Anda di halaman 1dari 2

Jurnal 1

Dalam jurnal ini dibahas mengenai permasalahan stunting di Indonesia yang dapat menyebabkan
gangguan pada tumbuh kembang anak pada periode golden age. Dengan metode penelitian
kualitatif dengan berbagai literatur, teori terdahulu, dan lain sebagainya. Lalu di analisis
dengan tiga aktivitas yaitu data reduction, display data dan verification atau conclusion. Hasil
penelitian ini menyatakan stunting menyebabkan perkembangan motorik anak terganggu baik
motorik kasar maupun motorik halus, dan meyebabkan perkembangan otak anak pada
periode golden age tidak optimal. Penelitian juga menemukan bahwa stunting di Indonesia
menyebabkan perkembangan sosial dan afektif anak terganggu. Stunting di Indonesia
disebabkan oleh dua hal yaitu secara biologis dan secara lingkungan. Oleh sebab itu,
pemerinta melakukan dua strategi yaitu intervensi secara spesifik dan intervensi sensitif, yang
berguna untuk mengakomodir program intevensi gizi promosi makanan pendamping ASI,
pemberian tablet tambah darah bagi ibu hamil, kampanye gizi seimbang, tata laksana gizi
buruk dan kurang, pemberian suplemen, hingga eduksi pada ibu dan keluarga berkaitan
dengan stunting dan gizi.

Jurnal 2
Dalam jurnal ini membahas kegiatan sosialisasi pengetahuan teoretis bagi Ibu, pengukuran
tinggi dan berat badan anak serta kolaborasi peserta (Ibu dan anak) dalam menyusun menu
makanan dengan gizi lengkap dan seimbang, hal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
stunting terhadap tumbuh kembang anak. Dalam penulisan artikel menggunakan metode
deskriptif-naratif. Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini meliputi penyampaian materi
pengabdian, praktik langsung (learning by doing) dan pendampingan. Adapun kegiatan
pengabdian ini dilaksanakan dalam beberapa step yaitu sebagai berikut: Preparing Step, Do
Step, Dan Evaluation Step. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Stunting menyebabkan
perkembangan otak dan fisik terhambat membuat anak rentan terhadap penyakit, sulit
berprestasi dan saat dewasa mudah menderita obesitas sehingga berisiko terkena penyakit
jantung, diabetes dan penyakit tidak menular lainnya.

Jurnal 3
Dalam jurnal ini membahas angka stunting pada anak dan kemajauan untuk mengurangi hal
tersebut, mulai dari Kebijakan, program, dan intervensi yang mendukung kesehatan dan gizi
ibu dan anak berpotensi untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Penelitian ini menggunakan metode tinjauan sistematis terhadap literatur peer-reviewed dan
gray yang diterbitkan yang menganalisis hubungan antara perubahan penentu utama
pertumbuhan linier anak dan perubahan kontemporer dalam hasil pertumbuhan linier dari
waktu ke waktu. Hasil yag dicapai dalam penelitian ini mengerti faktor apa saja yg dapat
menurunkan angka stunting dan memperbaikin petumbuhan dan perkembangan anak seperti
pendidikan orang tua yang meningkat menjadi prediktor kuat untuk pertumbuhan anak yang
lebih baik, penurunan angka buang air besar sembarangan, peningkatan infrastruktur sanitasi,
dan peningkatan akses ke layanan kesehatan ibu yang penting, termasuk perawatan antenatal
yang optimal dan persalinan di fasilitas kesehatan atau dengan bidan yang terlatih, itu semua
menjadi faktor penuruna angka stunting.
Jurnal 4
Dalam jurnal ini membahas faktor risiko yang mempengaruhi pertumbuhan anak selama fase
kritis perkembangan yaitu tingkat stunting atau malnutrisi kronis yang tinggi tetap bertahan.
Dalam penelitian ini didapatkan anak-anak dengan karies gigi yang parah memiliki risiko
hampir dua kali lipat menjadi kontributor untuk stunting. Dukungan pemberian ASI dan
makanan pendamping ASI yang memadai, konsumsi air yang aman dan lingkungan sehat
harus sejalan dengan peningkatan praktik kebersihan mulut untuk mencegah lesi karies,
karena keduanya saling berhubungan terjadi. Batasi pemasaran global makanan cepat saji
yang diproses dengan biaya rendah dan minuman yang dimaniskan dengan gula untuk
membantu meningkatkan status gizi anak, mengurangi kejadian karies gigi dan mendukung
tumbuh kembang anak. Untuk medapatkan hasil tersebut penelitian ini menggunakan
berbagai metode yaitu dengan analisis sekunder dari studi kohort longitudinal, studi
pemantauan kesehatan dan gizi kamboja , menggunakan tim terlatih, pengukuran
antropometri, pemodelan regresi logistic untuk menguji hubungan antara karies gigi yang
parah dan kuesioner.

Anda mungkin juga menyukai