Anda di halaman 1dari 12

KOMUNIKASI TERAPEUTIK KEPERAWATAN

Resume Materi Pembelajaran

Dibuat oleh :

Nama : Joice Rosa Agustina Simamora

NIM : 04021182126014

Kelas : Reguler A 2021

Mata Kuliah : Komunikasi Terapuetik Keperawatan

Dosen Pengampu : Herliawati, S.Kp., M.Kes

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2022/2023
- KOMUNIKASI PADA TINGKAT USIA BAYI
A. Petunjuk komunikasi dengan bayi
1. Bicara dengan suara yang wajar
2. Bicara saat suasana tenang
3. Kurangi suara-suara yang tidak perlu
4. Gendonglah bayi
5. Ekspresi jelas
6. Kenali sinyal-sinyal dan bahasa tubuh bayi
7. Pusatkan perhatian pada respon bayi
8. Gunakan komunikasi positif, jelas dan konsisten
9. Jadilah pendengar aktif
B. Bentuk komunikasi PRA bicara pada bayi
1. Tangisan merupakan bentuk komunikasi dari seorang bayi kepada orang dewasa
2. Ocehan atau celoteh disebabkan oleh perubahan gerakan mekanisme suara.
3. Isyarat adalah gerakan anggota badan tertentu yang berfungsi sebagai pengganti
atau pelengkap bicara.
4. Ungkapan emosional yang dilakukan pada bayi melalui perubahan tubuh dan
roman muka
C. Teknik berkomunikasi dengan bayi
1. Sering tersenyum pada bayi
2. Tirukan ucapan bayi
3. Seringlah mengobrol dengan bayi

- KOMUNIKASI PADA TINGKAT USIA PADA ANAK

Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang
atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Berdasarkan PERMENKES
NO 25 Tahun 2014, usia anak dikelompokaan dalam beberapa tahap : Bayi : 0- < 1 tahun,
balita : 0 - < 5 tahun, anak balita : 1 - < 5 tahun, anak pra sekolah : 5 - < 6 tahun, anak
remaja : 10 - < 18 tahun, anak usia sekolah : 6 - < 18 tahun.

Teknik Komunikasi pada anak :

• Teknik Verbal
1. Pesan “saya”
2. Respon fasilitatif
3. Saling bercerita
4. Dreams (mimpi)
5. Teknik orang ketiga
6. Storytrlling (bercerita)
7. Biblioterapi
• Teknik non verbal
1. Menulis
2. Menggambar
3. Magis/sulap

Penerapan Komunikasi pada anak

1. Penerapan komunikas i pada kelompok toddler (1—3 tahun) dan pra sekolah (3-6
tahun)
a. Memberi tahu apa yang terjadi pada diri anak
b. Memberi kesempatan pada anak untuk menyentuh alat pemeriksaan
c. yang akan digunakan
d. Nada suara rendah dan bicara lambat
e. Lebih jelas dengan pengarahan yang sederhana
f. Hindarkan s ikap mendesak untuk di jawab
2. Komunikas i pada us ia sekolah (7—11 tahun)
a. Memperhatikan tingkat kemampuan bahasa anak dengan
b. menggunakan kata-kata sederhana yang spes ifik.
c. Menjelaskan sesuatu yang ingin diketahui anak.
d. Pada us ia ini , keingintahuan pada aspek fungs ional dan prosedural
e. dari objek tertentu sangat tinggi .
f. Jangan menyakiti atau mengancam.

- KOMUNIKASI TINGKAT USIA PADA REMAJA

Komunikasi adalah keseluruhan bentuk perilaku seseorang secara sadar ataupun tidak
sadar yang dapat mempengaruhi orang lain tidak hanya komunikasi yang diucapkan dan
ditulis, tetapi juga termasuk gerakan tubuh serta tanda-tanda somatik dan simbol-simbol.
Perkembangan komunikasi pada usia remaja dapat ditunjukkan dengan kemampuan
berdiskusi atau berdebat. Faktor yang mempengaruhi komunikasi remaja terbagi menjadi
5 : pendidikan, sikap, usia tumbang dan status kesehatan remaja, pengetahuan dan
saluran.

A. Teknik komunikasi pada remaja


1. Orang lain atau pihak ketiga
2. Bercerita
3. Memfasilitasi
4. Meminta untuk menyebutkan keinginan
5. Pilihan pro dan kontra
6. Penggunaan skala
7. Menulis
B. Suasana Komunikasi yang kondusif dengan remaja
1. Suasana hormat menghormati
2. Suasana saling menghargai
3. Suasana saling percaya
4. Suasana saling berduka
C. Penerapan komunikasi sesuai tingkat perkembangan remaja
1. Mendengar aktif
2. Sediakan waktu yang cukup untuk berkomunikasi dengan remaja
3. Jangan memaksa untuk mengungkapkan sesuatu yang dia rahasiakan karena akan
membuatnya tidak nyaman dan enggan berkomunikasi
4. Utarakan perasaan anada jika ada perilaku remaja yang kurang tepat dan jangan
memarahi atau membentak
5. Dorong anak untuk mengatakan hak-hak positif tentang dirinya
6. Perhatikan bahasa tubuh remaja
7. Hindari komentar menyindir atau meremahkan anak
8. Hindari ceramah panjang dan menyalahkan anak

- KOMUNIKASI PADA TINGKAT USIA PADA DEWASA


A. Model Komunikasi
• Model komunikasi shanon & weaver
• Model komunikasi leary
• Model komunikasi kong
• Model komunikasi kesehatan
B. Model komunikasi yang tepat untuk orang dewasa
Model Konsep Komunikasi yang sesuai untuk klien dewasa adalah model interaksi
King dan model komunikasi kesehatan yang menekankan hubungan relationship
yang saling memberi dan menerima.
• Orang dewasa/lansia melakukan komunikasi berdasarkan pengetahuan/
pengalamannya sendiri
• Berkomunikasi pada orang dewasa/ lansia harus melibatkan perasaan dan pikiran
C. Teknik Penerapan Komunikasi terapeutik pada orang dewasa
• Penyampaian pesan langsung kepada penerima tanpa perantara. Dengan
penyampaian langsung, klien akan lebih mudah untuk menerima penjelasan yang
disampaikan.
• Saling memengaruhi dan dipengaruhi, maksudnya komunikasi antara perawat dan
pasien dewasa tidak boleh ada yang mendominasi.
• Melakukan komunikasi secara timbal balik secara langsung,
• Komunikasi secara berkesinambungan, tidak statis dan bersifat dinamis.
- KOMUNIKASI TINGKAT USIA PADA LANSIA

Komunikasi terapeutik merupakan suatu sarana dalam menjalin hubungan saling percaya,
sehingga dapat meningkatkan citra yang baik bagi tenaga kesehatan. lansia adalah
seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur
pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya.

a. Karakteristik lansia
1. Usia Pertengahan (middle age) kelompok usia 45-59 tahun
2. Usia Lanjut ( elderly) kelompok usia antara 60-70 tahun
3. Usia Lanjut usai (old) kelompok usia antara 75-90 tahun
4. Usia Tua (veryold) kelompk usia di atas 90 tahun
b. Cara pendekatan perawatan lansia dalam konteks komunikasi
1. Pendekatan fisik
2. Pendekatan psikologis
3. Pendekatan sosial
4. Pendekatan spiritual
c. Teknik Komunikasi pada lansia
1. Teknik asertif
2. Teknik responsif
3. Teknik fokus
4. Teknik suportif
5. Teknik klarifikasi
6. Teknik sabar dan ikhlas
d. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Berkomunikasi Pada Lansia
1. Menunjukkan rasa hormat, seperti “bapak”,“ibu”, kecuali apabila sebelumnya
pasien telah meminta anda untuk memanggil panggilan kesukaannya.
2. Pertahankan kontak mata dengan pasien
3. Pertahankan langkah yang tidak tergesa-gesa dan mendengarkan adalah kunci
komunikasi efektif
4. Beri kesempatan pasien untuk menyampaikan perasaannya
5. Berbicara dengan pelan, jelas, tidak harus berteriak, menggunakan bahasa dan
kalimat yang sederhana.
e. Tips Agar Komunikasi Teraupetik Dengan Lansia Berjalan Efektif
1. Selalu mulai komunikasi dengan mengecek pendengaran klien
2. Keraskan suara anda jika perlu
3. Dapatkan perhatian klien sebelum berbicara. Pandanglah dia agar dia
dapatmelihat mulut anda.
4. Atur lingkungan sehinggga menjadi kondusif untuk komunikasi yang baik.
5. Kurangi gangguan visual dan auditory. Pastikan adanya pencahayaan yang cukup.
6. Ketika merawat orang tua dengan gangguan komunikasi, ingat kelemahannya.
Jangan menganggap kemacetan komunikasi merupakan hasil bahwa klien tidak
kooperatif.

