Anda di halaman 1dari 146

MK KEWARGANEGARAAN

DOSEN PENGAMPU : WIBAWANI Y.MUKTI, S.Kep., M.Kep

“ TUGAS AKHIR
SEMETER 1 “

Nama :
RISKI KURNIAWAN DAWALI
Nim :
SA21023

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALA KESALAMATAN


JURUSAN S1 ADMINISTRASI KESEHATAN
TAHUN 2021

i
Kata Pengantar

Puji Syukur Kami Ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa Atas Semua Kebaikan
Dan Kemurahan Tuhan Atas Semua Berkatnya Dan Semua Yang telah terjadi dalam
kehidupan kami.

Banyak Yang Terjadi Dan Kebaikkan Tuhan Sangat Nyata Yang Boleh Kami Alami
Dalam Membuat Semua Tugas Makalah Yang Telah Mom Wibawani Y. Mukti.,
S.Kep.,M.Kep Sebagai Dosen Pengampu Mata Kuliah Kewarganegaraan. Dalam
semua makalah ini sangat membantu kami dalam pembelajaran selama kami dan
sangat menambah pemahaman kami dalam pembelajaran yang telah kami lalui.

Saya Juga Berterima Kasih Banyak Atas Semua Pemilik Artikel Dan Referensi Yang
Telah Saya Pelajari Untuk Melengkapi Tugas Ini. Sangat Membantu Dan Sangat
Menolong Saya Dalam Pembuatan Makalah Dan Tugas Yang Telah Diberikan
Kepada Kami.

Ucapan Terima Kasih Banyak Atas Semua Bantuan Yang Telah Saya Dapatakan
Akhir Kata Saya Mengucapkan Terima Kasih Dan Mohon Maaf Atas Kesalahan Yang
Baik Saya Buat Ataupun Tidak Senagaja Saya Buat Dalam Pembuatan Makalah Ini

Sekian Dan Terima Kasih.

Palu 07 Desember 2021

Riski Kurniawan Dawali

ii
Daftar Isi
SAMPUL .................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
PERTEMUAN KE 2 .................................................................................................. 1
A. HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA ................................. 2
- HAK WARGA NEGARA ............................................................................... 2
- KONSEP KEWAJIBAN WARGA NEGARA .................................................. 3
B. HAK DAN KEWAJIBAN WNI MENURUT UUD 1945 DALAM PASAL
27,28,29,30,31,33,34 ........................................................................................ 3
- HAK DAN KEWAJIBAN MENURUT UUD 1945 PASAL 27 .......................... 3
- HAK DAN KEWAJIBAN MENURUT UUD 1945 PASAL 28 ........................... 4
- HAK DAN KEWAJIBAN MENURUT UUD 1945 PASAL 29 ........................... 4
- HAK DAN KEWAJIBAN MENURUT UUD 1945 PASAL 30 ........................... 4
- HAK DAN KEWAJIBAN MENURUT UUD 1945 PASAL 31 ........................... 4
- HAK DAN KEWAJIBAN MENURUT UUD 1945 PASAL 33 ........................... 4
- HAK DAN KEWAJIBAN MENURUT UUD 1945 PASAL 34 ........................... 5
PERTEMUAN KE 3 ................................................................................................... 5
A. KONSEP WARGA NEGARA ........................................................................... 6
- STATUS WARGA NEGARA INDONESIA .................................................... 6
- BERMACAM MACAM STSTUS WARGA NEGARA .................................... 7
B. WARGA NEGARA INDONESIA MENURUT UU NO 12 TAHUN 2006 ............. 8
C. CARA MEMPEROLEH STATUS KEWARGANEGARAAN INDONESIA ........... 9
- CARA MEMPEROLEH KEWARGANEGARAAN INDONESIA..................... 10
PERTEMUAN KE 4 ................................................................................................. 11
A. KEHILANGAN STATUS KEWARGANEGARAAN INDONESIA ..................... 11
B. PENJELASAN JENIS –JENIS VISA ............................................................... 15
PERTEMUAN KE 5 ................................................................................................. 17
PENGERTIAN NEGARA DAN BANGSA ............................................................. 17
TEORI TERJADINYA NEGARA ....................................................................... 20
PERTEMUAN KE 6 ................................................................................................. 24
A. BENTUK NEGARA DAN PEMERINTAHAN .................................................... 24
B. TUGAS-TUGAS PEMERINTAH ...................................................................... 25
C. PENGERTIAN KONSTITUSI ......................................................................... 26
D. SEJARAH KELAHIRAN KONSTITUSI ........................................................... 31
E. KONSTITUSI YANG PERNAH BERLAKU DI INDONSIA DAN KONSTITUSI
YANG BERLAKU SAMPAI SEKARANG ........................................................ 33

iii
PERTEMUAN KE 7 ................................................................................................... 4
A. TUGAS KELOMPOK ....................................................................................... 5
PERTEMUAN KE 9 ................................................................................................. 46
A. KELEMBAGAAN NEGARA MENURUT UUD 1945 ......................................... 46
B. TUGAS-TUGAS MASING- MASING LEMBAGA NEGARA ............................ 47
PERTEMUAN KE 10 .............................................................................................. 56
A. PENGERTIAN DEMOKRASI ......................................................................... 56
B. BENTUK BENTUK DEMOKRASI ................................................................... 56
C. PRINSIP DEMOKRASI ................................................................................... 56
D. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN DEMOKRASI .............................................. 56
E. PENJELASAN TENTANG DEMOKRASI YANG PERNAH BERLAKU
DIINDONESIA ............................................................................................... 60
F. SISTEM PEMERINTAHAN ............................................................................ 63
G. PENDIDIKAN DEMOKRASI
PERTEMUAN KE 11 ............................................................................................... 64
A. PERGERTIAN GEOPOLITIK ......................................................................... 64
B. PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL ....................................................... 70
C. PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK
INDONESIA .................................................................................................... 72
D. KONSEP DASAR WAWASAN NUSANTARA ................................................. 74
E. IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA DALAM BERBAGAI KEHIDUPAN
BERBANGSA DAN BERNEGARA .................................................................. 89
F. OTONOMI DAERAH SESUAI DENGAN KONSEP NKRI DAN
PERMASALAHANNYA .................................................................................. 92
G. HUBUNGAN GEOPOLITIK DENGAN GEOSTRATEGI ................................ 102
PERTEMUAN KE 12 ............................................................................................. 103
A. PERGERTIAN GEOSTRATEGI ................................................................... 108
B. PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL .................................................... 109
C. KONSEP KETAHANAN NASIONAL ............................................................. 109
D. LANDASAN KETAHANAN NASIONAL ........................................................ 110
E. RUANG LINGKUPP KETAHANAN NASIONAL ........................................... 114
F. KEDUDUKAN DAN FUNGSI KETAHANAN NASIONAL ............................. 102
PERTEMUAN KE 13 ...................................................................................................
A. TUGAS KELOMPOK MEMBUAT PERTANYAAN ....................................... 115

iv
A. HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA

Hak Dan Kewajiban Adalah suatu hal yang terikat satu sama lain,
sebagai akibatnya pada praktik wajib dijalankan menggunakan seimbang.

Hak Adalah segala sesuatu yang pantas dan absolut buat dihasilkan
sang individu sebagai anggota Rakyat negara semenjak masih pada
kandungan,sedangkan kewajiban adlah suatu keharusan/kewajiban bagai
individu pada melaksanakan paran menjadi anggota rakyat negara guna
menerima pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan
kewajiban tersebut.

Jika hak dan kewajiban berjalan secara seimbang pada praktik


kehidupan, maka akan menjadi suatu pertarungan yang akan
mengakibatkan gejolak rakyat pada aplikasi kehidupan individu baik
pada,kehidupan individu

Bermasyarakat,berbangsa,juga bernegara.dalam hal ini sering terlihat


pertarungan antara hak dan kewajiban terutama pada bisang lapangan
pekerjaan tindak kehidupan yang layak bagi setiap rakyat negara.

Lapangan pekerjaan dalam taraf kehidupan yang layak adalah hal


yang perlu diperhatikan. Pada pasal 27 ayat 2 undang-undang Dasar
1945 menjelaskan bahwa tiap tiap rakyat berhak atas pekerjaan dan
kehidupan yang layak bagi manusia.

Secara garis besar bisa dijelaskan bahwa pekerjaan dan taraf


kehidupan yang layak merupakan hak setiap warga negara menjadi salah
satu predikasi bahwa adanya peri kemanusiaan.lapangan pekerjaan
adalah wahana yang diperlukan guna membuat pendapatan yang akan
dipakai pada pemenuhan kehidupan yang layak.bisa di artikan sebagai
kemampuan pada melakukan penuhan kebutuhan dalam kehidupan.

1|MAKALAH KEWARGANEGARAAN PERT 2


A. Hak Dan Kewajiban Warga negara Indonesia

Hak merupakan semua hal yang wajib anda peroleh atau dapatkan.
Hal ini tersebut dapat membentuk kewenangan atau kekuasaan untuk
melaksanakan sesuatu Setiap hak yang diperoleh merupakan akibat dari
dilaksanakannya kewajiban.Dengan kata lain,hak di peroleh apabila
sudah melaksanakan kewajiban.

Sebagai contoh misalnya seseorang pegawai kantor telah berkerja


selama sebulan sebagaimana perjanjian bahwa penerimaan gaji pegawai
akan diberikan pada akhir bulan karna telah memuhi kewajibannya
berkerja selama sebulan lamanya akhirnya pegawaipun Berhak untuk
mendapatkan gajinya atas pekerjaan yang telah dibebankan kepadanya.

Ada berbagai macam hak yang melekat pada tubuh manusia salah
satunya yaitu hak Asasi manusia atau bisa disingkat HAM.

Hak ini melekat pada tubuh setiap warga negara atau setiap manusia
bahkan pada saat dia masih dalam kendungan ibunya hak ini sudah
menjadi milik manusia tersebut.nah bagaimana dengan hak warga negara

- Hak Warga Negara


Hak warga negara adalah suatu seperangkat hak yang melekat
pada tubuh manusia dalam kedudukannya sebagai salah satu
anggota negara tersebut.
Hak asasi bersifat universal yang berarti luas tidak terpengaruhi
dengan kewarganegaraan seseorang.Akan tetapi dapat dilakukan
bahwa semua hak asasi manusia. Juga merupakan hak warga
negara.

Sebagai contoh hak warga negara indonesia yaitu mengambil


jabatan di setiap pemerintahan bangsa indoesia yang artinya hak
ini hanyak akan berlaku kepada setia masyarakat bangsa
indonesia saja tak akan berlaku pada warga luar negara
Hak setiap warga negara indonesia telah diatur dalam Undang-
undang Dasar 1945

2|MAKALAH KEWARGANEGARAAN PERT 2


Hak apa saja yang dimilki warga negara indonesia.?
Hak yang menjadi bagian atau menjadi hak yang dimiliki warga
negara indonesia adalah hak kontitusional dan hak hukum.

- Konsep Kewajiban Warga negara


Kewajiban warga negara sangat sederhana dapat diartikan
sebagai segala sesuatu yang harus dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab

Dengan demikian,kewajiban warga negara dapat diartikan


tindakan atau perbuatan seseorang dalam warga negara
sebagaimana yang telah diatur dalam undang-undangn yang
berlaku

Kewajiban asasi merupakan kewajiban yang mendasar yang


harus di alkukan oleh setiap warga negara kewajiban asasi
terlepas dari status kewarganegara yang dimiliki orang tersebut.

B. Hak Dan Kewajiban WNI Menurut Undang-Undang dasar 1945 Dalam


Pasal 27 , 28 , 29 , 30 , 31 , 33, dan 34

Hak dan kewajiban WNI dalam UUD 1945 Pasal 27 Menjelaskan :

1. Hak : mendapat perlindungan Hukum dan mendapat kedudukan


hukum yang sama
Hak : Mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
manusia
Hak : Dibela oleh negara
Kewajiban : Menjunjung Tinggi Serta menaati hukum dan
pemerintahan
Kewajiban : Ikut serta dalam membela negara

Hak dan kewajiban WNI dalam UUD 1945 Pasal 28 Menjelaskan :

3|MAKALAH KEWARGANEGARAAN PERT 2


Yang menetapkan hak awarga negara indonesia dan penduduk
untuk saling terserikat dan berkumpul,mengeluarkan pikiran
dengan lisan maupun tulisan,dan sebaganya,syarat-syarat akan
diatur dalam undang-undang.

Hak dan kewajiban WNI dalam UUD 1945 Pasal 29 Menjelaskan :

Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk


memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut
agamanya masing.

Hak dan kewajiban WNI dalam UUD 1945 Pasal 30 Menjelaskan :

Tiap Tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usahan
mempertahankan pertahan dan keamana negara

Hak dan kewajiban WNI dalam UUD 1945 Pasal 31 Menjelaskan :

- Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan


pemerintah wajib membiayainya
- Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan
- Pemerintah mengusahakan dan menyelesaikan satu sistem
pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
serta akhlak mulia dalam rangka mencerdasakan kehidupan
bangsa.

Hak dan kewajiban WNI dalam UUD 1945 Pasal 33 Menjelaskan :

- Perekonomia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas


asas kekeluargaan
- Cabang-cabang produktif yang penting bagi negara dan yang
menguasi hajat hidup orang banyak
- Bumi dan air kekayaan alam yang terkandung dalamnya dikuasi
oelh negara dan dipengunakan untuk sebesar-besarnya utuk
kemakmuran rakyat Perekonomia nasional di selengarakan
berdasarkan atas demokrasi ekonomi

4|MAKALAH KEWARGANEGARAAN PERT 2


Hak dan kewajiban WNI dalam UUD 1945 Pasal 34 Menjelaskan :

Kemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan


Pemikiran dengan lisan

B. WARGA NEGARA INDONESIA

1. KONSEP WARGA NEGARA

Warga negara merupakan orang-orang atau warga yang


secara aktif ikut mengambil bagian dalam kegiatan hidup
bernegara,yaitu orang yang dipemerintahan dan orang yang bisa
berperan sebagai pemerintahan.
Warga negara dikenal juga sebagai Citizenship artinya
keangggotaan yang menunjukan hubungan atau ikatan negara
dengan warganya.
Menurut kamus besar bahasa indonesia,warga negara adalah
penduduk dalam sebuah negara berdasarkan keturunan,tempat
kelahiran mereka.
Warga negara mempunyai hal ,tugas dan tanggung jawab
tertentu secara umum warga negara punya hak politik penuh.
Hak untuk memilih dan memegang jabatan publik
Konsep warga negara datang untuk menyerankan kepemilikian
kebebasan tertentu dalam menghadapi kekuatan paksaaan
Status,hak,dan berbagai kewajiban yang dimiliki penduduk
juga memengaruhi bagaimana suatu negara akan berjalan.hal itu
berkaitan dengan bagaimana hak dan kewajiban masyarakat yang
seimbang akan menopang laju perkembangan negara dengan baik
Untuk itu,berikut ini adalah berbagai pemaparan yang akan
mengulas tuntas mengenai kedudukan warga negara dan penduduk
indonesia mulai dari kependudukan atau status warga negara
indonesia.

5|MAKALAH KEWARGANEGARAAN PERT 3


Status Warga Negara Indonesia
Kewarganegaraan Republik indonesia diatur dalam UU Nomor 12
tahun 2006 tentang kewarganegaraan republik indonesia. Menurut UU
ini, Orang yang menjadi warga negara indonesia ( WNI ) adalah
sebagai berikut
- Setiap orang yang sebelumnya berlakunya UU tersebut
telah menjadi WNI.
- Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan
ibu WNI.
- Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu
WNI dan ayah yang tidak memiliki kewarganegaraan atau
hukum negara asal sang ayah tidak memberikan
kewarganegaraannya kepada anak tersebut.
- Anak yang lahir dari luar pernikahan dalam tenggang waktu
300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan
yang sah dan ayahnya itu sendiri seorang WNI.
- Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari ibu WNI.
- Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA
yang diakui oleh seorang ayah WNI sebagai anaknnya dan
pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18
tahun atau belum menikah
- Anak yang lahir diwilayah negara republik indonesia
apabila ayahnya dan ibunya tidak memiliki
kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaanya.
- Anak yang dilahirkan diluar wilayah republik indonesia dari
ayah dan ibu WNI, yang karena ketentuan dari negara
tempat anak tersebut dilahirkan memberikan
kewarganegaraan kepada anaknya yang bersangkutan
- Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan
permohonan kewarganegaraannya,kemudian ayah atau
ibunya meniggal dunia sebelum mengucapkan sumpah
mengatakan janji seti

6|MAKALAH KEWARGANEGARAAN PERT


Bermacam Macam status warga negara

Sebelumnya telah disebutkan beberapa istilah kependudukan


seperti,rakyat,penduduk dan warga negara. Apakah semua istilah itu
sama pengertiannya ?

Berikut pengertian masing-masing istilah sebagai berikut:

a. Penduduk adalah orang yang bertempat tinggal atau


menetap dalam suatu negara dan tidak bertujuan tinggal
atau menetap diwilayah negara tersebut
b. Warga negara adalah orang yang secara hukum
meeupakan anggota dari suatu neara sedangkan yang
bukan warga disebuta orang asing atau warga sementara
c. Rakyat adalah penghuni negara yang mempunyai peranan
penting dalam merencanakan,mengelola dan mewujudkan
tujuan negara.

Keberadaan rakyat yang menjadi penduduk maupun warga


negara secara konstitusional tercantum dalam pasal 26
UUD negara Republik indonesia tahun 1945 sebagai
berikut .
i. Warga negara ialah orang-orang bangsa
indonesia asli dan orang-orang bangsa lain
yang disahkan dengan undang-undang
sebagai warga negara.
ii. Penduduk ialah warga negara indonesia dan
orang asing yang bertempat tinggal
diindonesia
iii. Hal-hal mengenai warga negara dan
penduduk diatur dalam undang-undang

Namun perluh diketahui juga bahwa indonesia saat ini masih


sangat banyak terdapat warga negara asing yang bertempat
tinggal dan menjadi penduduk indonesia.

7|MAKALAH KEWARGANEGARAAN PERT 3


2. Warga Negara Indonesia menurut UU No 12 tahun 2006
Dalam UU No 12 tahun 2006 menjelaskan beberapa poin-poin yang
menentukan kestatusan menjadi WNI sebagai berikut :
- Setiap orang yang sebelumnya berlakunya UU tersebut
telah menjadi WNI.
- Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan
ibu WNI.
- Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu
WNI dan ayah yang tidak memiliki kewarganegaraan atau
hukum negara asal sang ayah tidak memberikan
kewarganegaraannya kepada anak tersebut.
- Anak yang lahir dari luar pernikahan dalam tenggang waktu
300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan
yang sah dan ayahnya itu sendiri seorang WNI.
- Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari ibu WNI.
- Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA
yang diakui oleh seorang ayah WNI sebagai anaknnya dan
pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18
tahun atau belum menikah
- Anak yang lahir diwilayah negara republik indonesia
apabila ayahnya dan ibunya tidak memiliki
kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaanya.
- Anak yang dilahirkan diluar wilayah republik indonesia dari
ayah dan ibu WNI, yang karena ketentuan dari negara
tempat anak tersebut dilahirkan memberikan
kewarganegaraan kepada anaknya yang bersangkutan
- Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan
permohonan kewarganegaraannya,kemudian ayah atau
ibunya meniggal dunia sebelum mengucapkan sumpah
mengatakan janji setia.
Dari UU No 12 tahun 2006 sudah sangat menjelaskan tentang
kewarganegraan atau untuk menjadi warga negara indonesia semua sudah
diatur dalam Undang-undang ini juga memberikan kemudahan yakni dengan
memberikan kewarganegaraan ganda kepada anak hasil perkawninan

8|MAKALAH KEWARGANEGARAAN PERT 3


campuran sampai anak berusia 18 tahun atau sudah menikah dan harus
memilih salah satu kewarganegaraan.
Adapun kelebihan dari UU No 12 tahun 2006 ini adalah sebagai
berikut ;
~ Adanya jaminan kewarganegaraan anak dari hasil perkawinan.
~ Mengizinkan kearganegaraan ganda terbatas untuk anak hasil
perkawinan campuran.
~ Anak yang daoat memilihi kewarganegaraannya dari hasil
perkawinan campuran adalah yang sudah terdaftar atau tercatat
dikantor imigrasi.

3. Cara memperoleh Status Kewarganegaraan Indonesia


Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban terhadap
negaranya. Sebaliknya negara mempunyai kewajiban memberikan
pelindungan terhadap warga negaranya. Kewarganegaraan indonesia
dapat diperoleh melalui pewarganegaraan.

Adapun syarat memperoleh kewarganegaraan sebagai berikut:

Berdasarkan ketentuan Pasal 9 UU kewarganegaraan,syarat-


syarat yang harus dipenuhi untuk dapat memperoleh kewarganegraan
indonesia adalah

1. Telah berusia 18 tahun atau sudah menikah


2. Pada waktu mengajuhkan permohonan sudah bertempat
tinggal diwilayah negara Republik Indonesia paling singkat
5 ( lima ) tahun berturut-turut atau paling singkat 10 tahun
tidak berturut-turut.
3. Sehat jasmani dan rohani
4. Dapat berbahasa indonesia serta mengakui dasar negara
pancasila dan Undang-undang dasar negara indonesia
tahun 1945

9|MAKALAH KEWARGANEGARAAN PERT 3


5. Tidak pernah dijatuhi pidana kerena melkukan tindakan
pidana yang mengancam dengan pidana 1 ( satu ) tahun
atau lebih.
6. Jika dengan memperoleh kewarganegaraan republik
indonesia tidak menjadi berkewarganegraan ganda
7. Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap
8. Membayar uang pewarganegaraan ke kas negara.

Berikut adalah cara memperoleh kewarganegaraan

I. Membuat permohonan pewarganegaraan diajuhkan diindonesia


oleh pemohon secara tertulis dalam bahasa indonesia diatas
kertas bermeterai cukup kepada preiden melalui menteri
II. Menteri meneruskan permohonan kepada presiden dalam waktu
paling lambat 3 ( tiga ) bulan sejak tanggal permohonan diterima.
III. Presiden mengabulkan atau menolak permohonan
pewarganegaraan =
IV. Keputusan presiden ditetapkanpaling lambat 3 bulan sejak
permohonan diterima oleh menteri dan diberitahukan kepada
pemohon paling lambat 14 hari sejak keputusan presiden
ditetapkan
V. Paling lambat 3 bulan terhitung sejak keputusan presiden dikirim
kepadapemohon.pejabat memanggil pemohon untuk
mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia
VI. Pemohon kemudia dipanggil sesuai waktu yang ditentukan untuk
mengucapkan sumpah dan janji setia di hadapan pejabat dan
dihadiri 2 orang saksi
VII. Setelah mengucapkan sumpah atau mengatakan janji setia,
pemohon wajib mengembalikan dokumen atau surat-surat dakan
waktu paling lambat 14 ( empat belas ) hari sejak tanggal
pengucapan sumpah
VIII. Setelah berita acara pengucapan sumpah dan janji setia
diterima. Menteri mengumumkan nama orang yang telah
memperoleh kewarganegara Republik indonesia dalam berita
negara republik indonesia.
Itulah syarat-syarat dan cara yang harus di lengkapi dan ditempuh
jika ingin menjadi warga negara republik indonesia

10 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 3
C. WARGA NEGARA INDONESIA

Kehilangan Status Kewarganegaraan Indonesia


Undang-undang No. 62 Talmn 1958 tentang
kewarganegaraan Republik Indonesia yang pada intinya
mengatur mengenai dua hal , yaitu :

a. Cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia


b. Kehilangan kewarganegaraan Indonesia Tentang cara
memperoleh kewarganegaraan,

penulis tidak akan mengulas hal ini, karena dalam tulisan


ini permasalahan difokuskan pad a masalah hilangnya
kewarganegaraan Indonesia seseorang yang disebabkan oleh
beberapa hal.

Kehilangan kewarganegaraan dimaksud ialah hilangnya


kewarganegaraan Indonesia seseorang disebabkan
dilanggarnya ketentuan perundang-undangan Indonesia, karena
langkah atau perbuatan seseorang yang dengan sengaja
melakukan tindakan tertentu, padahal tindakan yang dilakukan
seseorang menyebabkan ia menjadi tidak berkewarganegaraan
(apatride) atau stateless atau menjadi warga negara asing.

Pasal 17 UU No. 62/ 1958 mengatur peri hal hilangnya


kewarganegaraan Indonesia seseorang apabila ada orang-
orang yang melanggar pasal tersebut. Sebab-sebab hilangnya
kewarganegaraan tersebut ialah:
a. Permintaan sendiri.
b. Memiliki kewarganegaraan lain.
c. Anak di bawah umur yang diangkat oleh orang asing.
d. Menjadi tentara asing tanpa izin pemerintah.

11 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 4
e. Memasuki dinas/jabatan negara asing dengan
mengangkat sumpah atau JanJ!.
f. Ikut pemilu di negara lain . Memiliki paspor negara lain.
h. Tinggal di negara lain lima tahun lebih tanpa melapor
perwakilan RI dan tidak menyatakan keinginan tetap
menjadi WNI.

Dalam konteks hilangnya kewarganegaraan seseorang


disebabkan oleh masuk dalam dinas militer atau menjadi milisi
untuk kepentingan negara asing, adalah menyangkut soal
loyalitas kepada negara. Indonesia tidak mengenal adanya
pengiriman pasukan untuk berperang alas nama.

panji negara lain, atau memperbolehkan warga negara


menjadi tentara negara asmg. Perbuatan yang menunjuk pada
orang bersangkutan tidak atau kurang menghargai
kewarganegaraan Indonesia tampak jelas apabila seorang
warga negara Indonesia ikut dinas militer asing tanpa izin
pemerintah Indonesia 4 Lebih-Iebih dalam kondisi negara
Indonesia seperti sekarang ini , sikap primordial timbul di
daerah-daerah, baik berdasarkan faktor keagamaan maupun
karena perasaan kedaerahan, hal mana menimbulkan benih-
benih perpecahan bangsa yang mengancam disintegrasi
negara. Kita justru membutuhkan rasa kesatuan dan persatuan
yang kristal , seperti semangat persatuan ketika negara ini
didirikan oleh para pendahulu kita atau para founding fathers.
Adalah culas dan ironi, ketika negara membutuhkan satu
kesatuan sikap anak bangsa untuk mengangkat negara dari
keterpurukan ekonomi dan politik, justru oknum-oknum tertentu
mengalihkan perhatian dan loyalitas pad a negara lain lalu pergi
ke negara tertentu tanpa izin pemerintah dan mengangkat
senjata atas nama agama.

12 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 4
Bukankah aliansi ulara di Afghanistan dan Turki juga
setuju memerangi faksi Taliban yang sedang berkuasa, lalu
benarkah kita harus mengorbankan rakyat banyak dengan
membangkitkan semangat anti Amerika atau anti Barat? Hal
yang demikian tentu irrasional karena dalam pergaulan modern,
ketergantungan antar negara terutama masalah ekonomi dan
teknologi menjadi faktor utama kemajuan suatu negara, kita
harus belajar dari pengalaman bagaimana politik berdiri di atas
kaki sendiri (Berdikari) yang dikembangkan presiden Soekamo
pada tahun 1960-an, ekonomi Indonesia hancur, baik karena
tidak adanya bantuan negara lain, maupun karena permainan
lawan-Iawan politik Bung Kamo.

Karena itu dalam menyikapi agresi Amerika ke


Afghanistan, pemerintah dan rakyat Indonesia harus bijak dan
tidak emosional. Terutama kepada warga negara Indonesia
yang ingin berj ihad bersama rakyat Afghanistan melawan agresi
Amerika, tidak perlu mengangkat senjata , karena banyak cara
yang dapat dilakukan untuk membantu penderitaan rakyat
Afghanistan misalnya dengan aksi pengumpuJan dana yang
disumbangkan kepada rakyat Afghanistan yang menderita.

panji negara lain, atau memperbolehkan warga negara


menjadi tentara negara asmg. Perbuatan yang menunjuk pada
orang bersangkutan tidak atau kurang menghargai
kewarganegaraan Indonesia tampak jelas apabila seorang
warga negara Indonesia ikut dinas militer asing tanpa izin
pemerintah Indonesia 4 Lebih-Iebih dalam kondisi negara
Indonesia seperti sekarang ini , sikap primordial timbul di
daerah-daerah, baik berdasarkan faktor keagamaan maupun
karena perasaan kedaerahan, hal mana menimbulkan benih-

13 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 4
benih perpecahan bangs a yang mengancam disintegrasi
negara. Kita justru membutuhkan rasa kesatuan dan persatuan
yang kristal , seperti semangat persatuan ketika negara ini
didirikan oleh para pendahulu kita atau para founding fathers.
Adalah culas dan ironi, ketika negara membutuhkan satu
kesatuan sikap anak bangsa untuk mengangkat negara dari
keterpurukan ekonomi dan politik, justru oknum-oknum tertentu
mengalihkan perhatian dan loyalitas pad a negara lain lalu pergi
ke negara tertentu tanpa izin pemerintah dan mengangkat
senjata atas nama agama.

Undang-Undang Indonesia tidak mengenal dan tidak


mentolerir adanya loyalitas ganda yang dalam istilah hukum
disebut Biparride atau dwikewarganegaraan. Jika seseorang
memilih kewarganegaraan suatu negara, maka ia harus
melepaskan kewarganegaraan asalnya. Begitu juga sebaliknya
jika seseorang ingin menjadi warganegara Indonesia , orang
tersebut harus secara tegas membuat statement bahwa ia akan
melepaskan kewarganegaraan asalnya apabila ia memperoleh
kewarganegaraan Indonesia.

Karena menurut Prof. Sudargo Gautama, guru


besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia, dalam
bukunya Tafsiran Undang-Undang Kewarganegaraan
Republik Indonesia" menyatakan "Jika seorang WNI
masuk dalam dinas tentara asing, maka sudah
sewajarnya ia ini kehilangan kewarganegaraan
Indonesianya, apabila tidak terlebih dahulu mendapat izin
clari pada pemerintah RI untuk itu" . Perbuatan ini
memperlihatkan suatu pertalian sedemikian rupa dengan
negara lain yang bersangkutan, hingga nyatalah orang
yang dimaksud ini kurang menghargai lebih lanjut akan

14 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 4
kewarganegaraan RI - nya. Kewajiban mil iter da lam
suatu negara umumnya merupakan beban khusus untuk
para warganya. Karena itu jelas bagi kita, bahwa hukum
Indonesia melarang seorang warga negara Indonesia
menjadi tentara asing atau milisi asing tanpa izin
pemerintah Indonesia.

