PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stres adalah reaksi alami tubuh untuk mempertahankan diri dari tekanan
secara psikis. Tubuh manusia dirancang khusus agar bisa merasakan dan
merespon gangguan psikis ini. Tujuannya agar manusia tetap waspada dan siap
untuk menghindari bahaya. Kondisi ini jika berlangsung lama akan menimbulkan
perasaancemas, takut dan tegang (Wijono, 2006). Stres tidak dapat dipisahkan
dari setiap aspek kehidupan. Stres dapat dialami oleh siapa saja dan memiliki
implikasi negatif jika berakumulasi dalam kehidupan individu tanpa solusi yang
dan negatif. Menurut Selye (1956 dalamWikaningtyas, 2007), terdapat dua jenis
stress, yaitu eustress, stress yang mempunyai dampak positif bagi kehidupan
seseorang, dan distress, stress yang dapat membawa dampak negative bagi
seseorang. Salah satu dampak positif dari stres adalah meningkatnya motivasi
banyak dampak negatif dari stres, diantaranya adalah berbagai penyakit seperti
hipertensi dan perdarahan ulkus, serta gejala psikopatologis seperti depresi dan
anxiety. Selain itu, stress juga diasosiasikan sebagai penyebab naiknya angka
1
kematian pada populasi umum (Roohafzah, dkk, 2007 dalam Wikaningtiyas ,
2007).
Menurut survey yang dilakukan oleh Jones, Huxtable dan Price (dalam
Wikangtyias, 2007) di Inggris, jumlah orang yang menderita stress naik dua kali
lipat dari jumlah yang ada pada tahun 1990an, yaitu menjadi sekitar 500.000
orang. Semakin banyaknya orang yang mengalami stress khususnya stress kerja
dapat diakibatkan oleh adanya kemajuan dalam berbagai bidang, seperti bidang
ekonomi dan teknologi. Hal ini dikarenakan oleh adanya persaingan yang semakin
ketat dalam dunia usaha, yang secara tidak langsung memberikan beban kerja atau
menuntut lebih banyak kepada pekerja. Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian
dari Jones, dkk (dalam Wikaningtyas, 2007) yang menunjukkan bahwa tingkat
stress yang dialami oleh pekerja di bidang keuangan dua kali lipat lebih tinggi dari
pengobatan medis yang syarat akan efek samping dari penggunaan obat yang
dapat merusak hati dan ginjal jika digunakan dalam jangka panjang, masyarakat
Hipnoterapi merupakan salah satu metode yang terbukti dan sangat efektif
untuk mengatasi stres. Memang ada beberapa metode yang selain hipnoterapi
yang digunakan untuk mengatasi stres tapi kurang efektif dan butuh waktu yang
2
lama untuk bisa merasakan perubahan yang signifikan. Kurang efektif karena
metode yang lain tidak menyentuh akar permasalahan dan hanya bermain di level
pikiran sadar. Padahal sumber stres pada seseorang itu tersimpan di pikiran bawah
peserta dalam bentuk CD atau file MP3 yang tersedia untuk di-download
di sebuah studio suara profesional dengan teks dibaca oleh seorang profesional
dengan syarat tidak menggunakan rekaman saat mengemudi atau selama lainnya
hipnoterapi, yaitu pre induksi, induksi, deep level test sampai partisipan merasa
stress masing-masing partisipan dengan hasil dari 56 orang partisipan denga stress
3
Mermelstein, 1983), setelah menjalani self hypnotherapy hamper 74,5 % stress
teratasi (normal).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Stres
1. Pengertian
individu dengan stimulus yang membuat stres; semua sebagai suatu sistem
khusus agar bisa merasakan dan merespon gangguan psikis ini. Tujuannya
agar manusia tetap waspada dan siap untuk menghindari bahaya. Kondisi
ini jika berlangsung lama akan menimbulkan perasaan cemas, takut dan
tegang.
5
dipersepsikan oleh individu sebagai sesuatu yang melebih kemampuan nya
2. Jenis-jenis stres
Quick dan Quick (1984) dan Hans Selye dalam Girdano (2005)
mengatakan bahwa terdapat dua jenis stres, yaitu eustres dan distres.
a. Eustres, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat,
menantang.
b. Distres, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat,
6
seseorang mengalami distres, orang tersebut akan cenderung bereaksi
maksimal.
