Anda di halaman 1dari 36

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) KB

I. IDENTIFIKASI MASALAH

Saat ini setiap tahunnya terjadi kelahiran sekitar 4,5 juta bayi. Bayi-bayi ini akan
berkembang dan mempunyai kebutuhan yang berbeda sesuai dengan peningkatan
usianya. Pada saat ini dari 100 persen anak-anak yang masuk sekolah dasar, 50%
diantaranya tidak dapat melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi setelah lulus
SMP. Mereka akan putus sekolah dan menuntut pekerjaan padahal tidak mempunyai
ketrampilan yang memadai. Sempitnya lapangan kerja membuat para pemuda-pemudi
putus sekolah menciptakan pekerjaannya sendiri di sektor informal.
Keluarga Berencana (KB) merupakan program pemerintah dengan pengaturan jumlah dan
jarak anak untuk menuju keluarga berkualitas. Masyarakat diharapkan mengerti tentang
bermacam – macam alat KB agar termotivasi untuk menggunakan KB. Karena KB
merupakan salah satu cara untuk menekan angka kelahiran, sehingga dapat menurunkan AKI
dan AKB.
Penggunaan alat kontrasepsi sangat berperan penting untuk mengngontrol angka
kelahiran. Selain itu, masyarakat harus mengetahui tentang macam-macam alat kontrasepsi
yang dapat digunakan agar memberikan efek yang sesuai dengan yang diinginkan.

II. PENGANTAR
Bidang studi : Kesehatan masyarakat
Topik : KB
Sub topik : Penggunaan alat kontrasepsi
Sasaran : Pasangan suami istri usia subur
Hari/tanggal : Kamis, 6 Januari 2011
Jam : 11.00 WIB
Waktu : 20 menit
Tempat : Jln Munir, Serangan

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penggunaan alat kontrasepsi, keluarga
diharapkan memahami tentang berbagai macam alat kontasepsi dan menerapkan dalam
kehidupannya.
IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, keluarga dapat menjelaskan kembali:
a. Pengertian alat kontrasepsi
b. Pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi
c. Macam-macam alat kontrasepsi

V. MATERI
Terlampir

VI. METODE
A. Ceramah
B. Tanya jawab

VII. MEDIA
A. Materi SAP
B. Powerpoint dan Leaflet

VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN


No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1 2 menit Pembukaan:
1. Memberi salam 1. Menjawab salam
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan 2. Mendengarkan dan
memperhatikan
2 8 menit Pelaksanaan:
1. Menjelaskan materi penyuluhan Mendengarkan dan menyimak
secara berurutan dan teratur pembicara
Materi:
a. Pengertian alat kontrasepsi
b. Pertimbangan pemakaian alat
kontrasepsi
c. Macam-macam alat kontrasepsi
3 4 menit Evaluasi:
Meminta kepada audiens untuk Bertanya dan menjawab
mengulang kembali apa yang pertanyaan
disampaikan pembicara, meliputi:
a. Pengertian alat kontrasepsi
b. Pertimbangan pemakaian alat
kontrasepsi
c. Macam-macam alat kontrasepsi
4 1 menit Penutup:
Mengucapkan terima kasih dan Menjawab salam
salam

IX. PENGESAHAN
Yogyakarta, 6 Januari 2011
Sasaran Pemberi penyuluhan

Masyarakat Asmi Farwati


Mengetahui,
Dosen pembimbing

Yuli Isnaeni, S. Kep, Ns. M. Kep, Sp. Kom

X. EVALUASI
A. Essay
B. Pertanyaan
1. Pengertian alat kontrasepsi
2. Pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi
3. Macam-macam alat kontrasepsi
XI. LAMPIRAN MATERI

ALAT-ALAT KONTRASEPSI

A. Pengertian alat-alat kontrasepsi

Kontrasepsi merupakan pencegahan terjadinya kehamilan/konsepsi (bukan aborsi). Alat


kontrasepsi merupakan alat yang digunakan untuk mencegah terjadinya suatu kehamilan.

B. Pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi


1. Usia ibu < 20 tahun: kontrasepsi yang reversibilitasnya tinggi/kembali ke kesuburan tinggi
2. Usia ibu > 35 tahun: kontrasepsi effektif/kegagalan rendah dan reversibel/ireversibel
3. Usia reproduksi sehat: effektif, reversible dan tidak mengganggu ASI

C. Macam-macam alat kontrasepsi yang bisa digunakan


Ada berbagai macam alat kontrasepsi di Indonesia. Terdiri dari KB hormonal, non hormonal,
alamiah, dan kontrasepsi mantap.
1. Adapun KB hormonal
Efek samping dari metode kontrasepsi hormonal ini adalah:
1) Menstruasi menjadi tidak teratur atau tidak mens sama sekali (kecuali pil)
2) Kenaikan berat badan
3) Muncul flek hitam pada wajah
4) Mual, pusing, atau muntah
Cara kerja:
1) Menekan ovulasi
2) Mencegah implantasi
3) Mengentalkan lendir servik, sehingga sulit dilalui oleh sperma
4) Pergerakan tuba terganggu, sehingga transportasi telur juga terganggu

a. Pil oral kombinasi


a) Afektif dan reversible
b) Harus diminum setiap hari
c) Efek samping yang serius jarang terjadi
d) Efek samping yang sering timbul yaitu mual dan bercak perdarahan atau spotting
e) Tidak dianjurkan pada wanita yang sedang menyusui
f) Dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi darurat

Jenis-jenis pil oral kombinasi, yaitu:


a) Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin dalam dosis yang sama dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
b) Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin dengan dua dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
c) Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin dengan tiga dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon aktif

Kebihan pil oral kombinasi, yaitu:


a) Memiliki efektifitas yang tinggi
b) Resiko terhadap kesehatan sangat kecil
c) Tidak mengganggu hubungan seksual
d) Siklus haid teratur, tidak terjadi nyeri haid
e) Dapat digunakan jangka panjang selama wanita itu ingin menggunakannya
f) Mudah diberhentikan setiap saat dan kesuburan akan kembali setelah diberhentikan
g) Untuk kontrasepsi darurat

Kekurangan pil oral kombinasi, yaitu:


a) Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari
b) Mual, terutama pada 3 bulan pertama
c) Perdarahan bercak/spotting terutama 3 bulan pertama
d) Nyeri payudara, BB mengalami kenaikan, tidak untuk wanita menyusui
e) Meningkatkan TD

b. Suntik
1) Suntik progestin
Merupakan metoda kontrasepsi yang efektif, aman, dapat dipakai oleh semua WUS,
kembalinya ke kesuuburan lebih lambat (4 bulan), cocok untuk masa laktasi karena tidak
mempengaruhi ASI.

