Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KESEHATAN IBU DAN ANAK

1. PENJANGAAN ANAK DARI BAHAYA

2. PERAWATAN ANAK SAKIT

3. UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN ANAK

DI SUSUN OLEH :

DEDI KRISTIADI (SA21104)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BALA KESELAMATAN

PALU

2022
KATA PENGGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Kesehatan anak merupakan satu hal yang paling mendasar dalam tumbuh kembang anak,
dengan marak nya bahaya pada anak ini perlu ada nya pengawasan dari orang tua,
terlebih lagi di era sekarang yang serba digital maka perhatian pada anak itu sanggat
penting, selain itu ada banyak faktor yang membuat anak itu terkena bahaya, sehingga
perlu mempelajari seluk beluk untuk pengawasan anak, perlindungan anak, dan
mengetahui undang-undang yang melindunggi anak. Dari peryataan di atas perlindungan
anak itu sanggat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak sehingga ada beberapa
macam yang akan di pelajari dalam makalah ini, dari berbagai aspek tentang pengetahuan
tentang pengawasan anak perlu di perhatikan sehingga anak terlindungi, karena
menginggat anak itu rentan terkena penyakit, dan bahaya-bahaya lainnya di sebap kan
beberapa hal seperti lingkungan tempat ia bergaul, dan juga ada beberapa hal lain nya
maka ada nya makalah ini dapat menambah wawasan terhadap tumbuh kembang anak.

Dari peryataan yang telah di paparkan di atas kali ini saya akan membuat sebuah
makalah yang telah di tugas oleh dosen pengampu tentang bahaya dan pengawasan pada
anak maka dari itu perlu untuk di koreksi jika ada salah atau sumber yang belum jelas
sehingga nanti nya perlu di pertanggung jawab kan.

1.2 tujuan

1. untuk mengetahui penting nya penjagaan anak dari bahaya

2. untuk mengetahui penting nya merawat anak

3. mengetahui undang-undang perlindungan anak

BAB 2

PEMBAHASAN
A. penjagaan anak dari bahaya

Kebanyakan resiko kecelakaan di rumah dapat di hilangkan oleh orang tua jika lebih
berhati-hati, potensi bahaya pada ada di rumah ada beberapa macam berikut :

a) luka bakar dan melepuh.

Air yang tersimpan di termos atau pun tempat penyimpanan air panas dapat
menimbulkan luka jika terkeda kulit pada anak yang lebih tipis dari orang dewasa. Ini
dapat di cegah dengan menghindari menyimpan termos atau dispenser ke tempat yang
susah di jangkau oleh anak. Selain itu hindari juga dari benda yang menghasilkan panas
ketika di gunakan seperti setrika, kompor, dan korek api. Guna mencegah buah hati dari
luka bakar dari hal-hal tersebut.

b) Tersedak, tercekik, dan mati lemas.

Hal ini munkin sepele bagi banyak orang tua tapi ini dapat mengakibatkan hal yang
serius jika tidak di perhatikan, hindari lah menyimpan benda-benda kecil yang bisa
membuat anak tersedak seperti baterai berbentuk kancing, kancing baju, dan uang logam
yang memunkin kan anak tersedak dan tecekik, ini dapat pula berasal dari makanan yang
berukuranbesar dan keras, jangan memberikan permen pada anak yang berusia 2 Tahun
ke bawah, awasi dan berikan mainan sesuai dengan usia nya.

c) Benda yang terbuat dari kaca

Peralatan yang terbuat dari kaca, seperti gelas atau piring harus dijauhkan dari si kecil.
Pasalnya, gelas kaca sangat rentan pecah dan berisiko melukai anak-anak.Simpan
peralatan dari kaca di tempat yang aman dari jangkauan buah hati. Sebagai penggantinya,
gunakan gelas atau piring berbahan plastik.

