Anda di halaman 1dari 16

Asuhan bayi usia 2-6 hari

Habiba Florendsia
Heni Prastika
Imelda Rezeki Amalia
Rencana Asuhan Bayi Usia 2-6 hari
 Rencana asuhan pada bayi hari ke 2 sampai hari ke 6 setelah lahir harus
dibuat secara menyeluruh dan rasional sesuai dengan temuan pada
langkah sebelumnya atau sesuai dengan keadaan bayi saat itu
(normal/sehat atau mengalami gangguan/sakit). Secara umum asuhan
yang diberikan pada bayi usia 2 – 6 hari meliputi :
 Perawatan Tali Pusat
 Pemberian Nutrisi yang Adekuat
 Personal Hygiene
 Mempertahankan Kehangatan Bayi
 Kebutuhan Tidur
 Keamanan
 Tanda-tanda bahaya
Perawatan tali pusat
 Perawatan tali pusat pada bayi baru lahir harus diperhatikan betul, sebab daerah
ini mudah sekali terkena infeksi. Jika tali pusat yang belum putus tak sengaja
terkena air saat bayi dimandikan, keringkan dengan cotton buds atau kasa steril.
Jangan bubuhi ramuan apa pun pada pangkal tali pusat. Umumnya, tali pusat
akan putus antara 1-2 minggu setelah kelahiran, tapi bisa juga terjadi lebih dini
atau lebih lambat.
 Perawatan menggunakan alkohol dan penutupan tali pusar sudah tidak
dianjurkan lagi, perawatan cukup menggunakan air matang dan biarkan tali
pusar tetap terbuka. Usahakan tali pusar tetap kering, untuk mengelap bisa
menggunakan tissue atau kain kasa steril. Tetap amati terhadap tanda-tanda
infeksi
 Beberapa gejala bayi terkena infeksi yaitu : Malas minum, Gelisah, Frekuensi,
pernafasan meningkat, Mengantuk (letargi) atau tidak sadar, Berat badan
turun,Pergerakan kurang, Muntah, Diare, Odema, Perdarahan, ikterus, kejang,
suhu meningkat, normal atau kurang dari norma, Adanya nanah dari telinga,
pusar tampak kemerahan dan meluas ke kulit perut serta berbau busuk.
Pemberian nutrisi yang adekuat
 Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang terbaik bagi
bayi. ASI diketahui mengandung zat gizi yang sesuai untuk
pertumbuhan dan perkembangan bayi, baik kualitas maupun
kuantitasnya. Berikan ASI sesering mungkin dengan keinginan
ibu (jika payudara sudah penuh) atau sesuai dengan kebutuhan
bayi, yaitu setiap 2 – 3 jam (paling sedikit 4 jam sekali) dan
secara bergantian diberikan antara payudara kiri dan kanan.
Berikan ASI ekslusif sampai bayi berusia 6 bulan. Selanjutnya
ASI diberikan sampai berusia 2 tahun dengan penambahan
makanan lunak atau padat yang disebut Makanan Pendaming
ASI (MPASI).
Personal Hygiene
 Buang Air Besar (BAB)
Kotoran yang dikeluarkan bayi baru lahir pada hari-hari pertama disebut
mekonium. Mekonium adalah aksresi gastrointestinal bayi yang diakumulasi dalam
usus sejak masa janin, yaitu pada usia kehamilan 16 minggu. warna mekonium
adalah hijau kehitaman, lengket dan bertekstur lembut, terdiri atas mukus, sel
epitel, cairan amnion yang tertelan, asam lemak dan pigmen empedu. Mekonium
dikeluarkan seluruhnya 2 – 3 hari setelah lahir. Kemudian feses bayi yang diberi ASI
akan berubah warnanya menjadi hijau emas dan terlihat seperti bibit. Bayi akan
diberi susu formula memiliki feses berwarna coklat gelap, seperti pasta atau padat.
Bayi akan berdefekasi 5 – 6 kali tiap hari dan akan berkurang pada minggu ke 2.
Apabila bayi tidak defekasi selama lebih dari 2 hari segera hubungi tenaga
kesehatan.
 Buang Air Kecil (BAK)
berkemih sebanyak 4 – 8 kali perhari. Pada awalnya volume urine sebanyak 20 – 30
ml/hari, meningkatt menjadi 100 – 200 ml/ hari pada akhir minggu pertama.
Warna urine keruh / merah muda dan berangsur-angsur jernih karena intak cairan
meningkat.
Mempertahankan Kehangatan Bayi
 Ketika dalam kandungan, bayi berada dalam lingkungan yang
bersuhu tetap 37,7 derajat celcius. Setelah lahir, bayi masuk
ke suasana yang jauh lebih sejuk. Suhu ruangan persalinan
yang hanya 21 derajat celcius menyebabkan tubuh bayi cepat
mendingin pada saat air ketuban menguap pada tubuhnya.
 Luas permukaan kulit yang berbanding lurus dengan massa
tubuh bayi menyebabkan bayi beresiko kehilangan panas,
terutama dari bagian kepala bayi yang merupakan 25% dari
ukuran seluruh tubuhnya.
Kebutuhan tidur
 Dalam 2 minggu pertama setelah lahir, bayi normalnya sering
tidur, bayi baru lahir sampai usia 3 bulan rata-rata tidur
selama 16 jam sehari. Pada umumnya bayi terbangun sampai
malam hari sampai usia 3 bulan. Sebaiknya ibu selalu
menyediakan selimut dan ruangannya yang hangat, serta