3. Sumber stres
kondisi stres dapat terjadi setiap saat selama hidup berlangsung. Menurut
a. Diri individu
Hal ini berkaitan dengan adanya konflik. Menurut Miller dalam Sarafino
1) Approach-approach Conflict
Muncul ketika kita tertarik terhadap dua tujuan yang sama-sama baik.
2) Avoidance-avoidance Conflict
Muncul ketika kita dihadapkan pada satu pilihan antara dua situasi
7
untuk menunda atau menghindar dari keputusan tersebut. Oleh karena
3) Approach-avoidance Conflict
Muncul ketika kita melihat kondisi yang menarik dan tidak menarik
berhenti.
b. Keluarga
hadirnya anggota baru, perceraian dan adanya keluarga yang sakit, cacat, dan
kematian
c. Komunitas/masyarakat
4. Gejala Stres
8
marah, dan dendam (kebencian), sensitif dan hyperreactivity, memendam
gangguan dari kondisi yang ada, gangguan pada kulit, sakit kepala, sakit
9
menyetir dengan tidak hati-hati dan berjudi, meningkatnya agresivitas,
yang dialami seseorang. Tingkatan stres ini bisa diukur dengan banyak
terdiri dari 42 item dan Depression Anxiety Stres Scale 21 terdiri dari 21
mengenai status emosional, tetapi untuk proses yang lebih lanjut untuk
DASS dapat digunakan baik itu oleh kelompok atau individu untuk tujuan
10
fisik, emosi/psikologis, dan perilaku. Jumlah skor dari pernyataan item
90-119 (berat); >120 (Sangat berat) (Lovibond & Lovibond, 1995 dalam
USU pers).
Selain itu, ada juga skala-skala lain yang bisa digunakan seperti
digunakan sebagai instrument untuk mendeteksi stres dan tahap stres dan
Pers).
B. Hipnoterapi
1. Defenisi
dan perilaku. Hipnoterapi dapat juga dikatakan sebagai suatu teknik terapi
11
hipnosis). Penggunaan hipnosis untuk terapi disebut hipnoterapi,
ketika klien sedang berada dalam keadaan relaksasi yang mendalam dan
memasuki alam bawah sadarnya. Pikiran sadar adalah proses mental yang
dalam memori, menganalisis data yang baru masuk, dan memutuskan data
pikiran bawah sadar berfungsi jauh lebih kompleks. Organ tubuh, nilai-
12
Antara kondisi sadar dan bawah sadar ada sebuah filter mental
pikiran bawah sadar dari ide, informasi, sugesti atau bentuk pikiran lain
sadar. Individu yang berada dalam kondisi sadar menjadi sulit untuk
gelombang otak turun dan tercipta kondisi relaksasi, critical area tersebut
melemah dan sugesti yang diberikan oleh terapis akan lebih mudah
yang membawa klien pada kondisi relaks. Pada proses ini peran seorang
berkomunkasi dengan alam bawah sadar klien. Saat klien menjadi relaks,
13
atensi menjadi semakin terpusat pada terapis dan sugesti yang diberikan
menjadi semakin kuat dan terasa nyata bagi klien, misalnya gambaran
mental mengenai sebuah tempat yang disukai klien menjadi sangat nyata
2005).
suasana hati (mood), perasaan, emosi dan memori klien (Gunawan, 2005).
14
cara ini, klien masuk ke dalam proses mentalnya sendiri sembari
emosi-emosi positif.
gambaran mental klien menjadi lebih hidup. Ini dapat dicapai bila
15
Tempat seperti ini dibutuhkan klien ketika terapis ingin
sesi-sesi berikutnya.
4. Tahap-Tahap Hipnoterapi
a. Pre-induksi
16
teknik seperti observasi dan wawancara. Hal tersebut sangat penting guna
klien.
b. Induksi
terapis dalam membawa klien menuju tidur hipnotik, dalam kata lain
pemandu jalan menuju trance. Hal ini dilakukan dengan cara membuat
dapat digunakan dengan atau tanpa iringan musik. Fungsi musik adalah
Induksi atau proses mengantar klien ke dalam tidur hipnotik (trans) bisa
berjalan cepat atau lama. Semua itu tergantung pada sugestabilitas klien.
17
1) Permulaan: untuk mengawali induksi, bentuk yang paling sering
bahu, lengan, tangan, dada, punggung, perut, paha, betis, dan kaki.
