“ TUGAS AKHIR
SEMETER 1 “
Nama :
RISKI KURNIAWAN DAWALI
Nim :
SA21023
Kata Pengantar
i
Puji Syukur Kami Ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa Atas Semua Kebaikan Dan
Kemurahan Tuhan Atas Semua Berkatnya Dan Semua Yang telah terjadi dalam kehidupan
kami.
Tidak Terasa Telah Berakhirnya Proses Pembelajaran Dalam Semster 1 Ini Banyak Hal Yang
Kami Dapati Dan Banyak Hal Yang Kami Pelajari Baik Terlebih Kami Mengucapkan Banyak
Terima Kasih Kepada Dosen Mata Kuliah Pancasila Mom Wibawani Y.Mukti., S.Kep., M.Kep
Yang Telah Menuntun Kami Dalam Proses Perkuliahan Dalam Semeter 1 Ini Dalam Mata
Kuliah Pancasila Tak Habis Habisnya Kami Mengucapakan Terima Kasih Oleh Hal Itu
Saya Juga Berterima Kasih Banyak Atas Semua Pemilik Artikel Dan Referensi Yang Telah
Saya Pelajari Untuk Melengkapi Tugas Ini. Sangat Membantu Dan Sangat Menolong Saya
Dalam Pembuatan Makalah Dan Tugas Yang Telah Diberikan Kepada Kami.
Ucapan Terima Kasih Banyak Atas Semua Bantuan Yang Telah Saya Dapatakan Akhir Kata
Saya Mengucapkan Terima Kasih Dan Mohon Maaf Atas Kesalahan Yang Baik Saya Buat
Ataupun Tidak Senagaja Saya Buat Dalam Pembuatan Makalah Ini
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
PERTEMUAN 2 “ DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN “ 1
KONSEP EKOLOGI 1
KONSEP EKOSISTEM 2
KONSEP KESEHATAN LINGKUNGAN 3
PERTEMUAN 3 “ KONSEP EKOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN“ 6
SANITASI LINGKUNGAN 6
KEJADIAN DEMAN BERDARAH DANGUE (DBD) TERKAIT DENGAN LINGKUNGAN 8
PERTEMUAN 4 “ KONSEP TERJADINYA PENYAKIT TERKAIT LINGKUNGAN ” 11
KONSEP YANG BERKAITAN DENGAN KESEHATAN LINGKUNGAN 11
A. TEORI MODEL BLUM 11
B. TEORI JOHN GORDON 12
C. PARADIGMA KESEHATAN LINGKUNGAN 14
FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT 16
A. FAKTOR EKSTRINSIK 16
B. FAKTOR MEDIA LINGKUNGAN 17
PERTEMUAN KE 5 “ ALTERNATIVE PENANGGULANGAN MASALAH LINGKUNGAN “ 22
PENYEHATAN LINGKUNGAN 22
PENYEDIAAN AIR BERSIH 23
PENGELOLAAN TEMPAT UMUM DAN PENGELAAN MAKANAN 28
PENGELOLAAN VEKTOR 29
PERTEMUAN KE 6 “ HIGIENE DAN SANITASI “ 32
HYGINE PERORANGAN 32
HYINE MAKANAN DAN MINUMAN 34
SANITASI DASAR 36
SANITASI YANG MEMENUHI SYARAT 37
PROGRAM SANITASI DI INDONESIA 38
PERTEMUAN KE 7 “ MEMBUAT TUGAS KELOMPOK “ 40
SOAL MULTI VOICE 40
PERTEMUAN KE 9 “ PENYEDAIAAN AIR BERSIH DAN PENCEGAHAN PENCEMARAN AIR “ 45
iii
DEFINISI AIR BERSIH 45
DEFINISI AIR BERSIH MINUMAN 46
SUMBER AIR BERSIH 47
KUANTITAS AIR BERSIH 48
PERSYARATAN KUANTITAS,KUALITAS DAN KONTINUITAS AIR MINUM 48
PERENCEMARAN AIR BERSIH 51
PENGELOLAHAN AIR 52
BAKU MUTU AIR 54
PERTEMUAN KE 10 “ PENGELOLAAN LIMBAH CAIR DAN LIMBAH PADAT “ 58
LIMBAH CAIR 58
LIMBAH PADAT 59
HUBUNGAN LIMBAH CAIR DAN KESEHATAN 60
DEFINISI DAN SUMBER SERTA PENGGOLONGAN LIMBAH PADAT ( SAMPAH ) 61
PENGELOLAAN SAMPAH DOMESTIK DAN NON DOMESTIK 66
TEKNOLOGI PENGELOLAAN SAMPAH DIRUMAH TANGGA DAN PROSES AKHIR SAMPAH 67
PERTEMUAN KE 11 “ PENGELOLAAN SAMPAH MEDIS PADA INSTITUSI RUMAH SAKIT “ 69
PENGERTIAN SAMPAH MEDIS 69
KARAKTERISTIK SAMPAH MEDIS 69
JENIS SAMPAH MENURUT SUMBERNYA 70
PENGARUH LIMBAH RUMAH SAKIT TERHADAP LINGKUNGAN DAN KESEHATAN 71
PERATURAN PENGELOLAAN SAMPAH MEDIS 73
PERTEMUAN KE 12 “ PENGELOLAAN SAMPAH MEDIS PADA INSTITUSI RUMAH SAKIT ( LANJUTAN )’’
75
STANDAR PENGELOLAAN SAMPAH MEDIS 75
JENIS LIMBAH PADAT MEDIS 76
PENGELOLAAN LIMBAH PADAT RUMAH SAKIT 78
PENGELOLAAN LIMBAH CAIR DI RUMAH SAKIT 79
INCINERATOR 81
PERTEMUAN KE 13 “ TUGAS KELOMPOK PENDIDIKAN PSIKOLOGI KESEHATAN ”85
MEMBUAT TUGAS MULTI VOICE 85
iv
Makalah Dasar Kesehatan Lingkungan Pert 2 |1
1. KONSEP EKOLOGI
- Istilah Ekologi
Secara etimologi,ekologi berasal dari kata berasal dari bahasa
yunani,yakni oikos dengan logos.oikos berarti rumah atau habitat
dan logos berarti ilmu pengetahuan.
- Pengertian Ekologi
- Perkembangan Ekologi
1
Makalah Dasar Kesehatan Lingkungan Pert 2 |2
2. KONSEP EKOSISTEM
- Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh
hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup
dangan lingkunganya.
- Penjelasan Ekosistem
Ekosistem adalah tempat terbentuknya hubungan timbal balik
antar makhluk hidup. Dan juga ekosistem dapat terbentuk dengan
2
Makalah Dasar Kesehatan Lingkungan Pert 2 |3
3
Makalah Dasar Kesehatan Lingkungan Pert 2 |4
9. Kesehatan kerja
10. Pengendalian kebisigan
11. Perumahan dan pemungkiman
12. Aspek kesling dan transportasi udara
13. Perencanaan daerah dan perkotaan
14. Pencegahan kecelakaan
15. Rekreasi umum dan pariwisata
16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan
keadaan epidemi/wabah bencana alam dan perpindahan
penduduk.
17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin
lingkungan
- Tujuan koreksi lingkungan
Ada beberapa Tujuan Khusus dalam penkoreksian lingkungan
namun dari semua tujuan itu bermaksud untuk menciptakan
lingkungan yang sehat dan sesuai dengan penerapan penerapan
dari WHO.
4
Makalah Dasar Kesehatan Lingkungan Pert 2 |5
5
Makalah Dasar Kesehatan Lingkungan Pert 3 |6
1. SANITASI LINGKUNGA
- PENGERTIAN SANITASI LINGKUNGAN
6
Makalah Dasar Kesehatan Lingkungan Pert 3 |7
2. MENDAUR ULANG
Ada banyak jenis sampah yang akan
mengotori lingkungan sekitar yang sebenarnya bisa
didaur ulang dengan baik bertujuan untuk
menciptakan lingkungan yang baik
7
Makalah Dasar Kesehatan Lingkungan Pert 3 |8
- LINGKUNGAN FISIK
1. JARAK ANTARA RUMAH
Salah satu penyakit berbasis lingkungan yaitu demam
berdarah dengue yang sampai saat ini masih menjadi
masalah kesehatan masyarakat dikarenakan penyebaran
penyakit ini yang begitu cepat dan dapat menyebakan
kematian.
2. KETINGGIAN TEMPAT
Faktor yang beriktnya yaitu ketinggian tempat
tinggal.ketinggian tempat terkadang akan
mempengaruhi perubahan suhu yang akan
menyebabkan perkembanbiakan menjadi lebih cepat.
3. IKLIM
SUHU UDARA
Indonesia yang memiliki iklim tropis sangat besar
berdampak dengan penyakit tropis salah satunya
gigitan nyamuk, meningkatnya curah hujan yang
kadang cukup tinggi dan kelembapan dan temperatur
8
Makalah Dasar Kesehatan Lingkungan Pert 3 |9
KELEMBAPAN UDARA
Penyebab perkembangan nyamuk dengan cepat
yaitu kelembapan udara. Kelembapan udara dapat
membuat nyamuk berkembang dengan cepat dengan
curah hujan yang cukup tinggi indonesia memiliki
kelembapan yang cukup tinggi dan perkembangan
nyamuk dengan cepat
CURAH HUJAN
Dengan rata-rata curah hujan indonesia yang
mencapai 2.000 sampai 3.000 mm pertahun akan
sangat mendukung perkembangan nyamuk di
indonesai
KECEPATAN ANGIN
Angin sangat memungkinkan penyebaran nyamuk
dengan cepat dan dengan sangat cepat dengan
kecepatan 11-14 m/detik atau 25-31 mil/jam akan
menghambat penerbanagn nyamuk
- LINGKUNGAN SOSIAL
KEBIASAAN MASYARAKAT YANG MERUGIKAN
KESEHATAN
Kebiasaan masyarakat juga sangat berpengaru
perkembangan nyamuk.aktivitas manusia yang terkadang
tidak memerhatikan lingkungan sekitar akan menjadikan
pekembangan nyamuk dengan cepat. Salah satu contihnya
yaitu membuang sampah sembarangan
SIKAP DAN PERILAKU MANUSIA YANG
MENYEBABKAN TERJANGKITNYA DAN
PENYEBARAN DBD
Sikap dan perilaku yang kadang manusia abaikan
atau biarkan namun dapat menyebakan penyebaran
nyamuk yang dapat menyebakan penyakit DBD
yaitu : tidak menjaga kebersihan lingkungan,
membuang sampah di selokan, membiarkan
genangan air di sekitar rumah, membiarkan sampah
9
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 3 | 10
10
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 4 | 11
11
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 4 | 12
Teori ini di kemukakan oleh John Gordon pada tahun 1950 dan
dinamakan model Gordon sesuai dengan nama pencetusnya. Model
gordon ini menggambarkan terjadinya penyakit pada masyarakat, ia
menggambarkan terjadinya penyakit sebagai adanya sebatang
pengungkit yang mempunyai titik tumpu di tengah-tengahnya, yakni
Lingkungan (Environment). Pada kedua ujung batang tadi terdapat
pemberat, yakni Agen (Agent) dan Pejamu (Host).
12
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 4 | 13
c. Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di luar diri host, baik
benda mati, benda hidup, nyata atau abstrak, seperti suasana yang
terbentuk akibat interaksi semua elemen tersebut, termasuk host yang
lain. Lingkungan hidup eksternal ini terdiri dan tiga komponen yaitu:
1) Lingkungan Fisik Bersifat abiotik atau benda mati seperti air, udara,
tanah, cuaca, makanan, rumah, panas, sinar, radiasi dan lain-lain.
Lingkungan fisik ini berinteraksi secara konstan dengan manusia
sepanjang waktu dan masa, serta memegang peran penting dalam proses
terjadinya penyakit pada masyarakat, seperti kekurangan persediaan air
bersih terutama pada musim kemarau dapat menimbulkan penyakit diare.
2) Lingkungan biologis Bersifat biotik atau benda hidup seperti tumbuh-
tumbuhan, hewan, virus, bakteri, jamur, parasit, serangga dan lain-lain
yang dapat berfungsi sebagai agen penyakit, reservoar infeksi, vektor
penyakit atau pejamu (host) intermediate. Hubungan manusia dengan
lingkungan biologisnya bersifat dinamis dan bila terjadi
ketidakseimbangan antara hubungan manusia dengan lingkungan biologis
maka manusia akan menjadi sakit.
13
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 4 | 14
14
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 4 | 15
15
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 4 | 16
c. Simpul 3 (penduduk)
Penduduk dimanifestasikan dengan perilaku atau kebiasaan hidup
sehari‐hari dalam arti yang luas. Hubungan interaktif antara komponen
lingkungan dengan penduduk berikut perilakunya, dapat diukur dalam
konsep yang disebut perilaku pemajanan. Perilaku pemajanan adalah
jumlah kontak antara manusia dengan komponen lingkungan yang
mengandung potensi bahaya penyakit.
d. Simpul 4 (sakit/sehat)
Sakit merupakan dampak dari perilaku pemajanan yang
mendukung sumber penyakit masuk dalam tubuh manusia karena
lingkungan menjadi media transmisi. Pada saat penduduk tidak mampu
beradaptasi dengan lingkungan, maka sumber penyakit akan mudah
menimbulkan sakit tetapi sebaliknya bila perilaku pemajanan mampu
beradaptasi maka akan tercipta kondisi sehat.
16
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 4 | 17
17
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 4 | 18
1. Udara
Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang
mengelilingi bumi dan komponen campuran gas tersebut tidak selalu
konstan (Fardiaz, 1992). Campuran gas- gas pada udara meliputi 78%
nitrogen (N2), 20% oksigen (O2), 0.93% Argon (Ar), 0.03% karbon
dioksida (CO2).
2. Air bersih
adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila
telah dimasak. Selain itu WHO menjelaskan bahwa air yang aman
untuk diminum adalah air yang tidak akan menimbulkan resiko
kesehatan apabila dikonsumsi. Syarat kualitas air bersih yaitu : Bakteri
Eschericia Coli dan Bakteri Koliform dalam satuan 100 ml sampel,
jumlah maksimal yang boleh ada adalah 0, berada pada pH netral,
tidak mengandung bahan kimia beracun, tidak mengandung garam-
garam atau ion-ion logam, 27 kesadahan rendah, tidak berbau, jernih,
tidak berasa, suhu : air yang baik tidak boleh memiliki perbedaan suhu
yang mencolok dengan udara sekitar (udara ambien). Di Indonesia,
suhu air minum idealnya ± 3 ºC dari suhu udara di atas atau di bawah
suhu udara berarti mengandung zat-zat tertentu (misalnya fenol yang
terlarut) atau sedang terjadi proses biokimia yang mengeluarkan atau
menyerap energi air (Kusnaedi, 2002).
3. Makanan dan Minuman
Makanan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan atau segala
bahan yang kita makan atau masuk ke dalam tubuh yang membentuk
atau mengganti jaringan tubuh, memberikan tenaga, atau mengatur
semua proses di dalam tubuh. Peran makanan dalam kesehatan
masyarakat antara lain : mempengaruhi prevalensi penyakit di antara
18
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 4 | 19
A. Vektor Nyamuk
Malaria
Masa inkubasi penyakit malaria adalah 10 – 40 hari. Penyakit malaria tidak akut
plasmodium vivax , ovale, dan malariare. Gejala awal pada dewasa adalah
demam panas dingin, menggigil, nyeri otot, lesu dan lemah, dan muntah.
Demam Berdarah
Gejala demam berdarah dengue atau DBD disebabkan oleh virus dengue. Virus
dengue ini dalam penyebaran membutuhkan nyamuk aedes yntuk
menularkannya ke manusia.
Gejala DBD yang dirasa oleh pasien adalah : Demam yang mendadak tinggi
sekitar 2 – 7 hari. Terkadang demam akan turun di hari ke 3 atau ke 4, Mulai
muncul ruam pada kulit, Nyeri yang dirasakan di belakang mata, Manifestasi
pendarahan yang ditandai dengan bintik merah kehitaman pada kulit yang
direnggangkan warna akan tetap terlihat, Pada pemeriksaan laboratorium,
trobosit dibawah 100.000/ul.
19
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 4 | 20
Filariasis (Penyakit Kaki Gajah) Penyakit filariasis adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh cacing parasit nemtoda dan infeksi yang dapat menyebabkan
terjadinya pembengkakan pada tukai bawah kaki dan dikenal sebagai penyakit
kaki gajah. 33 Gejala yang terjadi : Mual, Nyeri Otot, Sakit Kepala, Demam
dengan Menggigil, Sensitif Terhadap Cahaya Terang, Pembesaran Kelenjar
Getah Bening, Pembengkakan di Daerah Cacing Berkembang Demam
Chikungunya Masa inkubasi dari Chikungunya yaitu antara 2 – 4 hari. Gejala
yang ditimbulkan : Demam tinggi, Sakit perut, Mual, Muntah, Sakit kepala, Nyeri
sendi dan otot, Bintik-bintik merah di badan dan tangan.
B. Vektor Lalat
Estamoeba dysenteriae
Vektornya adalah musca domestica (lalat rumah) dan kecoa. Penularan terjadi
karena makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh kista yang dibawa oleh
vektor. Gejala yang dapat ditimbulkan antara lain : Sering buang air besar,
Fesesnya sedikit-sedikit dengan lendir dan darah, Biasanya disertai rasa sakit
diperut (kram perut),Biasanya tidak demam.
Penyakit kala-azhar
Vektornya adalah lalat penghisap darah pheblotomus sp. Gejalanya antara lain :
Deman tinggi, Menggigil, Muntah-muntah, Terjadi pengurusan badan, Hepar
bengkak
Penyakit leishmaniasis
Vektornya adalah lalat penghisap darah pheblotomuss. Gejalanya yaitu :
Terjadinya kupulan ditempat gigitan, Kulit tertutupi kerak, Keluarnya exudate
yang lengket, Terjadinya kerusakan jaringan.
20
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 4 | 21
21
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 5 | 22
1. Penyehatan lingkungan
Penyehatan lingkungan merupakan upaya pengendalian faktor risiko
penyakit baik menular maupun tidak menular melalui peningkatan
kemampuan penyehatan, pengendalian dan pengamanan terhadap
media lingkungan baik secara fisik, biologi, kimia maupun sosial.
22
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 5 | 23
23
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 5 | 24
24
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 5 | 25
VI. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan bidang tugasnya.
Air baku yang digunakan menghasilkan air bersih yang telah memenuhi
syarat yang tertuang dalam peraturan pemerintah RI No. 82 tahun 2001 tentang
pengolahan kualitas air dan pengendalian pencemaran air. Pada pasal 8 PP
mengenai klasifikasi dan kriteria mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas :
1. Kelas I yaitu air yang diperuntukan untuk air baku air minum yang
mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaannya.
2. Kelas II yaitu air yang diperuntukan untuk (prasarana/sarana rekreasi
air, pembudidayaan ikan tawar, peternakan, untuk mengaliri tanaman.
3. Kelas III yaitu air yang digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar
peternakan, untuk mengaliri tanaman. Atau untuk peruntukan lainnya
yang sama jenis kegunaannya.
4. Kelas IV yaitu air yang digunakan untuk mengaliri tanaman atau untuk
peruntukan lainnya yang mempersyaratkan mutu yang sama
kegunaannya.
25
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 5 | 26
Untuk mengatasi berbagai limbah dan air limpasan (hujan), maka suatu kawasan
permukiman membutuhkan berbagai jenis layanan sanitasi. Layanan sanitasi ini
tidak dapat selalu diartikan sebagai bentuk jasa layanan yang disediakan pihak lain.
Ada juga layanan sanitasi yang harus disediakan sendiri oleh masyarakat,
khususnya pemilik atau penghuni rumah, seperti jamban misalnya.
26
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 5 | 27
a. Hirarki Sampah - hirarki limbah merujuk kepada " 3 M " mengurangi sampah,
menggunakan kembali sampah dan daur ulang, yang mengklasifikasikan strategi
pengelolaan sampah sesuai dengan keinginan dari segi minimalisasi sampah. Tujuan
limbah hirarki adalah untuk mengambil keuntungan maksimum dari produk-produk
praktis dan untuk menghasilkan jumlah minimum limbah.
27
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 5 | 28
28
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 5 | 29
demikian, tujuan sebenarnya dari upaya sanitasi makanan antara lain : menjamin
keamanan dan kebersihan makanan, mencegah penularan wabah penyakit.
