Disusun oleh :
Nama: Rantini Wahyuni
Npm: 121051320122019
S1 FAKULITAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA
2023
1. LATAR BELAKANG
2. PSIKOLOGI KESEHATAN
A. Model Biopsikososial
Model biopsikososial ternyata dapat diterapkan pada psikologi kesehatan juga,
karena psikologi kesehatan menggabungkan faktor biologis, psikologis dan sosial
pada kesehatan (Alford, 2007).
1. Sebelum kontemplasi
2. Kontemplasi
3. Persiapan/determinasi
4. Tindakan/kekuatan kehendak
5. Dan, mempertahankan.
B. Motivasi
C. Keyakinan Religius
Motivasi dapat menjadi kekuatan yang besar untuk perubahan hidup positif.
Namun, bagaimana dengan perilaku yang tidak terlalu positif ----- seperti minum terlalu
banyak, merokok, dan melakukan seks tidak aman? Apakah perilaku-perilaku ini juga
dimotivasi? Psikolog kesehatan telah menyadari bahwa memahami motif dibalik perilaku
tidak sehat dapat menjadi penting untuk memahami, mengubah, dan mencegah perilaku-
perilaku ini.
A.Memahami motif dibalik perilaku tidak sehat dapat menjadi penting ntuk
memahami, mencegah perilaku-perilaku ini.
Motivasi telah dipelajari pada berbagai variasi perilaku yang tidak sehat.
Bahkan, perilaku yang tampaknya sangat merusak tubuh (merokok, seks tidak aman)
dapat dimengerti sebagai produk dari motivasi (Cooper, et al, 2006; Gynther, et al,
1999). Meskipun kita telah memusatkan diri pada dewasa muda, memerhatikan motif
yang mendorong perilaku tidak sehat juga dapat dilakukan pada siapa pun, padaumur
atau tahap kehidupan manapun.
Dalam bagian ini, kita akan melihat lima peristiwa kehidupan, untuk Anda,
secara pribadi dapat disebabkan oleh beberapa perubahan: Manajemen Stres, Aktivitas
Fisik, Makan, Merokok, dan Interkasi Seksual.
A. MENGENDALIKAN STRES
· Jika usaha seluruh tubuh untuk melawan stres gagal dan stres tetap ada,
individu akan masuk ke tahap keletihan. Pada titik ini, kerusakan pada tubuh
mulai mengambil alih-seseorang mungkin akan pingsan karena keletihan dan
kerentanan terhadap penyakit meningkat. Kerusakan yang serius dan
permanen dapat terjadi pada tubuh, seperti serangan jantung atau bahkan
kematian, dapat muncul pada tahap ini.
Sistem kekebalan tubuh dan sistem saraf pusat memiliki kesamaan dalam hal
menerima, mengenali, dan menyatukan sinyal dari lingkungan eksternal (Sternberg &
Gold, 1996). Sistemsaraf pusat dan sistem kekebalan tubuh keduanya memiliki
elemen “sensoris”, yang menerima informasi dari lingkungan dan bagian lain dari
tubuh, elemen “motor”, yang membawa respons yang sepantasnya.kedua sistem juga
bergantung pada mediator kimia untuk komunikasi. Hormon utama yang digunakan
bersama oleh sistem kekebalan tubuh dan sistem saraf pusat adalah hormon pelepas
kortikotropin (corticotropin-releasing hormone---CRH) yang di produksi dalam
hipotamulus yang menyatukan stres dan respons kekebalan.
Contohnya, pada penderita HIV maupun KANKER yang sebenarnya relatif masih
sehat, stresor akut diasosiasikan dengan fungsi kekebalan tubuh yang lebih lemah
(Gasser & Raulet, 2006).
b) Stresor Kronis (stres yang berkepanjangan) diasosiasikan dengan semakin
menurunnya respons kekebalan tubuh dari pada adaptasi. Stres kronis telah
ditunjukkan dapat mengambil ahli kemampuan alami tubuh untuk melawan
penyakit.
Reaksi internal tubuh terhadap stres bukan satu-satunya risiko. Orang yang
hidup dalamkeadaan stres kronis lebih mungkin merokok, makan berlebihan, dan
menghindari olahraga. Semua perilaku yang berkaitan dengan stres ini berhubungan
dengan berkembangnya penyakit kardiovaskular (Khan, etal, 2006). Ketika seseorang
tidak dapat memanejemen stresnya sendirian, terdapat program manajemen stres
sebagai sumber pertolongan.
B. MANEJEMEN STRES
Hampir setiap hari kita diingatkan bahwa stres tidak baik untuk kesehatan
kita. “HINDARI STRES” mungkin merupakan resep yang baik, namun hidup ini
penuh dengan pengalaman yang berpotensi menimbulkan stres, seperti mengerjakan
ujian, menghadapi konflik di tempat kerja, dan berdebat dengan teman maupun
keluarga.
C. AKTIVITAS FISIK
Gaya hidup santai / menetap (yaitu, gaya hidup yang meliputi sedikit aktivitas
fisik, jika ada) diasosiasikan dengan setidaknya 17 penyakit yang berbeda-beda,
meliputi; diabetes, osteoporosis, penyakit jantung dan udsus besar, kanker payudara
dan ovum (WHO, 2007).
