Anda di halaman 1dari 19

KOMUNIKASI BERBAGAI TINGKAT USIA

ANAK SAMPAI REMAJA


P E N G A M P U : N S . R A K H M AT S U S I L O , S . K E P. , M . K E P.
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PURWOKERTO
2021
ANAK

Seorang lelaki atau perempuan yang belum dewasa atau


belum mengalami masa pubertas.
Menurut psikologi : periode perkembangan yg merentang
dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, disebut
periode prasekolah berkembang setara dengan tahun2
sekolah dasar.
Orangtua lebih berhati-hati berkomunikasi dg anak, karena
anak sangat cepat mengingat apa yg sedang dilihat dan
didengarnya.
REMAJA

Suatu periode atau masa tumbuhnya seseorang dalam masa


transisi dari anak-anak kemasa dewasa, yang meliputi
semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan
memasuki masa dewasa.
TUJUAN KOMUNIKASI SPESIFIK (Hewitt, 1981)

Mempelajari atau mengajarkan sesuatu


Mempengaruhi perilaku seseorang
Mengungkapkan perasaan
Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain
Berhubungan dengan orang lain
Menyelesaikan sebuah masalah
Mencapai sebuah tujuan
Menurunkan ketegangan dan menyelesaikan konflik
Menstimulasi minat pada diri atau orang lain
PERAN PERAWAT

Hubungan yang terapeutik antara perawat dan klien merupakan


pengalaman belajar dan pengalaman koreksi terhadap emosi klien.
Perawat perlu realisasi diri, penerimaan diri, penerimaan
penghormatan diri, kemampuan membina hubungan interpersonal
yg tidak superfisial dan saling bergantung dengan orang lain,
peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan
serta mencapai tujuan yg realistis, identitas personal yg jelas dan
peningkatan integritas diri.
CARA BERKOMUNIKASI pada BAYI

Dimulai melihat sesuatu yg menarik > digerakkan berespon mengeluarkan


suara.
Dimulai usia minggu kedelapan > melihat obyek atau cahaya. Minggu
keduabelas > tersenyum. Usia ke enam belas > menolehkan kepala pada
suara asing. Pertengahan tahun pertama > mengucapkan kata-kata awal (ba-
ba, da-da, ma-ma). Bulan kesepuluh > bereaksi thd panggilan namanya,
melihat beberapa gambar pada buku.
Akhir tahun pertama > mengucapkan kata-kata spesifik dua atau tiga kata.
Cara komunikasi efektif : non verbal dengan sentuhan (mengusap,
menggendong, memangku). Kebutuhan dg tingkah laku dan bersuara =
menangis
CARA BERKOMUNIKASI pada TODDLER

Anak sudah memahami ± 10 kata. Tahun kedua 200 – 300 kata dan
terdengar kata-kata ulangan. Usia 3 tahun menguasai 900 dan kata-kata
yg digunakan spt : mengapa, apa, kapan.
Cara berkomunikasi : memberitahu yg terjadi pada toddler, memberi
kesempatan menyentuh alat pemeriksaaan yg sedang digunakan, nada
suara, bicara lambat, jika tdk dijawab harus diulang lebih jelas dg
pengarahan sederhana, hindarkan sikap mendesak “jawab dong”,
mengalihkan aktifitas saat komunikasi, memberi mainan saat
komunikasi, hindari konfrontasi langsung, duduk yg terlalu dekat dan
berhadapan.
Jangan sentuh anak tanpa persetujuan, bersalaman menghindarkan
kecemasan, menggambar, menulis, bercerita dlm menggali perasaan.
CARA BERKOMUNIKASI pada USIA SEKOLAH

Dimulai kemampuan mencetak, menggambar, membuat


huruf atau tulisan yg besar. Yang dilaksanakan anak
mencerminkan pikiran anak. Kemampuan membaca sdh
muncul. Usia delapan tahun sdh mampu membaca dan
berfikir tentang kehidupan.
Cara berkomunikasi : gunakan kata sederhana yg spesifik,
jelaskan sesuatu yang membuat ketidakjelasan pada anak,
jelaskan arti fungsi dan prosedur tindakan, jangan
menyakiti atau mengancam.
CARA BERKOMUNIKASI pada REMAJA

Pola pikir dan tingkah laku peralihan anak ke dewasa. Bila stress
diskusi masalah dg teman sebaya. Menolak orang yg berusaha
menjatuhkan harga dirinya.
Kesalahan komunikasi orgtua : cenderung lebih banyak bicara daripada
mendengarkan, merasa tahu lebih banyak daripada remaja, cenderung
memberi arahan dan nasehat, tdk berusaha mendengarkan dulu apa yg
sebenarnya terjadi dan dialami remaja, tdk memberi kesempatan
remaja mengemukakan pendapat, tdk mencoba menerima dahulu
kenyataan yg dialami remaja dan memahaminya, merasa putus asa dan
marah2 karena tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan thd remaja.
CARA BERKOMUNIKASI pada REMAJA

Kunci pokok berkomunikasi dg remaja : mendengar supaya


remaja mau berbicara, menerima dahulu perasaan remaja,
bicara supaya didengar.
Membantu remaja menyelesaikan masalah : pesan kamu
dan pesan saya, menentukan masalah siapa, apa yang harus
dilakukan
KOMUNIKASI TERAPEUTIK pada ANAK