Sanitasi makanan yang buruk dapat disebabkan 3 faktor, yakni faktor fisik, faktor
kimia dan faktor mikrobiologi. Faktor fisik terkait dengan kondisi ruangan yang
tidak mendukung pengamanan makanan seperti sirkulasi udara yang kurang
baik, temperatur ruangan yang panas dan lembab, dan sebagainya. Untuk
menghindari kerusakan makanan yang disebabkan oleh faktor fisik, maka perlu
diperhatikan susunan dan konstruksi dapur serta tempat penyimpanan makanan.
Sanitasi makanan yang buruk disebabkan oleh faktor kimia karena adanya zat-
zat kimia yang digunakan untuk mempertahankan kesegaran bahan makanan,
penggunaan wadah bekas obat-obat pertanian untuk kemasan makanan, dan
lain-lain. Sanitasi makanan yang buruk disebabkan oleh faktor mikrobiologis
karena adanya kontaminasi oleh bakteri, virus, jamur dan parasit. Akibat
buruknya sanitasi makanan dapat timbul gangguan kesehatan pada orang yang
mengkonsumsi makanan tersebut. Keracunan makanan dapat disebabkan oleh
racun asli yang berasal dari tumbuhan atau hewan itu sendiri maupun oleh racun
yang ada di dalam panganan akibat kontaminasi. Makanan dapat terkontaminasi
oleh berbagai racun yang dapat berasal dari tanah, udara, manusia dan vector.
Penyakit bawaan makanan pada hakekatnya tidak dapat dipisahkan secara
nyata dari penyakit bawaan air. Yang dimaksud penyakit bawaan makanan
adalah penyakit umum yang dapat diderita seseorang akibat memakan sesuatu
makanan yang terkontaminasi mikroba patogen, kecuali keracunan.
5. Pengelolaan Vektor
Salah satu upaya yang bisa dilakukan dalam pengendalian penyakit
menular adalah dengan pengendalian vektor (serangga penular penyakit) untuk
memutuskan rantai penularan penyakit. Faktor yang penting dalam pengendalian
vektor adalah mengetahui bionomik vektor, yaitu tempat perkembangbiakan,
tempat istirahat, serta tempat kontak vektor dan manusia.Upaya pengendalian
vektor dengan menggunakan bahan kimia ternyata tidak cukup aman, karena
walaupun dapat menurunkan populasi vektor dengan segera, penggunaan
29
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 5 | 30
bahan kimia yang berlebihan juga mempunyai dampak yang merugikan terhadap
lingkungan, yaitu menurunnya kualitas lingkungan.Selain menggunakan bahan
kimia, pengendalian vektor juga bisa dilakukan dengan pengubahan lingkungan,
yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial,ekonomi, dan budaya.Pengubahan
lingkungan fisik dilakukan agar vektor tidak dapat berkembangbiak, istirahat,
ataupun menggigit. Misalnya dengan Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN) untuk
pengendalian vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terkenal dengan
sebutan 3M yaitu Menguras Tempat Penampungan Air (TPA), Menutup TPA dan
Menimbun barang-barang yang dapat menampung air hujan yang bisa menjadi
tempat berkembangbiak nyamuk Aedes aegypti. Contoh lain yaitu dengan
membersihkan saluran air menggenang yang dapat menjadi tempat
berkembangbiak nyamuk penular penyakit kaki gajah (filariasis).Pengubahan
lingkungan sosial,ekonomi, dan budaya yaitu dengan mengubah perilaku
masyarakat agar tidak terjadi kontak antara manusia dan vektor,misalkan
dengan memasang kawat kasa pada ventilasi rumah agar nyamuk tidak masuk
ke dalam rumah, atau memakai kelambu untuk mencegah gigitan
nyamuk.Selama ini sebenarnya sebagian masyarakat sudah mengetahui cara
pengendalian vektor penyakit dengan pengubahan lingkungan, baik lingkungan
fisik maupun lingkungan sosial, ekonomi, dan budaya. Namun demikian perlu
kiranya peningkatan upaya-upaya tersebut agar pengendalian vektor sebagai
salah satu cara pengendalian penyakit menular dapat berhasil dengan baik.
Untuk itu diperlukan adanya kerjasama dari berbagai sektor terkait agar peran
serta masyarakat dalam upaya pengendalian vektor ini dapat berjalan dengan
baik, sehingga mengurangi resiko terjadinya penularan penyakit di masyarakat.
30
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 5 | 31
31
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 6 | 32
1. Hygiene perorangan
Juga terdapat beberapa jenis dan usaha personal hygiene, antara lain meliputi
kebersihan kulit, rambut, gigi, dan kebersihan kaki dan kuku. Kebersihan kulit, dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
32
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 6 | 33
ranbut memakai shampoo atau bahan pencuci rambut lainnya, dengan menggunakan
alat-alat pemeliharaan rambut sendiri.
Kebersihan gigi, dengan cara menggosok gigi secara teratur, dengan memperhatikan
beberapa hal seperti :
1. Menggosok gigi secara benar dan teratur dianjurkan setiap sehabis makan
2. Memakai sikat gigi sendiri
3. Menghindari makan-makanan yang merusak gigi
4. Membiasakan makan buah-buahan yang menyehatkan gigi
5. Memeriksa gigi secara teratur
Kebersihan telinga, dengan cara membersihkan telinga secara teratur dan tidak
membersihkan telinga dengan benda tajam.
Kebersihan tangan, kaki dan kuku. Hal ini penting dilakukan, karena dapat
menghindarkan dari berbagai penyakit. sebagaimna kita ketahui kuku dan tangan yang
kotor dapat menyebabkan bahaya kontaminasi dan menimbulkan berbagai penyakit.
Beberapa usaha dapat dilakukan antara lain:Membersihkan tangan sebelum makan;
Memotong kuku secara teratur; Membersihkan lingkungan; Mencuci kaki sebelum tidur;
33
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 6 | 34
kebiasaan higienis dari setiap individu berbeda, yang berarti bahwa kebiasaan
ini unik untuk individu Aspek paling penting dari menjaga kesehatan adalah
higiene perorangan yang baik. Higiene perorangan yang juga disebut
perawatan perorangan mencakup semua hal berikut: mandi perawatan rambut,
perawatan kuku, perawatan kaki, perawatan genital, perawatan gigi Higiene
perorangan menjaga tubuh tetap bersih, dan membantu mencegah penyebaran
kuman. Contoh merawat kuku dan rambut dari kegiatan ini adalah dengan
menata rambut, mencukur, memotong dan mengecat kuku. Menjaga kesehatan
yang baik juga mencakup bidang-bidang berikut: masalah nutrisi, kesempatan
rekreasi/kesenagan perorangan lainnya, tidur, dan olahraga. Seperti yang Anda
lihat, ada banyak faktor yang berkontribusi terhadap perasaan dan penampilan
yang baik. Merasa dan terlihat baik adalah penting bagi kesejahteraan
emosional dan fisik masing-masing individu. Menjaga higiene perorangan
diperlukan karena berbagai alasan; ini bisa bersifat perorangan, sosial, untuk
alasan kesehatan, psikologis atau hanya sebagai cara hidup. Pada dasarnya
menjaga standar higiene yang baik membantu mencegah perkembangan dan
penyebaran infeksi, penyakit, dan bau tak sedap.
34
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 6 | 35
35
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 6 | 36
3. Sanitasi dasar
Sanitasi dasar adalah upaya dasar dalam meningkatkan kesehatan manusia
dengan cara menyediakan lingkungan sehat yang memenuhi syarat
kesehatan. Upaya sanitasi dasar pada masyarakat meliputi penyediaan air
bersih, jamban sehat, pengelolaan sampah dan saluran pembuangan air
limbah. Sanitasi fasilitas sanitasi dasar dapat memberikan dampak positif
bagi para penggunanya. Namun, di Indonesia penyediaan sanitasi dasar
masih belum sepenuhnya diterapkan oleh masyarakat. Apalagi jika melihat
masih adanya masyarakat yang belum memiliki pemikiran akan pentingnya
sanitasi dasar bagi hidupnya, sehingga masih tinggi angka kesakitan akibat
sanitasi dasar yang buruk dan masih banyak pula masyarakat yang belum
memiliki fasilitas sanitasi dasar yang sesuai dengan syarat dan kriteria yang
telah ditetapkan oleh pemerintah. penyehatan dilakukan terhadap media
lingkungan berupa air, udara, tanah, pangan, serta sarana dan bangunan.
36
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 6 | 37
dapat menjadi tempat yang sehat bagi seluruh makhluk hidup yang ada
didalamnya. Sehingga, apabila lingkungan sehat maka dapat berpengaruh
terhadap kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakat yang ada di sana.
Upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk menciptakan dan
memelihara lingkungan desa agar terhindar dari penyakit dan juga masalah
kesehatan dapat dilakukan dengan berpedoman kepada petunjuk teknis dari
Kementerian Kesehatan.
Adapan beberapa sanitasi yang memenuhi syarat, salah satunya yaitu Syarat
Sanitasi Makanan .
37
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 6 | 38
dan sehat, proses pembuatan hidangan oleh koki secara khusus, bahan dan
campuran bahan secara benar, pembuatan hidangan makanan dan minuman
yang sesuai dengan standar processing, penyediaan dan penyimpanan
makanan harus di tempat yang aman dari pencemaran, dapur yang bersih dan
teratur atau terawat, peralatan dan perlengkapan yang bersih dan sanitair,
tenaga pengolah dan penjamah yang bersih.
38
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 6 | 39
39
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 7 | 40
A. Lalat
B. Makanan dan minuman
C. Demam berdarah
D. Filariasis
E. Demam
Jawaban : B
Jawaban : E
A. Agen
B. Trauma mekanisme
C. Bahan kimia
D. Masalah gizi
E. Usia/umur
Jawaban : E
4. Aktivitas berbagi informasi di media sosial saat ini merupakan kegiatan yang
sangat populer dilakukan oleh para individu di kalangan usia dewasa muda. Hal
ini dapat terjadi karena adanya dukungan perkembangan seperti...?
A. Media sosial
40
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 7 | 41
B. Wawancara
C. Gizi
D. Umur
E. Lingkungan
Jawaban : A
Jawaban : E
6. Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan
agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Pernyataan diatas
merupakan pengertian dari...
