Anda di halaman 1dari 10

Komunikasi Pada Anak

A. Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah seni penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari


komunikator atau penyampai berita, untuk mengubah serta membentuk perilaku
komunikan atau penerima berita kepola dan pemahaman yang dikehendaki bersama.

Ada beberapa pengertian komunikasi yang di kemukakan oleh beberapa para ahli,
yaitu sebagai berikut:

1) Menurut Edward Depari, komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan


dan pesan yang disampaikan melalui lambang-lambang tertentu, mengandung arti,
dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan.
2) Menurut James A.F. Stoner, komunikasi adalah proses dimana seorang berusaha
memberikan pengertian dengan cara pemindahan pesan.
3) Menurut John R. Schemerhom, komunikasi adalah proses antara pribadi dalam
mengirim dan menerima simbol-simbol yang berarti bagi kepentingan mereka.
4) Menurut Dr. Phill Astrid Susanto, komunikasi adalah proses pengoperan lambang-
lambang yang mengandung arti.
5) Menurut Human Relation of Work, Keith Devis, komunikasi adalah proses
lewatnya informasi dan pengertian seseorang ke orang lain.
6) Menurut Oxtord Dictionary (1956), komunikasi adalah pengiriman atau tukar
menukar informasi, ide atau sebagainya.
7) Menurut Drs. Onong Uchjana Effendy, MA, komunikasi mencangkup ekspresi
wajah, sikap dan gerak-gerik suara, kata-kata tertulis, percetakan, kereta api,
telegraf, telepon dan lainnya.

B. Komunikasi Pada Remaja (12-18 Tahun)


Anak usia lebih dari 12 tahun sudah memasuki fase remaja, mereka menggunakan
komunikasi verbal yang canggih (misalnya komunikasi menggunakan media
elektronik seperti sms, bbm, twitter, e-mail, facebook) meskipun perilaku mereka
belum menunjukkan tingkat komunikasi, kognitif atau kematangan lebih tinggi.
Remaja bisa berespons terhadap pendekatan-pendekatan verbal dengan satu suku kata.
Sikap berdiam diri, marah atau tingkah laku lain perawat harus menghindari
kecenderungan untuk beresponsminimal dan perilaku sosial yang diharapkan dengan
menyelidik, konfrontasi, sikap terus bertanya, atau sikap-sikap yang menghakimi.
Mempermudah kontak awal dengan diskusi mengenal teman, hobi, sekolah dan
keluarga dapat memberikan waktu bagi remaja yang gelisah untuk menyesuaikan diri.
Keterbukaan dapat terjadi lebih mudah jika remaja dan perawat terlihat dalam
aktivitas bersama (Engel,2008:7-8). Sangat bermanfaat untuk menanyakan kepada
remaja apa yang mereka ketahui tentang kontak kesehatan dan untuk menjelaskan
rasional dari pengkajian kesehatan. Remaja mungkin mempunyai perhatian terhadap
privasi dari kerahasiaan, dan kesempatan harus diberikan untuk melengkapi beberapa
atau semua pengkajian tanpan kehadiran orang tua. Perawat wanita perlu sensitif
terhadap potensi rasa malu remaja putra saat diperiksa perawat wanita dan berikan
selimut penutup serta meminimalkan sentuhan. Parameter kerahasiaan harus
dijelaskan terutama harus dijelaskan bahwa informasi yang disampaikan bersifat
rahasia kecuali perlu dilakukan intervensi. Remaja cenderung menfokuskan perhatian
pada citra diri dan fungsi tubuh, dan bila sesui harus diberikan umpan balik dari
pengkajian. Diagram dan model dapat meningkatkan umpan balik. Walaupun remaja
tingkat pemahan dan kosa kata yang tinggi, mereka dapat berfungsi secara tidak
konsisten pada tingkat kognitif yang lebih tinggi, rinci, dan teknis. Remaja yang sadar
diri mungkin engganbertanya untuk klarifikasi penjelasan yang tidak dimengerti
(Engel,2008:7-8). Perkembangan komunikasi pada usia remaja ini ditunjukkan
dengan kemampuan berdiskusi atau berdebat dan sudah mulai berpikir secara
konseptual, sudah mulai menunjukkan perasaan malu, pada anak usia sering kali
merenung kehidupan tentang masa depan yang direfleksikan dalam komunikasi. Pada
usia ini pola pikir sudah mulai menunjukkan ke arah yang lebih positif, terjadi
konseptualisasi mengingat masa ini adalah masa peralihan anak menjadi dewasa.

C. Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi


1) Pendidikan
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka komunikasi berlangsung
secara efektif.
2) Pengetahuan
Semakin banyak pengetahuan yang didapat maka komunikasi berlangsung secara
efektif.
3) Sikap
Sikap mempengaruhi dalam berkomunikasi. Bila komunikan bersifat pasif /
tertutup maka komunikasi tidak berlangsung secara efektif.
4) Usia tumbuh kembang status kesehatan anak
Bila ingin berkomunikasi, maka harus disesuaikan dengan tingkat usia agar
komunikasi tersebut berlangsung secara efektif.
5) Saluran
Saluran sangat penting dalam berkomunikasi agar pesan dapat tersampaikan ke
komunikan dengan baik.
6) Lingkungan

D. Prinsip Komunikasi
Prinsip komunikasi yang bisa dilakukan untuk anak usia 12 tahun ke atas atau
biasa disebut remaja, antara lain:
1) Cara Membangun Hubungan yang Harmonis dengan Remaja
Hal yang sering orang tua lakukan dalam berkomunikasi. Dalam berkomunikasi,
orang tua ingin segera membantu menyelesaikan masalah remaja, ada hal-hal
yang orang tua yang sering lakukan, seperti:
a. Cenderung lebih banyak bicara dari pada mendengarkan
b. Merasa tahu lebih banyak dari pada remaja
c. Cenderung memberi arahan dan nasihat
d. Tidak berusaha mendengarkan dulu apa yang sebenarnya terjadi dan yang
dialami remaja
e. Tidak memberikan kesempatan agar remaja mengemukakan pendapat
f. Tidak mencoba menerima dahulu kenyataan yang dialami remaja dan
memahaminya
g. Merasa putus asa dan marah-marah karena tidak tahu lagi apa yang harus
dilakukan terhadap remaja
2) Kunci Pokok Berkomunikasi dengan Remaja
Adapun kunci pokok yang dilakukan orang tua terhadap anaknya yang
beranjak dewasa seperti:
a. Mendengar supaya remaja mau berbicara
b. Menerima dahulu perasaan remaja
c. Bicara supaya didengar
Oleh sebab itu orang tua harus mau belajar dan berubah dalam cara berbicara
dan cara mendengar.
3) Mengenal Diri Remaja
a. Pahami Perasaan Remaja
Banyak terjadi masalah dalam berkomunikasi dengan remaja, yang
disebabkan karena orang tua kurang dapat memahami perasaan anaknya yang
diajak bicara.Agar komunikasi dapat lebih efektif orang tua perlu
meningkatkan kemampuannya dan mencoba memahami perasaan anak
sebagai lawan bicara.
b. Bagaimana memahami perasaan remaja
Untuk memahami perasaan remaja, orang tua harus menerima dulu perasaan
dan ungkapan remaja terutama ketika ia sedang mengalami masalah, agar ia
merasa nyaman dan mau melanjutkan pembicaraan dengan orang tua. Orang
tua akan lebih mengerti apa yang sebenarnya dirasakan remaja.