d) bahtub atau kolam

Tidak semua anak-anak memiliki kemampuan untuk berenang, sehingga mereka bisa
tenggelam saat tak sengaja masuk ke kolam renang, kolam ikan, atau bathtub yang berisi
air. Kondisi sekitar bathtub dan kolam yang biasanya licin sangat berisiko membuat anak
tergelincir dan menyebabkan tenggelam.
Jika di rumah terdapat bathtub atau kolam, pastikan agar anak tidak bermain di sekitar
area tersebut

e) Obat-obatan

Obat-obatan yang berwarna-warni sangat menarik perhatian si kecil. Anak-anak bisa


saja menganggapnya permen. Oleh sebab itu, pastikan untuk selalu menyimpan semua
obat dalam lemari yang jauh dari jangkauan anak-anak.

Dari beberapa hal di atas dapat di arti kan bahwa bahaya pada anak ini merupakan hal-
hal sepele yang kebanyakan berasal dari rumah yang munkin kebanyakan orang tidak
menyadari nya sehingga kurang nya waspada terhadapat bahaya pada anak ini, sehingga
dari materi di atas bahwa orang tua sanggat penting dalam melakukan pengawasan pada
anak.
2. perawatan anak sakit

Anak sebagai klien dipandang sebagai makhluk unik yang memiliki kebutuhanspesifik
dan berbeda dengan orang dewasa. Tindakan yang dilakukan dalammelakukan asuhan
keperawatan anak berlandaskan padaprinsip
 atraumatic care (asuhan keperawatan yang terapeutik). Prinsip dasar yang dipahami
dalam melaksanakan asuhan keperawatan adalah perspektifkeperawatan anak.Perspektif
keperawatan anak merupakan landasan berfikirbagi seorang perawat anak dalam
melaksanakanpelayanan keperawatan terhadap klien anak maupunkeluarganya. Perspektif
keperawatan anak mencakupperkembangan keperawatan anak, falsafah keperawatananak,
dan peran perawat anak. Sebelum memahamiperspektif keperawatan anak lebih lanjut,
perludiketahui tentang mortalitas dan morbiditas dalamdunia anak.

A ) deman

Demam tinggi adalah kondisi ketika suhu tubuh mengalami kenaikan, yaitu mencapai
diatas 37,20C bila diukur dengan alat termometer di ketiak. 1 Idealnya suhu tubuh tidak
selalu tetap sepanjang hari, sebagai contoh suhu tubuh turun pada pagi hari dan kembali
meningkat di malam hari. Perubahan suhu tubuh turut dipengaruhi aktivitas fisik yang
dilakukan, serta suhu lingkungan.1

Hipotalamus merupakan bagian otak yang mengatur suhu tubuh. Sebagai respon dari
infeksi (baik virus, bakteri, maupun parasit) yang masuk kedalam tubuh, maupun akibat
penyebab lainnya maka hipotalamus akan meningkatkan suhu tubuh.

Cara Menurunkan Demam Anak di Rumah


Anak yang demam ditandai dengan kenaikan suhu tubuhnya mencapai 38°C atau lebih.
Bunda bisa memeriksa suhu tubuhnya menggunakan termometer. Selain itu, anak yang
demam juga mungkin akan tampak lebih lemas, rewel, sering menangis, gelisah, susah
tidur, hingga kurang mau makan atau minum.
Sebagai langkah pertolongan pertama untuk menurunkan demam pada anak, Bunda bisa
melakukan beberapa langkah berikut ini:
Anak yang demam ditandai dengan kenaikan suhu tubuhnya mencapai 38°C atau lebih.
Bunda bisa memeriksa suhu tubuhnya menggunakan termometer. Selain itu, anak yang
demam juga mungkin akan tampak lebih lemas, rewel, sering menangis, gelisah, susah
tidur, hingga kurang mau makan atau minum.
Sebagai langkah pertolongan pertama untuk menurunkan demam pada anak, Bunda bisa
melakukan beberapa langkah berikut ini:

