Oleh:
3. Proses Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan perawat Kegiatan Metode Media
kegiatan peserta
Pendahuluan 10 1. memberi salam Menjawab
menit 2. menjelaskan cakupan salam,
materi mendengarkan
3. menjelaskan tujuan dan
penyuluhan tentang memperhatikan
keluarga berencana
dan kontrasepsi
4. Metode
Ceramah
Diskusi / Tanya jawab
5. Media
Power point dan leaflet
6. Kriteria
Evaluasi Proses
Berjalan dengan baik dan tepat waktu sesuai dengan perencanaan
Peserta memperhatikan selama penyuluhan
Evaluasi hasil
60% peserta hadir mampu memberikan pendapat dan menjawab
pertanyaan yang diajukan
7. Skema Pelaksanaan
Denah penyuluhan
8. Materi (terlampir)
Tinjuauan Pustaka
1. Pengertian Kontrasepsi
Ada beberapa pengertian kontrasepsi dan jenis-jenis kontrasepsi. Kontrasepsi
berasal dari kata ‘kontra’ yang berarti mencegah atau menghalangi dan
‘konsepsi’ yang berarti pembuahan atau pertemuan antara sel telur dengan
sperma. Jadi kontrasepsi dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mencegah
terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur dengan sperma
(Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, 2014).
2. Program KB
Undang-undang nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan
dan Pembangunan Keluarga menyatakan bahwa pembangunan keluarga adalah
upaya mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang
sehat; dan Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan
usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan melalui promosi, perlindungan dan
bantuan sesuai hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga berkualitas.
Pengaturan kehamilan dalam program KB dilakukan dengan menggunakan alat
kontrasepsi (Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, 2014).
3. Tujuan KB
Tujuan umum
Membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan social ekonomi suatu
keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu
keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya
(WHO, 2014).
Mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadu dasar bagi
terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan
pertumbuhan penduduk Indonesia
Tujuan khusus
Pengaturan kelahiran
Pendewasaan usia perkawinan.
Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
Mencegah kehamilan karena alasan pribadi
Menjarangkan kehamilan
Membatasai jumlah anak
4. Manfaat KB
Dengan mengikuti program KB sesuai anjuran pemerintah, para akseptor akan
mendapatkan tiga manfaat utama optimal, baik untuk ibu, anak dan keluarga,
antara lain (WHO, 2014):
Diafragma
Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks(karet) yang
di insersikan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup
serviks.
Jenis kontrasepsi diafragma:
• Flat spring (flat metal band)
• Coil spring (coiled wire)
• Arching spring
Manfaat kontrasepsi diafragma:
• Efektif bila digunakan dengan benar
• Tidak mengganggu produksi ASI
• Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah terpasang sampai 6
jam sebelumnya
• Tidak mengganggu kesehatan klien
• Tidak mengganggu kesehatan sistemik
Spermisida
Spermisida adalah bahan kimia (biasanya non oksinol-9) digunakan untuk
menon-aktifkan atau membunuh sperma.
Jenis kontrasepsi spermasida:
• Aerosol
• Tablet vaginal, suppositoria, atau dissolvablefilm
• Krim
7. Kontrasepsi Efektif
Kontrasepsi Oral (Pil KB)
Pil KB mengandung hormon, baik dalam bentuk kombinasi progestin dengan
estrogen atau progestin saja. Pil KB mencegah kehamilan dengan cara
menghentikan ovulasi (pelepasan sel telur oleh ovarium) dan menjaga
kekentalan lendir servikal sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma.
Suntikan
Kontrasepsi yang menggunakan sutikan mengandung hormon sintetik.
Penyuntikan ini dilakukan 2-3 kali dalam sebulan. Suntikan setiap 3 bulan
(Depoprovera), setiap 10 minggu (Norigest), dan setiap bulan (Cyclofem).
Salah satu keuntungan suntikan adalah tidak mengganggu produksi ASI
(Hidayati, 2009). Pemakaian hormon ini juga bisa mengurangi rasa nyeri dan
darah haid yang keluar.
Efek Samping
- Siklus haid kacau
- Perdarahan bercak (spotting), yang dapat berlangsung cukup lama.
- Jarang terjadi perdarahan yang banyak.
- Sering menjadi penyebab bertambahnya Berat Badan.
- Bisa menyebabkan (tidak pada semua akseptor) terjadinya sakit kepala, nyeri
pada payudara, "moodiness", timbul jerawat dan berkurangnya libido seksual.
Susuk / Implan
Susuk juga digunakan sebagai alat kontrasepsi wanita atau yang juga disebut
sebagai alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kukit pada
lengan kiri atas. Bentuk susuk ini seperti tabung-tabung kecil atau pembungkus
silastik (plastik berongga) dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk yang
ditanam dibawah kulit ini berisi zat aktif yang berupa hormon atau
levonorgestrel. Kemudian susuk tersebut akan mengeluarkan hormon sedikit
demi sedikit. Susuk ini bekerja dengan cara menghalangi terjadinya ovulasi
(pembuahan) dan menghalangi migrasi sperma (Saifuddin, 2006).
Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun (Norplant) dan 3 tahun
(Implanon). Sekarang ada pula yang diganti setiap tahun. Penggunaan
kontrasepsi ini biayanya ringan. Pencabutan bisa dilakukan sebelum waktunya
jika memang ingin hamil lagi. Efektifitasnya, dari 10.000 pasangan, ada 4
wanita yang hamil dalam setahun. Dampak negatif dari penggunaan alat
kontrasepsi jenis susuk ini berupa terganggunya menstruasi, haid tidak lancar,
bercak atau tidak mengalami menstruasi sama sekali. Selain itu mengalami
kenaikan berat tubuh, ketegangan payudara dan liang vagina terasa kering.
Timbul infeksi pada pencabutan susuk yang disebabkan susuk sulit untuk
dikeluarkan karena pemasangan susuk yang terlalau dalam.
Cara Kerja
- Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii
- Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
- IUD bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun IUD
membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan
mengurangi sperma untuk fertilisasi
Keuntungan
- Sangat efektif. 0,6 – 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1
kegagalan dalam 125 – 170 kehamilan).
- Pencegah kehamilan jangka panjang yang ampuh, paling tidak 10 tahun
- IUD dapat efektif segera setelah pemasangan
- Tidak mempengaruhi hubungan seksual. Hubungan intim jadi lebih nyaman
karena rasa aman terhadap risiko kehamilan
- Tidak ada efek samping hormonal
- Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI. Aman untuk ibu menyusui –
tidak mengganggu kualitas dan kuantitas ASI
- Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau abortus.
- Dapat digunakan sampai menopause
- Tidak ada interaksi dengan obat-obat
- Membantu mencegah kehamilan ektopik
- Setelah IUD dikeluarkan, bisa langsung subur
Kerugian:
Setelah pemasangan, beberapa ibu mungkin mengeluh merasa nyeri dibagian
perut dan pendarahan sedikit-sedikit (spoting). Ini bisa berjalan selama 3 bulan
setelah pemasangan. Tapi tidak perlu dirisaukan benar, karena biasanya setelah
itu keluhan akan hilang dengan sendrinya. Tetapi apabila setelah 3 bulan
keluhan masih berlanjut, dianjurkan untuk memeriksanya ke dokter. Pada saat
pemasangan, sebaiknya ibu tidak terlalu tegang, karena ini juga bisa
menimbulkan rasa nyeri dibagian perut. Dan harus segera ke klinik jika:
- Mengalami keterlambatan haid yang disertai tanda-tanda kehamilan: mual,
pusing, muntah-muntah.
- Terjadi pendarahan yang lebih banyak (lebih hebat) dari haid biasa.
- Terdapat tanda-tanda infeksi, semisal keputihan, suhu badan meningkat,
mengigil, dan lain sebagainya. Pendeknya jika ibu merasa tidak sehat.
- Sakit, misalnya diperut, pada saat melakukan senggama. Segeralah pergi
kedokter jika anda menemukan gejala-gejala diatas.
8. Kontrasepsi Mantap
Vasektomi dalam Keluarga Berencana
Sterilisasi pada laki-laki disebut vasektomi atau Vas Ligation. Caranya
ialah dengan memotong saluran mani (vas deverens) kemudian kedua ujungnya
di ikat, sehingga sel sperma tidak dapat mengalir keluar penis (urethra).
Sterilisasi laki-laki termasuk operasi ringan, tidak melakukan perawatan di
rumah sakit dan tidak mengganggu kehidupan seksual. Nafsu seks dan potensi
lelaki tetap, dan waktu melakukan koitus, terjadi pula ejakulasi, tetapi yang
terpancar hanya semacam lendir yang tidak mengandung sperma (WHO, 2014).
Vasektomi merupakan suatu metode kontrasepsi yang sangat aman,
sederhana, dan sangat efektif. Dalam pelaksanaan operasi sangat singkat dan
tidak memerlukan anestesi umum (WHO, 2014).
Adapun syarat-syarat untuk menjadi akseptor (pengguna) vasektomi
adalah sebagai berikut:
- Sukarela.
- Mendapatkan keterangan dari dokter atau petugas pelayanan kontrasepsi
- Pasangannya harus memberikan persetujuan secara tertulis.
Efektivitas:
Bila pria dapat memeriksakan semennya segera setelah vasektomi, risiko
kehamilan kurang dari 1 di antara 100 dalam 1 tahun.
Efektivitas:
pada umumnya, risiko kehamilan kurang dari 1 di antara 100 dalam 1 tahun.
BKKBN, 2006, Buku Saku Bagi Petugas Lapangan Program KB Nasional Materi
Konseling, Jakarta: BKKBN.
Cunningham, FG., et al. (2013). Obstetri Williams (Williams Obstetri). Jakarta :
EGC. Depkes RI. (2010)
Hidayati, Ratna. 2009. Metode dan Tekhnik Penggunaan Alat Kontrasepsi. Salemba
Medika: Jakarta.
Pusat Data dan Informasi kementrian kesehatan RI. 2014. Infodatin: Situasi dan
Analisis Keluarga Berencana. Jakarta selatan.
Saifuddin, A.B., B. Affandy, & Enriquito, R. LU., 2006, buku Panduan Praktis
Pelayanan Kontrasepsi Edisi 2, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Prawirohardjo.
Siswosudarmo, H.R., Anwar, H.M., & Emilia, O., 2007, Teknologi Kontrasepsi,
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Suratun, S. Heryani, & Manurung, S., 2008, Pelayanan Keluarga Berencana dan
Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta: Trans Info Media: 15-16, 19, 87-89.
WHO. 2013. Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan.
Kementerian Kesahatan RI