Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Sejak lahir anak membutuhkan pengasuhan perawatan, pemenuhan gizi
yang seimbang dan keamanan yang harus diawasi agar terhindar dari hal-hal yang
kita tidak inginkan, agar dapat hidup tumbuh dan berkembang serta berpartisipasi
secara optimal dalam hidupnya.
Perlindungan anak berasaskan Pancasila dan berlandaskan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta prinsip-prinsip dasar
Konvensi Hak-Hak Anak meliputi :
a. non diskriminasi;
b. kepentingan yang terbaik bagi anak;
c. hak untuk hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan; dan
d. penghargaan terhadap pendapat anak.
Dalam pengasuhan dan perawatan anak usia dini, berbagai permasalahan
akan muncul. Hampir semua itu akan mengalami tekanan dan kesulitan dalam
merawat dan membesarkan anak. Pda ibu baru bahkan akan lebih sulit dipelajari.
Oleh karena itu dibutuhkan pengetahuan yang baik tentang perawatan,
pemenuhan gizi, serta safety pada anak usia dini, baik itu dari buku-buku ataupun
seminar-seminar yang dilakukan oleh lembaga-lembaga atau masyarakat sekitar
dan atas latar belakang permasalahan tersebut penulis akan membahas tentang tata
cara perawatan, pemenuhan gizi dan safety pada anak pralahir, 12-24 bulan, 2-8
tahun.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara perawatan anak pralahir, 12-24 bulan, 2-8 tahun?
2. Apa saja pemenuhan gizi pada anak usia pra lahir, 12-24 bulan, 2-8 tahun?
3. Bagaimana penanganan safety untuk anak pra lahir, 12-24 bulan, 2-8
tahun?

1
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui perawatan anak pra lahir, 12-24 bulan, 2-8 tahun
2. Untuk mengetahui pemenuhan gizi yang seimbang untuk anak usia pra
lahir, 12-24 bulan, 2-8 tahun
3. Untuk mengetahui penanganan safety pada anak usia pra lahir, 12-24
bulan, 2-8 tahun

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perawatan Pada Anak Pra Lahir, 12-24 Bulan, 2-8 Tahun
1. Perawatan Kesehatan Bayi Setelah bayi lahir (pra lahir)
Setelah dilakukan pemeriksaan pada bayi baru lahir, jika tidak ditemukan
adanya kelainan, maka bayi dipastikan lahir dengan keadaan normal. Denyut
jantung Tidak ada Lambat, < 100 > 100 Usaha pernafasan Lambat, tidak teratur
Menangis bagus Keadaan otot Lembut Sebagian ekstremitas lemah Bergerak aktif
Refleks Meringis Menangis dengan keras Warna Biru, pucat Tubuh merah muda,
kaki dan tangan biru Seluruh tubuh merah muda.
Perawatan rutin bayi baru lahir beri Asi sesuai dengan kebutuhan setiap 2-
4 jam. Mulai dari pertama Pertahankan agar bayi selalu dengan ibu,Jaga bayi
dalam keadaan bersih, hangat dan kering dengan mengganti popok dan selimut.
Pastikan bayi tidak terlalu panas atau terlalu dingin (dapat menyebabkan
dehidrasi, karna pengaturan suhu bayi masih dalam perkembangan).
Apa saja yang dimasukkan ke dalam mulut bayi harus selalu bersih. Jaga
tali pusat dalam keadaan bersih dan kering. Perawatan Tali Pusat pertahankan sisa
tali pusat dalam keadaan terbuka agar terkena udara dan tutupi dengan kain bersih
secara longgar lipatlah popok di bawah tali pusat,jika tali pusat terkena kotoran
atau tinja, cuci dengan sabun dan air bersih dan keringkan.
Inilah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan bayi
pra lahir antara lain:
a. Cuci tangan sebelum menyentuh bayi
Penyakit bisa menular lewat sentuhan. Maka biasakan selalu mencuci tangan
dengan bersih sebelum menggendong bayi.
b. Sediakan cairan antiseptik pencuci tangan (hand sanitizer)
Sediakan selalu cairan antiseptik pencuci tangan (hand sanitizer) di
rumah.Agar siapapun yang ingin menyentuh bayi Anda untuk
menggunakannya terlebih dahulu. Karna bayi sangatlah sensitive

