C. ANALISA SITUASI
1. Peserta
Jumlah peserta diperkirakan sebanyak 10 orang merupakan
ibu-ibu yang memeriksakan diri di Poli Obgyn RSUD Kota
Mataram
2. Ruangan
a.Ukuran ruangan 3 x 4 m2
b.Keadaan penerangan dan ventilasi : penerangan cukup
baik dan ventilasi baik
c.Prasarana diruangan meliputi kursi, tempat tidur dan
alat-alat pemeriksaan kehamilan
3. Pengajar
Fasilitator adalah anggota kelompok K mahasiswa program
studi pendidikan profesi ners angkatan XII Stikes
Mataram
E. Metode
1. Ceramah
2. Pengenalan alat-alat kontrasepsi
3. Diskusi
H. KEGIATAN PENYULUHAN
I. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di poli KB
Kandungan RSUP NTB
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
secara benar
LATAR BELAKANG
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan
kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita,
meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan
perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu
usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang
sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita.
Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit,
tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia
tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat
diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan
individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh
kontrasepsi (Depkes RI, 1998).
Di tahun 2010 yang merupakan tahun pertama dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) 2010-
2014, BKKBN sebagai institusi yang memiliki tugas dan tanggung
jawab menyukseskan program KB di Indonesia, telah
merevitalisasi visi dan misinya dalam rangka lebih mendukung
pencapaian hasil yang optimal pasca terbitnya UU No 52 Tahun
2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga. Visi dan misi BKKBN sekarang ini adalah Penduduk
Seimbang 2015 dan Mewujudkan Pembangunan yang Berwawasan
Kependudukan dan Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera
yang merupakan hasil revitalisasi visi misi sebelumnya yakni
Seluruh Keluarga Ikut KB dengan Mewujudkan Keluarga Kecil
Bahagia Sejahtera.(BKKBN,2010)
Misinya sangat menekankan pentingnya upaya menghormati hak-
hak reproduksi, sebagai upaya integral dalam meningkatkan
kualitas keluarga. Banyak ibu yang mengalami kesulitan didalam
menentukan pilihan jenis kontrasepsi. Hal ini tidak hanya
karena terbatasnya metode yang tersedia tetapi juga oleh
ketidaktahuan mereka tentang persyaratan dan keamanan metode
kontrasepsi tersebut. Peristiwa ini juga sangat dipengaruhi
oleh kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya mengikuti
program KB tersebut(BKKBN,2010)
Dilihat dari adat kebiasaan/budaya setiap daerah dan
tingkat pemahaman serta pola pikir yang masih rendah, masih
ada yang beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki padahal
mereka belum mengerti apa sih tujuan utama dari program KB
tersebut. Dalam pemilihan alat kontrasepsi memang tidak ada
satupun metode kontrasepsi yang aman dan efektif bagi semua
akseptor, karena masing-masing mempunyai kesesuaian dan
kecocokan individual bagi setiap akseptor. Namun secara umum
persyaratan metode kontrasepsi ideal adalah aman, berdayaguna,
dapat diterima dan terjangkau harganya oleh masyarakat.
LAMPIRAN MATERI
KELUARGA BERENCANA (KB)
A. PENGERTIAN
a. Pengertian
AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) merupakan alat kecil
yang terdiri dari rangka plastik yang lentur dengan
dililiti kawat tembaga dan benang yang dipasang didalam
rahim (Mansjoer,2000)
b. Efek samping
1) Sebagian besar efek samping tidak berbahaya (bukan
tanda-tanda penyakit, akan tetapi tubuh perlu waktu
untuk menyesuaikan.
2) Setelah pemasangan dapat terjadi kram.
3) Terdapat flek dalam beberapa minggu.
4) Haid lebih lama dan lebih banyak.
5) Bercak atau flek diantara masa haid.
6) Terjadi kram atau nyeri selama haid.
7) Sekret vagina lebih banyak.
c. Kontraindikasi
1) Kemungkinan hamil.
2) Baru saja melahirkan (2 28 hari pasca persalinan).
3) Mestruasi yang tak biasa.
4) Memiliki resiko IMS (termasuk HIV).
5) Infeksi atau masalah dengan organ kewanitaan seperti
penyakit radang panggul dalam 3 bulan terakhir,
inveksi setelah melahirkan atau keguguran, dan kanker
pada organ kewanitaan.
6) Diketahui menderita TBC pelvic.
7) Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm.
d. Kelebihan dan kekurangan
1) Kelebihan
a) Praktis dan ekonomis.
b) AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan
c) Kesuburan segera kembali jika AKDR dibuka.
d) Tidak harus mengingat
e) Tidak mempengaruhi produksi ASI
f) Tidak mempengaruhi hubungan seksual
g) Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu
takut hamil.
h) Tidak ada interaksi dengan obat-obat
i) Membantu mencegah kehamilan ektopik
2) Kekurangan
a) Tidak mencegah IMS
b) Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan
dengan IMS memakai AKDR.
c) Prosedur medis, termasuk pemeriksaan panggul
dilakuka diperlukan sebelum memasang AKDR.
d) Sedikit nyeri dan perdarahan seteah pemasangan.
e) Klien tidak dapat melepas AKDR sendiri.
f) Kadang AKDR dapat keluar dari uterus tanpa
diketahui.
g) Ibu harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu
kewaktu, sebagian ibu tidak mau melakukan karena
ini harus dengan ibu memasukkan jarinya kedalam
vagina.