E. Teknik Komunikasi Pada Remaja


Komunikasi dengan remaja merupakan sesuatu yang penting dalam menjaga
hubungan dengan remaja, melalui komunikasi ini pula perawat dapat memudahkan
mengambil berbagai data yang terdapat pada diri remaja yang selanjutnya dapat
diambil dalam menentukan masalah keperawatan. Beberapa cara yang digunakan
dalam berkomunikasi dengan remaja, antara lain:
1) Melalui orang lain atau pihak ketiga
Cara berkomunikasi ini pertama dilakukan oleh remaja dalam menumbuhkan
kepercayaan diri remaja, dengan menghindari secara langsung berkomunikasi
dengan melibatkan orang tua secara langsung yang sedang berada disamping
anak. Selain itu dapat digunakan dengan cara memberikan komentar tentang
sesuatu.
2) Bercerita
Melalui cara ini pesan yang akan disampaikan kepada anak remaja dapat mudah
diterima, mengingat anak sangat suka sekali dengan cerita, tetapi cerita yang
disampaikan hendaknya sesuai dengan pesan yang akan disampaikan, yang akan
diekspresikan melalui tulisan.
3) Memfasilitas
Memfasilitasi adalah bagian cara berkomunikasi, malalui ini ekspresi anak atau
respon anak remaja terhadap pesan dapat diterima, dalam memfasilitasi kita harus
mampu mengekspresikan perasaan dan tidak boleh dominan, tetapi anak harus
diberikan respons terhadap pesan yang disampaikan melalui mendengarkan
dengan penuh perhatian dan jangan mereflisikan ungkapan negatif yang
menunjukan kesan yang jelek pada anak remaja tersebut.
4) Meminta untuk menyebutkan keinginan
Ungkapan ini penting dalam berkomunikasi dengan anak dengan meminta anak
untuk menyebutkan keinginan dapat diketahui berbagai keluhan yang dirasakan
anak dan keinginan tersebut dapat menunjukan persaan dan pikiran anak pada
saat itu.
5) Pilihan pro dan kontra
Penggunaan teknik komunikasi ini sangat penting dalam menentukkan atau
mengetahui perasaan dan pikiran anak, dengan mengajukan rasa situasi yang
menunjukkan pilihan yang positif dan negatif yang sesuai dengan pendapat anak
remaja.
6) Penggunaan skala
Pengunaan skala atau peringkat ini digunakan dalam mengungkapkan perasaan
sakit pada anak seperti pengguaan perasaan nyeri, cemas, sedih dan lain-lain,
dengan menganjurkan anak untuk mengekspresikan perasaan sakitnya.
7) Menulis
Melalui cara ini remaja akan dapat mengekspresikan dirinya baik pada keadaan
sedih, marah atau lainnya dan biasanya banyak dilakukan pada remaja yang
jengkel, marah dan diam.

F. Cara Komunikasi yang Efektif pada Usia Remaja


Adapun cara komunikasi antara orang tua dan anak yang efektif pada usia remaja
yaitu meliputi: (Sofia Retnowati, 2013:3)
1) Membuka pintu, yaitu ungkapan orang tua yang memungkinkan anak untuk
membicarakan lebih banyak, mendorong anak untuk mendekat dan mencurahkan
isi hatinya. Dan yang penting menumbuhkan pada anak rasa diterima dan
dihargai.
2) Mendengar Aktif, kemampuan orangtua untuk menguraikan perasaan anak
dengan tepat, jadi orangtua mengerti perasaan anak, yang dikirim anak lewat
bahasa verbal maupun non verbalnya. Keuntungan dari mendengar aktif, anatara
lain: mendorong terjadinya katarasis; menolong anak tidak takut terhadap
perasaan (positif-negatif); mengembangkan hubungan yang sangat dekat dengan
orang tua; memudahkan anak memecahkan masalahnya; meningkatkan
kemampuan anak untuk mendengar pendapat orang tua; meningkatkan
tanggungjawab anak.
3) Komunikasi dengan empatik, prinsip komunikasi empatik: “Berusaha mengerti
lebih dahulu, baru dimengerti”. Dalam mendengarkan empatik, kita sebagai orang
tua berusaha masuk ke dalam kerangka pikiran, perasaan anak remaja kita.

Kita sebagai orang tua, tidak hanya mendengar dengan telinga, tapi dengan mata
dan hati. Hati kita merasakan, memahami, menyelami dan berintuisi dengan
permasalahan yang sedang dialami oleh anak remaja kita. Mata kita mengamati
pesan-pesan nonverbal yang diekspresikan oleh anak kita. Kita menggunakan otak
kanan sekaligus otak kiri.

