Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan

: Berat badan lahir rendah (BBLR)

Sub pokok Bahasan

: Perawatan pada bayi dengan berat badan lahir rendah

Peserta

: Pasien dan keluarga pasien

Waktu

: 40 menit

TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 40 menit peserta
penyuluhan mampu memahami dan mengerti tentang cara perawatan pada
bayi dengan berat badan lahir rendah
1. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 40 menit keluarga dan
pasien mampu :
a. Memahami pengertian BBLR.
b. Memahami penyebab BBLR
c. Memahami tanda dan gejala klinis BBLR
d. Melakukan perawatan pada bayi dengan BBLR
2. METODA
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi
3. MEDIA
a. Layar in Focus
b. Leaflet

4. AKTU DAN TEMPAT


Hari

: Sabtu, 15 November 2014

Jam

: 10.00 10.40

Tempat

: Ruang pertemuan Perinatologi

5. PENGORGANISASIAN
Penanggungjawab

: Kelompok I Keperawatan Anak Praktik


Profesi PSIK UNRI

a. MC

: Roziyani, S. Kep

b. Leader

: Chatur Dhian PS, S. Kep

c. Co. Leader

: Avanty Maria, S.Kep

d. Fasilitator

: Raja Pieba Aguma, S. Kep

e. Observer

: Roziyani, S. Kep

f. Dokumentasi

: Raja Pieba Aguma, S. Kep

6. SETTING TEMPAT
MC

Co.L
CI

7. KEGIATAN PENYULUHAN

No
1

Waktu
5 Menit

10 Menit

Kegiatan Penyluhan

Kegiatan Peserta

Pembukaan
-

Mengucapkan salam

- Menjawab salam

Perkenalan mahasiswa

- Mendengarkan

Perkenalan dengan CI

- Mendengarkan

Menjelaskan tujuan

- Mendengarkan

Menjelaskan kontrak waktu

- Mendengarkan

Penyampaian materi
-

Menjelaskan pengertian

- Mendengarkan

BBLR.
-

Menjelaskan penyebab

- Mendengarkan

BBLR.
-

Menjelaskan tanda dan gejala.

- Memperhatikan

Meminta keluarga untuk

- Bertanya

bertanya
-

Menjawab pertanyaan

Memberikan reinforcement

- Mendengarkan

positif
-

Menjelaskan tentang
perawatan bayi dengan BBLR

- Memperhatikan

3 Menit

Penutup
-

Meminta peserta untuk

Bertanya

Menyimak

memberikan pertanyaan atas


penjelasan yang tidak dipahami
-

Menjawab pertanyaan yang


diajukan

Memberikan reinforcement positif -

Mendengarkan

atas jawaban yang diberikan


peserta
-

Menyimpul dan menutup diskusi

Mendengarkan

Mengucapkan salam

Menjawab
salam

8. URAIAN TUGAS
a. Penanggungjawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
b. MC
Membuka seminar dan memperkenalkan mahasiswa
c. Leader
Membuka pertemuan dan menyampaikan penyuluhan pada
keluarga
d. Co. Leader
Membantu leader saat presentasi
e. Fasilitator

Memotivasi peserta agar berperan aktif

Membuat absensi penyuluhan

f. Observer
-

Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir

Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan

9. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
-

Peserta (keluarga), mahasiswa menghadiri penyuluhan

Tempat, media serta alat penyuluhan tersedia sesuai rencana

2. Evaluasi Proses
-

Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan

Peserta yang hadir mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

Peserta yang hadir berperan aktif selama kegiatan berlangsung

3. Evaluasi Hasil
-

Peserta yang hadir dapat menyebutkan pengertian BBLR

Peserta yang hadir dapat menyebutkan 2 dari 4 penyebab


BBLR.

Peserta yang hadir dapat menyebutkan 7 dari 18 tanda dan


gejala BBLR.

Peserta yang hadir dapat menyebutkan 2 dari 5 perawatan pada


pasien dengan BBLR.

BERAT BADAN LAHIR RENDAH


A. Defenisi
BBLR adalah bayi baru lahir yang berat badan lahirnya pada saat
kelahiran kurang dan 2500 gram.
B. Etiologi
1. Faktor Ibu
a. Penyakit
Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan,
misalnya : pendarahan antepartum, trauma fisik dan psikologis, DM,
toksemia gravidarum, dan nefritis akut.
b. Usia Ibu
Angka kejadian Prematuritas tertinggi adalah pada usia < 20
tahun, dan multi gravida yang jarak kelahiran terlalu dekat. Kejadian
terendah adalah pada usia antara 26-35 tahun.
c. Keadaan Sosial Ekonomi
Keadaan ini sangat berperanan terhadap timbulnya
Prematuritas. Kejadian tertinggi terdapat pada golongan sosial
ekonomi rendah.Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang
baik dan pengawasan antenatal yang kurang.
d. Sebab Lain
Ibu perokok, Ibu peminum alkohol, dan pecandu obat narkotik
2. Faktor Janin
Hidramnion, kehamilan ganda dan kromosom

