Anak sudah memahami ± 10 kata. Tahun kedua 200 – 300 kata dan
terdengar kata-kata ulangan. Usia 3 tahun menguasai 900 dan kata-kata
yg digunakan spt : mengapa, apa, kapan.
Cara berkomunikasi : memberitahu yg terjadi pada toddler, memberi
kesempatan menyentuh alat pemeriksaaan yg sedang digunakan, nada
suara, bicara lambat, jika tdk dijawab harus diulang lebih jelas dg
pengarahan sederhana, hindarkan sikap mendesak “jawab dong”,
mengalihkan aktifitas saat komunikasi, memberi mainan saat
komunikasi, hindari konfrontasi langsung, duduk yg terlalu dekat dan
berhadapan.
Jangan sentuh anak tanpa persetujuan, bersalaman menghindarkan
kecemasan, menggambar, menulis, bercerita dlm menggali perasaan.
CARA BERKOMUNIKASI pada USIA SEKOLAH
Pola pikir dan tingkah laku peralihan anak ke dewasa. Bila stress
diskusi masalah dg teman sebaya. Menolak orang yg berusaha
menjatuhkan harga dirinya.
Kesalahan komunikasi orgtua : cenderung lebih banyak bicara daripada
mendengarkan, merasa tahu lebih banyak daripada remaja, cenderung
memberi arahan dan nasehat, tdk berusaha mendengarkan dulu apa yg
sebenarnya terjadi dan dialami remaja, tdk memberi kesempatan
remaja mengemukakan pendapat, tdk mencoba menerima dahulu
kenyataan yg dialami remaja dan memahaminya, merasa putus asa dan
marah2 karena tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan thd remaja.
CARA BERKOMUNIKASI pada REMAJA
Sikap kesejatian
Menghindari membuka diri yang terlalu dini sampai dengan anak menunjukkan kesiapan
untuk berespon positif terhadap keterbukaan, sikap kepercayaan kita kepada anak.
Sikap empati
Bentuk sikap dengan cara menempatkan diri kita pada posisi anak dan orang tua.
Sikap hormat
Bentuk sikap yang menunjukkan adanya suatu kepedulian/perhatian, rasa suka dan
menghargai klien. Seperti senyum pada saat yang tepat, melakukan jabat tangan atau
sentuhan yang lembut dengan seizin komunikan
Sikap konkret
Bentuk sikap dengan menggunakan terminologi yang spesifik dan bukan abstrak pada
saat komunikasi dengan kien seperti gambar, mainan, dll
KOMUNIKASI TERAPEUTIK pada REMAJA
7. Menulis
Melalui cara ini anak akan dapat mengekspresikan dirinya baik pada keadaan sedih,
marah atau lainnya dan biasanya banyak dilakukan pada anak yang jengkel, marah dan
diam. Cara ini dapat dilakukan apabila anak sudah memiliki kemampuan untuk menulis.
8. Menggambar
Seperti halnya menulis menggambar pun dapat digunakan untuk mengungkapkan
ekspresinya, perasaan jengel, marah yang biasanya dapat diungkapkan melalui gambar
dan anak akan mengungkapkan perasaanya apabila perawat menanyakan maksud dari
gambar yang ditulisnya.
9. Bermain
Bermain alat efektif pada anak dalam membantu berkomunikasi, melalui ini hubungan
interpersonal antara anak, perawat dan orang di sekitarnya dapat terjalin, dan pesan-
pesan dapat disampaikan.
KESIMPULAN