A. Kesehatan lingkungan
B. Faktor ekstrinsik
C. Faktor internal
D. Paradigma kesehatan lingkungan
E. Kejadian Luar Biasa (KLB)
Jawaban : A
Jawaban : C
41
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 7 | 42
A. Sanitasi Perorangan
B. PAMSIMAS
C. Sanitasi
D. Sanitasi dasar
E. Sanitasi umum
Jawaban : B
A. memiliki rasa
B. Berbauh
C. Bening (tak berwarna)
D. Berbusa
E. Kotor
Jawaban : C
A. sumber rejeki
B. Sumber banjir
C. Sember kehidupan
D. Sember penyakit
E. Sember kenyamanan
Jawaban : D
11. Masalah kesehatan yang selaras dengan upaya yang dilakukan adalah….
42
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 7 | 43
Jawaban : D
A. Upaya kesehatan
B. Penelitian dan pengembangan kesehatan
C. Pembiayaan Kesehatan
D. Manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan
E. Sumber daya manusia kesehatan
Jawaban : D
A. 6
B. 2
C. 8
D. 9
E. 11
Jawaban : A
Jawaban : A
43
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 7 | 44
44
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 9 | 45
45
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 9 | 46
Air Bersih Menurut WHO, Air bersih adalah jenis sumber daya berupa air
yang bermutu baik dan dimanfaatkan oleh manusia untuk kehidupan sehari
hari termasuk sanitasi. Air yang sudah terkontaminasi oleh polusi sangat berbahaya jika
kita gunakan.
Pembagian kategori air menurut total zat padat yang terkandung di dalamnya (TDS)
adalah: ➢ 140 ppm : air minum biasa, (lebih dari 500 ppm berbahaya bagi kesehatan)
➢ 26 – 140 ppm: air minum yang mengandung mineral anorganik ➢ 1 – 25 ppm : air
organik yang tidak banyak mengandung unsur anorganik ➢ 0 ppm : air murni
Istilah “air organik” dan “air anorganik” merupakan istilah dagang yang tidak sesuai
dengan kaidah ilmiah.
46
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 9 | 47
Air permukaan sebagai sumber air baku, pada saat ini masih menjadi pilihan
instalasi pengolahan air minum PDAM. Walaupun dari segi kualitas air, merupakan
yang terburuk dibandingkan dengan sumber air baku lainnya. Namun dari segi kuantitas
dan kontinuitas masih tersedia dalam jumlah banyak dibandingkan dengan ke 3 (tiga)
sumber air baku yang lain. Walaupun demikian, untuk menghasilkan air permukaan ini
menjadi air minum, diperlukan instalasi pengolahan agar air dapat diminum sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Persoalannya adalah kualitas air permukaan sekarang
ini cenderung menurun, baik karena adanya limbah cair yang berupa limbah domestik
maupun limbah industri, serta sampah. Peningkatan pencemaran air permukaan sudah
sangat tinggi, dibandingkan ketika instalasi pengolahan air minum PDAM yang
dibangun pada 30 atau 40 tahun yang lalu dengan kondisi kualitas air yang ada pada
saat itu. Untuk itu perlu lebih ditingkatkan sosialisasi agar masyarakat dan industri tidak
membuang limbah cair maupun sampah ke air permukaan.
47
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 9 | 48
Pengawasan terhadap badan air perlu lebih ditingkatkan kalau perlu dilakukan tindakan
yang berupa denda atau hukuman agar kualitas air permukaan menjadi lebih baik lagi.
Jika kualitas air permukaan menjadi lebih baik, kemampuan instalasi pengolahan untuk
mengolah air menjadi optimum,
dengan demikian masyarakat yang menikmati air minum akan mendapat pelayanan
yang lebih baik, yang akan mendorong pertambahan masyarakat yang ingin mendapat
pelayanan air minum yang baik.
➢ Persyaratan Kuantitas
48
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 9 | 49
bersih harus dapat dimaksimalkan untuk memenuhi Kebutuhan air bersih pada
masa sekarang dan masa mendatang.
➢ Persyaratan Kontinuitas Air baku untuk air bersih harus dapat diambil terus menerus
dengan fluktuasi Debit yang relatif tetap, baik pada saat musim kemarau maupun
musim hujan. Kontinuitas juga dapat diartikan bahwa air bersih harus tersedia 24 jam
per hari, atau Setiap saat diperlukan, kebutuhan air tersedia. Akan tetapi kondisi ideal
tersebut Hampir tidak
dapat dipenuhi pada setiap wilayah di Indonesia, sehingga untuk Menentukan tingkat
kontinuitas pemakaian air dapat dilakukan dengan cara pendekatan aktifitas konsumen
terhadap prioritas pemakaian air. Prioritas pemakaian air yaitu minimal selama 12 jam
per hari, yaitu pada jam-jam aktifitas kehidupan, yaitu pada pukul 06.00 – 18.00.
Kontinuitas aliran sangat penting ditinjau dari dua aspek. Pertama adalah kebutuhan
konsumen. Sebagian besar konsumen memerlukan air untuk kehidupan dan
pekerjaannya, dalam jumlah yang tidak ditentukan. Karena itu, diperlukan pada waktu
yang tidak ditentukan. Karena itu, diperlukan reservoir pelayanan dan fasilitas energi
yang siap setiap saat. Sistem jaringan pemipaan didesain untuk membawa suatu
kecepatan aliran tertentu. Kecepatan dalam pipa tidak boleh melebihi 0,6–1,2 m/dt.
Ukuran pipa harus tidak melebihi dimensi yang diperlukan dan juga tekanan dalam
sistem harus tercukupi. Dengan analisis jaringan pipa distribusi, dapat ditentukan
dimensi atau ukuran pipa yang diperlukan sesuai dengan tekanan minimum yang
diperbolehkan agar kuantitas aliran terpenuhi.
➢ Persyaratan Kualitatif Untuk menjamin bahwa suatu sistem penyediaan air minum
aman, higienis Dan baik serta dapat diminum tanpa kemungkinan dapat menginfeksi
penyakit pada Pemakai air maka haruslah terpenuhi suatu persyaratan kualitasnya.
Persyaratan kualitatif menggambarkan mutu/kualitas dari air bersih. Syarat-Syarat yang
digunakan sebagai standar kualitas air antara lain: 1. Persyaratan Fisik Air Air
49
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 9 | 50
bersih/minum secara fisik harus jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan Tidak berasa.
Syarat lain yang harus dipenuhi adalah suhu. • Bau
Bau disebabkan oleh adanya senyawa lain yang terkandung dalam air seperti Gas H2S,
NH3, senyawa fenol, klorofenol dan lain-lain. Pengukuran biologis senyawa organik
dapat menghasilkan bau pada zat cair dan gas. Bau yang disebabkan oleh senyawa
organik ini selain mengganggu dari segi
• Kekeruhan
Kekeruhan disebabkan adanya kandungan Total Suspended Solid baik yang bersifat
organik maupun anorganik. Zat organik berasal dari lapukan tanaman dan hewan,
sedangkan zat anorganik biasanya berasal dari lapukan batuan dan logam. Zat organik
dapat menjadi makanan bakteri sehingga mendukung perkembangannya. Kekeruhan
dalam air minum/ air bersih tidak boleh lebih dari 5 NTU. Penurunan kekeruhan ini
sangat diperlukan karena selain ditinjau dari segi estetika yang kurang baik juga proses
desinfeksi untuk air keruh sangat sukar, hal ini disebabkan karena penyerapan
beberapa koloid dapat melindungi organisme dari desinfektan.
• Rasa
Syarat air bersih/ minum adalah air tersebut tidak boleh berasa. Air yang berasa dapat
menunjukkan kehadiran berbagai zat yang dapat membahayakan kesehatan. Efeknya
tergantung penyebab timbulnya rasa tersebut. Sebagai contoh rasa asam dapat
disebabkan oleh asam organik maupun anorganik, sedangkan rasa asin dapat
disebabkan oleh garam terlarut dalam air.
• Suhu
Suhu air sebaiknya sama dengan suhu udara (25 °C), dengan batas toleransi yang
diperbolehkan yaitu 25 °C ± 3 °C. Suhu yang normal mencegah terjadinya pelarutan zat
kimia pada pipa, menghambat reaksi biokimia pada pipa dan mikroorganisme tidak
50
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 9 | 51
dapat tumbuh. Jika suhu air tinggi maka jumlah oksigen terlarut dalam air akan
berkurang, juga akan meningkatkan reaksi dalam air.
F. PENCEMARAN AIR
➢ Penyalahgunaan dan Pencemaran
Sumber air yang berada di sekeliling kita, bisanya terganggu akibat Penggunaan dan
penyalahgunaan sumber air seperti :
• Pertanian
Penghamburan air akibat ketiadaannya penyaluran air yang baik pada lahan Yang diairi
dengan irigasi (untuk penghematan dalam jangka pendek) dapat Berakibat terjadinya
kubangan dan penggaraman yang akhirnya dapat Menyebabkan hilangnya
produktivitas air dan tanah.
• Industri
Walaupun industri menggunakan air jauh lebih sedikit dibandingkan dengan Irigasi
pertanian, namun penggunaan air oleh bidang industri mungkin Membawa dampaknya
yang lebih parah dipandang dari dua segi. Pertama, Penggunaan air bagi industri sering
tidak diatur dalam kebijakan sumber daya Air nasional, maka cenderung berlebihan.
Kedua, pembuangan limbah Industri yang tidak diolah dapat menyebabkan
pencemaran bagi air Permukaan atau air bawah tanah, seihingga menjadi terlalu
berbahaya untuk dikonsumsi. Air buangan industri sering dibuang langsung ke sungai
dan saluran-saluran, mencemarinya, dan pada akhirnya juga mencemari lingkungan
laut, atau kadang-kadang buangan tersebut dibiarkan saja meresap ke dalam sumber
air tanah tanpa melalui proses pengolahan apapun. Kerusakan yang diakibatkan oleh
buangan ini sudah melewati proporsi volumenya. Banyak bahan kimia modern begitu
kuat sehingga sedikit kontaminasi saja sudah cukup membuat air dalam volume yang
sangat besar tidak dapat digunakan untuk minum tanpa proses pengolahan khusus.
