Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Satuan Pendidikan : SMK Kesehatan Darussalam Lhokseumawe


Mata Pelajaran : Komunikasi Keperawatan
Kompetensi Keahlian : Asisten keperawatan
Kelas/Semester : X/1
Tahun Ajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkupSimulasi
dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Kesehatan dan Pekerjaan Sosialpada tingkat
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan lingkup Simulasi dan
Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Kesehatan dan Pekerjaan Sosial.

Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secaraefektif, kreatif,


produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak


mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
3.3 Memahami perkembangan bahasa dalam komunikasi sesuai tingkat usia
(Surat Al Isra’ ayat : 23)
4.3 Mengelompokkan perkembangan bahasa dalam komunikasi sesuai tingat usia (Surat Al Isra’
ayat : 23)

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Indikator KD pada KI pengetahuan
3.3.1 Menjelaskan pengertian komunikasi
Pada bayi
3.3.2 Menjelaskan Pengertian Komunikasi
Pada Masa Pra-Sekolah (3-5/6 Th)
3.3.3 Menjelaskan Pengertian Komunikasi
Pada Anak Sekolah (6-12 Th).
3.3.4 Menjelaskan Pengertian Komunikasi
Pada Usia Remaja
3.3.5 Menjelaskan Pengertian Komunikasi
Pada Masa Dewasa
3.3.6 Menjelaskan Pengertian Komunikasi
Pada Lansia
3.3.7 Menguraikan Tahapan perkembangan bahasa dalam komunikasi sesuai usia

2. Indikator KD pada KI pengetahuan


4.3.1 Mengidentifikasi Tahapan perkembangan bahasa dalam komunikasi sesuai
tingkat usia
4.3.2 Mempraktikan komunikasi terapeutik sesuai dengan tahapan perkembangan
manusia

D. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan diskusi dan pembelajaran serta praktikkan dalam mempelajari Komunikasi sesuai
dengan tahapan perkembangan usia didalam kehidupan sehari-hari dan, diharapkan siswa terlibat
aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, teliti dalam menjelaskan tahapan perkembangan
bahasa pada berbagai usia dan mempraktikkan serta bertanggung jawab dalam menyampaikan
komunikasi yang baik dengan berbasis islami.

E. Materi Pembelajaran

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat
baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut
dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan
“ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang
baik”

1. Komunikasi Pada Bayi


Komunikasi pada bayi umumnya dilakukan dengan melalui gerakan-gerakan bayi,
gerakan tersebut sebagai alat komunikasi efektif , disamping itu komunikasi pada bayi
dapat dilakukan secara non verbal. Selain melakukan komunikasi seperti di atas
terdapat cara komunikasi yang efektif pada bayi yakni dengan cara menggunakan
komunikasi non verbal dengan tekhnik sentuhan seperti mengusap , menggendong,
memangku, mencium dan lain- lain. Perkembangan komunikasi pada bayi dapat
dimulai dengan kemampuan bayi untuk melihat sesuatu yang menarik, ketika bayi
digerakkan maka bayi akan berespons untuk mengeluarkan suara-suara bayi.

Tingkat perkembangan indra pada bayi :


