Anda di halaman 1dari 10

Komunikasi

Keperawatan

Komunikasi Pada Remaja dan Dewasa

Kelompok 2
Nama Kelompok:
1. Achmad Arifin
2. Ananda Sherly
3. Tania Prada
4. Zahra Ayu Rahmadani
Apa itu komunikasi?
Manusia melakukan komunikasi sepanjang rentang kehidupannya yaitu semenjak ia bayi dalam
Rahim ibu sampai lansia dan bahkan sampai menjelang ajak. Sejak dalam kandungan bayi telah
melakukan komunikasi dengan ibunya dan orang orang di sekitarnya. Komunikasi yang dilakukan
bayi dalam kandungan adalah komunikasi nonverbal berupa tendangan pada perut ibu atau melakukan
pergerakan pergerakan secara tertentu. Bayi, anak, dan remaja adalah kelompok usia yang empunyai
karakteristik khusus dalam berkomunikasi. Pada remaja, perkembangan komunikasinya ditunjukkan
dengan kemampuan berdiskusi atau berdebat. Pola perkembangan kognisinya sudah mulai berfikir
secara konseptual mengingat masa ini adalah masa peralihan anak menjadi dewasa. Remaja sering kali
merenungi kehidupannya yaitu tentang masa depan yang direfleksikan dalam komunikasi.
Sikap Berkomunikasi dengan Remaja
1. Menjadi pendengar yang baik dan memberi kesempatan pada mereka untuk mengekspresikan perasaannya,
pikiran dan sikapnya
2. Mengajak remaja berdiskusi terkait dengan perasaan, pikiran dan sikapnya
3. Jangan memotong pembicaraan dan jangan berkomentar atau berespons yang berlebihan pada saat remaja
menunjukkan sikap emosional, maka sikap kita adalah memberi suppor atas segala masalah yang dihadapi
remaja dan membantu untuk menyelesaikannya dengan cara berdiskusi
4. Perawat atau orang dewasa lain harus dapat menjadi shabat buat remaja
5. Duduk bersama, memeluk, merangkul, mengobrol dan bercengkerama dengan mereka serta sering melakukan
makan bersama.

Sementara itu, suasana yang harus diperhatikan perawat untuk mendukung komunikasi efektif selama interaksi dan
berkomunikasi adalah saling menghormati, saling menghargai, saling percaya, dan saling terbuka.
Sikap komunikasi dengan Dewasa
1. Orang dewasa melakukan komunikasi berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya sendiri
2. Berkomunikasi pada orang dewasa harus melibatkan perasaan dan pikiran

Teknik komunikasi terapeutik yang penting digunakan perawat menurut Mundakir ( 2006 ) adalah asertif,
responsive, focus, supportif, klarifikasi, sabar, dan ikhlas. Pada pasien dewasa, di samping karakteristik psikologis
yang harus dikenali, perawat juga harus memperhatikan perubahan-perubahan fisik, psikologis atau social yang
terjadi sebagai dampak proses pendewasaan. Pembawaan perasaan, pikirn dan ingin sesuai dengan dirinya sendiri.

Pada orang dewasa, mereka mempunyai sikap, pengetahuan dan keterampilan yang lama menetap dalam dirinya
sehinggga untuk merubah perilakunya sulit, ( Ericsson 1985 )
Beberapa Tips Komunikasi Efektif Pada Remaja

1. Dengarkan
Salah satu kunci komunikasi lancar adalah mau mendengarkan. Remaja cenderung memiliki keinginan untuk
menyampaikan apa yang dipikirkan dan dirasakan. Maka dari itu orang tua perlu memberi waktu untuk bisa
mendengarkan apa yang ingin disampaikan oleh anaknya

2. Jangan Di Marahi
Bangunlah sebuah percakapan dua arah, bukan ceramah, dari orang tua dan mengharuskan remaja untuk sebatas
mendengarkan. Alih alih komunikasi lancar, hal yang malah bisa membuat anak semakin merasa dihakimi. Tidak
hanya itu, orang tua juga mungkin akan merasa lelah dan berujung pada mengeluh bahwa remaja tidak bisa diajak
bicara

3. Jangan Menyerang
Mungkin saja remaja melakukan hal yang tidak sesuai dengan keinginan orang tua. Meski begitu, bukan berarti ayah
dan ibu boleh menyerang dan menyalahkan anak karena hal itu. Hindari kebiasaan memandang remaja tidak mengerti
apa apa hanya karena dia belum memiliki pengalaman atau kemampuan seperti yang dimiliki orang tua
4. Hormati pendapat remaja
Orang tua juga disarankan untuk menunjukkan rasa hormat ( respect) terhadap pendapat yang diutarakan remaja.
Dengan begitu, komunikasi yang lancer bisa lebih mudah di bangun

5. Sederhanakan Masalah
Sebaiknya, hindari memperbesar masalah hanya karena orang tua dan remaja memiliki pendapat berbeda. Jadikan
komunikasi lebih simple dan sedarhana, cobalah untuk saling mengerti. Jika memang remaja atau anak melakukan
kesalahan, sampaikanlah dengan cara yang bisa diterima dengan baik. Orang tua mungkin pernah mengalami
menjadi remaja yang selalu diceramahi dan merasa tidak nyaman. Tentu ayah dan ibu ingin anaknya measakan hal
itu, seharusnya orang tua tidak boleh begitu kepada anaknya.

6. Jaga Diri Sendiri


Komunikasi yang lancer memang didasari dengan rasa saling mengerti, tapi itu bukan alasan untuk berpura-pura.
Orangtua tidak perlu mencoba untuk menjadi teman atau anak remaja. Ayah dan ibu adalah orang dewasa, dan
bertindaklah selayaknya orang dewasa
Beberapa Tips Komunikasi Efektif Pada Dewasa

1. Berbicara dengan baik, Sopan, dan Ramah


2. Diam, Simak, Dan Dengerkan, janganlah memotong pembicaraan
3. Sesuaikan dengan konteks
4. Mengendalikan Emosi
5. Jangan Terlalu Self Center
6. Memperhatikan Infonasi dan gaya Bahasa
7. Membentuk keselarasan dalam brkomunikasi
Model-Model Komunikasi Orang Dewasa
A. Model Shanon & Weafer 1946
Model yang menyoroti problem penyampaian pesan berdasarkan tingkat kecermatannya. Model ini melukiskan
suatu sumber berupa santi atau meciptakan pesan dan menyampaikan melalui suatu saluran epada penerima.
Pemancar ( Transmitter ) mengubah pesan menjadi suatu yang berupa sandi atau menciptakan pesan dan
menyampaikan melalui suatu saluran yang digunakan.
Suatu konsep penting dalam model ini adalah adanya Gangguan ( Noise ) Yang dapat mengganggu kecermatan
pesan yang disampaikan. Model Shannon & Weafer dapat diterapkan kepada konsep komunikasi interpersonal
Suasana Komunikasi pada Orang Dewasa dan
Remaja
1. Upayakan penciptaan suasana komunikasi yang dapat menciptakan tujuan yang diinginkan
2. Suasana hormat menghormati
3. Suasana saling menghargai
4. Suasana saling percaya dan
5. Suasana saling terbuka

Anda mungkin juga menyukai