Anda di halaman 1dari 3

DESKRIPSI DARI PAPARAN SETRES

A. PENDAHULUAN
Manusia merupakan sebuah sistem kesatuan yang terdiri dari sistem dan sub sistem.
Kesatuan ini harus dikendalikan secara terpadu untuk menjaga agar tetap berada dalam
keseimbangan yang dinamis. Proses menjaga keseimbangan ini disebut homoestatis.
Stres terjadi karena adanya ancaman terhadap keseimbangan ini, kecenderungan
manusia melawan stres itu tidak lain agar keseimbangan tetap terjaga. Respon atas stres
ini dikenal dengan adaptasi, adaptasi harus diawali dan dilakukan secara cepat dan tepat
agar diperoleh perbaikan dan pemulihan yang optimal dengan cara yang efektif dan
efisien. Kegagalan dalam memberi respon pada stres akan berdampak negatif terhadap
konsekuensi biologis bagi penderita. Stres yang terjadi selama masa hidup dapat
memiliki efek kumulatif pada kesehatan. (Lorent, 2017)
Setiap individu atau kelompok mempunyai respon yang berbeda terhadap situasi
stres. Ada individu yang sudah terkena stres ketika menghadapi peristiwa ringan,di lain
pihak ada individu yang tenang dalam menghadapi stres yang sama, terutama karena
mereka mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam menghadapi stres.(Patimah,
2016)
Stres merupakan suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses
berfikir dan kondisi seseorang dimana ia terpaksa memberikan tanggapan yang melebihi
kemampuan penyesuaian dirinya terhadap suatu tuntutan eksternal (lingkungan). Stres
yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi ling-
kungannya. Sebagai hasilnya, pada diri para karyawan berkembang berbagai macam
gejala stres yang dapat meng- ganggu pelaksanaan kerja mereka.(Patimah, 2016)
Menurut penelitian (Liu et al., 2017) stres menginduksi atau memperburuk
penyakit kardiovaskular (CVD), penyakit metabolik (NAFLD), depresi, penyakit
neurodegeneratif, dan kanker melalui peradangan perifer serta peradangan saraf.
Tidak semua stress berakibat negative, seperti di awal telah kita bahas, bahwa
reaksi stress bagi masing- masing individu berbeda-beda. Stress juga perlu untuk
merang- sang diri bertindak, meningkatkan motivasi dan memberikan inspirasi pada
seseorang dalam meningkatkan potensi diri dan kinerjanya. Jadi reaksi stress itu tidak
boleh dikatakan baik atau tidak, tetapi bergantung kepada cara kita bereaksi kepada
stress dan mengendalikan serta memenej stress agar menjadi pendorong kreativitas diri.
(Patimah, 2016)
B. ISI
Dampak yang ditimbulkan karena adanya stres dapat bermacam-macam. Ada akibat
positif yang dapat menjadi motivasi bagi diri seseorang, merangsang untuk bekerja lebih
giat lagi atau bahkan dapat memberi inspirasi untuk hidup lebih baik lagi. Namun banyak
pula diantaranya yang dapat merusak dan berbahaya. Akibat adanya stres, baik fisik
maupun mental sangat berpengaruh terhadap dinamika perilaku seseorang bagaimana
seseorang tersebut menghadapi atau merespon hal yang dapat menimbulkan stres itu
sendiri. (Patimah, 2016) Secara garis besar stres memberikan pengaruh pada beberapa
hal antara lain:
1. Pengaruh Psikologis
Kegelisahan adalah suatu gejala (symptoms) psikologi dari stress. Kegelisahan
individu terhadap suatu masalah dapat dihasilkan oleh stres yang berhubungan
dengan pekerjaan. Contoh dari hal ini adalah depresi dan gangguan tidur. Jika stres ini
berlangsung dalam jangka waktu yang lama, gejala psikologis yang lain akan muncul
yakni kesal-marah (burnout).
Rasa kesal-marah adalah perasaan dari fisik dan kelelahan mental yang dimulai
dari stres terhadap pekerjaan namun meluas kepada banyak bagian lain dari
kehidupan seseorang. Penelitian tentang hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan masalah ini dari 40% di tahun 1982 menjadi 68% tahun 1996. Hal ini
disebabkan karena terlalu banyaknya jam kerja dan kelelahan yang dialami secara fisik
oleh individu dewasa ini. Apabila hal ini dibiarkan secara terus menerus akan
menyebabkan suatu kondisi yang disebut ”depersonalization”. Kondisi ini
menyebabkan individu menjadi sangat sinis dan tidak memiliki perasaan dalam
interaksi dengan rekan kerja atau individu lainnya. Individu dalam kondisi ini tidak dapat
mempengaruhi secara positif terhadap yang lain dan seringkali kehilangan keahlian
dan tidak dapat memecahkan masalah yang dihadapinya secara efektif.
Beberapa pendekatan untuk mengurangi stres secara umum dapat membantu
dalam pencegahan stres. Salah satu strateginya adalah bagaimana mengenali tanda
stres itu sedini mungkin. Terdapat beberapa langkah yang sifatnya jangka panjang
untuk mencegah terjadinya stres tersebut sehingga tidak terus berakumulasi dari waktu
ke waktu. Salah satu langkah tersebut adalah perusahaan menawarkan peluang
pelatihan kembali (re-training), atau pemberian kebijakan cuti panjang bagi
karyawannya.
2. Pengaruh Kesehatan
Pengaruh kesehatan yang ditimbulkan oleh stres dapat bersifat langsung (direct)
maupun tidak langsung (indirect). Pengaruh secara langsung dapat ditunjukkan oleh
tekanan darah yang meningkat, serangan jantung (stroke), sakit kepala dan beberapa
penyakit infeksi lain yang dialami individu. Masalah fisik lainnya yang secara tidak
langsung berhubungan dengan stres adalah pengurangan stres melalui alkohol dan
obat-obatan.
3. Pengaruh terhadap Kinerja
Selain masalah fisik dan psikologi, stres juga dapat mempengaruhi kinerja seperti
yang telah diuraikan di awal. Pengaruh ini disebabkan karena adanya rintangan
psikologi dan fisik yang dapat mempengaruhi pencapaian kinerja. Pengaruh secara
tidak langsung (direct) juga ditunjukkan oleh adanya hubungan antara stres dan tingkat
absensi serta turn over dalam organisasi.
4. Perilaku Agresif/Kasar
Terdapat beberapa reaksi agresif dan kasar yang diakibatkan oleh stres. Contoh dari
reaksi ini dapat ditunjukkan oleh tindak kejahatan yang dilakukan oleh individu.