51
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 9 | 52
- Di negara maju seperti Amerika Serikat seperlima dari seluruh tanah irigasi di AS
tergantung hanya pada jaringan sumber air (Aquifer) Agallala yang hampir tak pernah
menerima pasok secara alami. Selama 4 dasawarsa terakhir terhitung dari tahun 2006,
sistem jaringan yang tergantung pada sumber ini meluas dari 2 juta hektar menjadi 8
juta, dan kira-kira 500 kilometer kubik air telah tersedot. Jaringan sumber ini sekarang
sudah setengah kering kerontang di bawah sejumlah negara bagian. Sumber-sumber
air juga mengalami kemerosotan mutu, di samping pencemaran dari limbah industri dan
limbah perkotaan yang tidak diolah, seperti pengotoran berat dari sisa-sisa dari lahan
pertanian. Misalnya, di bagian barat AS, sungai Colorado bagian bawah sekarang ini
demikian tinggi kadar garamnya sebagai akibat dari dampak arus balik irigasi sehingga
di Meksiko sudah tidak bermanfaat lagi, dan sekarang AS terpaksa membangun suatu
proyek besar untuk memurnikan air garam di Yuma, Arizona, guna meningkatkan mutu
sungainya. Situasi di wilayah perkotaan jauh lebih jelek daripada di daerah sumber
dimana rumah tangga yang terlayani terpaksa merawat WC dengan cara seadanya
karena langkanya air, dan tanki septik membludak karena layanan pengurasan tidak
dapat diandalkan, atau hanya dengan menggunakan cara-cara lain yang sama-sama
tidak tuntas dan tidak sehat. Hal ini tidak saja mengakibatkan masalah bagi
penggunanya sendiri, tetap juga sering berbahaya terhadap orang lain dan merupakan
ancaman
G. PENGOLAHAN AIR
52
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 9 | 53
Secara alami, air diketahui murni karena tersusun dari atom hidrogen dan
oksigen yang berikatan kuat. Namun, pasokan air di seluruh dunia harus berbagi
ruang dengan hal-hal lain seperti bahan organik, mineral, bahan kimia dan
polutan buatan manusia. Ini menghasilkan solusi yang tidak dapat diminum,
karena dapat mengandung bakteri dan virus yang mematikan, di antara agen
penyebab penyakit lainnya. Untungnya, umat manusia dapat mengembangkan
berbagai metode pengolahan air untuk memungkinkan pasokan air kita aman
untuk diminum. Meskipun ada beberapa metode yang tidak efektif dalam skala
yang lebih besar, semuanya membuat air yang tidak diolah dapat dikonsumsi
manusia.
➢ Koagulasi / Flokulasi
Koagulasi adalah menambahkan aluminium sulfat cair atau tawas dan / atau polimer ke
dalam air mentah atau tidak diolah. Campuran yang dihasilkan menyebabkan partikel
kotoran di dalam air menggumpal atau saling menempel. Kemudian, kelompok partikel
kotoran menempel bersama, membentuk partikel yang lebih besar bernama flok yang
dapat dengan mudah dihilangkan melalui filtrasi atau pengendapan.
• Pengendapan
Ketika air dan gumpalan mengalami proses perawatan, mereka pergi ke bak
sedimentasi. Di sini, air bergerak perlahan, membuat partikel-partikel flok yang berat
mengendap di bagian bawah. Flok yang terakumulasi di bagian bawah dikenal sebagai
endapan. Ini
• Penyaringan
53
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 9 | 54
Dalam penyaringan, air melewati filter, yang dibuat untuk mengambil partikel dari air.
Filter semacam itu terdiri dari kerikil dan pasir atau antrasit yang terkadang
dihancurkan. Filtrasi mengumpulkan kotoran yang mengapung di atas air dan
meningkatkan efektivitas desinfeksi. Filter secara teratur dibersihkan dengan cara
backwashing.
• Disinfeksi
Sebelum air masuk ke sistem distribusi, air itu didesinfeksi untuk menyingkirkan bakteri,
parasit, dan virus penyebab penyakit. Klorin juga digunakan karena sangat efektif.
• Pengeringan Lumpur
Padatan yang telah dikumpulkan dan dihilangkan dari air melalui sedimentasi dan
filtrasi dipindahkan ke laguna pengeringan.
• Fluoridasi
• Koreksi pH
A menyesuaikan tingkat pH, kapur dikombinasikan dengan air yang disaring. Ini, juga,
menstabilkan air lunak secara alami
sehingga korosi dapat diminimalkan dalam sistem distribusi air dan saluran pipa
pelanggan.
54
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 9 | 55
Pemerintah Indonesia sudah menetapkan Standar Air Bersih. Standar ini tercantum
pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 Tentang
Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk
Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solusi Per Aqua, Dan Pemandian Umum.
Air yang sesuai untuk kebutuhan sanitasi yaitu air yang tidak berbau dan tidak berasa,
air yang tidak keruh atau memiliki tingkat kekeruhan yang rendah. Selain itu, air
tersebut juga tidak mengandung bakteri E-Coli, air yang mengandung kadar kimiawi
yang rendah. Kadar kimiawi itu seperti PH, zat besi, deterjen, sianida, pestisida, timbal,
seng, dll.
Apabila memiliki bak mandi, maka air harus dibersihkan secara berkala minimal 1 (satu)
kali dalam satu minggu.
Selain itu, secara fisik kita pun mampu untuk menentukan air tersebut layak
diminum atau tidak dengan cara memperhatikan air itu. Air yang bersih yaitu harus tidak
berbau, warnanya jernih, rasanya tawar, dan tidak terpapar secara langsung dengan
sinar matahari atau memiliki suhu sejuk sekitar 10 – 25 derajat Celcius, dan tidak
memiliki endapan di bagian bawah air.
Air layak untuk diminum atau tidak dapat diketahui dengan melakukan pengujian di
laboratorium oleh orang yang ahli. Orang yang ahli menetapkan bahwa air itu bisa
diminum apabila tidak mengandung bahan kimia beracun dan tidak memiliki kandungan
logam seperti besi, aluminium, timbal, dll.
Kemudian, air juga layak diminum apabila tidak mengandung kuman atau bakteri
penyakit seperti E–Coli dan bakteri Salmonela yang merupakan penyebab dari penyakit
55
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 9 | 56
diare. Memang untuk mengetahuinya, perlu dilakukan uji laboratorium dulu ke dinas-
dinas terkait seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) atau Dinas Perairan.
Memang sulit bagi masyarakat awam untuk menilai air itu bersih atau tidak. Maka ada
beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengubah dan menjaga supaya air yang
kita miliki tetap bersih dan tidak menimbulkan penyakit bagi diri kita.
• Merebus air dengan suhu lebih dari 100 derajat Celcius. Cara ini mampu membunuh
bakteri dan kuman penyakit yang ada di air. Sederhananya, memasak air hingga
mendidih.
• Menggunakan cara klorinasi atau memberikan cairan yang mengandung klorin (Anda
bisa mendapatkannya di toko kimia) dengan kadar yang sudah ditentukan. Cairan ini
juga mampu membunuh bakteri dan kuman penyakit. Namun, air yang tercampur klorin
ini lebih baik tidak digunakan sebagai air minum.
• Menggunakan air yang sudah melalui proses filterisasi dengan teknologi yang
canggih. Pada saat ini, sudah banyak air minum kemasan yang sudah menggunakan
teknologi filter yang sangat baik. Namun, Anda juga harus pintar memilih air
kemasan yang baik yang tidak mengandung timbal atau zat– zat berbahaya lainnya.
Jadi itulah standar baku air bersih untuk rumah Anda yang penting untuk dipahami.
Dengan begitu hidup Anda dan keluarga menjadi lebih sehat dan terhindar dari
ancaman berbagai penyakit karena air yang kotor.
56
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 9 | 57
57
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 0 | 58
1. LIMBAH CAIR
Secara sederhana, limbah cair atau air limbah merupakan air tidak bersih yang
terbuang dari aktivitas rumah tangga, perkantoran, perdagangan, perkebunan,
dan industri dimana mengandung berbagai zat kimia yang membahayakan
ekosistem lingkungan.
Limbah cair umumnya dapat dihasilkan dari beberapa sumber yang telah
disebutkan sebelumnya. Beberapa sumber tersebut yakni;
58
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 0 | 59
2. LIMBAH PADAT
Secara umum pengertian limbah, limbah padat dan sampah adalah sebagai
berikut.
59
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 0 | 60
1) Limbah adalah bahan sisa pada suatu kegiatan dan atau proses produksi.
Jenis limbah di rumah sakit tersebut terdiri dari limbah padat, limbah cair,
limbah radioaktif dan limbah gas (Kusumanto, 1992)
2) Limbah padat (solid waste atau refuse) lazim disebut sampah. Limbah
padat yang dimaksud tidak termasuk human waste (Anonim, 1987).
Sampah adalah semua zat benda yang timbul dari perbuatan manusia
yang dibuang karena tidak digunakan atau diinginkan oleh pemiliknya
(Saruji, 1985).
60
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 0 | 61
61
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 0 | 62
akhir sampah, kita mungkin hanya akan terganggu oleh baunya yang tidak sedap
dan menganggapnya enteng, padahal sebenarnya terdapat bahaya yang diam-
diam mengintai kesehatan tubuh.
Limbah Udara
imbah udara dapat menyebabkan polusi udara. Asap dan partikulat
merupakan dua jenis limbah udara yang dapat membahayakan
kesehatan. Terutama partikulat, karena bentuknya yang berupa partikel
halus, sehingga sulit terlihat oleh mata telanjang. Tanpa kita sadari,
partikulat dapat terhirup dan menimbulkan penyakit yang berbahaya.
Partikulat berasal dari knalpot mesin diesel, pembakaran kayu, dan
pembangkit listrik tenaga batu bara. Sedangkan limbah asap umumnya
berasal dari kendaraan-kendaraan kecil
Limbah asap atau partikulat dalam polusi udara ini dapat
menyebabkan berbagai dampak terhadap kesehatan, seperti :
1. Gangguan paru-paru, serangan jantung, gagal jantung, dan stroke.
Penyakit-penyakit ini banyak ditemui di daerah dengan tingkat
polusi udara yang tinggi.
2. Pada wanita hamil, bisa membahayakan janin dalam kandungan.
Misalnya, memengaruhi perkembangan otak janin, sehingga
memiliki kemungkinan mengalami ADHD atau lebih dikenal dengan
sebutan hiperaktif.
Limbah Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Tidak hanya bau tidak sedap, tempat pembuangan sampah ini juga
memiliki efek jangka panjang, antara lain:
1) Berpotensi memicu beberapa jenis kanker, kecacatan janin, bayi lahir prematur,
atau bayi lahir dengan berat badan yang kurang. Akan tetapi, lokasi tempat
tinggal bukan satu-satunya faktor yang bisa menjadi penyebab. Hingga kini
masih belum dapat dipastikan apakah kondisi-kondisi tersebut berkaitan dengan
kimia beracun yang terdapat di TPA.
62
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 0 | 63
2) Pencemaran air yang disebabkan oleh limbah TPA dapat berdampak buruk
terhadap kesehatan. Penduduk yang tinggal di sekitar TPA berisiko terkena
penyakit hepatitis, kolera, giardiasis, dan blue baby
syndrome (methemoglobinemia), akibat mengonsumsi air yang tercemar.
Bahkan beberapa zat, seperti benzene, yang diketahui bersifat karsinogenik atau
dapat menyebabkan kanker, juga bisa mencemari air di sekitar lokasi TPA.
1. Diare, apabila mengonsumsi air yang tercemar bakteri atau parasit. Diare
yang parah bisa berujung pada kematian
Baik terlihat atau tidak terlihat, limbah tetap memiliki dampak buruk bagi
kesehatan. Mungkin saja tidak dirasakan segera, namun akan
menimbulkan efek negatif dalam jangka panjang. Guna mengurangi atau
bahkan menghilangkan ancaman bahaya dari limbah, diperlukan
pengolahan limbah yang baik dan kesadaran untuk menjaga kebersihan
lingkungan.
63
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 0 | 64
Limbah rumah tangga memiliki dampak yang buruk bagi lingkungan. Banyak
orang tidak menyadari besarnya pengaruh limbah rumah tangga terhadap
kehidupan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Menyalurkan limbah rumah
tangga ke alam bebas tanpa melalui proses pengolahan, akan membawa
dampak buruk yang berkepanjangan bagi keberlangsungan hidup ekosistem.
Berbagai dampak yang dihasilkan dari proses pembuangan air limbah rumah
tangga ke alam bebas, antara lain;
64
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 0 | 65
Air mengandung kadar oksigen, dan bisa berkurang saat ada komponen lain
masuk ke dalamnya. Jika kadar oksigen di dalam air berkurang, maka kualitas
air pun bisa dikatakan buruk. Di dalam air terdapat ekosistem yang harus dijaga
keseimbangannya.
Jika air tercemar limbah seperti sampah ataupun bahan kimia, hal ini akan
mengganggu makhluk hidup yang hidup di dalamnya. Tidak hanya hewan-hewan
yang hidup di dalamnya, tumbuhan air pun akan terganggu produktivitasnya
karena air berguna sebagai pembentuk protoplasma yang berperan dalam
proses transpirasi dan fotosintesis.
Terdapat berbagai cara yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah limbah
cair rumah tangga, salah satunya dengan IPAL (Instalasi Pengolahan Air
Limbah). IPAL adalah sarana untuk mengolah limbah cair (limbah dari toilet, dari
air cuci/kamar mandi). IPAL yang sangat dikenal oleh masyarakat luas adalah
IPAL untuk limbah toilet atau lebih dikenal juga dengan sebutan septic tank.
65
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 0 | 66
66
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 0 | 67
67
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 0 | 68
68
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 2 | 69
69
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 2 | 70
Bersifat Korosif
Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit
Mempunyai pH ≤ 2 untuk limbah bersifat asam dan ≥ 12,5 untuk limbah
yang bersifat basa.
70
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 2 | 71
Anorganik (Undegradable)
o Selanjutnya adalah jenis sampah anorganik yang merupakan sampah
tidak mudah membusuk, antara lain seperti plastik wadah, kertas, botol,
gelas minuman, kayu, pembungkus makanan, dan masih banyak lagi.
Sampah ini dapat Anda jadikan sampah komersial atau sampah yang
pada nantinya laku dijual guna dijadikan produk lain. Dengan sampah ini
Anda juga dapat membuat suatu kerajinan tangan seperti tas yang
menarik.
Beracun (B3)
o Berikutnya adalah sampah B3 atau beracun, biasanya sampah ini berasal
dari limbah rumah sakit, limbah pabrik atau lainnya. Menurut Undang-
Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah, yang termasuk sampah B3 ialah sampah yang mengandung
bahan berbahaya dan beracun. Sampah B3 ini memiliki ciri lain yakni
sampah yang belum dapat diolah dengan cara teknologi dan timbul
secara periodik.
Jenis jenis sampah berdasarkan sumbernya terbagi menjadi 6 bagian. Dilansir dari
Liputan6.com, berikut adalah jenis-jenis sampah berdasarkan sumbernya:
Sampah industri ialah sampah yang berasal dari daerah industri yang terdiri dari
sampah umum dan limbah berbahaya cair atau padat.
Sampah konsumsi ialah sampah yang dihasilkan oleh manusia dari proses
penggunaan barang seperti kulit makanan dan sisa makanan.
Sampah manusia ialah sampah hasil dari pencernaan manusia, seperti feses
dan urin.
Sampah pertambangan.
Sampah alam sampah yang diproduksi di kehidupan liar dan melalui proses daur
ulang alami, seperti daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah.
Sampah nuklir ialah sampah yang dihasilkan dari fusi dan fisi nuklir yang menghasilkan
uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan juga manusia.
71
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 2 | 72
Pengaruh limbah rumah sakit terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan dapat
menimbulkan berbagai masalah seperti:
Gangguan kenyamanan dan estetika, berupa warna yang berasal dari sedimen,
larutan, bau phenol, eutrofikasi dan rasa dari bahan kimia organic, yang
menyebabkan estetika lingkungan menjadi kurang sedap dipandang.
Pengelolaan sampah rumah sakit yang kurang baik akan menjadi tempat yang
baik bagi vector penyakit seperti lalat dan tikus.
Kecelakaan kerja pada pekerja atau masyarakat akibat tercecernya jarum suntik
atau benda tajam lainnya.
72
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 2 | 73
Apabila terjadi pembakaran sampah rumah sakit yang tidak saniter asapnya
akan mengganggu pernafasan, penglihatan dan penurunan kualitas udara.
Siapkan tempat sampah tertutup dan kantong sampah khusus untuk limbah
infeksius,bila ada suspek dan probable, simpan tempat sampah di salah satu sudut
kamar isolasi. Saat tempat sampah sudah penuh dan harus dibuang, jangan lupa
untuk membungkus limbah infeksius tersebut.
73
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 2 | 74
74
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 2 | 75
Standar itu sejalan dengan Peraturan Menteri LHK Nomor P.75 Tahun 2019
tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen yang diharapkan dapat
mendukung penguatan siklus ekonomi di Indonesia. Salah satunya dengan
adanya peran dan tanggung jawab dari produsen untuk mengurangi sampahnya
sebesar 30% dalam 10 tahun yang akan meningkatkan bahan baku industri daur
ulang. Pemerintah pun memberikan dukungan dalam bentuk insentif bagi para
pengusaha yang menjalankan peraturan tersebut.
75
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 2 | 76
Ekolabel produk yang mengandung material daur ulang atau skema Ekolabel
tipe 1 meliputi standar mengenai tas belanja plastik berbahan daur ulang.
Misalnya, kertas cetak tanpa salut dan kertas multiguna (kertas fotokopi),
kertas tisu untuk kebersihan, kertas kemas, furnitur, dan kaca lembaran. Skema
tersebut menetapkan kriteria, ambang batas, metode uji, atau verifikasi
kandungan material daur ulang yang digunakan sebagai bahan baku. Sementara
itu, untuk skema Ekolabel tipe 2, Pustanlinghut mengembangkan skema
Swadeklarasi yang diverifi kasi secara independen oleh pihak ketiga. Penerapan
skema Ekolabel dan Swadeklarasi yang terverifi kasi ini mendukung penerapan
Peraturan Menteri LHK No P.75/2019.
1. Limbah infeksius adalah limbah yang mengandung darah atau cairan tubuh
yang biasanya berasal dari prosedur medis tertentu, seperti operasi atau
pengambilan sampel di laboratorium. Limbah ini juga bisa berasal dari berbagai
76
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 2 | 77
bahan sekali pakai yang digunakan untuk menyerap darah atau cairan tubuh,
seperti kain kasa atau selang infus. Darah maupun cairan tubuh, seperti air liur,
keringat, dan urine, bisa saja mengandung bakteri, virus, maupun sumber
penyakit lain yang bisa menular. Oleh karena itu, limbah ini disebut sebagai
limbah infeksius.
2. Limbah patologis adalah limbah medis yang berupa jaringan manusia, organ
dalam tubuh, maupun bagian-bagian tubuh lainnya. Limbah ini biasanya
dihasilkan setelah prosedur operasi dilakukan.
3. Limbah benda tajam Pada beberapa prosedur perawatan penyakit, alat-alat
yang tajam seperti jarum suntik, pisau bedah sekali pakai, maupun silet akan
digunakan. Beekas alat yang tajam tersebut, harus dibuang di kotak tersendiri
berwarna kuning terang dan bertuliskan khusus untuk benda tajam. Perlakuan
untuk limbah medis yang satu ini memang perlu dilakukan dengan sangat hati-
hati.
4. Limbah kimia selain yang bersifat biologis limbah medis juga bisa bersifat kimia.
Contoh limbah kimia dari fasilitas kesehatan adalah cairan reagen yang
digunakan untuk tes laboratorium dan sisa cairan disinfektan.
5. Limbah farmasi Limbah medis yang satu ini juga perlu dikelola dengan baik.
Sebab jika dibuang sembarangan, maka bukan tidak mungkin ada orang-orang
tak bertanggung jawab yang menyalahgunakannya. Contoh limbah farmasi di
fasilitas kesehatan adalah obat-obat yang sudah kedaluwarsa, maupun yang
sudah tidak layak konsumsi karena adanya kontaminasi. Selain obat, vaksin
yang tak terpakai juga masuk sebagai kategori limbah farmasi.
6. Limbah sitotoksik adalah buangan atau sisa produk dari barang-barang beracun
yang sifatnya sangat berbahaya karena bisa memicu kanker hingga
menyebabkan mutasi gen. Contoh limbah sitotoksik adalah obat yang
digunakan untuk kemoterapi.
7. Limbah radioaktif adalah limbah yang berasal dari prosedur radiologi, seperti
rontgen, CT Scan, maupun MRI. Limbah tersebut bisa berupa cairan, alat,
maupun bahan lain yang digunakan yang sudah terpapar dan bisa
memancarkan gelombang radioaktif.
