Anda di halaman 1dari 13

MODEL DAN NILAI

PROMOSI KESEHATAN

Oleh :
Ns. Nahrul Hayat, M.Kep
PENGERTIAN MODEL
Model adalah suatu kerangka kerja untuk menyelesaikan
suatu keadaan guna mencapai hasil yang di harapkan.

Model juga dapat diartikan sebagai kerangka berfikir dalam


mempengaruhi orang lain agar sesuai dengan kaidah /
norma kesehatan yang berlaku.

Nilai adalah yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai


apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh
masyarakat.
1. HEALTH BELIEF MODEL(MODEL
KEPERCAYAAN KESEHATAN )

 Model kepercayaan kesehatan (rosenstock, 1974,1977)


sangat dekat dengan bidang pendidikan kesehatan .Model
ini menganggap bahwa perilaku kesehatan merupakan
fungsi dari pengetahuan maupun sikap.
 Menurut model kepercayaan kesehatan (becker,1974,1979)
prilaku di tentukan oleh apakah seseorang Percaya,
menganggap, meyakini efektivitas, tidak mahal, menerima
anjuran.
 Health belief model dapat digunakan untuk mengambil
tindakan kesehatan.
Menurut Health belief model,
perilaku dapat ditentukan oleh:

1. Percaya bahwa mereka rentan terhadap masalah


kesehatan tertentu.
2. Tingkat keseriusan masalah
3. Menyakini keefektivitas tujuan pengobatan dan
pencegahan.
4. Tidak mahal
5. Menerima anjuran untuk mengambil tindakan
kesehatan
Keyakinan atau penilaian dalam upaya
pencegahan yaitu:

A. Ancaman yang
dirasakan dari
sakit atau luka.

B. Pertimbangan
untung dan rugi
2. MODEL TRANSTEORITIK
 MODEL TRANSTEORITIK (Atau “model
bertahap) sesuai namanya, mencoba
menerangkan serta mengukur prilaku
kesehatan dengan tidak bergantung pada
perangkap teoriitik tertentu.
 Penelitian ini mengindentifikasikan 4 tahap
indenpenden:
1. prekontemplasi
2. kontemplasi
3. aksi
4. pemeliharaan
3. MODEL KOMUNIKASI PERSUASI

Model komunikasi atau persuasi (Mc


guire,1964) menengaskan bahwa komunikasi
dapat dipergunakan untuk mengubah sikap dan
prilaku kesehatan yang secara langsung terkait
dalam rantai kausal yang sama.
Efektivitas upaya komunikasi yang diberikan
bergantung pada berbagai input(stimulus)serta
output(tanggapan terhadap stimulus).
4. TEORI PEMAHAMAN SOSIAL
( SOCIAL LEARNING THEORY)

Teori pemahaman sosial menekankan pada


hubungan segitiga antara orang (menyangkut
proses-proses kognitif), prilaku, dan lingkungan
dalam suatu proses deterministik resiprokal (atau
kausalitas resiprokal) (Bandura, 1977:Rotte,1954)
5. MODEL THEORY OF OF REASONED ACTION (TEORI
KEHENDAK PERILAKU)

Teori aksi beralasan (fishbein dan Ajzen, 1975,


1980) menegaskan peran dari niat seseorang dalam
menentukan apakah sebuah perilaku akan terjadi.
Teori ini secara tidak langsung menyatakan bahwa
prilaku pada umumnya mengikuti niat dan tidak
akan pernah terjadi tanpa niat.
6. MODEL CONSEQUENCES
(KONSEKUNSI)
Adalah model peristiwa yang terjadi di
lingkungan yang mengikuti perilaku baik itu
memperkuat, memperlemahkan bahkan
menghentikan perilaku tersebut.
Dimana model consequences ada 3
diantaranya;
1. Positif reinforcement (penguatan yang positif)
2. Negative reinforcement (penguat yang negatif)
3. Punishment (hukuman)
7. TEORI ATRIBUSI
Merupakan teori yang menjelaskan tentang
perilaku seseorang. Apakah perilaku itu
disebabkan oleh faktor disposisional (internal)
misalnya sifat,karakter,sikap ataukah disebabkan
oleh keadaan (ekternal) mislnya tekanan situasi
atau keadaan tertentu yang memaksa seseorang
melakukan perbuatan tertentu.
ADA 3 TEORI ATRIBUSI,YAITU:

a. Distinctiveness (bereaksi terhadap stimulus)


b. Konsistensi (ketetapan dan kemantapan dalam bertindak
c. Konsensus (kesepakatan yang dibuat bersama)
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai