Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok pembahasan : Penyuluhan Kontrasepsi

Sub Pokok Pembahasan : Penyuluhan Kontrasepsi pada Ibu-Ibu

Sasaran : Ibu-ibu di Jl.Pancing Kec.Percut Sei Tuan Kab Deli

Serdang, berjumlah 18 orang

Hari/Tanggal : Kamis 2 Juni 2022

Jam/Waktu : 09.00 WIB

Tempat : Puskesmas

Penyuluh : Dewi Ratna Sari, Nurul Ikhwana, Liza Zuliana,

Septiana Sari, Sarah Febriani, Evi Rounauli


Sigalingging

A. Analisa Situasi

Menurut World Health Organization (WHO) 2018 Keluarga berencana adalah


suatu cara yang memungkinkan orang mencapai jumlah anak sesuai dengan yang
mereka inginkan dan menentukan jarak kehamilan, dimana hal ini dapat dicapai
melalui penggunaan metode kontrasepsi

Menurut BKKBN 2011 pengaturan kelahiran anak, jarak dan usia ideal
melahirkan, serta mengatur kehamilan melalui promosi perlindungan dan bantuan
sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.

Berdasarkan data badan kependudukan dan keluarga berencana nasional


(BKKBN) menyebutkan jumlah pasangan (PUS) yang ada di Indonesia pada tahun
2021 hingga kini telah mencapai 39.655.811 pasangan.

.
B. Diagnosa Keperawatan

Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang


pentingnya kontrasepsi bagi kesehatan ibu.

C. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang pentingnya kontrasepsi bagi
kesehatan ibu selama 20 menit, diharapkan ibu-ibu di Jl.Pancing Kec.Percut
Sei Tuan Kab.Deli Serdang dapat memahami tentang pentingnya kontrasepsi
dan dapat mengaplikasinya dikehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan tentang kontrasepsi, ibu-ibu di Jl.Pancing
Kec.Percut Sei Tuan Kab.Deli Serdang diharapkan mampu :
a. Menjelaskan tentang definisi kontrasepsi
b. Menjelaskan tujuan kontrasepsi
c. Menjelaskan tentang metode kontrasepsi
d. Menjelaskan tentang jenis-jenis kontrasepsi
e. Menjelaskan tentang jenis-jenis kontrasepsi alami

D. Isi Materi
a. Pengertian kontrasepsi
b. Tujuan kontrasepsi
c. Metode kontrsepsi
d. Jenis jenis kontrasepsi
e. Jenis kontrasepsi alami

E. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
F. Media
a. Leptop dan LCD (power point)
b. leaflet

G. Kegiatan Pembelajaran

Waktu Kegiatan Penyuluh Sasaran


Penyuluhan
5 menit Pembukaan: • Memberi salam • Menjawab salam
• Salam • Memperkenalkan diri • Mendengarkan
• Perkenalan • Menjelaskan tujuan • Memperhatikan
• Tujuan penyuluhan
15 menit Inti: • Materi • Menyimak dan
Menjelaskan materi a) Memberikan mendengarkan
secara beruntun, pembelajaran
teratur dan sistematis. tentang
pentingnya
kontrasepsi bagi
kesehatan ibu.
b) Menjelaskan
pentingnya
kontrasepsi
secara lengkap
Evaluasi: • Memberikan • Memberikan pertanyaan
10 Tanya jawab kesempatan kepada ibu
menit ibu untuk bertanya.
• Menjawab pertanyaan  Mendengarkan jawaban
• Memberikan evaluasi
kepada ibu ibu sesuai • Menjawab pertanyaan
tujuan khusus
5 menit Penutup: • Membacakan • Mendengarkan dengan
Kesimpulan kesimpulan materi antusias
kepada ibu ibu
Terima kasih • Membagikan leaflet • Menerima leaflet
tentang pentingnya
kontrasepsi • Menjawab salam
Saran
• Mengucapkan terima
kasih atas peran serta
ibu ibu
• Mengucapkan salam
penutup

H. Evaluasi
a. Evaluasi Struktural
a) Sasaran hadir di tempat penyuluhan sesuai waktu yang
dijadwalkan
b) Penyelenggaraan dilaksanakan di Puskesmas
c) Pengorganisasian penyelenggaraan dilaksanakan sebelumnya

b. Evaluasi Proses
a) Sasaran antusias terhadap materi penyuluhan
b) Tidak ada sasaran yang meninggalkan tempat penyuluhan
sampai acara berakhir
c) Sasaran mengajukan pertanyaan dan dapat
menyimpulkan hasil penyuluhan
c. Evaluasi Hasil

Respons
No. Evaluasi Lisan Nilai
Audiens
1. Jelaskan pengertian kontrasepsi ?
Jelaskan tujuan kontrasepsi ?
2.