1. Berikan kompres

Untuk menurunkan demam Si Kecil, coba berikan kompres pada tubuhnya dengan


menggunakan kain yang sudah direndam di dalam air biasa atau sedikit hangat selama
20–30 menit.
Kompres dapat ditempatkan pada dahi, dada, perut, atau ketiak Si Kecil saat ia tidur atau
berbaring. Jangan lupa mengganti kompres ketika mulai kering. Selain itu, pantau suhu
tubuh anak secara berkala setiap 1–2 jam setelah memberikan kompres.
2. Hindari baju tebal

Pilihlah baju untuk Si Kecil dengan bahan yang nyaman dan tidak terlalu tebal. Hal ini
karena saat menggunakan pakaian yang tebal, tubuhnya akan kepanasan dan sulit
mengeluarkan panas tubuh, sehingga demamnya sulit mereda.
Jika Si Kecil merasa meriang atau kedinginan, pakaikan pakaian yang nyaman dan dapat
menyerap keringat, serta selimuti tubuhnya dengan selimut yang tipis.

3. Berikan anak makanan dan minuman yang cukup

Pastikan kebutuhan cairan dan nutrisi Si Kecil tercukupi untuk mencegahnya dari
dehidrasi. Bila Bunda masih memberikan Si Kecil ASI eksklusif, pastikan ia disusui
sesering mungkin.
Akan tetapi, bila Si Kecil sudah mulai mengonsumsi MPASI atau makanan padat, Bunda
bisa melanjutkan pemberian ASI sambil memberikan cukup air putih. Pilihan air minum
di rumah harus memenuhi standar yang berlaku, seperti tidak berwarna, tidak berasa,
tidak berbau, dan tidak mengandung zat-zat yang dapat membahayakan tubuh.
Pastikan juga air yang dikonsumsi berasal dari sumber air yang terlindungi, sehingga
kandungan mineral alami di dalamnya tetap terjaga.
Pemberian asupan makanan dan cairan saat sakit tetap harus selektif. Jika anak sudah
berusia 1 tahun atau lebih, Bunda bisa memberikan minuman isotonik elektrolit
mempunyai manfaat lebih saat demam.
Pasalnya, tubuh anak akan lebih banyak mengeluarkan cairan melalui keringat dan urin
saat demam. Cairan tersebut perlu diganti agar tidak dehidrasi. Pemberian minuman
isotonik elektrolit ini lebih cepat diserap oleh tubuh untuk menggantikan cairan tubuh
yang hilang saat berkeringat lebih banyak.
4. Jaga suhu ruangan
Pastikan suhu kamar tetap sejuk dan nyaman bagi Si Kecil. Bunda boleh menyalakan
pendingin ruangan, tetapi pastikan suhu tidak terlalu dingin. Bunda juga bisa
menggunakan kipas angin dengan kecepatan yang rendah.
Perlu Bunda ingat, hindari mengarahkan kipas angin atau AC langsung menghadap tubuh
Si Kecil karena dapat membuatnya kedinginan.

5. Mandikan dengan air hangat

Saat anak demam, Bunda tetap diperbolehkan memandikan Si Kecil asalkan


menggunakan air hangat. Hindari memakai air dingin, karena bisa menyebabkan suhu
tubuhnya bertambah tinggi dan membuatnya menggigil karena kedinginan.