Jenis-jenis suntik progestin


a) DMPA mengandung 150 mg DMPAyang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntikkan
IM
b) Depo Noristerat yang mengandung 200 mg Noretindron Enantat dengan cara disuntikan IM
dalam

Kelebihan suntik progestin, yaitu:


a) Sangat efektif untuk pencegahan kehamilan jangka panjang
b) Tidak mempengaruhi hubungan suami istri
c) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak pada penyakit jantung
d) Tidak berpengaruh terhadap ASI

Kekurangan suntik progestin, yaitu:


a) Sering ditemukan gangguan haid seperti spotting, siklus memanjang dan memendek
b) Klien bergantuung pelayanan kesehatan dan tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
c) Peningkatan BB dan terlambanya kembali ke kesuburan setelah penghentian pemakaian

2) Suntik kombinasi
Merupakan jenis suntikan yang terdiri atas 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat 5 mg
Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi IM 1 bulan sekali
Kelebihan suntik kombinasi, yaitu:
a) Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak mempengaruhi hubungan suami istri
b) Tidak diperlukan pemeriksaan dalam dan metode jangka panjang
c) Efek samping yang kecil
d) Klien tidak perlu menyimpann obat suntik

Kekurangan suntik kombinasi, yait


a) U:Terjadi perubahan pola haid, apotting, perdarahan sela sampai 10 hari
b) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan
c) Ketergantungan terhadap pelayanan kesehatan
d) Peningkatan BB dan terlambat kembali kesuburannya

c. Implan
Efektif 5 tahun untuk Norpalan (terdiri dari 6 batang ), 3 tahun untuk Indoplan/Implano,
klien merasa kenyamanan, dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduksi, pemasangan dan
pencabutan memerlukan pelatihan, kesuburan akan kembali setelah dicabut, efek samping
utama berupa perdarahan tidak teratur, bercak dan aminorhea dan aman dipakai saat
menyusui.
Keuntungan implant, yaitu:
a) Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (5 tahun), pengembalian tingkat kesuburan
yang cepat setelah pencabutan
b) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam, bebas dari pengarus estrogen, tidak mengganggu
coitus dan tidak mempengaruhi ASI
c) Klien kontrol ke klinik jika ada keluhan dan dapat dilakukan pencabutan setiap saat sesuai
dengan kebutuhan

Kekurangan implant, yaitu:


a) Perubahan pola haid
b) Nyeri kepala dan nyeri dada
c) Peningkatan/penurunan BB
d) Memerlukan pembedahan minor untuk pemasangan dan pelepasan

2. KB non hormonal
a) AKDR (IUD)
Cara kerja:
1) Menghambat kemampuan sperma masuk tuba fallopi.
2) Mencegah implantasi telur dalam uterus.
3) Mencegah sperma dan ovum bertemu.
Keuntungan IUD, yaitu:
1) Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
2) Meningkatkan kenyamanan hubungan seksual.
3) Tidak mempengaruhi ASI.
4) Metode jangka panjang
5) Dapat digunakan sampai menopouse.
Efek samping penggunaan IUD:
1) Menstruasi menjadi lebih lama dan banyak
2) Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama)
3) Perdarahan irreguler (spotting) di antara menstruasi
4) Saat haid lebih sakit

b) Kondom
Cara kerja:
1) Menghalangi bertemunya sperma dan sel telur.
2) Mencegah penularan mikroorganisme dari satu pasangan ke pasangan lain.
Keuntungan kondom, yaitu:
1) Tidak mengganggu produksi ASI.
2) Mencegah PMS
3) Mencegah ejakulasi dini.
4) Mencegah terjadinya kanker serviks.
5) Mencegah imunoinfertiltas.
6) Murah dan dapat diberi secara umum.
7) Memberi dorongan suami untuk ber KB.
Efek samping:
1) Kondom rusak atau bocor sebelum berhubungan
2) Alergi
3) Mengurangi kenikmatan hubungan seksual

3. KB yang tanpa memakai alat apapun (alamiah)


a. Coitus interuptus (senggama terputus)
Adalah suatu metode koontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum terjadi ejakulasi
intravaginal. Ejakulasi terjadi jauh dari genitalia eksterna wanita. Cara kerja: alat kelamin
(penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina. Dengan
demikian tidak ada pertemuan antara apermatozoa dengan ovum sehingga kehamilan dapat
dicegah.
Keuntungan:
1) Efektif bila dilaksanakan dengan benar
2) Tidakk mengganggu produsi ASI
3) Dapat digunakan sebagai pendukung metoda KB lainnya
4) Tidak ada efek samping
5) Tidak memerlukan alat
b. Kalender
Metode KS dengan tidak melakukan sanggama pada masa subur, effektivitasnya 75%-80%,
pengertian antar pasangan harus ditekankan, faktor kegagalan karena salah menghitung masa
subur dan siklus haid yg tidak teratur Masa subur siklus terpanjang dikurangi 11 dan siklus
terpendek dikurangi 18.

c. MAL (metode amenorrea laktasi)


Merupakan kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif. MaL dapat
dipakai sebagai kontraseepsi bila: menyusui secara penuh, lebih efektif jika pemberian belum
haid, usia bayi kurang dari 6 bulan. Efektifitasnya sampai 6 bulan dan harus dilanjutkan
dengan pemakaian metode kontrasepsi lainnya. Cara kerjanya yaitu menunda atau menekan
ovulasi.
Keuntungannnya: efektifitas tinggi (98%) pada 6 bulan pertama setelah melahirkan, segera
efektif, tidak mengganggu senggama, tidak ada eefek samping secara sistemik, tidak perlu
perawatan medis, tidak perlu obat atau alat dan tanpa biaya.
Keterbatasannya:
1) Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit pasca
persalinan
2) Mungkin sulit dilakukan karena kondisi sosial
3) Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6 bulan
4) Tidak melindungi terhadap infeksi menular seksual, termasuk hepatitis B (HBV) dan
HIV/AIDS.
5) Yang dapat menggunakan MAL adalah ibu yang menyusui secara eksklusif, bayinya berusia
kurang dari 6 bulandan belum mendapat haid setelah melahirkan.

4. Kontrasepsi mantap terdiri dari:


a) Tubektomi (MOW)
Pengikatam/pemotongan tuba fallopi kiri dan kanan pada wanita untuk mencegah transport
ovum dari ovarium melalui tuba ke arah uterus, dilakukan dengan cara operasi, effektivitas :
tinggi, reversibilitas: rendah, disebut kontrasepsi mantap

b) Vasektomi (MOP)
Pengikatan/pemotongan vas defferen kiri dan kanan pada pria untuk mencegah transport
spermatozoa dari testis, dilakukan dengan cara operasi kecil / minor surgery, effektifitas :
tinggi, reversibilitas : rendah, disebut kontrasepsi mantap.