Mendengar Empatik adalah mendengar untuk mengerti baik secara emosional


sekaligus intelektual, bukan dengan maksud untuk menjawab, mengendalikan atau
memanipulasi orang lain. Memang tidak mudah untuk dapat menjalin komunikasi
yang positif dengan anak remaja kita yang sedang mengalami berbagai gejolak dalam
dirinya. Tetapi tidak berarti tidak bisa. Pemahaman dan pengertian kita sebagai orang
tua atas kesulitan-kesulitan yang sedang dialami anak remaja kita, merupakan hal
sangat penting. Anak remaja kita membutuhkan pengertian dari orangtuanya bahwa
ia sedang mengalami proses perubahan.Sikap ini akan mendukung terjalinnya
komunikasi yang positif dengan anak remaja.

G. Hambatan dalam Komunikasi


Kesalahan dalam menafsirkan pesan bisa disebabkan karena tiga hal yaitu:
1) Hambatan Fisik
a. Sinyal non verbal yang tidak konsisten
Gerak-gerik kita ketika berkomunikasi tidak melihat kepada lawan bicara,
tetap dengan aktivitas kita pada saat ada yang berkomunikasi dengan kita,
mampengaruhi proses komunikasi yang berlangsung.
b. Gangguan Noises
Gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada saat kita berkomunikasi,
jarak yang jauh, dan lain sebagainya
c. Gangguan fisik (gagap, tuli, buta)
Adanya gangguan fisik seperti gagap, tunawicara, tunanetra, dan sebagainya
yang dialami oleh seorang Remaja. Terimalah mereka apa adanya. Mereka
pasti memiliki potensi unggul lain yang perlu digali. Sebagai perawat, kita
harus siap menerima kenyataan tersebut seraya mencari cara agar tidak terjadi
hambatan komunikasi dengan remaja tersebut, misalnya dengan cara belajar
bahasa yang mereka dapat pahami.
d. Teknik bertanya yang buruk
Ternyata kita yang tidak memiliki kemampuan bertanya, tidak akan sanggup
menggali pemahaman orang lain, tidak sanggup mengetahui apa yang
dirasakan orang lain. Oleh karena itu, kembangkan selalu teknik bertanya
kepada orang lain. Bahwa setiap individu memiliki modalitas belajar yang
berbeda-beda.
e. Teknik menjawab yang buruk
Kesulitan seseorang memahami materi yang disampaikan karena komunikator
tidak mampu menjawab dengan baik.Pertanyaan bukannya dijawab,
melainkan dibiarkan.Pertanyaan justru dijawab tidak tepat.Salah satu teknik
menjawab yang buruk adalah komunikator tidak memberikan kesempatan
individu menyelesaikan pertanyaan lalu langsung di jawab oleh komunikator.
f. Kurang menguasai materi
Ini faktor yang sangat jelas.Begitu kita tidak menguasai materi, itulah
hambatan komunikasi.Kompetensi profesional salah satu maknanya adalah
menguasai materi secara mendalam bahkan ditambahkan lagi, meluas.
g. Kurang persiapan
Bagaimana mungkin proses penyampaian materi atau pembelajaran dapat
optimal jika tidak menyiapkan perencanaan dengan baik
2) Hambatan Psikologis: Mendengar
Biasanya kita mendengar apa yang ingin kita dengar. Banyak hal atau
informasi yang ada di sekeliling kita, namun tidak semua yang kita dengar dan
tanggapi. Informasi yang menarik bagi kita, itulah yang ingin kita dengar.
a. Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui
Sering kali kita mengabaikan informasi yang menurut kita tidak sesuai
dengan ide, gagasan dan pandangan kita padahal kalau dicermati sangat
berhubungan dengan ide kita, padahal ada kalanya gagasan kita yang kurang
benar.
b. Menilai sumber
Kita cenderung menilai siapa yang memberikan informasi. Jika ada seorang
remaja yang memberikan informasi tentang suatu hal, kita cenderung
mengabaikannya.
c. Pengaruh emosi
Pada keadaan marah, remaja akan kesulitan untuk menerima informasi.
apapun berita atau informasi yang diberikan, tidak akan diterima dan
ditanggapinya.
d. Kecurigaan
Kembangkanlah sikap berbaik sangka pada semua orang. Hendaklah berpikir
baik atau positif bahwa materi ini bisa dipahami oleh remaja. Komunikator
curiga pada komunikan akan membawa suasana pembelajaran tidak
kondusif.
e. Tidak jujur
Karakter dasar komunikator mestilah ditampilkan selama pembelajaran
komunikasi pada remaja berlangsung dan juga di luar pembelajaran. Kita
harus jujur. Jangan bohong. Jujurlah jika memang tidak tahu.
f. Tertutup
Jika ada kita yang memiliki sikap tertutup atau introvert dalam proses
pembelajaran, sebaiknya jangan menjadi komunikator. Sebab dalam proses
itu diperlukan kerjasama, keterbukaan, kehangatan, dan keterlibatan.
g. Destruktif
Jelas sikap ini akan menjadi penghambat aliran komunikasi pada remaja.
Cegahlah sedini mungkin oleh kita.Jika sikap destruktif itu muncul, lakukan
segera penanganannya secara bijak atau sesuai prosedur yang berlaku.
h. Kurang dewasa
Kita memang perlu menyadari sikapnya dalam proses pembelajaran.
Bedakan ketika kita berbicara dengan anak-anak, karena kita berkomunikasi
dengan seorang remaja.mampu, tetapi ada hambatan psikologi.
3) Semantik
a. Persepsi yang berbeda
Komunikasi tidak akan berjalan efektif, jika persepsi si pengirim pesan tidak
sama dengan si penerima pesan. Perbedaan ini bahkan bisa menimbulkan
pertengkaran, diantara pengirim dan penerima pesan. Setiap individu memiliki
latar belakang yang berbeda. Itu adalah wajar dan real. Yang perlu dilakukan
adalah kesepakatan antara komunikator dan komunikan bahwa inilah tujuan
komunikasi yang ingin kita raih. Oleh karena itu, sampaikanlah tujuan tersebut
kepada komunikan dengan jelas.
b. Kata yang berarti lain bagi orang yang berbeda
Kita sering mendengar kata yang artinya tidak sesuai dengan pemahaman kita.
Seseorang menyebut akan datang sebentar lagi, mempunyai arti yang berbeda
bagi orang yang menanggapinya. Sebentar lagi bisa berarti satu menit, lima
menit, setengah jam atau satu jam kemudian. Pastikanlah kita menggunakan
bahasa pengantar yang bisa dipahami oleh orang lain (komunikan). Hindari
menggunakan istilah yang tidak diketahui komunikan. Jika ingin
menggunakan istilah, jelaskanlah padanannya dengan bahasa yang mudah
dipahami. Kita akan mudah menjelaskan materi jika dibantu dengan bahasa
komunikan.
c. Terjemahan yang salah
Ada kalanya dalam komunikasi terdapat istilah asing yang belum diketahui
oleh kita. Kita jangan merasa malu jika memang belum tahu. Ambillah kamus
bahasa Indonesia atau kamus istilah umum atau istilah dalam bidang studi
tertentu sebagai sahabat dalam menerjemahkan kata atau istilah yang tidak
diketahui.
d. Semantik yaitu pesan bermakna ganda
Anda pastilah mengetahui bahwa ada kemungkinan pesan yang dikirim
bermakna ganda, lebih dari 1 arti. Inilah salah satu penyebab
miscommunication.
e. Belum berbudaya baca, tulis, dan budaya diam
Penyampaian materi pembelajaran Anda agar maksimal perlu ditunjang
dengan pelaksanaan budaya yang baik di dalam kelas. Tumbuhkan kebiasaan
bahwa ketika Anda menjelaskan, peserta didik memperhatikan. Ketika Anda
meminta mereka menjawab, mereka memberikan respons jawaban. Ketika
seorang peserta didik sedang menjawab, peserta didik lain diminta menyimak.
Jangan sampai sebaliknya, ketika Anda sedang menjelaskan, para peserta
didik justru saling berbicara. Ketika mereka disuruh bertanya, tidak satu pun
bertanya. Bahkan Anda dapat menumbuhkan budaya saling koreksi jawaban
antar peserta didik dapat dilakukan di bawah bimbingan Anda. (Nailul
Himmah, 2013:03)

https://www.academia.edu/11485381/Komunikasi_Tumbuh_Kembang_Remaja

Anda mungkin juga menyukai