Anda di halaman 1dari 5

PENTINGNYA MEMAHAMI STUNTING PADA BALITA

Rohadatul Aisy1, Syakira Arbain Hima Mutawwa2, Anissa Rahmawati3, Diwi Mashuma4, Jingga
Avrillia Putri Herindah5, Yasmin Muntaz6
123456
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Trunojoyo Madura
1
Email penulis1@cde.ac.id
2
Email penulis1@cde.ac.id
3
Email penulis1@cde.ac.id
4
Email
5
Email

Abstrak

Stunting pada anak-anak merupakan masalah kesehatan global yang memerlukan perhatian serius.
Penelitian ini menyajikan tinjauan literature mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi stunting,
dampaknya, serta upaya pencegahan yang efektif. Literature review terhadap artikel-artikel ilmiah
mengungkap kompleksitas masalah stunting, yang tidak hanya terkait dengan aspek gizi tetapi juga
sanitasi, lingkungan, dan perawatan anak. Temuan menyoroti pentingnya periode 1000 hari pertama
kehidupan anak sebagai jendela kritis untuk pencegahan stunting, dengan fokus pada asupan gizi
yang memadai dan layanan kesehatan yang baik. Selain itu, artikel-artikel ini menekankan
pentingnya sanitasi yang baik dan lingkungan yang higienis dalam pencegahan stunting. Berbagai
penelitian juga menyoroti perlunya pendekatan lintas sektor dan kolaborasi antara pemerintah,
lembaga kesehatan, dan masyarakat dalam upaya pencegahan stunting. Meskipun upaya pencegahan
telah dilakukan, tantangan utama tetap terletak pada implementasi program secara menyeluruh dan
berkelanjutan.

Kata kunci: stunting, anak-anak, gizi, sanitasi, pencegahan.

Abstract

Stunting in children is a global health problem that requires serious attention. This study presents a
literature review of the factors that influence stunting, its impact, and effective prevention efforts. A
literature review of scientific articles reveals the complexity of the stunting problem, which is not
only related to nutritional aspects but also sanitation, environment, and child care. The findings
highlight the importance of the first 1000 days of a child's life as a critical window for stunting
prevention, with a focus on adequate nutritional intake and good health services. In addition, these
articles emphasize the importance of good sanitation and hygienic environment in stunting
prevention. Various studies also highlight the need for cross-sectoral approaches and collaboration
between governments, health institutions, and communities in stunting prevention efforts. Despite
prevention efforts, the main challenge remains the comprehensive and sustainable implementation of
the program.

Keywords: stunting, children, nutrition, sanitation, prevention.