77
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 2 | 78
8. Limbah biasa Sebagian besar limbah medis merupakan limbah biasa yang
dihasilkan dari kegiatan harian di fasilitas kesehatan rumah sakit, seperti
makanan untuk pasien, bungkus plastik alat medis, dan lain-lain.
Resiko Limbah Medis
Jika tidak dikelola dengan benar, limbah medis bisa membahayakan,
terutama bagi para petugas medis dan petugas kebersihan rumah sakit. Berikut
ini beberapa risiko yang mungkin timbul.
1. Luka atau sayatan akibat tertusuk jarum suntik bekas atau pisau bedah
bekas.
2. Paparan racun yang membahayakan kesehatan.
3. Luka bakar kimiawi.
4. Peningkatan, polusi udara apabila limbah medis dimusnahkan dengan
cara dibakar.
5. Risiko terkena paparan radiasi berlebih tanpa pengaman.
6. Peningkatan risiko penyakit berbahaya seperti HIV dan hepatitis.
Limbah medis padat adalah limbah padat yang terdiri dari limbah infeksius,
limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksis, limbah
kimiawi, limbah radioaktif, limbah kontainer bertekanan dan limbah dengan
kandungan logam berat yang tinggi.
78
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 2 | 79
c. Limbah yang akan di manfaatkan kembali harus dipisahkan dari limbah yang
tidak dimanfaatkan kembali.
d. Limbah benda tajam harus dikumpulkan dalam satu wadah tanpa
memperhatikan terkontaminasi atau tidak. Wadah tersebut harus anti tusuk,
anti bocor, ringan, tahan karat, permukaan rata dan tidak mudah untuk
dibuka (dibeberapa RS mempergunakan jerigen dan diisi label).
e. Kantong plastik diangkat setiap hari atau kurang dari sehari bila sampah
mencapai kapasitas 2/3 dari tempat sampah.
f. Sangat dihindari limbah ini didaur ulang.
g. Jenis wadah dan labelnya.
h. Limbah sitotoksis disimpan dalam wadah yang kuat, anti bocor dan
diberikan label dan tulisan “ Limbah Sitotoksis “.
i. Semua limbah yang berasal dari kamar operasi dikategorikan sampah
infeksius.
Pengumpulan, Pengangkutan dan Pemusnahan Limbah Medis Padat
a. Pengumpulan limbah medis padat dari setiap ruangan menggunakan
troli khusus yang tertutup.
b. Penyimpanan limbah disesuaikan dengan iklim tropis yaitu musim
hujan paling lama 48 jam (2 hari), musim panas paling lama 24 jam.
c. Sampah medis yang diangkut ke luar dari RS harus mempergunakan
angkutan khusus.
d. Sampah medis padat dapat dihancurkan di incinerator dengan suhu
diatas 100 C.
Rumah sakit adalah salah satu unit yang memproduksi kegiatan yang
dilakukan di rumah sakit. Aktivitas yang lebih kompleks akan menjadi limbah
besar / masalah limbah yang harus diatasi. Sampah atau limbah rumah sakit
adalah limbah bahan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan lingkungan
79
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 2 | 80
pengelolaan limbah cair sangat baik di mana manajer telah dapat menilai
penggunaan sistem limbah cair limbah cair rumah sakit. Limbah cair harus
dikumpulkan dalam kontainer (wadah) yang sesuai dengan karakteristik bahan
kimia dan radiologi, volume, dan prosedur penanganan dan penyimpanannya.
80
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 2 | 81
1. Limbah B3 di Unit diambil oleh petugas limbah B3 setiap hari jam 08.00-12.00
WIB.
2. Disimpan di TPS Khusus Limbah B3
3. Setiap 2 hari sekali diangkut dan dimusnahkan oleh pihak ke-3 berizin
(dilengkapi dengan Manifest).
4. Pemusnahan dilakukan Pihak Ketiga dengan Incinerator dengan suhu diatas
1000oC.
5. Limbah B3 selalu dalam pemantauan.
5. Incinerator
Insinerator memiliki dua ruang bakar yakni Primary Chamber dan Secondary
Chamber. Bagian pertama atau Primary Chamber menjalankan fungsi sebagai
lokasi pembakaran limbah. Jumlah udara ketika proses pembakaran diatur
kurang dari yang seharusnya sehingga material organik seperti metana dan
karbon monoksida bisa terdegradasi. Temperatur dalam primary chamber
berkisar antara 600-800oC. Untuk mencapai suhu tersebut, pemanasan dalam
chamber dibantu oleh burner dan energi pembakaran limbah tersebut. Setelah
proses pembakaran selesai, padatan sisa yang ditemukan berupa padatan tak
terbakar seperti logam, arang, kaca serta abu. Sementara itu, gas hasil
81
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 2 | 82
Proses ini dilakukan agar nantinya gas yang dikeluarkan tidak mencemari
lingkungan. Pembakaran di chamber kedua ini memiliki temperatur lebih tinggi
yakni 800-1000oC. Ini memungkinkan gas-gas berbahaya terurai menjadi karbon
dioksida dan hidrogen. Insinerator tersedia dalam banyak tipe yang bisa dibeli
sesuai dengan kebutuhan. Namun, pada umumnya sering digunakan tipe
aqueous waste injection, fluidized bed, single chamber, starved air unit dan
rotary kiln.
Manfaat incinerator
Manfaat utama yang dirasakan bagi pengguna insinerator adalah
efektivitasnya. Berdasarkan perhitungan, alat ini bisa menekan 90% volume dan
75% massa limbah, tergantung pada derajat recovery serta komposisi sampah.
Memang teknologi ini bukan solusi akhir dalam sistem pengolahan limbah padat
karena dalam prosesnya alat ini mengubah bentuk limbah padat menjadi bentuk
gas. Namun, proses ini sangat efektif mengurangi volume sampah yang dibuang
dalam jumlah besar. Meski tak meniadakan penggunaan lahan, insinerasi dapat
digunakan untuk mengelola berbagai jenis sampah berbahaya. Misanya
sampah medis maupun sampah B3 yang bisa dihilangkan dengan pembakaran
pada temperatur tinggi.
Kelebihan incinerator
1. Hemat lahan, Lahan memang dibutuhkan sebagai tempat berdirinya
infrastruktur insinerasi. Namun, luas lahan yang dibutuhkan tidak terlalu
banyak dibandingkan saat Anda mengelola limbah dengan metode sanitary
landfill.
2. Mengurangi Sampah dengan Signifikan, Ketika mengelola limbah dengan
menggunakan metode pembakaran di insinerator, maka pengurangan volume
dan berat yang menjadi hasilnya. Dalam pengolahan limbah padat,
pengurangan volume sampah mampu mencapai 95%. Adapun beratnya
mampu berkurang hingga 80%.
82
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 2 | 83
3. Sumber Energi Listrik, Ketika proses pembakaran terjadi, panas dari dalam
insinerator dapat digunakan sebagai sumber energi listrik. Bila melihat
negara-negara maju, bukanlah hal yang asing untuk memperoleh pasokan
listrik dari tenaga sampah. Namun demikian, ketika menjalankan kedua
fungsi ini secara bersamaan, prosesnya lebih rumit sehingga membutuhkan
tenaga berpengalaman.
4. Limbah Cepat Teratasi, Penggunaan insinerator sangat cocok untuk
mengatasi jumlah limbah yang besar dalam waktu singkat. Misalnya terdapat
perusahaan yang volume produksi limbah padat hariannya cukup tinggi. Di
sisi lain, mereka tidak memiliki cukup lahan untuk menimbunnya. Pengadaan
insinerator adalah solusi tepat untuk jangka panjang daripada harus mencari
lahan baru untuk menimbun limbah.
Kekurangan incinerator
1. Harga mahal, Harga yang harus dibayarkan ketika membeli sebuah
incinerator cukup mahal. Kisaran harganya mulai dari belasan juta hingga
ratusan juta rupiah, tergantung pada kapasitas, spesifikasi serta kelengkapan
fiturnya. Karena mahalnya harga alat ini, tidak semua industri mampu
memilikinya.
2. Biaya Operasional Mahal, Tak hanya harus mengeluarkan dana besar ketika
membeli, biaya operasional insinerator pun terbilang mahal. Bila dihitung,
biaya operasional pengelolaan satu ton sampah bisa mencapai hingga Rp400
ribu per ton sampah. Belum lagi biaya yang harus dikeluarkan untuk proses
pemeliharaan secara berkala.
3. Tidak dapat Memproses Semua Jenis Limbah Padat, Tidak semua jenis
limbah padat dapat langsung dibakar dalam insinerator. Biasanya sebelum
proses pembakaran, limbah harus disortir terlebih dulu. Limbah yang
berpotensi memunculkan ledakan harus dihilangkan. Tak hanya itu, bahan-
bahan yang memiliki peluang mengeluarkan asap bersifat racun juga harus
dieliminasi.
4. Menghasilkan Polutan, Masih dikhawatirkan bahwa hasil pembakaran dari
insinerator menghasilkan polutan seperti karbon monoksida, asam hidroklorat
83
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 2 | 84
serta partikel halus berupa abu. Bila terhirup oleh manusia dan hewan,
polutan ini akan memberikan dampak negatif.
Cara merawat incinerator
1. Pastikan ruang perawatan insinerator selalu terjaga kebersihannya. Ketika
selesai melakukan proses pembakaran limbah, bersihkanlah abu dengan
menggunakan sapu ijuk. Hindari penggunaan alat yang memiliki ujung kasar
dan runcing. Ini bertujuan agar batu api yang berada di dalam alat
susunannya tidak rusak.
2. Berikanlah selalu pelumas pada bagian ulir penekan pintu dan engsel pintu.
Bagian-bagian tersebut memang cepat kering karena kerap terpapar panas
dari dalam ruang pembakaran. Bila terlalu kering, pintu bisa cepat berkarat
sehingga tidak bisa bekerja secara maksimal.
3. Ketika Anda melihat ada salah satu batu tahan api yang retak, maka segera
lakukan perbaikan. Caranya, campur bahan semen api dan semen putih
dengan perbandingan 9:1.
4. Gantilah filter bahan bakar dalam tabung gelas secara berkala. Karena cepat
kotor, lebih baik diganti minimal 6 bulan pemakaian.