6. Memberikan obat-obatan pereda demam

Bila diperlukan, Bunda bisa menggunakan obat penurun panas anak, seperti paracetamol.
Dengan catatan, dosis paracetamol harus disesuaikan dengan usia dan berat badan anak
atau sesuai petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat.
Obat ini tidak disarankan diberikan pada bayi berusia kurang dari 2 bulan tanpa
pemantauan dokter
B ) radang
seperti disinggung sebelumnya, penyebab radang tenggorokan pada anak umumnya
adalah infeksi virus dan bakteri. Paling sering, kondisi ini terjadi akibat infeksi virus
seperti pilek, flu, atau demam kelenjar. Infeksi bakteri jauh lebih jarang terjadi. Biasanya
penyebabnya termasuk infeksi streptokokus dan infeksi telinga. Jika amandel anak
bengkak dan merah, ada kemungkinan tonsilitis yang jadi penyebab dari radang
tenggorokan. Selain itu, sariawan juga bisa menyebabkan sakit tenggorokan. Pada kasus
radang tenggorokan akibat flu, Si Kecil kemungkinan akan mengalami gejala lain seperti
pilek, batuk, sakit telinga, demam, kelelahan, dan nafsu makan yang buruk. Ini lebih
mungkin menjadi infeksi streptokokus jika anak lebih tua dari tiga tahun, dan jika ia
mengalami pembengkakan pada kelenjar di leher, amandel merah bengkak dengan bintik-
bintik putih, dan ruam. Anak mungkin juga mengalami demam, sakit perut, dan muntah.
Sakit tenggorokan jenis ini mungkin tidak disertai dengan pilek dan batuk.

Selain itu, demam kelenjar juga menjadi penyebab yang relatif umum dari radang
tenggorokan pada anak yang lebih besar. Jika Si Kecil mengalami demam kelenjar,
pembengkakan kelenjar getah bening yang besar dan kelelahan dalam waktu yang lama
mungkin bisa terjadi.

Ibu harus membawa anak ke dokter umum jika ia mengalami sakit tenggorokan disertai
gejala, seperti:

 Kesulitan bernapas atau menelan.


 Berliur lebih dari biasanya.
 Mengeluh leher kaku atau bengkak.
 Tidak bisa sepenuhnya membuka mulut.
 Mengalami demam tanpa sebab yang jelas.

Bila merasa tidak yakin dengan gejala yang dialami anak, menemui dokter adalah pilihan
yang tepat. Radang tenggorokan pada anak umumnya dapat disembuhkan dengan
pengobatan medis dan perawatan rumahan. Terutama bisa dideteksi dan ditangani
sesegera mungkin.

cara Mengatasi Radang Tenggorokan pada Anak

Seperti apa pengobatan untuk mengatasi radang tenggorokan pada anak tergantung pada
penyebabnya. Pada kasus radang tenggorokan akibat infeksi virus, biasanya kondisi dapat
membaik dengan perawatan rumahan. Sementara bila disebabkan oleh bakteri, pemberian
antibiotik oleh dokter mungkin diperlukan.

Sebagai perawatan rumahan, untuk meredakan gejala, ibu bisa melakukan upaya berikut
ini:

 Pastikan Si Kecil minum air putih yang cukup agar terhidrasi dengan baik.
 Beri cairan dingin seperti es loli buah, untuk meredakan rasa tidak nyaman di
tenggorokan.
 Berkumur air garam.
 Mengisap permen pelega tenggorokan (untuk anak-anak usia 4 tahun atau lebih).
 Beri obat pereda nyeri OTC, seperti ibuprofen atau acetaminophen, sesuai
kebutuhan.

Jika radang tenggorokan pada anak disebabkan oleh infeksi bakteri streptokokus,
dokter mungkin akan mengambil sampel dari tenggorokan anak untuk dianalisis dan
memberi resep antibiotik.

Jika anak tidak merespons obat pereda nyeri yang dijual bebas, dokter mungkin akan
meresepkan kortikosteroid jangka pendek. Namun, bila Si Kecil mengalami infeksi
bakteri yang menyebabkan nanah menumpuk di bagian belakang tenggorokan, mereka
mungkin perlu dirawat di rumah sakit.

Kondisi seperti ini memerlukan pengobatan dengan antibiotik, dan anak-anak mungkin
juga perlu menemui spesialis telinga, hidung dan tenggorokan. Ibu bisa membicarakan
rencana pengobatan Si Kecil dengan dokter lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai