Anda di halaman 1dari 3

Arya Krisna Manggala, Komang Wiswa Mitra Kenwa, Made Me

Nama Peneliti Lina Kenwa, Anak Agung Gede Dwinaldo Putra Jaya Sakti, Anak
Agung Sagung Sawitri
Tahun Terbit Publish Tahun 2018
Judul Penelitian Faktor risiko pengerdilan (stunting) pada anak usia 24-59 bulan
Untuk mengetahui faktor-faktor risiko stunting pada anak usia 24-
Tujuan Penelitian
59 bulan.
Hasil dari 166 subjek, 37 (22,3%) anak-anak terlambat. Analisa
multivariat menunjukkan bahwa pendidikan ayah yang rendah
(AOR 2,88;95% CI,10 hingga7,55;P = 0,031), tinggi ibu kurang
dari 150 cm (AOR 7,64;95% CI 2,03 hingga 28,74; P = 0.003), ibu
Hasil Penelitian
berisiko tinggi usia (AOR 4,24; 95% CI 1,56 hingga 11.49; p =
0.005), berat lahir rendah (AOR 5.09; 95% CI 1.03 hingga 25.31;
P= 0.047), dan panjang lahir rendah (AOR 9.92; 95% CI 1.84
hingga 53.51 ; P = 0.008) sangat terkait dengan Stunting.
Kesimpulan faktor risiko stunting pada anak-anak adalah
Kesimpulan Peneliti pendidikan ayah rendah, tinggi ibu kurang dari 150 cm, risiko tinggi
usia ibu, berat lahir rendah, dan panjang lahir rendah.
Nama : Muiyana
Nim : 21906062
Kelas : C Nonreg

ARTIKEL 1

ARTIKEL 2
Mueni Mutunga, Severine Frison, Matteo Rava dan Paluku
Nama Peneliti
Bahwere.
Tahun Terbit Publish Tahun 2020
Agenda lupa dari wasting di Asia Tenggara: Beban, Penentu dan
Tumpang tindih dengan Stunting: Sebuah Tinjauan Nasional
Judul Penelitian
Perwakilan Cross-Sectional Survei Demografi dan Kesehatan di
Negara Enam
Analisa ini bertujuan untuk menentukan beban wasting,
Tujuan Penelitian
prediktornya dan tingkat persetujuan wasting dan stunting.
Hasil Penelitian prevalensi tertimbang yang dikumpulkan untuk wasting dan
bersamaan wasting dan stunting pada anak 0-59 bulan di enam
negara adalah 8,9%, 95% CI (8,0-9,9) dan 1,6%, 95% CI (1,5-1,8),
masing-masing. prevalensi ini adalah sekitar 12 kali lipat lebih
tinggi dari prevalensi 0,7% dari negara-negara berpenghasilan
tinggi; dan diterjemahkan ke dalam jumlah mutlak 1.088.747 anak –
anak yang terkena wasting dan 272.563 wasting dan stunting secara
bersamaan. Prevalensi wasting adalah 50 persen lebih tinggi pada
kelompok usia 0-23 bulan. Prediktor untuk membuang-buang
sumber termasuk air minum, indeks kekayaan, tempat tinggal
perkotaan, usia anak dan riwayat penyakit dan indeks massa tubuh
ibu
Sebagai kesimpulan, analisa kami menunjukkan bahwa wasting
adalah masalah masalah keehatan masyarakat yang serius di
Kesimpulan Peneliti
wilayah yang harus ditangani segera menggunakan pendekatan
preventif dan kuratif.