XII. DAFTAR PUSTAKA


Hidayati, Ratna. 2009. Metode dan Tekhnik Penggunaan Alat Kontrasepsi. Salemba Medika:
Jakarta.
Arum, DNS dan sujiyatini. 2009. Panduan Lengakap Pelayanan KB Terkini. Mitra Cendikia
Press: Yogyakarta.
Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Trans Info Media: Jakarta.
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) KB (Keluarga Berencana)

Topik Utama : Keluarga Berencana


Sub Pokok Bahasan : KB Secara Umum
Sasaran : Ibu Ria
Waktu : 14.10 WITA
Tempat : Rumah Ibu Ria
Tanggal pelaksanaan : 4 Januari 2012
1. TIU :
Setelah diberikan penyuluhan Keluarga Ny.”R” memahami tentang KB secara
umum
2. TIK :
Setelah diberikan penyuluhan ibu mampu :
a. Menyebutkan pengertian KB
b. Menyebutkan tujuan KB
c. Menyebutkan macam-macam KB dan efek sampingnya
3. MATERI :
a. Pengertian KB
b. Manfaat KB
c. Macam-macam KB
4. METODE :
a. Ceramah
b. Tanya jawab
5. MEDIA :
Gambar
6. EVALUASI :
a. Ibu mampu menyebutkan pengertian KB
b. Ibu mampu menyebutkan tujuan KB
c. Ibu mampu menyebutkan macam-macam KB dan efek sampingnya
7. SUMBER :
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2006

MATERI PENYULUHAN
KELUARGA BERENCANA
1. Pengertian KB
Keluarga berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan
dengan jalan memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan dan
penjarangan kehamilan.
2. Manfaat KB
a. Untuk ibu : dengan jalan mengatur jumlah dan jarak kelahiran ibu mendapat
manfaat berupa :
o Perbaikan kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan yang berulang kali
dalam waktu yang terlalu pendek
o Peningkatan kesehatan mental dan sosial untuk mengasuh anak dan beristirahat.
b. Untuk anak yang dilahirkan
o Memberikan kesempatan dapat tumbuh secara wajar karena ibu yang
mengandungnya berda dalam keadaan sehat.
o Sesudah lahir anak tersebut memperoleh perhatian, pemeliharaan dan makanan
cukup karena kehadirannya diinginkan dan direncanakan.
c. Untuk ayah :
o Ayah dapat memperbaiki kondisi fisiknya
o Memberikan kesempatan untu memperbaiki kesehatan mental dan sosial karena
kecemasan berkurang serta banyak waktu terluang untuk keluarga.
d. Untuk seluruh keluarga
Setiap anggota keluarga mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk
memperoleh perhatian dan pendidikan.
3. Macam-macam alat kontrasepsi dan efek samping
a. MOW/MOP (steril) : kontrasepsi mantap
Melalui tindakan operasi kecil dengan cara mengikat dan memotong saluran telur
pada istri atau saluran sperma pada suami. Dapat dilakukan paad 24-48 jam pasca
persalinan, pasca keguguran, masa interval.
b. Kontrasepsi susuk (implan)
Kontrasepsi yang dimasukkan dibawah kulit lengan atas bagian dalam kira-kira
6-10 cm dari lipat kulit. Dengan efek samping : kenaikan berat badan dan
perubahan periode menstruasi.
c. Kontrasepsi suntikan
Cara kerja menghalangi terjadinya ovulasi, menipiskan endometrium dan
mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat perjalanan sperma. Efek
samping : gangguan siklus haid dan tidak datang haid
d. Alat kontrasepsi Dalam Rahim
Kontrasepsi yang terbuat dari logam yang berbentuk seperti T dipasang dalam
rahim dengan memakai alat khusus oleh dokter atau bidan yang sudah dilatih.
Dengan indikasi pemasangan sebagai berikut : telah mendapat persetujuan
suami, sudah punya anak, punya anak tetapi belum ingin hamil, tidak ingin
hamil paling tidak untuk 2 tahuh dan tidak ada kontra indikasi.
e. Pil KB
Kontrasepsi yang diminum setiap hari oleh akseptor untuk mencegah terjadinya
kehamilan dengan efek samping sebagai berikut : perasaan mual, muntah,
pusing, rasa sakit pada pembesaran buah dada, nafsu makan bertambah, gelisah,
mudah tersinggung, tekanan darah tinggi, berat badan bertambah atau berkurang,
pigmentasi pada muka, keputihan dan gangguan pola haid.
MAKALAH KELUARGA BERENCANA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rentang tahun 1800-1900 jumlah penduduk Indonesia bertambah tiga kali lipatnya.
Sedangkan 1900 -2000 terjadi pertambahan penduduk lima kali lipat dari 40,2 juta orang
menjadi 205,8 juta orang. Selama rentang 1900-2000, progran Keluarga Berencana (KB)
berhasil mencegah kelahiran 80 juta orang.Tanpa program KB jumlah penduduk hingga
tahun 2000 diprediksi 285 juta orang .

Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling
dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan
perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan
angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami
oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya
karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu
mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan
individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi (Depkes RI,
1998).

B. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian KB

2. Mengetahui tujuan KB

3. Mengetahui manfaat KB

4. Metode kontrasepsi KB

C. Sasaran

Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Sedikitnya pembaca dapat mengetahui tentang Keluarga Berencana

2. Pembaca paham tentang Keluarga Berencana

3. Pembaca dapat menyebarkan informasi mengenai program ini kepada orang yang kurang
pengetahuannya tentang betapa pentingnya program KB .
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Menurut World Health Organisation (WHO) expert committee 1997: keluarga berencana
adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang
tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval
diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami
istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga.

Keluarga berencana menurut Undang-Undang no 10 tahun 1992 (tentang perkembangan


kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan kepedulian
dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan
kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia
dan sejahtera. Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan jumlah dan jarak
kehamilan dengan memakai kontrasepsi.

Secara umum keluarga berencana dapat diartikan sebagai suatu usaha yang mengatur
banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah serta
keluarganya yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung
dari kehamilan tersebut. Diharapkan dengan adanya perencanaan keluarga yang matang
kehamilan merupakan suatu hal yang memang sangat diharapkan sehingga akan terhindar
dari perbuatan untuk mengakhiri kehamilan dengan aborsi.

B. Tujuan Keluarga Berencana

Gerakan KB dan pelayanan kontrasepsi memiliki tujuan:

1. Mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan, menunda kehamilan anak pertama dan
menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama serta menghentikan kehamilan bila
dirasakan anak telah cukup.

2. Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi pasangan yang telah menikah lebih dari satu
tahun tetapi belum juga mempunyai keturunan, hal ini memungkinkan untuk tercapainya
keluarga bahagia.

3. Married Conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan yang akan menikah
dengan harapan bahwa pasangan akan mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang cukup
tinggi dalam membentuk keluarga yang bahagia dan berkualitas.

4. Tujuan akhir KB adalah tercapainya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan
Sejahtera) dan membentuk keluarga berkualitas, keluarga berkualitas artinya suatu keluarga
yang harmonis, sehat, tercukupi sandang, pangan, papan, pendidikan dan produktif dari segi
ekonomi.

5. Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.

6. Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.

