Anda di halaman 1dari 17

PENERAPAN KOMUNIKASI

TERAPEUTIK PADA PASIEN BAYI DAN


ANAK
NAMA-NAMA KELOMPOK
4;
o Revail Jehosua NIM 20061042
o Vanessa Karamoy NIM 20061006
o Pingkan Pantow NIM 20061009
o Ravi Wosal NIM 20061018
o Felix Timbangnusa NIM 20061021
o Gabriel Kaligis NIM 20061085
o Cheneraly Tatambihe NIM 20061067
o Gloria Sendow NIM 20061080
o Sephia Harun NIM 20061057
o Dian Manis NIM 20061075
Latar Belakang

komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan seorang


perawat dengan teknik-teknik tertentu yang mempunyai efek
penyembuhan. Komunikasi terapeutik merupakan salah satu cara untuk
membina hubungan saling percaya terhadap pasien dan pemberian
informasi yang akurat kepada pasien, sehingga diharapkan dapat
berdampak pada perubahan yang lebih baik pada pasien dalam
menjalanakan terapi dan membantu pasien dalam rangka mengatasi
persoalan yang dihadapi pada tahap perawatan.
Pengertian komunikasi terapeutik pada bayi dan
anak
 
Komunikasi terapeutik pada anak adalah komunikasi
yang dilakukan antara perawat dan klien (bayi dan
anak), yang direncanakan secara sadar , bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan bayi dan
anak.
Komunikasi dengan anak berdasarkan usia tumbuh kembang,
antara lain :

 Usia Bayi (0-1 tahun)


Komunikasi pada bayi yang umumnya dapat dilakukan adalah
dengan melalui gerakan-gerakan bayi, gerakan tersebut sebagai alat
komunikasi yang efektif, di samping itu komunikasi pada bayi
dapat dilakukan secara non verbal. Perkembangan komunikasi pada
bayi dapat dimulai dengan kemampuan bayi untuk melihat sesuatu
yang menarik, ketika bayi digerakkan maka bayi akan berespons
untuk mengeluarkan suara-suara bayi.
 Usia Todler dan Pra Sekolah todler (1-3 tahun) dan prasekolah (3-6 tahun)
Perkembangan komunikasi pada usia ini dapat ditunjukkan dengan perkembangan bahasa
anak dengan kemampuan anak sudah mampu memahami kurang lebih sepuluh kata, pada
tahun ke dua sudah mampu 200-300 kata dan masih terdengan kata-kata ulangan.

 Usia Sekolah (5-11 tahun)


Perkembangan komunikasi pada anak usia ini dapat dimulai dengan kemampuan anak mencetak,
menggambar, membuat huruf atau tulisan yang besar dan apa yang dilaksanakan oleh anak
mencerminkan pikiran anak dan kemampuan anak membaca disini sudah muncul, pada usia ke
delapan anak sudah mampu membaca dan sudah mulai berfikir tentang kehidupan.

 Usia Remaja (11-18 tahun)


Perkembangan komunikasi pada usia remaja ini ditunjukkan dengan kemampuan berdiskusi atau
berdebat dan sudah mulai berpikir secara konseptual, sudah mulai menunjukkan perasaan malu, pada
anak usia sering kali merenung kehidupan tentang masa depan yang direfleksikan dalam komunikasi.
Pada usia ini pola pikir sudah mulai menunjukkan ke arah yang lebih positif, terjadi konseptualisasi
mengingat masa ini adalah masa peralihan anak menjadi dewasa.
 
Tujuan komunikasi terapeutik pada bayi dan anak
 
● Membantu anak untuk memperjelas dan
mengurangi beban
perasaan dan pikiran serta dapat
mengambil tindakan untuk mengubah
situasi yang ada bila klien percaya pada
hal- hal yang diperlukan.
● Mengurangi keraguan , membantu
dalam hal mengambil tindakan yang
efektif dan mempertahankan kekuatan
egonya.
● Mempengaruhi orang lain , lingkungan
fisik dan dirinya sendiri.
Perkembangan komunikasi pada bayi dan anak

Masa bayi:
 
01. 03.
Belum bisa berkomunikasi dengan kata-kata.
Komunikasi yang digunakan adalah Ketika bayi berumur 6 bulan, perilaku yang basa
komunikasi non verbal. dilakukan adalah menggerak-gerakkan tangan dan
kaki. Gerakan itu dilakukan guna, menarik perhatian
orang-orang disekitarnya. Adapun tindakan yang bisa
dilakukan adalah dengan menepuk tubuh dengan
02. perasaan.

Mengungkapkan kebutuhan dengan tingkah laku dan


suara yang bisa diinterpretasikan oleh orang-orang
04.
disekitarnya, seperti menangis, yang bisa jadi
menunjukan lapar, sakit, pembatasan gerak, atau Ketika bayi berusia diatas 6 bulan, biasanya
kesepian. Adapun tindakan yang bisa dilakukan adalah selalu berpusat pada diri dan ibunya. Saat itu,
dengan mengusap, berbicara halus, menggendong, bayi merasa takut pada orang asing.
atau dipangku.
Anak usia kurang 5 tahun

01. Sangat egosentris. Melihat sesuatu hanya dengan sudut pandangnya


sendiri (komunikasi yang berpusat pada dirinya sendiri).

02. Takut ketidaktahuan. Guna mengatasinya, beritahuan apa yang akan terjadi pada dirinya,
bagaimana merasakannya serta diberi kesempatan guna menyentuh atau memegang alat
yang menarik perhatiannya.

03. Belum lancar dalam berbicara. Pergunakkan kata-kata yang simpel, singkat, dan dikenal oleh
anak dalam berkomunikasi serta berikan pujian mengenai hal-hal yang sudah dicapainya.

04. Sering-seringlah berpandangan dengan mata sejajar kepada anak.


 
Usia sekolah (5-11 tahun)
01. Pada umunya, saat menemui masalah, mereka hanya percaya pada
apa yang dilihat dan diketahui tanpa membutuhkan penjelasan lebih
lanjut.
02. Anak usia ini sangat memerhatikan keberadaan tubuhnya.
Mereka sangat peka terhadap segala sesuatu yang
diasumsikan bisa mengancam atau menyakiti tubuhnya.
 
Anak usia remaja

01. Mulai memiliki pola pikir dan tingkah laku, sebagai penanda peralihan dari
masa kanak-kanak menuju dewasa.
02. Apabila sedang mengalami stres, biasanya akan mendiskusikan masalah
tersebut dengan teman sebaya atau orang dewasa diluar keluarganya.
03. Menolak sesorang yang diasumsikan dapat menjatuhkan harga dirinya. Untuk
hal ini, berikan mereka support dan pengertian agar jangan melakukan interupsi.
Selain itu, hindari ragam bentuk ertanyaan yang berpotensi menimbulkan rasa
malu.
Bentuk komunikasi pra-bicara pada bayi dan anak
 Tangisan
 Ocehan dan celoteh
 Isyarat
 Ungkapan emosional

Teknik komunikasi pada bayi dan anak


Pada bayi

1. Verbal
a. Dengan cara menimang-nimang saat tidur dan menyanyikannya lagu.
b. Dengan cara merespon tangisannya.
c. Mengajak bicara setiap akan melakukan suatu hal