ARTIKEL 3
Nama Peneliti Joko Sutarto, Jendriadi Banoet & Sri Sularti Dewanti Handayani
Tahun Terbit Publish Tahun 2019
Taman holistik integratif di pendidikan anak usia dini untuk
Judul Penelitian
mengurangi stunting anak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menggambarkan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan
Tujuan Penelitian
program holistik integratif anak usia dini taman pendidikan di
Marsudirini Fioretti TK.
Hasil penelitian ini adalah bahwa perencanaan untuk taman holistik
integratif di pendidikan anak usia dini cukup baik dengan persiapan
program perkebunan, pendanaan dan pengembangan rencana sub-
aktivitas, tetapi mengorganisir bagian kurang efektif dalam
distribusi tugas dan pengaturan jadwal, untuk itu, pelaksanaan arah,
Hasil Penelitian motivasi dan koordinasi yang harus dilakukan serta persiapan untuk
fasilitas. Sehingga, program taman holistik integratif bisa lebih
efektif. Pengawasan taman dari Marsudrini TK dan pemerintah
terkait mengenai program tersebut telah dilakukan namun masih ada
kekurangan tindak lanjut dalam bentuk bimbingan yang diperlukan
dalam pengelolaan produk taman untuk pemenuhan gizi anak-anak,
Kesimpulan Peneliti pendidikan integratif holistik anak usia dini di Marsudirini Fioretti
untuk perencanaan dan tahap pengorganisasian cukup baik tetapi
perlu ditingkatkan oleh pembinaan untuk tanaman lokal yang dapat
ditanam di kebun lahan dan pekerjaan jadwal bagi para pemangku
kepentingan sekolah dan orang tua. Selain itu, pelaksanaannya juga
cukup baik karena telah dilakukan oleh Marsudirini Fioretti TK
meskipun kurangnya bimbingan dan pelatihan untuk berkebun,
pengawasan juga dilakukan baik dari pihak sekolah dan dari
Pemerintah Kabupaten Kupang yang relevan yaitu Dinas
Pendidikan , Departemen Pangan dan Pertanian, UNICEF, dan
Yayasan Alfa Omega. Kunjungan ini juga dilakukan setiap 6 bulan
sekali.

ARTIKEL 4
Nama Peneliti Risna Nur Fajariyah , Atik Choirul Hidajah
Tahun Terbit Publish Tahun 2020
Hubungan Kejadian Stunting dengan Status Imunisasi dan Tinggi
Judul Penelitian
Ibu pada Anak Usia 2-5 Tahun di Indonesia
Penelitian ini bertujuan untuk mengalisis hubungan antara kejadian
Tujuan Penelitian stunting dengan status imunisasi dan tinggi ibu pada anak usia 2-5
tahun
Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara status
imunisasi (p = 0,01; OR =1,78 ; 95% CI = 1.26 <OR< 2.52), tinggi
Hasil Penelitian badan ibu (p = 0,00; OR = 1,41; 95% CI = 1.00 <OR< 1.98)
memiliki hubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 2- 5
tahun.
Status imunisasi dan tinggi ibu memiliki hubungan dengan kejadian
Kesimpulan Peneliti
stunting pada anak usia 2-5 tahun.

ARTIKEL 5
Luh Gede Pradnyawati, Komang Triyani Kartinawati, Dewa Ayu
Nama Peneliti
Putu Ratna Juwita
Tahun Terbit Publish Tahun 2019
Pola asuh makan pada balita stunting di wilaya kerja puskesmas
Judul Penelitian
tegallalang I
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dari
Tujuan Penelitian pengasuhan pola makan pada balita stunting di wilayah kerja
puskesmas Tegallalang I
Hasil ini menunjukkan bahwa pola asuh yang salah dari makan pada
Hasil Penelitian
anak balita memiliki potensi untuk menyebabkan stunting
pengasuhan makan yang salah untuk balita memiliki potensi untuk
menyebabkan stunting. Mengenai pola pemberian ASI eksklusif
pada bayi stuntung di wilayah kerja Puskesmas Tegallalang I,
sebagian besar responden telah diberikan hanya ASI eksklusif untuk
anak-anak di bawah usia 6 bulan tapi menyisihkan frekuensi dalam
Kesimpulan Peneliti
memberikan itu. Selain itu, sebagian besar responden mulai
menyediakan makanan pelengkap untuk ASI untuk balita ketika
mereka berusia 6 bulan mengabaikan kebutuhan gizi mereka,
frekuensi pemberian makan yang benar, jenis makanan yang baik
untuk pertumbuhan dan berbagai makanan.

Anda mungkin juga menyukai