3. Jelaskan metode kontrasepsi ?


4. Jelaskan jenis jenis kontrasepsi ?
5. Jelaskan jenis kontrasepsi alami ?

I. Daftar pustaka

1. https://sumerta.denpasarkota.go.id/uploads/download/Jenis-%20Jenis
%20Alat%20Kontrasepsi_036754.pdf
2. http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7591/3/BAB%20II.pdf
3. https://health.kompas.com/read/2020/06/07/060200168/11-jenis-
kontrasepsi-beserta-kelebihan-dan-kekurangannya?page=all
Lampiran Materi
KONTRASEPSI

A. Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra, berarti “mencegah” atau
“melawan” dan konsepsi yang berarti pertemuan sel telur yang matang dan sel sperma yang
mengakibatkan kehamilan. Kontrasepsi adalah menghindari terjadinya kehamilan akibat
pertemuan sel telur matang dengan sel sperma (BKKBN, 2013). Program keluarga berencana
(KB) adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur
kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi
untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Kontrasepsi merupakan komponen penting
dalam pelayanan Kesehatan reproduksi sehungga dapat mengurangi risiko kematian dan
kesakitan dalam kehamilan (BKKBN, 2013).
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya
yang dilakukan dalam pelayanan kontrasepsi dapat bersifat sementara maupun bersifat
permanen (Kementerian Kesehatan RI, 2015). Pelayanan kontrasepsi adalah pemberian atau
pemasangan kontrasepsi maupun tindakan–tindakan lain yang berkaitan kontrasepsi kepada
calon dan peserta Keluarga Berencana yang dilakukan dalam fasilitas pelayanan KB.
Penyelenggaraan pelayanan kontrasepsi dilakukan dengan cara yang dapat dipertanggung
jawabkan dari segi agama, norma budaya, etika, serta segi kesehatan (Kementerian
Kesehatan RI, 2017).

B. TUJUAN KONTRASEPSI
Alat kontrasepsi digunakan untuk menjarangkan kehamilan atau menjaga
jarak kelahiran. Dengan demikian, penggunaan alat kontrasepsi juga dapat
mengurangi risiko kematian ibu dan bayi karena jarak kelahiran yang terlalu dekat
atau terlalu sering.
C. METODE KONTRASEPSI
Menurut Hartanto (2002), ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam
memilih kontrasepsi. Metode kontrasepsi yang baik ialah kontrasepsi yang memiliki
syarat-syarat sebagai berikut:
a) Aman dan tidak berbahaya
b) Dapat diandalkan
c) Sederhana
d) Murah
e) Dapat diterima oleh orang banyak
f) Pemakaian jangka lama (continution rate tinggi).

Menurut Hartanto (2002), faktor-faktor dalam memilih metode kontrasepsi yaitu:

a. Faktor pasangan

1) Umur
2) Gaya hidup
3) Frekuensi senggama
4) Jumlah keluarga yang diinginkan
5) Pengalaman dengan kontraseptivum yang lalu
6) Sikap kewanitaan
7) Sikap kepriaan.
b. Faktor kesehatan

1) Status kesehatan
2) Riwayat haid
3) Riwayat keluarga
4) Pemeriksaan fisik
5) Pemeriksaan panggul

D. JENIS-JENIS KONTRASEPSI
1. Pil KB

Pil KB merupakan alat kontrasepsi yang paling umum digunakan. Alat


kontrasepsi ini mengandung hormon progestin dan estrogen untuk mencegah
terjadinya ovulasi. Pil KB umumnya terdiri dari 21–35 tablet yang
harus dikonsumsi dalam satu siklus atau secara berkelanjutan.

Kelebihan:

 Tingkat efektivitas tinggi dengan persentase kegagalan hanya sekitar 8%


 Haid menjadi lancar dan kram berkurang saat haid, tetapi ada pula jenis pil KB yang
dapat menghentikan haid
 Pil KB tidak memengaruhi kesuburan, jadi meskipun Anda meminumnya dalam
jangka waktu yang lama, masih bisa hamil setelah berhenti mengonsumsi pil
kontrasepsi tersebut

Kekurangan:

 Tidak dapat mencegah penyakit menular seksual


 Dapat menimbulkan efek samping, seperti naiknya tekanan darah, pembekuan
darah, keluarnya bercak darah, dan payudara mengeras
 Tidak cocok untuk wanita dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit jantung,
gangguan hati, kanker payudara dan kanker rahim, migrain, serta tekanan darah
tinggi

2. Kondom pria

Tak hanya pil KB, kondom pria juga umum digunakan untuk mencegah kehamilan.
Kondom biasanya terbuat dari bahan lateks dan bekerja dengan cara menghalangi
sperma masuk ke vagina dan mencapai sel telur.

Kelebihan:
 Harga terjangkau
 Praktis dan mudah digunakan
 Dapat mencegah dari penyakit menular seksual
 Mudah diperoleh di toko atau apotek

Kekurangan:

 Tingkat kegagalan mencapai 15%, terutama jika penggunaan kondom kurang tepat
 Hanya bisa digunakan sekali dan harus diganti setelah ejakulasi

3. Suntik KB

Suntik KB merupakan alat kontrasepsi yang mengandung hormon progestin dan


mampu menghentikan terjadinya ovulasi. Berdasarkan periode penggunaannya, ada
dua jenis suntik KB, yaitu suntik KB 3 bulan dan 1 bulan.

Kelebihan:

 Lebih efektif dan praktis dari pil KB


 Tingkat kegagalan pada suntik KB 1 bulan bisa kurang dari 1% jika digunakan dengan
benar

Kekurangan:

 Harga relatif mahal


 Perlu kunjungan secara rutin ke dokter atau bidan setiap bulannya
 Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
 Dapat menyebabkan efek samping, seperti keluarnya bercak darah
 Siklus menstruasi menjadi tidak teratur
 Tidak dianjurkan untuk digunakan pada wanita yang memiliki riwayat penyakit
migrain, diabetes, sirosis hati, stroke, dan serangan jantung

4. Implan

KB implan atau susuk merupakan alat kontrasepsi berukuran kecil dan berbentuk


seperti batang korek api. KB implan bekerja dengan cara mengeluarkan hormon
progestin secara perlahan yang berfungsi mencegah kehamilan selama 3 tahun.

Alat kontrasepsi ini digunakan dengan cara dimasukkan ke bagian bawah kulit,
biasanya lengan bagian atas.

Kelebihan:

 Sangat efektif dengan tingkat kegagalan kurang dari 1%


 Tahan lama hingga 3 tahun

Kekurangan:

 Biaya relatif mahal


 Siklus menstruasi menjadi tidak teratur
 Risiko memar dan bengkak pada kulit di awal pemasangan
 Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual

5. IUD

Intrauterine device (IUD) adalah alat kontrasepsi berbahan plastik dan berbentuk


menyerupai huruf T yang diletakkan di dalam rahim. IUD atau KB spiral dapat
mencegah kehamilan dengan cara menghalau sperma agar tidak membuahi sel telur.

Ada dua jenis IUD yang umum digunakan, yaitu IUD yang terbuat dari tembaga dan
dapat bertahan hingga 10 tahun serta IUD yang mengandung hormon yang perlu
diganti setiap 5 tahun sekali.
Kelebihan:

 Tidak memerlukan perawatan yang rumit


 Tahan lama

Kekurangan:

 IUD dari tembaga dapat menyebabkan haid tidak lancar


 Risiko bergeser dan keluar dari tempatnya
 Risiko efek samping, seperti munculnya bercak darah pada 3–6 bulan pertama
pemakaian
 Biaya mahal

6. Kondom wanita

Kondom wanita berbentuk plastik yang berfungsi untuk menyelubungi vagina.


Terdapat cincin plastik di ujung kondom, sehingga posisinya mudah disesuaikan.
Kondom wanita tidak dapat digunakan bersamaan dengan kondom pria.

Kelebihan:

 Memberikan perlindungan dari penyakit menular seksual


 Menjaga suhu tubuh lebih baik daripada kondom pria

Kekurangan:

 Kurang efektif daripada kondom pria


 Muncul bunyi yang mengganggu saat digunakan
 Hanya sekali pakai
 Tingkat kegagalan mencapai 21%
7. Spermisida

Spermisida adalah produk kontrasepsi yang digunakan di dalam vagina sebelum


berhubungan seksual. Produk ini berbentuk jeli, krim, membran, atau busa yang
mengandung bahan kimia untuk membunuh sperma.

Kelebihan:

 Harga terjangkau
 Mudah digunakan

Kekurangan:

 Beberapa jenis spermisida perlu diaplikasikan 30 menit sebelum berhubungan


seksual
 Risiko terjadi iritasi pada organ intim bila terlalu sering digunakan
 Penggunaannya perlu disertai dengan alat kontrasepsi lain, misalnya kondom
 Tingkat kegagalan mencapai 29%

8. Diafragma

Diafragma merupakan alat kontrasepsi yang terbuat dari karet berbentuk kubah. Alat
kontrasepsi ini ditempatkan di mulut rahim sebelum berhubungan seksual dan
umumnya digunakan bersama dengan spermisida.

Kelebihan: harganya terjangkau

Kekurangan:

 Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual


 Tingkat kegagalan mencapai 16%, terutama jika tidak dikenakan dengan tepat
 Pemasangan harus dilakukan dokter
 Harus dilepas saat haid
9. Cervical cap

Cervical cap berbentuk seperti diafragma, tetapi memiliki ukuran lebih kecil. Alat
kontrasepsi ini umumnya digunakan bersama dengan spermisida dan berfungsi untuk
menutup jalan sperma masuk ke rahim.

Kelebihan:

 Harga terjangkau
 Bisa digunakan hingga 2 kali

Kekurangan:

 Tingkat kegagalan mencapai 30% pada wanita yang sudah memiliki anak dan 15%
bagi yang belum memiliki anak
 Pemasangan perlu dilakukan oleh dokter
 Harus dilepas saat haid
 Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual

10. Koyo ortho evra

Koyo ortho evra digunakan dengan cara ditempelkan pada kulit dan diganti setiap
seminggu sekali selama 3 minggu. Cara kerja koyo ini adalah dengan melepaskan
hormon yang sama efektifnya dengan yang terdapat dalam pil KB.

Kelebihan:

 Tidak perlu repot mengingat untuk mengonsumsi pil


 Haid menjadi lebih lancar dan mengurangi kram saat haid

Kekurangan:

 Harga relatif mahal


 Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
 Bisa menyebabkan efek samping yang serupa dengan efek samping pil KB

11. Cincin vagina

Cincin vagina atau NuvaRing merupakan cincin plastik yang ditempatkan di dalam
vagina. NuvaRing bekerja dengan cara melepaskan hormon yang sama seperti pil KB.

Kelebihan:

 Hanya perlu diganti sebulan sekali


 Siklus menstruasi menjadi lebih lancar

Kekurangan:

 Harga relatif mahal


 Dapat menyebabkan iritasi dan efek samping yang mirip pil KB dan koyo
 Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual

12. KB permanen

Jika Anda dan pasangan sudah yakin untuk tidak ingin memiliki anak kembali, KB
permanen atau KB steril bisa menjadi pilihan. Metode kontrasepsi ini memiliki
efektivitas yang tinggi atau hampir 100% efektif untuk mencegah kehamilan.

Jenis KB permanen untuk masing-masing orang berbeda, tergantung jenis


kelaminnya. Pada pria, KB permanen dilakukan dengan vasektomi, sedangkan pada
wanita bisa dengan tubektomi atau proses pengikatan tuba falopi.
E. JENIS KONTRASEPSI ALAMI

1. Sistem KB kalender

Kontrasepsi dengan sistem KB kelander tidak perlu menggunakan alat atau tindakan operasi.
Kontrasepsi dilakukan dengan menggunakan penghitungan masa subur wanita, dan
menghindari berhubungan seks pada masa subur.

Kelebihan:

 Metode sistem KB kalender yang sangat murah karena tidak perlu mengeluarkan
uang
 Tidak perlu menggunakan bantuan alat apapun
Kekurangan atau efek samping:

 Sistem KB kalender ini termasuk kontrasepsi yang kurang efektif. Cara ini memiliki
kemungkinan gagal hingga mencapai 20 persen

2. Menyusui

Pada ibu yang menyusui secara eksklusif atau memberikan ASI ekslusif kepada anaknya,
pembuahan tidak dapat terjadi selama 10 minggu pertama, sehingga kehamilan dapat
dicegah.

Kelebihan:

 Jika ingin menggunakan cara ini, Anda tentu tidak perlu mengeluarkan uang
 Anda tidak perlu menggunakan alat apapun atau mengonsumsi apapun
Kekurangan atau efek samping:

 Metode ini memang kurang efektif untuk mencegah kehamilan. Biasanya pasangan
yang menggunakan metode ini menunggu haid pertama setelah melahirkan sebagai
acuan untuk berhenti berhubungan seks, padahal masa pembuahan terjadi sebelum
adanya menstruasi

Anda mungkin juga menyukai