Anda di halaman 1dari 9

RANCANGAN PENYULUHAN DAN PROMOSI KESEHATAN

TENTANG VASEKTOMI
Rancangan Penyuluhan
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Lab Skil Maternitas Blok II

Di Susun Oleh :
Siti Ariani
R.21.01.068

YAYASAN INDRA HUSADA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
2023
RANCANGAN PENYULUHAN DAN PROMOSI KESEHATAN
TENTANG VASEKTOMI
1. Pengkajian Kebutuhan Belajar
a. Faktor Predisposisi

1. Riwayat kesehatan
Tn. S saat ini berusia 45 tahun. Tn. S tidak memiliki riwayat penyakit kronis seperti
diabetes atau hipertensi. Namun, ia pernah mengalami infeksi saluran kemih beberapa
bulan yang lalu dan telah diobati dengan antibiotik. Ia tidak memiliki riwayat alergi
terhadap obat atau makanan dan belum pernah menjalani operasi sebelumnya. Tn. S
menikah dan memiliki tiga orang anak. Ia dan istrinya telah memutuskan untuk tidak
memiliki anak lagi dan tertarik untuk melakukan vasektomi. Tn. S dan istrinya
menggunakan metode kontrasepsi pil selama beberapa tahun, namun mereka mengalami
beberapa efek samping dan memutuskan untuk mencari metode kontrasepsi yang lebih
aman dan permanen.
2. Keadaan fisik
Tn. S terlihat khawatir saat berkunjung ke puskesmas. Berat badan Tn. S 78 kg dan tinggi
badannya 170 cm. Tekanan darahnya 120/80 mmHg, nadi 88 kali/menit, suhu tubuh 36,7
°C.
3. Kesiapan belajar
Tn. S menyediakan waktu luang untuk menerima pendidikan kesehatan tentang
vasektomi. Tn. S banyak mengajukan pertanyaan.
4. Motivasi belajar
Motivasi Tn. S untuk mempelajari kondisinya cukup baik. Ia mengatakan bahwa ia ingin
mengetahui tindakan vasktomi dan menjalani tindakan vasektomi.
5. Kemampuan membaca
Tn. S mempunyai kemampuan membaca dan menulis baik karena pendidikan terakhirnya
D3, sehingga Tn. S dapat memahami isi leaflet yang diberikan oleh penyuluh.

b. Faktor Pemungkin

1. Sarana prasarana

a. Jarak rumah Tn. S dengan puskesmas 15km


b. Transportasi yang biasa digunakan adalah sepeda motor 25 menit
c. Tersedia leaflet tentang vasektomi

2. Sumber daya manusia


a. Penyuluh adalah perawat lulusasn S1 Keperawatan yang sudah mempunyai
pengalaman memberi penyuluhan sekitar 5 tahun dan dapat menguasai materi tentang
nutrisi pada wanita usia subur dan wanita hamil
b. Pendidikan terakhir Tn.S adalah D3
c. Faktor Penguat
1. Penyuluh adalah seorang perawat yang ramah, penuh perhatian, sehingga pasien
senang bila mengunjunginya.
2. Istri Tn.S menganjurkan kepada Tn.S untuk segera berkonsultasi ke puskesmas
perihal kotraspsi permanen
3. Sewaktu Tn. S membantu posyandu di sekitar rumahnya, kader menyuruh Tn. S
berkosultasi vasekto,i

2. Diagnosis Kebutuhan Belajar Vasektomi


Sebelum melakukan diagnosis, harus terlebih dahulu dilakukan analisis data.
a. Analisis Data
Data Masalah Penyebab
DO : Kurangnya pengetahuan Kurang terpapar informasi
1. Klien khawatir tentang vasektomi tentang vasektomi
2. Di posyandu tidak ada
leaflet maupun media
lain tentang vasktomi
DS :
1. Klien mengatakan:
a. tidak banyak tahu
mengenai vasektomi
b. mersakan mual
c. belum pernah ada
penyuluhan tentang
vasektomi
2. Klien bertanya tentang
keadaannya sekarang

b. Diagnosa Keperawatan
Kurangnya pengetahuan tentang vasektomi berhubungan dengan kurang terpapar
informasi tentang vasektomi yang ditandai dengan pasien pasien terlihat khawatir dan
mencari informasi tentang kotrasepsi permanen vasektomi.