Jenis – Jenis Visa


Visa Adalah Dokumen resmi yang dikeluarkan suatu negara sebagai
tanda izin Diperbolehkannya seseorang masuk ke wilayah negara tersebut.
Agar terhindar dari masalah dengan pihak imigrasi dinegara destinasi, kamu
harus mengantongi Visa Sebelum masuk ke negara lain.
1. Visa Turis
isa turis harus kamu miliki! Pada dasarnya, visa turis atau visa
kunjungan wisata diperlukan saat kamu mengunjungi suatu
negara untuk tujuan pariwisata. Dengan visa ini, kamu diizinkan
untuk masuk dan menikmati berbagai perjalanan di negara
tersebut.

2. Visa transit
Pada umumnya, terdapat dua jenis visa transit. Pertama, Airport Transit
Visa, yaitu jenis visa yang hanya berlaku pada area bandara. Artinya,
kamu tidak diizinkan meninggalkan bandara walau hanya sebentar.
Jenis yang kedua ialah Visa Transit yang berlaku untuk seluruh
negara. Dengan visa ini, kamu dapat menginap di luar bandara atau
menikmati perjalanan di negara transit. Pada umumnya, Visa Transit
sendiri berlaku selama maksimal lima hari.

3. Visa Bisnis
Visa bisnis merupakan jenis visa yang ditujukan untuk kepentingan
bisnis atau komersial dalam jangka waktu yang cukup lama. Misalnya

15 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 4
saja, kamu ingin membangun perusahaan di negara tujuan dan
membutuhkan persiapan yang lebih lama dan matang. Dengan
mengantongi visa ini, kamu akan leluasa untuk mengurus keperluan
perusahaan dengan baik.

4. Visa Kerja

Visa kerja pasti kamu butuhkan! Dikenal dengan istilah work visa,
jenis visa ini memperbolehkan pemegangnya untuk bekerja sebagai
karyawan pada perusahaan yang ada di negara tujuan. Visa kerja
sendiri mempunya beberapa macam, yaitu visa kerja sementara,
semi-permanen atau permanen. Biasanya visa kerja ini berlaku
selama kontrak kerja dan tidak dapat diperpanjang. Karenanya, kamu
perlu kembali ke negara asal dan mengajukan pembuatan ulang visa.

5. Visa Pelajar

Seperti namanya, visa pelajar diperuntukkan bagi kamu yang hendak


menempuh pendidikan di negara lain. Setiap negara tentunya
mempunyai regulasi dan persyaratan yang berbeda terkait
pengurusan visa pelajar. Namun, umumnya jenis dan durasi
pendidikan yang ditempuh akan turut memengaruhi visa pelajarmu.

Biasanya jenis visa ini dapat berlaku selama periode pendidikan masih
berjalan. Meski begitu, ada pula negara yang tidak mewajibkan visa
pelajar, khususnya buat kamu yang hanya akan mengambil program
singkat.

16 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 4
D. NEGARA
a. Pengertian negara dan bangsa.

- Menurut Pengertian para pakar tentang pengertian


negara

Berikut ini terdapat beberapa pengertian negara menurut


para ahli, terdiri atas:
1. Menurut Prof. Mr. Kranenburg
Negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang
diciptakan oleh sekelompok manusia/orang yang disebut
bangsa.

2. Menurut R.M. Maclver


Negara adalah asosiasi yang menyelenggarkaan
ketertiban di dalam suatu masyarakat di suatu wilayah
berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh
suatu pemerintah yang untuk maksud tersebut diberi
kekuasaan memaksa

3. Menurut Hugo de Groot (Grotius)


Negara merupakan ikatan manusia yang inshaf akan arti
dan panggilan hukum kodrat

4. Menurut Dr. W.L.G. Lemaire


Negara tampak sebagai suatu masyarakat manusia
teritorial yang diorganisasikan.

5. Menurut Harold J. Laski


Negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan
karena memiliki wewenang yang bersifat memaksa dan
yang secara sah lebih agung daripada kelompok atau
individu yang merupakan bagian dari masyarakat.

6. Harold J. Laski: Negara adalah suatu masyarakat yang


diintegrasikan karena memiliki wewenang yang bersifat
memaksa dan yang secara sah lebih agung daripada

17 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 5
individu atau kelompok yang merupakan bagian dari
masyarakat
.
7. R.M. MacIver: Negara adalah asosiasi yang
menyelenggarakan penertiban di dalam suatu masyarakat
di suatu wilayah berdasarkan sistem hukum yang
diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang untuk
maksud tersebut diberi kekuasaan memaksa

8. Prof. Mr. Kranenburg: Negara adalah suatu organisasi


kekuasaan yang diciptakan oleh sekelompok manusia
yang disebut bangsa.

9. Roger H. Soltau: Negara adalah alat atau wewenang


yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan
bersama atas nama masyarakat

10. Benedictus de Spinoza : Negara adalah susunan


masyarakat yang integral (kesatuan) antara semua
golongan dan bagian dari seluruh anggota masyarakat
(persatuan masyarakat organis).

b. Menurut pengertian para pakar tentang suatu bangsa.


Berikut ini terdapat beberapa pengertian negara menurut para
ahli, terdiri atas:
- Rawink :
“Bangsa adalah sekumpulan manusia yang bersatu pada satu
wilayah dan memunyai keterikatan dengan wilayah tersebut.
Dengan batas teritori tertentu dan terletak dalam geografis
tertentu.”

- Otto Bauer :
“Bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai kesamaan
karakteristik (nasib).”

- Ki Bagoes Hadikoesoemoatau Tuan Munandar


“lebih menekankan pengertian bangsa adalah persatuan antara
orang dan tempat.”

18 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 5
- Jalobsen dan Libman :
“Bangsa adalah suatu kesatuan budaya (cultural unity) dan
kesatuan (Politic unity).”

- Hans Kohn
“Pengertian bangsa adalah buah hasil tenaga hidup manusia
dalam sejarah.”

- F. Ratzel :
“Bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu. Hasrat itu
timbul karena adanya rasa kesatuan antara manusia dan tempat
tinggal (geolitik).”

- Ernest Renan :
“Bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup
bersama (Sejarah & cita-cita).”

- Guibernau :
“Bangsa adalah negara kebangsaan memiliki unsur-unsur
penting pengikat, yaitu: psikologi (sekelompok manusia yang
memiliki kesadaran bersama untuk membentuk satu kesatuan
masyarakat – adanya kehendak untuk hidup bersama),
kebudayaan (merasa menjadi satu bagian dari suatu kebudayaan
bersama), teritorial (batas wilayah atau tanah air), sejarah dan
masa depan (merasa memiliki sejarah dan perjuangan masa
depan yang sama), dan politik (memiliki hak untuk menjalankan
pemerintahan sendiri).”

- Rudolf Kjellen :
“Membuat suatu analogi/membandingkan bangsa dengan suatu
organisme biotis dan menyamakan jiwa bangsa dengan nafsu
hidup dari organisme termaksud. Suatu bangsa mempunyai
dorongan kehendak untuk hidup, mempertahankan dirinya dan
kehendak untuk berkuasa.”

- Benedict Anderson :
“Mengatakan bahwa bangsa lebih mengacu kepada pemahaman
atas suatu masyarakat yang mempunyai akar sejarah yang sama
dimana praxis pengalaman atas penjajahan begitu kental

19 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 5
dirasakan oleh masyarakat terjajah dan semakin lama akan
semakin mengkristalkan pengalaman atas rasa solidaritas
kebersamaan yang tinggi diantara mereka.”

c. Teori terjadinya negara :

I. Teori kontak sosia ( Sosial Contract ) menurut thomas hobbes,


jogn ocke dan JJ. Rousseau

- - Menurut John Locke, hak kebebasan individu tersebut dapat


dijamin jika pemerintah memiliki kewenangan yang terbatas.
Hubungan antara masyarakat dan pemerintah dalam penjaminan
hak-hak kebebasan inilah yang sering disebut dengan teori
kontrak sosial.

- - John Locke menyatakan adanya hak kodrati (natural right)


yang melekat pada setiap diri manusia, yaitu hak atas hidup, hak
kebebasan, dan hak milik. ... Jika negara melanggar hak-hak
alamiah (kondrati) individu, maka rakyat berhak untuk mengganti
secara paksa penguasa negara
-
- - Perbedaan yang tampak adalah Hobbes menganut paham
absolute power, negara mempunyai kekuasaan mutlak dan
menolak adanya lembaga perwakilan.
Sedangkan Locke membenarkan lembaga perwakilan yang
dibaginya dalam tiga Badan, yaitu legislatif, eksekutif, dan
yudikatif. ... Negara total itu karena identik total dengan rakyat
- .
- Teori ketuhanan
Teori ketuhanan ini juga sering disebut sebagai
teokrasi. Teori ini meyakini jika suatu negara terbentuknya
negara lebih karena kehendak Tuhan dibanding perjuangan
maupun revolusi. Negara monarki biasanya meyakini jika suatu
negara terbentuk karena kedaulatan Tuhan.

- b Teori kekuasaan

20 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 5
Teori kekuasaan berarti sebuah negara terbentuk karena
adanya kekuasaan,artinya oaring atau kelompok yang paling
kuatlah yang mendirikan negara.Teori kekuasaan berarti
kelompok yang paling kuat akan menguasai kelompok yang
paling lemah,setelah adanya pertarungan sangit.

- Teori hukum alam

Terjadinya negara karena suatu yang alamiah merupakan teori


hukum alam teori ini mengatahkan jika hukum alam tidak dibuat
oleh negara namun ada karena oleh menurut hukum
alam.Secara alami manusia adalah makhluk sosial dan politis,
yang perluh mendirikan komunitas untuk mengeluarkan
pendapat serta menyumbangkan pikiran.

- Sebab-sebab terjadinya negara

Asal mula terbentuknya suatu negara dapat dibedakan dalam


dua proses yaitu proses secara primer dan sekunder. Terjadinya
negara dimulai dari masyarakat hukum yang paling sederhana
yang kemudian berevolusi ke tingkat yang lebih maju, tahap-
tahap pertumbuhannya adalah Suku/persekutuan masyarakat
(genootschaft) adalah kehidupan manusia yang diawali dari
keluarga, kemudian kelompok-kelompok masyarakat hukum
(sukum). Satu suku berkembang menajdi dua suku, tiga suku,
dan seterusnya hingga menjadi besar dan kompleks.
Perkembangan tersebut bisa terjadi karena faktor alami atau
karena penaklukan-penaklukan antarsuku. Kerajaan (rijk)
adalah tahap yang dimulai dari kepala suku yang semula
berkuasa di masyarakat hukumnya mengadakan ekspansi
dengan melakukan penaklukan-penaklukan kepada daerah lain.

Teori terjadinya negara secara sekunder yang


didasarkan bahwa negara telah ada sebelumnya. Namun
karena adanya revolusi, intervensi, dan penaklukan, timbullah
negara yang menggantikan negara yang telah ada tersebut.
Karena revolusi di Uni Soviet. Cheechnya, dan Uzbekistan

21 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 5
menjadi sebuah negara yang merdeka. Indonesia merdeka dari
Jepang setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.-
Negara rasional adalah tahap yang dimulai dari negara nasional
yang diperintah oleh raja yang absolut dengan sistem
pemerintahan tersentralisasi. Semua rakyat yang dipaksa
mematuhi kehendak dan perintah raja. Hanya ada satu identitas
kebangsaan. fase ini disebut dengan fase nasional dalam
terjadinya sebuah negara,negara demokrasi adalah tahap
dimana adanya kekuasaan raja yang absolut dengan
menimbulkan keinginan rakyat untuk memegang pemerintahan
sendiri. Artinya, kedaulatan/kekuasaan tertinggi dipegang oleh
rakyat. Rakyat yang berhak memilih pemimpinnya yang
dianggap mampu dalam mewujudkan aspirasinya. Hal tersebut
mendorong lahirnya negara demokrasi.

I. Fase genootschap

Pada fase ini merupakan perkelompokan dari


orang-orang yang menggabungkan dirinya untuk
kepentingan bersama dan disandarkan pada
persamaan. Mereka menyadari bahwa mereka
mempunyai kepentingan yang sama dan
kepemimpinan disini dipilih secara primus
interpares atau yang terkemuka diantara yang
sama. Jadi yang penting disini adalah unsur
bangsa.

II. Fase rijk

Pada fase ini kelompok orang-orang yang


menggabungkan diri tadi telah sadar akan hak
milik atas tanah hingga muncullah tuan yang
berkuasa atas tanah dan orang-orang yang
menyewa tanah. Sehingga timbul sistem
feodalisme. Jadi yang penting pada masa ini
adalah unsur wilayah.

22 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 5
III. Fase staat

Pada fase ini masyarakat telah sadar dari tidak


bernegara menjadi bernegara dan mereka dan
mereka telah sadar bahwa mereka berada pada
satu kelompok. Jadi yang penting pada masa ini
adalah bahwa ketiga unsur dari negara yaitu
bangsa, wilayah, dan pemerintah yang berdaulat
telah terpenuhi.

IV. Fase democratische

Fase ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari fase staat, dimana
democratische natie ini terbentuk atas dasar kesadaran demokrasi
nasional, kesadaran akan adanya kedaulatan ditangan rakyat.

23 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 5
E. NEGARA DAN KONSTITUSI YANG BERLAKU DI
INDONESIA

A. Bentuk Negara dan Bentuk Pemerintahan


Bentuk negara adalah merupakan batas antara peninjauan secara
sosiologis dan peninjauan secara yuridis mengenai negara. Peninjauan secara
sosiologis jika negara dilihat secara keseluruhan (ganzhit) tanpa melihat isinya,
sedangkan secara yuridis jika negara\peninjauan hanya dilihat dari isinya atau
strukturnya.
Machiavelli dalam bukunya II Prinsipe bahwa bentuk negara (hanya ada
dua pilihan) jika tidak republik tentulah Monarkhi. Selanjutnya menjelaskan
negara sebagai bentuk genus sedangkan Monarkhi dan republik sebagai bentuk
speciesnya.
Perbedaan dalam kedua bentuk Monarkhi dan republik (Jellinek, dalam
bukunya Allgemene staatslehre) didasarkan atas perbedaan proses terjadinya
pembentukan kemauan negara itu terdapat dua kemungkinan:
1. Apabila cara terjadinya pembentukan kemauan negara secara psikologis
atau secara alamiah, yang terjadi dalam jiwa/badan seseorang dan
nampak sebagai kemauan seseorang/individu maka bentuk negaranya
adalah Monarkhi.
2. Apabila cara proses terjadinya pembentukan negara secara yuridis,
secara sengaja dibuat menurut kemauan orang banyak sehingga
kemauan itu nampak sebagai kemauan suatu dewan maka bentuk
negaranya adalah republik.

PEMERINTAHAN

Bentuk pemerintahan negara dapat dibedakan ada beberapa jenis, yakni


otokrasi, oligarki, monarki dan republik.

Otokrasi Otokrasi adalah negara yang diperintah dengan


kekuasaan tunggal seperti raja atau diktator yang tidak dapat di

24 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 6
ganggung gugat. Oligarki Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), Oligarki adalah pemerintahan yang dijalankan
oleh beberapa orang yang berkuasa dari golongan atau
kelompok tertentu.
Monarki Monarki adalah bentuk pemerintahan yang
kekuasaannya dipegang seorang raja atau kaisar. Pada sistem
pemerintahan tersebut biasanya akan berlangsung sepanjang
hayat sang raja, ratu, atau sultan.

Republik Republik adalah negara yang dijalankan berdasarkan


prinsip kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara demokratis
melalui pemilihan umum. Dalam buku Bentuk Negara dan
Pemerintah RI (2010) karya Muh. Nur El Ibrahim, jika kita
berbicara mengenai bentuk negara maka tengah membicarakan
bagaimana sifat atau hubungan antara kekuasaan pusat saat
berhadapan dengan daerah. Hubungan seperti itu disebut pula
sebagai hubungan vertikal, artinya pusat yang diasumsikan
berada di atas daerah. Jika berbicara mengenai bentuk
pemerintahan, maka tengah berbicara mengenai kekuasaan
dalam arti horizontal khsususnya seputar hubungan antara
legislatif dengan eksekutif.

B. TUGAS – TUGAS PEMERINTAHAN


 Menjamin keamanan negara dari segala kemungkinan serangan dari
luar, dan menjaga agar tidak terjadi pemberontakan dari dalam yang dapat
menggulingkan pemerintahan yang sah melalui cara-cara kekerasan.
 Memelihara ketertiban dengan mencegah terjadinya gontok-gontokan
diantara warga masyarakat, menjamin agar perubahan apapun yang terjadi
di dalam masyarakat dapat berlangsung secara damai.
 Menjamin diterapkannya perlakuan yang adil kepada setiap warga
masyarakat tanpa membedakan status apapun yang melatarbelakangi
keberadaan mereka.

25 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 6
 Melakukan pekerjaan umum dan memberikan pelayanan dalam
bidang-bidang yang tidak mungkin dikerjakan oleh lembaga non
pemerintahan, atau yang akan lebih baik jika dikerjakan oleh pemerintah.
 Melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kesejahteraan sosial:
membantu orang miskin dan memelihara orang cacat, jompo dan anak
terlantar: menampung serta menyalurkan para gelandangan ke sektor
 kegiatan yang produktif, dan semacamnya.

C. PENGERTIAN KONSTITUSI
Apa yang dimaksud dengan konstitusi (constitution)? Secara umum,
pengertian konstitusi adalah keseluruhan peraturan-peraturan, baik
yang tertulis maupun yang tidak tertulis, yang mengatur secara
mengikat tentang cara penyelenggaraan pemerintahan dalam suatu
negara.

Pendapat lain mengatakan bahwa arti konstitusi adalah adalah


dokumen yang di dalamnya terdapat aturan-aturan untuk menjalankan
suatu organisasi pemerintahan. Dalam hal ini, konstitusi tidak selalu
berupa dokumen tertulis, tapi dapat juga berupa kesepakatan politik,
negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan dan distribusi
maupun alokasi.

Dalam ketatanegaraan Republik Indonesia, konstitusi dapat diartikan


sebagai Undang-Undang Dasar (UUD). Dalam hal ini, UUD dianggap
sebagai peraturan dasar dimana di dalamnya terdapat ketentuan-
ketentuan pokok yang menjadi sumber perundang-undangan di
Indonesia.
Pengertian Konstitusi Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami apa itu konstitusi, maka kita dapat merujuk pada
pendapat beberapa ahli berikut ini:

1. K. C. Wheare

26 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 6
Menurut K. C. Wheare, pengertian konstitusi adalah keseluruhan
sistem ketatanegaraaan suatu negara yang berupa kumpulan
peraturan yang membentuk, mengatur/ memerintah dalam
pemerintahan suatu negara.

2. Richard S. Kay
Menurut Richard S. Kay, pengertian konstitusi adalah pelaksanaan dari
aturan-aturan hukum atau rule of law dalam hubungan masa
masyarakat dengan pemerintahan. Konstitualisme menciptakan situasi
yang dapat memupuk rasa aman sebab adanya batasan pada
wewenang pemerintah yang sudah diharuskan lebih awal.

3. Herman Heller
Menurut Herman Heller, arti konstitusi lebih luas daripada Undang-
Undang Dasar (UUD). Konstitusi tidak hanya bersifat yuridis tetapi juga
sosiologis dan politis.

4. E. C. Wade
Menurut E.C. Wade, pengertian konstitusi adalah suatu naskah yang
memaparkan rangka dan tugas pokok dari badan pemerintahan suatu
negara dan menentukan pokok-pokok cara kerja badan tersebut.

5. Miriam Budiarjo
Menurut Miriam Budiarjo, pengertian konstitusi adalah keseluruhan
peraturan, baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur
secara mengikat cara-cara bagaimana suatu pemerintah
diselenggarakan dalam suatu masyarakat.

6. Chairul Anwar
Menurut Choirul Anwar, arti konstitusi adalah fundamental law tentang
pemerintahan suatu negara dan nilai-nilai fundamentalnya.

27 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 6
Tujuan Konstitusi
Secara umum, terdapat tiga tujuan konstitusi dalam kaitannya dengan
penyelenggaraan pemerintahan. Adapun tujuan konstitusi adalah
sebagai berikut:

Membuat batasan kekuasaan bagi penyelenggara negara agar tidak


bertindak sewenang-wenang. Dalam hal ini, konstitusi membatasi
kekuasaan penguasa sehingga tidak melakukan tindakan yang
merugikan masyarakat banyak.
Konstitusi juga bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap
Hak Asasi Manusia (HAM). Dengan adanya konstitusi maka setiap
penguasa dan masyarakat wajib menghormati HAM dan berhak
mendapatkan perlindungan dalam melakukan haknya.
Konstitusi juga bertujuan untuk memberikan pedoman bagi
penyelenggara negara agar negara dapat berdiri dengan kokoh.
Baca juga: Pengertian HAM

Fungsi Konstitusi
Setelah mengetahui tujuannya, tentunya kita juga perlu mengetahui
fungsi dan peranan konstitusi pada suatu negara. Adapun fungsi
konstitusi adalah sebagai berikut:

Sebagai sumber hukum tertinggi.


Sebagai alat untuk membatasi kekuasaan penyelenggaran negara.
Sebagai pelindung hak asasi manusia dan kebebasan rakyat di dalam
suatu negara.
Sebagai piagam lahirnya suatu negara.
Sebagai sarana untuk mengendalikan masyarakat.
Sebagai simbol persatuan rakyat suatu negara.
Sebagai rujukan identitas dan lambang negara.

28 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 6
Sifat Konstitusi
Ada dua sifat utama dari konstitusi atau Undang-Undang Dasar, yaitu
Luwes (flexible) dan Kaku (rigid). Berikut penjelasang singkat
mengenai kedua sifat konstitusi:

Konstitusi Bersifat Luwes (flexible); dalam hal ini konstitusi dapat


berubah melalui prosedur seperti membuat Undang-Undang dan
disesuaikan dengan perkembangan jaman.
Konstitusi Bersifat Kaku (rigid); yaitu Undang-Undang yang sulit atau
tidak bisa diubah sampai kapanpun, atau hanya dapat diubah melalui

Macam-Macam Konstitusi
Menurut C. F. Strong, konstitusi dapat dibagi menjadi dua jenis.
Adapun macam-macam konstitusi adalah sebagai berikut:

Konstitusi Tertulis, yaitu suatu naskah atau dokumen yang di dalamnya


terdapat penjelasan kerangka dan tugas-tugas pokok dari badan-badan
pemerintah serta menentukan bagaimana cara kerja badan
pemerintahan tersebut. Konstitusi tertulis ini disebut juga dengan
Undang-Undang Dasar.
Konstitusi Tidak Tertulis, yaitu suatu aturan atau norma yang tidak
tertulis yang telah ada dan dilaksanakan oleh penyelenggaran negara.
Konstitusi ini disebut juga dengan istilah konvensi.

D. SEJARAH KELAHIRAN KONSITUSIONAL


Istilah “kostitusionalisme” itu sendiri sebenarnya tercipta pada
peralihan abad 18-19 untuk menegaskan doktrin Amerika tentang
supremasi Undang-Undang Dasar (konstitusi tertulis) di atas Undang-
Undang yang diundangkan sebagai produk legislatif. Akan tetapi, sebagai
ide dan praktik dalam kehidupan kenegaraan modern, apa yang di pahami
sebagai konstitusionalisme ini dalam maksud sebenarnya telah biasa di

29 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 6
jumpai dalam kehidupan polis-polis (Negara kota) di Eropa Barat pada
abad 11-12. Pada abad-abad itu berbagai konstitusi sebagian sudah
tertulis dalam dokumen-dokumen yang disebut chartula, charta atau
charter (charter).

Pemikiran para ahli filsafat pada zaman Yunani kono dimotori oleh
Socrates (sang guru), Plato, dan Aristoteles. Di antara karya-karya Plato
seperti Republic dan Nomoi, terdapat pula dialog-dialog Plato yang diberi
judul Politicus atau Statesman yang memuat tema-tema yang berkaitan
erat dengan gagasan konstitusionalisme. Jika dalam Republic, Plato
menguraikan gagasan tentang Negara dalam kondisi yang absolut, maka
dalam buku Politicus (Statesman) sebelum ia menyelesikan karya
monumental berjudul Nomoi.

Berbeda dengan Plato, Aristoteles membayangkan keberadaan


seorang pemimpin Negara yang bersifat “superman” dan berbudi luhur.
Berbagai alasan yang menginspirasi Aristoteles berpendapat seperti itu:
Pertama, di zamannya, belum ada mekanisme yang tersedia untuk
merespons keadaan atau tindakan-tindakan revolusioner yang dalam
pengertian sekarang disebut sebagai tindakan yang “inkonstitusional”,
Kedua, revolusi-revolusi semacam itu jika terjadi tidak hanya mengubah
corak “public law”. Ketiga, revolusi demikian selalu terjadi dengan disertai
kekerasan (violence, proscription, ostracism, dan bahkan kematian,
sehingga orang Yunani dihinggapi oleh penyakit “fear of statis”.

Menurut Aristoteles, klasifikasi konstitusi tergantung pada: a) The


ends pursued by states, dan b) The kind of authority exercised by their
government. Di jaman Romawi Kuno, perkembangan ide dan gagasan
tentang konstitusi (konstitusionalisme) begitu mengalami perubahan yang
revolusioner dari jaman Socrates, Plato, dan Aristoteles. Di mana pada
jaman Yunani Kuno, mereka memahami konstitusi sebagai konstitusi
yang berada di dalam Negara. Hubungan kostitusi bergandengan dengan

30 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 6
negara, raja sebagai penguasa negara mempunyai legitimasi dan
kekuasaan yang lebih tinggi pada negara. Sedangkan konstitusinalisme
yang berkecamuk pada jaman Romawi Kuno mulai dipahami sebagai
sesuatu yang berada di luar dan bahkan di atas negara. Tidak seperti
masa sebelumnya, pada jaman Romawi Kuno, konstitusi mulai dipahami
sebagai “lex” yang menentukan bagaimana bangunan kenegaraan harus
dikembangkan sesuai dengan prinsip “the higher law”. Prinsip hierarki
hukum juga makin dipahami secara tegas kegunaannya dalam praktik
penyelenggaraan kekuasaan.

Beberapa kesimpulan dapat ditarik dari pengalaman sejarah


konstitusionalisme Romawi kuno ini adalah:

Pertama, untuk memahami konsepsi yang sebenernya tentang “the


spirit of our constitutional antecedent” dalam ilmu hukum haruslah
dipandang penting.

Kedua, ilmu pengetahuan hukum yang dibedakan dari hukum sangat


bercorak Romawi sesuai asal mula pertumbuhannya.

Ketiga, pusat perhatian prinsip pokok yang dikembangkan dalam ilmu


hukum Romawi bukanlah “the absolutisme of a prince” sebagaimana
sering dibayangkan oleh banyak ahli, tetapi justru terletak pada doktrin
kerakyatan.

Konstitusionalisme pada jaman Romawi Kuno, membawa dampak


yang sangat besar terhadap konstitusionalisme Eropa Kontinental. Hal ini
dikarenakan adanya 2 poin pokok, Pertama, adat istiadat dan Undang-
Undang yang dibawa masuk oleh para penyerbu yang berkebangsaan
teutonic (Jerman) dari kekaisaran belahan Barat dunia melebur dan
menyatu menjadi Undang-Undang Romawi (Roman Code). Kedua,
kecintaan bangsa Romawi akan ketenteraman dan kesatuan sangat kuat,
sehingga orang-orang di Abad pertengahan terobsesi dengan gagasan

31 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 6
kesatuan politik dunia untuk menghadapi kekuatan disintegrasi. Ketiga,
yaitu kekuasaan kekaisaran yang dianggap berasal dari rakyat, sangat
mempengaruhi ajaran kedaulatan rakyat pada abad pertengahan.
Sehingga kalau kita simpulkan tentang gagasan konstitusionalisme pada
abad pertengahan adalah:

Menegaskan kembali ajaran hukum alamnya Cicero menjadi


berlakunya hukum Tuhan (hukum gereja) yang dipelopori oleh Thomas
Aquinas;
Karena ajaran gereja tengah mengalami kemajuan pesat, maka
konstitusi yang terbentuk harus bersendikan atau bersumberkan pada
ajaran gereja.
Kelemahan yang paling utama tentang gagasan
Konstitusionalismenya, adalah karena mencerminkan ajaran gereja dalam
setiap sendi bernegara, maka akibat campur tangan gereja, pemerintahan
mengalami kemunduran;
Dominasi gereja juga telah membawa pembenaran dari kaum gereja
Katholik pada tiap kehidupan bernegara.

E. KONSTITUSI YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA DAN


KONSTITUSI YANG BERLAKU SAMPAI SEKARANG

Ada berbagai konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia, misalnya


saja UUD 1945 yang masa berlakunya dari tanggal 18 Agustus 1945
sampai dengan tanggal 27 Desember 1945, yang kemudian dilanjutkan
dengan konstitusi RIS yang mulai berlaku tanggal 27 Desember 1945
sampai dengan 17 Agustus 1950. Dan masih ada beberapa konstitusi
lagi, dan akan saya jelaskan secara lengkap dan mendetail. Semoga saja
dapat bermanfaat.

Hampir setiap negara mempunyai aturan atau konstitusi. Dalam artikel


sebelumnya yang berjudul Pengertian Konstitusi dan Pentingnya

32 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 6
Konstitusi disebutkan bahwa konstitusi ini memuat ketentuan-ketentuan
pokok yang menjadi salah satu sumber dari peraturan perundang-
undangan lainnya.

Di dalam konstitusi minimal berisi tiga hal pokok, yaitu jaminan HAM
bagi seluruh warga negara/penduduk, sistem ketatanegaraan yang
mendasar dan juga kedudukan, tugas, dan wewenang lembaga-lembaga
negara.

Konstitusi Yang Pernah Berlaku di Indonesia

A. UUD 1945 (18 Agustus 1945 – 27 Desember 1945)


Indonesia memiliki konstitusi atau undang-undang yang dulu dan
sekarang disebut dengan UUD 1945. Definisi dari UUD 1945 adalah
keseluruhan naskah yang terdiri dari pembukaan, batang tubuh dan
penjelasan (sebelum perubahan). Nah, agar lebih jelas dengan UUD 1945
berikut kami jelaskan tentang sejarah sampai dengan sistematika UUD
1945.

1. Persiapan Pembentukan UUD 1945


Penyususan UUD 1945 ini dimulai sebelum Indonesia merdeka, dan
dibahas dalam sidang yang dilakukan oleh BPUPKI (Badan Penyelidik
Usaha-Usaha Kemerdekaan Indonesia).