C. KESIMPULAN
stres dapat memberikan pengaruh negatif dalam kehidupan seseorang, mulai dari
pengaruh yang ringan sampai pada pengaruh yang besar dan berbahaya. Stres yang
ringan jika dibiarkan dan tidak dikelola dengan baik akan menjadi stres berat dan
mengancam keselamatan seseorang. Namun demikian tidak semua stres berpengaruh
negatif, ada stres yang justru memberikan pengaruh positif pada seseorang, hal ini
sangat tergantung pada pandangan seseorang terhadap stres dan kemampuannya
dalam mengelola tekanan-tekanan yang dialaminya.

D. DAFTAR PUSTAKA

Liu, Y. Z., Wang, Y. X., & Jiang, C. L. (2017). Inflammation: The common pathway of
stress-related diseases. Frontiers in Human Neuroscience, 11, 1–11.
https://doi.org/10.3389/fnhum.2017.00316

Lorent. (2017). Effects of lifetime stress exposure on mental and physical health in
young adulthood: How stress degrades and forgiveness protects health. Physiology
& Behavior, 176(3), 139–148. https://doi.org/10.1177/1359105314544132.Effects

Patimah, S. (2016). Manajemen Stres Perspektif Pendidikan Islam. ALFABETA.

Anda mungkin juga menyukai