PENGELOLAAN IMPLANT
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Panduan Pengelolaan Implant di
Rumah Sakit Larasati Pamekasan ini berhasil disusun. Panduan Pengelolaan
Implant merupakan salah satu komponen penting dalam pelayanan pasien.
Akhirnya saran dan koreksi demi penyempurnaan buku panduan ini sangat
kami harapkan.
Terima kasih
i
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT LARASATI PAMEKASAN
NO: ……………………………………….
TENTANG
PANDUAN PENGELOLAAN IMPANT
RUMAH SAKIT LARASATI PAMEKASAN
ii
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1436/MENKES/PER/IX/2010 tentang Standar
Pelayanan Kedokteran di Rumah Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
MEMUTUSKAN
Pasal 1
Panduan Pengelolaan Implant di Lingkungan Rumah Sakit
Larasati digunakan sebagai panduan pemberian pelayanan
kesehatan bagi di di Rumah Sakit Larasati.
Pasal 2
Panduan Pengelolaan Implant di Lingkungan Rumah Sakit
Larasati sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 1 terdiri atas:
a. Bab I : Definisi
b. Bab II : Ruang Lingkup
c. Bab III : Tata Laksana
d. Bab IV : Dokumentasi
Pasal 4
Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Pamekasan
Tanggal : ………………
Direktur Rumah Sakit Larasati
Pamekasan,
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT LARASATI PAMEKASAN...ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
BAB I DEFINISI....................................................................................................1
A. PENGERTIAN..........................................................................................1
B. TUJUAN...................................................................................................2
BAB II RUANG LINGKUP..................................................................................3
A. RUANG LINGKUP PENGELOLAAN IMPLANT.................................3
B. KAMAR OPERASI..................................................................................3
C. FORM PENGAJUAN KEBUTUHAN BARANG...................................3
D. FORM PEMESANAN BARANG OLEH PEJABAT PENGADAAN.....3
E. PENDISTRIBUSIAN BARANG..............................................................4
F. JENIS ALAT KESEHATAN / IMPLANT...............................................4
BAB III TATA LAKSANA...................................................................................6
A. PERENCANAAN.....................................................................................6
B. PENILAIAN KEBUTUHAN....................................................................6
C. PEDOMAN PENGELOLAAN IMPLANT..............................................7
D. ALUR PENGADAAN IMPLANT...........................................................8
E. PENYIMPANAN......................................................................................8
F. PENDISTRIBUSIAN................................................................................9
G. PENGHAPUSAN......................................................................................9
BAB IV DOKUMENTASI..................................................................................10
BAB I
DEFINISI
A. PENGERTIAN
Dalam panduan ini yang dimaksud dengan :
1. Alat Kesehatan adalah instrumen, apparatus, mesin, dan/atau implant yang
tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,
menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit,
memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan
memperbaiki fungsi tubuh.
2. Implant adalah bahan atau materi yang secara buatan dipasang pada tubuh.
Banyak tindakan bedah di rumah sakit yang menggunakan implant
prostetik atara lain panggul, lutut, jantung, dan pompa insulin. Tindakan
Operasi seperti ini mengharuskan tindakan yang dimodifikasi dengan
mempertimbangkan beberapa faktor.
3. Alur pemesanan implant adalah rangkaian tahapan jalan pemesanan
implant dari analisa kebutuhan sampai datangnya implant.
4. Alur pendistribusian implant adalah rangkaian tahapan jalan
pendistribusian implant dari implant datang sampai digunakan pasien.
5. Farmasi adalah unit rumah sakit yang bertugas untuk meyediakan dan
mengadakan segala kebutuhan obat maupun bahan habis pakai.
6. Pejabat pengadaan alat kesehatan adalah bagian yang memverifikasi
pengajuan permintaan dari implant.
7. Kamar operasi adalah suatu unit khusus di rumah sakit, tempat untuk
melakukan tindakan pembedahan, baik elektif maupun akut, yang
membutuhkan keadaan steril. Banyak tindakan bedah yang menggunakan
B. TUJUAN
Tujuan pengelolaan implant Rumah Sakit Larasati adalah sebagai acuan
teknis pengelolaan implant agar rumah sakit dapat memberikan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat yang memadai sesuai kebutuhan.
B. KAMAR OPERASI
Kamar operasi menunjuk salah seorang petugas dalam melalukan
pengelolaan, penyimpanan dan pelaporan implant kepada UPS Farmasi
Kamar operasi.
B. PENILAIAN KEBUTUHAN
Penilaian kebutuhan (need assessment) adalah proses untuk
menentukan dan mengatasi kesenjangan antara situasi atau kondisi saat ini
dengan situasi atau kondisi yang diinginkan. Penilaian kebutuhan adalah
kegiatan strategis dan merupakan bagian dari proses perencanaan peralatan
medis yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan atau
memperbaiki kekurangan pelayanan kesehatan.
Penilaian kebutuhan implant pada dasarnya dimaksudkan untuk
pemenuhan implant sesuai kemampuan rumah sakit, kebutuhan implant dan
pengembangan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan masyarakat atau
perkembangan teknologi
Perencanaan kebutuhan implant dilakukan karena faktor:
1. Perkembangan teknologi
2. Kesesuaian terhadap standard keselamatan/regulasi
F. PENDISTRIBUSIAN
Petugas kamar operasi bertanggungjawab dalam hal pencatatan
pemakaian yang telah dipakai operasi di setiap kamar operasi kemudian
diberikan ke petugas farmasi yang bertugas.
G. PENGHAPUSAN
Penghapusan barang dan alat - alat di kamar operasi dilakukan apabila
terjadi :
1. Bahan/barang rusak tidak dapat dipakai kembali
2. Bahan/barang tidak dapat didaur ulang atau tidak ekonomis untuk diatur
ulang
3. Bahan/barang sudah melewati masa kadaluarsa (expired date)
4. Bahan/ barang hilang karena pencurian atau sebab lain