3. Faktor Lingkungan
Tempat tinggal didataran tinggi radiasi dan zat-zat racun.
D. Perawatan bayi dengan BBLR
Dirumah oleh keluarga
1. Menjaga bayi agar tetap hangat. Misalnya, dengan perawatan bayi lekat
(dekap bayi di dada ibu, kulit bayi menempel pada kulit ibu) yang
disebut dengan metode Kanguru. Dengan cara berikan bayi pakaian, topi
, popok dan kaus kaki yang telah dihangatkan lebih dahulu kemudian
letakkan bayi di dada ibu, dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu dan
pastikan kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu. Posisikan bayi
dengan siku dan tungkai tertekuk , kepala dan dada bayi terletak di dada
ibu dengan kepala agak sedikit mendongak. Selain itu dapat pula
memeakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu , dan bayi
diletakkan diantara payudara ibu, baju ditangkupkan, kemudian ibu
memakai selendang yang dililitkan di perut ibu agar bayi tidak terjatuh.
Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi , dapat digunakan handuk
atau kain lebar yang elastik atau kantong yang dibuat sedemikian untuk
menjaga tubuh bayi. Ibu dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bebas
bergerak walau berdiri , duduk , jalan, makan dan mengobrol. Pada
waktu tidur , posisi ibu setengah duduk atau dengan jalan meletakkan
beberapa bantal di belakang punggung ibu. Bila ibu perlu istirahat ,
dapat digantikan oleh ayah atau orang lain. Dalam pelaksanaannya perlu
diperhatikan persiapan ibu, bayi, posisi bayi , pemantauan bayi , cara
pamberian asi , dan kebersihan ibu dan bayi.

2. Segera keringkan dan ganti pakaian bayi bila sudah basah, awasi juga
suhu tubuh bayi dengan catatan jangan sampai kurang dari 36,5 derajat
Celcius. Hal yang lain yang dapat diperhatikan untuk menjaga agar bayi
tetap hangat adalah jangan menidurkan bayi di tempat yang banyak
angin, dan awasi tanda bahaya, jangan sampai kaki bayi teraba dingin,
dll.
3. Berikan Air Susu Ibu (ASI) saja setelah bayi lahir sedikit demi sedikit
setiap 2-3 jam. Dan apabila bayi tertidur tidak ada salahnya jika
dibanguni untuk menyusu. Bila bayi kesulitan untuk menghisap,
sebaiknya berikan ASI yang sudah diperah dengan menggunakan
sendok
4. Lakukanlah pemeriksaan pada bayi yang baru lahir, diantaranya dengan
cara

memeriksakan

bayi

kepada

petugas

kesehatan

di

Poskesdes/Puskesmas, atau fasilitas kesehatan lain lebih dari 3 kali


sesuai anjuran petugas kesehatan. Cara ini gunanya adalah untuk
mengetahui sedini mungkin bila bayi tidak sehat, atau ada kelainan
bawaan, infeksi tali pusat, kulit kuning, tiba-tiba tidak bisa menetek, dll.
5. Menjaga tali pusat bersih, kering dan terbuka. Tali pusat yang dalam
keadaan bersih dan kering akan membuat kuman tetanus tidak dapat
hidup. Dan jangan membubuhi apapun pada pangkal tali pusat
(termasuk alcohol, dan povidon yodium) agar lekas kering dan lepas.
Bila tali pusat terlihat kotor, segeralah bersihkan dengan menggunakan
air bersih dan sabun mandi, lalu segera keringkan dengan menggunakan
kain yang bersih. Hal yang terpenting lainnya adalah dengan mencuci

tangan sebelum dan sesudah memegang bayi. Bila tali pusat basah,
berbau, atau dinding perut disekitarnya berwarna kemerahan, harus
segera dibawa kepada petugas kesehatan/Puskesmas/Poskedes.
6. Menjaga kebersihan bayi, lingkungan dan termasuk dalam penyediaan
nutrisi untuk bayi, jika memberikan asi sebaiknya bersihkan terlebih
dahulu putting susu dengan air hangat. Jika menggunakan pasi
menggunakan dot, sebaiknya dot direbus terlebih dahulu.
7. Menghindari Infeksi

SATUAN ACARA PENYULUHAN

P E R AWATA N PA D A B AYI DE NG A N B E R AT B AD A N
L AH I R R E ND AH DI R U MA H
OLEH:

Kelompok II
Avanty Maria, S.Kep
Chatur Dhian P.S, S.Kep
Roziyani, S.Kep
Raja Pieba Aguma, S.Kep

PROFESI KEPERAWATAN ANAK


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
2014

Evaluasi
a. Evaluasi persiapan penyuluhan
-

Peserta hadir tepat waktu

Ruangan cukup nyaman untuk penyuluhan

Peserta dan mahasiswa menghadiri penyuluhan

Tempat, media serta alat penyuluhan tersedia sesuai rencana

b. Evaluasi proses
-

Peran memperhatikan penyuluhan dengan baik dan konsentrasi

Peserta yang hadir mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

Peserta mampu mengulang apa yang disampaikan

Peserta mampu mempraktekkan metode kangguru

80% peserta mampu menyebutkan perawatan BBLR dirumah

85% peserta aktif memberikan pertanyaan.

c. Evaluasi hasil
- Leader dan co leader serta fasilitator berperan aktif selama
memberikan penyuluhan
- Selama penyuluhan terkendala hanya listrik yang 2 kali mati

Anda mungkin juga menyukai