5. Di dalam boks panel terdapat komponen sensor. Kuncilah boks tersebut agar
mencegah masuknya debu yang dapat merusak sensor.
6. Saat dijumpai bocoran di atap bangunan dan cerobong asap, segera perbaiki
agar tidak merusak insinerator.
Karena pentingnya peran incinerator dalam proses pengolahan limbah padat, maka
diperlukan seorang pengawas operator. Kehadiran pengawas ini untuk melakukan
pengawasan secara berkala agar proses pembakaran limbah berjalan dengan lancar.
Tak hanya itu, alat insinerator pun dapat berumur lebih panjang bila berada dalam
penanganan yang tepat.
84
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 3 | 85
B. limbah hasil aktivitas manusia yang mengandung zat kimia, akan tetapi dapat
menyuburkan tanaman
C. Limbah dari aktivitas manusia yang mengandung zat kimia dan dapat digunakan
bagi makhluk hidup.
D. Limbah hasil dari aktivitas manusia yang mengandung zat beracun dan bahan
kimia yang berbahaya bagi makhluk hidup.
Jawaban : D
A. Beracun
B. Mudah meledak
C. Menyebabkan infeksi
D. Mudah terbakar
E. Reaktif
Jawaban : E
A. Penyaringan
C. Menggunakan bakteri
85
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 3 | 86
E. Mendaur ulang
Jawaban : A
4. Di bawah ini merupakan pernyataan yang benar mengenai Iimbah yaitu ...
D. Suatu benda yang tidak mengandung berbagai unsur bahan yang dapat
membahayakan kehidupan hewan atau manusia
Jawaban : C
5. Di abwah ini yang bukan merupakan teknik pengolahan limbah padat yaitu...
A. Scrubber
B. Lanfill
C. Composting
D. Incinerator
A. Limbah medis padat yang di hasilkan dari fasilitas pelayanan kesehatan gigi
86
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 3 | 87
C.limbah infeksus benda tajam, patologi, kimia, beracun, farmasi serta radioaktif
D. sampah yang berdasarkan sifatnya yakni organik, atau undergrable sampah beracun
E. limbah rumah sakit terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan jawaban : B
7. berikut karakteristik limbah berbahaya dan beracun (B3) antara lain, kecuali.?
A. Mudah meledak
B. Mudah terbakar
C. Beracun
D. Menyebar luas
E. Menyebabkan infeksi
Jawaban : D
8. Jenis jenis sampah berdasarkan sumbernya terbagi menjadi 6 bagian. Salah satunya
yaitu.?
A. Sampah industri
B. Sampah beracun
C.Sampah organik
D.Sampah anorganik
E.Sampah undergradble
Jawaban : A
87
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 3 | 88
9.Berikut ada beberapa kategori limbah yang tergolong dalam limbah berbahaya dan
beracun (B3) YAITU..?
A.Beracun
B.Mudah terbakar
D.Korosif
E.Mudah pecah
Jawaban : E
10.Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik secara.?
A.Promotif
B.Preventif
C.Kuratif
D.Rehabilitatif
E.Semua benar
Jawaban : C
11. Apabila ikan yang tercemar oleh limbah B3 kemudian dikonsumsi ibu hamil, maka
keturunannya kemungkinan akan menderita...
B. Buta warna
C. Asma
D. Hidrosefalus
88
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 3 | 89
Jawaban : A
12. Jenis limbah kimia dan berbahaya yang dibuang ke dalam tanah merupakan limbah
yang dikenal dengan sebutan...
A. BO
B. B1
C. B2
D. B3
E. B4
Jawaban: D
13. Limbah yang berasal dari makhluk hidup dan dapat diuraikan oleh mikroorganisme
baik secara anaerob dan aerob dinamakan ….
A. limbah anorganik
B. limbah organik
C. daur ulang
E. semua benar
Jawaban : B
14. limbah peternakan dan pertanian dapat digunakan kembali melalui proses daur
ulang menjadi …
89
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 3 | 90
B. pupuk alami/kompos
D. makanan ternak
E. semua benar
Jawaban : C
A. biokimia
B. kimia
C. anorganik
D. organik
E. kimia organik
Jawaban: B
a. logam berat
Jawaban: D
17. Suatu Limbah dimasukkan sebagai limbah bahan berbahaya dan beracun (B3),
kecuali …. a. korosif
90
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 3 | 91
b. Mudah pecah
c. mudah meledak
d. mudah terbakar
e. beracun
Jawaban: B
Jawaban: A
a. mudah terbakar
c. mengakibatkan kematian
d. mengakibatkan infeksi
Jawaban: B
20.Kertas plastik dan minyak bumi merupakam limbah anorganik yang disebabkan oleh
…..
91
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 3 | 92
c. polimer
Jawaban: A
21.protokol pengelolaan limbah medis telah diatur melalui Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia...
Jawaban : c
22.Sisa-sisa produk baik itu biologis maupun non biologis yang dihasilkan oleh rumah
sakit, klinik, puskesmas, maupun fasilitas kesehatan lainnya termasuk laboratorium
kesehatan. Pernyataan di atas merupakan pengertian dari...
A. Limbah medis
B. Limbah padat
C. Limbah pabrik
D. Limbah cair
Jawaban: A
92
M a k a l a h D a s a r K e s e h a t a n L i n g k u n g a n P e r t 1 3 | 93
23.Jenis sampah yang berasal dari daerah industri yang terdiri dari sampah umum dan
limbah berbahaya cair atau padat disebut...
A. Sampah manusia
B. Sampah indsutrial
C. Sampah hewan
D. Sampah konsumsi
E. Sampah tambang
Jawaban: B
24.Semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit yang terdiri dari limbah
medis dan nonmedis Limbah medis adalah limbah yang terdiri dari limbah infeksius,
limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksis, limbah kimiawi,
limbah radioaktif, limbah kontainer bertekanan, dan limbah dengan kandungan logam
berat yang tinggi. Pernyataan di atas merupakan pengertian dari... A. Limbah medis
B. Sampah manusia
C. Sampah hewan
E. Sampah konsumsi
Jawaban: D
93
D a ft a r R e f e r e n s i | 94
Daftar Referensi
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/6090e73ad19c5f043c64bdf9f26b3919.pdf
https://e-renggar.kemkes.go.id/file2018/e-performance/1-401736-4tahunan-688.pdf
http://dinaspupr.bandaacehkota.go.id/organisasi-2/bidang-cipta-karya/
https://arsipskpd.batam.go.id/batamkota/skpd.batamkota.go.id/kesehatan/kegiatan-dan-
program/kegiatan-penyehatan-lingkungan/index.html
https://text-id.123dok.com/document/7q0w02gy6-sanitasi-tempat-tempat-umum-sanitasi-
pengelolaan-makanan.html
https://www.neliti.com/id/publications/57092/pengendalian-vektor-dengan-pengubahan-
lingkungan
https://id.scribd.com/doc/291961215/PENGERTIAN-SAMPAH-MEDIS.
http://www.indonesian-publichealth.com/masalah-limbah-medis-dan-limbah-b3/
https://m.merdeka.com/trending/11-jenis-jenis-sampah-berdasarkan-sifat-bentuk-dan-
sumbernya-kln.html
https://uwityangyoyo.wordpress.com/2014/01/04/dampak-limbah-medis-rumah-sakit-
terhadap-lingkungan/
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/152561/permenkes-no-18-tahun-2020
https://m.mediaindonesia.com/humaniora/321687/pemerintah-siapkan-standardisasi-pengelolaan-
sampah
https://www.sehatq.com/artikel/limbah-medis-ini-segala-hal-yang-perlu-diketahui
https://rsudmangusada.badungkab.go.id/promosi/read/2/pengelolaan-limbah-medis-padat-di-rumah-
sakit
https://krakataumedika.com/info-media/artikel/pengelolaan-limbah-rumah-sakit
https://mutuinstitute.com/post/apa-itu-alat-incinerator/
http://muhammadhamudi.blogspot.com/2017/03/dasar-ontologis-epistemologi-dan.html
94
D a ft a r R e f e r e n s i | 95
https://www.google.com/search?q=Terkait+Dengan+Hakikat+Sila-
Sila+Pancasila.&oq=Terkait+Dengan+Hakikat+Sila-
Sila+Pancasila.&aqs=chrome..69i57j0i7i10i30.5079j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://www.google.com/search?q=%EF%83%BC%09Hubungan+Kesatuan+Sila-
sila+Pancasila+Yang+Saling+Mengisi+dan+Saling+Mengkualifiasi+&sxsrf=AOaemvJaELXK
oGtKWQELuFqB9FqSI9GZYQ
%3A1635822632785&ei=KKyAYdaaL5XWz7sP8YyNoAc&oq=%EF%83%BC
%09Hubungan+Kesatuan+Sila-
sila+Pancasila+Yang+Saling+Mengisi+dan+Saling+Mengkualifiasi+&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6E
Aw6BwgjEOoCECdKBAhBGABQtIENWLSBDWD0kQ1oAXABeACAAd8BiAHfAZIBAzItMZgB
AKABAaABArABCsABAQ&sclient=gws-
wiz&ved=0ahUKEwjWzsSX2vjzAhUV63MBHXFGA3QQ4dUDCA0
https://bpip.go.id/bpip/berita/1035/804/bagaimana-pancasila-menjadi-sistem-etika-simak-
selengkapnya-berikut-ini.html
https://www.gramedia.com/best-seller/pengertian-etika/\
https://onlinejournal.unja.ac.id/jisip/article/view/8828#:~:text=Etika%20Pancasila%20adalah
%20cabang%20filsafat,persatuan%2C%20kerakyatan%2C%20dan%20keadilan.
https://fuadabdullahlawoffice.com/pancasila-sebagai-sistem-etika-dalam-kehidupan-
berbangsa/
https://unpar.ac.id/pancasila-merupakan-solusi-bangsa/
https://kumparan.com/rullysubhanudin23/pancasila-sebagai-dasar-nilai-pengembangan-ilmu-
1ub8ZEmMv3X/full
https://elearning.ikipjember.ac.id/claroline/work/user_work.php?
cmd=exDownload&authId=3376&assigId=8&workId=542&cidReset=true&cidReq=007002C_00
3
https://elearning.ikipjember.ac.id/claroline/work/user_work.php?
cmd=exDownload&authId=3376&assigId=8&workId=542&cidReset=true&cidReq=007002C_00
3
95