A. PENDAHULUAN
Protection Motivation Theory (PMT) diawali dengan penelitian yang dilakukan oleh
Richard Lazarus yang kemudian dikembangkan oleh Rogers. Rogers (1975) mengembangkan
teori Protection Motivation Theory (PMT) sebagai kerangka untuk memberikan kejelasan
konseptual untuk memahami tentang peringatan yang menakutkan (fear appeals).
Perkembangan awal PMT mejelaskan bahwa peringatan yang menakutkan (fear appeals)
mungkin efektif untuk merubah sikap dan perilaku. Rogers mempunyai alasan yang spesifik
dalam mengembangkan PMT pada tahun 1975 adalah untuk mengidentifikasi variabel kunci
dalam fear appeals sekaligus efek mediasi kognitif-nya. PMT yang didasarkan pada
penelitian
Hovland et al. (1953, dalam Conner & Norman, 2005) yang menyatakan bahwa
terdapat tiga variabel stimulus utama dalam fear appeal, yaitu:
Kemudian pada tahun 1983 muncul revisi terhadap PMT. Teori ini diperluas menjadi
teori yang lebih umum berkaitan dengan dampak komunikasi persuasif, dengan penekanan
pada proses kognitif yang menjembatani perubahan perilaku. Selain itu PMT juga
dikembangkan untuk menyatukan proses mediasi kognitif lain, termasuk persepsi akan
reward dari respon-respon maladaptif, self-efficacy dan respon dari penghargaan
Teori ini telah digunakan dalam penelitian dengan dua bentuk, yaitu:
C. PENDALAMAN TEORI
Protection Motivation Theory adalah sebuah model perilaku sehat yang mendasarkan
perilaku sebagai sebuah fungsi dari threat appraisal (penilaian ancaman) dan coping appraisal
(penilaian penanganan). Penilaian ancaman adalah perkiraan kemungkinan tertular penyakit
(vulnerability) dan perkiraan keseriusan suatu penyakit (severity). Coping appraisal terdiri
dari efficacy respons dan self-efficacy. Efficacy respons adalah harapan individu yang
melakukan rekomendasi dapat menghilangkan ancaman. Self-efficacy adalah kepercayaan
pada kemampuan seseorang untuk melakukan tindakan khusus yang diharapkan dengan baik.
Motivasi Perlindungan adalah sebuah variabel mediasi yang berfungsi untuk membangkitkan,
mempertahankan dan melakukan sebuah perilaku yang melindungi kesehatan secara
langsung.
Sebuah informasi yang mengandung pesan ancaman dari suatu keadaan akan dapat
mengubah perilaku seseorang. Sebab informasi tersebut akan menimbulkan ketakutan dan
kekhawatiran pada diri seseorang. Ketakutan dan kekhawatiran tersebut menimbulkan
motivasi pada dirinya. Motivasi tersebut bertujuan untuk memproteksi dirinya agar terhindar
dari keadaan bahaya yang disampaikan dengan menurunkan kondisi emosional yang tidak
menyenangkan. Jika saran untuk berperilaku dapat menurunkan ketakutan, maka perilaku
tersebut akan diperkuat dan kemungkinan untuk melakukan perilaku di masa yang akan
datang akan meningkat. Tetapi jika saran tersebut tidak menurunkan ketakutan atau tidak ada
saran untuk melakukan perilaku, maka akan menimbulkan respon maladaptif, seperti
menghindar atau menyangkal, akan digunakan untuk menurunkan tingkat ketakutan. Jadi
menurut PMT, seseorang berintensi melakukan sesuatu karena memiliki motivasi untuk
melindungi dirinya.
SEVERITY
Persepsi bahwa Kolesterol
adalah suatu penyakit yang
serius
Niat untuk
Vulnerability Perilaku pola
mengubah
Persepsi bahwa kemungkinan makan yang
pola makan
Kolesterol tinggi sehat
sehat
Response effectiveness
Keyakinan bahwa merubah
pola makan akan
meningkatkan kesehatan
Self-efficacy
Keyakinan bahwa saya dapat
merubah pola makan
Dalam sebuah studi dijelaskan bahwa threat appraisal dalam PMT adalah yang terkait
dengan pengalaman-pengalaman jangka pendek atau yang saat itu terjadi seperti gerak
terbatas atau rasa sakit yang langsung dirasakan jika tidak berperilaku sehat, bukan
konsekuensi jangka panjangnya. Konteks tersebut berbeda dan tidak sesuai dengan kondisi
medis lainnya, dimana pasien mungkin tidak mengalami kejadian berbahaya yang langsung
terdiagnosa atau konsekuensinya berjangka panjang dan tidak langsung. Dalam hal ini PMT
kurang dapat dihasilkan. Dengan konsekuensi jangka panjang, otomatis rehabilitasi akan
lebih lama, maka seseorang cenderung fokus dan mengutamakan hal lain daripada
pengobatan.
PMT juga dikritik karena mengasumsikan bahwa individu adalah prosesor informasi
yang sadar. Tetapi hal tersebut tidak bisa dihubungkan dengan kebiasaan, dan tidak juga
memasukkan pengaruh faktor sosial dan lingkungan di dalamnya.
F. DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.dinus.ac.id/6345/1/11._PROTECTION_MOTIVATION_THEORY_nj.pdf
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-teori-protection-motivation/4387/2
G. BIODATA PENULIS
Richard Lazarus
Carl Rogers
Kebangsaan : United States, Amerika
Tanggal lahir : 8 Januari 1902, Oak Park, Illinois, United States.