Badan ini dibentuk padatanggal 29 April 1945 tapi baru dilantik


(diresmikan pada tanggal 28 Mein 1945. Dr. K. R. T. Radjiman
Wadiodiningrat adalah ketua dari BPUPKI yang beranggotakan sekitar 60
orang. Badan ini melakukan 2 kali sidang, sidang pertama dilakukan pada
tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945. sedangkan sidang kedua dilaksanakan
pada tanggal 10 – 16 Juli 1945.

2. Pengesahan UUD 1945

33 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 6
Beberapa bulan setelah itu, tepatnya pada tanggal 7 Agustus 1945
dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau yang sering
disebut dengan PPKI, PPKI ini diketuai oleh Ir. Soeakarno dan diwakili
oleh Drs. Moh. Hatta. Panitia ini anggotanya tidak sebanyak BPUPKI yang
jumlahnya mencapai 60 orang, PPKI jumlah anggotanya hanya sebanyak
19 orang.

Pada tanggal 16 Agustus 1945 beberapa anggota PPKI berkumpul di


rumah Laksmana Muda Jepang Maeda untuk merapatkan kemerdekaan
Indonesia. Teks proklamasi adalah salah satu hasil dari rapat tersebut.

Pada tanggal 17 Agustus 1945, lebih tepatnya hari Jum’at Legi, pukul
10.00 bertempat di Jalan Pegangasan Timur 56, kemerdekaan Indonesia
diproklamasikan. Teks proklamasi dibacakan oleh oleh ketua PPKI atau Ir.
Soekarno. Setelah itu bendera Merah Putih dikibarkan dan diiringi dengan
lagu Indonesia Raya.

Satu hari setelah Proklamasi Kemerdekaan atau pada tanggal 18


Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang yang menghasilkan beberapa
keputusan yaitu : a. Penetapan dan pengesaham Pembukaan UUD 1945
b. Penetapan dan mengesahkan UUD 1945 c. Pemilihan Ir. Soekarno
sebagai presiden Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden

3. Sistematika UUD 1945


Sesuai dengan keputusan Sidan PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945
bahwa UUD 1945 sudah disahkan menjadi konstitusi negara kita.
Sistematikan dari UUD 1945 antara lain sebagai berikut :

a. Pembukaan UUD 1945


Pembukaan UUD 1945 terdiri dari empat alinea. Pada alinea terakhir
(atau ke Empat) terdapat Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia.
Dan juga terdapat tujuan negara Indonesia.

34 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 6
Pembukaan UUD 1945 merupakan kaidah fundamental negara kita
sebab didalamnya terdapat tujuan dan dasar negara kita. Pembukaan
UUD 1945 tidak lain adalah jiwa perjuangan Proklamasi Kemerdekaan 17
aGUSTUS 1945 dan sesuai dengan penjelasan UUD 1945 yang memuat
4 hal pokok pikiran, diantaranya adalah sebagai berikut :

1). Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh


tumpah darah Indonesia dengan dasar persatuan dengan mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2). Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat


Indonesia

3). Negara yang berkedaulatan rakyat, yaitu berdasarkan kerakyatan


dan permusyawaratan perwakilan

4). Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Mahas Esa menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.

b. Batang Tubuh UUD 1945


Batang Tubuh UUD 1945 terdiri atas 16 bab, 37 Pasal, dan 4 pasal
Aturan Peralihan, serta 2 ayat Aturan Tambahan (sebelum amandemen).

c. Penjelasan UUD 1945


Penjelasan UUD 1945 yang disusun oleh Prof. Supomo merupakan
penjelasan UUD 1945. Pembukaan UUD 1945 terdiri atas penjelasan
umum dan penjelasan pasal demi pasal.

Berdasarkan UUD 1945 bentuk negara kita adalah kesatuan,


sedangkan bentuk pemerintahannya yaitu Republik. Hal ini sesuai dengan
Pasal 1 ayat 1 yang menyatakan bahwa negara Indonesia ialah negara
kesatuan yang berbentuk republik. Ini berarti bahwa seluruh wilayah di
Indonesia merupakan kesatuan yang utuh dalam sebuah negara, yaitu
negara Indonesia.

35 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 6
Pelaksanaan sistem ketatanegaraan menurut UUD 1945 dibagi
menjadi tiga bagian kekuasaan, yaitu kekuasan pemerintahhan dilakukan
oleh presiden sebagai lembaga eksekutif, DPR sebagai lembaga legislatif
(perwakilan rakyat), dan kekuasaan kehakiman sebagai lembaga
yudikatif.

Berdasarkan UUD 1945 (sebelum amandemen) pokok pokok sistem


pemerintahan negara kita (Indonesia) adalah sebagai berikut :

Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (rechtsstaat)


Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak
bersifat absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas).
Kekuasaan negara yang tertinnggi di tangan MPR
Presiden ialah penyelenggara pemerintah negara tertinggi
dibawahnya Majelis.
Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR
Menteri negara adalah pembantu presiden
Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas

B. Konstitusi RIS (27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950


Pada tanggal 23 Agustus 1945 sampai dengan 2 September 1949, di
kota Den Haag (Belanda) diadakan KMB atau Konferensi Meja Bunda.
Delegasi RI dimpimpin oleh Ders. Moh Hatta, delegasi BFO dipimpin oleh
Sultan Hamid II. Dan delegasi belanda dipimpin oleh Van Marseveen.

Dalam konferensi meja bundar tersebut, didapat beberapa hasil


kesepakatan yaitu :

Didirikan negara RIS


Penyerahan (pengakuan) kedaulatan oleh pemerintah Belanda
kepada negara RIS bersamaan dengan KMB itu, di kota Secheveingen

36 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 6
(Belanda) disusun Konstitusi RIS yang mulai berlaku mulai tanggal 27
Desember 1949

Konstitusi RIS dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu :


Mukadimah terdiri atas empat alinea, Pada alinea ke empat terdapat
rumusan Pancasila sebagai dsar negara, yaitu pengakuan Ketuhanan
Yang Maha Esa, perikamanusiaan, kebangsaan, kerakyatan dan keadilan
sosial.

Batang tubuh terdiri atas 6 bab dan 196 pasal.


Berdasarkan Konstitusi RIS (Republik Indonesia Serikat), bentuk
negara Indonesia bukan lagi kesatuan melainkan Federasi atau yang kita
kenal dengan serikat. Ini telah diatur dalam Bab 1 Ayat 1 yang
menyatakan bahwa : “Republik Indonesia Serikat yang merdeka dan
berdaulat ialah suatu negara hukum yang demokrasi dan berbentuk
federasi”.

Pada waktu Indonesia dibagi menjadi beberapa negara bagian, dan


ini diatur dalam Pasal 2 Konstitusi RIS 1949 yang intinya adalah sebagai
berikut :
1. Negara Republik Indonesia dengan daerah menurut status quo
seperti tersebut dalam persetujuan Renville tanggal 17 Januari 1948 yaitu
:

Negara Indonesia Timur


Negara Pasundan, termasuk distrik federal Jakarta
Negara Jawa Timur
Negara Madura
Negara Sumatra Timur dengan pengertian bahwa status quo Asahan
Selatan dan Labuhan Ratu berhubungan dengan Sumatera Timur tetap
berlaku
Negara Sumatera Selatan

37 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 6
2. Satuan-satuan kenegaraan yang tegak, sendiri, seperti Jawa
Tengah, Bangka, Belitung, Riau, Dayak Besar, Kalimantan Barat,
Kalimantan Timur, Kalimantan Tenggara.

3. Daerah-daerah Indonesia yang lain bukan daerah-daerah bagian

Dalam Konstitusi RIS 1945 sistem ketatanegaraan negara kita


menganut tria politika dengan pembagian kekuasaan dalam pemerintah
yang dilihat dari alat alat perlengkapan federal RIS, yaitu presiden,
menteri-menteri, senat, DPR, MA, dan DPK. Setiap alat perlengkapan
tersebut mempunyai fungsi dan tugas yang berbeda-beda, namun
semuanya saling bekerja sama untuk kepentingan umum.

Sistem pemerintahan yang kita gunakan sesuai dengan konstitusi RIS


1945 adalah sistem parlementer kabinet semu (quasi parlementer). Hal itu
dapat kita lihat dalam berbagai hal, diantaranya adalah sebagai berikut :

Pengangkatan perdana menteri dilakukan oleh presiden, bukan oleh


parlemen
Kekuasaan perdana menteri masih dicampuri oleh presiden.
Pembentukan kabinet dilakukan oleh presiden, bukan oleh parlemen
Para menteri bertanggung jawab kepada DPR, namun harus melalui
keputusan pemerintahan
Parlemen tidak memiliki hubungan yang erat dengan pemerintah
sehingga DPR tidak mempunyai pengaruh yang besar terhadap
pemerintah
Parlemen tidak memiliki hubungan yang dekat dengan pemerintah,
sehingga DPR tidak dapat berpengaruh besar pada pemerintah
Presiden RIS memilki kedudukan rangkap, yaitu sebagai kepala
negara dan kepala pemerintah.
C. UUD S 1950 (17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959)

38 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 6
Berdasarkan konstitusi RIS, Indonesia adalah negara serikat atau
negara yang didalamnya terdapat negara. Kala itu negara kita dibagi
menjadi 16 negara bagian.

Negara kita sepertinya tidak cocok dengan bentuk negara dan sistem
pemerintahan yang digunakan oleh negara kita yang telah diatur dalam
konstitusi RIS, terbukti dengan masa berlakunya konstitusi RIS yang
kurang dari 1 tahun.

Awal mulanya, DPR RIS mengadakan sidang pada tanggal 15


Februari 1950, yang mana dalam sidang tersebut DPR mendesak agar
RIS di bubarkan, dan negara kita kembali ke Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Rakyatpun juga mendukung usulan tersebut, sehingga satu persatu


negara bagian mengabungkan diri ke dalam Negara Republik Indonesia.
Negara Indonesia Timur dan Negara Sumatera Timur mengusahakan
agar pemerintahan pusat RIS berunding dengan negara bagan RI untuk
mempersiapkan pembentukan NKRI. Akhirnya pada tanggal 19 Mei 1950,
terjadilah persetujuan antara RIS dan RI untuk membentuk NKRI.

Kemudian pada tanggal 17 Agustus 1950, Presiden Soekarno yang


waktu itu masih sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat
memproklamasikan terbentuknya NKRI berdasarkan suatu sistem
pemerintahan yang demokrasi parlementer.

Konstitusinya pun berubah menjadi UUD Sementara 1950,


pengubahan ini dilakukan oleh suatu panita yang dipimpin oleh Prof. Dr.
Supomo.

UUD S 1950 terdiri dari beberapa bagian-bagian, dan berikut adalah


bagian bagiannya :

39 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 6
1. Mukadimah, terdiri atas empat alinea. Pada alinea terakhir terdapat
rumusan pancasila yang merupakan dasar negara kita.

2. Batang tubuh terdiri dari 6 bab dan 147 pasal.

Berdasarkan UUD S 1950, sistem ketatanegaraan Indonesia dibagi


menjadi beberapa alat perlengkapan negara. Alat alat perlengkapan
negara tersebut adalah presiden dan wakil presiden, menteri menteri,
DPR, MA, dan Dewan Pengawas Keuangan.

Walaupun alat alat perlengkapannya agak berbeda daripada masa


konstitusi RIS, sistem pemerintahan pada masa UUD S 1950 hampir
sama dengan sistem pemerintahan pada masa konstitusi RIS. Sitem
pemerintahan yang kita gunakan adalah kabinet parlementer dengan
demokrasi liberal yang masih bersifat semu.

Sistem parlementer yang dianut negara kita pada masa berlakunya


UUD S 1950 mempunyai beberapa ciri-ciri, diantaranya adalah sebagai
berikut :

1. Presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat

2. Menteri-menteri bertanggu jawab atas keseluruhan kebijaksanaan


pemerintahan baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri

3. Presiden memiliki hak untuk membubarkan DPR

Yang membuat sistem pemerintahan parlementer semu, atau tidak


murni sistem pemerintahan parlementer disebabkan beberapa hal, yaitu
sebagai berikut :

Perdana menteri diangkat oleh presiden


Kekuasaan perdana menteri sebagai ketua dewan menteri masih
dicampurtangani oleh presiden. (seharusnya presiden hanya sebagai

40 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 6
kepala negara, dan yang menjadi kepala pemerintahannya adalah
perdana menteri).
Pembentukan kabinet dilakukan oleh presiden dengan menunjut
seseorang atau beberapa orang pembentuk kabinet (biasanya oleh
parlemen)
Presiden dan wakil presiden berkedudukan sebagai kepala negara
dan kepala pemerintahan
D. UUD 1945 (15 Juli 1959 – 11 Maret 1966)
Sesuai dengan namanya UUD S 1950 bersifat sementara, sifatnya
sementara sampai dengan panitia Konstituante dapat menyusun dan
menetapkan UUD.

Maka dari itu, pemerintah kemudian mengeluarkan UUD Nomor 7


Tahun 1953 yang membahas tentang PEMILU (Pemilihan Umum). Pemilu
ini diadakan untuk memilih anggota-anggota DPR dan Konstituante.
Dewan konstituante ini memiliki tugas menyusun dan menetapkan
undang-undang dasar.

Pada tahun 1955, pemilu telah diadakan sehingga DPR dan


Konstituante telah terbentuk. Tanpa berlama-lama, Dewan Konstituante
segera melakukan sidang, sidang pertama dilakukan pada tanggal 19
November 1945 yang bertujuan untuk menyusun dan menetapkan
undang-undang dasar baru sebagai pengganti UUD S 1950.

Namun, dewan konstituante yang satu ini tidak dapat menyelesaikan


tugasnya untuk menyusun dan menetapkan UUD. Sehingga Presiden
Soekarno pada tanggal 22 April 1959, di depan sidang mengatasnamakan
pemerintah mengusulkan agar dalam rangka pelaksanaan demokrasi
terpimpin, Konstituante menetapkan UUD 1945 sebagai UUD Republik
Indonesia yang tetap.

Pemungutan suara yang dilakukan di dalam sidang Konstituante


tanggal 30 Mei 1959 untuk menanggapi usul pemerintah kembali kepada

41 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 6
UUD 1945 tanpa perubahan tidak memenuhi kuorum, yaitu 2/3 jumlah
anggota (Pasal 137 UUDS 1950). Pada tanggal 3 Juli 1959, Konstituante
mengadakan reses, yang kemudian ternyata untuk selama-lamanya.

Gagalnya usaha kembali ke UUD 1945 secara konstitusional melalui


Konstituante mendorong Presiden Soekarno mengambil kesimpulan
bahwa telah timbul keadaan yang membahayakan kelangsungan negara.
Oleh karena pada tanggal 5 Juli 1959 yang pada waktu itu bertepatan
dengan hari Minggu pukul 5 sore diumumkan Dekret Presiden secara
resmi di Istana Merdeka. Isi dekret presiden antara lain sebagai berikut :

1. Pembubaran konstituante
2. Berlakunya kembali UUD 1945
3. Tidak berlakunya lagi UUD S 1950
4. Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu singkat

Sejak saat itu UUD S sudah tidak berlaku lagi, dan yang berlaku
adalah UUD 1945 yang tidak dirubah sama sekali, UUD yang digunakan
sama dengan UUD 1945 yang disahkan pada sidang PPKI pada tanggal
18 Agustus 1945.

Kemudian terjadi pemeberontakan G-30-S/PKI, yang mana membuat


para rakyat Indonesia yang didominasi oleh para pemuda dan mahasiswa
melakukan demostrasi. Mereka mengajukan tuntutan yang berjumlah tiga,
sehingga dikenal dengan TRITURA (Tiga Tuntutan Rakyat). Tiga tuntutan
tersebut antara lain sebagai berikut :

Bubarkan PKI (Partai Komunis Indonesia)


Bersihkan kabinet dari unsur-unsur PKI
Turunkan harga/perbaikan ekonomi
Kemudian, untuk mengatasi keadaan yang sangat mendesak
tersebut, Presiden Soekarno mengeluarkan surat perintah kepada Letjen

42 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 6
Suharto yang pada waktu itu menjabat sebagai Menteri/Panglima
Angkatan Darat untuk mengambil tindakan.

Surat perintah itu dikenal dengan SUPERSEMAR (Surat Perintah


Sebelas Maret). Letjen Suharto kemudian membubarkan PKI dan ormas-
ormasinya, serta mengamankan para menteri yang dianggap terlibat
dalam G-300-S/PKI.

Supersemar sangat terkenal, hal ini dikarenakan supersemar adalah


cikal bakal lahirnya orde baru. Definisi dari orde baru adalah tatanan
perikehidupan rakyat, bangsa, dan negara yang diletakkan kembali pada
pelaksanaan kemurnian Pancasila dan UUD 1945.

Dengan demikian, UUD yang berlaku adalah UUD 1945 tanpa adanya
perubahan sedikit pun atau sama persis dengan UUD 1945 yang
ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945.

E. UUD 1945 setelah Amandemen (19 Oktober 1999 – Sekarang)


MPR RI telah melakukan perubahan UUD 1945 sebagai salah satu
tuntutan reformasi. UUD 1945 yang telah di amandemen terdiri atas
sebagai berikut :

a. Pembukaan UUD 1945 terdiri dari 4 alinea. Pada alinea terakahir


(4) terdapat tujuan negara dan terdapat Pancasila yang merupakan dasar
negara kita.

b. Batang Tubuh UUD 1945 terdiri dari 21 bab, 73 pasal, dan 170
ayat, 3 pasal Aturan peralihan, serta 2 pasal Aturan Tambahan.

43 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 6
1. Salah satu hal yang dapat menyebabkan seseorang dapat
kehilangandapat kehilangan kewarganegaraannya adalah…
A. memasuki Negara lain tanpa izin
B. menjadi tenaga kerja ditempat lain
C. menjadi penduduk suatu Negara tertentu

D. menjalani tugas belajar dinegara lain


E. memiliki passport yang dikeluarkan dinegara lain
Jawaban : E
2. Kewarganegaraan seseorang dapat hilang jika dinyatakan oleh
Presiden atas kemauannya sendiri dengan syarat…
A. berusia 12 Tahun
B. berusia 15 Tahun
C. berusia 18 Thun
D. berusia 21 Tahun
E. berusia 30 Tahun
Jawaban : C
3. Presiden dapat menghilangkan hak kewarganegaraan seseorang
atas…
A. Kemauan Presiden
B. kemauan orang lain
C. kemauan keluarga
D. kemauan diri sendiri
E. kemaun teman
Jawaban : D

4. Seseorang yang mempunyai dua atau lebih kewarganegaraan


disebut…
A. bilateral
B. multi lateral
C. bipatride

44 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 7
D. apatride
E. stelsel aktif
Jawaban : C
5. Penghentian status kewarganegaraan sebagai tindakan atau aturan
alasannya ialah yang bersangkutan memperoleh kewarganegaraan dari
Negara lain disebut….
A. devrivation
B. renunciation
C. depriator
D. representator
E. termination
Jawaban : E
6. Warganegara yang baik ialah warganegara yang sangup memakai
haknya secara bertanggungjawab untuk…
A. kemanusiaan

B. pamer
C. kemasyarakatan
D. persatuan
E. kekeluargaan
Jawaban : A
7. Seseorang yang kehilalangan status kewarganegaraan Indonesia
karena melakukan sesuatu hal diatur dalam…
A. UU No.09 Tahun 2006
B. UU No.12 Tahun 2003
C. UUNo.11 Tahun 2006
D. UU No.10 Tahun 2003
E. UU No.12 Thun 2006
Jawaban : E

45 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 7
8. jenis visa yang diperuntukan bagi seseorang yang bekerja dibadan
atau instansi internasional atau memerlukan perwakilan suatu Negara
untuk sebuah perusahaan internasional disebut…
A. visa kunjungan bisnis
B. visa kerja
C. visa khusus pegawai internasional
D. Exit visa/visa keluar

E. visa on arrival
Jawaban : C
9. bagaimana cara pertukaran siswa atau mahasiswa…
A. exit visa
B. visa kerja
C. visa pertukaran pelajar
D. visa pelajar
E. visa bisnis
Jawaban : C
10. Visa apa yang digunakan untuk berkunjung kerumah keluarga…
A. visa kunjungan bisnis
B. visa kedatangan
C. visa kunjungan wisata atau turis
D. visa kunjungan keluarga
E. visa kerja
Jawaban : D
11. ada beberapa jenis visa yang berlaku di indoneseia..
A. 10
B. 5

C. 6
D. 4
E. 9

46 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 7
Jawaban : B
12. Asas yang memilih kewarganegaraan seseorang menurut relasi
darah atau keturunan disebut…
A. lus saguinis
B. lus soli
C. kewarganegaraan tunggal
D. kewarganegaraan ganda
E. asas kawasan kelahiran
Jawaban : A
13. Kewarganegaraan seseorang yang diperoleh dengan cara
melaukan tindakan-tindakan hukum tertentu disebut…
A. opsi
B. Nutralisasi
C. repudiasi
D. apatride
E. bipatride
Jawaban : B

14. Untuk menetap di Indonesia orang asing harus…


A. bekerja dan belajar di Indonesia
B. mendapati izin bertempat tinggal dari pemerintah Indonesia
C. memiliki visa masuk kenegara Indonesia
D. memeliki paspor dan visa yang disahkan oleh kantor imigrasi
E. memiliki saudara yang b ertempat tinggal di indonesia
Jawaban :

47 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 7
F. LEMBAGA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Lembaga Negara Republik Indonesia
Lembaga Negara adalah lembaga pemerintahan yang disebut juga dengan
Civilizated Organization. Lembaga negara di Indonesia adalah institusi yang
dibentuk berdasar UUD 1945 dan UU dan memiliki sistem khusus yang dirancang
untuk pembangunan negara.

Adapun Beberapa Lembaga Negera Republik Indonesia anatar lain sebagai


berikut :
 Presiden Republik Indonesia.
 Majelis Permusyawaratan Rakyat.
 Dewan Perwakilan Daerah.
 Mahkamah Konstitusi.
 Mahkamah Agung.
 Badan Pemeriksa Keuangan.
 Komisi Pemberantasan Korupsi.
 Komisi Yudisial.

Dari lembaga-lembaga diatas lembaga tersebut mempunyai tugas dan wewenan


tersendiri dan akan dijelaskan dalam makalah ini

1. KELEMBAGAAN NEGARA MENURUT UUD 1945


Pengertian Lembaga Negara
Dengan demikian, lembaga negara merupakan institusi-
institusi yang dibentuk berdasarkan hukum untuk menjalankan
fungsi-fungsi negara, baik fungsi klasik maupun fungsi secara
aktual.
Menurut UUD 1945 menetapkan 7 lembaga Negara yaitu
MPR, DPR, DPD, Presiden, BPK, MA dan MK. Masing-
masing lembaga negara mempunyai ruang lingkup kekuasaan

48 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 9
masing-masing. Pelaksanaan kekuasaan yang diberikan
kepada lembaga negara itu ada yang dilaksanakan secara
mandiri dan ada yang dilaksanakan bersama-sama.
Dalam menjalankan ketatanegaraan, Indonesia memiliki
banyak lembaga negara dan memiliki keterkaitan antar lembaga
negara satu dengan yang lain. Hubungan antarlembaga ini
diharapkan bisa menjadi pengingat atau pengawas jika aturan/
undang-undang sudah melenceng dari ketentuan negara.

Lembaga dalam arti luas yaitu setiap individu atau


organisasi yang memiliki fungsi tertentu untuk mencapai tujuan
negara. Sedangkan dalam arti sempit, setiap individu dapat
dikatakan organ atau lembaga negara apabila secara pribadi
mempunyai kedudukan hukum tertentu untuk melakukan
sesuatu atas nama negara.

Antara lembaga di lapisan satu dengan yang lainnya


menerima perlakuan hukum dan wewenang yang berbeda-beda,
hal ini disesuaikan dengan kedudukan lembaga tersebut.
Adapun hubungan antarlembaga di Indonesia antara lain :

Hubungan Antara MPR dengan Presiden


MPR sebagai lembaga tertinggi negara
mengangkat Presiden. Presiden harus menjalankan
haluan negara menurut garis-garis besar yang telah
ditetapkan MPR. Dengan kata lain, Presiden memperoleh
mandat dan MPR untuk menjalankan GBHN.
Sebagai mandataris MPR, Presiden harus tunduk
dan bertanggung jawab kepada MPR. MPR dapat
memberhentikan Presiden sebelum masa jabatannya
berakhir, jika dianggap sungguh-sungguh melanggar
haluan negara.

Hubungan Antara MPR dan DPR

49 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 9
MPR terdiri dari anggota-anggota DPR ditambah dengan
utusan-utusan dari daerah dan golongan. Karena semua
anggota DPR adalah anggota MPR maka DPR
merupakan bagian utama dari MPR. Sebagai bagian
utama atau tangan kanan MPR, maka DPR wajib menilai
dan mengawasi jalannya roda pemerintahan sehari-hari.

Hubungan Antara Presiden dan DPR


Antara Presiden dan DPR memiliki hubungan berupa
kerjasama dan pengawasan. Hubungan kerjasama
tampak dalam membuat undang-undang dan penetapan
anggaran pendapatan negara. Pengawasan terjadi
karena anggota DPR yang seluruhnya anggota MPR,
berhak mengawasi segala tindakan Presiden.

Hubungan Antara Presiden dan DPA


DPA wajib memberi jawaban atas pertanyaan Presiden.
Sebaliknya, DPA berhak mengajukan usul dan saran
kepada Presiden. Walaupun kedudukan DPA sebagai
badan penasihat tidak berarti DPA tunduk kepada
Presiden. Sebaliknya Presiden tidak tunduk kepada DPA.

Hubungan DPR dan BPK


Hubungan antara DPR dengan BPK dititikberatkan pada
pertanggungjawaban keuangan negara. BPK bertugas
memeriksa keuangan negara, kemudian hasil
pemeriksaannya diberitahukan kepada DPR. Dengan
demikian, BPK membantu DPR dalam pengawasan
keuangan negara. Namun demikian bukan berarti BPK
sebagai bawahan DPR.

Hubungan Mahkamah Agung dengan Lembaga-


lembaga Lainnya

50 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 9
Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang
terlepas dan kekuasaan pemerintah. Mahkamah Agung
sebagai badan pemegang kekuasaan kehakiman berhak
memberikan pertimbangan-pertimbangan hukum kepada
lembaga-lembaga tinggi negara lainnya baik diminta
maupun tidak diminta.
Mahkamah Agung dapat memberikan pertimbangan
hukum kepada Presiden sehubungan dengan pemberian
atau penolakan grasi. Mahkamah Agung juga berwenang
untuk menyatakan tidak sahnya suatu peraturan atau
perundang-undangan yang tingkatnya lebih rendah dan
undang-undang. Seperti PP, Keppres, Inpres.

Berikut macam-macam lembaga tinggi negara beserta tugas dan


wewenangnya sebagai pelaksana kedaulatan rakyat berdasarkan UUD
Negara RI Tahun 1945 adalah sebagai berikut:

1. Presiden

Presiden beserta wakil presiden merupakan satu lembaga


penyelenggara kekuasaan eksekutif tertinggi di bawah UUD. Secara
politik, presiden tidak bertanggung jawab kepada MPR atau pun DPR
melainkan bertanggung jawab langsung kepada rakyat yang memilih.
Tugas presiden sebagai eksekutif kepala pemerintah ialah
memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut
dan Angkatan Udara. Selain itu juga membuat perjanjian internasional
dengan persetujuan DPR, serta mengangkat duta dan menerima duta
negara lain dengan persetujuan DPR.
Kemudian tugas legislatif presiden antara lain membentuk
Undang-Undang, menetapkan peraturan pemerintah pengganti
Undang-Undang, dan juga menetapkan Peraturan Pemerintah untuk
melaksanakan Undang-Undang. Sedangkan untuk tugas yudisial

51 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 9
sering disebut sebagai hak prerogratif atau privilege presiden, yaitu
merupakan hak istimewa yang melekat pada presiden selaku kepala
negara.

2. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)


Tugas dan wewenang MPR antara lain untuk mengubah dan
menetapkan UUD, memberhentikan presiden dan wakil presiden
berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi, memilih presiden dan
wakil presiden untuk mengisi jabatan bila terjadi kekosongan, sera
menyaksikan pengucapan sumpah presiden dan wakil presiden. Meski
begitu, sejumlah kegiatan ini bukan merupakan kegiatan yang rutin
untuk dilakukan.

3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)


Sebagaimana yang diatur dalam UUD Negara RI Tahun 1945
pasal 20, DPR memiliki 3 fungsi antara lain fungsi legislasi, fungsi
anggaran, dan fungsi pengawasan. Fungsi legislasi merupakan
kekuasaan untuk membentuk Undang-Undang, sedangkan fungsi
anggaran yaitu kewenangan membahas dan memberi persetujuan atas
rancangan anggaran negara yang diajukan presiden dalam bentuk
rancangan Undang-Undang terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN). Selain ketiga fungsi tersebut, DPR juga memiliki
fungsi lain seperti mengusulkan pemberhentian presiden sebagai
tindak lanjut hasil pengawasan, memberikan pertimbangan kepada
presiden atas pemberian Amnesti dan Abolisi, dan sebagainya
.
4. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
Dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, kewenangan DPD
hanya bersifat tambahan dan terbatas pada hal-hal yang berkaitan
dengan kepentingan daerah. Dalam UUD RI Tahun 1945 pasal 22D
hasil amandemen, menegaskan bahwa wewenang DPD antara lain
dapat mengajukan rancangan Undang-Undang kepada DPR yang

52 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 9
berkaitan dengan otonomi daerah; hubungan pusat dan daerah;
pembentukan, pemekaran serta penggabungan daerah; pengelolaan
sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya; serta yang
berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah. Lebih
lanjut, DPD juga ikut membahas rancangan tersebut serta turut
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang yang
telah dirancang. DPD juga memiliki kewenangan penuh untuk
melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kinerja pemerintahan yang
berkaitan dengan kepentingan daerah. Namun, beberapa ahli hukum
menyebutkan bahwa sebenarnya DPD tidak memiliki kewenangan
yang sifatnya otonom di bidang legislasi. Dalam artian, DPD tidak
mempunyai kekuasaan untuk memutuskan dalam proses pengambilan
keputusan sama sekali (Jimly Asshiddiqie, 2006: 188).

5. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)


Tugas dan kewenangan BPK diatur dalam bab VIIIA UUD
Negara RI Tahun 1945 terdiri dari tiga 3 pasal dan 7 ayat. Seperti yang
tertulis di dalamnya, BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan
tanggung jawab tentang keuangan negara yang hasilnya akan
diserahkan pada DPR, DPD, serta DPRD sesuai kewenangannya.
Kekuasaan ini dikenal dengan sebutan kekuasaan eksaminatif. Jika
ditemukan adanya penyimpangan pada proses ini, maka DPR, DPD,
maupun DPRD berhak menindaklanjuti dengan menggunakan hak-hak
dewan atau disampaikan pada aparat penegak hukum.

6. Mahkamah Agung (MA)


Sebagai lembaga negara yang memiliki kekuasaan kehakiman,
Mahkamah Agung bertugas menyelenggarakan peradilan untuk
menegakkan hukum dan keadilan sesuai dalam pasal 24 ayat (1) UUD
Negara RI Tahun 1945. Kewenangan yang dimiliki antara lain
mengadili perkara pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-

53 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 9
undangan di bawah UU, dan juga memberikan pertimbangan kepada
presiden jika hendak memberikan grasi dan rehabilitasi.

7. Mahkamah Konstitusi (MK)


Selain Mahkamah Agung (MA), Mahkamah Konstitusi (MK) juga
memiliki kekuasaan kehakiman. Pembentukan MK bertujuan untuk
menjaga kemurnian konstitusi atau the guardian of the constitution.
Mahkamah Konstitusi berfungsi untuk menguji dan meluruskan setiap
tindakan lembaga-lembaga negara yang bertentangan dengan
konstitusi melalui proses peradilan. Dalam proses ini, Mahkamah
Konstitusi berwenang untuk mengadili pada tingkat pertama dan
terakhir ketika putusannya telah final.

8. Komisi Yudisial (KY)


merupakan suatu badan kehakiman yang berada pada
kekuasaan kehakiman tetapi tidak menyelenggarakan peradilan.
Lembaga negara dibentuk dengan tujuan untuk menjaga dan
menegakkan kehormatan, keluhuran, martabat, serta perilaku hakim
agar kekuasaan kehakiman tetap terkontrol. Maka dari itu, dibutuhkan
seseorang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang
hukum serta mempunyai integritas dan pengabdian yang tinggi untuk
bisa menjadi anggota dalam komisi ini.

TUGAS TUGAS MASING-MASING LEMBAGA NEGARA


( DPR,MPR,BPK PRESIDEN / WAKIL
PRESIDEN,MA,MK,KY )

1. Presiden
Tugas presiden sebagai eksekutif kepala pemerintah ialah memegang
kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan
Udara. Selain itu juga membuat perjanjian internasional dengan

54 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 9
persetujuan DPR, serta mengangkat duta dan menerima duta negara lain
dengan persetujuan DPR.

2. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

Tugas dan wewenang MPR antara lain untuk mengubah dan menetapkan UUD,
memberhentikan presiden dan wakil presiden berdasarkan putusan Mahkamah
Konstitusi, memilih presiden dan wakil presiden untuk mengisi jabatan bila terjadi
kekosongan, sera menyaksikan pengucapan sumpah presiden dan wakil presiden.

3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

. Fungsi legislasi merupakan kekuasaan untuk membentuk Undang-Undang,


sedangkan fungsi anggaran yaitu kewenangan membahas dan memberi persetujuan
atas rancangan anggaran negara yang diajukan presiden dalam bentuk rancangan
Undang-Undang terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Selain
ketiga fungsi tersebut, DPR juga memiliki fungsi lain seperti mengusulkan
pemberhentian presiden sebagai tindak lanjut hasil pengawasan, memberikan
pertimbangan kepada presiden atas pemberian Amnesti dan Abolisi, dan sebagainya

4. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)


wewenang DPD antara lain dapat mengajukan rancangan Undang-
Undang kepada DPR yang berkaitan dengan otonomi daerah;
hubungan pusat dan daerah; pembentukan, pemekaran serta
penggabungan daerah; pengelolaan sumber daya alam dan sumber
daya ekonomi lainnya; serta yang berkaitan dengan perimbangan
keuangan pusat dan daerah.
Lebih lanjut, DPD juga ikut membahas rancangan tersebut serta
turut melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang
yang telah dirancang. DPD juga memiliki kewenangan penuh untuk
melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kinerja pemerintahan yang
berkaitan dengan kepentingan daerah. Namun, beberapa ahli hukum
menyebutkan bahwa sebenarnya DPD tidak memiliki kewenangan

55 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 9
yang sifatnya otonom di bidang legislasi. Dalam artian, DPD tidak
mempunyai kekuasaan untuk memutuskan dalam proses pengambilan
keputusan sama sekali

5. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)


Tugas dan kewenangan BPK diatur dalam bab VIIIA UUD Negara RI
Tahun 1945 terdiri dari tiga 3 pasal dan 7 ayat. Seperti yang tertulis di
dalamnya, BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab
tentang keuangan negara yang hasilnya akan diserahkan pada DPR,
DPD, serta DPRD sesuai kewenangannya.

6. Mahkamah Agung (MA)


bertugas menyelenggarakan peradilan untuk menegakkan
hukum dan keadilan sesuai dalam pasal 24 ayat (1) UUD Negara RI
Tahun 1945.

7. Mahkamah Konstitusi (MK)


berfungsi untuk menguji dan meluruskan setiap tindakan lembaga-
lembaga negara yang bertentangan dengan konstitusi melalui proses
peradilan
8. Komisi Yudisial (KY)
Bertugas untuk menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran,
martabat, serta perilaku hakim agar kekuasaan kehakiman tetap
terkontrol.

Setiap negara tentunya membutuhkan organ atau lembaga negara untuk


menjalankan struktur pemerintahan guna mencapai tujuan negara tersebut.
Kelembagaan negara sendiri dibentuk dalam sejumlah bagian berdasarkan fungsi
dan tanggung jawab yang berbeda-beda selama menjalankan tugasnya.

Lembaga dalam arti luas yaitu setiap individu atau organisasi


yang memiliki fungsi tertentu untuk mencapai tujuan negara.
Sedangkan dalam arti sempit, setiap individu dapat dikatakan

56 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 9
organ atau lembaga negara apabila secara pribadi mempunyai
kedudukan hukum tertentu untuk melakukan sesuatu atas nama
negara.

57 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 0
G. DEMOKRASI
1. PENGERTIAN DEMOKRASI
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua
warga negaranya memiliki hak yang sama pengambilan keputusan
yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga
negara berpartisipasi baik secara langsung atau melalui perwakilan
dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum

2. BENTUK – BENTUK DEMOKRASI


Demokrasi langsung (direct democracy)
Demokrasi tak langsung atau representatif (indirect atau
representative democracy)
Demokrasi presidensial (presidential democracy)
Demokrasi parlementer (parliamentary democracy)
Demokrasi otoriter (authoritarian democracy)
Demokrasi partisipatif (participatory democracy)
Demokrasi Islam (Islamic democracy)
Demokrasi sosial (social democracy)

3. PRINSIP DEMOKRASI
Dalam demokrasi terdapat prinsip yang sangat kuat di
pertahankan dan masih terus di pegang teguh berikut prinsiptersebut : “ Adanya
pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak asasi rakyat (warga
negara). Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.
Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen sebagai alat
penegakan hukum. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara

4. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DEMOKRAFI


KELEBIHAN DEMOKRASI YAITU :

58 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 0
 Melindungi kepentingan rakyat : demokrasi
mengedepankan rakyat karena berprinsip dari rakyat
oleh rakyat dan untuk rakyat.
 Memiliki prinsip kesetaraan : setiap warga negara
setara atau memiliki kedudukan yang sama dimata
hukum
 Sedikit peluang revolusi : demokrasi bersumber pada
keputusan rakyat maka peluang terjadinya
pemberontakan oleh rakyat sangat kecil karena yang
memilih pemimpin dan wakil rakyat secara langsung
oleh rakyat
 Pemerintah yang stabil : keputusan pemerintah
berdasarkan pertimbangan yang matang dan disusun
dari usulan para wakil rakyat
KEKURANGAN DEMOKRASI YAITU :
 Pemerintah oleh orang tidak kompeten : dalam
domokrasi terkadang kita menemukan orang yang
tidak cocok di posisi pemerintahan tertentu karena
setiap warga negara dapat menduduki posisi tersebut
 Pemilih tidak tertarik pada pemiliu : prosentase pemilih
dalam pemilu kebanyakan tidak sampai 90% karena
masih banyak yang apatis dan memilih golput
daripada menentukan pilihannya yang tidak sesuai
 Pengaruh kuat dari partai politik : banyak kader dari
partai politik mengutamakan kepentingan partai dari
pada kepentingan rakyat
 Penyalagunaan dana rakyat : banyak ditemukan
penyalagunaan dana dan cenderung terjadi korupsi
dalam pengelolaan keuangan.

5. PENJELASAN TENTANG DEMOKRASI YANG


PERNAH BERLAKU DI INDONESIA
1. Demokrasi Parlementer (1945-1959)
Macam-macam demokrasi di Indoensia yang pertama adalah
demokrasi parlementer yang menonjolkan peranan parlementer serta
partai-partai. Akibatnya, persatuan yang digalang selama perjuangan

59 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 0
melawan musuh bersama menjadi kendor dan tidak dapat dibina
menjadi kekuatan konstruktif sesudah kemerdekaan.
Sistem parlementer ini mulai berlaku sebulan sesudah kemerdekaan
diproklamirkan dan kemudian diperkuat dalam Undang-Undang Dasar
1945 dan 1950. Banyak para ahli menilai bahwa demokrasi
parlementer kurang cocok untuk Indonesia. Karena lemahnya benih-
benih demokrasi sistem parlementer memberi peluang untuk dominasi
partai-partai politik dan Dewan Perwakilan Rakyat.
Undang-Undang Dasar 1950 menetapkan berlakunya sistem parlemen
di mana badan eksekutif terdiri dari presiden sebagai kepala Negara
konstitusional beserta menteri-menterinya yang mempunyai tanggung
jawab politik. Karena fragmentasi partai-partai politik usai kabinet pada
masa ini jarang dapat bertahan lama. Koalisi yang dibangun dengan
gampang pecah hal ini mengakibatkan destabilisasi politik nasional.
Faktor-faktor semacam ini, ditambah dengan tidak memiliki anggota-
anggota partai yang tergabung dalam konstituante untuk mencapai
konsensus mengenai dasar Negara untuk undang-undang dasar baru.
Kondisi tersebut akhirnya mendorong Ir. Soekarno sebagai presiden
untuk mengeluarkan dekrit 5 juli yang menentukan berlakunya kembali
UUD 1945. Dengan demikian demokrasi parlementer di Indonesia
berakhir.

2. Demokrasi Terpimpin (1959-1965)


Macam-macam demokrasi di Indonesia berikutnya adalah
demokrasi terpimpin. Demokrasi terpimpin ini telah menyimpang dari
demokrasi konstitusional dan lebih menampilkan beberapa aspek dari
demokrasi rakyat. Masa ini kuat ditandai dengan dominasi presiden,
terbatasnya peran partai politik, perkembangan pengaruh komunis dan
peran ABRI sebagai unsur sosial-politik semakin meluas.
UUD 1945 membuka kesempatan bagi seorang presiden untuk
bertahan selama sekurang-kurangnya lima tahun. Namun ketetapan

60 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 0
MPRS No. III/1963 yang mengangkat Ir. Soekarno sebagai presiden
seumur hidup telah membatalkan pembatasan waktu lima tahun ini
yang ditentukan oleh Undang-Undang Dasar.
Selain itu, banyak sekali tindakan yang menyimpang atau
menyeleweng terhadap ketentuan-ketentuan Undang-Undang Dasar
seperti pada tahun 1960 Ir. Soekarno sebagai presiden membubarkan
Dewan Perwakilan Rakyat hasil pemilihan umum. Padahal dalam
penjelasan UUD 1945 secara eksplisit ditentukan bahwa presiden tidak
mempunyai wewenang untuk berbuat demikian. Berakhirnya
pemerintahan Soekarno menjadi akhir dari berlakunya demokrasi
terpimpin di Indonesia, yang kemudian digantikan dengan demokrasi
pancasila.

3. Demokrasi Pancasila Era Orde Baru (1966-1998)


Demokrasi pancasila merupakan demokrasi konstitusional
yang menonjolkan sistem presidensial. Landasan formal periode ini
adalah pancasila, UUD 1945, dan Tap MPRS/MPR dalam rangka
meluruskan penyelewengan terhadap UUD 1945 yang terjadi pada
masa demokrasi terpimpin. Namun, dalam perkembangannya peran
presiden justru semakin dominan terhadap lembaga-lembaga Negara
yang lain.
Melihat praktik demokrasi pada masa ini, nama pancasila hanya
digunakan sebagai legitimasi politik penguasa pada saat itu. Sebab
kenyataannya yang dilaksanakan tidak sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila.
Demokrasi Pancasila pada era Orde Baru kerap ditandai dengan
dominasi peran ABRI, Birokratisasi dan sentralisasi pengambilan
keputusan politik, pengebirian peran dan fungsi partai politik, campur
tangan pemerintah dalam berbagai urusan partai politik dan publik,
masa mengambang, monolitisasi ideologi negara, inkorporasi lembaga

61 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 0
non pemerintah. Pemerintahan Orde Baru sendiri berakhir pada tahun
1998 setelah Soeharto dilengserkan oleh rakyatnya pada Mei 1998.
Demokrasi Pancasila Era Reformasi (1999-Sekarang)
Setelah Orde Baru berakhir, Indonesia mulai memasuki era Reformasi
di mana pemerintah Habibie mulai menjalankan demokrasi dengan
menyuburkan kembali alam demokrasi di Indonesia dengan jalan
kebebasan pers dan kebebasan berbicara. Keduanya dapat berfungsi
sebagai check and balances serta memberikan kritik supaya
kekuasaan yang dijalankan tidak menyeleweng terlalu jauh. Dalam
perkembangannya demokrasi di Indonesia setelah rezim Habibie
diteruskan oleh presiden Abdurahman Wahid sampai dengan
Pemerintahan Joko Widodo.

6. SISTEM PEMERINTAH

Secara umum, sistem pemerintahan adalah sebuah sistem


hubungan fungsional antara lembaga negara dalam menjalankan
kekuasaannya di dalam suatu negara. Sederhananya, sistem
pemerintahan digunakan sebagai sarana untuk menjalankan roda
pemerintahan untuk menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif
lama.
-Sistem Pemerintahan Presidensial
Sistem pemerintahan presidensial adalah sistem pemerintahan di
mana kepala pemerintahan dipegang oleh presiden dan tidak memiliki
tanggung jawab terhadap parlemen (legislatif). Sementara itu, menteri
bertanggung jawab kepada presiden karena presiden memiliki
kedudukan sebagai kepala Negara sekaligus kepala pemerintahan.
Menurut Rod Hague, pemerintahan presidensial memiliki beberapa tiga
unsur pokok, yaitu presiden dipilih oleh rakyat dan bisa mengangkat
para pejabat pemerintahan, presiden memiliki masa jabatan yang

62 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 0
tetap, dan tidak ada status tumpang tindih antara badan eksekutif dan
badan legislatif.

-Sistem Pemerintahan Parlementer


Sistem pemerintahan parlementer adalah sistem pemerintahan di
mana pemerintah (eksekutif) bertanggung jawab kepada parlemen.
Dalam sistem pemerintahan parlementer, parlemen memiliki
kekuasaan dan kewenangan yang besar dalam mengawasi kebijakan
eksekutif.
Salah satu ciri sistem pemerintahan parlementer adalah anggota
parlemen terdiri atas orang-orang dari partai politik yang
memenangkan pemilihan umum. Selain itu, kabinet atau pemerintah
terdiri atas para menteri dan perdana menteri sebagai pemimpin
kabinet.
Perbedaan Pemerintahan Presidensial dan Parlementer
Ada beberapa perbedaan dari sistem presidensial dan parlementer. Di
mana kedua sistem memiliki unsur, ciri, dan kelebihannya masing-
masing. Secara umum, berikut beberapa perbedaan sistem
presidensial dan parlementer:

-Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan


Perbedaan sistem pemerintahan presidensial dan parlementer dapat
dilihat dari kepala negara dan kepala pemerintahannya. Di mana
sistem pemerintahan presidensial, baik kepala negara atau kepala
pemerintahannya dipegang oleh seorang presiden dan tidak ada
pemisahan antara keduanya. Sedangkan, sistem pemerintah
parlementer memiliki presiden, sultan, atau raja sebagai kepala
negaranya.

-Pemilihan Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan


Perbedaan sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
selanjutnya, yaitu terletak pada proses pemilihan. Sistem pemerintahan
presidensial, kepala negara yang sekaligus menjabat sebagai kepala

63 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 0
pemerintahan ini dipilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilihan
umum.
Sementara itu, dalam sistem pemerintahan parlementer, perdana
menteri dipilih oleh parlemen melalui penunjukan secara langsung
untuk menjalankan fungsi eksekutif. Biasanya, dalam sistem
parlementer ini pemilu oleh rakyat dilakukan saat memilih anggota
parlemennya saja.

-Masa Jabatan
Dalam masa jabatan kepala negara dan pemerintahan, sistem
pemerintahan presidensial sudah ditetapkan dan memiliki UU yang
jelas. Sedangkan sistem pemerintahan pralementer, masa jabatan
perdana menteri tidak menentu atau tergantung dari parlemen.

-Kekuasaan Eksekutif dan Legislatif


Sistem pemerintahan presidensial mengizinkan kekuasaan dan
legislatif berjalan sejajar atau tidak bisa saling menjatuhkan.
Sedangkan pada sistem pemerintahan parlementer, tidak mengizinkan
kesetaraan kedudukan antara kekuasaan eksekutif dan legislatif.
Sederhananya, kabinet dalam hal ini perdana menteri dan menteri tidak
bisa dijatuhkan oleh parlemen.

-Lembaga Supermasi Tertinggi


Dalam sistem pemerintahan presidensial, tidak ada istilah lembaga
supermasi tertinggi atau lembaga negara tertinggi di dalamnya. Meski
begitu, ada supremasi konstitusi, di mana kedaulatan rakyat sangat
dijunjung tinggi. Sehingga antar lembaga negara bisa saling
mengawasi untuk menghindari penyalahgunaan wewenang.
Sedangkan, dalam sistem pemerintahan parlementer masih ada
lembaga supremasi tertinggi, yaitu parlemen. Di mana lembaga

64 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 0
tersebut memiliki kekuasaan besar, baik sebagai badan perwakilan
atau badan legislatif

7. PENDIDIKAN DEMOKRASI
Pendidikan demokrasi
Pembelajaran yang demokratis Secara sempit, demokrasi didefinisikan
sebagai jenis sistem pemerintahan (Lane dan Errson:2003), aturan
kelembagaan dalam mengambil keputusan politik (Hague dan
Harrop:2000), dan sistem politik (Zartman:2000).Demokrasi juga
merupakan alat untuk melindungi yang dipimpin dari penyalahgunaan
kekuasaan (Berry:1989). Dalam pengertian luas, demokrasi

65 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 0
i. Pengertian Geostrategi

Geostrategi adalah masalah penting bagi setiap bangsa baik pada masa
lampau, kini, maupun mendatang. Geostrategi menjadi sangat penting karena setiap
bangsa yang telah menjadi negara membutuhkan strategi dalam memanfaaatkan
wilayah negarasebagai ruang hidup nasional untuk menentukan kebijakan, sarana
dan sasaranperwujudan kepentingan dan tujuan nasional melalui pembangunan
sehingga bangsa itu teteap eksis dalam arti ideologis, politis, ekonomis,sosial
budaya.

Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud ‘ketahanan nasional’,


sehingga bisa dikatakan geostartegi adalah ketahanan nasional itu sendiri.
Ketahanan nasional itu sendiri adalah suatu kondisi dinamik suatu bangsa yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan dalam menghadapi
dan mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan maupun gangguan yang
datang dari luar maupun yang datang dari dalam, yang secara langsung maupun
tidak langsung dapat membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup
bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.

Geostrategi Indonesia adalah strategi dalam memanfaatkan konstelasi


geografi negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan, sarana-sarana untuk
mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia. Geostrategi Indonesia memberi arahan-
arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan guna mewujudkan
masa depan yang lebih baik, aman, dan sejahtera. Oleh karena itu Geostrategi
Indonesia bukan merupakan Geopolotik untuk kepentingan polotik dan peran tapi
untuk kepentingan kesejahteraan dan keamanan

- Tujuan Geostrategi Indonesia

Tujuan Geostrategi adalah untuk menunjang keberhasilan tugas pokok


pemerintahan, seperti:

a. Tegak hukum dan ketertiban.


b. Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran.
c. Terselenggarakannya pertahanan dan keamanan.
d. Terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial.

66 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
e. Adanya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri.

- Fungsi Geostrategi Indonesia

Geostrategi Indonesia mempunyai fungsi sebagai daya tangkal. Dalam


kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, geostrategi di Indonesia ditujukan
untuk menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan
terhadap identitas, eksistensi bangsa, dan negara Indonesia dalam aspek:

1) Ketahanan pada aspek ideologi


2) Ketahanan pada aspek politik
3) Ketahanan pada aspek ekonomi
4) Ketahanan aspek sosial budaya
5) Ketahanan pada aspek pertahanan keamanan
6) Sifat Geostrategi Indonesia

Untuk mewujudkan Ketahanan Nasional, dilaksanakan dengan mengelola dan


menyelenggarakan kesejahteraan dan keamanan sistem kehidupan Nasional.
Sebagai konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Sifat-sifat Ketahanan Nasional adalah sebagai berikut:

- Manunggal

Dalam membangunan Ketahanan Nasional adanya kesatuan yang bersifat


komperehensif integral.

- Mawas

ke dalam Ditujukan kedalam diri bangsa dan negara sendiri karena bertujuan untuk
mewujudkan hakikat dan sifat Nasionalnya.

- Kewibawaan

Bertujuan untuk mewujudkan kewibawaan nasional, dan harus diperhitungkan pihak


lain.

- Berubah menurut waktu

Bersifak dinamis dan dapat berubah sesuai situasi dan kondisi bangsa

67 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 1
- Tidak memebenarkan sikap adu kekuasaan dan adu kekuatan

Dapat dipandang sebagai suatu alternative lain dari konsepsi yang menggunakan
adu kekuasaan dan kekuatan yang masih dianut oleh negara-negara maju lainnya.

- Percaya pada diri sendiri

Dikembangkan dan ditingkatkan berdasarkan sikap mental percaya pada diri


sendiri. Suatu bangsa yang merdeka dan berdaulat harus percaya dan yakin, bahwa
ia dapat mengurus rumah tangganya sendiri dan tidak bergantung pada bantuan luar.

- Tidak tergantung pada pihak lain

Dikembangkan atas kemampuan diri sendiri dengan memanfaatkan segenap aspek


kehidupan Nasional. Pengembangan kemampuan Nasional diupayakan untuk tidak
tergantung pada pihak lain.

- Perkembangan Konsep Geostrategi Indonesia

Pada awalnya perkembangan Geostrategi Indonesia digagas oleh Sekolah Staf dan
Komando Angkatan Darat (SSKAD) Bandung pada tahun 1962, isi konsepnya yaitu
pentingnya pengkajian terhadap perkembangan lingkunganstrategi di kawasan
Indonesia yang ditandai dengan meluasnya pengaruhkomunis.

Sehingga pada saat itu, Geostrategi Indonesia dimaknai sebagai strategi untuk
mempertahankan, mengembangkan dan membangun kemampuanterritorial dan
kemampuan gerilyawan untuk menghadapi ancaman komunis di Indocina.

Pada tahun 1965an Lembaga Ketahanan Nasional mengembangkan kosep


Geostrategi Indonesia yaitu untuk mengembangkan keuletan dan dayatahan,
kekuatan nasional untuk menghadapi dan menangkal ancaman, tantangan,hambatan
serta gangguan yang bersifat internal maupun eksternal.

Sejak tahun 1972, Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan pengkajian


tentang Geostrategi Indonesia yang lebih sesuai dengan konstelasi Indonesia
sehingga Geostrategi Indonesia dibatasi sebagai metode untuk mengembangkan
potensi ketahanan nasional dengan pendekatan kemanan dan kesejahteraan guna
menjaga identitas kelangsungan serta integrasi nasional agar tujuan nasional dapat
tercapai. Terhitung mulai tahun 1974, Geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya

68 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 1
dalam bentuk rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi, metode dan doktrin
dalam pembangunan nasional. Yang selanjutnya akan dibahas pada bahasan
berikutnya

+ Komponen-Komponen Strategi Astragatra

Komponen strategi Astagatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang


kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini. Dengan
memanfaatkan dan menggunakan secara memadai segala komponen strategi
tersebut, dapat dicapai peningkatan dan pengembangan kemampuan nasional.

- Trigatra

Komponen strategi trigatra ialah gatra geografi, sumber kekayaan alam dan
penduduk. Trigatra merupakan kelompok gatra yang tangible atau bersifat kehidupan
alamiah.

- Pancagatra

Komponen strategi pancagatra adalah gatra ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
dan pertahanan keamanan. Pancagatra merupakan kelompok gatra intangible atau
bersifat kehidupan sosial.

- Implementasi Geostrategi Indonesia

Mengingat bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan


lebih dari 17.000 pulau, maka tidak dapat disanggah lagi bahwa kebutuhan akan
komunikasi dan informasi sangatlah penting. TIK berperan dalam menyediakan
sarana dan prasarana untuk melakukan komunikasi dan bertukar informasi yang
dapat mencakup seluruh pulau-pulau yang ada di Indonesia.

Dengan adanya Teknologi Informasi dan Komunikasi yang memadai, bukan


hanya bidang pertahanan dan keamanan saja yang akan memdapat keuntungan
akan tetapi di semua bidang ketahanan nasional meliputi ideologi, politik, ekonomi,
sosial, budaya, pertahanan dan keamanan. Teknologi Informasi dan Komunikasi
yang ada sekarang ini, mulai dari telepon, televisi, hingga internet akan membuat
peredaran informasi berjalan lebih cepat sehingga dapat menunjang ketahanan
nasional. Akan tetapi teknologi informasi dan komunikasi ini bagaikan pedang
bermata dua.

69 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 1
Selain sebagai salah satu komponen yang penting, TIK juga merupakan salah
satu titik rawan untuk dijadikan sasaran dari pihak luar sehingga dapat mengancam
ketahanan nasional. Lewat teknologi informasi dan komunikasi ini pihak-pihak
tertentu dapat menyebarluaskan serangannya ke seluruh penjuru Indonesia tanpa
bersusah payah. Serangan ini tentunya bukan berupa serangan fisik, melainkan
berupa serangan informasi misalnya dengan menyebarkan informasi palsu atau isu-
isu tertentu yang dapat membuat panik warga, seperti yang terjadi pada bencana
merapi yang lalu.

Contoh yang lain juga bisa berupa penyebaran ideologi-ideologi atau paham-
paham yang bertentangan dengan pancasila dan norma-norma yang diselipkan lewat
siaran-siaran di televisi. Paham-paham yang diselipkan ini seperti hedonisme,
fanatisme, dan lainnya dapat secara perlahan dan tidak sadar akan ditiru oleh para
penontonnya sehingga dapat merusak moral dan nilai-nilai yang menjadi identitas
bangsa. Hal ini akan memberikan dampak yang besar terutama pada generasi muda
yang mana masih labil dan mudah terpengaruh, padahal di lain sisi, generasi muda
inilah yang akan menjadi penerus bangsa dan hendaknya dapat menjaga dan
memelihara nilai-nilai yang menjadi identitas bangsa Indonesia.

Selain hal-hal di atas teknologi informasi dan komunikasi, terutama internet,


juga rawan terhadap serangan dari para hacker. Seperti yang pada kasus Wikileaks
misalnya, para hacker berhasil menjebol jaringan internet pemerintah Amerika
Serikat. Meskipun tingkat keamanan jaringan sudah sangat tinggi, para hacker masih
bisa mencuri beberapa dokumen rahasia kemudian disebarluaskan melalui wikileaks.
Hal ini tentunya akan menjadi ancaman yang serius bagi negara. Meski tak seheboh
wikileaks, hal ini sebenarnya juga terjadi di Indonesia dengan adanya Indoleaks.

Oleh karena itu dampak-dampaka negatif yang yang dapat ditimbulkan dari
Teknologi Informasi dan Komunikasi, perlu diadakan upaya-upaya pencegahan.
Misalnya dengan dilakukannya penyensoran terhadap acara-acara yang akan
ditayangkan ditelevisi dengan lebih teliti. Selain itu juga dengan meningkatkan
keamanan jaringan untuk mencegah adanya serangan dari pihak-pihak luar. Dengan
adanya teknologi informasi dan komunikasi yang memadai dengan klasifikasi yang
telah disebutkan di atas tadi, maka harapannya teknologi informasi dan komunikasi
ini dapat menjadi komponen yang sangat penting dan tidak menimbulkan dampak

70 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 1
negatif sehingga dapat menunjang ketahanan Nasional untuk mencapai cita-cita dan
tujuan Nasional.

2. Pengertian Geografi Politik.

Manusia sebagai kajian utama ilmu geografi, terutama bidang geografi


manusia, memiliki kecenderungan untuk berkelompok-kelompok atas suatu
kepentingan. Politik mewadahi kepentingan-kepentingan ini dalam suatu kebijakan
umum. Budiarjo (2008, dalam Priyono dan Yusgiantoro, 2016) menerangkan hal
tersebut diputuskan oleh pemilik kekuasaan untuk memilih tujuan dan
pelaksanaannya. Irisan antara keilmuan geografi dan politik memunculkan dua istilah
yakni geografi politik dan geopolitik.

Geografi Politik dan Geopolitik menurut Martin (1959) digunakan secara keliru
karena seringkali dianggap sama. Kedua istilah ini sebenarnya ditemukan oleh
ilmuwan yang berbeda dan memiliki karakteristik yang berbeda pula. Secara rentang
waktu, istilah “geografi politik” lebih dulu digunakan, namun dalam hal subtansial
“geopolitik” telah dibahas jauh sebelum istilahnya digunakan.

Geografi Politik muncul sejak terjadi pergeseran konsentrasi ilmu geograi ke


cabang manusia pada awal abad ke 20 menjadi tiga subdisiplin ilmu yang luas:
geografi ekonomi, geografi sosial, dan geografi politik. Penggunaan istilah geografi
politik sendiri dimulai sejak tahun 1750-an oleh filsuf Perancis, Turgot sedangkan
geopolitik diciptakan oleh ilmuwan politik Swedia bernama Rudolf Kjellén pada tahun
1899. Dua puluh tiga abad sebelum kata “geopolitik” diciptakan, Aristoteles dalam
Politics membahas banyak pertanyaan yang dapat digolongkan sebagai geopolitik
yang sebelumnya telah diutarakan oleh Plato dan mengacu pada Hippocrates.