3
c. Hanya boleh menyentuh kaki bayi
Selain keluarga/orang lain hanya boleh menyentuh kaki bayi. Demi kesehatan
bayi, mereka tidak boleh menyentuh tangan dan wajah bayi. Karna takut
terjadi apa yang tidak kita inginkan.
d. Dilarang mencium
Tangan orang lain/tamu mungkin sudah bersih, tapi dikhawatirkan ada
penyakit dalam tubuhnya yang bisa menular melalui udara, air liur, atau
sentuhan langsung dengan bagian dalam atau luar mulut?

2. Perawatan Kesehatan Pada Anak 12-24 bulan


a. Perkembangan Berat Badan Anak 12-24 bulan
Saat berusia 1 tahun, berat badan si Kecil telah berkembang hingga 3
kali berat badannya waktu lahir. Kenaikan berat badan mulai usia 1 tahun ke
atas adalah 2 kg per tahun. Untuk mencapai tumbuh kembang optimal, si
Kecil perlu mendapatkan asupan nutrisi yang cukup setiap hari. Jangan lupa
untuk selalu melanjutkan pemberian ASI hingga si Kecil berusia 2 tahun atau
lebih.
Menu makanan saat ini adalah makanan yang dikonsumsi anggota
keluarga. Bila perlu, makanan masih dicincang atau disaring kasar
disesuaikan dengan kondisi pencernaan si Kecil. Bahan makanan untuk orang
dewasa juga dapat digunakan untuk membuat makanan tapi tentunya yang
sehat dan bergizi.
b. Mulai Atur Pola Makan Anak 12-24 bulan
Menu pola makan untuk si Kecil dapat disamakan dengan makanan
untuk orang dewasa. Frekuensi pemberian makan pada si Kecil berkisar
antara 3 sampai 4 kali sehari. Asi tetap diberikan dan boleh diberikan sebagai
selingan 1-2 kali sehari tergantung nafsu makan. Porsi makan dapat diberikan
dari ¾ sampai 1 mangkuk (175ml-250ml) sekali makan. Ketika ia menginjak
usia 1 tahun, tingkat pertumbuhannya pun ikut melambat dan kebutuhannya
untuk makan menjadi berkurang.
c. Menu Makanan Sehat untuk Anak 12-24 bulan

4
Kebutuhan konsumsi anak 1 tahun tergantung pada berat badan dan
tingkat aktivitasnya sehari-hari. Kebanyakan, si Kecil yang berumur 1 tahun
memerlukan sekitar 1000 kalori per hari. 1000 kalori ini sama dengan 2 gelas
susu, 2 gelas buah segar dan sayuran, 2 ons biji-bijian yang setara dengan satu
potong roti atau 1 cangkir sereal dan 2 ons daging. Jenis makanan harus
dibagi diantara tiga kali makan besar dan dua kali cemilan.
Jika Ibu ingin memberikan madu pada si Kecil, maka di usia 1 tahun
ini, Ibu sudah bisa memberikannya. Kenapa madu tidak dianjurkan diberikan
pada bayi dibawah 1 tahun? Karena madu bisa menyebabkan keracunan
makanan pada bayi. Gejalanya adalah konstipasi, lesu, dan tidak nafsu
makan. Gejala ini dapat timbul 8-36 jam setelah mengonsumsi madu.