2. Non-Verbal
Dengan cara sentuhan,Dengan nada suara dan Dengan ekspresi.
Pada anak
1. Verbal
a. Menulis
Menuis adalah satu alternative pendekatan komunikasi bagi anak, remaja muda dan praremaja. Untuk memulai
suatu percakapan perawat dapat memeriksa/ menyelidiki tentang tulisan dan mungkin juga untuk membaca
beberapa bagian. Dengan menulis anak-anak lebih riil dan nyata.
b. Menggambar
Menggambar adalah salah satu bentuk komunikasi berharga melalui pengamatan gambar. Dasar asumsi dalam
menginterpretasi gambar adalah bahwa anak-anak mengungkapkan tentang dirinya.
c. Gerakan Gambar Keluarga
Menggambarkan suatu kelompok, berpengaruh pada perasaan anak-anak dan respon emosi, dia akan
menggambarkan pikirannya tentang dirinya dan anggota keluarga yang lainnya. Gambar kelompok yang paling
berharga bagi anak adalah gambar keluarga.
d. Sosiogram
Menggambar tak perlu dibatasi bagi anak-anak, dan jenis gambar yang berguna bagi anak-anak seusia 5 tahun
adalah sosiogram (gambar ruang kehidupan) atau lingkaran keluarga. Menggambar suatu lingkaran adalah
untuk melambangkan orang-orang.
Menggambar bersama dalam keluarga
Menggambar bersama dalam keluarga merupakan satu alat yang berguna untuk mengungkapkan dinamika dan
hubungan keluarga.
f. Bermain
Bermain adalah salah satu bentuk komunikasi yang paling penting dan dapat menjadi teknik yang paling
efektif untuk berhubungan dengan mereka. Dengan bermain dapat dikumpulkan petunjuk mengenai tumbuh
kembang fisik, intelektual dan sosial.
2. Non-Verbal
A. Teknik orang ketiga
Teknik semacam ini mengungkapkan ekspresi perasaan orang ketiga, semisal “ia” atau “mereka”. Teknik tersebut sangat membantu guna
mengurangi perasaan terancam pada diri anak dibandingkan dengan bertanya secara langsung pada diri mereka. Cara semacam ini sangt efektif
guna memberikan kesempatan kepada anak guna memilih setuju tanpa ada keinginan untuk bertahan.
B. NLP (Neuro Linguistik Programming)
Pendekatan ini dilakukan untuk mengerti proses suatu komunikasi, yaitu dengan memperhatikan cara, gaya, atau kelakuan individu. Seorang
perawat bisa menggunakan sensoris yang sama guna meningkatkan hubungan sekaligus mengomunikasikan informasi yang lebih efektif, seperti
jenis orang :
-Tipe Visual (penglihatan)
Orang yang biasa memanfaatkan alat bantu visual, seperti diagram dan ilustrasi.
-Tipe Mendengar (Pendengaran)
Orang yang biasa menggunakan kata-kata atau suara.
-Tipe kinestetis
Orang yang memiliki kecenderungan belajar dari manipulasi objek.
C. Facilitative Responding
Mendengarkan secara seksama sama sekaligus membayangkan kembali perasaan pasien dan isi pernyataan anak.
D. Story Telling (Bercerita)
Fungsi cerita tidak hanya membantu membuka pikiran anak, tetapi berguna untuk mengubah menghilangkan rasa takut dan persepsi anak.
E. Bibliotherapy
Adapun petunjuk umum bagi seorang perawat dalam menggunakan bibliotherapy adalah:
-Jajaki perkembangan emosi serta pengetahuan anak
-Hayati isi buku serta sesuaikan dengan tingkat usia anak.
-Menikmati buku tersebut bersama anak.
-Menyisir secara lebih mendalam mengenai isi yang terkandung dalam buku tersebut kemudian ceritakan kembali.
G. Fantasi
Bentuk khusus dari bibliotherapy adalah menggunakan dongeng fantasi, penting bagi seorang perawat untuk memberikan
penjelasan terhadap anak mengenai arti dari cerita dongeng tersebut.

 H. Mimpi
Salah satu cara pada ilmu psikoterapi guna mengatasi penafsiran mimpi dengan menanyakan kepada anak atau orang tua
mengenai mimpi yang dialaminya.

I. Three Wishes
Tiga permintaan merupakan salah satu teknik yang sangat efektif serta merupakan salah satu strategi guna mengundang anak-
anak kedalam suatu komunikasi.

J. Rating Game
Anak-anak pada tingkat usia sekolah dapat menggunakan cara ini yaitu dengan menulis pengalaman/perasaan mereka selama
dirawat dalam buku hariannya.

K. Word Assocation Game


Pendekatan dengan cara “permainan asosiasi kata” dapat dimulai dengan sejumlah kata-kata kunci dan meminta anak untuk
menyebut kata pertama yang dia kenal.