C. Manfaat Keluarga Berencana

1. Memungkinkan wanita untuk mengontrol kesuburan mereka sehingga dapat memutuskan


bila dan kapan mereka ingin hamil dan memiliki anak. Wanita dapat mengambil jeda
kehamilan selama sedikitnya dua tahun setelah melahirkan, yang memberikan banyak
manfaat bagi perempuan dan bayi mereka.

2. Wanita yang hamil segera setelah melahirkan berisiko memiliki kehamilan yang buruk.
Mereka lebih mungkin menderita kondisi medis yang serius atau meninggal selama
kehamilan. Bayi mereka juga lebih cenderung memiliki masalah kesehatan (misalnya lahir
dengan berat badan rendah). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa
secara global, 100.000 kematian ibu dapat dicegah setiap tahun, jika semua wanita yang tidak
ingin anak lagi mampu menghindari kehamilan. Kematian ini terjadi sebagian besar di negara
berkembang di mana cakupan kontrasepsi rendah.

3. Wanita lebih dapat berpartisipasi dalam kehidupan sosial, mencari pekerjaan dan meraih
pendidikan ketika mereka menggunakan alat kontrasepsi dan tidak berisiko hamil. Karena
kegiatan ini umumnya meningkatkan status perempuan dalam masyarakat, kontrasepsi secara
tidak langsung mempromosikan hak-hak dan status perempuan.

4. Memberikan manfaat kesehatan non-reproduksi. Metode kontrasepsi hormonal gabungan


(yaitu estrogen dan progesteron) dapat menurunkan risiko kanker ovarium dan endometrium.
Injeksi progesteron juga melindungi terhadap kanker ini dan juga terhadap fibroid rahim.
Kontrasepsi implan dan sterilisasi wanita telah terbukti mengurangi risiko penyakit radang
panggul.

5. Mencegah efek kesehatan jiwa dari kehamilan yang tidak diinginkan dan mengurangi
aborsi.

6. Kemampuan untuk mengontrol kesuburan juga memungkinkan wanita untuk lebih


mengontrol aspek lain dari kehidupan mereka, misalnya memutuskan kapan dan mengapa
mereka menikah. Sejak kontrasepsi tersedia secara luas pada 1970-an, pola perkawinan telah
berubah. Wanita sekarang menikah dan memiliki anak di usia yang lebih matang dan rata-rata
memiliki anak lebih sedikit. Perubahan demografis cenderung telah mengurangi beban
emosional dan ekonomi untuk membesarkan anak, karena keluarga sekarang biasanya
memiliki lebih banyak waktu untuk mengumpulkan sumber daya keuangan sebelum
kelahiran anak. Ukuran keluarga yang lebih kecil juga berarti bahwa orang tua memiliki lebih
banyak waktu dan sumber daya yang diberikan per anak.

D. Metode kontrasepsi

1. KB Suntik
Metode Keluarga Berencana ini dapat menghalangi ovulasi (masa subur), mengubah lendir
serviks (vagina) menjadi kental, menghambat sperma dan menimbulkan perubahan pada
rahim. Cara kerja KB suntik pun dapat mencegah terjadinya pertemuan sel telur dengan
sperma dan mengubah kecepatan transportasi sel telur.

Suntikan Keluarga Berencana terbagi menjadi suntik perbulan atau suntikan terpadu,
contohnya dan suntikan per tiga bulan (suntikan progestin). Suntikan progestin (Depo
Provera atau Niisterat) atau suntikan yang diberikan tiap dua atau tiga bulan sekali ini aman
untuk ibu menyusui atau yang tidak boleh menggunakan tambahan estrogen. Suntikan
progestin lebih menyebabkan perubahan seputar haid dan berat badan bertambah.

Suntikan perbulan atau suntikan terpadu, mengandung hormon progestin dan estrogen. Jika
Anda ingin siklus haid tetap teratur dapat menggunakan kontrasepsi ini. Sayangnya, suntikan
ini sulit diperolah dan biayanya mahal dibandingkan suntikan progestin.

Suntikan terpadu memiliki efek samping yang sama dengan pil KB terpadu, serta dilarang
dipakai oleh ibu menyusui. Anda bisa menghentikan metode ini kapan saja, namun baru bisa
hamil satu tahun kemudian bahkan lebih, demikian pula haid akan kembali normal setelah
jangka waktu itu. Namun ada sebagian perempuan yang mendapat haid serta hamil dalam
waktu lebih cepat dari itu.Selain menjadi kontrasepsi sementara yang paling baik, suntikan ini
juga telah mengurangi angka kegagalan kurang dari 0,1% per tahun.

Suntikan Keluarga Berencana tidak mengganggu kelancaran ASI, kecuali Anda


menggunakan suntikan terpadu. Alat kontrasepsi ini juga dapat melindungi Anda dari
anemia, dan memberikan perlindungan pada radang panggul. KB suntik memiliki reaksi
sangat cepat (kurang dari 24 jam), dapat digunakan perempuan di atas 35 tahun, serta tidak
menimbulkan ketergantungan, namun Anda harus rajin kontrol setiap 1, 2 atau 3 bulan.

Kerugian penggunaan KB suntik ialah Anda akan mengalami gangguan haid, dimana siklus
haid bisa memendek atau memanjang, pendarahan banyak atau sedikit, spotting, sampai tidak
haid sama sekali. KB suntik pun tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu, naiknya berat badan,
terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian, dan jika digunakan dalam
jangka panjang dapat terjadi perubahan pada lipid serum, menurunkan densitas tulang, serta
keringnya vagina yang dapat menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, dan jerawat.

2. Pil KB

Komposisi Pil KB Andalan berbentuk kemasan untuk dikonsumsi selama 28 hari. Terdiri dari
21 tablet pil berwarna kuning yang setiap tabletnya mengandung 0.15 mg Levonorgestrel
(hormon Progestin) dan 0.03 mg Etinilestradiol (hormon Estrogen) dan 7 tablet salut gula
berwarna putih yang tidak mengandung hormon.

Mekanisme KerjaPil KB Andalan akan mencegah pelepasan sel telur yang telah diproduksi
oleh indung telur sehingga tidak akan terjadi pembuahan. Hormon yang terkandung dalam pil
KB Andalan akan memperkental lendir leher rahim sehingga mempersulit sel sperma masuk
kedalam rahim. Hal ini berguna untuk mengurangi kemungkinan terjadinya pembuahan dan
kehamilan. Selain itu, Pil KB Andalan akan menebalkan dinding rahim, sehingga tidak akan
siap untuk kehamilan.

Kualitas Apabila digunakan secara rutin dan tepat waktu, Pil KB Andalan 99,7% ampuh
mencegah kehamilan. Kualitas telah memenuhi standard internasional , Membantu mencegah
kehamilan di luar rahim, kanker indung telur, kanker rahim, kista dan kanker payudara.

Hormon yang terkandung pada setiap pil merupakan perpaduan bahan yang sangat baik,
sehingga kandungan hormon dan komposisi zat disetiap pil adalah sama. Hal ini tentu sangat
berpengaruh untuk meminimalisasi kemungkinan efek samping dan meningkatkan efektifitas
kerja dari pil ini.