3. Perawatan pada anak 2-8 tahun


a. Kebersihan
Anak Menjaga kebersihan anak dengan cara mandi dengan sabun dan
air bersih dua kali sehari, cuci rambut dengan sampo 3 kali semingu.
Biasakan cuci tangan dan kaki anak dengan sabun setiap habis bermain.
Biasakan mengganti pakaian dalam dan pakaian luar setelah mandi, setelah
main dan jika pakaian basah atau kotor. Jaga kebersihan pakaian, mainan,
tempat tidur, serta perlengkapan makan dan minumnya. Rutin menggunting
kuku tangan dan kaki secara teratur serta menjaga kebersihannya. Ajari dan
biasakan anak untuk membuah air besar dan kecil di WC.
b. Perawatan Gigi
Jika gigi belum tumbuh atau gigi baru tumbuh, bersihkan gusi, lidah
bayi dan gigi yang baru tumbuh dengan kain lembut bersih yang dibasahi air
matang hangat dengan gerakan ringan dan perlahan. Setelah tumbuh gigi
lebih banyak, gosok giginya setelah sarapan dan sebelum tidur dengan sikat
gigi khusus anak yang berbulu. Ajari anak untuk menggosok giginya sendiri
secara teratur. Dampingi anak saat menggosok gigi sampai anak berusia 8
tahun. Menjaga kebersihan gigi, jangan biasakan anak minum susu dengan
botol sambil tiduran. Cegah juga kebiasaan menghisap ibu jari atau dot.

5
Hindari anak dari makan makanan manis. Dan terakhir periksakan gigi anak
secara rutin setiap 3-6 bulan sekali ke dokter gigi, perawat gigi, atau lainnya.
c. Kebersihan Lingkungan
Kebersihan lingkungan sangat penting untuk perkembangan anak.
Menjaga kesehatan lingkungan Antara lain, jauhkan anak dari asap rokok,
asap dapur, asap sampah serta polusi kendaraan bermotor. Bersihkan rumah,
sekitar rumah dan lingkungan bermain anak dari debu dan sampah. Bersihkan
penampungan air untuk menghindari berkembang biaknya jentik nyamuk.
4. Hindari Anak dari Bahaya
Peran orang tua sangat dibutuhkan dalam menjaga dan menghindari
anak dari bahaya seperti menyimpan benda-benda yang disangka makanan
atau minuman seperti obat-obatan, racun tikus,racun serangga,sabun/detergen
dan letakan jauh dari jangkauan anak-anak. Hindari anak dari benda panas
seperti kompor, setrika, termos air panas. Hindari juga anak dari benda-benda
berbahaya seperti pisau, gunting dan tempat colokan listrik. Untuk
menghindari bahaya tenggelam dan kecelakaan lalu lintas, jangan biarkan
anak berada di dekat sumur, kolam, sungai dan jalan raya tanpa pengawasan
orang dewasa.
e. Perawatan Anak Sakit
Siapkan selalu obat-obatan penting dirumah untuk anak saat tiba-tiba
anak sakit.
Berikut penanganan yang bisa dilakukan orang tua saat menghadapi anak
sakit:
1. Batuk Berikan ASI dan air matah lebih banyak dari biasanya. Jika umur
diatas 1 tahun, beri kecap manis atau madu dicampur air jeruk nipis sebagai
pelega tenggorokan dan jauhkan anak dari asap dan polusi.
2. Diare Jika anak masih menyusu, terus berikan ASI dan MPASI. Berikan air
matang, kuah sayur bening dan air tajin. Pemberian zinc setiap hari selama 10
hari berturut-turut. Untuk anak usia kurang dari 6 bulan, berikan ½ tablet 1
kali sehari. Sedangkan untuk anak usia 6 bulan sampai 5 tahun, berikan 1

6
tablet 1 kali sehari. Segera bawa anak ke fasilitas kesehatan untuk
mendapatkan perawatan yang tepat.
3. Demam Jika masih menyusu, berikan ASI lebih sering. Berikan juga minum
lebih sering dan lebih banyak dari biasanya. Jangan diselimuti atau diberi
baju tebal. Kompres dengan air biasa atau air hangat.

2.2 Pemenuhan Gizi Anak Pralahir, 12-24 Bulan dan 2-8 Tahun
1. Pemenuhan Gizi Anak Pra Lahir
Air Susu Ibu (ASI) ASI adalah makanan lengkap yang dapat memenuhi
kebutuhan zat gizi bayi yang baru lahir dan pada umur selanjutnya, apabila
diberikan dalam jumlah yang cukup. Asi juga merupakan makanan terbaik dan
sempurna untuk bayi, karena mengandung semua zat gizi sesuai kebutuhan untuk
pertumbuhan dan perkembangan bayi.ASI diberikan segera setelah bayi lahir,
biasanya 30 menit setelah bayi lahir sampai bayi berumur 6 bulan. Bayi hanya
diberikan ASI saja tanpa tambahan makanan dan minuman lain. Pemberian ASI
secara eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan. Pemberian ASI sebaiknya
juga tetap dilanjutkan hingga bay berusia 2 tahun.
Dibandingkan dengan susu lainnya, ASI memiliki beberapa keunggulan,
yaitu :
1) Mengandung semua zat gizi dalam susunan dan jumlah yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi
2) Tidak memberatkan fungsi saluran pencernaan dan ginjal
3) Menhandung beberapa zat anti bodi sehingga mencegah terjadinya
infeksi
4) Ekonomis dan praktis tersedia setiap waktu pada suhu ideal dan dalam
keadaan segar serta bebas dari kuman
5) Berfungsi menjarangkan kehamilan
6) Membina hubungan yang hangat dan penuh kasih sayang antara ibu
dan bayi. Bila ibu dan bayi sehat, ASI hendaknya secepatnya
diberikan.

7
ASI yang diproduksi pada 1-5 hari pertama dinamakan kolostrum, yaitu
cairan kental yang berwarna kekuningan. Kolostrum ini sangat menguntunkan
bayi, karena mengandung lebih banyak anti bodi, protein, mineral dan vitamin A.
pemberian ASI tidak dibatasi dan dapat diberikan setiap saat. Pola asuh juga
berkaitan dengan status gizi anak. Pemberian kolostrum pada bayi di hari-hari
pertama kehidupan berdampak positif pada keadaan anak di umur-umur
selanjutnya. Anak-anak dengan keadaan gizi yang lebih baik berkaitan erat
dengan perilaku pemberian ASI.

2. Pemenuhan Gizi Anak Usia 12-24 Bulan


Anak usia 12 bulan, biasanya anak sudah cukup beradaptasi dengan tekstur
makanan pendamping yang diberikan, dan ketika itu anak sudha mulai
diperkenalkan dengan makanan padat yang biasa dimakan anggota keluarga
lainnya
Berdasarkan komposisi bahan makanannya, MP-ASI terbagi menjadi dua
kelompok:
 MP-ASI lengkap. Terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati,
sayur, dan buah-buahan.
 MP-ASI sederhana. Terdiri dari makanan pokok, lauk hewani atau nabati,
dan sayur atau buah.
Ciri-ciri MP-ASI yang dikatakan baik:
 Padat energi, protein, dan zat gizi mikro yang tidak terlalu banyak
terkandung di ASI.
 Tidak berbumbu tajam, menggunakan gula, garam, penyedap rasa,
pewarna, dan pengawet secukupnya.
 Mudah ditelan dan disukai anak.
Penting untuk dipahami bahwa pola pemberian makanan di usia ini akan
memengaruhi selera makan anak di kemudian hari.

