Di susun
Oleh :
STIKES BK PALU
ADMINISTRASI KESEHATAN
2021
KATA PENGGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
PSIKOLOGI KESEHATAN
A. Model Biopsikososial
1. Sebelum kontemplasi
2. Kontemplasi
3. Persiapan/determinasi
4. Tindakan/kekuatan kehendak
5. Dan, mempertahankan.
A. Efikasi Diri
B. Motivasi
C. Keyakinan Religius
A.Memahami motif dibalik perilaku tidak sehat dapat menjadi penting ntuk
memahami, mencegah perilaku-perilaku ini.
Dalam bagian ini, kita akan melihat lima peristiwa kehidupan, untuk Anda, secara
pribadi dapat disebabkan oleh beberapa perubahan: Manajemen Stres, Aktivitas
Fisik, Makan, Merokok, dan Interkasi Seksual. Mungkin Anda berharap Anda
akan dapat “berhenti terlalu khawatir” atau “berhenti merasa sangat stres”. Mari
kita mulai melihat penanaman kebiasaan baik dengan memeriksa cara-cara yang
memungkinkan Anda dapat mencapai tujuan ini.
A. MENGENDALIKAN STRES
Jika usaha seluruh tubuh untuk melawan stres gagal dan stres tetap ada,
individu akan masuk ke tahap keletihan. Pada titik ini, kerusakan pada tubuh
mulai mengambil alih-seseorang mungkin akan pingsan karena keletihan dan
kerentanan terhadap penyakit meningkat. Kerusakan yang serius dan permanen
dapat terjadi pada tubuh, seperti serangan jantung atau bahkan kematian, dapat
muncul pada tahap ini.
(keletihan, dimana resistensi menurun)
Contohnya, pada penderita HIV maupun KANKER yang sebenarnya relatif masih
sehat, stresor akut diasosiasikan dengan fungsi kekebalan tubuh yang lebih
lemah (Gasser & Raulet, 2006).
B. MANEJEMEN STRES
Hampir setiap hari kita diingatkan bahwa stres tidak baik untuk kesehatan
kita. “HINDARI STRES” mungkin merupakan resep yang baik, namun hidup ini
penuh dengan pengalaman yang berpotensi menimbulkan stres, seperti
mengerjakan ujian, menghadapi konflik di tempat kerja, dan berdebat dengan
teman maupun keluarga.
Mengurangi stres sepertinya tidak mungkin atau tidak realistis. Namun,
ingatlah bahwa stres bukanlah tentang apa yang terjadi pada kita, tetapi
bagaimana kita berpikir mengenai apa yang terjadi pada kita. Penelitian tentang
stres dan menghadapinya telah menunjukkan bahwa berpikir dengan kepala
dingin dalam mendekati masalah dapat mengarah pada pemecahan masalah
secara efektif dan stres yang lebih sedikit (Carver, 2007). Tentu saja, terkadang
mencoba untuk mengatur stres sendiri adalah suatu hal yang sangat berat. Pada
saat-saat itu, lebih masuk akal untuk menjelajahi pilihan-pilihan untuk
menghilangkan kebiasaan stres, misalnya dengan cara mengikuti program
manajemen stres.
C. AKTIVITAS FISIK
Gaya hidup santai / menetap (yaitu, gaya hidup yang meliputi sedikit
aktivitas fisik, jika ada) diasosiasikan dengan setidaknya 17 penyakit yang
berbeda-beda, meliputi; diabetes, osteoporosis, penyakit jantung dan udsus
besar, kanker payudara dan ovum (WHO, 2007).
Aktivitas apa pun yang mengeluarkan energi fisik dapat menjadi bagian
dari gaya hidup sehat. Satu hasil penelitian akhir-akhir ini, menemukan bahwa
orang dewasa yang lebih banyak mengeluarkan energi pada aktivitas sehari-hari,
akan lebih lama kemungkinan hidupnya (Manini, et al,2006). Tips untuk
meningkatkan level aktivitas seseorang mulai dari membuat perubahan kecil
dalam kehidupan sehari-hari, yaitu memasukkan aktivitas fisik kedalamnya
(seperti berjalan, dari pada menyetir mobil kekampus); mencoba menemukan
variasi aktivitas yang menyenangkan bagi diri kita;menemukan pasangan
olahraga, dan mengganti acara nonton TV dengan berolahraga. Tetap
memerhatikan kemajuan diri akan menolong individu untuk memonitor kemajuan
tujuannya.
Satu petunjuk untuk menjadi aktif secara fisik adalah dengan tidak
membatasi diri sendiri hanya kepada beberapa pilihan. Terdapat banyak aktivitas
yang memerlukan energi fisik. Pilihlah satu yang kamu suka. Faktor penting
dalam menjaga rencana olahraga meliputi afeksi diri, membuat pilihan secara
aktif, dan mengalami penguatan positif serta dukungan sosial (Cress, et al,
2005). Menemukan seorang teman yang juga tertarik untuk berolahraga mungkin
dapat menjadi motivator yang kuat.
Berhenti Merokok
Praktik seks yang aman merupakan aspek lain dari perilaku sehat yang
menjadi perhatian psikolog kesehatan. Penggunaan kondom adalah satu cara
untuk mencegah baik kehamilan yang tidak di inginkan maupun STI.
Terapi obat belakangan ini telah membuat orang mulai berpikir tentang
HIV sebagai kondisi kronis daripada kondisi kematian. Respons terhadap
perawatan sangat bervariasi, dan tetap bertahan untuk mengonsumsi ‘pesta
obat’ untuk melawan HIV dapat menjadi sesuatu yang menantang.
Perawatannya dikenal dengan nama HAART (Highly Active Antiretroviral
Therapy). Perawatan ini membutuhkan 6-22 pil setiap hari, meskipun baru-baru
ini FDA telah menyetujui perawatan. 1 pil perhari untuk HIV (Laurance, 2006).
Efek sampingnya bervariasi dan dapat meliputi deposit lemak di bagian
punggung badan perut.
Tidak ada perkiraan pasti untuk ekspetasi hidup dari seseorang yang
menderita HIV-positif karena pengobatan telah menjadi lebih baik saat ini,
bagaimanapun HIV tetap menjadi infeksi yang belum dapat disembuhkan secara
totak yang secara tragis dapat mengantar orang ke kematian dini.
· kontak seksual
· kontak lain secara langsung seperti luka atau selaput lendir dengan darah dan
cairan seksual
· transfusi darah.
3. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA