Anda di halaman 1dari 2

Personal Experiental

1. Description

Pengalaman kejadian ini saya alami ketika sedang melakukan bimbingan praktik kebidanan di Ruang
Bersalin salah satu RSUD dimana mahasiswa kami melakukan praktik. Selang beberapa menit saya tiba di
RSUD tersebut, datang seorang pasien ibu haml usia kehamilan 38 minggu yang mengeluh mulas
semakin sering dari pukul 02.00 wib yang diantar oleh suaminya dimana sebelumnya ibu tersebut
sempat dipulangkan karena sebelumnya ibu masih pembukaan 2 kemarin. Kemudian bidan yang berjaga
saat itu, saya dan 2 orang mahasiswa dari akbid lain mendekati pasien tersebut untuk dilakukan
anamnesa dan intervensi. Ketika dilakukan pemeriksaan dalam ternyata pembukaannya sudah lengkap
maka langsung dilakukan pertolongan persalinan dengan bidan tersebut. Bidan tersebut memakai apd
lengkap dan partus set yang sudah tersedia di trolly. Saat dipimpin persalinan, dimana ibu bersalin
kurang kooperatif (tidak bisa meneran dengan baik dan berteriak-teriak). Dengan nada yang keras dan
sinis bidan tersebut berkata kepada klien “ orang mau melahirkan itu pasti merasakan sakit, jangan
teriak-teriak dong”. Kemudian bidan tersebut melakukan pertolongan persalinan dengan perlakuan
yang kurang professional dengan dibantu oleh mahasiswa.

2. Feelings

Sebagai seorang mahasiswa bidan, saya merasa kecewa dan sedih menyaksikan bagaimana cara bidan
berkomunikasi dan melakukan tindakan pada klien tersebut. Perasaan takut saya pun muncul terhadap
cara komunikasi bidan dan tindakan yang dilakukan bidan yang disaksikan oleh mahasiwa kebidanan lain
begitupun saya sebagai calon-calon bidan masa depan, karena sikap yang kurang professional.

3. Evaluation

Apa yang dilakukan bidan tersebut sangatlah bertentangan dan tidak sesuai dengan prinsip komunikasi
terapuetik dan prinsip hubungan antar bidan dan klien. Disadari atau tidak, hal semacam ini merupakan
bentuk gambaran dari pada kurangnya pemahaman bidan tentang bagaimana menjalin hubungan
interpersonal antara bidan dan klien pada saat melakukan intervensi dan cara bagaimana melakukan
komunikasi terhadap klien. Sikap yang dilakukan oleh bidan tersebut pun menggambarkan ketidak
professionalan seorang bidan dalam memberikan pelayanan asuhan kebidanan.

4. Analysis

Bidan yang melakukan kesalahan dan ketidaksesuaian dalam melakukan komunikasi tersebut
disebabkan oleh ketidakpahaman tentang konsep komunikasi yang seharusnya dilakukan oleh bidan
pada saat membina hubungan dengan klien. Pada kasus diatas kemungkinan bidan beranggapan bahwa
cara komunikasi tersebut merupakan hal yang biasa dan wajar atau kemungkinaan sebagai salah satu
eksplorasi diri seorang bidan yang sedang merasakan lelah pada saat bekerja.Padahal secara konsepnya
pada saat perawat melakukan pelayanan asuhan kebidanan kepada klien sebagai mahluk bio-psiko-sosio
dan spiritual harus disertai dengan komunikasi yang harus terbina sehingga timbul interaksi yang
nyaman dan harmonis. Hal ini akan berdampak positif terhadap aspek psikologis klien yang sedang
membutuhkan pelayanan kesehatan. Aspek yang tidak kalah pentingnya juga adalah bercermin dengan
kejadian tersebut akan berdampak kepada mahasiswa saya yang nantinya akan banyak mewarisi apa-
apa yang dilakukan oleh bidan yang diperoleh pada saat praktik.

5. Conclusion

Terhadap kejadian diatas mengambil kesimpulan bahwa komunikasi yang baik diperlukan dalam
membina hubungan antara bidan dan klien. Gagalnya komunikasi akan menyebabkan kegagalan dalam
hubungan antara bidan dan klien, sehingga hubungan bidan dan klien hanya akan menjadi hubungan
yang superficial. Hubungan yang superficial dari bidan terhadap kliennya akan menyebabkan tujuan
asuhan kebidanan tidak akan tercapai. Kemampuan empati juga seharusnya menjadi bagian dari
hubungan yang perlu dikembangkan. Hal ini pun menjadi dasar bahwa mahasiswa perlu belajar dari apa
yang diperoleh di lahan praktik sehingga bisa dapat dijadikan bahan pembelajaran.

6.Action Plan

Berangkat dari kejadian tersebut tentunya sebagai pendidik calon-calon bidan masa depan perlu
menekankan pemahaman dan kemampuan bagaimana melakukan komunikasi antara bidan dan klien
dengan penekanan tentang sikap dan norma-norma etik dalam melakukan tindakan kebidanan terhadap
bidan dan juga mahasiswa.

Anda mungkin juga menyukai