3. Pemenuhan Gizi Anak Usia 2-5 Tahun

8
Kebutuhan nutrisi anak di usia 2-5 tahun cenderung meningkat karena
sedang berada di masa pertumbuhan, disertai dengan padatnya aktivitas harian.
Memberikan makan anak pada usia ini bisa menjadi tantangan tersendiri. Terlebih
karena biasanya anak sudah mulai mengenal beragam camilan atau jajanan,
sehingga memiliki anggapan tersendiri tentang mana makanan yang disukai dan
tidak. Maka itu, Anda dianjurkan untuk memberikan perhatian khusus agar asupan
makanan anak tetap bergizi seimbang. Berikut beberapa anjuran pemenuhan gizi
untuk anak usia 2-5 tahun:
 Biasakan makan 3 kali sehari (pagi, siang, dan malam).
 Perbanyak makan makanan sumber protein dan lemak, seperti ikan, karena
kaya akan omega 3, DHA, serta EPA.
 Perbanyak makan sayur dan buah-buahan.
 Batasi makan camilan yang terlalu manis, asin, dan berlemak.
 Penuhi kebutuhan cairan.
 Ajak si kecil main di luar supaya tetap aktif.

4. Pemenuhan Gizi Anak Usia 6-8 Tahun


Kebutuhan nutrisi harian anak di usia ini juga meningkat dari sebelumnya.
Hal ini karena ia masih dalam masa tumbuh kembang dan mengalami masa
pubertas.
Berikut beberapa anjuran pemenuhan gizi untuk anak usia 6-8 tahun:
 Makan sebanyak 3 kali sehari (pagi, siang, dan malam).
 Rutin makan ikan serta sumber protein lainnya. Anjuran asupan protein
hewani harian sebanyak 30 persen, sementara protein nabati 70 persen.
 Perbanyak makan sayur dan buah-buahan.
 Batasi makan makanan cepat saji, jajanan, serta camilan yang manis, asin,
dan berlemak.
 Rutin menyikat gigi setidaknya 2 kali sehari, yakni setelah makan pagi dan
sebelum tidur malam.

2.3 Safety Pada Anak Pralahir, 12-24 Bulan, 2-8 Tahun

9
1. Safety Pada Anak Pra Lahir
Keamanan pada bayi usia 2-6 hari
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menjaga keamanan bayi adalah
dengan tetap menjaganya. Jangan sesekali meninggalkan bayi tanpa ada yang
menunggu. Selain itu juga perlu dihindari untuk memberikan apapun ke mulut
bayi selain ASI, karena bayi bisa tersedak dan Jangan menggunakan alat
penghangat di tempat tidur.
Pencegahan infeksi adalah satu aspek penting dalam perlindungan dan
keamanan pada bayi baru lahir, yang dapat dilakukan sebagai berikut.
1) Mencuci tangan sebeum dan sesudah menangani bayi merupakan cara efektif
untuk mencegah infeksi.
2) Setiap bayi harus mempunyai alat dan pakaian tersendiri untuk mencegah
infeksi silang.
3) Menyediakan linen atau kain yang cukup
4) Mencegah anggotan tenaga atau tenaga kesehatan yang sedang sakit
menangani bayi. Stafilokokos merupakan penyebab tersering infeksi
nosokamal. Kadang beberapa rumah sakit menggunakan cairan antiseptic atau
sabun. Contoh yang mengandung heksaklorophan untuk mencegah
kemungkinan infeksi tersebut.
5) Memandikan bayi tidk boleh sering-sering dilakukan karena akan berdampak
pada kulit yang belum sempurna, bagian muka, lipatan-lipatan kulit , dan
bagian dalam popok dapat dibersihkan 1-2 kal/ hari untuk mencegah lecet/
tertumpuknya kotoran pada daerah tersebut..
6) Menjaga kebersihan dan keringnya tali pusat
7) Mengganti popok dan menjaga kebersihan area bokong

Pencegahan Masalah Pernafasan meliputi :


1. Pencegahan hipotermia dan kemungkinan infeksi
2. Menyendawakan bayi setelah menyusui untuk mencegah aspirasi pada saat
terjadi gumoh atau muntah.
3. Jika tidur bayi harus dibaringkan terlentang atau miring.