L. Sentenoe Completion (melengkapi kalimat)


Tanpa menanyakan langsung tentang keadaannya, tetapi menyadarkan pernyataan yang harus dilengkapi oleh anak. Pernyataan
dimulai dengan yang netral kemudian diakhiri dengan pernyataan yang difokuskan pada perasaan tentang dirinya
 
Peran bicara pada bayi dan anak
 Pada Bayi
A. Melatih bayi untuk mengucapkan kata-kata sederhana, sehingga lambat laun bayi akan menirukannya.
B. Mengajak bicara bayi akan merangsang kinerja syaraf otak dan pendengaran untuk merangsang syaraf pada
indera pengecapan.
C. Membuat rasa nyaman pada bayi sehingga bayi tidak merasa diabaikan dan merasa selalu diperhatikan.
 Pada Anak
A. Persiapan fisik
Persiapan ini tergantung pada pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama dalam hal kematangan
mekanisme bicara.
B. Persiapan mental
Tergantung pada kematangan otak ( asosiasi otak ), yang berkembang antara 1 sampai 18 bulan,saat yang
tepat di ajak bicara.
C. Model untuk ditiru
Salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan bicara adalah stimulus suara.
D. Kesempatan praktek/ untuk berlatih
Agar bayi atau anak dapat segera bicara, maka bayi perlu diajarkan atau diberikan untuk meniru kata-kata yang
sering kita ucapkan.
E. Motivasi dan tantangan
Ajaran dan dorongan bayi untuk mengucapkan dan apa yang bisa diucapkan oleh bayi.
F. Bimbingan
Upaya untuk membantu keterampilan bicara anak dapat dilakukan dengan cara : menyediakan model yang baik,
mengatakan dengan perlahan dan jelas, serta membetulkan kesalahan yang diucapkan si anak.
 
Penerapan pelaksanaan strategi komunikasi pada bayi dan anak
 
Adapun penerapannya sebagai berikut :

A. Penerapan komunikasi pada bayi (0-1 tahun)


Bayi terlahir dengan kemampuan menangis karena dengan cara itu mereka berkomunikasi.

B. Penerapan komunikasi pada kelompok todler (1-3 tahun) dan prasekolah (3-6 tahun)
Pada usia ini, anak sudah mampu berkomunikasi secara verbal maupun non verbal.
Contoh penerapan komunikasi dalam perawatan :
-Memberitahu apa yang terjadi pada diri anak
-Memberikan kesempatan pada anak untuk menyentuh alat pemeriksaan yang akan digunakan
-Nada suara rendah dan bicara lambat. Jika tidak menjawab harus diulang lebih jelas dengan
pengarahan yang sederhan
-Hindarkan sikap mendesak untuk dijawab seperti kata-kata “jawab dong”
-Mengalihkan aktifitas saat komunikasi misalnya dengan memberikan mainan saat komunikasi
-Menghindari konfrontasi langsung
-Jangan sentuh anak tanpa disetujui dari anak
-Bersalam dengan anak saat memulai interaksi, karena bersalaman dengan anak merupakan
cara untuk menghilangkan perasaan cemas
-Mengajak anak menggambar, menulis atau bercerita untuk menggali perasaan dan fikiran anak.
(Kemenkes, 2013 :15-16)
 
C. Komunikasi pada usia sekolah (5-11 tahun)

Pada masa anak akan banyak mencari tahu terhadap hal-hal baru dan akan belajar menyelesaikan
masalah yang dihadapinya berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya, berani mengajukan pendapat
dan melakukan klarifikasi yang tidak jelas baginya.
Contoh penerapan komunikasi dalam keperawatan :
-Memperhatikan tingkat kemampuan bahasa anak dengan menggunakan kata-kata sederhana yang
spesifik
-Menjelaskan sesuatu yang ingin diketahui anak Pada usia ini keingintahuan pada aspek fungsional
dan prosedural dari objek tertentu sangat tinggi, maka jelaskan arti, fungsi dan prosedurnya
Jangan menyakiti atau mengancam sebab ini akan membuat anak tidak mampu berkomunikasi secara
afektif. (Kemenkes, 2013)
 
 
 

THANKS!

Anda mungkin juga menyukai