a. Penglihatan
Pada waktu lahir, mata bayi belum berkembang sempurna sehingga
penglihatannya masih kabur. Dalam usia satuminggu, anak telah mapuh
merespon cahaya. Pada usia ini, kemampuan koordinasi otot mata bayi mulai
tampak sehingga ia mampu menangkap gerak benda yang digerakan di sekitar
matanya dan mengedipkan matanya terhadap sinar yang terang dan suara. Pada
usia minggu ke delapan dimana bayi sudah mampu untuk melihat objek atau
cahaya, kemudian pada minggu kedua belas sudah mulai melakukan tersenyum
dan ia mampuh melihat objek dengan jelas dalam jarak relatif jauh.pada usia
enam bulan bayi telah mampu mengidentifikasi warna, mampu melihat
beberapa gambar yang terdapat dalam buku.
b.  Pendengaran
Pada saat lahir, bayi dapat dikatakan masih tuli. Namun, mulai hari ketiga
sampai ketuju bayi sudah mampu bereaksi terhadap suara dari lingkungannya.
Dalambeberapa hari, bayi telah mampuh membedakan berbagai suara misalnya
membedakan suara ibunya dari suara orang lain.
Pada usia ke enam belas minggu bayi sudah mulai menolehkan kepala pada
suara yang asing bagi dirinya. Pada pertengahan tahun pertama bayi sudah mulai
mengucapkan kata-kata awal seperti ba-ba, da-da, dan lain-lain. Pada bulan ke
sepuluh bayi sudah bereaksi terhadap panggilan terhadap namanya. Pada akhir
tahun pertama bayi sudah mampu mengucapkan kata-kata yang spesifik antara
dua atau tiga kata.
c.  Perabaan
Kulit bayi cukup peka sehingga sangat sensitiv terhadap segala sentuhan,
tekanan dan suhu.
d. Penciuman dan pengecapan
Hidung dan lidah merupakan indra yang cukup peka pada bayi, sehingga ada
kalanya bayi menolak makanan, dan mereka dapat menentukan bau susu ibunya
dan merespon terhadap bau susu tersebut dengan menoleh kearah ibunya.
Seiring peningkatan usia, kemampuan penerimaan rangsang suara juga
berkembang sehingga sejak usia tiga bulan, komunikasi dengan bayi mulai dapat
dilakukan dengan menggunakan bahasa.
e.  Wicara
Kemampuan bicara pada tahun pertama muncul dalam tiga bentuk, yang lebih
dikenal sebagai “bentuk prawicara” (prespeech forms), yaitu: menangis,
merengek, dan gerak gerik. Komunikasi dengan bayi dilakukan dengan
menggunakan suara, sentuhan dan belaian, ciuman (taktil) ataupun gerakan.
Tujuan berkomunikasi dengan bayi, yaitu:
1. Memberi rasa aman pada bayi.
2. Memenuhi kebutuhan bayi akan kasih sayang, dan melatih bayi mengembangkan
kemampuan bicara , mendengar, dan menerima rangsangan.

2. Komunikasi pada masa Pra-Sekolah


Masa prasekolah atau masa anak-anak awal adalah periode pada saat anak berusia
2-6 tahun. Pada masa ini, anak mulai mandiri,dan mengembangkan keterampilan
dirinya untuk berinteraksi dengan orang lain.
Pada situasi ini anak akan sangat sensitip terhadap berbagai bentuk perilaku orang
yang tidak dikenalnya baik secara perbal maupun non perbal. Adakalanya, perilaku
dan gerak gerik yang dilakukan orang lain sangat diperhatikannya untuk mengambil
kesimpulan, apakah orang tersebut mengancam integritas dirinya atau tidak. selain itu,
anak juga mengalami peningkatan kecemasan bila ia mendengar informasi yang
membingungkan atau tidak diketahuinya.
Anak menjadi terancam dengan komunikasi yang dilakukan mankalah ia merasa
gagal mendeskripsikan pesan yang diterimanya untuk itu dalam penerapan
komunikasi hendaknya gunakan kata-kata yang sederhana, kalimat yang pendek,
pengurangan kata yang familier dan memberi keterangan dengan penjelasan yang
konkrit.
Dalam pengembangan komunikasi pada anak, perlu diperhtikan tidak hanaya
diperhatikan pesan yang diucapkan saja, tetapi juga memperhatikan situasi nonverbal
yang disampaikan.
Tugas perkembangan anak pada masa prasekolah:
 Belajar membedakan jenis kelamin
 Membentuk konsep diri dari kenyataan sosial dan fisik yang sederhana
 Belajar menghubungkan dirinya dengan orang lain: teman bermain, orang tua, saudara
 Belajar mengembangkan kata hati, membedakan antara benar dan salah
 Belajar keterampilan fisik dalam bentuk permainan
 Belajar bergaul dengan teman-temannya
 Mengembangkan konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan komunikasi pada masa prasekolah
 Melatih keterampilan penggunaan pancaindra
 Meningkatkan keterampilan kognitif, afektif, dan psikomotor
 Sebagai bentuk pembelajaran dan permainan dalam melakukan hubungan dengan
orang lain
 Mengembangkan konsep diri.

3. Komunikasi Pada Anak Sekolah


Perkembangan komunikasi pada anak usia ini dapat dimulai dengan kemampuan
anak mencetak, menggambar, membuat huruf atau tulisan yang besar dan apa yang
dilaksanakan oleh anak mencerminkan pikiran anak dan kemampuan anak membaca
disini sudah muncul, pada usia ke delapan anak sudah mampu membaca dan sudah
mulai berfikir tentang kehidupan.
Komunikasi yang dapat dilakukan pada anak usia sekolah adalah tetap masih
memperhatikan tingkat kemampuan bahasa anak-anak yaitu menggunakan kata-kata
sederhana yang spesifik menjelaskan sesuatu yang menjadi ketidak jelasan pada anak
atau sesuatu yang tidak diketahui pada usia ini keingin tahuan pada aspek fungsional
dan prosedural dari objek tertentu sangat tinggi.
Maka jelaskan arti, fungsi, dan prosedurnya, maksud dan tujuan dari suatu yang
ditanyakan secara jelas dan jangan menyakiti atau mengancam sebab ini akan
membuat anak tidak mampu berkomunikasi secara efektif . Komunikasi dengan anak
merupakan sesuatu yang penting dalam menjaga hubungan dengan anak,melalui
komunikasi ini pula perawat dapat memudahkan mengambil berbagai data yang
terdapat pada diri anak yang selanjutnya digunakan dalam penentuan masalah
keperawatan atau tindakan keperawatan.
Beberapa cara yang dapat digunakan dalam berkomunikasi dengan anak,
antara lain :
1.  Melalui orang lain atau pihak ketiga
Cara berkomunikasi ini pertama dilakukan oleh anak dalam menum-buhkan
kepercayaan diri anak, dengan menghindari secara langsung berkomunikasi dengan
melibatkan orang tua secara langsung yang sedang berada di samping anak.
2.  Bercerita
Melalui cara ini pesan yang akan disampaikan kepada anak dapat mudah diterima,
mengingat anak sangat suka sekali dengan cerita, tetapi cerita yang disampaikan
hendaknya sesuai dengan pesan yang akan disampaikan, yang dapat diekspresikan
melalui tulisan maupun gambar.
3.  Memfasilitasi
Memfasilitasi anak adalah bagian cara berkomunikasi, melalui ini ekspresi anak
atau respon anak terhadap pesan dapat diterima.
4.  Biblioterapi
Melalui pemberian buku atau majalah dapat digunakan untuk mengekspresikan
perasaan, dengan menceritakan isi buku atau majalah yang sesuai dengan pesan
yang akan disampaikan kepada anak.
5.  Meminta untuk menyebutkan keinginan
Ungkapan ini penting dalam berkomunikasi dengan anak, dengan meminta anak
untuk menyebutkan keinginan dapat diketahui berbagai keluhan yang dirasakan
anak dan keinginan tersebut dapat menunjukkan perasaan dan pikiran anak pada
saat itu.
Tugas perkembangan anak usia sekolah:
o Mengembangkan konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
o Mengembangkan kata hati, nilai, dan kesusilaan
o Mengembangkan kemampuan hidup berkelompok
o Belajar bergaul dengan teman sebaya
o Mengembangkan keterampilan dasarmembaca, menulis, berhitung
o Belajar menjalankan peran sebagai pria atau wanita.

4. Komunikasi pada Usia Remaja


Pada usia ini pola pikir sudah mulai menunjukkan ke arah yang lebih positif,
terjadi konseptualisasi mengingat masa ini adalah masa peralihan anak menjadi
dewasa. Komunikasi yang dapat dilakukan pada usia ini adalah berdiskusi atau curah
pendapat pada teman sebaya , hindari beberapa pertanyaan yang dapat menimbulkan
rasa malu dan jaga kerahasiaan dalam komunikasi mengingat awal terwujudnya
kepercayaan anak dan merupakan masa transisi dalam bersikap dewasa.
Batas usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga
21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12-15
tahun = masa remaja awal, 15-18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18-21 tahun
= masa remaja akhir.
Tugas perkembangan pada masa remaja menurut Garison:
o Menerima keadaan diri sendiri.
o Mendapatkan hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya dari kedua
jenis kelamin
o Menerima keberadaan sebagai pria atau wanita dan belajar hidup sesuai dengan
keadaan ibu
o Mendapatkan kebebasan emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lain
o Mendapatkan kemampuan untuk bertanggung jawab dalam masalah ekonomi dan
keuangan
o Mendapatkan nilai hidup dan falsafah hidup.

5. Komunikasi Pada Masa Dewasa


Tekhnik komunikasi yang dikembangkan pada masa dewasa dengan
mengembangkan komunikasi sebagai media transfer informasi komunikasi pada
dewasa mengalami puncaknya karena kematangan fisik, mental, dan kemampuan
sosial mencapai optimal peran dan tanggung jawab serta tuntutan sosial telah
membentuk orang dewasa melakukan komunikasi dengan orang lain.
Tekhnik komunikasi yang di kembangkan pada masa dewasa telah mencapai tahap
optimal, baik dalam bentuk verbal maupun nonverbal.
Materi komunikasi pada masa ini adalah :
1.  Pekerjaan dan tugas : pembagian tugas, deskripsi kerja, dan transaksi kerja.
2.  Kegiatan kerumahtanggaan : pembagian tugas dalam keluarga, pendidikan
terhadap anak, pemenuhan/pengaturan terhadap kegiatan sosial ekonomi.
3.  Kegiatan professional : pembagian kerja, transakai.
4.  Kegiatan social : hubungan sosial, peran dan tugas sosial.

6. Komunikasi Pada Lansia


Komunikasi pada lansia berbeda dengan komunikasi dengan individu lain karena
lansia itu pada dasarnya unik .
Kemampuan komunikasi pada lansia (lanjut usia) dapat mengalami penurunan
akibat penurunan fungsi berbagai sistem organ, seperti penglihatan, pendengaran,
wicara, dan persepsi. Semua ini menyebabkan penurunan kemampuan lansia
menangkap pesan atau infomasi dan melakukan transfer informasi. Penurunan
kemampuan melakukan komunikasi berlangsung bertahap dan bergantung pada
seberapa jauh gangguan indra dan gangguan otak yang dialami lansia.
Gangguan ingatan (demensia) berdampak pada penerimaan dan pengiriman
pesan. Dampak pada penerimaan pesan,antara lain : lanjut usia mudah lupa terhadap
pesan yang baru saja diterimanya,kurang mampu membuat kordinasi dan mengaitkan
pesan dengan konteks yang menyertai,dan bahkan salah menangkap pesan. Sedangkan
dampak dimensia terhadap pengiriman pesan,antara lain: lansia kurang mampu
membuat pesan yang bersifat kompleks,bingung pada saat mengirim pesan,dan pesan
yang disampaikan salah. Gangguan ingatan (demensia) berdampak pada penerimaan
dan pengiriman pesan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi dengan lansia antara lain:
a. Perubahan fisisk lansia seperti pendengaran.
Gangguan pendengaran menyebabkan lansia hanya dapat mendengar suara yang
relatif keras dan pada tempo suara yang lebih lambat.
b. Normal Agging Process
c.  Perubahan sosial
d.  Pengalaman hidup dan latar belakang budaya.
Tips Berkomunikasi Dengan Lansia adalah :
1. Menyedikan waktu ekstra
2. Mengurangi kebisingan
3. Duduk berhadapan
4. Menjaga kontak mata
5. Mendengar aktif
6. Berbicara pelan, jelas, dan keras
7. Gunakan kata- kata atau kalimat yang sederhana dan pendek
8. Menetapkan satu topic dalam satu waktu
9. Awali percakapan dengan topic sederhana
10. Bicarakan tentang topic yang familiar dan menarik bagi lansia
11. Beri kesempatan pada lansia untuk menegenang masa lalu
12. Menyampaikan instruksi secara tertulis dan sederhana.