PENDAHULUAN menunjukkan bahwa mayoritas ibu memahami
pentingnya gizi untuk anak, namun sebagian
Pertumbuhan yang optimal pada anak kecil kurang memahami hal tersebut karena
menjadi hal penting dalam menjaga kesehatan kesibukan mereka. Dari hasil tersebut,
dan masa depan mereka. Salah satu disimpulkan bahwa sosialisasi efektif dalam
permasalahan yang sering muncul adalah meningkatkan pengetahuan dan motivasi ibu
stunting, kondisi di mana pertumbuhan anak terhadap gizi anak, sementara pemberian
terhambat karena kekurangan gizi yang PMT, seperti puding melon dan coklat, di Pos
berkelanjutan. Hal ini mengakibatkan anak PAUD menjadi langkah konkret untuk
tidak mencapai tinggi badan yang seharusnya menurunkan risiko stunting di desa tersebut.
sesuai dengan usianya. Faktor-faktor seperti Studi Islah Wahyuni (2020) di wilayah
kurangnya asupan gizi, riwayat berat badan Puskesmas Payung Sekaki, Pekanbaru,
lahir rendah, serta pola asuh yang kurang menggarisbawahi pentingnya pembinaan
mendukung menjadi pemicu utama terjadinya kelompok bina balita bagi ibu-ibu yang
stunting (Hermawan & Hermanto, 2020). Tidak memiliki anak balita untuk mengatasi stunting
hanya itu, kondisi ini juga sangat dipengaruhi pada anak usia di bawah 2 tahun. Kegiatan ini
oleh lingkungan sosial, ekonomi, dan pola pikir muncul setelah petugas kesehatan menemukan
keluarga terkait gizi serta pendidikan. masalah status gizi dan stunting pada bayi
Pentingnya memahami stunting bukan balita akibat kurangnya pengetahuan ibu-ibu
hanya sebagai masalah kesehatan, tetapi juga tentang nutrisi selama 1000 hari pertama
dampaknya terhadap perkembangan intelektual kehidupan anak. Melalui penyuluhan, diskusi,
anak di sekolah. Data yang menunjukkan dan pemecahan masalah, kegiatan ini
bahwa sekitar 165 juta anak di bawah usia lima melibatkan mahasiswa kebidanan untuk
tahun mengalami stunting menjadikan hal ini memberikan materi tentang peran orang tua
sebagai prioritas kesehatan masyarakat yang dalam memberi makanan bergizi dan
mendesak (Hermawan & Hermanto, 2020). memantau pertumbuhan anak. Keberhasilan
Indonesia sendiri termasuk dalam tiga besar kegiatan diukur dari antusiasme peserta dalam
negara dengan tingkat stunting yang tinggi, bertanya dan kemampuan peserta dalam
sebuah peringatan akan urgensi menangani menyimak materi, menunjukkan kesadaran
masalah ini. akan pentingnya pencegahan gizi buruk dan
Tujuan utama dari penyusunan artikel ini stunting pada bayi dan balita.
adalah untuk memahami esensi dari kondisi Penelitian yang dilakukan oleh Anggun
stunting itu sendiri. Tujuan lainnya adalah dan timnya (2021) di Desa Duren, Kecamatan
untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang Klari, menyoroti gerakan pencegahan stunting
berperan dalam terjadinya stunting serta melalui pemberdayaan masyarakat. Stunting
menyusun rencana pencegahan yang efektif. diidentifikasi sebagai masalah kesehatan yang
Pengetahuan yang mendalam tentang stunting berdampak pada peningkatan risiko kesakitan
menjadi landasan bagi langkah-langkah dan kematian, serta terhambatnya
preventif yang tepat guna menjamin perkembangan motorik dan mental anak.
pertumbuhan anak yang optimal secara fisik Dalam konteks Karawang, data dari Dinas
dan mental. Dengan demikian, upaya ini Kesehatan Kabupaten menunjukkan jumlah
diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam penduduk yang mengalami stunting mencapai
mengatasi masalah stunting pada anak-anak di 12 persen, yang merupakan sekitar 264 ribu
Indonesia. jiwa di wilayah itu. Melalui kegiatan
Pada studi yang dilakukan oleh Azha dan pengabdian masyarakat, penelitian ini
rekan-rekannya (2022) di Desa Kembangsri, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