- KOMUNIKASI PADA MASYARAKAT DI PEDESAAN


• Ciri Masyarakat Pedesaan
1. Di dalam masyarakat pedesaan diantara warganya mempunyai hubungan yang
lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya
di luar batas-batas wilayahnya.
2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan (
Gemeinschaft atau paguyuban )
3. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian. Pekerjaan-
pekerjaan yang bukan pertanian merupakan pekerjaan sambilan ( part time ) yang
biasanya sebagai pengisi waktu luang.
4. Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt
istiadat dan sebagainya.
• Media komunikasi yang digunakan masyarakat pedesaan
1. Media Rakyat (MR)
2. Koran Masuk Desa (KMD)
3. Meida Tradisional (MT)
• Fungsi Media Masyarakat
1. Memberikan saluran alternatif sebagai sarana bagi rakyat untuk mengemukakan
kebutuhan dan kepentingan mereka
2. Berguna menyeimbangkan pemihakan kepada perkotaan yang tercermin dalam isi
media
3. Membantu menjembatani kesenjangan antara pusat dan pinggiran
4. Mencegah membesarnya rasa kecewa, rasa puas diri dan keterasingan di kalangan
penduduk daerahpedesaan.
5. Memberi fasilitas berkembangnya keswadayaan, kemampuan menolong diri
sendiri dan kemampuan mengambil keputusan sendiri
6. Berguna bagi umpan balik, sistem pemantauan dan pengawasan suatu proyek
tertentu

- KOMUNIKASI PADA MASYARAKAT DI PERKOTAAN

Komunikasi adalah suatu proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu


hubungan, kelompok, organisasi dan masyarajat yang merespon dam menciptakan pesan
untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.

• Budaya masyarakat kota yang mempengaruhi komunikasi


1. Hiterogenetas sosial
2. Hubungan sekunder
3. Toleransi sosial
4. Kontrol sekunder
5. Mobilitas sosial
6. Indibidual
7. Ikatan sukarela
8. Segregasi keruangan
• Ciri-ciri komunikasi masyarakat kota
1. Kehidupan keagamaan tidak lebih banyak dibandingkan dengan kehidupan
keagamaan didesa
2. Orang kota pada umumnya lebih individual atau bahasa halusnya secara mandiri
3. Masyarakat kota kehidupan antar keluarga sukar untuk disatukan, hal ini terjadi
karena beberapa faktor seperti keyakinan, politik dan sebagainya.
4. Pemikiran daripada masyarakat kota lebih rasional
5. Interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan pribadi dibanding
umum
6. Perubahan sosial yang terjadi di kota akan sangat mudah.
7. Orang-orang kota bekerjanya kebanyakan di kantor atau ruang yang tertutup
sehingga tidak Tempengaruhi oleh iklim dan cuaca
• Sistem Komunikasi Masyarakat Kota
1. Kepercayaan
2. Pendidikan
3. Mata pencaharian
4. Interaksi
5. Media yang digunakan
• Teknik Komunikasi Dengan Masyarakat Kota
1. Mamperhatikan lingkungan sosial, apa yang di sampaikan harus mengacu pada
tingkat dan kualitas dukungan sosial dan jaringan sosial atau potensi orang atau
kelompok
2. Menyadari adanya Kesenjangan dalam ketersediaan dan akses ke layanan
kesehatan dan sosial Hal ini berkaitan dengan faktor lingkungan fisik dan sosial
3. Mengetahui keanekaragaman yang ada
4. Mengantisipasi pengaruh dari kepadatan penduduk
• Penerapan Komunikasi Terapeutik Pada Masyarakat Kota
1. Keanekaragaman menyesuaikan komunikasi untuk beragam klien/pasien
2. Bimbingan teknis perencanaan komunikasi dan metode evaluasi
3. Disparitas kesehatan
- KOMUNIKASI PADA PELAYANAN GERONTIK DI PANTI JOMPO/PANTI
WERDA
• Fokus Keperawatan Gerontik
1. Peningkatan kesehatan
2. Pencegahan penyakit
3. Mengoptimalkan fungsi mental
4. Mengatasi gangguan kesehatan yang umum
• Sasaran Pembinaan di Panti Werdha
1. Lanjut usia 60 tahun ke atas
2. Keluarga
3. Masyarakat
4. Intansi terkait
• Jenis Pelayanan di Panti Werdha
1. Upaya Promotif
Upaya untuk menggairahkan semangat hidup dan meningkatkan derajat kesehatan
lansia agar tetap berguna, baik bagi dirinya, keluarga, maupun masyarakat.
2. Upaya Preventif
Upaya pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya penyakit-penyakit yang
disebabkan oleh proses penuaan dan komplikasinya.
3. Upaya Kuratif
Upaya pengobatan bagi lansia oleh petugas kesehatan atau petugas panti terlatih
sesuai kebutuhan.
4. Upaya Rehabilitatif
Upaya pemulihan untuk mempertahankan fungsi organ seoptimal mungkin.
Kegiatan ini dapat berupa rehabilitasi fisik, mental dan vokasional (keterampilan)
• Fase-fase pelaksanaan kegiatan komunikasi di panti werdha
o Fase orientasi
o Fase identifikasi
o Fase intervensi
o Fase resolusi
• Teknik Komunikasi Pada Lansia
o Teknik asertif
o Fokus
o Klarifikasi
o Responsif
o Supportif
o Sabar dan ikhlas
- KOMUNIKASI PADA KOMUNITAS MASYARAKAT (JENJANG PENDIDIKAN
JADI SATU)

Pendidikan adalah investasi terbesar bagi sebuah bangsa,karena maju mundurnya sebuah
bangsa sangat ditentukan oleh baik dan buruknya sistem pendidikannya.

1) Faktor Komunikasi Terapeutik yang mempengaruhi komunikasi


• Kredibilitas (credibility) terdapat dan berpengaruh pada sumber atau
komunikator
• Kesesuaian dengan kepentingan sasaran (context) terdapat dan berperan pada
pesan.
• Kejelasan(clarity) terdapat dan berperan pada pesan.
• Psikologis seperti sikap,pengalaman hidup, motivasi, kepribadian, dan konsep.
2) Faktor-faktor yang ikut berperan terhadap timbulnya permasalahan dalam belajar
siswa
• Faktor Internal, Penyebab dari masalah ini antara lain adalah :
a. Kelemahan emosional
b. Siswa/i sering merasa kurang aman
c. Tidak bisa menyesuaikan diri
d. Tercekam rasa takut
e. Kurang bisa menyampaikan gagasan kepada orang lain.
f. Benci dan antipati serta ketidakmatangan dalam emosinya.
• Faktor Ekstern yaitu ialah :
a. Factor keluarga.
b. Kemampuan ekonomi orang tua kurang memadai.
c. Fasilitas belajar kurang memenuhi.
d. Sikap orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan siswanya.
3) Menangani promblematika siswa melalui pendekatan komunikasi terapeutik

• Komunikasi diterapkan dengan sikap saling menerima, saling percaya, dan


saling menghargai antara murid dan guru
• guru mampu memahami, menghayati nilai yang dianut oleh siswa, serta
menyadari apa yang dibutuhkan oleh siswaan
• guru mampu menguasai perasaan siswa secara bertahap untuk mengetahui dan
mengatasi perasaan sedih, marah, dan frustasi, sehingga tercipta suasana yang
dapat memotivasi siswa untuk mengubah sikap dan perilaku yang dapat
memecahkan masalah yang dihadapinya.

- KOMUNIKASI PADA ANAK DI RUANGAN PENYAKIT ANAK


• Tahapan dalam Komunikasi dengan Anak
1. Fase Orientasi
2. Fase Kerja
3. Fase Terminasi
• Macam- macam komunikasi efektif pada anak
1. Dengarkan anak
2. Berbicara dengan mereka
3. Berikan mereka waktu untuk merespons
4. Siapkan anak anada untuk dunia yang lebih maju
5. Berkomunikasilah dengan lebih sederhana dan jelas
6. Berikan kata-kata yang memotivasi
7. Ajaklah anak turut berdiskusi

Tujuan dari komunikasi terapeutik perawat pada ruang intensif adalah untuk menggali
perasaan pasien agar perawat dapat memaksimalkan perannya baik advokat, konselor
maupun edukator. Dengan komunikasi terapeutik akan tercipta hubungan saling percaya
antara perawat dan keluarga pasien sehingga perawat mampu menjelaskan kondisi pasien
dan keluargapun dapat memahaminya. Hal ini akan membantu keluarga untuk dapat
mengambil keputusan terbaik dan tentunya akan memberikan kepuasan bagi pasien dan
keluarga sehingga rasa cemas itu akan turun dengan sendirinya.

- KOMUNITAS PADA MATERNITAS DI RUANGAN PENYAKIT KEBIDANAN


• Komunikasi di klinik prenatal
Masa prenatal merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan awal dan
dalam kehidupan manusia. Pata alhi menyebutnya sebagai masa perubahan
evolusi janin dalamkehidupan. Tahap-tahap perkembangan periode prenatal :
tahap germinal atau periode zigot, fase embrio, dan fase janin
• Komunikasi di ruang intranatal
Komunikasi terapeutik pada ibu melahirkan merupakan pemberian bantuan pada
ibu yang akan melahirkan dengan kegiatan bimbingan proses persalinan.
Pelaksanaan komunikasi terapeutik pada ibu melahirkan diantaranya komunikasi
pada ibu bersalin difokuskan pada teknik-teknik bersalin seperti teknik
mengejan/mengatur pernafasan dan lain-lain, dan pemberian pesan harus sabar
dalam memberikan informasi pada saat ibu bersalin sehingga ibu yang sedang
bersalin merasa nyaman dan tanggap dengan isi pesan yang diberikan sehingga
bisa mempraktekkan sesuai dengan apa yang di harapkan.
• Faktor yang mempengaruhi perkembangan pada masa post-natal
1. pengetahuan ibu
2. gizi
3. budaya lingkungan
4. status sosial ekonomi
5. lingkungan fisik
6. lingkungan pengasuhan
7. stimulasi
8. olahraga atau latihan fisik
• Pola Komunikasi Interpersonal terhadap Pasien Asuhan Masa Post-Natal
Komunikasi interpersonal yang diterapkan dalam menangani pasien postnatal
meliputi komunikasi verbal dan nonverbal yang disesuaikan dengan kondisi
pasien. Selain itu, utamakan hubungan interpersonal dengan pasien untuk
menciptakan komunikasi yang efektif.

- KOMUNIKASI PADA TINGKAT BUDAYA’

Komunikasi antar budaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang
memiliki kebudayaan yang berbeda ( bisa beda ras, etik, / sosial ekonomi,/gabugan dari
semua perbedaan ini.

• Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi:


a. Persepsi adalah pendapat individu atas apa yang terjadi, perbedaan persepsi antara
perawat dan klien menjadi kendala dalam proses asuhan keperawatan selanjutnya
b. Nilai setiap individu mempunyai nilai-nilai yang akan mempengaruhi penerimaan
pesan karena nilai adalah panduan umum yang digunakan oleh individu untuk
dapat menyaring informasi oleh karena itu perawat harus menempatkan diri
sehingga nilai pribadi perawat tidak mempengaruhi hubungan profesional yang
akan atau sedang dilakukan
c. Latar belakang budaya, budaya akan membentuk individu yang unik, sehingga
pola komunikasi juga akan berbeda antara satu individu dengan yang lainnya
perbedaan muncul ketika individu ingin menunjukkan emosi dan informasi
psikologis lainnyan kepada perawat
d. Pengetahuan komunikasi akan lebih sulit jika terdapat perbedaan pengetahuan
antar individu perawat harus mempelajari keadaan klien sebelum melakukan
interaksi
e. Lingkungan komunikasi yang efektif akan terlaksana dalam ruangan yang
kondusif perawat harus pandai sehingga komunikasi tidak terganggu
• Kendala Komunikasi efektif:
1.Pemberian pendapat
2.Memberikan penentraman palsu
3.Memberikan defensif (respon mengkritik untuk menunjukkan bahwa kalian
tidak mempunyai hak untuk memberikan opini)
4.Menunjukkan persetujuan atau ketidaksetujuan
5.Stereotif (kepercayaan umum mengenai orang)
6.Bertanya mengapa
7.Mengubah subjek pembicaraan secara tidak tepat
• Prinsip-prinsip komunikasi perawat pada budaya klien
1. Kenali bahasa yang digunakan klien dan keluarganya di rumah
2. Sampai di mana tingkat kemahiran bahasa nasional yang digunakan oleh klien
baik secara tertulis maupun lisan
3. Kenali adanya orang yang tidak dikehendaki kalian sebagai penerjemahnya
4. Perawat hendaknya menggunakan bahasa Indonesia yang benar sehingga
mudah dipahami oleh lawan bicaranya dan tidak menimbulkan penafsiran
yang berbeda
5. Penggunaan variasi teknik komunikasi selama interaksi seperti bahasa tubuh,
kontak mata, kepekaan terhadap ketabuhan ,norma-norma rahasia serta gaya
penjelasan sebaiknya digunakan secara benar
6. Melakukan komunikasi non verbal klien selama komunikasi berlangsung
7. Bagaimana persepsi kalian terhadap pelayanan yang ada di tatanan pelayanan
kesehatan terutama yang terkait dengan budaya tenaga kesehatan
8. Kenali karakteristik budaya klien dari proses bahasa dan cara komunikasi
klien.

Anda mungkin juga menyukai