F. Pendekatan dan Model


 Pendekatan : Scientific Learning
 Model Pembelajaran : Discovery Learning

G. Kegiatan Pembelajaran
KD. 3.3 Memahami perkembangan bahasa dalam komunikasi sesuai tingkat usia
( pertemuan 1 dan 2 )

Langkah-Langkah
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Deskripsi Kegiatan
Waktu
Discovery Learning
Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan 30
mengucapkan Assalamu’alaikum salam Menit
pembuka, membaca surat Al-Fatihah dan
membaca doa belajar untuk memulai
pembelajaran.
 Menyanyikan lagu Indonesia Raya
 Guru menyiapkan kondisi siswa dan ruang
belajar yang representative.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Guru menyampaikan Q.S Al Isra’ ayat : 23)


“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu
jangan menyembah selain Dia dan hendaklah
berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di
antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia
lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali
janganlah engkau mengatakan kepada keduanya
perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak
keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya
perkataan yang baik”
 Guru memberi apersepsi dengan
mengajukan beberapa pertanyaan tentang
hambatan komunikasi
 Guru menyampaikan kompetensi yang
akan dicapai dan rencana kegiatan.
 Guru meyampaikan manfaat meteri
pembelajaran.
 Guru membagi peserta didik menjadi 4
kelompok.
Kegiatan Inti Stimulation 130
(Stimulasi/Pemberian Menit
 Guru memperlihatkan contoh komunikasi
rangsangan)
pada tahap berbagai usia

Problem Statement  Siswa bertanya jawab mengenai contoh


(Pertanyaan/Identifikasi perkembangan komunikasi berbaagai usia
masalah)  Siswa bertanya jawab mengenai ciri-ciri
berkomunikasi dalam berbagai usia.
Data Collection  Siswa diminta untuk cara berkomunikasi
(Pengumpulan Data) yang baik dan benar
 Siswa dipersilahkan membaca buku
berkaitan dengan materit hasil observasi.

Data  Siswa mengidentifikasi data yang


Processing(Pengolahan menghambat komunkasi
Data)  Siswa mengidentifikasi kesalahan dalam
berkomunikasi

Verification(Pembuktian)  Siswa mempresentasikan hasil kerjanya di


hadapan teman-temannya.
 Siswa lain memberikan tanggapan
terhadap presentasi.
 Siswa menerima tanggapan dari siswa lain
dan guru.
Generalization (Menarik
 Siswa memperbaiki hasil presentasi
kesimpulan)
 Siswa membuat simpulan
Penutup  Siswa dengan bimbingan oleh guru 20
mereview hasil kegiatan pembelajaran. Menit
 Siswa menjawab pertanyaan tentang
laporan hasil observasi.
 1 kelompok peserta didik terbaik
menerima penghargaan.
 Guru memberikan tugas mencari contoh
laporan data hasil observasi.
 Guru memberikan arahan kegiatan
berikutnya.
 Guru menyuruh salah satu siswa untuk
memimpin doa penutup dengan
mengucapkan alhamdulillah.

KD. 4.3 Mengelompokkan perkembangan bahasa dalam komunikasi sesuai tingkat usia
(pertemuan 3 dan 4 )
Langkah-Langkah
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Discovery Deskripsi Kegiatan
Waktu
Learning
Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan 30 Menit
mengucapkan Assalamu’alaikum salam
pembuka, membaca surat Al-Fatihah dan
membaca doa belajar untuk memulai
pembelajaran.
 Menyanyikan lagu Indonesia Raya
 Guru menyiapkan kondisi siswa dan
ruang belajar yang representative.
 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.

Guru menyampaikan Q.S Al Isra’ ayat : 23)

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu


jangan menyembah selain Dia dan hendaklah
berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang
di antara keduanya atau kedua-duanya sampai
berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-
kali janganlah engkau mengatakan kepada
keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau
membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada
keduanya perkataan yang baik”
 Guru memberi apersepsi dengan
mengajukan beberapa pertanyaan tentang
hambatan komunikasi
 Guru menyampaikan kompetensi yang
akan dicapai dan rencana kegiatan.
 Guru meyampaikan manfaat meteri
pembelajaran.
 Guru membagi peserta didik menjadi 4
kelompok.
Kegiatan Inti Stimulation 130
(Stimulasi/Pemberian Menit
 Guru memperlihatkan contoh komunikasi
rangsangan)
bahasa pada tahap berbagai usia

Problem Statement  Siswa bertanya jawab mengenai contoh


(Pertanyaan/Identifikasi perkembangan komunikasi bahasa
masalah) berbaagai usia
 Siswa bertanya jawab mengenai ciri-ciri
berkomunikasi bahasa dalam berbagai
usia.
Data Collection  Siswa diminta untuk cara berkomunikasi
(Pengumpulan Data) yang baik dan benar
 Siswa dipersilahkan membaca buku
berkaitan dengan materit hasil observasi.

Data  Siswa mengidentifikasi data yang


Processing(Pengolahan menghambat komunkasi
Data)  Siswa mengidentifikasi kesalahan dalam
berkomunikasi

Verification(Pembuktian)  Siswa mempresentasikan hasil kerjanya


di hadapan teman-temannya.
 Siswa lain memberikan tanggapan
terhadap presentasi.
 Siswa menerima tanggapan dari siswa
lain dan guru.
Generalization (Menarik
 Siswa memperbaiki hasil presentasi
kesimpulan)
 Siswa membuat simpulan
Penutup  Siswa dengan bimbingan oleh guru 20 Menit
mereview hasil kegiatan pembelajaran.
 Siswa menjawab pertanyaan tentang
laporan hasil observasi.
 1 kelompok peserta didik terbaik
menerima penghargaan.
 Guru memberikan tugas mencari contoh
laporan data hasil observasi.
 Guru memberikan arahan kegiatan
berikutnya.
 Guru menyuruh salah satu siswa untuk
memimpin doa penutup dengan
mengucapkan alhamdulillah.
H. Alat/Bahan dan Media Pembelajaran
 Slide Presentasi (PPT)
 Lembar Kerja Siswa
 Laptop dan Infocus
 Contoh Teks Laporan Hasil Observasi

I. Sumber Belajar
- BUKU SISWA KOMUNIKASI KEPERAWATAN SMA/SMK/MA KELAS X (Wajib), 2014
- KOMUNIKASI KEPERAWATAN untuk Kelas X, Seni Handayani, dkk., Penerbit Grafindo
Media Pratama, 2013.
- Proses Tukar-menukar Perasaan, Keinginan, Kebutuhan Dan Pendapat (Mc Cubbin & Dahl,
1985)
- Proses Penyampaian Informasi, Makna Dan Pemahaman Dari Pengirim Kepada
Penerima Pesan (Burgess, 1988)

J. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian
Teknik penilaian yang digunakan yaitu sebagai berikut.

Metode/Teknik penilaian Bentuk Instrumen


 Lembar pengamatan kegiatan siswa dan
 Observasi
Rubrik
 Tes Tertulis  Tes Uraian

2. Instrumen Penilaian
1) Instrumen Penilaian Pengetahuan
Soal
Kompetensi Jenis
IPK Indikator Soal Soal
Dasar Soal
3.3 Memahami 3.3.1 Menjelaskan Melalui diskusi Tes 1. Sebutkan 2 tujuan
perkembanga pengertian komunikasi siswa dapat tulis berkomunikasi
n bahasa Pada bayi menganalisis dengan bayi?
Dalam 3.3.2 Menjelaskan 2. Sebutkan Tugas
perkembangan perkembangan Masa
komunikasi Pengertian
Komunikasi bahasa dalam Remaja?
Sesuai tingkat
usia Pada Masa Pra- komunkasi 3. Sebutkan Tips
Sekolah (3-5/6 Th) sesuai tingkat Berkomunikasi
3.3.3 Menjelaskan usia. dengan Lansia?
Pengertian
Komunikasi
Pada Anak Sekolah (6-
12 Th).
3.3.4 Menjelaskan
Pengertian
Komunikasi
Pada Usia Remaja
3.3.5 Menjelaskan
Pengertian
Komunikasi
Pada Masa Dewasa
3.3.6 Menjelaskan
Pengertian
Komunikasi
Pada Lansia
3.3.7 Menguraikan Tahapan
perkembangan bahasa
dalam komunikasi
sesuai usia

4.3 Mengelom 4.3.1 Mengidentifikasi 1. Melalui Tes Buatlah contoh


pokkan Tahapan pengidentifi Lisan percakapan
perkem perkembangan kasian siswa dan komunikasi sesuai
bangan bahasa dalam dengan tingkat usia
bahasa dapat tulisan dengan menggunakan
komunikasi sesuai
dalam tingkat usia meneglompo bahasamu sendiri ?
komunikasi kkan
sesuai 4.3.2 Mempraktikan perkembang
tingkat usia komunikasi an bahasa
terapeutik sesuai dalam
dengan tahapan
berkomunika
perkembangan
si sesaui
manusia
tingkat usia..
2. Melalui
analisis
siswa dapat
mempraktik
kan dalam
komunikasi
sesuai
dengan
tingkat usia.