3. Perencanaan Kebutuhan Belajar Nutrisi Pada Wanita Usia Subur Dan Wanita Hamil
Perencanaan kebutuhan belajar vasektomi terdiri dari topik, sasaran, tujuan umum, tujuan
khusus, materi, metode, media dan alat pendukung, waktu, tempat, dan rencana evaluasi
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Topik : Nutrisi Pada Wanita Usia Subur Dan Wanita Hamil


B. Sasaran
1. Program : Tn. S
2. Penyuluhan : Tn. S
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit Tn. S mengerti tentang vasektomi.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, Tn. S mampu:
a. Menjelaskan pengertian vasektomi
b. Menyebutkan tujuan vasektomi
c. Menjelaskan keuntungan dan kekurangan vasektomi
d. Menjelaskan jenis vasektomi
e. Menyebutkan efeksamping vasktomi

D. Materi
1. Pengertian vasektomi
2. Tujuan vasektomi
3. Keuntungan dan kekurangan vasektomi
4. Jenis jenis vasektomi
5. Efek samping vasektomi
E. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini, antara lain :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan ini, antara lain : Leafleat tentang nutrisi pada
wanita usia subur dan wanita hamil yang mencakup informasi tentang materi, yaitu
Pengertian vasektomi, Tujuan vasektomi, Keuntungan dan kekurangan vasektomi, Jenis jenis
vasektomi dan Efek samping vasektomi.
G. Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Minggu, 16 April 2023
Pukul : 10.00 WIB s.d 11.00 WIB (30 menit)
Alokasi Waktu
no Materi dan waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan sasaran
Pembuka 1. Membuka pertemuan dengan Menjawab salam,
( 5 menit ) mengucapkan salam Menyimak dan
2. Memperkenalkan diri memperhatikan
3. Mengucapkan terimakasih atas
waktu yang telah diberikan
4. Menjelaskan tujuan penyuluhan
5. Menyampaikan kontrak waktu
6. Memberikan sedikit gambaran
mengenai informasi yang akan
di sampaikan pada penyuluhan
kali ini
Proses 1. Pengertian vasektomi Menyimak dan ,
(40 menit) 2. Tujuan vasektomi memperhatikan materi
3. Keuntungan dan kekurangan yang disampaikan
vasektomi penyuluh,
4. Jenis jenis vasektomi
5. Efek samping vasektomi

Penutup 1. Memberikan pertanyaan Menjawab pertanyaan


(15 menit) 2. Penyuluh mengucapkan penyuluh, menjawab
terimakasih atas segala perhatian salam
3. Mengucapkan salam penutup

H. Tempat
Bertempat di ruang tamu Ny. L
Keterangan: 1 3
1 = Klien 2
2 = Meja
3 = Penyuluh/pemateri

I. Rencana Evaluasi
Evaluasi dilakukan oleh penyuluh dan dilaksanakan segera setelah penyuluhan selesai.
Metode yang digunakan dalam evaluasi ini adalah tanya jawab.Berikut ini merupakan daftar
pertanyaan evaluasi:
1. Jelaskan apa itu vasktomi!
2. Sebutkan tujuan vasektomi!
3. Jelaskan apa saja keuntungan dan kekurangan penggunaan vasektomi!
4. Sebutkan jenis jenis vasektomi!
5. Jelaskan apa saja efek samping vasektomi!
Lampiran Materi
A. Definisi
Vasektomi adalah tindakan operasi ringan dengan cara mengikat danmemotong saluran
sperma sehingga sperma tidak dapat lewat dan air mani tidak mengandung spermatozoa,
dengan demikian tidak terjadi pembuahan, operasi berlangsung kurang lebih 15 menit dan
pasien tak perlu dirawat. Operasi dapatdilakukan di puskesmas, tempat pelayanan kesehatan
dengan fasilitas dokter ahli bedah, pemerintah dan swasta, dan karena tindakan vasektomi
murah dan ringan sehingga dapat dilakukan di lapangan (Siswosudarmo, 2007)
B. Tujuan Vasektomi
Vasektomi adalah prosedur pembedahan yang dilakukan pada pria untuk memutuskan
saluran sperma yang membawa sperma dari testis ke penis, sehingga mencegah terjadinya
kehamilan pada pasangan seksualnya. Tujuan utama dari vasektomi adalah sebagai metode
kontrasepsi permanen untuk pria yang tidak ingin memiliki anak lagi atau tidak ingin
memiliki anak sama sekali. Vasektomi sangat efektif dalam mencegah kehamilan, namun
tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual.
C. Keuntungan dan Kekurangan Vasektomi
Keuntungan menggunakan metode KB Metode Operasi Pria (MOP) atau vasektomi
menurut Hartanto dalam Ambarawati (2013) yaitu lebih efektif, aman bagi pengguna,
sederhana, waktu operasi cepat hanya memerlukan waktu 5-10 menit, menggunakan anestesi
lokal, biaya rendah hingga gratis, secara budaya sangat dianjurkan untuk negara yang
penduduk wanitanya malu ditangani tenaga medis pria.
Keuntungan lainnya yaitu komplikasi yang dijumpai sedikit dan ringan, baik dilakukan
oleh laki-laki yang tidak ingin punya anak dan tidak mempengaruhi kemampuan seseorang
dalam menikmati hubungan seksual (Mulyani dan Rinawati, 2013). Penelitian yang telah
dilakukan Fitri, Wantouw, dan Lydia (2013) tentang pengaruh vasektomi terhadap fungsi
seksual pria di Kota Manado pada 67 pria yang menggunakan vasektomi dikatakan bahwa
kontrasepsi vasektomi tidak berpengaruh pada fungsi seksual pria, namun diakibatkan karena
memiliki penyakit penyerta, merokok dan mengkonsumsi alhokol dengan jangka waktu
panjang serta dalam volume berlebihan, pengguna narkoba, dan yang memiliki tingkat stres
berlebihan.
Kerugian kontrasepsi mantap pria yaitu diperlukan suatu tindakan operatif, kadang-
kadang menyebabkan komplikasi seperti rasa nyeri dan tidak nyaman, bengkak, perdarahan
atau infeksi dan tidak memberikan perlindungan terhadap infeksi menular seksual dan HIV
(Mulyani dan Rinawati, 2013). Kontrasepsi mantap pria belum memberikan perlindungan
total sampai semua spermatozoa yang sudah ada di dalam system reproduksi distal dari
tempat oklusi vas deferens dikeluarkan, sehingga pasien diminta untuk memakai kondom
terlebih dahulu untuk membersihkan tabung dari sisa sperma yang ada. Mengetahui yang
steril atau tidak, pemeriksaan mikroskopis biasanya dilakukan 16 minggu setelah operasi
dengan 24 kali ejakulasi menurut Hancock dalam Ramasamy dan Schlegel (2011)