10
4. Pencegahan Hipotermia :
5. Tidak sering memaparkan baayi pada udara yang dingin.
6. Menjaga suhu ruangan sekitar 18-210 C
7. Bayi menggunakan pakaian hangat dan tidak tterlalu ketat.
8. Segera menggantikan kain yang basah.
9. Memandikan bayi dengan air hangat kurang lebih 370 C
10. Bedong/ selimut harus memfasilitasi pergerakan tangan dan kaki.

2. Safety Pada Anak Usia 12-24 Bulan


Di usia 6 bulan, bayi mulai banyak bergerak, ia akan mulai duduk,
berguling, merangkak, berdiri, merambat, kemudian berjalan. Kemampuan
mobilitas ini membuat bayi mampu menjelajahi banyak tempat di dalam rumah.
Seiring dengan perkembangannya, kecerdasan dan rasa ingin tahu bayi akan
semakin meningkat. Ia akan merambat ke meja dan menarik benda-benda di
atasnya, ia juga akan mungkin menarik-narik gorden, memasukkan benda ke stop
kontak, bermain dengan kabel atau benda-benda lain yang ia temui di wilayah
jelajahnya.
Pengamanan pada bayi diantaranya sebagai berikut :
1. Jangan pakaikan bayi baju-baju dengan pita, tali leher, kancing-kancing. Ini
untuk mengindari bayi tidak sengaja menjerat lehernya atau menelan kancing
yang lepas.
2. Pindahan matras di ranjang bayi ke posisi paling rendah sehingga pagar
ranjang tidak mudah dipanjat. Ini untuk menghindari bayi “kabur” dan jatuh
dari ranjangnya.
3. Gunakan penutup stop kontak / halangi dengan furniture barat atau rapihkan
dengan penutup kabel.
4. Letakkan perangkat listrik di tempat aman dan jauh dari jangkauan si kecil
pastikan hair dryer, catokan, kabel televise, charger gadget , tidak
disambungkan to listrik saat tidak dipakai.
5. Gunakan pengaman jendela, kunci untuk mencegah bayi memanjat jendela
dan terjatuh keluar.

11
6. Gunakan pengganjal jendela sehingga tidak bisa terbuka lebih dari 5 cm.
7. Gunakan penahan pintu untuk menghindari Januari si kecil terjepit.
8. Simpan benda tajam, benda pecah belah benda-benda barat dan benda
berbahaya dari jangkauan si kecil.
9. Ganti tempat pembuangan sampah dengan penutup yang berpengaman untuk
mencegah si kecil mengaduk isinya.
10. Amankan tepian meja dan ujung furniture yang tajam dengan penutup sudut
yang berbentuk tumpul.
11. Alihkan perhatian bayi dengan membiarkan satu sisi terbuka dan di isi
barang-barang mainan yang tidak berbahaya, karena bayi memang suka
membuka tutup lemari, sebab ia sedang melatih motorik kasarnya, ia juga
akan membongkar isinya, menaruhnya lagi, begitu berkali-kali.

3. Safety Pada Anak Usia 2-8 Tahun


Banyak orangtua merasa cemas ketika anak beranjak besar dan mandiri
karena orang tua tidak lagi bisa mengawasi anak secara ketat. Anak yang usianya
prasekolah sekalipun, sudah memiliki keinginan sendiri, termasuk menentukan
jenis permainan yang disukainya. Tak jarang orangtua mendapati anak mengalami
luka-kula karena terjatuh saat beraktifitas. Anak-anak bisa pula melakukan hal-hal
berbahaya di tempat bermain atau berkelahi dengan anak yang lain. Tentu saja
orangtua tidak menginginkan hal itu terjadi. Sebisa mungkin orangtua berusaha
melindungi anak dari berbagai bahaya / kecelakaan yang mungkin terjadi.
a. Balita (2 – 3 tahun): permainan yang diawasi dan tidak terstruktur dapat
membantu anak mengeksplor lingkungan dengan aman. Perhatikan anak
Anda menguasai pergerakan dasar seperti berlari, berjalan, berayun, berguling
dan berenang.
b. Prasekolah (4 – 6 tahun): anak dapat berjalan lebih jauh, berlari, menari,
lompat tali dan bermain bola dengan ketrampilan motorik yang lebih baik.
Awasi waktu bermain dan mulai kenalkan beberapa struktur dengan
permainan seperti kejar-kejaran atau engklek.

12
c. Anak sekolah dasar (7 – 9 tahun): berjalan, berlari, bermain, gimnastik dan
bersepeda adalah aktivitas yang popular pada kelompok ini, dengan beberapa
aktivitas sederhana yang terstruktur seperti mini golf. Anak dapat melakukan
pola pergerakan yang lebih rumit dan menggabungkan visual tracking dan
keseimbangan. Beri kesempatan anak untuk berpartisipasi pada tim olahraga,
selama dapat dinikmati, fleksibel, dan tidak membuat stres. Walau
pengawasan penting untuk keamanan
Orangtua / guru juga harus tetap menunjukkan dukungan dan keterkaitan
pada bidang olah raga yang dipilih pendidik. Menghabiskan waktu sebagai
pengamat, orangtua / guru dapat mengevaluasi apakah perlu untuk meningkatkan
tantangan ini. Seringkali anak akan memberitahu Anda apakah mereka perlu
diberi tantangan saat mereka sudah mulai bosan.
Hal yang perlu dilakukan untuk menjaga keselamatan anak di tempat bermain
antara lain :
- Mengecek keamanan alat bermain
- Memastikan alat permainan itu aman dan layak (tidak ada yang patah atau
berujung tajam)
- Mengarahkan anak dalam memilih permaonan sesuai dengan usia dan
kemampuan si anak
- Memastikan adanya pagar pengajaran yang membatasi area bermain anak
- Memberikan batasan dan aturan bermain
- Saat bermain seluncuran, anak tidak memanjatkan seluruhan dari tempat
meluncur melainkan dari tangga.
- Berhati-hati saat mendorong teman / anak lain yang duduk diayunan dan lain
sebagainya
- Keselamatan di jalan raya, biasakan anak berjalan kaki / bersepeda di tepi
jalan raja yang kerap di lalui oleh kendaraan
- Beritahukan kepada anak untuk menyeberang jalan pada tempat
penyeberangan yang sudah disediakan (zebra cros), dan target Koran atau
tengok kanak atau tengok kiri bila hendak menyeberang di jalan raya

13
- Apabila menggunakan sepeda, perlu dipastikan bahwa sepedanya dalam
keadaan baik dan sebaiknya anak menggunakan helm dan memberikan tanda
saat akan berbelok.

Bahaya orang tak dikenal :


- Perkenalkan anak bagian tubuh mana saja yang tidak boleh disentuh
- Mengajarkan anak untuk menghafal nama sendiri, orang tua, alamat rumah
dan alamat sekolah
- Mengerjakan anak untuk tidak mudah percaya pada orang yang tidak dikenal
- Ajarkan kepada anak untuk tidak terbiasa menerima pemberian apapun dari
orang yang tidak dikenal

