Anda di halaman 1dari 22

PENDIDIKAN DAN PROMOSI KESEHATAN

Nina Sarasnita, S.KM., M.PH


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YOGYAKARTA
SESI 13

MODEL DALAM
PROMOSI KESEHATAN

https://books.google.co.id/books?id=W3yMDwAAQBAJ&pg=PT69&dq=MODEL+DALAM+PROMOSI+KESEHATAN&hl=ban&sa=X&ved=0ah
UKEwj1xbbllv7oAhVi7HMBHSG7BWAQ6AEITDAF#v=onepage&q=MODEL%20DALAM%20PROMOSI%20KESEHATAN&f=false
PENGERTIAN MODEL
 Model adalah sebuah gambaran deskriptif dari sebuah
praktik bermutuyang mewakili sesuatu hal nyata.
 Model dalam keperawatan adalah aplikasi struktur
keperawatan yang memungkinkan seorang perawat untuk
menerapkannya sebagai cara mereka bekerja.
 Model praktik keperawatan didasarkan isi dari teori dan
konsep praktik.
 Teori dan konsep mencerminkan filosofi, nilai dan
keyakinan tentang manusia.
 Banyak model yang dikembangkan dapat mempengaruhi
kesehatan serta memperbaiki intervensi pencegahan dan
promosi kesehatan.
 Pendekatan model kesehatan terapan dapat menjadi dasar
untuk kegiatan-kegiatan promosi kesehatan seperti:
1. Health Belief Model (HBM)
2. Transteoritical Model (TTM)
3. Teori sebab akibat
4. Teori transaksional stres dan koping
5. Aplikasi model transaksional dari stres dan koping
1. Health Belief Model (HBM)
 Health belief model/model keyakinan kesehatan
dikembangkan sejak 1950 oleh kelompok ahli psikologi
sosial dalam pelayanan kesehatan masyarakat Amerika.
 Model ini digunakan untuk menjelaskan kegagalan
partisipasi masyarakat secara luas dalam program
pencegahan atau deteksi penyakit.
 Model ini juga sering dipertimbangkan sebagai kerangka
utama perilaku kesehatan yang dimulai dari pertimbangan
orang-orang tentang kesehatan.
 Selain itu, model keyakinan kesehatan digunakan untuk
mengidentifikasi prioritas beberapa faktor penting yang
berdampak terhahap pengambilan keputusan secara rasional
dalam situasi yang tidak menentu.
 Model keyakinan kesehatan merupakan model kognitif yang
digunakan untuk meramalkan perilaku peningkatan kesehatan.
 Menurut model keyakinan kesehatan, tindakan pencegahan
yang mungkin dilakukan seseorang dipengaruhi secara langsung
dari hasil dua keyakinan atau penilaian kesehatan antara lain
ancaman yang dirasakan setara dengan penilaian terhadap
keuntungan dan kerugian.
 Ancaman yang dirasakan dari sakit atau luka mengacu
pada sejauh mana seseorang berpikir bahwa penyakit atau
rasa sakit benar-benar mengancam dirinya.
 Jika ancaman meningkat, maka perilaku pencegahan juga
akan meningkat.
 Penilaian tentang ancaman berdasar pada kerentanan dan
derajat keparahan yang dirasakan.
 Ancaman dan pertimbangan keuntungan dan kerugian dipengaruhi
oleh berbagai variabel, yaitu:
1. Variabel demografi (umur, jenis kelamin, dan latar belakang
budaya)
2. Variabel sosiopsikologis (kepribadian, tingkatan sosial, dan tekanan
sosial)
3. Variabel struktural (pengetahuan dan pengalaman sebelumnya)

 Sebagai contoh:
1. Orang tua dan remaja akan memandang penyakit jantung atau
kanker secara berbeda.
2. Sikap orang yang sudah memiliki pengalaman terhadap penyakit
tertentu akan berbeda dibandingkan orang yang tidak memiliki
pengalaman ini.
2. Transteoritical Model (TTM)
 Model transteoritical adalah suatu model yang diterapkan untuk
menilai kesiapan seseorang individu untuk bertindak atas perilaku
sehat yang baru dan memberikan strategi atau proses perubahan
untuk memandu setiap individu melalui tahapan perubahan untuk
bertindak dalam pemeliharaan kesehatan.
 Sejarah dan inti konstruksi model James O. Prochasta, dkk.
Mengembangkan TTM berdasarkan analisis teori yang berbeda dari
psikoterapi.
 Model ini terdiri atas 4 variabel, yaitu:
1. Prasyarat untuk terapi
2. Proses perubahan
3. Isi harus diubah
4. Hubungan terapeutik
 Model transteoritical disempurnakan oleh prochasta
berdasarkan penelitian yang mereka publikasikan dalam
peer review jurnal dan bukunya terdiri atas 5 konstruksi
yaitu:
1. Tahapan perubahan
2. Proses-proses perubahan
3. Keseimbangan keputusan
4. Keberhasilan diri
5. Godaan atau percobaan
 Model perubahan ini adalah sebuah proses yang
melibatkan kemajuan melalui enam tahap:
1. Tahap percobaan
2. Prekontemplasi yaitu orang tidak berniat mengambil
tindakan dimasa mendatang (biasanya diukur selama
enam bulan berikutnya).
3. Kontemplasi yaitu orang berniat untuk berubah dalam
enam bulan mendatang.
4. Persiapan yaitu orang yang berniat mengambil tindakan
dalam waktu dekat, biasanya diukur sebagai bulan
berikutnya.
5. Pemutusan yaitu individu tidak memiliki godaan dan
memiliki keberhasilan dari 100% dimana mereka yakin
tidak akan kembali pada kebiasan lama mereka yang tidak
sehat sebagai cara untuk mengatasi.
6. Proses perubahan adalah kegiatan rahasia dan terbuka
yang digunakan orang untuk maju melalui beberapa tahap.
3. Teori sebab akibat
 Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi dan dalil
yang saling berhubungan secara umum teori merupakan analisis
hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada
sekumpulan fakta.
 Pada teori sebab akibat apa yang dialami manusia pasti ada
penyebabnya.
 Pengetahuan tentang sebab akibat mampu mendorong
seseorang untuk bertindak hati-hati dan fokus terhadap akibat.
 Teori ilmiah dari berbagai lapangan ilmu secara umum sangat
bergantung pada hukum sebab akibat (kausalitas).
 Kausalitas terkait erat dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Prinsip pertama: setiap kondisi (akibat) pasti mempunyai
sebab.
2. Prinsip kedua: menjelaskan bahwa akibat tidak mungkin
terpisah dari sebab, jika ada sebab maka ada akibat dan
begitu sebaliknya.
3. Prinsip ketiga: hukum keselarasan antara sebab dan akibat
yang ada pada setiap himpunan secara esensial harus selaras
dengan sebab dan akibat di alam.
 Teori sebab akibat dalam promosi kesehatan tentunya
akan menjadi jelas ketika memahami hukum sebab akibat
tersebut.
 Aplikasi sebab akibat dalam promosi kesehatan memberi
penekanan pada petugas kesehatan bahwa suatu penyakit
yang terjadi pasti ada penyebabnya.
Sebelum lanjut pada teori berikutnya, beberapa hal yang harus kita pahami
terkait stres dan koping.
 Stres adalah suatu kondisi atau keadaan tubuh yang
terganggu karena tekanan psikologi.
 Biasanya stres dikaitkan bukan karena penyakit fisik tetapi
lebih mengenai kejiwaan.
 Banyak hal yang memicu stres, seperti: rasa khawatir, kesal,
keletihan, frustasi, perasaan tertekan, kesedihan, pekerjaan
yang berlebihan, sindrom permenstruasi (PMS), fokus yang
berlebihan pada suatu hal, perasaan bingung, berduka cita,
dan juga rasa takut.
 Stresor adalah keadaan yang diakibatkan oleh lingkungan
internal atau eksternal sehingga mempengaruhi tindakan
kesejahteraan dan membutuhkan kesehatan fisik maupun
psikologis untuk mengembalikan keseimbangan.
 Koping (kemahiran bertahan) adalah menstabilkan faktor yang
dapat membantu individu mempertahankan adaptasi
psikolososial selama periode menegangkan.
 Koping meliputi perilaku kognitif dan upaya mengurangi atau
menghilangkan stres terkait kondisi dan tekanan emosional.
 Ada dua cara menghadapi stres:
1. Respon berfokus pada masalah yaitu respon diarahkan
pada peristiwa eksternal. Stres dihilangkan atau
dikurangi dengan memecahkan atau mengendalikan
masalah.
2. Respon berfokus pada emosi yaitu respon diarahkan
pada reaksi emosional dari peristiwa dan cenderung
digunakan untuk menangani masalah-masalah yang tidak
terkendali.
4. Teori transaksional stres dan koping
 Model transaksional dari stres dan koping adalah suatu
kerangka kerja untuk mengevaluasi proses mengatasi peristiwa
stres.
 Pengalaman stres ditafsirkan sebagai transaksi orang dengan
lingkungannya. Transaksi ini bergantung pada dampak dari
stresor eksternal.
 Glenz, dkk. melakukan survei, eksperimen dan kuasi
eksperimen terhadap teknik terapi untuk memperkuat
teorinya yang mengembangkan kesadaran dan kontrol
tanggapan pada stres, yaitu:
1. Biofeedback adalah salah satu teknik mengurangi stres dan
ketegangan dalam menanggapi situasi sehari-hari.
2. Teknik relaksasi mengunakan stimulus mental yang konstan ,
sikap pasif, dan lingkungan yang tenang.
3. Teknik relaksasi yang umum digunakan adalah relaksasi
pelatihan, hipnotis, dan yoga.
4. Visual citra adalah teknik yang digunakan untuk meningkatkan
suasana hati seseorang dan meningkatkan keterampilan koping,
misalnya dengan memvisualisasikan pertahanan antibodi
menghancurkan sel tumor.
5. Aplikasi model transaksional dari stres dan
koping
 Aplikasi ini berguna untuk promosi kesehatan dan pencegahan
penyakit.
 Pengaruh stres pada setiap orang tidak semua sama.
 Faktor penting dalam mengatasi stres adalah mengetahui hal
yang mempengaruhinya dan bagaimana mereka mencari
perawatan medis atau dukungan sosial pada orang profesional.
 Untuk mengatasi stres, dapat menggunakan strategi masalah
yang berfokus pada koping, emosi yang berfokus pada koping,
dan makna berbasis koping.
Thank You
see you next week

Anda mungkin juga menyukai