D. Jenis Vasektomi
a) Vaseoktomi konvensional
Vasektomi konvensional dilakukan dengan membuat dua sayatan kecil pada skrotum
untuk mengakses saluran sperma dan memutuskannya. Setelah itu, ujung saluran sperma
yang terpotong akan dijahit atau diikat untuk mencegah regenerasi dan mengembalikan
kemampuan fertilisasi
b) No-Scalpel Vasektomi
No-Scalpel Vasektomi dilakukan dengan membuat satu sayatan kecil pada skrotum untuk
mengakses saluran sperma, dan menggunakan alat khusus untuk membedakan dan
memisahkan saluran sperma dengan jaringan sekitarnya. Alat ini juga digunakan untuk
memotong dan memutuskan saluran sperma. Karena hanya ada satu sayatan kecil, prosedur
ini biasanya lebih sedikit rasa sakit, risiko infeksi dan pemulihan yang lebih cepat
dibandingkan dengan vasektomi konvensional.

E. Eveksamping Penggunaan Vasektomi


Efek samping pada pengguna vasektomi tidak memiliki efek yang bersifat merugikan,
sperma yang diproduksi akan kembali diserap tubuh tanpa menyebab gangguan metabolisme,
rasa nyeri atau ketidaknyamanan akibat pembedahan yang biasanya hanya berlangsung
beberapi hari, infeksi akibat perawat bekas operasi yang tidak bagus atau disebabkan karena
dari lingkungan luar bukan dari vasektomi dan vasektomi tidak berpengaruh terhadap
kemampuan laki-laki untuk melakukan hubungan seksual (Mulyani dan Rinawati, 2013).

F. Leaflet tentang Vasektomi


DAFTAR PUSTAKA

Fitri Mir'atul, Wantouw Benny, Tendean Lydia 2013, ‘Pengaruh Vasektomi Terhadap Fungsi
Seksual Pria, Jurnal e-Biomedik (eBM), Vol 1, No1 hlm. 496-502 diakses 10
April 2023 < http://ejournal.unsrat.ac.id>

Hartono, A. 2013. Patofisiologi Aplikasi pada Praktik Keperawatan. Jakarta : EGC

Mulyani S.N, dan Rinawati M. 2013. Keluarga Berencana dan Alat Kontrasepsi. Yogyakarta:
Nuha Medika.

Ramasamy , R., & Schlegel, P. (2011). Vasectomy and vasectomy reversal: An update.
Indian Journal of Urologi, Vol.27, No. 1, Page: 92–97.

Siswosudarmo, dkk, 2007. Teknologi Kontrasepsi. Yogyakarta: Medika fakultas Kedokteran


UGM

Anda mungkin juga menyukai