Anda di halaman 1dari 3

Nama: Sarah Titania Angelica Tambunan

NIM: 211101046
Kelompok: Dua (2)
Mata Kuliah: Pendidikan Promosi Kesehatan

Teknik Komunikasi Proses Pembelajaran dalam Bidang Kesehatan


pada Tingkat Remaja

A. PRINSIP KOMUNIKASI PADA REMAJA

Kunci Pokok Berkomunikasi Dengan Remaja


Adapun kunci pokok yang dapat dilakukan saat berkomunikasi pada remaja, seperti:
a. Mendengar Supaya remaja mau berbicara,
b. Menerima dahulu perasaan remaja,
c. Bicara supaya di dengar.

B. KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA REMAJA


Komunikasi terapeutik merupakan hubungan interpersonal dimana perawat dan klien
mengalami pengalaman belajar bersama serta memperbaiki pengalaman emosional klien.
Komunikasi terapeutik mempunyai karakteristik:
1. Tujuan yang spesifik.
2. Saling membagi pikiran, perasaan dan perilaku untuk membentuk keintiman yang terapeutik
dan berorientasi pada masa sekarang (here and now).
3. Berfokus pada klien dalam memenuhi kebutuhan.
Dalam melakukan komunikasi pada remaja, perawat perlu memerhatikan berbagai
aspek diantaranya adalah usia tumbuh kembang remaja, cara berkomunikasi dengan anak
remaja, metode berkomunikasi dengan anak remaja. Peran orang tua dalam membantu proses
komunikasi dengan remaja sehingga bias didapatkan informasi yang benar dan akurat.
a. Pada remaja, pola pikir dan tingkah laku peralihan dari anak ke dewasa.
b. Bila stress, diskusi tentang masalahnya dengan teman sebaya, orang dewasa diluar keluarga
dan terbuka terhadap perawat.
c. Menolak orang yang berusaha menjatuhkan harga dirinya.
d. Beri support penuh perhatian.
e. Jangan melakukan interupsi.
f. Ekspresi wajah tidak menunjukkan heran.
g. Hindari pertanyaan yang menimbulkan rasa malu (jaga privasi).
C. TEKNIK KOMUNIKASI PADA REMAJA
Komunikasi dengan remaja merupakan sesuatu yang penting dalam menjaga hubungan
dengan remaja, melalui komunikasi ini pula perawat dapat memudahkan mengambil berbagai
data yang terdapat pada diri remaja yang selanjutnya dapat diambil dalam menentukan masalah
keperawatan. Beberapa cara yang digunakan dalam berkomunikasi dengan remaja, antara lain:
1. Melalui orang lain atau pihak ketiga
Cara berkomunikasi ini pertama dilakukan oleh remaja dalam menumbuhkan
kepercayaan diri remaja, dengan menghindari secara langsung berkomunikasi dengan
melibatkan orang tua secara langsung yang sedang berada disamping anak. Selain itu dapat
digunakan dengan cara memberikan komentar tentang sesuatu.
2. Bercerita
Melalui cara ini pesan yang akan disampaikan kepada anak remaja dapat mudah
diterima, mengingat anak sangat suka sekali dengan cerita, tetapi cerita yang disampaikan
hendaknya sesuai dengan pesan yang akan disampaikan, yang akan diekspresikan melalui
tulisan.
3. Memfasilitasi
Memfasilitasi adalah bagian cara berkomunikasi, melalui ekspresi anak atau respon
anak remaja terhadap pesan dapat diterima, dalam memfasilitasi kita harus mampu
mengekspresikan perasaan dan tidak boleh dominan, tetapi anak harus diberikan respons
terhadap pesan yang disampaikan melalui mendengarkan dengan penuh perhatian dan jangan
mereflisikan ungkapan negative yang menunjukkan kesan yang jelek pada anak remaja
tersebut.
4. Meminta untuk menyebutkan keinginan
Ungkapan ini penting dalam berkomunikasi dengan anak dan meminta untuk
menyebutkan keinginan dapat diketahui berbagai keluhan yang dirasakan anak dan keinginan
tersebut dapat menunjukkan perasaan dan pikiran anak pada saat itu.
5. Pilihan pro dan kontra
Penggunaan teknik komunikasi ini sangat penting dalam menentukan atau mengetahui
perasaan dan pikiran anak, dengan mengajukan pada situasi yang menunjukkan pilihan yang
positif dan negatif yang sesuai dengan pendapat anak remaja.
6. Penggunaan skala
Penggunaan skala atau peringkat ini digunakan dalam mengungkapkan perasaan sakit
pada anak seperti penguapan perasaan nyeri, cemas, sedih, dan lain-lain, dengan menganjurkan
anak untuk mengekspresikan perasaan sakitnya.
7. Menulis
Melalui cara ini remaja akan dapat mengekspresikan dirinya baik pada keadaan sedih,
marah atau lainnya dan biasa banyak dilakukan pada remaja yang jengkel, marah dan diam.
Dalam berkomunikasi dengan remaja, perawat atau orang dewasa lain harus mampu
besikap sebagai ”SAHABAT” buat remaja. Tidak meremehkan atau memperlakukan sebagai
anak kecil dan tidak membiarkan dia berperilaku seperti orang dewasa. Pola asuh remaja perlu
cara khusus. Walau usia masih tergolong anak-anak, ia tak bisa diperlakukan sebagai anak
kecil. Remaja sudah menunjukkan jati diri. Biasanya remaja lebih senang berkumpul bersama
teman sebaya ketimbang dengan orang tua. Adapun beberapa sikap yang dapat dilakukan,
yaitu:
1. Sikap kesejatian
Menghindari membuka diri yang terlalu dini sampai dengan anak menunjukkan
kesiapan untuk berespon positif terhadap keterbukaan, sikap kepercayaan kita pada anak.
2. Sikap empati
Bentuk sikap dengan cara menempatkan diri kita pada posisi anak dan orang tua.
3. Sikap hormat
Bentuk sikap yang menunjukkan adanya suatu kepedulian/perhatian, rasa suka dan
menghargai klien. Contoh: senyum pada saat yang tepat, melakukan jabat tangan atau
sentuhan yang lembut dengan seizin komunikan.
4. Sikap konkret
Bentuk sikap dengan menggunakan terminologi yang spesifik dan bukan abstrak pada
saat komunikasi dengan klien. Contoh : gambar, mainan, dll.

Berikut ini sikap perawat, orang tua, atau orang dewasa lain yang perlu diperhatikan
saat berkomunikasi dengan remaja.
1. Menjadi pendengar yang baik dan memberi kesempatan pada mereka untuk mengekspresikan
perasaannya, pikiran dan sikapnya.
2. Mengajak remaja berdiskusi terkait dengan perasaan, pikiran dan sikapnya.
3. Jangan memotong pembicaraan dan jangan berkomentar atau berespon yang berlebihan pada
saat remaja menunjukkan sikap emosional, maka sikap kita adalah memberikan support atas
segala masalah yang dihadapi remaja dan membantu untuk menyelesaikan masalah dengan
mendiskusikannya.
4. Perawat atau orang dewasa lain harus dapat menjadi sahabat buat remaja, tempat berbagi cerita
suka dan duka.
5. Duduk bersama remaja, memeluk, merangkul, mengobrol dan bercengkrama dengan mereka
serta sering melakukan makan bersama.

Anda mungkin juga menyukai