Keunikan Setiap produk tentu saja memiliki keunikan. Pil KB Andalan memiliki juga
memiliki keunikan, antara lain:

ü Efek samping rendah

ü Nyaman

ü Menjaga siklus haid agar lebih teratur

ü Menjaga kestabilan berat badan

ü Menjaga kesehatan kulit

ü Kandungan hormon rendah

ü Kembali subur dengan cepat

Efek Samping Pada umumnya, efek samping yang mungkin terjadi bersifat individual dan
sementara dan terjadi di awal pemakaian seperti:

ü Mual

ü Sakit kepala ringan

ü Pada masa 3 bulan pertama mungkin akan terjadi spotting diantara masa haid
Perhatian

Pada umumnya, efek samping yang mungkin terjadi bersifat individual dan sementara dan
terjadi di awal pemakaian seperti:

ü Pil KB Andalan diminum di hari pertama haid

ü Pil KB Andalan harus diminum satu tablet setiap hari pada waktu yang sama untuk
mengurangi kemungkinan efek samping

ü Pil KB Andalan tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit kelamin dan HIV/AIDS

ü Bila lupa minum 1 butir pil hormonal (berwarna kuning) maka harus minum 2 butir pil
hormonal segera setelah Anda mengingatnya

ü Apabila lupa meminum 2 butir atau lebih pil hormonal (berwarna kuning), maka dalam 7
hari gunakan kondom apabila melakukan hubungan seksual atau hindari hubungan seksual
selama 7 hari

ü Apabila lupa meminum 1 butir pil pengingat (berwarna putih) maka buang pil pengingat
yang terlupakan .

3. IUD / AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

Komposisi Batang plastik berbentuk T berukuran 3 cm dengan balutan tembaga seluas


kurang lebih 380 mm2. Mekanisme Kerja IUD Andalan akan mencegah pelepasan sel telur
sehingga tidak akan terjadi pembuahan. Selain itu mengurangi mobilitas sperma ag`r tidak
dapat membuahi sel telur serta mencegah sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding
Rahim . Kualitas IUD Andalan efektif mencegah kehamilan hingga 99,4% apabila dipasang
sesuai dengan prosedur oleh bidan atau dokter terlatih.

Keunikan

ü Sangat murah dan efisien karena cukup sekali pemakaian yang dibantu oleh tenaga medis

ü Pilihan kontrasepsi non hormonal jangka panjang yang minim efek samping

ü Efektif mencegah kehamilan selama 10 tahun

ü Cepat mengembalikan kesuburan, sehingga dapat segera hamil jika diinginkan

ü Tidak mempengaruhi produksi dan kualitas ASI


ü Efektif mencegah kehamilan ektopik

Efek Samping

Secara umum, efek samping yang timbul tidak akan bersifat permanen. Efek samping hanya
akan bersifat sementara tergantung dari penerimaan tubuh terhadap IUD. Efek samping yang
bersifat sementara tersebut antara lain:

ü Perubahan siklus haid pada 3 bulan pertama pemakaian

ü Pembengkakan panggul bisa terjadi setelah terkena infeksi penyakit kelamin

ü Tidak memberikan perlindungan terhadap IMS dan HIV dan AIDS

Perhatian

ü Anda hanya perlu sekali dalam setahun untuk datang ke dokter atau bidan untuk
memeriksakan keberadaan IUD Anda

ü Pemasangan IUD harus dilakukan oleh tenaga medis yang telah dilatih

ü IUD dapat dipasang segera setelah melahirkan, setelah plasenta keluar

ü Kapan saja bisa dipasang tidak harus sedang haid asalkan Anda tidak sedang hamil

4. Implan

implant adalah obat kontrasepsi yang berbentuk seperti tabung kecil, sebesar korek api-lah
kira-kira.Didalamnya terkandung hormon progesteron yang akan dikeluarkan sedikit demi
sedikit.

Dosis

Norplant terdiri dari 6 kapsul silastik, dimana setiap kapsulnya berisi levornorgestrel
sebanyak 36 mg. Sedang Implanon terdiri 1 kapsul silastik yang berisi etonogestrel sebanyak
68 mg, yang dilepas tiap hari kurang lebih 30 microgram/hari

Cara kerja Implant.

Dengan disusupkannya 6 kapsul/1 kapsul silastik implant di bawah kulit, maka setiap hari
dilepaskan secara tetap sejumlah leveonorgestrel ke dalam darah melalui proses difusi dari
kapsul-kapsul yang terbuat dari bahan silastik. Besar kecilnya levonogestrel yang dilepas
tergantung besar kecilnya permukaan kapsul silastik dan ketebalan dari dinding kapsul
tersebut.
Satu set Implant yang terdiri dari 6 kapsul dapat bekerja secara efektip selama 5 tahun.
Sedang Implanon yang terdiri dari 1 kapsul dapat bekerja secara efektip selama 3 tahun.

Cara kerja dalam pencegahan kehamilan.

Dengan dilepaskannya hormon levonargestrel secara konstan dan kontinyu maka cara kerja
implant dalam mencegah kehamilan pada dasarnya terdiri atas 3 mekanisme dasar yaitu :

ü Menghambat terjadinya ovulasi

ü Menyebabkan endometrium tidak siap untuk nidasi

ü Mempertebal lendir serviks

ü Menipiskan lapisan endometrium.

Efektifitas

Sangat tinggi, kegagalannya teoritis 0,2%, dalam praktek 1 – 3%.

Keuntungan Implant :

ü Tidak menekan produksi ASI

ü Praktis, efektif

ü Tidak ada faktor lupa

ü Masa pakai panjang

ü Membantu mencegah anaemia

ü Khasiat kontrasepsi susuk berakhir segera setelah pengangkatan

ü Dapat digunakan oleh ibu yang tidak cocok dengan hormon estrogen.

Kekurangan Implant :

ü Implant harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan yang terlatih

ü Petugas kesehatan harus dilatih khusus

ü Implant mahal

ü Implant sering mengubah pola haid. karena adanya hormon progesterone yang terkandung
di dalamnya, perdarahan ringan diantara masa haid, juga timbul sakit kepala ringan. karena
mengandung hormone maka tentu saja akan berpengaruh pada metabolism tubuh. Sama
seperti halnya pil atau suntik, tidak jarang pengguna implant yang tidak cocok akan
mengalami masa menstruasi yang berbeda-beda
ü Susuk mungkin dapat terlihat dibawah kulit.

Sebelum tindakan pemasangan.

Perlu diberi konseling secara mantap untuk peserta KB mengingat pemkaian kontrasepsi
yang lama dan harga susuk yang mahal.

Pemasangan implant.

Pemasangan dilaksanakan pada bagian tubuh yang jarang bergerak. Berdasarkan penelitian,
lengan kiri merupakan tempat terbaik untuk pemasangan, yang sebelumnya dilakukan
anaestesi lokal.

Tahap Pasca tindakan.

a. Peserta KB Susuk sebaiknya menjaga agar daerah sayatan tetap kering minimal selama 3
hari untuk mempercepat penyembuhan dan mengurangi kemungkinan infeksi.

b. Lengan akseptor kadang-kadang terasa membengkak dan berwarna kebiru-biruan. Hal


tersebut biasanya akibat tindakan suntikan atau pemasangan implant dan akan menghilang
dalam 3 hari hingga 5 hari.

c. Setelah 5 tahun implant atau 3 tahun untuk Implanon pemakaian, implant dapat dilepas.

Kontraindikasi :

ü Hamil atau diduga hamil

ü Tumor

ü Penyakit jantung, kelainan haid, darah tinggi, kencing manis

Efek samping.

Pada dasarnya keluhannya sama dengan kontrasepsi suntik yaitu :

ü Gangguan haid

ü Jerawat

ü Perubahan libido
ü Keputihan

ü Peubahan berat badan

Bila terjadi hal-hal tersebut diatas konsultasikan kepada dokter anda untuk memperoleh
konseling dan penanggulangan.

5. Kontrasepsi Mantap Tubektomi

Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas (kesuburan)


seorang perempuan secara permanen. Sterilisasi tuba bisa dilakukan 24-48 jam pasca
melahirkan pada persalinan tanpa komplikasi dan bayi diyakinkan sehat.

Kelebihan:

ü Konseling mutlak diperlukan

ü Tidak mempengaruhi proses menyusui

ü Tidak mengganggu hubungan seks dan perubahan dalam fungsi seksual

ü Sangat efektif dan permanen

ü Tindakan pembedahan yang aman dan sederhana

ü Tidak ada efek samping

Kelemahan:

ü Dapat menyesal di kemudian hari saat ingin memiliki anak lagi

ü Rasa sakit atau tidak nyaman dalam jangka pendek setelah tindakan

ü Harus dilakukan dojter terlatih atau dokter spesialis

ü Harus dipertimbangkan dengan baik karena bersifat permanen (tidak dapat dipulihkan
kembali) kecuali dengan operasi rekanalisasi

6. Kontrasepsi Mantap Vasektomi

Sterilisasi berencana bisa dilakukan pada 6-8 minggu postpartum pada pasangan yang benar-
benar yakin dan bayi dalam keadaan sehat. Vasektomi adalah prosedur klinik untuk
menghentikan kapasitas reproduksi prida dengan jalan melakukan okusi vasa deferensia
sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi (penyatuan dengan ovum)
tidak terjadi.

Kelebihan:
ü Sangat efektif dan permanen

ü Tidak ada efek samping jangka panjang

ü Konseling dan persetujuan mutlak diperlukan

Kelemahan:

Komplikasi dapat terjadi saat prosedur berlangsung atau beberapa saat tindakan, akibat reaksi
anafilaksi yang disebabkan oleh penggunaan lidokain atau manipulasi berlebihan terhadapa
anyaman pembuluh darah di sekitar vasa deferensia.

7. Ligasi tuba

Ligasi tuba adalah pemotongan dan pengikatan atau penyumbatan tuba falopii (saluran telur
dari ovarium ke rahim). Pada ligasi tuba dibuat sayatan pada perut dan dilakukan pembiusan
total. Ligasi tuba bisa dilakukan segera setelah melahirkan atau dijadwalkan di kemudian
hari. Sterilisasi pada wanita seringkali dilakukan melalui laparoskopi. Selain pemotongan dan
pengikatan,bisa juga dilakukan kauterisasi (pemakaian arus listrik) untuk menutup saluran
tuba.Untuk menyumbat tuba bisa digunakan pita plastik dan klip berpegas. Pada
penyumbatan tuba,kesuburan akan lebih mudah kembali karena lebih sedikit terjadi
kerusakan jaringan.Teknik sterilisasi lainnya yang kadang digunakan pada wanita adalah
histerektomi (pengangkatan rahim) dan ooforektomi (pengangkatan ovarium/indung telur).

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Keluarga berencana adalah salah satu cara untuk menunda perkawinan dan mengurangi
kelahiran bayi kedunia dengan tujuan membuat keluarga yang sederhana dan tercukupi
diantaranya dengan berbagai metode seperti pil KB , IUD , KB suntik dan implant .

SARAN

Selaku umat manusia kita harus memperhatikan berbagai kondisi dalam berkeluarga
merencanakan sebelum kelahiran dan mengantisipasi banyaknya kelahiran dengan metode –
metode keluarga berencana .

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini. Penyusun banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di
kesempatan – kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya juga para pembacanya

6. Difragma
Diafragma atau cervical cap berguna untuk menutupi uterus sehingga mencegah sperma
membuahi sel telur. Metode ini tidak biasa di Indonesia karena selain mahal, pemasangannya
harus dengan tenaga medis dengan biaya yang mahal. Ditambah lagi angka kegagalan tinggi,
peningkatan risiko infeksi, membutuhkan evaluasi dari tenaga kesehatan, ketidaknyamanan

7. Jeli, busa atau spons


Jeli termasuk alat kontrasepsi yang dipakai oleh wanita yang mengandung spermisida (zat
yang membunuh sel sperma) sehingga sperma gagal memasuki uterus. Jeli saat ini jarang
dipakai dalam metode kontrasepsi karena tidak efektif mencegah kehamilan dan
menimbulkan alergi pada sebagian besar wanita yang memakai.
Demikian informasi seksologi seputar jenis, metode dan alat kontrasepsi yang umum dipakai
oleh manusia. Selain cara ini, pencegahan kehamilan juga bisa dilakukan dengan metode
operasi vasektomi dan tubektomi.

Sumber: http://ibuhamil.com/ngobrol-apa-saja/11505-definisi-jenis-contoh-alat-kontrasepsi-
serta-keuntungan-kekurangan.html#ixzz2jXQGNTi4
Makalah Program KB

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui Indonesia merupakan negara yang termasuk memiliki kepadatan

penduduk terbanyak di dunia. Hal ini disebabkan salah satunya adalah karena negara

Indonesia memiliki tingkat kelahiran yang begitu tinggi sehingga terjadilah kepadatan

penduduk. Kepadatan penduduk tersebut tentu saja menjadi suatu masalah bagi negara

Indonesia yang perlu diperhatikan oleh pemerintah sehingga banyak upaya yang dipilih atau

diprogramkan oleh pemerintah Indonesia untuk mengurangi kepadatan penduduk tersebut

dengan cara melakukan program Keluarga Berencana atau dikenal dengan singkatan KB.

Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui beberapa hal yang berkaitan dengan program

keluarga berencana dan sehingga penulis membuat makalah ini dengan judul “Program

Keluarga Berencana”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut diatas, maka dapat diasumsikan beberapa

rumusan masalah yaitu:

1. Apakah yang dimaksud dengan Keluarga Berencana?

2. Apa yang menjadi tujuan dilaksanakannya program Keluarga Berencana tersebut?

3. Apa saja cara untuk terbentuknya Keluarga Berencana?

4. Apa saja dampak positif dari program Keluarga Berencana tersebut?

5. Apa saja dampak negatif dari program Keluarga Berencana tersebut?

1.3 Tujuan

Berdasarkan beberapa rumusan masalah di atas dapat diambil tujuan penulisan makalah

ini adalah:
1. Agar mengetahui pengertian mengenai Keluarga Berencana.

2. Supaya mengetahui tujuan dilaksanakannya program Keluarga Berencana.

3. Agar mengerti apa saja cara untuk melaksanakan program Keluarga Berencana.

4. Supaya mengetahui dampak positif dilaksanakannya program Keluarga Berencana.

5. Supaya mengetahui dampak negatif dilaksanakannya program Keluarga Berencana.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat yang diharapkan dalam pembuatan makalah ini adalah:

1. Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pembaca

mengenai program Keluarga Berencana.

2. Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan

pengalaman bagi pembaca dan penulis mengenai program Keluarga Berencana.

BAB II

ISI DAN PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Keluarga Berencana

KB adalah singkatan dari Keluarga Berencana. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(1997), maksud daripada ini adalah: "Gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan

sejahtera dengan membatasi kelahiran."

Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu usaha untuk merencanakan jumlah anak

serta jarak kehamilan menggunakan alat kontrasepsi.

Http://www.klikdokter.com/favicon.ico mengemukakan bahwa Keluarga berencana

adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan. Untuk dapat mencapai

hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif untuk mencegah ataupun menunda

kehamilan.
Memiliki keluarga ideal adalah dambaan setiap orang dan dengan Keluarga Berencana

(KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi

wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian.

2.2 Tujuan Program Keluarga Berencana

Tujuan Keluarga Berencana Nasional di Indonesia adalah :

Tujuan Umum

Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Normal

Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang

sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan

penduduk.

Tujuan Khusus

1. Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.

2. Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.

3. Meningkatnya kesehatan Keluarga Berencana dengan cara penjarangan kelahiran.

2.3 Cara-cara atau Metode Pelaksanaan Program Keluarga Berencana

Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang

diinginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif

untuk mencegah ataupun menunda kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk kontrasepsi atau

pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga.

Metode kontrasepsi bekerja dengan dasar mencegah sperma laki-laki mencapai dan

membuahi telur wanita (fertilisasi) atau mencegah telur yang sudah dibuahi untuk

berimplantasi (melekat) dan berkembang di dalam rahim. Kontrasepsi dapat reversible

(kembali) atau permanen (tetap). Kontrasepsi yang reversible adalah metode kontrasepsi yang
dapat dihentikan setiap saat tanpa efek lama di dalam mengembalikan kesuburan atau

kemampuan untuk punya anak lagi. Metode kontrasepsi permanen atau yang kita sebut

sterilisasi adalah metode kontrasepsi yang tidak dapat mengembalikan kesuburan

dikarenakan melibatkan tindakan operasi.

Metode kontrasepsi juga dapat digolongkan berdasarkan cara kerjanya yaitu metode

barrier (penghalang), sebagai contoh, kondom yang menghalangi sperma; metode mekanik

seperti IUD; atau metode hormonal seperti pil. Metode kontrasepsi alami tidak memakai alat-

alat bantu maupun hormonal namun berdasarkan fisiologis seorang wanita dengan tujuan

untuk mencegah fertilisasi (pembuahan).

Faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi adalah efektivitas, keamanan,

frekuensi pemakaian dan efek samping, serta kemauan dan kemampuan untuk melakukan

kontrasepsi secara teratur dan benar. Selain hal tersebut, pertimbangan kontrasepsi juga

didasarkan atas biaya serta peran dari agama dan kultur budaya mengenai kontrasepsi

tersebut. Faktor lainnya adalah frekuensi bersenggama, kemudahan untuk kembali hamil lagi,

efek samping ke laktasi, dan efek dari kontrasepsi tersebut di masa depan. Sayangnya, tidak

ada metode kontrasepsi, kecuali abstinensia (tidak berhubungan seksual), yang efektif

mencegah kehamilan 100%.

Bermacam-macam metode kontrasepsi

Seorang wanita dapat tetap menjadi hamil bila :

 Melakukan coitus interuptus

 Menyusui

 Saat pertama kali berhubungan seksual

 Bila wanita tidak orgasme


 Memakai douches (memasukkan cairan kimia atau spermisida ke dalam vagina)

 Posisi apapun dalam berhubungan seks

Kontrasepsi untuk wanita usia lanjut

Semakin bertambah usia maka terdapat perubahan dari periode menstruasi. Ketika

darah haid akhirnya berhenti, maka seorang wanita memasuki masa menopause.

Bagaimanapun juga, kontrasepsi sebaiknya digunakan sampai wanita tidak mendapatkan

menstruasi atau darah haid selama 2 tahun jika usia kurang dari 50 tahun atau 1 tahun jika

usia lebih dari 50 tahun.

Metode kontrasepsi terdiri dari :

1. Kontrasepsi hormonal

Kontrasepsi oral kombinasi Kontrasepsi oral progestin Kontrasepsi suntikan progestin

Kontrasepsi suntikan estrogen-progesteron Implant progestin Kontrasepsi Patch

2. Kontrasepsi barrier (penghalang)

o Kondom (pria dan wanita)

o Diafragma dan cervical cap

3. Spermisida

4. IUD (spiral)

5. Perencanaan keluarga alami

6. Penarikan penis sebelum terjadinya ejakulasi

7. Metode amenorea menyusui

8. Kontrasepsi darurat

o Kontrasepsi darurat hormonal


o Kontrasepsi darurat IUD

9. Sterilisasi

o Vasektomi

o Ligasi tuba

2.4 Dampak positif Program Keluarga Berencana


Berikut ini beberapa manfaat KB yang perlu diketahui :

Kehamilan terlalu dini

Perempuan dibawah usia 17 tahun rentan mengalami kematian sewaktu persalinan.

Hal ini dikarenakan perkembangan tubuhnya belum sempurna dan belum cukup matang serta

siap dilewati bayi. Sang bayi pun terancam resiko kematian sebelum usianya mencapai satu

tahun.

Kehamilan terlalu "telat"

Perempuan berusia terlalu tua untuk mengandung dan melahirkan memiliki banyak

resiko berbahaya. Terlebih jika memiliki masalah-masalah kesehatan lain atau terlalu sering

hamil dan melahirkan.

Kehamilan-kehamilan jarak dekat

Kehamilan dan persalinan membutuhkan banyak energi dan kekuatan. Jika Ibu belum

pulih dari satu pesalinan namun sudah hamil kembali, tubuh tidak akan sempat memulihkan

kebugarannya. Berbagai masalah bahkan kematian pun akan dihadapi saat berhadapan

dengan situasi kehamilan jarak dekat.