Geografi politik terdahulu adalah ilmu politik yang berfokus pada negara
(Kuus, 2009). Pemahaman geografi politik kemudian berkembang menjadi cabang
pengetahuan bagi pemerintah dan administrasi negara (Agnew, dkk., 2003 dalam
Priyono dan Yusgiantoro, 2016). Geografi politik mengusung tiga hal utama, yakni
kekuasaan, politik, dan kebijakan. Rangkaian ini merupakan hubungan antara faktor
geografis dan kelompok-kelompok manusia yang memiliki aturan tersendiri dalam
penguasaan serta pengelolaan sumberdaya.

71 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 1
Geopolitik adalah tentang sudut pandang manusia dalam memahami dunia.
Sudut pandang ini mencangkup metode untuk menjelaskan dan menganalisa isu-isu
negara-bangsa. Akan tetapi, pemahaman tentang geopolitik berubah-ubah seiring
dengan kondisi dunia. Ó Tuathail (1998 dalam Priyono dan Yusgiantoro, 2016)
menyatakan bahwa geopolitik makin bervariasi pasca perang dingin. Geopolitik baru
telah berkembang dalam beberapa dekade dari kajian hubungan eksternal negara
hingga geopolitik sosial. Lebih luas, geopolitik baru menjadi landasan geopolitik
modern. Geopolitik modern ini melingkupi geostrategi dan geoekonomi.

Eksistensi geografi politik dan geopolitik sejatinya berhubungan satu sama


lain. Perbedaan konteks mendasar adalah pada posisi istilah ini dapat digunakan.
Geografi politik merupakan cabang dari geografi manusia, sedangkan geopolitik
adalah bagian dari geografi politik. Geografi politik secara ringkas dipahami sebagai
bidang ilmu dimana geopolitik adalah metode analisisnya. Oleh sebab itu, periode
kemunculannya berbeda-beda.

3. Pengertian wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesai


Wawasan Nusantara adalah geopolitik Indonesia, yang diberi
pengertian sebagai cara pandang dan sikap bangsa insonesia mengenai
diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap
menghargai serta menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek
kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.
Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia dikembangkan
berdasarkan latar belakang filosofi sebagai berikut:
a. Falsafah Pancasila

Wawasan Nusantara dikembangkan berdasarkan falsafah pancasila


yang mengandung nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan, keadilan
dan keberadaban, persatuan dan kesatuan, musyawarah untuk
mencapai mufakat, serta kesejahteraan guna menciptakan suasana
damai dan tenteram menuju kebahagiaan dan kelangsungan hidup
bangsa dan negara Indonesia dari generasi ke generasi.
b. Aspek Kewilayahan Nusantara

Kondisi objektif geografi Indonesia terletak pada posisi silang yang

72 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 1
sangat strategis, dan memiliki karakteristik yang berbeda dengan
negara lain. Hal tersebut menjadi aspek yang melatarbelakangi
pengembangan Wawasan Nusantara. Kondisi objektif geografi
Indonesia mengandung beraneka ragam kekayaan alam baik yang
di dalam maupun di atas permukaan bumi, potensi di udara dan
ruang antariksa dan jumlah penduduk yang besar yang terdiri atas
berbagai suku yang masing-masing memiliki budaya, adat istiadat/
tradisi, dan pola kehidupan yang beraneka ragam.
c. Aspek Sosial Budaya

Wawasan Nusantara juga dikembangkan berdasarkan kondisi


objektif bangsa Indonesia yang beraneka ragam budaya, adat
istiadat, agama, dan bahasa serta sistem masyarakat dan organisasi
kemasyarakatannya. Kepemilikan itu merupakan warisan yang
diterima secara emosional dan bersifat mengikat secara kuat ke
dalam, karena itu sangat sensitive sifatnya. Faktor-faktor negatif
secara sosial-budaya dapat menimbulkan disintegrasi atau
perpecahan bangsa secara bersama-sama oleh seluruh rakyat
Indonesia, oleh karenanya harus diupayakan untuk dihilangkan.
d. Aspek Kesejarahan

Bangsa Indonesia lahir di atas perjalanan sejarah yang sangat


panjang, sedangkan semangat kebangsaan untuk menjadi bangsa
merdeka ditandai dengan lahirnya Organisasi Budi Utomo.
Proklamasi 17 Agustus 1945 merupakan buah dari perjuangan
yang dilandasi semangat tersebut. Oleh karena itu semangat
kebangsaan yang telah dibangun susah payah oleh generasi
terdahulu seharusnya dapat tetap dipelihara dan dipertahankan oleh
generasi saat ini.
- Wawasan Nusantara dikembangkan berdasarkan aspek kesejarahan
atas dasar pengalaman sejarah yang tidak menerima terulangnya perpecahan dalam
lingkungan bangsa dan negara Indonesia.

- . Tujuan Wawasan Nusantara

73 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 1
Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di
segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan
nasional daripada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa, atau
daerah. Hal tersebut bukan berarti menghilangkan kepentingan – kepentingan
individu, kelompok, suku bangsa atau daerah. Kepentingan – kepentingan tersebut
tetap dihormati, diakui, dan dipenuhi, selama tidak bertentangan dengan kepentingan
nasional atau kepentingan masyarakat banyak.Nasionalisme yang tinggi di segala
bidang kehidupan demi tercapainya tujuan nasional tersebut merupakan pancaran
dari makin meningkatnya rasa, paham, dan semangat kebangsaan dalam jiwa
bangsa Indonesia sebagai hasil pemahaman dan penghayatan konsepsi visional
Wawasan Nusantara

4. Konsep Dasar Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara adalah cara pandang atau cara melihat kesatuan


kepulauan yang terletak diantara (Asia dan Australia) juga dua samudera (Hindia dan
Pasifik).

Berdasarkan TAP MPR tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN, wawasan
nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia, tentang jati diri dan
lingkungan yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, serta kesatuan
wilayah demi tercapainya tujuan nasional.

Sementara pengertian Wawasan Nusantara menurut dokumen ketetapan


MPR tahun 1999 menyatakan:

“Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa mengenai diri
dan lingkungan yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan tujuan mencapai tujuan nasional.”
Wawasan nusantara memiliki dua tujuan utama, diantaranya:

Tujuan wawasan nusantara ke Luar adalah menjamin kepentingan nasional


dalam era globalisasi yang kian mendunia maupun kehidupan dalam negeri.
Kemudian turut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, keadilan sosial, dengan sikap saling menghormati.

74 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 1
Bangsa Indonesia harus terus-menerus mengamankan dan menjaga
kepentingan nasionalnya dalam kehidupan internasionalnya di semua aspek
kehidupan, baik politik, ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan dan keamanan
demi tercapainya tujuan nasional yang tertera dalam UUD 1945.

Tujuan wawasan nusantara ke dalam adalah menjamin persatuan dan


kesatuan di segenap aspek kehidupan nasional, baik aspek alamiah maupun aspek
sosial.

Bangsa Indonesia harus meningkatkan kepekaannya dan berupaya


mencegah faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa sedini mungkin, juga
terus mengupayakan terjaganya persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan.

- Adapun beberapa pendapat para ahli sebagai berikut :

Kemunculan konsep dan pemikiran wawasan nusantara disebabkan oleh


lokasi geografis, geopolitik, geostrategi, historis dan yuridis formal. Berikut ini
beberapa definisi dan makna wawasan nusantara dilihat dari berbagai sudut
pandang ahli:

1. Prof. Wan Usman

Menurut Prof. Wan Usman, wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa
Indonesia mengenai diri dan tanah air sebagai negara kepulauan dalam segala
aspek kehidupan yang beragam.

2. Munadjat Danusaputro, 1981

Menurut Munadjat Danusaputro, wawasan nusantara adalah cara pandang


bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensi yang saling
berhubungan serta penerapannya di tengah lingkungan berdasarkan asas nusantara.

Asas nusantara sendiri merupakan suatu ketentuan dasar yang harus ditaati,
dipatuhi dan dipelihara agar kepentingan nasional dapat terwujud.

Cara pandang Bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya juga harus
sesuai dengan ide nasional Pancasila, sebagai aspirasi suatu bangsa yang merdeka,

75 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 1
berdaulat dan bermartabat di tengah-tengah lingkungan yang menjiwai tindak
kebijaksanaan dalam mencapai tujuan perjuangan bangsa.

3. Sumarsono, 2002

Menurut Sumarsono, wawasan nusantara merupakan nilai yang menjiwai


segenap peraturan perundang-undangan pada setiap strata di seluruh wilayah
negara, sehingga menggambarkan sikap dan perilaku, paham serta semangat
kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi dan merupakan identitas atau jati diri
Bangsa Indonesia.

Wawasan nusantara sebagai cara pandang Bangsa Indonesia tentang


merupakan gejala sosial yang dinamis dengan tiga unsur:

Wadah dari wawasan nusantara adalah Wilayah negara kesatuan RI berupa


nusantara dan organisasi negara RI sebagai kesatuan utuh.

Isi wawasan nusantara adalah inspirasi Bangsa Indonesia berupa cita-cita


nasional berdasarkan pancasila dan UUD 1945.

Tata laku dari wawasan nusantara adalah tindakan Bangsa Indonesia untuk
melaksanakan falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang apabila dilaksanakan dapat
menghasilkan wawasan nusantara.

4. Samsul Wahidin, 2010

Menurut Samsul Wawasan Nusantara merupakan cara memahami, cara


menghayati, cara bersikap, cara bertindak, cara berpikir dan bertingkah laku bagi
bangsa Indonesia sebagai hasil dari interaksi psikologis, sosiokultural dalam arti luas
dengan aspek-aspek astagatra.

5. M. Panggabean, 1979

Menurut M. Panggabean, wawasan nusantara merupakan doktrin politik


bangsa Indonesia untuk mempertahankan kelangsungan hidup NKRI berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 dengan mempertimbangkan pengaruh ekonomi, geografi,
demografi, teknologi dan peluang strategis lainnya.

Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia, dan nilai yang terkandung


di dalam wawasan nusantara telah diintegrasikan dalam lima aspek secara intern

76 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 1
yaitu kesatuan wilayah, kesatuan bangsa, kesatuan ekonomi, kesatuan budaya, dan
kesatuan pertahanan.

Sedangkan untuk ekstern nilai integrasi diarahkan untuk mewujudkan


ketertiban dunia yang berdasarkan kepada kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.

6. Sabarti Akhadiah MK, 1997

Menurut Sabarti Akhadiah, wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa


Indonesia tentang diri dan lingkungannya sesuai dengan Pancasila serta UUD 1945
sebagai bentuk aspirasi bangsa yang merdeka, berdaulat dan bermartabat yang
menjiwai kebijakan dalam mencapai tujuan bangsa.

7. Srijanti, Kaelan, dan Achmad Zubaidi, 2007

Menurut Srijanti, Kaelan, dan Achmad Zubaidi, wawasan nusantara ialah cara
pandang bangsa terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD
1945, serta sesuai wilayah geografis nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa
demi mencapai tujuan dan cita-cita nasional.

- Fungsi Wawasan Nusantara

Tujuan Wawasan Nusantara adalah mewujudkan Nasionalisme yang tinggi di


segala aspek kehidupan rakyat yang lebih mengutamakan kepentingan nasional
dibanding kepentingan individu, kelompok, golongan, suku, atau daerah. Kedudukan
Wawasan Nusantara sendiri berada dalam Hirarki Paradigma Sosial, dimulai dari:

Dalam mewujudkan nasionalisme yang tinggi itu bukanlah hal yang mudah,
dimana dengan adanya globalisasi saat ini mengakibatkan liberalisasi serta dominasi
pasar bebas. Buku berjudul Nasionalisme dan Ketahanan Budaya Indonesia: Sebuah
Tantangan yang dibuat oleh M. Azzam Manan berupaya mencari sebuah solusi untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut.

Hirarki I = Landasan Ideologi atau Pancasila sebagai falsafah, ideologi


bangsa, dasar negara

Hirarki II = Landasan Konstitusionalnya UUD 1945

Hirarki III = Landasan Visional adalah Wawasan Nusantara

77 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 1
Hirarki IV = Landasan Konsepsional merupakan Ketahanan Nasional

Hirarki V = Landasan Operasional adalah GBHN (Garis-garis Besar Haluan


Negara)

Jika mengacu pada pengertian wawasan nusantara, sebenarnya fungsi


utama dari wawasan nusantara adalah sebagai panduan, pedoman, acuan bagi
bangsa Indonesia dalam bernegara. Fungsi wawasan nusantara sendiri terbagi lagi
ke dalam 4 kategori, yaitu:

Wawasan Pertahanan dan Keamanan nasional: Mengarah pada pandangan


geopolitik Negara Indonesia. Pandangan tersebut mencakup tanah air serta segenap
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Wawasan Kewilayahan Indonesia: Termasuk pemahaman mengenai batas


wilayah Indonesia agar terhindar dari potensi sengketa dengan negara lain.

Wawasan Pembangunan: Dengan beberapa unsur di dalamnya, seperti sosial


politik, kesatuan politik, pertahanan serta keamanan negara, ekonomi, dan sosial
ekonomi.

Konsep Ketahanan Nasional: Konsep ketahanan sosial yang memegang


peranan penting dalam perencanaan pembangunan, kewilayahan, serta pertahanan
keamanan nasional.

5. Asas Asas Wawasan nusantara.

Asas Wawasan Nusantara

Asas wawasan nusantara merupakan kaidah atau ketentuan dasar yang wajib
dipatuhi, dilakukan, serta dijaga oleh seluruh elemen masyarakat agar tercipta
perdamaian serta keseimbangan di Indonesia. Secara keseluruhan ada 6 asas
wawasan nusantara yang wajib kamu pahami, diantaranya:

1. Asas Solidaritas
Solidaritas adalah perasaan emosional dan moral yang terbentuk
pada hubungan antar individu atau kelompok berdasarkan rasa

78 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 1
saling percaya, kesamaan tujuan dan cita-cita, adanya
kesetiakawanan dan rasa sepenanggungan.

Sikap solidaritas sendiri merupakan bentuk kepedulian terhadap orang lain.


Sikap solidaritas sudah selayaknya dijalankan oleh seluruh masyarakat Indonesia,
tanpa membeda-bedakan dari dan kepada siapa.

Kesetiaan menjadi tonggak utama dalam menciptakan persatuan serta


kesatuan suatu negara. Rasa setia kawan atau solidaritas dapat menjadi kekuatan
tersendiri untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita nasional.

2. Asas Kejujuran

Kejujuran dalam berpikir serta bertindak menjadi sebuah asas wawasan


nusantara yang sangat penting. Berani berpikir dan bertindak hanya yang sesuai
dengan fakta serta kenyataan, wajib dilakukan demi tercapainya kemajuan.

3. Asas Kesamaan Tujuan

Mempunyai tujuan serta kepentingan yang sama. Sebagai contoh, di masa


kemerdekaan saat semua rakyat Indonesia melakukan berjuang bersama-sama
mengusir para penjajah.

4 . Asas Keadilan

Seluruh elemen masyarakat mempunyai hak yang sama dalam mendapatkan


keadilan dan mewujudkan tujuan serta cita-cita nasional tidak boleh merugikan pihak
tertentu maupun mengutamakan kepentingan kelompok atau golongan sendiri. Hal
ini berlaku dalam segala aspek kehidupan bernegara, baik keadilan secara hukum,
ekonomi, politik, serta sosial.

5. Asas Kerja Sama

Dengan adanya kesadaran pada tujuan serta kepentingan yang sama akan
menciptakan kerjasama antar elemen masyarakat. Kerjasama serta koordinasi
tersebut dapat dilaksanakan atas dasar kesetaraan agar terciptanya efektivitas dalam
mencapai tujuan bersama.

79 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 1
Sebab kebersamaan dan gotong royong ini akan memudahkan serta
meringankan suatu pekerjaan termasuk dalam menghadapi tantangan terhadap
implementasi wawasan nusantara.

6. Implementasi wawasan Nusantara dalam Berbagai kehidupan


berbangsa dan bernegara.

Penerapan nyata wawasan nusantara dapat dilakukan melalui cara berpikir,


bersikap, bahkan berucap. Contoh penerapan wawasan nusantara sendiri dimulai
dari menjadikan Pancasila sebagai falsafah dan pedoman hidup bernegara serta
bermasyarakat.

Hal ini bisa atau dapat dilakukan dengan tindakan nyata sehari-hari yang
mencerminkan nilai-nilai religius, kekeluargaan, serta menjaga persatuan sesuai
dengan Pancasila. Sikap cinta tanah air yang diwujudkan dengan adanya sikap yang
lebih menitikberatkan pada kepentingan bangsa serta negara di atas kepentingan
pribadi, golongan, serta agama. Mewujudkan pembangunan bangsa dengan tindakan
nyata serta prestasi. Berikut penerapan wawasan Nusantara dan Tantangan yang
dihadapi dalam perwujudannya di era:

1. Implementasi di Bidang Pertahanan dan Keamanan

Implementasi wawasan nusantara di bidang pertahanan dilakukan dengan


membentuk sikap dan kedisiplinan diri dalam membela Tanah Air, serta melaporkan
segala hal yang mengganggu keamanan pada aparat yang berwenang,
meningkatkan rasa persatuan serta solidaritas baik dalam satu daerah yang sama
atau daerah yang berbeda. Terakhir membangun sarana serta prasarana bagi
kegiatan atau aktivitas pengamanan wilayah Indonesia.

2. Implementasi di Bidang Politik

Implementasinya ada dalam Pelaksanaan kehidupan berpolitik Indonesia.


Terdapat juga dalam Undang-Undang, misalnya UU Partai Politik, dan UU Pemilu.
Implementasi wawasan nusantara di bidang politik juga dimaksudkan untuk
menciptakan pemerintahan yang kuat, bersih, dan dapat dipercaya oleh
masyarakatnya. Contoh implementasi wawasan nusantara di bidang politik yakni:

80 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 1
Menjalankan komitmen politik pada lembaga pemerintahan serta partai politik
dalam rangka meningkatkan persatuan serta kesatuan bangsa.

Keikutsertaan Indonesia di dalam politik luar negeri, dan memperkuat korps


diplomatik untuk menjaga seluruh wilayah Indonesia.

Pelaksanaan Pemilu dengan sistem demokrasi yang menjunjung tinggi


keadilan.

Mengembangkan sikap pluralisme dan HAM untuk mempersatukan


keberagaman di Indonesia

3. Implementasi di Bidang Ekonomi

Implementasi wawasan nusantara di bidang ekonomi terdapat pada


pemanfaatan kekayaan alam di indonesia sambil menjaga kelestarian lingkungan
hidupnya. Kekayaan dan letak geografis Indonesia yang strategis dapat
dimanfaatkan dengan maksimal untuk perekonomian negara.

Orientasi bidang ekonomi di sektor pemerintahan, industri, serta pertanian.


Pembangunan ekonomi yang seimbang serta adil di tiap-tiap daerah Indonesia
sehingga tidak terjadi kemiskinan di daerah tertentu.

Otonomi daerah sendiri diharapkan dapat atau bisa menciptakan segala


macam upaya keadilan ekonomi ini Partisipasi seluruh masyarakat Indonesia
dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi. Hal ini kemudian akan didukung dengan
pemberian fasilitas kredit mikro guna mengembangkan usaha kecil.

4. Implementasi di Bidang Sosial

Implementasi wawasan nusantara di bidang sosial berada pada saling


menghargai dan menghormati setiap perbedaan atau keragaman yang ada di Tanah
Air. Mulai dari perbedaan, suku, ras, agama hingga budaya.

Upaya lainnya juga ada pada pelestarian serta pengembangan budaya


Indonesia dan menjadikan budaya sebagai tujuan wisata yang memberikan sumber
penghasilan daerah atau nasional. Menjaga keberagaman Indonesia, baik dari segi

81 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 1
budaya, bahasa, serta status sosial, dan juga mengembangkan keserasian di dalam
kehidupan bermasyarakat.

Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara di Era Modern

Sementara tantangan yang akan dihadapi dalam Implementasi Wawasan


Nusantara di Era Modern, diantaranya:

Kesadaran Warga Negara

Pandangan Indonesia tentang Hak dan Kewajiban Manusia Indonesia


mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Kesadaran bela negara
dalam mengisi kemerdekaan perjuangan yang dilakukan adalah perjuangan non fisik
untuk memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial, penguasaan
IPTEK, peningkatan kualitas SDM, memberantas KKN, transparan dan pemeliharaan
persatuan.

1. Perkembangan Pesat Teknologi

Perkembangan teknologi serta perkembangan masyarakat global dikaitkan


dengan dunia tanpa batas yang tentu saja menjadi tantangan tersendiri untuk
Wawasan Nusantara, mengingat perkembangan ini dapat mempengaruhi pola pikir,
pola sikap dan pola tindak masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.

Kenichi Omahe dalam bukunya Borderless Word dan The End of Nation State
menyatakan dalam perkembangan masyarakat global, batas-batas wilayah negara
dalam arti geografi dan politik relatif masih tetap, namun kehidupan dalam satu
negara tidak mungkin dapat membatasi kekuatan global yang berupa informasi,
investasi, industri dan konsumen yang semakin individual.

2. Kapitalisme

Kapitalisme merupakan suatu sistem ekonomi yang berdasarkan kepada hak


milik swasta atas beragam barang dan kebebasan individu untuk mengadakan
perjanjian dengan pihak lain dan berkecimpung dalam aktivitas-aktivitas ekonomi
yang dipilihnya sendiri berdasarkan kepentingan sendiri serta mencapai laba untuk
dirinya sendiri.

82 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 1
Lester Thurow dalam bukunya The Future of Capitalism menyatakan untuk
dapat bertahan dalam era baru kapitalisme harus membuat strategi baru yaitu
keseimbangan (balance) antara paham individu dan sosialis.

James Fulcher dalam bukunya Kapitalisme: Sebuah Pengantar Singkat juga


berusaha mempertanyakan apakah terdapat alternatif dari sistem kapitalisme. Jika
Grameds tertarik, klik “beli sekarang” yang ada di bawah ini.

7. Otonomi Daerah Sesuai Dengan Konsep NKRI Dan Permasalahanya

Otonomi daerah adalah kewenangan suatu daerah untuk mengatur dan


mengurus pemerintahan dan kepentingan masyarakatnya secara mandiri menurut
peraturan dan caranya sendiri dengan tidak melanggar pada peraturan
perundangundangan pusat yang sudah berlaku. Dalam undang-undang Nomor 32
tahun 2004

pasal 1 ayat 5, pengertian otonomi daerah adalah hak, wewenang dan


kewajiban

daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan
kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Sesuai dengan penjelasan undang-undang No. 32 tahun 2004, bahwa


pemberian kewenangan otonomi daerah kabupaten dan kota didasarkan kepada
desentralisasi dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab, yaitu :

a. Kewenangan Otonomi luas adalah keleluasaan daerah untuk

menyelenggarakan pemerintahan yang mencakup semua bidang


pemerintahan kecuali bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan,
moneter dan fiskal agama serta kewenangan dibidang lainnya ditetapkan dengan
peraturan perundang-undangan. Disamping itu keleluasaan otonomi mencakup

pula kewenangan yang utuh dan bulat dalam penyelenggaraan mulai dalam
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi.

83 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 1
b. Otonomi Nyata adalah keleluasaan daerah untuk menyelenggarakan
kewenangan pemerintah di bidang tertentu yang secara nyata ada dan diperlukan
serta tumbuh hidup dan berkembang di daerah.

c. Otonomi yang Bertanggung Jawab adalah berupa perwujudan

pertanggungjawaban sebagai konsekuensi pemberian hak dan kewenangan


kepada daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi berupa peningkatan dan
kesejahteraan masyarakat yang semakin baik, pengembangan kehidupan demokrasi,
keadilan dan pemerataan serta pemeliharaan hubungan yang sehat

antara pusat dan daerah serta antar daerah dalam rangka menjaga Keutuhan
Negara Kesatuan republic indonesia.

Berdasarkan undang-undang No. 32 tahun 2004 pasal 1 ayat 7, 8, 9 tentang


Pemerintah daerah, ada 3 dasar sistem hubungan antara pusat dan daerah yaitu :

1) Desentralisasi yaitu penyerahan wewenang Pemerintah kepada


daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintah dalam sistem
Negara Kesatuan republik indonesia.

2) Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh


Pemerintah kepada gubernur sebagai wakil pemerintah dan atau kepada instansi
vertikal di wilayah tertentu.

3) Tugas pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah


atau desa dari pemerintah provinsi kepada kabupaten, kota, atau desa serta dari
pemerintah kabupaten atau kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.
Tujuan otonomi daerah adalah untuk meningkatkan pelayanan publik (public service)
da memajukan perekonomian daerah.

Pada dasarnya terkandung tiga misi utama pelaksanaan otonomi daerah dan
desentralisasi fiskal, yaitu :

a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik kepada

masyarakat.

b. Menciptakan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya daerah.

84 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 1
c. Memberdayakan dan menciptakan ruang bagi masyarakat (publik) untuk
berpartisipasi dalam proses pembangunan

salah satu ciri utama daerah mampu dalam melaksanakan otonomi daerah
adalah terletak pada kemampuan keuangan daerah untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan daerahnya dengan

mengurangi tingkat ketergantungan kepada pemerintah pusat. Menurut


suparmoko (2002:61), mengartikan otonomi daerah adalah kewenangan daerah
otonomi untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut
prakarsa

sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat.

Permasalahan Dalam Otonomi Daerah Di Indonesia Sejak diberlakukannya


paket UU mengenai Otonomi Daerah, banyak orang sering membicarakan aspek
positifnya. Memang tidak disangkal lagi, bahwa otonomi daerah membawa
perubahan positif di daerah dalam hal kewenangan daerah untuk mengatur diri
sendiri. Kewenangan ini menjadi sebuah impian karena sistem pemerintahan yang
sentralistik cenderung menempatkan daerah sebagai pelaku pembangunan yang
tidak begitu penting atau pinggiran. Pada masa lalu, pengerukan potensi daerah ke
pusat terus dilakukan dengan dalih pemerataan pembangunan. Alih-alih
mendapatkan manfaat dari pembangunan, daerah justru mengalami proses
pemiskinan yang luar biasa. Dengan kewenangan tersebut tampaknya banyak
daerah yang optimis bakal bisa mengubah keadaan yang tidak menguntungkan
tersebut.

Akan tetapi apakah di tengah-tengah optimisme itu tidak terbersit


kekhawatiran bahwa otonomi daerah juga akan menimbulkan beberapa persoalan
yang jika tidak segera dicari pemecahannya, akan menyulitkan upaya daerah untuk
memajukan rakyatnya? Jika jawabannya tidak, tentu akan sangat naif. Mengapa?
Karena, tanpa disadari, beberapa dampak yang tidak menguntungkan bagi
pelaksanaan otonomi daerah telah terjadi. Ada beberapa permasalahan yang
dikhawatirkan bila dibiarkan berkepanjangan akan berdampak sangat buruk pada
susunan ketatanegaraan Indonesia. Adapun masalah-masalah tersebut antara lain :

1. Adanya Eksploitasi Pendapatan Daerah

85 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 1
Salah satu konsekuensi otonomi adalah kewenangan daerah yang lebih
besar dalam pengelolaan keuangannya, mulai dari proses pengumpulan pendapatan
sampai pada alokasi pemanfaatan pendapatan daerah tersebut. Dalam kewenangan
semacam ini sebenarnya sudah muncul inherent risk, risiko bawaan, bahwa daerah
akan melakukan upaya maksimalisasi, bukan optimalisasi, perolehan pendapatan
daerah. Upaya ini didorong oleh kenyataan bahwa daerah harus mempunyai dana
yang cukup untuk melakukan kegiatan, baik itu rutin maupun pembangunan.

Dengan skenario semacam ini, banyak daerah akan terjebak dalam pola
tradisional dalam pemerolehan pendapatan daerah, yaitu mengintensifkan
pemungutan pajak dan retribusi. Bagi pemerintah daerah, pola ini tentu akan sangat
gampang diterapkan karena kekuatan kohersif yang dimiliki oleh institusi
pemerintahan; sebuah kekuatan yang tidak applicable dalam negara demokratis
modern. Pola peninggalan kolonial ini menjadi sebuah pilihan utama karena
ketidakmampuan pemerintah dalam mengembangkan sifat wirausaha
(enterpreneurship).

Bila dikaji secara matang, instensifikasi perolehan pendapatan yang


cenderung eksploitatif semacam itu justru akan banyak mendatangkan persoalan
baru dalam jangka panjang, dari pada manfaat ekonomis jangka pendek bagi daerah.
Persoalan pertama adalah beratnya beban yang harus ditanggung warga
masyarakat. Meskipun satu item pajak atau retribusi yang dipungut dari rakya

hanya berkisar seratus rupiah, akan tetapi jika dihitung secara agregat jumlah
uang yang harus dikeluarkan rakyat perbulan tidaklah kecil, terutama jika pembayar
pajak atau retribusi adalah orang yang tidak mempunyai penghasilan memadai.
Persoalan kedua terletak pada adanya kontradiksi dengan upaya pemerintah daerah
dalam menggerakkan perekonomian di daerah. Bukankah secara empiris tidak
terbantahkan lagi bahwa banyaknya pungutan hanya akan menambah biaya
ekonomi yang ujung-ujungnya hanya akan merugikan perkembangan ekonomi
daerah setempat. Kalau pemerintah daerah ingin menarik minat investor sebanyak
banyaknya, mengapa pada saat yang sama justru mengurangi minat investor untuk
berinvestasi ?

86 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 1
2. Pemahaman terhadap Konsep Desentralisasi dan Otonomi Daerah
yang Belum Mantap

Desentralisasi adalah sebuah mekanisme penyelenggaraan pemerintahan


yang menyangkut pola hubungan antara pemerintah nasional dan pemerintah lokal.
Desentralisasi diperlukan dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektifitas
penyelenggaraan pemerintahan. Sebagai wahana pendidikan politik di daerah. Untuk
memelihara keutuhan negara kesatuan atau integrasi nasional. Untuk mewujudkan
dinamika demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan yang dimulai dari daerah.
Untuk memberikan peluang kepada masyarakat untuk membentuk karir dalam
bidang politik dan pemerintahan. Sebagai sarana bagi percepatan pembangunan di
daerah. Untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Oleh karena
itu pemahaman terhadap konsep desentralisasi dan otonomi haruslah mantap.

Berdasarkan UU No 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, serta UU


No 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, maka
sejumlah besar fungsi-fungsi pemerintahan dialihkan dari pusat ke daerah, dalam
banyak hal melewati provinsi.