fokusnya adalah sosialisasi dan pemberian masyarakat tentang gejala stunting pada anak-
PMT (Pemberian Makanan Tambahan) untuk anak, ibu hamil, dan ibu menyusui. Kegiatan
mengurangi risiko stunting pada anak. ini dihadiri oleh 100 peserta dari lokasi-lokasi
Meskipun Desa Kembangsri memiliki tingkat yang tercatat sebagai fokus stunting di
kesehatan yang baik dan tidak ditemukan kasus Karawang.
stunting pada anak-anak, namun ibu hamil di Ketiga penelitian ini menyoroti upaya
sana berisiko stunting akibat lingkar lengan pencegahan stunting dengan pendekatan yang
yang kurang dari standar. Kegiatan sosialisasi berbeda. Dari sosialisasi langsung kepada ibu
dan PMT ditujukan kepada ibu-ibu yang hamil dan balita di Desa Kembangsri,
memiliki anak balita dan anak-anak di Pos
PAUD Desa Kembangsri. Hasil survei
pembinaan kelompok bina balita di Puskesmas terkoordinasi baik dengan institusi atau
Payung Sekaki, Pekanbaru, hingga gerakan organisasi terkait dalam bidang kesehatan
pemberdayaan masyarakat di Desa Duren, anak dan gizi. Pelaksanaan kegiatan ini
Kecamatan Klari, setiap pendekatan mencakup penyebaran informasi kepada mitra
menekankan pentingnya pengetahuan tentang terkait temuan dari literature review serta
gizi anak serta upaya nyata dalam memberikan diskusi terkait upaya pencegahan stunting.
pemberian makanan tambahan yang sesuai. Hal Penyusunan laporan dilakukan dengan
ini menggarisbawahi betapa pentingnya merangkum kesimpulan, rekomendasi, dan
kolaborasi lintas sektor dan edukasi yang tepat temuan-temuan penting dari literatur yang
guna untuk mengatasi masalah stunting pada telah ditinjau. Selain itu, publikasi dilakukan
anak-anak. melalui berbagai media yang relevan, seperti
seminar, konferensi, atau jurnal ilmiah, untuk
METODE membagikan hasil penelitian kepada publik
Metode penelitian untuk Pengabdian yang lebih luas.
kepada Masyarakat dengan pendekatan
kualitatif menggunakan literature review HASIL DAN PEMBAHASAN
artikel/jurnal mengadopsi langkah-langkah
sistematis untuk mengeksplorasi berbagai Hasil
konsep dan temuan yang ada terkait stunting
dan gizi pada anak- anak. Tahap persiapan Berdasarkan literature review yang
dimulai dengan identifikasi sumber daya
dilakukan terkait stunting dan pencegahannya
informasi yang relevan, seperti jurnal, artikel,
dan riset terkait stunting, pertumbuhan anak, pada anak-anak, Hasil utama yang dapat diambil
dan kebutuhan gizi pada masa pertumbuhan. adalah kompleksitas faktor yang berkontribusi
Ruang lingkup penelitian ini mencakup analisis pada kondisi stunting (Hermawan & Hermanto,
mendalam terhadap berbagai artikel yang telah 2020). Berbagai artikel ilmiah menekankan
dipublikasikan dan menggabungkan temuan- bahwa stunting tidak hanya dipengaruhi oleh
temuan dari berbagai sumber literatur yang faktor gizi semata, tetapi juga terkait dengan
relevan.
lingkungan sosial, ekonomi, sanitasi, dan
Bahan dan alat utama dalam metode ini
adalah kumpulan artikel dan jurnal ilmiah perawatan anak (Anggun Hari Kusumawati et
terkait stunting, gizi, dan pertumbuhan anak. al., 2021). Terdapat konsensus bahwa upaya
Sumber data utama adalah publikasi ilmiah pencegahan stunting harus holistik, melibatkan
yang telah dipeer-review dari berbagai database tidak hanya perbaikan asupan gizi anak tetapi
seperti PubMed, ScienceDirect, dan Google juga faktor-faktor lingkungan dan kesehatan.
Scholar. Teknik pengumpulan data terdiri dari Artikel-artikel tersebut menyoroti
penelaahan literatur dengan pendekatan
pentingnya asupan gizi yang adekuat pada masa
sistematis untuk memahami konsep stunting,
faktor-faktor yang memengaruhinya, upaya 1000 hari pertama kehidupan anak, dari
pencegahan, dan efektivitas berbagai intervensi konsepsi hingga usia 2 tahun, sebagai periode
yang telah dilakukan di berbagai daerah. kritis dalam perkembangan anak (Wahyuni,
Definisi operasional variabel penelitian 2020). Faktor ini diidentifikasi sebagai titik
dalam metode ini melibatkan identifikasi fokus utama dalam pencegahan stunting. Studi-
konsep-konsep utama terkait stunting seperti studi yang dianalisis menunjukkan bahwa
asupan gizi, faktor-faktor risiko, intervensi
asupan gizi yang buruk pada masa ini dapat
pencegahan, serta dampak stunting pada
pertumbuhan dan perkembangan anak. Teknik memiliki dampak jangka panjang pada
analisis dilakukan dengan menyaring, pertumbuhan fisik dan kognitif anak,
mengevaluasi, dan menyintesis informasi dari mengakibatkan risiko stunting yang lebih tinggi.
artikel yang telah diidentifikasi untuk Selain itu, artikel ilmiah juga menyoroti
merumuskan kesimpulan yang kokoh dan pentingnya sanitasi dan kebersihan lingkungan
komprehensif terkait kondisi stunting pada dalam pencegahan stunting (Hermawan &
anak-anak.
Hermanto, 2020). Faktor-faktor seperti akses air
Proses kerjasama dengan mitra dilakukan
melalui komunikasi yang terbuka dan bersih, sanitasi yang baik, serta lingkungan yang
higienis juga turut berperan dalam mencegah terus muncul dalam konteks pencegahan
stunting. Peningkatan kesadaran masyarakat stunting. Artikel-artikel ilmiah menekankan
tentang praktik sanitasi yang baik dan lingkungan bahwa masa ini merupakan jendela penting
yang bersih menjadi hal yang sangat penting untuk memastikan anak menerima asupan gizi
dalam upaya pencegahan stunting. yang memadai dan layanan kesehatan yang baik.
Terkait dengan upaya preventif, artikel- Hal ini menegaskan perlunya intervensi yang
artikel tersebut menekankan pentingnya tepat guna pada masa awal kehidupan anak
pendekatan lintas sektor dan kolaborasi antara untuk mencegah stunting.
pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat. Tak hanya faktor gizi, tetapi juga sanitasi
Program-program yang mengintegrasikan dan lingkungan yang bersih menjadi faktor
pendidikan gizi kepada orang tua, perawatan penting dalam pencegahan stunting. Artikel-
kesehatan yang memadai, serta perbaikan artikel ini menyuarakan perlunya akses yang
infrastruktur sanitasi menjadi kunci dalam lebih baik terhadap air bersih, sanitasi yang
menangani masalah stunting (Husen et al., 2022). layak, dan kondisi lingkungan yang higienis
Studi-studi ini menunjukkan bahwa pendekatan sebagai bagian dari strategi pencegahan.
holistik inilah yang mampu memberikan dampak Pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang
yang lebih besar dalam mengurangi prevalensi pentingnya praktik sanitasi yang baik menjadi
stunting pada anak-anak. bagian krusial dalam upaya mencegah stunting.
Artikel ilmiah yang dianalisis menunjukkan Pendekatan lintas sektor dan kolaborasi
bahwa meskipun banyaknya upaya preventif antara pemerintah, lembaga kesehatan, dan
yang dilakukan, tantangan utama tetap berada masyarakat menjadi sorotan dalam upaya
pada penerapan program-program tersebut secara pencegahan stunting. Program-program yang
menyeluruh dan berkelanjutan (Anggun Hari terintegrasi dan holistik, meliputi pendidikan
Kusumawati et al., 2021). Diperlukan komitmen gizi, layanan kesehatan yang terjangkau, serta
yang kuat dari berbagai pihak, serta pengawasan perbaikan sanitasi menjadi kunci dalam
dan evaluasi berkala terhadap program menangani masalah ini. Keterlibatan aktif dan
pencegahan stunting untuk memastikan komitmen semua pihak diperlukan untuk
keberhasilannya dalam mengurangi prevalensi mencapai keberhasilan dalam mengurangi
stunting pada anak-anak di seluruh dunia. prevalensi stunting.
Tantangan terbesar tetap muncul dalam
Pembahasan implementasi program-program pencegahan
stunting secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Pembahasan terkait stunting pada anak-anak Diperlukan upaya keras dalam menjaga
merupakan topik yang memunculkan keberlangsungan program-program tersebut
kekhawatiran serius dalam kesehatan masyarakat serta evaluasi terus-menerus untuk memastikan
global. Artikulasi masalah ini dalam artikel- efektivitasnya. Ini menegaskan bahwa
artikel ilmiah menyoroti bahwa stunting bukanlah penanganan stunting bukanlah perjuangan
hanya masalah pertumbuhan fisik anak semata, sebentar, melainkan membutuhkan komitmen
tetapi juga memiliki implikasi yang mendalam jangka panjang dari semua pihak terkait untuk
pada aspek kesehatan mental, perkembangan mencapai hasil yang signifikan dalam mengatasi
kognitif, dan produktivitas di masa depan. masalah ini.
Faktor-faktor risiko seperti pola makan yang
tidak adekuat, sanitasi yang buruk, akses SIMPULAN DAN SARAN
terhadap layanan kesehatan yang terbatas, dan
kondisi lingkungan yang tidak mendukung Stunting pada anak-anak menekankan
menjadi sorotan utama dalam penelitian- perlunya pendekatan holistik dan terpadu
penelitian ini. dalam menangani masalah ini. Stunting
Pentingnya periode 1000 hari pertama bukan hanya masalah pertumbuhan fisik
kehidupan anak, dari konsepsi hingga usia 2
tahun,
semata, melainkan memiliki dampak yang Hermawan, D. J., & Hermanto, H. (2020).
meluas pada kesehatan mental, Pentingnya Pola Asuh Anak Dalam
perkembangan kognitif, dan produktivitas di Pebaikan Gizi Untuk Mencegah Stunting
masa depan. Faktor-faktor seperti asupan Sejak Dini di Desa Brumbungan Lor
gizi yang tidak memadai, sanitasi yang Kecamatan Gending Kabupaten
buruk, serta lingkungan yang tidak Probolinggo. Jurnal Abdi Panca Mara,
mendukung menjadi pemicu utama stunting. 1(1), 6–8.
https://doi.org/10.51747/abdipancamara.v
Oleh karena itu, upaya pencegahan tidak
1i1.636
boleh hanya difokuskan pada peningkatan
Husen, A. H., Angelia, S. F., Putri, J. A.,
asupan gizi semata, tetapi juga pada Panjaitan, M. N., Shofir, A. F., &
perbaikan sanitasi lingkungan dan Fahrudin, T. M. (2022). Efektivitas
pendekatan lintas sektor yang melibatkan Sosialisasi dan Pemberian PMT Sebagai
kerjasama antara pemerintah, lembaga Upaya Perbaikan Gizi Guna Menurunkan
kesehatan, dan masyarakat. Angka Risiko Stunting Pada Anak di
Saran yang dapat diambil dari Artikel Desa Kembangsri. Jurnal Pengabdian
ini adalah perlunya peningkatan kesadaran Kepada Masyarakat, 1(2).
masyarakat akan pentingnya asupan gizi Wahyuni, I. (2020). OPTIMALISASI
PEMBINAAN KELOMPOK BINA
yang seimbang dan sanitasi lingkungan yang
BALITA PADA IBU YANG MEMILIKI
baik. Edukasi dan penyebaran informasi
BAYI BALITA TENTANG MASALAH
kepada orang tua, khususnya selama periode PERTUMBUHAN : STATUS GIZI,
1000 hari pertama kehidupan anak, sangat STUNTING PADA ANAK USIA < 2
penting dalam mencegah stunting. Selain TAHUN DI WILAYAH PUSKESMAS
itu, perlu adanya investasi lebih lanjut dalam PAYUNG SEKAKI PEKANBARU.
pembangunan infrastruktur sanitasi yang Jurnal of Character Education Society,
memadai dan terjangkau serta peningkatan 3(1).
akses terhadap layanan kesehatan yang
berkualitas bagi semua lapisan masyarakat.
Kolaborasi yang erat antara pemerintah,
lembaga kesehatan, dan komunitas sangat
dibutuhkan untuk menciptakan upaya
pencegahan stunting yang efektif dan
berkelanjutan.

DAFTAR PUSTAKA

Anggun Hari Kusumawati, Ermi Abriyani,


Sukma Dewi Apriana, Sisy Sahevtiani, &
Khuzaimah Nurul Fadhilah. (2021).
GERAKAN PENCEGAHAN STUNTING
MELALUI PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DI DESA DUREN,
KECAMATAN KLARI. JURNAL BUANA
PENGABDIAN, 3(1), 115–123.
https://doi.org/10.36805/jurnalbuanapenga
bdian.v3i1.1530

Anda mungkin juga menyukai