2. Pil kombinasi
a. Pengertian
Pil yang mengandung hormon estrogen dan progesteron (pil
kombinasi) atau progesteron saja yang diminum setiap
hari selama 21 atau 28 hari (Mansjoer, 2000)
b. Efek samping
1) Dapat terjadi bercak-bercak darah diantara masa haid
pada pemakaian tiga bulan pertama.
2) Amenore
3) Pusing, mual pada minggu pemakaian.
4) Air susu berkurang untuk yang menggunakan pil
kombinasi
5) Perubahan berat badan
6) Flek hitam pada muka
c. Kontraindikasi
1) Hamil atau dicurigai hamil
2) Tidak diminum bagi mereka yang menderita penyakit
hati, tumor, jantung, varises, darah tinggi lebih
dari 180/110 mmHg, kanker payudara, perokok dengan
usia lebih dari 35 tahun, stroke, kencing manis lebih
dari 20 tahun, gangguan pembekuan darah
3) Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui
penyebabnya
4) Menyusui ekslusif
5) Migren atau sakit kepala sebelah
6) Perokok dengan usia >35 tahun
7) Tidak dapat menggunakan pil secara teratur setiap
hari
3. Suntikan
a. Pengertian
Obat suntik yang berisi progesteron yang disuntikkan
setiap 2 atau 3 bulan, atau hormon estrogen dan
progesteron yang disuntikkan setiap 1 bulan (suntikan
kombinasi) pada otot panggul atau lengan atas
b. Efek samping
1) Pusing, mual.
2) Menstruasi kadang tidak keluar selama 3 bulan pertama
3) Kadang perdarahan lebih banyak pada saat menstruasi
4) Perubahan berat badan
c. Kontraindikasi
a. Pengertian
AKBK (Alat Kontrasepsi Bawah Kulit) atau sering disebut
implant merupakan satu, dua atau 6 batang silastik yang
berisi hormon progesteron yang dimasukkan dibawah kulit
lengan atas. Implant satu dan dua batang dapat digunakan
selama 3 tahun sedangkan yang 6 batang digunakan selama
5 tahun.
b. Efek samping
1) Perdarahan bercak ringan
2) Amenore
3) Ekspulsi (lepasnya batang implant dari tempat
pemasangan)
4) Infeksi pada daerah pemasangan
5) Perubahan berat badan
c. Kontraindikasi
1) Hamil atau dicurigai hamil
2) Ibu yang sedang menyusui.
3) Perdarahan vagina yang tidak diketahui penyebabnya.
4) Kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
5) Penyakit mioma uteri
6) Penyakit dengan gangguan toleransi glukosa
7) Penyakit hati, stroke, jantung, yang menggunakan obat
untuk epilepsi atau TBC.
5. Kondom
a. Pengertian
Kondom merupakan selubung atau sarung karet yang terbuat
dari lateks (karet) atau plastik (vinil), yang dipasang
pada penis saat berhubungan seksual.
Kondom digunakan bila:
1) Bila istri tidak cocok dengan semua jenis alat/metode
kontrasepsi.
2) Setelah vasektomi kondom perlu dipakai sampai enam
minggu.
3) Sementara menunggu penggunaan metode/alat kontrasepsi
lainnya.
4) Bagi calon peserta Pil KB yang sedang menunggu haid
5) Apabila lupa minum pil KB dalam jangka waktu lebih
dari 36 jam.
6) Apabila salah satu dari pasangan suami istri
menderita Penyakit Menular Seksual termasuk HIV/AIDS
7) Dalam keadaan tidak ada kontrasepsi lain yang
tersedia atau yang dipakai pasangan suami istri
8) Sementara menunggu pencabutan implant/susuk KB/alat
ontrasepsi bawah kulit, bila batas pemakaian implant
telah habis.
b. Efek samping
1) Alergi terhadap lateks atau pelumas atau permisida
yang dipakai atau ada di kondom.
2) Kondom rusak atau diperkirakan bocor.
3) Kondom bocor atau dicurigai ada curahan di vagina
saat berhubungan.
4) Mengurangi kenikmatan seksual.
Yang harus diperhatikan sebelum membeli kondom:
Periksalah tanggal kadaluwarsa pada bungkus kondom.
Periksalah kondisi bungkus kondom, jangan menerima atau
membeli kondom yang bungkusnya sudah rusak, ada
gelembung udara di dalamnya dan berlubang
OLEH
KELOMPOK K
1.RATIH HAYUNINGTYAS
2.DEWI RAKHMAWATI RAMDHANI
3.SITI PUJIANTI NINGRUM