Terlalu sering hamil dan melahirkan

Perempuan memiliki lebih dari empat anak beresiko menghadapi kematian akibat

pendarahaan hebat dan kelainan-kelainan lainnya.


Tidak ada paksaan dan tidak ada yang boleh memaksa Ibu untuk mengikuti program

Keluarga Berencana ataupun tidak. Namun pekerja kesehatan akan menyarankan Ibu untuk

mengikuti program ini jika terjadi sesuatu yang dapat membahayakan diri Ibu. Dibutuhkan

kesadaran dalam diri sendiri, mengenai pentingnya mengikuti program Keluarga Berencana,

baik untuk kebaikan diri sendiri, anak, juga kesejahteraan keluarga.

Tidak ada yang boleh memaksa Ibu mengikuti program Keluarga Berencana, dan

tidak ada paksaan untuk Ibu mengenakan alat KB tertentu. Namun jika alat KB yang Ibu pilih

dapat membahayakan diri sendiri, maka konsultasikan terlebih dahulu hal tersebut pada

dokter kandungan.

2.5 Dampak Negatif Program Keluarga Berencana

Selain memiliki dampak positif, program keluarga berencana ini juga memiliki dampak-

dampak negative antara lain:

1. Menerima efek samping dari pemakaian alat kontrasepsi

2. Tidak dapat haid (sering setelah pemakaian berulang)

3. Sering menaikkan Berat Badan

4. Peningkatan risiko infeksi

5. Frekuensi bersenggama

6. Kemudahan untuk kembali hamil lagi

7. Efek samping ke laktasi

8. Efek dari kontrasepsi tersebut di masa depan

9. Memiliki keturunan terbatas


Program Keluarga Berencana (KB) dirumuskan sebagai upaya peningkatan kepedulian dan
peran serta masyarakaat melalui batas usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan
ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga, untuk mewujudkan norma keluarga
kecil bahagia dan sejahtera (NKBBS).

Dengan mengikuti program KB sesuai anjuran pemerintah, para akseptor akan mendapatkan
tiga manfaat utama optimal, baik untuk ibu, anak dan keluarga, antara lain:

1. Manfaat Untuk Ibu:

* Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan

* Mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu

* Menjaga kesehatan ibu

* Merencanakan kehamilan lebih terprogram

2. Manfaat Untuk Anak:

* Mengurangi risiko kematian bayi

* Meningkatkan kesehatan bayi

* Mencegah bayi kekurangan gizi

* Tumbuh kembang bayi lebih terjamin

* Kebutuhan ASI eksklusif selama 6 bulan relatif dapat terpenuhi

* Mendapatkan kualitas kasih sayang yang lebih maksimal

3. Manfaat Untuk Keluarga:

* Meningkatkan kesejahteraan keluarga

* Harmonisasi keluarga lebih terjaga

Pertambahan penduduk di Jawa Barat pada 30 tahun kedepan akan terus meningkat secara
drastis. Pertumbuhan penduduk tersebut akan sangat berdampak pada Indeks Pembangunan
Manusia (IPM). Untuk itu, kita harus benar-benar efektifkan program KB ini dan siapkan
sarana serta prasarana agar IPM di Jawa Barat dapat terus meningkat sejalan dengan
pertumbuhan penduduk. Motto 2 anak lebih baik, kini telah berubah menjadi 2 anak cukup.
Semoga dengan motto tersebut, kita dapat berkomitmen untuk meningkatkan kualitas IPM.
Terima kasih untuk Kota Depok karena program-program KB di tahun 2012 telah mencapai
sasaran secara maksimal.

Pemerintah Kota Depok pun ikut mendukung KB demi meningkatkan kualitas keluarga.
Walikota Depok H Nur Mahmudi Isma’il membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) KB dan
Pengendalian Kependudukan Kota Depok di Aula Lantai 1 Balaikota, Rabu, 26 Juni 2013.
Rakerda dihadiri oleh Kepala Bidang Pengendalian Kependudukan Perwakilan BKKBN Prov
Jabar Drs Yudi suryadi, Pimpinan RS, BPMK, Puskesmas, Pos KB, PLKB, dan Penggerak
Desa, serta Camat di Kota Depok.

Walikota Depok menghimbau kepada puskesmas, pos kb, bidan, relawan, dokter, dan semua
pemerhati kesehatan, untuk mulai memiliki pemahaman tentang KB. “KB bukan hanya
sekedar memasang atau menyediakan alat kontrasepsi untuk semua akseptor saja. Tetapi juga
beri pemahaman dan pengetahuan untuk memlihara dan mengembangkan kemampuan,
sehingga bisa mengukur dan mengevaluasi tentang kemampuan diri, sehingga anak-anak atau
keluarga menjadi berkualitas dan berkompeten. Karena tujuan KB adalah untuk
meningkatkan derajat kesehatan, derajat ekonomi, derajat kesejahteraan, dan meningkatkan
kualitas pendidikan. Yang terpenting adalah kualitas, bukan hanya kuantitas. Dengan kualitas
yang baik, maka IPM akan meningkat. Bentuk karakter keluarga yang berkualitas, agar dapat
memberikan kontribusinya dalam pembangunan” tutur Walikota.

“Jangan hanya menjual alat kontrasepsi, tapi tingkatkan kualitas. Rancang kegiatan-kegiatan
yang dapat memberikan pencerahan tentang tujuan KB, manajemen keluarga, merawat bayi
(asi eksklusif), dan masih banyak lagi, yang orientasinya adalah kualitas dan karakter. Jangan
biarkan pola pembangunan berorientasi pada perkotaan, tapi tumbuhkan dan perkokoh
program-program pedesaan” tegas Walikota seraya menambahkan, sukseskan pula keluarga
yang memiliki pola hidup bersih dan sehat.

Dalam Rakerda, Walikota juga sempat memberikan beberapa penghargaan, yaitu


penghargaan kepada puskesmas yang melayani Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
terbanyak kepada Puskesmas Cimpaeun, penghargaan kepada Bidan Evi Risnawati
Kelurahan Limo sebagai bidan yang melayani MKJP terbanyak, dan penghargaan untuk Yuli
Hendarti sebagai penyuluh KB teladan.
SAP (Satuan Acara Penyuluhan ) tentang KB

Pokok Bahasan : Keluarga Berencana (KB)

Sub Pokok Bahasan : Penggunaan Alat Kontrasepsi

Sasaran : Pasien dan Keluarga pasien

Hari/Tanggal : Rabu,06 November 2013

Waktu : 25 menit

Tempat : Ruang Wijaya Kusuma

Penyuluh : Anita Febriani

A.Tujuan

1.Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan selama 25 menit , pasien dan keluarga mampu memahami
dan mengerti penggunaan alat kontrasepsi.

2.Tujuan Khusus

Setelah diberikan penyuluhan pasien dan keluarga dapat :

1. Menyebutkan pengertian KB
2. Menyebutkan tujuan KB
3. Menyebutkan pengertian alat kontrasepsi

Anda mungkin juga menyukai