 Sikap kesejatian
Menghindari membuka diri yang terlalu dini sampai dengan anak menunjukkan kesiapan
untuk berespon positif terhadap keterbukaan, sikap kepercayaan kita kepada anak.
 Sikap empati
Bentuk sikap dengan cara menempatkan diri kita pada posisi anak dan orang tua.
 Sikap hormat
Bentuk sikap yang menunjukkan adanya suatu kepedulian/perhatian, rasa suka dan
menghargai klien. Seperti senyum pada saat yang tepat, melakukan jabat tangan atau
sentuhan yang lembut dengan seizin komunikan
 Sikap konkret
Bentuk sikap dengan menggunakan terminologi yang spesifik dan bukan abstrak pada
saat komunikasi dengan kien seperti gambar, mainan, dll
KOMUNIKASI TERAPEUTIK pada REMAJA

Pola pikir dan tingkah laku : peralihan dari anak ke dewasa


Diskusi tentang masalahnya dengan teman sebaya, orang dewasa
diluar keluarga dan terbuka terhadap perawat, bila stress
Menolak orang yang berusaha menjatuhkan harga dirinya :
Beri support penuh perhatian
Jangan melakukan intrupsi
Ekspresi wajah tidak menunjukkan heran
Hindari pertanyaan yang menimbulkan rasa malu (jaga privasi)
TEKNIK KOMUNIKASI pada ANAK & REMAJA

1. Melalui orang lain atau pihak ketiga


Cara berkomunikasi ini pertama dilakukan oleh anak dalam menumbuhkan kepercayaan diri anak,
denga menghindari secara langsung berkomunikasi dengan melibatkan orang tua secara langsung
yang sedang berada disamping anak. Selain itu dapat digunakan dengan cara memberikan komentar
tentang mainan, baju yang sedang dipakainya serta hal lainnya.
2. Bercerita
Melalui cara ini pesan yang akan disampaikan kepada anak dapat mudah diterima, mengingat anak
sangat suka sekali dengan cerita, tetapi cerita yang disampaikan hendaknya sesuai dengan pesan
yang akan disampaikan, yang akan diekspresikan melalui tulisan maupun gambar.
3. Memfasilitasi
Memfasilitasi adalah bagian cara berkomunikasi, malalui ini ekspresi anak atau respon anak
terhadap pesan dapat diterima, dalam memfasilitasi kita harus mampu mengekspresikan perasaan
dan tidak boleh dominan , tetapi anak harus diberikan respons terhadap pesan yang disampaikan
melalui mendengarkan dengan penuh perhatian dan jangan mereflisikan ungkapan negatif yang
menunjukan kesan yang jelek pada anak.
TEKNIK KOMUNIKASI pada ANAK & REMAJA

4. Meminta untuk menyebutkan keinginan


Ungkapan ini penting dalam berkomunikasi dengan anak dengan meminta anak
untuk menyebutkan keinginan dapat diketahui berbagai keluhan yang dirasakan anak
dan keinginan tersebut dapat menunjukan persaan dan pikiran anak pada saat itu.
5. Pilihan pro dan kontra
Penggunaan teknik komunikasi ini sangat penting dalam menentukkan atau
mengetahui perasaan dan pikiran anak, dengan mengajukan pasa situasi yang
menunjukkan pilihan yang positif dan negatif yang sesuai dengan pendapat anak.
6. Penggunaan skala
Pengunaan skala atau peringkat ini digunakan dalam mengungkapkan perasaan sakit
pada anak seperti pengguaan perasaan nyeri, cemas, sedih dan lain-lain, dengan
menganjurkan anak untuk mengekspresikan perasaan sakitnya.
TEKNIK KOMUNIKASI pada ANAK & REMAJA

7. Menulis
Melalui cara ini anak akan dapat mengekspresikan dirinya baik pada keadaan sedih,
marah atau lainnya dan biasanya banyak dilakukan pada anak yang jengkel, marah dan
diam. Cara ini dapat dilakukan apabila anak sudah memiliki kemampuan untuk menulis.
8. Menggambar
Seperti halnya menulis menggambar pun dapat digunakan untuk mengungkapkan
ekspresinya, perasaan jengel, marah yang biasanya dapat diungkapkan melalui gambar
dan anak akan mengungkapkan perasaanya apabila perawat menanyakan maksud dari
gambar yang ditulisnya.
9. Bermain
Bermain alat efektif pada anak dalam membantu berkomunikasi, melalui ini hubungan
interpersonal antara anak, perawat dan orang di sekitarnya dapat terjalin, dan pesan-
pesan dapat disampaikan.
KESIMPULAN

Komunikasi pada dasarnya harus memperhatikan kematangan orang


atau klien yang diajak berbicara berdasarkan tingkatan usia, dalam
hal ini yaitu kesempurnaan indra, kesempurnaan dan kematangan
otak , kematangan psikologi sehingga pada akhirnya kita dapat
menyesuaikan gaya bahasa, tekanan suara, dan jenis bahasa yang
kita gunakan.
Sebaiknya dalam melakukan komunikasi, kita harus bersikap ramah,
sopan, dan mampu menempatkan diri terhadap orang yang diajak
berkomunikasi, dengan melihat tingkatan usia, sosial, latar
belakang,dan budayanya.
Terima Kasih
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Anda mungkin juga menyukai