memastikan bayi tidak terlalu panas atau terlalu diingin.
Jumlah waktu tidur bayi akan berkurang seiring dengan
bertambahnya usia bayi.
keamanan
 Pencegahan infeksi adalah satu aspek penting dalam perlindungan dan keamanan pada
bayi baru lahir, yang dapat dilakukan sebagai berikut.
a. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menangani bayi merupakan cara efektif untuk
mencegah infeksi.
b. Setiap bayi harus mempunyai alat dan pakaian tersendiri untuk mencegah infeksi silang.
c. Menyediakan linen atau kain yang cukup
d. Mencegah anggotan tenaga atau tenaga kesehatan yang sedang sakit menangani bayi.
Stafilokokos merupakan penyebab tersering infeksi nosokamal. Kadang beberapa rumah
sakit menggunakan cairan antiseptic atau sabun. Contoh yang mengandung heksaklorophan
untuk mencegah kemungkinan infeksi tersebut.
e. Memandikan bayi tidak boleh sering-sering dilakukan karena akan berdampak pada kulit
yang belum sempurna, bagian muka, lipatan-lipatan kulit , dan bagian dalam popok dapat
dibersihkan 1-2 kal/ hari untuk mencegah lecet/ tertumpuknya kotoran pada daerah
tersebut..
f. Menjaga kebersihan dan keringnya tali pusat
g. Mengganti popok dan menjaga kebersihan area bokong
Pencegahan Masalah Pernafasan meliputi :
 Pencegahan hipotermia dan kemungkinan infeksi
 Menyendawakan bayi setelah menyusui untuk mencegah
aspirasi pada saat terjadi gumoh atau muntah.
 Jika tidur bayi harus dibaringkan terlentang atau miring.
 Pencegahan Hipotermia :
a.Tidak sering memaparkan baayi pada udara yang dingin.
b. Menjaga suhu ruangan sekitar 18-210 C
c. Bayi menggunakan pakaian hangat dan tidak terlalu ketat.
d. Segera menggantikan kain yang basah.
e. Memandikan bayi dengan air hangat kurang lebih 370 C
f. Bedong/ selimut harus memfasilitasi pergerakan tangan dan
kaki.
 Hal-hal yang harus di perhatikan dalam menjaga keamanan bayi adalah dengan dengan
tetap menjaganya, jangan meninggalkan bayi tanpa adanya menunggu. Selain itu,
perlu dihindari untuk memberikan apapun ke mulut bayi selain ASI, karena bayi bisa
tersedak dan jangan menggunakan alat penghangat di tempat tidur bayi. Selain itu
untuk menjaga keamanan bayi adalah menjaga bayi agar tidak gumoh dengan cara:
a. Hindari memberikan ASI/susu saat bayi berbaring. Jaga agar bayi tetap dalam posisi
tegak sekitar 30 menit setelah menyusu.
b. Hindari meletakkan bayi di kursi bayi karena akan meningkatkan tekanan pada perut.
c. Hindari merangsang aktivitas yang berlebihan setelah bayi menyusu.
d. Kontrol jumlah ASI/susu yang diberikan.misal Berikan ASI /susu dengan jumlah
sedikit tapi sering.
e. Sendawakan bayi segera setelah menyusu. Bahkan bayi terkadang masih
membutuhkan bersendawa di antara 2 waktu menyusui.
f. Jika menyusui, posisi bayi dimiringkan. Kepalanya lebih tinggi dari
kaki sehingga membentuk sudut 45 derajat. Jadi cairan yang masuk
bisa turun ke bawah.
g. Jangan mengangkat bayi saat gumoh atau muntah.
h. Segera mengangkat bayi saat gumoh adalah berbahaya, karena
muntah atau gumoh bisa turun lagi, masuk ke paru dan akhirnya
malah mengganggu paru. Bisa radang paru. Sebaiknya, miringkan
atau tengkurapkan anak. Biarkan saja ia muntah sampai tuntas jangan
ditahan.
i. Biarkan saja jika bayi mengeluarkan gumoh dari hidungnya.
j. Hindari bayi tersedak.
Tanda-tanda bahaya
 Pernapasan sulit / > 60 x/menit
 Suhu terlalu panas (> 38 0C) atau terlalu dingin (< 36 0C)
 Isapan saat menyusu lemah, rewel, sering muntah dan menantuk
berlebihan
 Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, berbau busuk dan
berdarah
 Tidak BAB dalam 2 hari, tidak BAK dalam 24jam, feses lembek
atau cair, sering berwarna hijau tua dan terdapat lendir atau darah
 Menggigil, rewel, lemas, mengantuk, kejang, tidak bisa tenang dan
menangs terus menerus
 Bagian putih mata menjadi kuning atau warna kulit tampak kuning,
coklat atau persik
Terima kasih
Pertanyaan sesi 1
1. Intan
apa tindakan selanjutnya yang dilakukan jika tali pusat sudah
terinfeksi?
2. Inne
kenapa bisa tahu radang paru paru apakah dari gumoh ?
3. Juni
kenapa bayi yang nafasnya rendah , mandinya harus di tunda
?
Pertanyaan sesi 2
1. Fitriani
apa tindakan selanjutnya oleh bidan kalau hisapan bayi
berkurang sedangkan bayi hanya mengkonsumsi ASI ?

Anda mungkin juga menyukai