Kunci Jawaban

Jawaban
1. Tujuan berkomunikasi dengan bayi, yaitu:
1) Memberi rasa aman pada bayi.
2) Memenuhi kebutuhan bayi akan kasih sayang, dan melatih bayi mengembangkan
kemampuan bicara , mendengar, dan menerima rangsangan
2.Tugas perkembangan pada masa remaja menurut Garison:
a) Menerima keadaan diri sendiri.
b) Mendapatkan hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya dari
kedua jenis kelamin
c) Menerima keberadaan sebagai pria atau wanita dan belajar hidup sesuai dengan
keadaan ibu
d) Mendapatkan kebebasan emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lain
e) Mendapatkan kemampuan untuk bertanggung jawab dalam masalah ekonomi
dan keuangan
f) Mendapatkan nilai hidup dan falsafah hidup.
3. Tips Berkomunikasi Dengan Lansia adalah :
1. Menyedikan waktu ekstra
2. Mengurangi kebisingan
3. Duduk berhadapan
4. Menjaga kontak mata
5. Mendengar aktif
6. Berbicara pelan, jelas, dan keras
7. Gunakan kata- kata atau kalimat yang sederhana dan pendek
8. Menetapkan satu topic dalam satu waktu
9. Awali percakapan dengan topic sederhana
10. Bicarakan tentang topic yang familiar dan menarik bagi lansia
11. Beri kesempatan pada lansia untuk menegenang masa lalu
12. Menyampaikan instruksi secara tertulis dan sederhana.

Pedoman penskoran Pengetahuan


Setiap jawaban yang benar skornya 50
NamaSiswa/ Skor Setiap Nomor
Total
No Kelompok Soal
Skor
1 2
50 50 100

Jumlah skor yang diperoleh


Rumus pengolahan Nilai adalah Nilai  x100  ____
jumlah skor maksimal

2) Instrumen penilaian keterampilan

Format Penilaian Keterampilan Memahami dan Mengelompokkan bahasa sesuai


tingkat perkembangan

Nama Kelompok : ...........................................


Kelas : ...........................................

No. Aspek Deskripsi Ya Tidak


1. Menganalisis Sudah tepatkah identifikasi dan
komunikasi bahasa memahami yang dilakukan dalam
sesuai dengan komunikasi sesuai dengan usia
tingkat usia.
2. Ketepatan Apakah penggunaan Ketepatan
mengelompokkan mengelompokkan bahasa sesuai tinggat
bahasa sesuai perkembangan usia dengan tahap
tinggat perkembagan usianya hasil observasi
perkembangan usia sesuai kaidah dan EYD?

*) setiap jawaban benar (ya) skornya 50

3. Instrumen Penilaian Observasi

Lembar Penilaian pada Kegiatan Diskusi


Mata Pelajaran : komunikasi keperawatan
Kelas/Semester : X
Topik/Subtopik : mengidentifiakasi komunikasi bahasa sesuai dengan tingat perkembangan
usia
Indikator : Peserta didik menunjukkan sikap ingin tahu, tanggung jawab, jujur, dan santun .

Nama
Rasa ingin Tanggung Jumlah
No Peserta Jujur santun
tahu jawab Skor
didik
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1. ...............
2.

Pengolahan Penilaian :
Pemberian skor untuk perlaku positif Ya = 2, Tidak = 1.
Nilai = Jumlah skor/2xjumlah perilakux 100
Lhokseumawe, ........ Agustus 2019
Mengetahui,
Kepala SMK Kesehatan Darussalam Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Drs. T.M. Ali Yusuf, M.Pd Ns.Hernita, S.Kep

Anda mungkin juga menyukai