metabolisme tubuh.
(Penurunan berat badan)
 Meningkatkan risiko terkena penyakit. Seperti gangguan gastrointestinal atau
bermasalah dalam pencernaan, gangguan fungsi saraf, gangguan fungsi
kardiovaskuler.
 Kelelahan kronis.
(I Putu Andrian Trinatha/1702551029)

Fisik :
● Kerja shift malam jangka panjang dikaitkan dengan peningkatan risiko masalah
metabolisme, penyakit jantung, masalah pencernaan, dan obesitas. Kurang tidur
telah terbukti mengubah metabolisme dan nafsu makan, dan penelitian telah
menunjukkan bahwa pekerja shift memiliki kadar trigliserida yang lebih tinggi
daripada pekerja harian. Ditambah dengan faktor-faktor biologis ini, pekerja shift
kadang-kadang memiliki kebiasaan makan yang tidak teratur dan pola makan yang
buruk — keduanya dapat meningkatkan risiko masalah metabolisme juga.
● Juga mengganggu/menekan proses produksi melatonin (yang biasa diproduksi pada
malam hari)
● Orang yang bekerja shift malam atau shift bergilir juga sering kelelahan dan tidak
cukup tidur, dan kurang tidur dalam jangka waktu lama dikenal buruk bagi
kesehatan. Kerja shift juga mengganggu ritme sirkadian tubuh dan menyebabkan
mereka tidak singkron dengan lingkungan eksternal dan / atau siklus perilaku.
Psikis :
● Dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental seperti depresi. Ini mungkin
karena gangguan sistem sirkadian (yang mengatur pelepasan berbagai bahan kimia
dalam tubuh). Kerja shift juga dapat menyebabkan masalah sosial tertentu yang
mengurangi kesejahteraan dan kebahagiaan karena jika bekerja dengan jam kerja
yang tidak teratur, mungkin tidak akan sesuai dengan jadwal orang-orang dekat.
(Putu Ayu Martha Intania / 1702551026)

4. Describle the type of shiftwork!


Jawab :
Model 2-2-2 : Sistem ini disebut dengan rotasi pendek dimana masing-masing shift
(pagi-sore-malam) lamanya 2 hari dan di akhir shift diberikan libur 2 hari pula.
Model 2-2-3 : Merupakan sistem rotasi pendek dimana salah satu shift dilaksanakan
3 hari untuk 2 shift lainnya dilaksanakan 2 hari, dan di akhir periode shift diberi libur
2 hari.
Standar Amerika: Di Amerika jadwal kerja yang umum adalah 5-5-5 (5 hari pagi, 5
hari sore, 5 hari malam, dan di akhir diberikan libur 2 hari). Shift pagi biasanya dimulai
antara pukul 5-8 pagi dan berakhir pukul 2-6 sore. Shift sore dimulai antara pukul 2-6
sore sampai 10-2 tengah malam. Shift malam dimulai antara pukul 10-2 tengah malam,
berakhir pukul 5-8 pagi.
(Alexander Kevin Wijaya / 1702551027)

Tambahan:
a. Fixed shift: Pekerja harus bekerja dalam jumlah jam yang sama, mulai dan berhenti
pada waktu yang sama untuk periode hari tertentu. Jenis shift ini biasanya
digunakan dalam sistem statis yang tidak berputar, di mana pekerja bekerja dengan
shift yang sama secara teratur.
b. Split shift: Pekerja harus bekerja pada pada dua atau lebih waktu yang berbeda
setiap hari. Satu contoh pekerjaan yang menggunakan jadwal split shift adalah sopir
bus sekolah. Bagian pertama dari shift tersebut adalah mengantar anak-anak ke
sekolah. Ketika anak-anak di sekolah, pekerja akan pergi istirahat, dan setelah
sekolah selesai pekerja menjemput mereka, yang merupakan bagian kedua dari
shift.
c. Irregular shift: jadwal shiftnya tidak teratur, termasuk waktu dan durasinya.
Contohnya yang mengalami shift ini adalah pengusaha, dia bisa saja bekerja mulai
pukul 10 pagi hingga 5 sore. bergeser pada satu hari, jam 8 pagi sampai 2 siang
bergeser pada hari lain, dan 1 hingga 9 malam.
d. Rotating shift: pekerja harus bekerja pada waktu yang berbeda berdasarkan pola
yang telah direncanakan sebelumnya.
(Putu Yulia Risma Yanti/ 1702551007)

Pola shift work bisanya dibagi menjadi 8 jam kerja yang bervariasi tergantung
dengan perusahaan tempat kerja.

 The day shift = Jam 08.00-16.00


 The evening shift = 16.00 - 24.00
 The night shift = 24.00 - 08.00

(Made Yuda Pradnyana/ 1702551008)

5. Explain any factor that must be organized for the 24 hours workers ?
Jawaban:
Beberapa hal yang harus diorganisasikan dalam pekerjaan shift adalah:
a. Durasi kerjanya, sebaiknya durasi kerja itu adalah 8 jam. 24 jam milik manusia
hendaknya dibagi menjadi 8 jam kerja, 8 jam istirahat dan 8 jam untuk interaksi
sosial.
b. Pembagian shift, jika sudah mendapatkan giliran shift malam sebanyak 2-3 kali
sebaiknya keesokan harinya dijadwalkan untuk libur guna menggantikan waktu
tidur malam yang tidak dilaksanakan saat bekerja pada shift malam.
c. Kebiasaan makannya, jika kita mendapatkan pekerjaan shift dan mengharuskan kita
untuk bekerja pada malam hari kita tidak boleh memiliki masalah makan dan harus
pandai mengatur waktu makannya. Jika waktu tidurnya sudah berkurang, paling
tidak tubuh mendapatkan nutrisi dari makanan yang sehat dan bergizi.
Sedangkan menurut Monk dan Kolkard (1983), ada 3 hal yang harus
diorganisasikan supaya dapat menghadapi pekerjaan shift dengan baik, yaitu tidur,
kehidupan sosial dan keluarga, dan juga ritme sirkadian. Ketiga hal ini harus
diorganisasikan dengan sangat baik guna mendapatkan dampak positif dari sistem
pembagian kerja dengan shift.
(Putu Yulia Risma Yanti / 1702551007)

Faktor lingkungan merupakan salah satu aspek yang perlu untuk diperhatikan.
Kenyamanan tempat kerja menjadi salah satu faktor penting karena apabila tidak
nyaman menyebabkan gangguan psikologis dan penurunan produktifitas dalam
pekerjaan. Sehingga bila tempat kerja nyaman maka pekerja juga dapat merasa
nyaman sehingga kerja semakin produktif dan efisien
Faktor istirahat juga penting karena dapat memulihkan tenaga yang digunakan
selama bekerja, sehingga baik jika setiap aktifitas selama 1 jam diselingi dengan
waktu istirahat selama 5 menit.
(Evelyn Christina Muliyanto/1702551028)

Anda mungkin juga menyukai