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perawatan anak adalah tindakan yang sengaja dilakukan dengan ntujuan
agar anak data tumbuh dan berkembang secara optimal sehat dan cerdas.
Perlunya perawatan yang baik bagi anak akan berdampak sebagai berikut :
- Tumbuh kembang bayi lebih optimal
- Bayi dapat tumbuh sehat dan cerdas
- Mendukung kesehatan bayi sehingga bayi kebal terhadap penyakit dan tidak
mudah sakit-sakitan
- Meningkatkan keterampilan fisik anak, kreatifitas dan kognitif
- Hubungan sosial-emosional anak akan lebih baik dengan orangtua dan
lingkaran
Makanan pertama dan utama pada bagi baru lahir yaitu air susu ibu (ASI)
sangat coicok untuk memenuhi kebutuhan bayi dalam segala hal. Namun bayi
juga memerlukan zat-zat gizi agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik,
zat-zat gizi yang diperlukan tersebut termasuk ke dalam golongan pembangunan,
pongatur dan sumber tenaga.
Selain perawatan dan pemenuhan gizi pada anak pra lahir, 12-24 bulan, 2-
8 tahun safety pada anak juga perlu diperhatikan karena keselamatan adalah suatu
keadaan seseorang atau lebih yang terhindar dari ancaman bahasa atau
kecelakaan. Kecelakaan merupakan kejadian yang tidak dapat diduga dan
diharapkan. Resiko keamanan lingkungan baik di dalam ruangan maupun diluar
ruangan sangatlah penting untuk diperhatikan agar kecelakaan / hal-hal yang tidak
diinginkan dapat di atasi secara baik dan tepat.

15
3.2 Saran
Orang tua dan keluarga hendaknya mampu meningkatkan pemahamannya
tentang pentingnya perawatan, pemenuhan gizi dan safety pada anak, untuk
menunjang gizi dan safety pada anak, untuk menunjang pertumbuhan dan
perkembangan serta bpengamanan anak secara optimal. Informasi-informasi
tentang cara merawat, memenuhi gizi, dan safety anak yang baik bisa kita dapati
melalu membaca buku-buku yang berkaitan dengan perawatan, pemenuhan gizi
dan safety ada anak, seminar-seminar ataupun berkonsultasi langsung dengan
ahlinya, seperti pelayanan kesehatan POsyandu, Puskesmas, Komnasham dan lain
sebagainya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Majalah Millemama BSU I (Okt-Des 2014) “Milenium yang peduli dengan Ruang
Bermain Layak Anak”
Psikologi, “Keselamatan Anak” Apa yang dpat orangtua lakukan? (What Can
Parent’s do ?)
Agnes Sumargi I Bli Praseto, Unka Widya Mandala Surabaya.

17
MAKALAH
PERAWATAN KESEHATAN PEMENUHAN GIZI DAN
SAFETY PADA ANAK PRA-LAHIR, 12-24 BULAN
DAN 2-8 TAHUN

Diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah


KESEHATAN DAN GIZI

Disusun oleh : Kelompok


1. Dian Apriyani (20184116021)
2. Elpi Aisyah (20184116022)
3. Tanti Rinda Wati
4. Lisana Sidkin Aliya
5. Laili Badriyah

Dosen Pengampu : Diana Earlyana, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
BANI SALEH
2019

18
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, sholawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada nabi kita Muhammad SAW beserta keluarganya dan
para sahabatnya, thabi’in, thabiut dan yang mengikutinya hingga hari pembalasan.
Alhamdulillahirrabbil’alamiin, berkat limpahan rahmat dan taufiknya kami
bisa menyelesaikan tugas penyusunan makalah ini yang berjudul “Perawatan
Kesehatan, Pemenuhan Gizi dan Safety Pada ANak Pra-lahir, 12-24 bulan dan 2-8
Tahun” dan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan dan Gizidi
Semester I.
Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan.
Semoga makalah ini bisa memberikan suatu manfaat bagi kami dan para
pembaca serta dapat dijadikan referensi untuk penyusunan makalah di waktu yang
akan datang.

Bekasi, Oktober 2019

Penulis

19i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI .......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Perawatan Pada ANak Pra-Lahir, 12-24 Bulan
dan 2-8 Tahun..............................................................................3
2.2. Pemenuhan Gizi Pada ANak Pra—Lahir, 12-24 Bulan,
dan 2-8 Tahun..............................................................................7
2.3. Safety Pada Anak Pra-lahir, 12-24 Bulan, 2-8 Tahun.................9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................15
3.2 Saran............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................17

ii
20

Anda mungkin juga menyukai