Aktivitas apa pun yang mengeluarkan energi fisik dapat menjadi bagian dari
gaya hidup sehat. Satu hasil penelitian akhir-akhir ini, menemukan bahwa orang
dewasa yang lebih banyak mengeluarkan energi pada aktivitas sehari-hari, akan lebih
lama kemungkinan hidupnya (Manini, et al,2006). Tips untuk meningkatkan level
aktivitas seseorang mulai dari membuat perubahan kecil dalam kehidupan sehari-hari,
yaitu memasukkan aktivitas fisik kedalamnya (seperti berjalan, dari pada menyetir
mobil kekampus); mencoba menemukan variasi aktivitas yang menyenangkan bagi
diri kita;menemukan pasangan olahraga, dan mengganti acara nonton TV dengan
berolahraga. Tetap memerhatikan kemajuan diri akan menolong individu untuk
memonitor kemajuan tujuannya.
Menjadi aktif secara fisik adalah seperti menabung energi ke dalam sebuah
akun bank kesejahteraan. Aktivitas meningkatnya kesejahteraan fisik dan memberi
kita kemampuan untuk menghadapi potensial stresor dengan lebih berenergi (Fahey,
Insel, & Roth, 2007).
Aktivitas apapun yang mengeluarkan energi fisik dapat menjadi bagian dari
gaya hidup sehat. Hal ini dapat berarti sesederhana naik tangga daripada
menggunakan lift, berjalan atau bersepea ke sekolah daripada menyetir, pergi bermain
seluncur es daripada pergi nonton, atau berdiri dan menari daripada hanya duduk saja
di bar. Satu hasil penelitian akhir-akhir ini menemukan bahwa orang dewasa yang
lebih banyak mengeluarkan energi pada aktivitas sehari-hari, akan lebih lama
kemungkinan hidupnya (Manini, et al, 2006).
Aktivitas fisik adalah sumber utama dari kesejahteraan fisik dan psikologis.
Salah satu jenis aktivitas fisik ialah olahraga. Olahraga (exercise) biasanya mengacu
pada aktivitas terstuktur yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan. Bahkan,
seekor babi mendapatkan keuntungan dari berolahraga. Eksperimen babi yang ber-
joggingmenyingkap efek dramatis dari olahraga terhadap kesehatan. Pada satu
investigasi, sekelompok babi dilatih untuk lari mendekati 100 mil per minggu (Bloor
dan White, 19983). Kemudian para peneiti mengecilkan arteri yang menyalurkan
darah ke jantung babi. Jantung dari babi yang berlari telah membentuk jalur lain untuk
suplai darah, dan 42 persen dari jaringan jantung diselamatkan, dibandingkan dengan
hanya 17 persen dari kelompok kontrol yang tidak melakukan jogging.
Berhenti Merokok
Meskipun sulit untuk berhenti pada awalnya, berhenti merokok dapat dicapai.
Praktik seks yang aman merupakan aspek lain dari perilaku sehat yang
menjadi perhatian psikolog kesehatan. Penggunaan kondom adalah satu cara untuk
mencegah baik kehamilan yang tidak di inginkan maupun STI.
Terapi obat belakangan ini telah membuat orang mulai berpikir tentang HIV
sebagai kondisi kronis daripada kondisi kematian. Respons terhadap perawatan sangat
bervariasi, dan tetap bertahan untuk mengonsumsi ‘pesta obat’ untuk melawan HIV
dapat menjadi sesuatu yang menantang. Perawatannya dikenal dengan nama HAART
(Highly Active Antiretroviral Therapy). Perawatan ini membutuhkan 6-22 pil setiap
hari, meskipun baru-baru ini FDA telah menyetujui perawatan. 1 pil perhari untuk
HIV (Laurance, 2006). Efek sampingnya bervariasi dan dapat meliputi deposit lemak
di bagian punggung badan perut.
Tidak ada perkiraan pasti untuk ekspetasi hidup dari seseorang yang menderita
HIV-positif karena pengobatan telah menjadi lebih baik saat ini, bagaimanapun HIV
tetap menjadi infeksi yang belum dapat disembuhkan secara totak yang secara tragis
dapat mengantar orang ke kematian dini.
· kontak seksual
· kontak lain secara langsung seperti luka atau selaput lendir dengan darah
dan cairan seksual
· transfusi darah.
Meskipun psikologi positif terkadang dianggap sebagai hal yang baru, namun
secara bekerja dimana kita harus mulai dari fungsi terlebih dahulu, dan mempelajari
apa yang bekerja dengan baik. Sebelum memutuskan apa yang tidak baik adalah cara
bekerja typical psikologi pada umumnya: kita mulai dengan mata dan hidung yang
berfungsi, untuk mempelajari penglihatan dan pendengaran sebagai contoh. Oleh
karena itu, psikologi positif sebenarnya hanyalah psikologi tua yang datar.
3. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
King A Laura. 2010. Psikologi Umum, Buku 2. Jakarta : Salemba Humanika.