Berdasarkan kedua undang-undang ini, semua fungsi pelayanan publik


kecuali pertahanan, urusan luar negeri, kebijakan moneter dan fiskal, urusan
perdagangan dan hukum, telah dialihkan ke daerah otonom. Kota dan kabupaten
memikul tanggung jawab di hampir semua bidang pelayanan publik seperti
kesehatan, pendidikan, dan prasarana; dengan provinsi bertindak sebagai
koordinator. Jika ada tugas-tugas lain yang tidak disebut dalam undang-undang, hal
itu berada dalam tanggung jawab pemerintah daerah. Kedua undang-undang ini,
mencerminkan realitas politik bahwa warga negara Indonesia kebanyakan
menghendaki peran yang lebih besar dalam mengelola urusan sendiri. Meskipun
demikian, tata pemerintahan lokal yang baik pada saat ini belum dapat dilaksanakan
di Indonesia, meskipun sistem desentralisasi telah dilaksanakan. Mentalitas dari
aparat pemerintah baik pusat maupun daerah masih belum mengalami perubahan
yang mendasar. Hal ini terjadi karena perubahan sistem tidak dibarengi penguatan
kualitas sumber daya manusia yang menunjang sistem pemerintahan yang baru.
Pelayanan publik yang diharapkan, yaitu birokrasi yang sepenuhnya mendedikasikan

87 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 1
diri untuk untuk memenuhi kebutuhan rakyat “sebagai pengguna jasa” adalah
pelayanan publik yang ideal. Untuk merealisasikan bentuk pelayanan publik yang
sesuai dengan asas desentralisasi diperlukan perubahan paradigma secara radikal
dari aparat birokrasi sebagai unsur utama dalam pencapaian tata pemerintahan lokal.

3. Penyediaan Aturan Pelaksanaan Otonomi Daerah yang Belum


Memadai.

Parlemen di daerah tumbuh menjadi sebuah kekuatan politik riil yang baru.
Lembaga legislatif ini secara merdeka dapat melakukan sendiri pemilihan gubernur

dan bupati/walikota tanpa intervensi kepentingan dan pengaruh politik


pemerintah pusat. Kebijakan di daerah juga dapat ditentukan sendiri di tingkat daerah
atas kesepakatan pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD).

Setidaknya terdapat dua penyebab utama mengapa hal ini bisa terjadi, yaitu:
Pertama, pemerintah pusat rupanya tak kunjung serius memberikan hak otonomi
kepada pemerintahan di daerah. Kedua, desentralisasi telah menggelembungkan
semangat yang tak terkendali di kalangan sebagian elit di daerah sehingga
memunculkan sentimen kedaerahan yang amat kuat. Istilah “putra daerah”
mengemuka di mana-mana mewakili sentimen kedaerahan yang terwujud melalui
semacam keharusan bahwa kursi puncak pemerintahan di daerah haruslah diduduki
oleh tokoh-tokoh asli dari daerah bersangkutan.

Hubungan pusat dan daerah juga masih menyimpan ancaman sekaligus


harapan. Menjadi sebuah ancaman karena berbagai tuntutan yang mengarah kepada
disintegrasi bangsa semakin besar. Bermula dari kemerdekaan Timor Timur (atau
Timor Leste) pada tanggal 30 Agustus 1999 melalui referendum. Berbagai
gelombang tuntutan disintegrasi juga terjadi di beberapa daerah seperti di Aceh,
Papua, Riau dan Kalimantan. Meskipun ada sejumlah kalangan yang menganggap
bahwa kemerdekaan Timor Timur sudah seharusnya diberikan karena perbedaan
sejarah dengan bangsa Indonesia dan merupakan aneksasi rezim Orde Baru, tetapi
efek domino yang timbulkannya masih sangat dirasakan, bahkan dalam MoU
Helsinki yang menghasilkan UU Pemerintahan Aceh. Gejolak terus berlanjut hingga,
Aceh dan Papua akhirnya diberi otonomi khusus.

88 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 1
dan bupati/walikota tanpa intervensi kepentingan dan pengaruh politik
pemerintah pusat. Kebijakan di daerah juga dapat ditentukan sendiri di tingkat daerah
atas kesepakatan pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD).

Setidaknya terdapat dua penyebab utama mengapa hal ini bisa terjadi, yaitu:

Pertama, pemerintah pusat rupanya tak kunjung serius memberikan hak


otonomi kepada pemerintahan di daerah.

Kedua, desentralisasi telah menggelembungkan semangat yang tak


terkendali di kalangan sebagian elit di daerah sehingga memunculkan sentimen
kedaerahan yang amat kuat. Istilah “putra daerah” mengemuka di mana-mana
mewakili sentimen kedaerahan yang terwujud melalui semacam keharusan bahwa
kursi puncak pemerintahan di daerah haruslah diduduki oleh tokoh-tokoh asli dari
daerah bersangkutan.

Hubungan pusat dan daerah juga masih menyimpan ancaman sekaligus


harapan. Menjadi sebuah ancaman karena berbagai tuntutan yang mengarah kepada
disintegrasi bangsa semakin besar. Bermula dari kemerdekaan Timor Timur (atau
Timor Leste) pada tanggal 30 Agustus 1999 melalui referendum. Berbagai
gelombang tuntutan disintegrasi juga terjadi di beberapa daerah seperti di Aceh,
Papua, Riau dan Kalimantan.

Meskipun ada sejumlah kalangan yang menganggap bahwa kemerdekaan


Timor Timur sudah seharusnya diberikan karena perbedaan sejarah dengan bangsa
Indonesia dan merupakan aneksasi rezim Orde Baru, tetapi efek domino yang
timbulkannya masih sangat dirasakan, bahkan dalam MoU Helsinki yang
menghasilkan UU Pemerintahan Aceh. Gejolak terus berlanjut hingga, Aceh dan
Papua akhirnya diberi otonomi khusus.

4. Kondisi SDM Aparatur Pemerintahan yang Belum

Menunjang Sepenuhnya Pelaksanaan Otonomi Daerah. Sejak


diberlakukannya otonomi daerah. Sebagian pemerintah daerah bisa melaksanakan
amanat konstitusi meningkatkan taraf hidup rakyat, menyejahterakan rakyat, dan
mencerdaskan rakyat. Berdasarkan data yang ada 20 % pemerintah daerah mampu
menyelenggarakan otonomi daerah dan berbuah kesejahteraan rakyat di daerah.
Namun masih 80 % pemerintah daerah dinilai belum berhasil menjalankan visi, misi

89 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 1
dan program desentralisasi. Penyelenggaraan otonomi daerah yang sehat dapat di
wujudkan melalui peningkatan kapasitas dan kompetensi yang di miliki manusia
sebagai pelaksananya. Penyelenggaraan otonomi daerah hanya dapat berjalan
dengan sebaik-baiknya apabila manusia pelaksananya baik, dalam artian mentalitas,
integritas maupun kapasitasnya. Pentingnya posisi manusia pelaksana ini karena
manusia merupakan unsur dinamis dalam organisasi yang bertindak/berfungsi
sebagai subjek penggerak roda organisasi pemerintahan. Oleh sebab itu kualitas
mentalitas dan kapasitas manusia yang kurang memadai dengan sendirinya
melahirkan implikasi yang kurang menguntungkan bagi penyelenggaraan otonomi
daerah.

5. Korupsi di Daerah. Fenomena lain yang sejak lama menjadi


kekhawatiran banyak kalangan berkaitan dengan implementasi otonomi daerah
adalah bergesernya praktik korupsi dari pusat ke daerah. Sinyalemen ini menjadi
semakin beralasan ketika terbukti bahwa banyak pejabat publik yang masih
mempunyai kebiasaan menghamburhamburkan uang rakyat untuk piknik ke luar
negeri dengan alasan studi banding. Juga, mulai terdengar bagaimana anggota
legislatif mulai menggunakan kekuasaannya atas eksekutif untuk menyetujui
anggaran rutin DPRD yang jauh lebih besar dari pada sebelumnya.

8. Hubungan Geopolitik Dan Geostrategi

Kajian geopolitik mampu menghasilkan kebijakan-kebijakan yang dapat


mengatur mobilitas dalam mengarahkan kepentingan negara. Kajian geopolitik akan
mempunyai nilai yang lebih penting apabila disandingkan dengan geostrategi yang
memuat beragam cara untuk mengelola unsur-unsur penting geopolitik suatu negara
dalam menghadapi isu tertentu (Sulistyo 2017).

Hubungan antara geopolitik dan geostrategi yaitu geopolitik sebagai landasan


awal saat akan melakukan perluasan politik dengan mempertimbangkan faktor
geografisnya melalui geostrategi yang melihat bermacam-macam potensi yang
dimiliki suatu negara

90 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 1
Pengertian Geostrategi
Geostrategi adalah masalah penting bagi setiap bangsa baik pada masa
lampau, kini, maupun mendatang. Geostrategi menjadi sangat penting karena setiap
bangsa yang telah menjadi negara membutuhkan strategi dalam memanfaaatkan
wilayah negarasebagai ruang hidup nasional untuk menentukan kebijakan, sarana
dan sasaranperwujudan kepentingan dan tujuan nasional melalui pembangunan
sehingga bangsa itu teteap eksis dalam arti ideologis, politis, ekonomis,sosial
budaya.

Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud ‘ketahanan nasional’,


sehingga bisa dikatakan geostartegi adalah ketahanan nasional itu sendiri.
Ketahanan nasional itu sendiri adalah suatu kondisi dinamik suatu bangsa yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan dalam menghadapi
dan mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan maupun gangguan yang
datang dari luar maupun yang datang dari dalam, yang secara langsung maupun
tidak langsung dapat membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup
bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.

Geostrategi Indonesia adalah strategi dalam memanfaatkan konstelasi


geografi negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan, sarana-sarana untuk
mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia. Geostrategi Indonesia memberi arahan-
arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan guna mewujudkan
masa depan yang lebih baik, aman, dan sejahtera. Oleh karena itu Geostrategi
Indonesia bukan merupakan Geopolotik untuk kepentingan polotik dan peran tapi
untuk kepentingan kesejahteraan dan keamanan

- Tujuan Geostrategi Indonesia

Tujuan Geostrategi adalah untuk menunjang keberhasilan tugas pokok


pemerintahan, seperti:

f. Tegak hukum dan ketertiban.


g. Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran.
h. Terselenggarakannya pertahanan dan keamanan.

91 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
i. Terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial.
j. Adanya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri.

- Fungsi Geostrategi Indonesia

Geostrategi Indonesia mempunyai fungsi sebagai daya tangkal. Dalam


kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, geostrategi di Indonesia ditujukan
untuk menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan
terhadap identitas, eksistensi bangsa, dan negara Indonesia dalam aspek:

7) Ketahanan pada aspek ideologi


8) Ketahanan pada aspek politik
9) Ketahanan pada aspek ekonomi
10) Ketahanan aspek sosial budaya
11) Ketahanan pada aspek pertahanan keamanan
12) Sifat Geostrategi Indonesia

Untuk mewujudkan Ketahanan Nasional, dilaksanakan dengan mengelola dan


menyelenggarakan kesejahteraan dan keamanan sistem kehidupan Nasional.
Sebagai konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Sifat-sifat Ketahanan Nasional adalah sebagai berikut:

- Manunggal

Dalam membangunan Ketahanan Nasional adanya kesatuan yang bersifat


komperehensif integral.

- Mawas

ke dalam Ditujukan kedalam diri bangsa dan negara sendiri karena bertujuan untuk
mewujudkan hakikat dan sifat Nasionalnya.

- Kewibawaan

Bertujuan untuk mewujudkan kewibawaan nasional, dan harus diperhitungkan pihak


lain.

- Berubah menurut waktu

92 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
Bersifak dinamis dan dapat berubah sesuai situasi dan kondisi bangsa

- Tidak memebenarkan sikap adu kekuasaan dan adu kekuatan

Dapat dipandang sebagai suatu alternative lain dari konsepsi yang menggunakan
adu kekuasaan dan kekuatan yang masih dianut oleh negara-negara maju lainnya.

- Percaya pada diri sendiri

Dikembangkan dan ditingkatkan berdasarkan sikap mental percaya pada diri


sendiri. Suatu bangsa yang merdeka dan berdaulat harus percaya dan yakin, bahwa
ia dapat mengurus rumah tangganya sendiri dan tidak bergantung pada bantuan luar.

- Tidak tergantung pada pihak lain

Dikembangkan atas kemampuan diri sendiri dengan memanfaatkan segenap aspek


kehidupan Nasional. Pengembangan kemampuan Nasional diupayakan untuk tidak
tergantung pada pihak lain.

- Perkembangan Konsep Geostrategi Indonesia

Pada awalnya perkembangan Geostrategi Indonesia digagas oleh Sekolah Staf dan
Komando Angkatan Darat (SSKAD) Bandung pada tahun 1962, isi konsepnya yaitu
pentingnya pengkajian terhadap perkembangan lingkunganstrategi di kawasan
Indonesia yang ditandai dengan meluasnya pengaruhkomunis.

Sehingga pada saat itu, Geostrategi Indonesia dimaknai sebagai strategi untuk
mempertahankan, mengembangkan dan membangun kemampuanterritorial dan
kemampuan gerilyawan untuk menghadapi ancaman komunis di Indocina.

Pada tahun 1965an Lembaga Ketahanan Nasional mengembangkan kosep


Geostrategi Indonesia yaitu untuk mengembangkan keuletan dan dayatahan,
kekuatan nasional untuk menghadapi dan menangkal ancaman, tantangan,hambatan
serta gangguan yang bersifat internal maupun eksternal.

Sejak tahun 1972, Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan pengkajian


tentang Geostrategi Indonesia yang lebih sesuai dengan konstelasi Indonesia
sehingga Geostrategi Indonesia dibatasi sebagai metode untuk mengembangkan
potensi ketahanan nasional dengan pendekatan kemanan dan kesejahteraan guna
menjaga identitas kelangsungan serta integrasi nasional agar tujuan nasional dapat

93 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
tercapai. Terhitung mulai tahun 1974, Geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya
dalam bentuk rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi, metode dan doktrin
dalam pembangunan nasional. Yang selanjutnya akan dibahas pada bahasan
berikutnya

+ Komponen-Komponen Strategi Astragatra

Komponen strategi Astagatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang


kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini. Dengan
memanfaatkan dan menggunakan secara memadai segala komponen strategi
tersebut, dapat dicapai peningkatan dan pengembangan kemampuan nasional.

- Trigatra

Komponen strategi trigatra ialah gatra geografi, sumber kekayaan alam dan
penduduk. Trigatra merupakan kelompok gatra yang tangible atau bersifat kehidupan
alamiah.

- Pancagatra

Komponen strategi pancagatra adalah gatra ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
dan pertahanan keamanan. Pancagatra merupakan kelompok gatra intangible atau
bersifat kehidupan sosial.

- Implementasi Geostrategi Indonesia

Mengingat bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan


lebih dari 17.000 pulau, maka tidak dapat disanggah lagi bahwa kebutuhan akan
komunikasi dan informasi sangatlah penting. TIK berperan dalam menyediakan
sarana dan prasarana untuk melakukan komunikasi dan bertukar informasi yang
dapat mencakup seluruh pulau-pulau yang ada di Indonesia.

Dengan adanya Teknologi Informasi dan Komunikasi yang memadai, bukan


hanya bidang pertahanan dan keamanan saja yang akan memdapat keuntungan
akan tetapi di semua bidang ketahanan nasional meliputi ideologi, politik, ekonomi,
sosial, budaya, pertahanan dan keamanan. Teknologi Informasi dan Komunikasi
yang ada sekarang ini, mulai dari telepon, televisi, hingga internet akan membuat
peredaran informasi berjalan lebih cepat sehingga dapat menunjang ketahanan

94 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
nasional. Akan tetapi teknologi informasi dan komunikasi ini bagaikan pedang
bermata dua.

Selain sebagai salah satu komponen yang penting, TIK juga merupakan salah
satu titik rawan untuk dijadikan sasaran dari pihak luar sehingga dapat mengancam
ketahanan nasional. Lewat teknologi informasi dan komunikasi ini pihak-pihak
tertentu dapat menyebarluaskan serangannya ke seluruh penjuru Indonesia tanpa
bersusah payah. Serangan ini tentunya bukan berupa serangan fisik, melainkan
berupa serangan informasi misalnya dengan menyebarkan informasi palsu atau isu-
isu tertentu yang dapat membuat panik warga, seperti yang terjadi pada bencana
merapi yang lalu.

Contoh yang lain juga bisa berupa penyebaran ideologi-ideologi atau paham-
paham yang bertentangan dengan pancasila dan norma-norma yang diselipkan lewat
siaran-siaran di televisi. Paham-paham yang diselipkan ini seperti hedonisme,
fanatisme, dan lainnya dapat secara perlahan dan tidak sadar akan ditiru oleh para
penontonnya sehingga dapat merusak moral dan nilai-nilai yang menjadi identitas
bangsa. Hal ini akan memberikan dampak yang besar terutama pada generasi muda
yang mana masih labil dan mudah terpengaruh, padahal di lain sisi, generasi muda
inilah yang akan menjadi penerus bangsa dan hendaknya dapat menjaga dan
memelihara nilai-nilai yang menjadi identitas bangsa Indonesia.

Selain hal-hal di atas teknologi informasi dan komunikasi, terutama internet,


juga rawan terhadap serangan dari para hacker. Seperti yang pada kasus Wikileaks
misalnya, para hacker berhasil menjebol jaringan internet pemerintah Amerika
Serikat. Meskipun tingkat keamanan jaringan sudah sangat tinggi, para hacker masih
bisa mencuri beberapa dokumen rahasia kemudian disebarluaskan melalui wikileaks.
Hal ini tentunya akan menjadi ancaman yang serius bagi negara. Meski tak seheboh
wikileaks, hal ini sebenarnya juga terjadi di Indonesia dengan adanya Indoleaks.

Oleh karena itu dampak-dampaka negatif yang yang dapat ditimbulkan dari
Teknologi Informasi dan Komunikasi, perlu diadakan upaya-upaya pencegahan.
Misalnya dengan dilakukannya penyensoran terhadap acara-acara yang akan
ditayangkan ditelevisi dengan lebih teliti. Selain itu juga dengan meningkatkan
keamanan jaringan untuk mencegah adanya serangan dari pihak-pihak luar. Dengan
adanya teknologi informasi dan komunikasi yang memadai dengan klasifikasi yang

95 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
telah disebutkan di atas tadi, maka harapannya teknologi informasi dan komunikasi
ini dapat menjadi komponen yang sangat penting dan tidak menimbulkan dampak
negatif sehingga dapat menunjang ketahanan Nasional untuk mencapai cita-cita dan
tujuan Nasional.

Pengertian ketahanan nasional

Melansir dari situs Perpustakaan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas)


RI, ketahanan nasional adalah kondisi dinamis Bangsa Indonesia yang berisikan
keuletan dan ketangguhan dalam menghadapi serta mengatasi segala bentuk
ancaman, gangguan ataupun hambatan dari dalam maupun luar negeri.

Berdasarkan situs resmi Kementerian Pertahanan Republik Indonesia,


ketahanan nasional sebagai suatu kondisi.

Artinya kondisi ideal suatu negara memiliki kemampuan mengembangkan


kekuatan nasional sehingga mampu menghadapi segala macam ancaman dan
gangguan bagi kelangsungan hidup bangsa yang bersangkutan.

Bentuk ancaman tersebut bisa bersifat langsung ataupun tidak dan sangat
membahayakan integritas, identitas, bahkan kelangsungan hidup berbangsa serta
bernegara.

Istilah ketahanan nasional mulai dikenal sejak tahun 1960-an. Namun, saat itu
belum diberi definisi tertentu dan baru pada 1968, definisi mengenai ketahanan
nasional dibuat. Definisi itu direvisi pada beberapa bagian katanya dan terus
digunakan hingga saat ini.

- Fungsi ketahanan nasional

Dalam jurnal Pembudayaan Nilai-Nilai Pancasila Bagi Masyarakat sebagai


Modal Dasar Pertahanan Nasional NKRI (2016) karya Purwito Adi, ketahanan
nasional memiliki tiga fungsi utama, yakni:

1. Daya tangkal sebagai konsepsi penangkalan

Artinya ketahanan nasional berfungsi sebagai penangkal dari segala bentuk


ancaman, gangguan ataupun hambatan terhadap integritas, identitas serta
keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

96 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
2. Ketahanan nasional sebagai pengarah

Artinya ketahanan nasional berfungsi untuk mengarahkan potensi kekuatan


yang dimiliki Bangsa Indonesia dalam bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial,
budaya, pertahanan serta keamanan, untuk mencapai kesejahteraan hidup
masyarakat Indonesia.

3. Pengarah dalam penyatuan pola pikir, pola tindak serta cara kerja yang
intersektor serta multidisipliner

Hal ini bisa dicapai Bangsa Indonesia lewat kebijakan yang dibuat pemerintah
dan menerapkannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, agar masyarakat
dapat hidup adil dan makmur.

3. Konsep Ketahanan Nasional

 Ketahanan Nasional sebagai kondisi. Perspektif ini melihat


ketahanan nasional sebagai sesuatu penggambaran atas
keadaan yang seharusnya dipenuhi.
 Ketahanan Nasional sebagai sebuah pendekatan,metode,atau
cara dalam menjalankan suatu kegiatan khususnya
pembangunan negara. Sebagai suatu pendekatan ketahanan
nasional menggambarkan pendekatan yang intergral. Intergral
dalam artinya pendekatan yang mencerminkan antara segala
aspek/isi,baik pada saat membangun pemecahan masalah
kehidupan.
 Ketahanan nasional sebagai dokterin.ketahanan nasional
merupakan salah satu konsepsi khas indonesia yang berupa
ajaran konseptual tentang peraturan dalam penyelenggaran
bernegara.

4. Landasan Ketahanan Nasional

1) Landasan Idil
2) Landasan Konstitusional

97 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
3) Landasan Visional

5. Ruang Lingkup Ketahanan Nasional


a) Sebagai Doktrin, berupa pengaturan dan penyelenggaraan negara,
yaitu dituang-kan dalam peraturan perundang-undangan, agar setiap orang,
masyarakat, dan penyelenggaraan Negara menerima dan menjelaskannya. Yang
melandasi ketahanan nasional dikembangkan dari analisis mengenai manusia
budaya, falsafah, ideology, dan pandangan hidup bangsa, wawasan nasional, serta
pendekatan yang diyakini kebenaranya.

1) Manusia Berbudaya

Manusia dikatakan mahluk sempurna karena memiliki naluri, kemampuan berpikir,


akal, dan ketrampilan, senantiasa berjuang mempertahankan eksistensi,
pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya, berupaya memenuhi baik materil maupun
spiritual. Oleh karena itu manusia berbudaya akan selalu mengadakan hubungan-
hubungan dengan: Agama, Idiologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Seni/Budaya, IPTEK,
dan Hankam.

2) Tujuan Nasional Falsafah Bangsa dan Idiologi Negara

Tujuan nasional menjadi pokok pikiran ketahanan nasional karena sesuatu


organisasi dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan akan selalu berhadapan
dengan masalah-masalah internal dan eksternal sehingga perlu kondisi yang siap
menghadapi

3) Wawasan nasional :

Konsepsi pandangan hidup yang tersusun berdasarkan hubungan dinamis


antara cita-cita, ideologi, aspek sosial budaya, kondisi geografis, maupun faktor
kesejarahannya.

4) Pendekatan kesejahteraan dan keamanan :

Merupakan kebutuhan mendasar dan esensial, baik sebagai individu maupun


anggota masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Keduanya
dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan, serta merupakan nilai-nilai

98 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
intrinsik yang mendasari pencapaian kondisi Tannas.

- Pengertian Ketahanan Nasional

Menurut Lemhanas : “Ketahanan nasional (Tannas) adalah kondisi dinamik


bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang ter-
integrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang dari luar mau-pun
dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kehidup-an
nasional untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan
negara serta perjuangan mencapai tujuan nasionalnya.”

Kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan


nasional yang berintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi
segala tantangan ancaman hambatan dan gangguan baik yang datang dari luar
maupun dari dalam. Untuk menjamin identitas, integritas kelangsungan hidup bangsa
dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasionalnya.

Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan


nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan
yang seimbang serasi dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh
berlandaskan Pancasila, UUD 45 dan Wasantara.

Kesejahteraan = Kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan


nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan merata
rohani dan jasmani.

Keamanan = Kemampuan bangsa Indonesia melindungi nilai-nilai nasionalnya


terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.

-c) Hakekat Ketahanan Nasional dan Konsepsi ketahanan Nasional Indonesia

1) Hakekat Ketahanan Nasional Indonesia

Keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan


kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup dan tujuan negara.

2) Hakekat Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia

99 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
Pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang,
serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan nasional.

d) Asas ketahanan Nasional

1) Asas Kesejahteraan dan Keamanan

Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan
merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial, baik sebagai
perorangan maupun kelompok dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.

2) Asas Komprehensif integral atau menyeluruh terpadu

Ketahanan nasional mencakupketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara


utuh, menyeluruh dan terpadu.

3) Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar

Sistem kehidupan nasionalmerupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa


yang saling berinteraksi. Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan
kondisi kehidupan nasional itu sendiri. Mawasw ke luar bertujuan untuk dapat
mengantisipasi dan ikut berperan serta menghadapi dan mengatasi dampak
lingkungan strategis luar negeri.

4) Asas kekeluargaan

Mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong rotong, tenggang


rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.

e) Sifat ketahanan Nasional

1) Mandiri

Ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan
keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta
bertumpu pada identitas, integritas dan kepribadian bangsa.

2) Dinamis

100 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
Ketahanan nasional tidaklah tetap melainkan dapat meningkat dan atau menurun
tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara serta kondisi lingkungan
strategisnya.

3) Wibawa

Makin tinggi tingkat ketahanan nasional Indonesia makin tinggi pula nilai kewibawaan
nasional yang berarti makin tinggi tingkat daya tangkal yang dimiliki bangsa dan
negara Indonesia.

4) Konsultasi dan kerjasama

Konsepsi ketahanan nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan


antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata tetapi lebih
pada sikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan
pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa

a) Fungsi Ketahanan Nasional

1) Ketahanan Nasional sebagai kondisi dinamik bangsa

Ketahanan nasional adalah kedaulatan dan ketangguhan bangsa dalam menghadapi


berbagai segala tantangan, hambatan, ganguan dan ancaman (HTGA), baik dari
dalam mupun luar negeri, untuk menjamin identitas, integritas dan kelangsungan
hidup, serta perjuangan bangsa tersebut untuk mencapai cita-citanya sehingga
mendorong kemampuan bangsa tersebut untuk mengembangkan kekuatan nasional
untuk menuju kejayaan bangsa dan negara.

2) Ketahanan Nasional sebagai konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan


negara

Dalam penjelasan UUD No. 20 tahun 1982 tentang ketentuan –ketentuan pokok
pertahanan keamanan negara RI dinyatakan bahwa :

Konsepsi ketahanan nasional indonesia pada hakikatnya adalah konsepsi


pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan negara yang tata
tenteram dalam kehidupan nasional yang berrdasarkan pancasila dan UUD 1945.

3) Ketahanan Nasional sebagai metode berfikir Komprehensif Integral

101 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
Ketahanan Nasional Indonesia, dilaksanakan atas dasar keterpaduan segenap
aspek kehidupan bangsa yang saling berinterkasi inilah yang dimaksud dengan
ketahanan nasional sebagai metode berfikir komprehensif.

6. Kedudukan Dan Fungsi Ketahanan Nasional

i. Kedudukan Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh


seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di
implementasikan secara berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan
nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan nasional
berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasila sebagai
landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalam paradigma
pembangunan nasional.

ii. Fungsi Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu
dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola
kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter –regional (wilayah), inter
–sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara
berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan
terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan
berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola
dasar pembangunan nasiona

102 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
Geopolitik Dan Wawasan Nusantara

Defini Geopolitik
Geopolitik terdiri dari dua kata; “Geo” dan “Politik”. Mengutip
pendapat Preston E. James, geografi mempersoalkan tata ruang, yaitu sebuah
sistem dalam hal menempati sebuah ruang di permukaan bumi. Dengan demikian,
geografi berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan lingkungan sekitarnya.
Adapun “Politik”, bermakna sebagai kekuatan yang didasarkan pada pertimbangan-
pertimbangan dasar dalam menentukan alternatif kebijaksanaan nasional untuk
mewujudkan tujuan nasional.

Secara khusus, geopolitik didefinisikan sebagai sistem politik atau


peraturan-peraturan yang berbentuk kebijaksanaan nasional dengan didukung oleh
aspirasi nasional geografik (kepentingan yang titik beratnya terletak pada
pertimbangan geografi, wilayah atau territorial dalam arti luas) suatu negara, yang
apabila dijalankan dan berhasil akan memberi dampak langsung kepada sistem
politik sebuah negara. Dalam makna lain, Geopolitik juga merupakan
penyelenggaraan Negara yang setiap kebijakannya berkaitan dengan masalah-
masalah geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa.

Teori-Teori Geopolitik
Teori Geopolitik Frederich Ratzel (1844-1904)
Frederich Ratzel berpendapat bahwa negara diibaratkan sebagai organisme yang
hidup. Pertumbuhan Negara mirip dengan pertumbuhan organisme yang
membutuhkan ruang hidup (Lebensraum) yang cukup agar dapat tumbuh dengan
subur. Ketika ruang hidup semakin luas, maka Negara akan semakin bertahan, kuat,
dan maju. Teori ini populer sebagai teori organisme atau teori biologis.

Teori Geopolitik Rudolf Kjellen (1864-1922)


Menurut Rudolf Kjellen, Negara merupakan satuan dan sistem politik yang
menyeluruh dan meliputi bidang geopolitik, ekonomi politik, demo politik, sosial
politik, dan krato politik. Sebagai organisme yang hidup dan bersifat intelektual,
Negara wajib dan harus mampu mempertahankan dan mengembangkan dirinya
melalui ekspansi.

103 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
Teori Geopolitik Karl Haushofer (1896-1946)
Melanjutkan pandangan Ratzel dan Kjellen, terutama pandangan
tentang Lebensraum (ruang hidup) dan paham ekspansionisme, Karl Haushofer
mengungkapkan bahwa jika jumlah penduduk suatu wilayah Negara semakin banyak
sehingga luas wilayah tidak dapat menampung lagi, maka Negara tersebut harus
berupaya memperluas wilayahnya sebagai ruang hidup bagi warga Negara.

Karl Haushofer yang memiliki latar belakang militer di Jepang juga


pernah meramalkan bahwa Jepang akan menjadi negara berjaya di dunia apabila
dapat menguasai benua-benua di dunia. Ia berpendapat bahwa pada dasarnya dunia
terbagi menjadi empat kawasan benua dan dipimpin oleh negara adidaya.

Pengertian Wawasan Nusantara Secara Etimologi


Secara etimologis, Wawasan Nusantara terdiri dari kata Wawasan
dan Nusantara. Wawasan berasal dari kata Wawas (bahasa jawa) yang bermakna
sebagai tinjauan, pandangan, dan penglihatan indrawi. Dengan demikian, wawasan
adalah tinjauan, pandangan dan penglihatan indrawi, jika dikhususkan lagi, memiliki
makna sebagai cara melihat dan cara pandang.

Selanjutnya, Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa


artinya pulau atau kesatuan kepulauan. Antara bermakna menunjukkan letak antara
dua unsur atau diapit di antara dua hal (dua benua yaitu benua Asia dan benua
Australia serta dua samudra yakni samudera Pasifik dan samudera Hindia). Jadi
Nusantara adalah kesatuan kepulauan yang berposisi di antara dua benua, yaitu
benua Australia dan Asia, serta dua samudra, yaitu samudra Pasifik dan Hindia.
Berdasarkan pemahaman kontemporer, kata “Nusantara” digunakan sebagai
penyebutan lain dari nama Indonesia.

Hakikat Wawasan Nusantara adalah Keutuhan Nusantara atau Nasional,


dimaknai pula sebagai cara pandang yang utuh/menyeluruh dalam lingkup nusantara
dan demi kepentingan nasional. Hal Ini berarti, setiap warga dan aparat negara harus
berpikir, bersikap dan bertindak secara utuh menyeluruh dalam lingkup dan demi
kepentingan nasional, bangsa dan negara Indonesia.

104 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
- Kedudukan Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara memiliki kedudukan sebagai visi bangsa. Dalam kaitannya
dengan kedudukan, wawasan Nusantara merupakan visi bangsa Indonesia dalam
menuju masa depan. Visi bangsa Indonesia sesuai dengan konsep Wawasan
Nusantara yaitu menjadi bangsa yang satu dengan wilayah yang satu dan utuh pula.

Selain itu, dalam paradigma nasional, posisi atau kedudukan wawasan nusantara
adalah sebagai berikut:\
1. Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar negara berkedudukan
sebagai landasan idiil.

2. UUD 1945 adalah landasan konstitusi negara yang berkedudukan sebagai


landasan konstitusional.

3. GBHN (garis-garis besar haluan negara) sebagai politik dan strategi nasional atau
sebagai kebijakan dasar nasional yang berkedudukan sebagai landasan operasioal.

4. Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional yang berkedudukan sebagai


landasan konsepsional.

5. Sebagai visi nasional yang berkedudukan sebagai landasan visional.

Konsep Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia


Geopolitik kita pahami sebagai pertimbangan dasar dalam
penyelenggaraan negara berdasarkan letak geografisnya. Untuk menjadi pemenang
dalam suatu perlombaan, kita wajib memahami medan sehingga mengetahui strategi
terbaik apa yang harus dilakukan di dalamnya. Suatu negara membutuhkan
geopolitik untuk menentukan pembinaan politik nasional berdasarkan kondisi dan
situasi geografis untuk mencapai tujuan negara tersebut. Indonesia sebagai negara
kepulauan dan bangsa yang majemuk memiliki geopolitik tersendiri, yaitu Wawasan
Nusantara.

Fungsi Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia


Konsepsi Nusantara di forum internasional diterima dan diakui.
Wawasan Nusantara menjadi salah satu sarana integrasi nasional.

105 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
Penerapan wawasan nusantara menghasilkan cara pandang tentang keutuhan
wilayah nusantara yang perlu dipertahankan oleh bangsa Indonesia.
Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup memberikan
potensi sumber daya yang besar bagi peningkatan kesejahteraan
rakyat.Pertambahan luas wilayah teritorial Indonesia.
Tujuan Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia
Tujuan ke luar, yaitu terjaminnya kepentingan nasional dalam dunia yang serba
berubah, dan ikut serta dalam mewujudkan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial serta mengembangkan
hubungan kerja sama dan saling menghormati.
Tujuan ke dalam, yaitu menjamin persatuan dan kesatuan segenap aspek kehidupan
nasional, antara lain politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan.

Demikianlah penjabaran mengenai konsep geopolitik Indonesia dengan wawasan


Nusantara.

8. Pengertian Geopolitik

Dalam buku "Pendidikan Kewarganegaraan : Civic Education"


oleh Dr. Baso Madiong, SH., MH., dan kawan-kawan, geopolitik
dijelaskan berasal dari kata geo dan politik.

Geo berarti bumi dan politik berasal dari bahasa Yunani politeia.
Poli berarti kesatuan orang-orang yang berdiri sendiri dan teia berarti
urusan. Geopolitik biasa juga disebut dengan wawasan nusantara.

Menurut Budi Juliardi bahwa secara etimologi, geopolitik berasal


dari bahasa Yunani, yaitu Geos yang berarti bumi (termasuk
ruang/wilayah atau geografi) yang menjadi tempat hidup dan pemberi
kehidupan serta wilayah negara. Sementara itu politik berasal dari kata
"politeia".

Politeia itu sendiri berasal dari kata "polis" yang berarti


"kota/negara atau kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, dan "teia"
yang berarti kebijakan/urusan yang bermakna kepentingan umum

106 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
warga negara suatu bangsa. Jadi politeia berarti kebijakan
penyelenggaraan negara.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), geopolitik


adalah ilmu tentang faktor geografi terhadap ketatanegaraan atau
dengan kata lain KBBI juga mengartikan geopolitik sebagai kebijakan
negara atau bangsa sesuai dengan posisi geografisnya.

9. Pengertian Geografi Politik.

Manusia sebagai kajian utama ilmu geografi, terutama bidang geografi


manusia, memiliki kecenderungan untuk berkelompok-kelompok atas suatu
kepentingan. Politik mewadahi kepentingan-kepentingan ini dalam suatu kebijakan
umum. Budiarjo (2008, dalam Priyono dan Yusgiantoro, 2016) menerangkan hal
tersebut diputuskan oleh pemilik kekuasaan untuk memilih tujuan dan
pelaksanaannya. Irisan antara keilmuan geografi dan politik memunculkan dua
istilah yakni geografi politik dan geopolitik.
Geografi Politik dan Geopolitik menurut Martin (1959) digunakan secara keliru
karena seringkali dianggap sama. Kedua istilah ini sebenarnya ditemukan oleh
ilmuwan yang berbeda dan memiliki karakteristik yang berbeda pula. Secara
rentang waktu, istilah “geografi politik” lebih dulu digunakan, namun dalam hal
subtansial “geopolitik” telah dibahas jauh sebelum istilahnya digunakan.
Geografi Politik muncul sejak terjadi pergeseran konsentrasi ilmu geograi ke
cabang manusia pada awal abad ke 20 menjadi tiga subdisiplin ilmu yang luas:
geografi ekonomi, geografi sosial, dan geografi politik. Penggunaan istilah geografi
politik sendiri dimulai sejak tahun 1750-an oleh filsuf Perancis, Turgot sedangkan
geopolitik diciptakan oleh ilmuwan politik Swedia bernama Rudolf Kjellén pada
tahun 1899. Dua puluh tiga abad sebelum kata “geopolitik” diciptakan, Aristoteles
dalam Politics membahas banyak pertanyaan yang dapat digolongkan sebagai
geopolitik yang sebelumnya telah diutarakan oleh Plato dan mengacu pada
Hippocrates.

Geografi politik terdahulu adalah ilmu politik yang berfokus pada negara
(Kuus, 2009). Pemahaman geografi politik kemudian berkembang menjadi cabang
pengetahuan bagi pemerintah dan administrasi negara (Agnew, dkk., 2003 dalam

107 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
Priyono dan Yusgiantoro, 2016). Geografi politik mengusung tiga hal utama, yakni
kekuasaan, politik, dan kebijakan. Rangkaian ini merupakan hubungan antara
faktor geografis dan kelompok-kelompok manusia yang memiliki aturan tersendiri
dalam penguasaan serta pengelolaan sumberdaya.
Geopolitik adalah tentang sudut pandang manusia dalam memahami dunia.
Sudut pandang ini mencangkup metode untuk menjelaskan dan menganalisa
isu-isu negara-bangsa. Akan tetapi, pemahaman tentang geopolitik berubah-
ubah seiring dengan kondisi dunia. Ó Tuathail (1998 dalam Priyono dan
Yusgiantoro, 2016) menyatakan bahwa geopolitik makin bervariasi pasca
perang dingin. Geopolitik baru telah berkembang dalam beberapa dekade dari
kajian hubungan eksternal negara hingga geopolitik sosial. Lebih luas,
geopolitik baru menjadi landasan geopolitik modern. Geopolitik modern ini
melingkupi geostrategi dan geoekonomi.
Eksistensi geografi politik dan geopolitik sejatinya berhubungan satu sama
lain. Perbedaan konteks mendasar adalah pada posisi istilah ini dapat digunakan.
Geografi politik merupakan cabang dari geografi manusia, sedangkan geopolitik
adalah bagian dari geografi politik. Geografi politik secara ringkas dipahami
sebagai bidang ilmu dimana geopolitik adalah metode analisisnya. Oleh sebab
itu, periode kemunculannya berbeda-beda.

10. Pengertian wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesai

Wawasan Nusantara adalah geopolitik Indonesia, yang diberi


pengertian sebagai cara pandang dan sikap bangsa insonesia mengenai
diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap
menghargai serta menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek
kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.
Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia dikembangkan
berdasarkan latar belakang filosofi sebagai berikut:

a. Falsafah Pancasila

Wawasan Nusantara dikembangkan berdasarkan falsafah pancasila


yang mengandung nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan, keadilan
dan keberadaban, persatuan dan kesatuan, musyawarah untuk

108 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
mencapai mufakat, serta kesejahteraan guna menciptakan suasana
damai dan tenteram menuju kebahagiaan dan kelangsungan hidup
bangsa dan negara Indonesia dari generasi ke generasi.

b. Aspek Kewilayahan Nusantara

Kondisi objektif geografi Indonesia terletak pada posisi silang yang


sangat strategis, dan memiliki karakteristik yang berbeda dengan
negara lain. Hal tersebut menjadi aspek yang melatarbelakangi
pengembangan Wawasan Nusantara. Kondisi objektif geografi
Indonesia mengandung beraneka ragam kekayaan alam baik yang
di dalam maupun di atas permukaan bumi, potensi di udara dan
ruang antariksa dan jumlah penduduk yang besar yang terdiri atas
berbagai suku yang masing-masing memiliki budaya, adat istiadat/
tradisi, dan pola kehidupan yang beraneka ragam.

c. Aspek Sosial Budaya

Wawasan Nusantara juga dikembangkan berdasarkan kondisi


objektif bangsa Indonesia yang beraneka ragam budaya, adat
istiadat, agama, dan bahasa serta sistem masyarakat dan organisasi
kemasyarakatannya. Kepemilikan itu merupakan warisan yang
diterima secara emosional dan bersifat mengikat secara kuat ke
dalam, karena itu sangat sensitive sifatnya. Faktor-faktor negatif
secara sosial-budaya dapat menimbulkan disintegrasi atau
perpecahan bangsa secara bersama-sama oleh seluruh rakyat
Indonesia, oleh karenanya harus diupayakan untuk dihilangkan.

d. Aspek Kesejarahan

Bangsa Indonesia lahir di atas perjalanan sejarah yang sangat


panjang, sedangkan semangat kebangsaan untuk menjadi bangsa
merdeka ditandai dengan lahirnya Organisasi Budi Utomo.
Proklamasi 17 Agustus 1945 merupakan buah dari perjuangan
yang dilandasi semangat tersebut. Oleh karena itu semangat
kebangsaan yang telah dibangun susah payah oleh generasi
terdahulu seharusnya dapat tetap dipelihara dan dipertahankan oleh

109 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
generasi saat ini.

- Wawasan Nusantara dikembangkan berdasarkan aspek


kesejarahan atas dasar pengalaman sejarah yang tidak menerima
terulangnya perpecahan dalam lingkungan bangsa dan negara
Indonesia.

- . Tujuan Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di


segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan
kepentingan nasional daripada kepentingan individu, kelompok, golongan,
suku bangsa, atau daerah. Hal tersebut bukan berarti menghilangkan
kepentingan – kepentingan individu, kelompok, suku bangsa atau daerah.
Kepentingan – kepentingan tersebut tetap dihormati, diakui, dan dipenuhi,
selama tidak bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan
masyarakat banyak.Nasionalisme yang tinggi di segala bidang kehidupan
demi tercapainya tujuan nasional tersebut merupakan pancaran dari makin
meningkatnya rasa, paham, dan semangat kebangsaan dalam jiwa bangsa
Indonesia sebagai hasil pemahaman dan penghayatan konsepsi visional
Wawasan
Nusantara

11. Konsep Dasar Wawasan Nusantara


Wawasan nusantara adalah cara pandang atau cara melihat kesatuan
kepulauan yang terletak diantara (Asia dan Australia) juga dua
samudera (Hindia dan Pasifik).

Berdasarkan TAP MPR tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN, wawasan
nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia, tentang
jati diri dan lingkungan yang mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa, serta kesatuan wilayah demi tercapainya tujuan nasional.

Sementara pengertian Wawasan Nusantara menurut dokumen


ketetapan MPR tahun 1999 menyatakan:

110 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
“Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa mengenai
diri dan lingkungan yang serba beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara dengan tujuan mencapai tujuan nasional.” Wawasan
nusantara memiliki dua tujuan utama, diantaranya:

Tujuan wawasan nusantara ke Luar adalah menjamin kepentingan


nasional dalam era globalisasi yang kian mendunia maupun kehidupan
dalam negeri. Kemudian turut serta melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan sosial, dengan
sikap saling menghormati.

Bangsa Indonesia harus terus-menerus mengamankan dan menjaga


kepentingan nasionalnya dalam kehidupan internasionalnya di semua
aspek kehidupan, baik politik, ekonomi, sosial budaya maupun
pertahanan dan keamanan demi tercapainya tujuan nasional yang
tertera dalam UUD 1945.
Tujuan wawasan nusantara ke dalam adalah menjamin persatuan dan
kesatuan di segenap aspek kehidupan nasional, baik aspek alamiah maupun aspek
sosial.

Bangsa Indonesia harus meningkatkan kepekaannya dan berupaya


mencegah faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa sedini
mungkin, juga terus mengupayakan terjaganya persatuan dan kesatuan
dalam kebhinekaan.

- Adapun beberapa pendapat para ahli sebagai berikut :

Kemunculan konsep dan pemikiran wawasan nusantara


disebabkan oleh lokasi geografis, geopolitik, geostrategi, historis dan
yuridis formal. Berikut ini beberapa definisi dan makna wawasan
nusantara dilihat dari berbagai sudut pandang ahli:
1. Prof. Wan Usman

111 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
Menurut Prof. Wan Usman, wawasan nusantara adalah cara pandang
bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah air sebagai negara
kepulauan dalam segala aspek kehidupan yang beragam.

2. Munadjat Danusaputro, 1981


Menurut Munadjat Danusaputro, wawasan nusantara adalah cara
pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya dalam
eksistensi yang saling berhubungan serta penerapannya di tengah
lingkungan berdasarkan asas nusantara.
Asas nusantara sendiri merupakan suatu ketentuan dasar yang harus
ditaati, dipatuhi dan dipelihara agar kepentingan nasional dapat
terwujud.

Cara pandang Bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya juga


harus sesuai dengan ide nasional Pancasila, sebagai aspirasi suatu
bangsa yang merdeka, berdaulat dan bermartabat di tengah-tengah
lingkungan yang menjiwai tindak kebijaksanaan dalam mencapai tujuan
perjuangan bangsa.

3. Sumarsono, 2002
Menurut Sumarsono, wawasan nusantara merupakan nilai yang
menjiwai segenap peraturan perundang-undangan pada setiap strata di
seluruh wilayah negara, sehingga menggambarkan sikap dan perilaku,
paham serta semangat kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi dan
merupakan identitas atau jati diri Bangsa Indonesia.

Wawasan nusantara sebagai cara pandang Bangsa Indonesia tentang


merupakan gejala sosial yang dinamis dengan tiga unsur:

Wadah dari wawasan nusantara adalah Wilayah negara kesatuan RI


berupa nusantara dan organisasi negara RI sebagai kesatuan utuh.
Isi wawasan nusantara adalah inspirasi Bangsa Indonesia berupa cita-
cita nasional berdasarkan pancasila dan UUD 1945.

112 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
Tata laku dari wawasan nusantara adalah tindakan Bangsa Indonesia
untuk melaksanakan falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang apabila
dilaksanakan dapat menghasilkan wawasan nusantara.

4. Samsul Wahidin, 2010


Menurut Samsul Wawasan Nusantara merupakan cara memahami,
cara menghayati, cara bersikap, cara bertindak, cara berpikir dan
bertingkah laku bagi bangsa Indonesia sebagai hasil dari interaksi
psikologis, sosiokultural dalam arti luas dengan aspek-aspek astagatra.

5. M. Panggabean, 1979
Menurut M. Panggabean, wawasan nusantara merupakan doktrin politik
bangsa Indonesia untuk mempertahankan kelangsungan hidup NKRI
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan mempertimbangkan
pengaruh ekonomi, geografi, demografi, teknologi dan peluang strategis
lainnya.

Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia, dan nilai yang


terkandung di dalam wawasan nusantara telah diintegrasikan dalam
lima aspek secara intern yaitu kesatuan wilayah, kesatuan bangsa,
kesatuan ekonomi, kesatuan budaya, dan kesatuan pertahanan.

Sedangkan untuk ekstern nilai integrasi diarahkan untuk mewujudkan


ketertiban dunia yang berdasarkan kepada kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.

6. Sabarti Akhadiah MK, 1997


Menurut Sabarti Akhadiah, wawasan nusantara adalah cara pandang
bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya sesuai dengan
Pancasila serta UUD 1945 sebagai bentuk aspirasi bangsa yang
merdeka, berdaulat dan bermartabat yang menjiwai kebijakan dalam
mencapai tujuan bangsa.

7. Srijanti, Kaelan, dan Achmad Zubaidi, 2007

113 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
Menurut Srijanti, Kaelan, dan Achmad Zubaidi, wawasan nusantara
ialah cara pandang bangsa terhadap diri dan lingkungannya
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta sesuai wilayah geografis
nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa demi mencapai tujuan dan
cita-cita nasional.

- Fungsi Wawasan Nusantara


Tujuan Wawasan Nusantara adalah mewujudkan Nasionalisme yang
tinggi di segala aspek kehidupan rakyat yang lebih mengutamakan
kepentingan nasional dibanding kepentingan individu, kelompok,
golongan, suku, atau daerah. Kedudukan Wawasan Nusantara sendiri
berada dalam Hirarki Paradigma Sosial, dimulai dari:

Dalam mewujudkan nasionalisme yang tinggi itu bukanlah hal yang


mudah, dimana dengan adanya globalisasi saat ini mengakibatkan
liberalisasi serta dominasi pasar bebas. Buku berjudul Nasionalisme
dan Ketahanan Budaya Indonesia: Sebuah Tantangan yang dibuat oleh
M. Azzam Manan berupaya mencari sebuah solusi untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut.

Hirarki I = Landasan Ideologi atau Pancasila sebagai falsafah, ideologi


bangsa, dasar negara
Hirarki II = Landasan Konstitusionalnya UUD 1945
Hirarki III = Landasan Visional adalah Wawasan Nusantara
Hirarki IV = Landasan Konsepsional merupakan Ketahanan Nasional
Hirarki V = Landasan Operasional adalah GBHN (Garis-garis Besar
Haluan Negara)

Jika mengacu pada pengertian wawasan nusantara, sebenarnya fungsi


utama dari wawasan nusantara adalah sebagai panduan, pedoman,
acuan bagi bangsa Indonesia dalam bernegara. Fungsi wawasan
nusantara sendiri terbagi lagi ke dalam 4 kategori, yaitu:

114 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
Wawasan Pertahanan dan Keamanan nasional: Mengarah pada
pandangan geopolitik Negara Indonesia. Pandangan tersebut
mencakup tanah air serta segenap wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Wawasan Kewilayahan Indonesia: Termasuk pemahaman mengenai
batas wilayah Indonesia agar terhindar dari potensi sengketa dengan
negara lain.
Wawasan Pembangunan: Dengan beberapa unsur di dalamnya, seperti
sosial politik, kesatuan politik, pertahanan serta keamanan negara,
ekonomi, dan sosial ekonomi.
Konsep Ketahanan Nasional: Konsep ketahanan sosial yang
memegang peranan penting dalam perencanaan pembangunan,
kewilayahan, serta pertahanan keamanan nasional.

12. Asas Asas Wawasan nusantara.


Asas Wawasan Nusantara

Asas wawasan nusantara merupakan kaidah atau ketentuan dasar yang


wajib dipatuhi, dilakukan, serta dijaga oleh seluruh elemen masyarakat
agar tercipta perdamaian serta keseimbangan di Indonesia. Secara
keseluruhan ada 6 asas wawasan nusantara yang wajib kamu pahami,
diantaranya:

1. Asas Solidaritas
Solidaritas adalah perasaan emosional dan moral yang terbentuk pada
hubungan antar individu atau kelompok berdasarkan rasa saling
percaya, kesamaan tujuan dan cita-cita, adanya kesetiakawanan dan
rasa sepenanggungan.

Sikap solidaritas sendiri merupakan bentuk kepedulian terhadap orang


lain. Sikap solidaritas sudah selayaknya dijalankan oleh seluruh
masyarakat Indonesia, tanpa membeda-bedakan dari dan kepada
siapa.

115 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
Kesetiaan menjadi tonggak utama dalam menciptakan persatuan serta
kesatuan suatu negara. Rasa setia kawan atau solidaritas dapat
menjadi kekuatan tersendiri untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita
nasional.

2. Asas Kejujuran
Kejujuran dalam berpikir serta bertindak menjadi sebuah asas wawasan
nusantara yang sangat penting. Berani berpikir dan bertindak hanya
yang sesuai dengan fakta serta kenyataan, wajib dilakukan demi
tercapainya kemajuan.

3. Asas Kesamaan Tujuan


Mempunyai tujuan serta kepentingan yang sama. Sebagai contoh, di
masa kemerdekaan saat semua rakyat Indonesia melakukan berjuang
bersama-sama mengusir para penjajah.

4 . Asas Keadilan
Seluruh elemen masyarakat mempunyai hak yang sama dalam
mendapatkan keadilan dan mewujudkan tujuan serta cita-cita nasional
tidak boleh merugikan pihak tertentu maupun mengutamakan
kepentingan kelompok atau golongan sendiri. Hal ini berlaku dalam
segala aspek kehidupan bernegara, baik keadilan secara hukum,
ekonomi, politik, serta sosial.

5. Asas Kerja Sama


Dengan adanya kesadaran pada tujuan serta kepentingan yang sama
akan menciptakan kerjasama antar elemen masyarakat. Kerjasama
serta koordinasi tersebut dapat dilaksanakan atas dasar kesetaraan
agar terciptanya efektivitas dalam mencapai tujuan bersama.

Sebab kebersamaan dan gotong royong ini akan memudahkan serta


meringankan suatu pekerjaan termasuk dalam menghadapi tantangan
terhadap implementasi wawasan nusantara.

116 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
13. Implementasi wawasan Nusantara dalam Berbagai kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Penerapan nyata wawasan nusantara dapat dilakukan melalui cara berpikir,
bersikap, bahkan berucap. Contoh penerapan wawasan nusantara sendiri dimulai
dari menjadikan Pancasila sebagai falsafah dan pedoman hidup bernegara serta
bermasyarakat.

Hal ini bisa atau dapat dilakukan dengan tindakan nyata sehari-hari yang
mencerminkan nilai-nilai religius, kekeluargaan, serta menjaga persatuan sesuai
dengan Pancasila. Sikap cinta tanah air yang diwujudkan dengan adanya sikap
yang lebih menitikberatkan pada kepentingan bangsa serta negara di atas
kepentingan pribadi, golongan, serta agama. Mewujudkan pembangunan bangsa
dengan tindakan nyata serta prestasi. Berikut penerapan wawasan Nusantara dan
Tantangan yang dihadapi dalam perwujudannya di era:

1. Implementasi di Bidang Pertahanan dan Keamanan


Implementasi wawasan nusantara di bidang pertahanan dilakukan dengan
membentuk sikap dan kedisiplinan diri dalam membela Tanah Air, serta
melaporkan segala hal yang mengganggu keamanan pada aparat yang
berwenang, meningkatkan rasa persatuan serta solidaritas baik dalam satu
daerah yang sama atau daerah yang berbeda. Terakhir membangun sarana serta
prasarana bagi kegiatan atau aktivitas pengamanan wilayah Indonesia.

2. Implementasi di Bidang Politik


Implementasinya ada dalam Pelaksanaan kehidupan berpolitik Indonesia.
Terdapat juga dalam Undang-Undang, misalnya UU Partai Politik, dan UU Pemilu.
Implementasi wawasan nusantara di bidang politik juga dimaksudkan untuk
menciptakan pemerintahan yang kuat, bersih, dan dapat dipercaya oleh
masyarakatnya. Contoh implementasi wawasan nusantara di bidang politik yakni:

Menjalankan komitmen politik pada lembaga pemerintahan serta partai politik


dalam rangka meningkatkan persatuan serta kesatuan bangsa.
Keikutsertaan Indonesia di dalam politik luar negeri, dan memperkuat korps
diplomatik untuk menjaga seluruh wilayah Indonesia.

Pelaksanaan Pemilu dengan sistem demokrasi yang menjunjung tinggi keadilan.

117 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
Mengembangkan sikap pluralisme dan HAM untuk mempersatukan keberagaman
di Indonesia

3. Implementasi di Bidang Ekonomi


Implementasi wawasan nusantara di bidang ekonomi terdapat pada pemanfaatan
kekayaan alam di indonesia sambil menjaga kelestarian lingkungan hidupnya.
Kekayaan dan letak geografis Indonesia yang strategis dapat dimanfaatkan
dengan maksimal untuk perekonomian negara.

Orientasi bidang ekonomi di sektor pemerintahan, industri, serta pertanian.


Pembangunan ekonomi yang seimbang serta adil di tiap-tiap daerah Indonesia
sehingga tidak terjadi kemiskinan di daerah tertentu.

Otonomi daerah sendiri diharapkan dapat atau bisa menciptakan segala macam
upaya keadilan ekonomi ini Partisipasi seluruh masyarakat Indonesia dibutuhkan
dalam pembangunan ekonomi. Hal ini kemudian akan didukung dengan
pemberian fasilitas kredit mikro guna mengembangkan usaha kecil.

4. Implementasi di Bidang Sosial


Implementasi wawasan nusantara di bidang sosial berada pada saling
menghargai dan menghormati setiap perbedaan atau keragaman yang ada di
Tanah Air. Mulai dari perbedaan, suku, ras, agama hingga budaya.

Upaya lainnya juga ada pada pelestarian serta pengembangan budaya Indonesia
dan menjadikan budaya sebagai tujuan wisata yang memberikan sumber
penghasilan daerah atau nasional. Menjaga keberagaman Indonesia, baik dari
segi budaya, bahasa, serta status sosial, dan juga mengembangkan keserasian di
dalam kehidupan bermasyarakat.

Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara di Era Modern


Sementara tantangan yang akan dihadapi dalam Implementasi Wawasan
Nusantara di Era Modern, diantaranya:
Kesadaran Warga Negara

Pandangan Indonesia tentang Hak dan Kewajiban Manusia Indonesia mempunyai


kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Kesadaran bela negara dalam mengisi
kemerdekaan perjuangan yang dilakukan adalah perjuangan non fisik untuk

118 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial, penguasaan
IPTEK, peningkatan kualitas SDM, memberantas KKN, transparan dan
pemeliharaan persatuan.

1. Perkembangan Pesat Teknologi


Perkembangan teknologi serta perkembangan masyarakat global dikaitkan
dengan dunia tanpa batas yang tentu saja menjadi tantangan tersendiri untuk
Wawasan Nusantara, mengingat perkembangan ini dapat mempengaruhi pola
pikir, pola sikap dan pola tindak masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.

Kenichi Omahe dalam bukunya Borderless Word dan The End of Nation State
menyatakan dalam perkembangan masyarakat global, batas-batas wilayah negara
dalam arti geografi dan politik relatif masih tetap, namun kehidupan dalam satu
negara tidak mungkin dapat membatasi kekuatan global yang berupa informasi,
investasi, industri dan konsumen yang semakin individual.

2. Kapitalisme
Kapitalisme merupakan suatu sistem ekonomi yang berdasarkan kepada hak milik
swasta atas beragam barang dan kebebasan individu untuk mengadakan
perjanjian dengan pihak lain dan berkecimpung dalam aktivitas-aktivitas ekonomi
yang dipilihnya sendiri berdasarkan kepentingan sendiri serta mencapai laba
untuk dirinya sendiri.

Lester Thurow dalam bukunya The Future of Capitalism menyatakan untuk dapat
bertahan dalam era baru kapitalisme harus membuat strategi baru yaitu
keseimbangan (balance) antara paham individu dan sosialis.

James Fulcher dalam bukunya Kapitalisme: Sebuah Pengantar Singkat juga


berusaha mempertanyakan apakah terdapat alternatif dari sistem kapitalisme. Jika
Grameds tertarik, klik “beli sekarang” yang ada di bawah ini.

14. Otonomi Daerah Sesuai Dengan Konsep NKRI Dan


Permasalahanya
Otonomi daerah adalah kewenangan suatu daerah untuk mengatur dan
mengurus pemerintahan dan kepentingan masyarakatnya secara
mandiri menurut peraturan dan caranya sendiri dengan tidak melanggar

119 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
pada peraturan perundangundangan pusat yang sudah berlaku. Dalam
undang-undang Nomor 32 tahun 2004
pasal 1 ayat 5, pengertian otonomi daerah adalah hak, wewenang dan
kewajiban

daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan


pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Sesuai dengan penjelasan undang-undang No. 32 tahun 2004, bahwa
pemberian kewenangan otonomi daerah kabupaten dan kota
didasarkan kepada desentralisasi dalam wujud otonomi yang luas,
nyata dan bertanggung jawab, yaitu :

a. Kewenangan Otonomi luas adalah keleluasaan daerah untuk


menyelenggarakan pemerintahan yang mencakup semua bidang
pemerintahan kecuali bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan,
peradilan, moneter dan fiskal agama serta kewenangan dibidang
lainnya ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan. Disamping
itu keleluasaan otonomi mencakup
pula kewenangan yang utuh dan bulat dalam penyelenggaraan mulai
dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan
evaluasi.

b. Otonomi Nyata adalah keleluasaan daerah untuk menyelenggarakan


kewenangan pemerintah di bidang tertentu yang secara nyata ada dan
diperlukan serta tumbuh hidup dan berkembang di daerah.

c. Otonomi yang Bertanggung Jawab adalah berupa perwujudan


pertanggungjawaban sebagai konsekuensi pemberian hak dan
kewenangan kepada daerah dalam mencapai tujuan pemberian
otonomi berupa peningkatan dan kesejahteraan masyarakat yang
semakin baik, pengembangan kehidupan demokrasi, keadilan dan
pemerataan serta pemeliharaan hubungan yang sehat

120 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
antara pusat dan daerah serta antar daerah dalam rangka menjaga
Keutuhan Negara Kesatuan republic indonesia.