18
c. Depth Level Test
Proses depth level test merupakan tes untuk melihat seberapa jauh
pada sugesti terapi yang diberikan pada klien. Depth level test sangat
sesuatu yang secara sadar hal tersebut sangat tidak masuk akal.
d. Sugesti
bawah sadar klien. Sugesti merupkan tahapan inti dari sebuah proses
dapat bertahan atau dapat menjadi “nilai baru” bagi klien walaupun telah
e. Termination
Sesudah memberikan posthypnotic suggestion, terapis
klien merasa pusing. Cara yang paling umum adalah dengan menghitung
19
dari satu sampai tiga atau lima dan pada hitung terakhir terapis
20
BAB III
PEMBAHASAN
pengobatan atau terapi sulit menjangkau sumber masalah ini, yaitu pikiran
atau lebih tepatnya pikiran bawah sadar. Pengaruh pikiran bawah sadar
terhadap diri kita adalah 9 kali lebih kuat dibandingkan pikiran sadar. Itulah
mengapa banyak orang yang sulit berubah meskipun secara sadar mereka
sadar dan bawah sadar, maka pikiran bawah sadar selalu menjadi
pemenangnya.
21
2. Pelatihan dan workshop untuk hipnoterapi masih terlalu mahal, sehingga
farmakologis.
menjalani terapi.
mengalami rasa cemas. cara yang baik dan efektif adalah dengan cara
b. Gangguan Psikosomatis
atau keluhan ini terjadi bila seseorang ada gangguan pada kejiwaannya,
22
kecemasan, stress, depresi, emosi tidak stabil, konflik, dll). Kelainan
yang dialami oleh masing -masing orang beda - beda. Bisaanya berupa
pegal, nyeri otot, diare. Tapi kadang juga terjadi keluhan yang tampak
kelainan fisik dan seringkali dalam pemeriksaan fisik atau lab tidak
dijumpai kelainan.
pikiran bawah sadar klien terhadap kondisi psikis yang bersifat negatif.
23
d. Hipnoslimming
Banyak sekali usaha yang dilakukan oleh orang - orang untuk dapat
muncul dorongan dari diri klien untuk mengubah pola makan dan rajin
berolah raga.
kecemasan.
24
3) Vaginismus, merupakan berkontraksinya otot - otot vagina yang
dalam gairah seksual. Bisa terjadi akibat dari perkawinan yang tak
Banda Aceh. Tahun 2004 terjadi bencana besar Tsunami yang menimbulkan
efek baik untuk infrastruktur, fisik, materi termasuk psikologis. Menurut Basar
25
masyarakat pada waktu itu, termasuk mengembalikan keceriaan anak-anak
cacat (
E. Penelitian terkait
1. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Wahida dan Zulfa Khusniyah yang
relaksasi dan dilakukan uji sugestifitas serta induksi di dapatkan hasil pasa
mengelami nyeri sendi dengan skala sedang (range 1-10) dan pada
26
artinya ada penurunan signifikan skala nyeri sedangkan pada kelompok
control diperoleh nilai rata-rata 3,75 dengan SD 1,28 ada penurunan tetapi
2. Hasil penelitian Bayu Hendrayanto, Aat Sriati dan Nita Fitriana tahun
dengan stress normal (53,33%), tingkat stress rendah( 40%) dan stress
27
Poliklinik Penyakit Kulit dan Kelamin RSDM Surakarta” menggunakan
(75,55%) karena gatal dan cemas ringan (24,55%) dan normal (0%),
Isuue No.4 oleh Sahron Cavill, NZ-Clinical and Post Life Hypnotherapist
alkohol dan merokok tapi tidak menghilangkan rasa cemas yang dirasakan.
28
kenyamanannya yaitu dalam jangka waktu tiga bulan klien
Saya merasa sukacita! Saya tidak merasa kecemasan lagi dan saya akan
mencari pria yang lebih baik Hidupku sangat berbeda sekarang, dan saya
1. Pre Induksi
2. Induksi
29
b. Relaksasi sistematik: titik-titik yang umumnya dibuat rileks adalah
30
e. Metode bertahap: subjek ini dibangunkan kembali setiap kali ia
31
PROSES HIPNOSIS BRAIN WAVE
Induksi
Alpha
Depth Level Test
Theta
Post Hypnotic
Suggestion
Terminasi
Beta
5. Terminasi
sugesti yang positif yang akan membuat tubuh subjek lebih segar
32
dan rileks, kemudian diikuti bebrapa regresi untuk membawa
33
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
tetap waspada dan siap untuk menghindari bahaya. Kondisi ini jika
menggunakan hipnotis.
B. Saran
34
DAFTAR PUSTAKA
35