Dibuat oleh :
NIM : 04021182126014
Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang
atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Berdasarkan PERMENKES
NO 25 Tahun 2014, usia anak dikelompokaan dalam beberapa tahap : Bayi : 0- < 1 tahun,
balita : 0 - < 5 tahun, anak balita : 1 - < 5 tahun, anak pra sekolah : 5 - < 6 tahun, anak
remaja : 10 - < 18 tahun, anak usia sekolah : 6 - < 18 tahun.
• Teknik Verbal
1. Pesan “saya”
2. Respon fasilitatif
3. Saling bercerita
4. Dreams (mimpi)
5. Teknik orang ketiga
6. Storytrlling (bercerita)
7. Biblioterapi
• Teknik non verbal
1. Menulis
2. Menggambar
3. Magis/sulap
1. Penerapan komunikas i pada kelompok toddler (1—3 tahun) dan pra sekolah (3-6
tahun)
a. Memberi tahu apa yang terjadi pada diri anak
b. Memberi kesempatan pada anak untuk menyentuh alat pemeriksaan
c. yang akan digunakan
d. Nada suara rendah dan bicara lambat
e. Lebih jelas dengan pengarahan yang sederhana
f. Hindarkan s ikap mendesak untuk di jawab
2. Komunikas i pada us ia sekolah (7—11 tahun)
a. Memperhatikan tingkat kemampuan bahasa anak dengan
b. menggunakan kata-kata sederhana yang spes ifik.
c. Menjelaskan sesuatu yang ingin diketahui anak.
d. Pada us ia ini , keingintahuan pada aspek fungs ional dan prosedural
e. dari objek tertentu sangat tinggi .
f. Jangan menyakiti atau mengancam.
Komunikasi adalah keseluruhan bentuk perilaku seseorang secara sadar ataupun tidak
sadar yang dapat mempengaruhi orang lain tidak hanya komunikasi yang diucapkan dan
ditulis, tetapi juga termasuk gerakan tubuh serta tanda-tanda somatik dan simbol-simbol.
Perkembangan komunikasi pada usia remaja dapat ditunjukkan dengan kemampuan
berdiskusi atau berdebat. Faktor yang mempengaruhi komunikasi remaja terbagi menjadi
5 : pendidikan, sikap, usia tumbang dan status kesehatan remaja, pengetahuan dan
saluran.
Komunikasi terapeutik merupakan suatu sarana dalam menjalin hubungan saling percaya,
sehingga dapat meningkatkan citra yang baik bagi tenaga kesehatan. lansia adalah
seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur
pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya.
a. Karakteristik lansia
1. Usia Pertengahan (middle age) kelompok usia 45-59 tahun
2. Usia Lanjut ( elderly) kelompok usia antara 60-70 tahun
3. Usia Lanjut usai (old) kelompok usia antara 75-90 tahun
4. Usia Tua (veryold) kelompk usia di atas 90 tahun
b. Cara pendekatan perawatan lansia dalam konteks komunikasi
1. Pendekatan fisik
2. Pendekatan psikologis
3. Pendekatan sosial
4. Pendekatan spiritual
c. Teknik Komunikasi pada lansia
1. Teknik asertif
2. Teknik responsif
3. Teknik fokus
4. Teknik suportif
5. Teknik klarifikasi
6. Teknik sabar dan ikhlas
d. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Berkomunikasi Pada Lansia
1. Menunjukkan rasa hormat, seperti “bapak”,“ibu”, kecuali apabila sebelumnya
pasien telah meminta anda untuk memanggil panggilan kesukaannya.
2. Pertahankan kontak mata dengan pasien
3. Pertahankan langkah yang tidak tergesa-gesa dan mendengarkan adalah kunci
komunikasi efektif
4. Beri kesempatan pasien untuk menyampaikan perasaannya
5. Berbicara dengan pelan, jelas, tidak harus berteriak, menggunakan bahasa dan
kalimat yang sederhana.
e. Tips Agar Komunikasi Teraupetik Dengan Lansia Berjalan Efektif
1. Selalu mulai komunikasi dengan mengecek pendengaran klien
2. Keraskan suara anda jika perlu
3. Dapatkan perhatian klien sebelum berbicara. Pandanglah dia agar dia
dapatmelihat mulut anda.
4. Atur lingkungan sehinggga menjadi kondusif untuk komunikasi yang baik.
5. Kurangi gangguan visual dan auditory. Pastikan adanya pencahayaan yang cukup.
6. Ketika merawat orang tua dengan gangguan komunikasi, ingat kelemahannya.
Jangan menganggap kemacetan komunikasi merupakan hasil bahwa klien tidak
kooperatif.
Pendidikan adalah investasi terbesar bagi sebuah bangsa,karena maju mundurnya sebuah
bangsa sangat ditentukan oleh baik dan buruknya sistem pendidikannya.
Tujuan dari komunikasi terapeutik perawat pada ruang intensif adalah untuk menggali
perasaan pasien agar perawat dapat memaksimalkan perannya baik advokat, konselor
maupun edukator. Dengan komunikasi terapeutik akan tercipta hubungan saling percaya
antara perawat dan keluarga pasien sehingga perawat mampu menjelaskan kondisi pasien
dan keluargapun dapat memahaminya. Hal ini akan membantu keluarga untuk dapat
mengambil keputusan terbaik dan tentunya akan memberikan kepuasan bagi pasien dan
keluarga sehingga rasa cemas itu akan turun dengan sendirinya.
Komunikasi antar budaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang
memiliki kebudayaan yang berbeda ( bisa beda ras, etik, / sosial ekonomi,/gabugan dari
semua perbedaan ini.