Berdasarkan undang-undang No. 32 tahun 2004 pasal 1 ayat 7, 8, 9


tentang Pemerintah daerah, ada 3 dasar sistem hubungan antara pusat
dan daerah yaitu :

1) Desentralisasi yaitu penyerahan wewenang Pemerintah kepada


daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintah
dalam sistem Negara Kesatuan republik indonesia.

2) Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh


Pemerintah kepada gubernur sebagai wakil pemerintah dan atau
kepada instansi vertikal di wilayah tertentu.

3) Tugas pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada


daerah atau desa dari pemerintah provinsi kepada kabupaten, kota,
atau desa serta dari pemerintah kabupaten atau kota kepada desa
untuk melaksanakan tugas tertentu. Tujuan otonomi daerah adalah
untuk meningkatkan pelayanan publik (public service) da memajukan
perekonomian daerah.

Pada dasarnya terkandung tiga misi utama pelaksanaan otonomi


daerah dan desentralisasi fiskal, yaitu :
a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik kepada
masyarakat.

b. Menciptakan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya


daerah.

c. Memberdayakan dan menciptakan ruang bagi masyarakat (publik)


untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan

salah satu ciri utama daerah mampu dalam melaksanakan otonomi


daerah adalah terletak pada kemampuan keuangan daerah untuk
membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerahnya dengan

121 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
mengurangi tingkat ketergantungan kepada pemerintah pusat. Menurut
suparmoko (2002:61), mengartikan otonomi daerah adalah kewenangan
daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat menurut prakarsa
sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat.

Permasalahan Dalam Otonomi Daerah Di Indonesia Sejak


diberlakukannya paket UU mengenai Otonomi Daerah, banyak
orang sering membicarakan aspek positifnya. Memang tidak
disangkal lagi, bahwa otonomi daerah membawa perubahan positif
di daerah dalam hal kewenangan daerah untuk mengatur diri sendiri.
Kewenangan ini menjadi sebuah impian karena sistem
pemerintahan yang sentralistik cenderung menempatkan daerah
sebagai pelaku pembangunan yang tidak begitu penting atau
pinggiran. Pada masa lalu, pengerukan potensi daerah ke pusat
terus dilakukan dengan dalih pemerataan pembangunan. Alih-alih
mendapatkan manfaat dari pembangunan, daerah justru mengalami
proses pemiskinan yang luar biasa. Dengan kewenangan tersebut
tampaknya banyak daerah yang optimis bakal bisa mengubah
keadaan yang tidak menguntungkan tersebut.

Akan tetapi apakah di tengah-tengah optimisme itu tidak


terbersit kekhawatiran bahwa otonomi daerah juga akan
menimbulkan beberapa persoalan yang jika tidak segera dicari
pemecahannya, akan menyulitkan upaya daerah untuk memajukan
rakyatnya? Jika jawabannya tidak, tentu akan sangat naif.
Mengapa? Karena, tanpa disadari, beberapa dampak yang tidak
menguntungkan bagi pelaksanaan otonomi daerah telah terjadi. Ada
beberapa permasalahan yang dikhawatirkan bila dibiarkan
berkepanjangan akan berdampak sangat buruk pada susunan
ketatanegaraan Indonesia. Adapun masalah-masalah tersebut
antara lain :

122 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
1. Adanya Eksploitasi Pendapatan Daerah
Salah satu konsekuensi otonomi adalah kewenangan
daerah yang lebih besar dalam pengelolaan keuangannya,
mulai dari proses pengumpulan pendapatan sampai pada
alokasi pemanfaatan pendapatan daerah tersebut. Dalam
kewenangan semacam ini sebenarnya sudah muncul
inherent risk, risiko bawaan, bahwa daerah akan melakukan
upaya maksimalisasi, bukan optimalisasi, perolehan
pendapatan daerah. Upaya ini didorong oleh kenyataan
bahwa daerah harus mempunyai dana yang cukup untuk
melakukan kegiatan, baik itu rutin maupun pembangunan.

Dengan skenario semacam ini, banyak daerah akan


terjebak dalam pola tradisional dalam pemerolehan
pendapatan daerah, yaitu mengintensifkan pemungutan
pajak dan retribusi. Bagi pemerintah daerah, pola ini tentu
akan sangat gampang diterapkan karena kekuatan kohersif
yang dimiliki oleh institusi pemerintahan; sebuah kekuatan
yang tidak applicable dalam negara demokratis modern.
Pola peninggalan kolonial ini menjadi sebuah pilihan utama
karena ketidakmampuan pemerintah dalam
mengembangkan sifat wirausaha (enterpreneurship).

Bila dikaji secara matang, instensifikasi perolehan


pendapatan yang cenderung eksploitatif semacam itu justru
akan banyak mendatangkan persoalan baru dalam jangka
panjang, dari pada manfaat ekonomis jangka pendek bagi
daerah. Persoalan pertama adalah beratnya beban yang
harus ditanggung warga masyarakat. Meskipun satu item
pajak atau retribusi yang dipungut dari rakya

123 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
hanya berkisar seratus rupiah, akan tetapi jika dihitung
secara agregat jumlah uang yang harus dikeluarkan rakyat
perbulan tidaklah kecil, terutama jika pembayar pajak atau
retribusi adalah orang yang tidak mempunyai penghasilan
memadai. Persoalan kedua terletak pada adanya kontradiksi
dengan upaya pemerintah daerah dalam menggerakkan
perekonomian di daerah. Bukankah secara empiris tidak
terbantahkan lagi bahwa banyaknya pungutan hanya akan
menambah biaya ekonomi yang ujung-ujungnya hanya akan
merugikan perkembangan ekonomi daerah setempat. Kalau
pemerintah daerah ingin menarik minat investor sebanyak
banyaknya, mengapa pada saat yang sama justru
mengurangi minat investor untuk berinvestasi ?

2. Pemahaman terhadap Konsep Desentralisasi dan Otonomi


Daerah yang Belum Mantap
Desentralisasi adalah sebuah mekanisme penyelenggaraan
pemerintahan yang menyangkut pola hubungan antara
pemerintah nasional dan pemerintah lokal. Desentralisasi
diperlukan dalam rangka peningkatan efisiensi dan
efektifitas penyelenggaraan pemerintahan. Sebagai wahana
pendidikan politik di daerah. Untuk memelihara keutuhan
negara kesatuan atau integrasi nasional. Untuk mewujudkan
dinamika demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan
yang dimulai dari daerah. Untuk memberikan peluang
kepada masyarakat untuk membentuk karir dalam bidang
politik dan pemerintahan. Sebagai sarana bagi percepatan
pembangunan di daerah. Untuk mewujudkan pemerintahan
yang bersih dan berwibawa. Oleh karena itu pemahaman
terhadap konsep desentralisasi dan otonomi haruslah
mantap.

124 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
Berdasarkan UU No 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah, serta UU No 33 Tahun 2004 Tentang
Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, maka sejumlah
besar fungsi-fungsi pemerintahan dialihkan dari pusat ke
daerah, dalam banyak hal melewati provinsi.

Berdasarkan kedua undang-undang ini, semua fungsi


pelayanan publik kecuali pertahanan, urusan luar negeri,
kebijakan moneter dan fiskal, urusan perdagangan dan
hukum, telah dialihkan ke daerah otonom. Kota dan
kabupaten memikul tanggung jawab di hampir semua bidang
pelayanan publik seperti kesehatan, pendidikan, dan
prasarana; dengan provinsi bertindak sebagai koordinator.
Jika ada tugas-tugas lain yang tidak disebut dalam undang-
undang, hal itu berada dalam tanggung jawab pemerintah
daerah. Kedua undang-undang ini, mencerminkan realitas
politik bahwa warga negara Indonesia kebanyakan
menghendaki peran yang lebih besar dalam mengelola
urusan sendiri. Meskipun demikian, tata pemerintahan lokal
yang baik pada saat ini belum dapat dilaksanakan di
Indonesia, meskipun sistem desentralisasi telah
dilaksanakan. Mentalitas dari aparat pemerintah baik pusat
maupun daerah masih belum mengalami perubahan yang
mendasar. Hal ini terjadi karena perubahan sistem tidak
dibarengi penguatan kualitas sumber daya manusia yang
menunjang sistem pemerintahan yang baru. Pelayanan
publik yang diharapkan, yaitu birokrasi yang sepenuhnya
mendedikasikan diri untuk untuk memenuhi kebutuhan
rakyat “sebagai pengguna jasa” adalah pelayanan publik
yang ideal. Untuk merealisasikan bentuk pelayanan publik
yang sesuai dengan asas desentralisasi diperlukan
perubahan paradigma secara radikal dari aparat birokrasi

125 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
sebagai unsur utama dalam pencapaian tata pemerintahan
lokal.

3. Penyediaan Aturan Pelaksanaan Otonomi Daerah yang Belum


Memadai.
Parlemen di daerah tumbuh menjadi sebuah kekuatan
politik riil yang baru. Lembaga legislatif ini secara merdeka
dapat melakukan sendiri pemilihan gubernur
dan bupati/walikota tanpa intervensi kepentingan dan
pengaruh politik pemerintah pusat. Kebijakan di daerah juga
dapat ditentukan sendiri di tingkat daerah atas kesepakatan
pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah
(DPRD).
Setidaknya terdapat dua penyebab utama mengapa hal
ini bisa terjadi, yaitu: Pertama, pemerintah pusat rupanya tak
kunjung serius memberikan hak otonomi kepada
pemerintahan di daerah. Kedua, desentralisasi telah
menggelembungkan semangat yang tak terkendali di
kalangan sebagian elit di daerah sehingga memunculkan
sentimen kedaerahan yang amat kuat. Istilah “putra daerah”
mengemuka di mana-mana mewakili sentimen kedaerahan
yang terwujud melalui semacam keharusan bahwa kursi
puncak pemerintahan di daerah haruslah diduduki oleh
tokoh-tokoh asli dari daerah bersangkutan.
Hubungan pusat dan daerah juga masih menyimpan
ancaman sekaligus harapan. Menjadi sebuah ancaman
karena berbagai tuntutan yang mengarah kepada
disintegrasi bangsa semakin besar. Bermula dari
kemerdekaan Timor Timur (atau Timor Leste) pada tanggal
30 Agustus 1999 melalui referendum. Berbagai gelombang
tuntutan disintegrasi juga terjadi di beberapa daerah seperti
di Aceh, Papua, Riau dan Kalimantan. Meskipun ada

126 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
sejumlah kalangan yang menganggap bahwa kemerdekaan
Timor Timur sudah seharusnya diberikan karena perbedaan
sejarah dengan bangsa Indonesia dan merupakan aneksasi
rezim Orde Baru, tetapi efek domino yang timbulkannya
masih sangat dirasakan, bahkan dalam MoU Helsinki yang
menghasilkan UU Pemerintahan Aceh. Gejolak terus
berlanjut hingga, Aceh dan Papua akhirnya diberi otonomi
khusus.
dan bupati/walikota tanpa intervensi kepentingan dan
pengaruh politik pemerintah pusat. Kebijakan di daerah juga
dapat ditentukan sendiri di tingkat daerah atas kesepakatan
pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah
(DPRD).
Setidaknya terdapat dua penyebab utama mengapa hal
ini bisa terjadi, yaitu:
Pertama, pemerintah pusat rupanya tak kunjung serius
memberikan hak otonomi kepada pemerintahan di daerah.
Kedua, desentralisasi telah menggelembungkan
semangat yang tak terkendali di kalangan sebagian elit di
daerah sehingga memunculkan sentimen kedaerahan yang
amat kuat. Istilah “putra daerah” mengemuka di mana-mana
mewakili sentimen kedaerahan yang terwujud melalui
semacam keharusan bahwa kursi puncak pemerintahan di
daerah haruslah diduduki oleh tokoh-tokoh asli dari daerah
bersangkutan.
Hubungan pusat dan daerah juga masih menyimpan
ancaman sekaligus harapan. Menjadi sebuah ancaman
karena berbagai tuntutan yang mengarah kepada
disintegrasi bangsa semakin besar. Bermula dari
kemerdekaan Timor Timur (atau Timor Leste) pada tanggal
30 Agustus 1999 melalui referendum. Berbagai gelombang

127 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
tuntutan disintegrasi juga terjadi di beberapa daerah seperti
di Aceh, Papua, Riau dan Kalimantan.
Meskipun ada sejumlah kalangan yang menganggap
bahwa kemerdekaan Timor Timur sudah seharusnya
diberikan karena perbedaan sejarah dengan bangsa
Indonesia dan merupakan aneksasi rezim Orde Baru, tetapi
efek domino yang timbulkannya masih sangat dirasakan,
bahkan dalam MoU Helsinki yang menghasilkan UU
Pemerintahan Aceh. Gejolak terus berlanjut hingga, Aceh
dan Papua akhirnya diberi otonomi khusus.

4. Kondisi SDM Aparatur Pemerintahan yang Belum


Menunjang Sepenuhnya Pelaksanaan Otonomi Daerah.
Sejak diberlakukannya otonomi daerah. Sebagian
pemerintah daerah bisa melaksanakan amanat konstitusi
meningkatkan taraf hidup rakyat, menyejahterakan rakyat,
dan mencerdaskan rakyat. Berdasarkan data yang ada 20 %
pemerintah daerah mampu menyelenggarakan otonomi
daerah dan berbuah kesejahteraan rakyat di daerah. Namun
masih 80 % pemerintah daerah dinilai belum berhasil
menjalankan visi, misi dan program desentralisasi.
Penyelenggaraan otonomi daerah yang sehat dapat di
wujudkan melalui peningkatan kapasitas dan kompetensi
yang di miliki manusia sebagai pelaksananya.
Penyelenggaraan otonomi daerah hanya dapat berjalan
dengan sebaik-baiknya apabila manusia pelaksananya baik,
dalam artian mentalitas, integritas maupun kapasitasnya.
Pentingnya posisi manusia pelaksana ini karena manusia
merupakan unsur dinamis dalam organisasi yang
bertindak/berfungsi sebagai subjek penggerak roda
organisasi pemerintahan. Oleh sebab itu kualitas mentalitas
dan kapasitas manusia yang kurang memadai dengan

128 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
sendirinya melahirkan implikasi yang kurang
menguntungkan bagi penyelenggaraan otonomi daerah.

5. Korupsi di Daerah. Fenomena lain yang sejak lama menjadi


kekhawatiran banyak kalangan berkaitan dengan implementasi
otonomi daerah adalah bergesernya praktik korupsi dari pusat ke
daerah. Sinyalemen ini menjadi semakin beralasan ketika terbukti
bahwa banyak pejabat publik yang masih mempunyai kebiasaan
menghamburhamburkan uang rakyat untuk piknik ke luar negeri
dengan alasan studi banding. Juga, mulai terdengar bagaimana
anggota legislatif mulai menggunakan kekuasaannya atas eksekutif
untuk menyetujui anggaran rutin DPRD yang jauh lebih besar dari
pada sebelumnya.

15. Hubungan Geopolitik Dan Geostrategi

Kajian geopolitik mampu menghasilkan kebijakan-kebijakan yang dapat


mengatur mobilitas dalam mengarahkan kepentingan negara. Kajian
geopolitik akan mempunyai nilai yang lebih penting apabila
disandingkan dengan geostrategi yang memuat beragam cara untuk
mengelola unsur-unsur penting geopolitik suatu negara dalam
menghadapi isu tertentu (Sulistyo 2017).

Hubungan antara geopolitik dan geostrategi yaitu geopolitik sebagai


landasan awal saat akan melakukan perluasan politik dengan
mempertimbangkan faktor geografisnya melalui geostrategi yang
melihat bermacam-macam potensi yang dimiliki suatu negara.

129 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 2
1. Berikut ini pernyataan yang benar mengenai limbah B3 yaitu...

A. Limbah yang tidak beracun dan berbahaya

B. limbah hasil aktivitas manusia yang mengandung zat kimia, akan tetapi dapat
menyuburkan tanaman

C. Limbah dari aktivitas manusia yang mengandung zat kimia dan dapat
digunakan bagi makhluk hidup.

D. Limbah hasil dari aktivitas manusia yang mengandung zat beracun dan bahan
kimia yang berbahaya bagi makhluk hidup.

E. Limbah yang bersumber dari makhluk hidup

Jawaban : D

2. Limbah yang mengakibatkan kebakaran karena melepaskan/menerima oksigen,


termasuk karakteristik limbah B3 yang ….

A. Beracun

B. Mudah meledak

C. Menyebabkan infeksi

D. Mudah terbakar

E. Reaktif

Jawaban : E

3. Pengolahan limbah cair secara fisika dapat dilakukan melalui cara...

A. Penyaringan

B. Menjadikan kompos dan pupuk kompos

C. Menggunakan bakteri

D. Meberikan bahan kimia

130 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 3
E. Mendaur ulang

Jawaban : A

4. Di bawah ini merupakan pernyataan yang benar mengenai Iimbah yaitu ...

A. Suatu zat yang mengakibatkan pencemaran tanah dan udara

B. Hasil buangan dari aktivitas hewan dan tidak mengakibatkan keseimbangan


Iingkungan berubah

C. Hasil buangan dari aktivitas manusia/alam yang dapat mengakibatkan


keseimbangan Iingkungan menjadi terganggu.

D. Suatu benda yang tidak mengandung berbagai unsur bahan yang dapat
membahayakan kehidupan hewan atau manusia

E. Hasil buangan dari kegiatan industri yang tidak mengganggu Iingkungan

Jawaban : C

5. Di abwah ini yang bukan merupakan teknik pengolahan limbah padat yaitu...

A. Scrubber

B. Lanfill

C. Composting

D. Incinerator

E. Daur ulang Jawaban : D

6. Menurut epartemen kesehatan republik indonesia yang di sebut sebagai sampah


medis adalah..?

A. Limbah medis padat yang di hasilkan dari fasilitas pelayanan kesehatan gigi

B. berbagai jenis buangan yang di hasilkan rumah sakit unit-unit pelayanan


kesehatan

C.limbah infeksus benda tajam, patologi, kimia, beracun, farmasi serta radioaktif

131 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 3
D. sampah yang berdasarkan sifatnya yakni organik, atau undergrable sampah
beracun E. limbah rumah sakit terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan jawaban
:B

7. berikut karakteristik limbah berbahaya dan beracun (B3) antara lain, kecuali.?

A. Mudah meledak

B. Mudah terbakar

C. Beracun

D. Menyebar luas

E. Menyebabkan infeksi

Jawaban : D

8. Jenis jenis sampah berdasarkan sumbernya terbagi menjadi 6 bagian. Salah


satunya yaitu.?

A. Sampah industri

B. Sampah beracun

C.Sampah organik

D.Sampah anorganik

E.Sampah undergradble

Jawaban : A

9.Berikut ada beberapa kategori limbah yang tergolong dalam limbah berbahaya dan
beracun (B3) YAITU..?

A.Beracun

B.Mudah terbakar

132 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 3
C.Penggunaan cairan elektrolit

D.Korosif

E.Mudah pecah

Jawaban : E

10.Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik secara.?

A.Promotif

B.Preventif

C.Kuratif

D.Rehabilitatif

E.Semua benar

Jawaban : C

11. Apabila ikan yang tercemar oleh limbah B3 kemudian dikonsumsi ibu hamil, maka
keturunannya kemungkinan akan menderita...

A. Cacat pada saraf

B. Buta warna

C. Asma

D. Hidrosefalus

E. Semua jawaban benar

Jawaban : A

12. Jenis limbah kimia dan berbahaya yang dibuang ke dalam tanah merupakan
limbah yang dikenal dengan sebutan...

A. BO

133 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 3
B. B1

C. B2

D. B3

E. B4

Jawaban: D

13. Limbah yang berasal dari makhluk hidup dan dapat diuraikan oleh
mikroorganisme baik secara anaerob dan aerob dinamakan ….

A. limbah anorganik

B. limbah organik

C. daur ulang

D. limbah makhluk hidup

E. semua benar

Jawaban : B

14. limbah peternakan dan pertanian dapat digunakan kembali melalui proses daur
ulang menjadi …

A. bahan bakar alternatif

B. pupuk alami/kompos

C. bahan bakar gas bio

D. makanan ternak

E. semua benar

Jawaban : C

134 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 3
15. Limbah industri minuman dan makanan banyak mengandung bahan….

A. biokimia

B. kimia

C. anorganik

D. organik

E. kimia organik

Jawaban: B

16.Pada industri tekstil, sumber utama limbah B3 adalah ….

a. logam berat

b. sisa bungkus obat

c. cucian kemasan obat

d. penggunaan zat warna

e. penggunaan cairan elektrolit

Jawaban: D

17. Suatu Limbah dimasukkan sebagai limbah bahan berbahaya dan beracun (B3),
kecuali …. a. korosif

b. Mudah pecah

c. mudah meledak

d. mudah terbakar

e. beracun

Jawaban: B

18. Contoh dari Limbah pertambangan yaitu ….

a. lumpur dan debu terbang

b. kertas, buku, dan minyak

135 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 3
c. deterjen dan kain

d. pestisida dan sisa bahan bakar

e. sisa sayuran dan minyak

Jawaban: A

19. Limbah bersifat korosif, maksudnya ….

a. mudah terbakar

b. mengakibatkan iritasi pada kulit

c. mengakibatkan kematian

d. mengakibatkan infeksi

e. mudah bereaksi dengan udara

Jawaban: B

20.Kertas plastik dan minyak bumi merupakam limbah anorganik yang disebabkan
oleh …..

a. tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme

b. sumber alam yang dapat diperbarui

c. polimer

d. berasal dan makhluk hidup

e. mengandung unsur karbon

Jawaban: A

21.protokol pengelolaan limbah medis telah diatur melalui Peraturan Menteri


Kesehatan Republik Indonesia...

a. Nomor 6 Tahun 2009

b. Nomor 5 Tahun 2010

136 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 3
c. Nomor 7 Tahun 2019

d. Nomor 1 Tahun 2020

e. Nomor 9 Tahun 2016

Jawaban : c

22.Sisa-sisa produk baik itu biologis maupun non biologis yang dihasilkan oleh rumah
sakit, klinik, puskesmas, maupun fasilitas kesehatan lainnya termasuk laboratorium
kesehatan. Pernyataan di atas merupakan pengertian dari...

A. Limbah medis

B. Limbah padat

C. Limbah pabrik

D. Limbah cair

E. Karakteristik limbah medis

Jawaban: A

23.Jenis sampah yang berasal dari daerah industri yang terdiri dari sampah umum
dan limbah berbahaya cair atau padat disebut...

A. Sampah manusia

B. Sampah indsutrial

C. Sampah hewan

D. Sampah konsumsi

E. Sampah tambang

Jawaban: B

24.Semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit yang terdiri dari limbah
medis dan nonmedis Limbah medis adalah limbah yang terdiri dari limbah infeksius,
limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksis, limbah
kimiawi, limbah radioaktif, limbah kontainer bertekanan, dan limbah dengan

137 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 3
kandungan logam berat yang tinggi. Pernyataan di atas merupakan pengertian dari...
A. Limbah medis

B. Sampah manusia

C. Sampah hewan

D. Limbah rumah sakit

E. Sampah konsumsi

Jawaban: D

138 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 3
Daftar Referensi

Filah, N. (2020). Hak dan kewajiban warga negara.

Imaculata, M. G. (2019). Hak Atas Pendidikan ditinjau dari Hak dan Kewajiban Warga Negara
Indonesia.

Jamil, F., & Maju, V. N. KONSEP WARGA NEGARA.

Luntungan, A. Y. (2013). NATURALISASI WARGANEGARAAN ASING MENJADI WARGANEGARA


INDONESIA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG
KEWARGANEGARAAN. Lex et Societatis, 1(5).

Arief, S. A., & Kustiwa, I. (2020). PEMBERATAN SYARAT DAN PROSEDUR TERHADAP WARGA
NEGARA DALAM MENDAPATKAN KEMBALI KEWARGANEGARAAN INDONESIA. Jurnal
RechtsVinding, 9(3).

menurut Ahli, P. B., Renan, E., Bauer, O., Anderson, B., Kohn, H., Ratzel, F., ... & Soekarno, I.
PENGERTIAN BANGSA.

NEGARA, Hakikat, et al. Identitas Nasional.

Darmayadi, A. (2013). Bentuk Pemerintahan Dan Negara.

Kilis, A. (2015). Penerapan Standar Operasional Prosedur dalam Pelaksanaan Tugas


Pemerintah Kecamatan Malalayang Kota Manado1. Politico: Jurnal Ilmu Politik, 2(6), 1092.

BAB, I. A. Pengertian Konstitusi dan Undang-Undang Dasar 1. Konstitusi.

KONSTITUSI, P. M., & DI LUAR, P. E. R. K. A. W. I. N. A. N. A. Sejarah Mahkamah Konstitusi


(MK).

Marpaung, L. A. (2009). Moralitas dalam Cita Menurut Konstitusi-konstitusi yang Pernah dan
Sedang Berlaku di Indonesia. Pranata Hukum, 4(2).

Marpaung, L. A. (2009). Moralitas dalam Cita Menurut Konstitusi-konstitusi yang Pernah dan
Sedang Berlaku di Indonesia. Pranata Hukum, 4(2).

Yusmiati, Y. (2018). KELEMBAGAAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENURUT UNDANG-


UNDANG DASAR 1945. NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 4(1), 62-56.

Eddyono, L. W. (2016). Penyelesaian Sengketa Kewenangan Lembaga Negara oleh


Mahkamah Konstitusi. Jurnal Konstitusi, 7(3), 001-048

Ende, M. (2021). DEMOKRASI.

Noviati, C. E. (2016). Demokrasi dan Sistem Pemerintahan. Jurnal Konstitusi, 10(2), 333-354.

Dewi, A. A. I. A. A., & Winarni, L. N. (2019). Penjabaran Prinsip Demokrasi Dalam


Pembentukan Kebijakan Daerah. Supremasi Hukum: Jurnal Penelitian Hukum, 28(1), 83-107.

139 | D A F T A R R E F E R E N S I
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/memahami-hubungan-
antarlembaga-di-indonesia-12636/

https://tirto.id/jenis-jenis-lembaga-negara-dan-apa-saja-kewenangannya-
gaba

https://voi.id/berita/39823/geopolitik-indonesia-dengan-wawasan-nusantara-definisi-fungsi-
dan-tujuannya

https://hmgp.geo.ugm.ac.id/2018/08/26/geografi-politik-atau-geopolitik/

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5620524/apa-itu-geopolitik-ini-pengertian-teori-
dan-unsur-pembangunan-geopolitik

http://eprints.uad.ac.id/9435/1/GOEPOLITIK INDONESIA Dwi.pdf

https://www.gramedia.com/literasi/wawasan-nusantara/

https://www.google.com/search?q=Otonomi+Daerah+Sesuai+Dwngan+Konsep+NKRI+Dan+P
ermasalahanya&oq=Otonomi+Daerah+Sesuai+Dwngan+Konsep+NKRI+Dan+Permasalahanya
&aqs=chrome..69i57j0i333.3969j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

C:\Users\ACER\Downloads\Tugas Kewarganegaraan Geopolitik dan Geostrategi prodi D-III


1A.pdf

https://dosengeografi.com/geopolitik-dan-geostrategi/

Https://mediaindonesia.com/opini/170950/demokrasi-pendidikan-dan-pendidikan-
demokrasi
Https://id.wikipedia.org/wiki/demokrasi
https://brainly.co.id/tugas/7754935
https://www.merdeka.com/jabar/macam-macam-demokrasi-di-indonesia-dari-
parlementer-hingga-pancasila-kln.html
https://mediaindonesia.com/opini/170950/demokrasi-pendidikan-dan-pendidikan-
demokrasi
www.duniapengertian.com/pengertianketahanannasional

www.izhhar10.blogspok.com/ruanglingkupketahannasional

www.amp.kompas.com/pengertiandanfungsi

140 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 3
www.dosenpendidikan.com/pengertianperkembangansifat,dudukka,aspek

SUYUTI, M. Nabhani. Kepastian Hukum Status Kewarganegaraan Dalam Kehilangan


Kewarganegaraan Republik Indonesia. 2018. PhD Thesis.

FADILLAH, MUHAMMAD IQBAL, Hoirun Nisyak, and Nur Aslamiah Supli. KETERKAITAN
BEBAS VISA KUNJUNGAN DENGAN MENINGKATNYA KERAGAMAN JENIS DAN
INTENSITAS KEJAHATAN TRANSNASIONAL NARKOBA DI PROVINSI SUMATERA
SELATAN. Diss. Sriwijaya University, 2021.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/06/153000769/bentuk-negara-dan-bentuk-
pemerintahan--pengertian-dan-macamnya#content-2

https://www.uraiantugas.com/2017/04/tugas-dan-fungsi-
pemerintah.html#:~:text=Tugas%20Pokok%20Pemerintah%201%20Menjamin%20ke
amanan%20negara%20dari,lingkungan%20hidup%20hidup%2C%20seperti%20air%2
C%20tanah%20dan%20hutan.

https://www.uraiantugas.com/2017/04/tugas-dan-fungsi-
pemerintah.html#:~:text=Tugas%20Pokok%20Pemerintah%201%20Menjamin%20ke
amanan%20negara%20dari,lingkungan%20hidup%20hidup%2C%20seperti%20air%2
C%20tanah%20dan%20hutan.

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-konstitusi.html

Sejarah Lahirnya KonstitusionalismeIstilah “kostitusionalisme” itu sendiri sebenarnya


| aryuenaputri (wordpress.com)

https://www.kitapunya.net/konstitusi-yang-pernah-berlaku-di-indonesia/

141 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 3
142 | M A K A L A H K E W A R G A N E G A R A A N P E R T 1 3

Anda mungkin juga menyukai