C. Materi
Terlampir
D. Metode
Diskusi
F. Kegiatan penyuluhan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1 Pembukaan Salam pembuka Menjawab salam
(2 Menit) Menjelaskan tujuan
2 Pembahasan Menjelaskan tanda tanda Menyimak
materi bahaya pada bayi dan cara Bertanya dan
(10 Menit) mengatasinya menjawab
Memberikan kesempatan pertanyaan
kepada ibu untuk bertanya
3 Penutup Menyimpulkan Menjawab salam
(3 Menit) Menutup dengan salam
G. Evaluasi
Mengajukan pertanyaan :
1. Sebutkan tanda tanda bahaya pada bayi?
2. Apa yang harus dilakukan apabila ditemui salah satu tanda tersebut?
H. Daftar pustaka
Kosim, M. Sholeh.2003.Buku Panduan Manajemen Masalah Bayi Baru
Lahir untuk Dokter, Perawat, Bidan di Rumah Sakit Rujukan Dasar.Jakarta
Vivian, Nanny Lia Dewi.2011.Asuhan Neonatus Bayi dan Anak
Balita.Jakarta:Salemba Medika
Lampiran
MATERI PENYULUHAN
TANDA BAHAYA PADA BAYI BARU LAHIR
Tanda tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir dan cara
mengatasinya:
1. Malas Minum
Tidak mau menyusu atau memuntahkan semua yang diminum. Kondisi
ini terjadi karena bayi mengalami gangguan yang tidak ringan atau infeksi
berat. Jika bayi tidak dapat menyusu, berikan ASI peras dengan
menggunakan salah satu alternatif cara pemberian minum.
3. Demam
Apabila suhu tubuh lebih dari 38oC, bayi dipastikan mengalami
demam. Kondisi ini dapat terjadi sebaliknya jika tubuhnya terasa dingin
dengan suhu tubuh kurang dari 36oC. Cara penanganan hipertermi yaitu,
letakkan bayi di ruangan dengan suhu lingkungan normal, lepaskan
sebagian pakaian bayi, periksa suhu aksiler setiap jam sampai tercapai
suhu dalam batas normal, bayi dapat dikompres selama 10 15 menit
dalam air yang suhunya 4oC lebih rendah dari suhu tubuh bayi.
6. Infeksi mata
Mata bayi bernanah banyak apabila tidak segera diobati, bayi terancam
kebutaan. Cara mengatasinya yaitu, bersihkan kelopak mata bayi 4 kali
sehari, mulai dari tepi dalam mata sampai tepi luar. Gunakan air bersih
(dimasak dan didinginkan) dan gunakan kasa bersih yang berbeda untuk
setiap mata.
8. Kuning Tinggi
Warna kuning ini terjadi akibat penumpukan zat kimia yang disebut
bilirubin. Kuning pada bayi akan berbahaya bila muncul kurang dari 24
jam setelah lahir, pada umur lebih dari 14 hari, dan kuning sampai ke
telapak tangan atau kaki. Pada bayi terutama yang lahir kurang bulan,
kadang terlihat agak kuning pada beberapa hari setelah kelahiran. Hal ini
disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari kurangnya asupan susu, golongan
darah anak dan ibu berbeda yang menyebabkan hemolisis, hingga infeksi.
Jika bayi menderita kuning dalam 24 jam pertama kelahiran, harus
segera dibawa ke rumah sakit. Jika kuning muncul pada hari ke-2 atau
lebih, sebaiknya diperiksakan dahulu ke dokter. Beberapa keadaan kuning
pada bayi dapat dilakukan terapi sinar dan yang lainnya dapat dilakukan
rawat jalan. Namun, semuanya setelah melewati pemeriksaan dokter.
Terapi sinar dilakukan bervariasi lamanya, setiap harinya bayi akan
dilakukan pemeriksaan bilirubin untuk mengetahui apakah kadar
bilirubinnya sudah turun atau belum. Rata-rata bayi diberikan terapi sinar
antara 2-5 hari.
10. Kejang
Kejang kadang kadang sulit dibedakan dengan gerakan normal. Jika
melihat gejala atau gerakan yang tidak biasa terjadi berulang-ulang dan
tidak berhenti saat bayi disentuh, kemungkinan besar bayi mengalami
kejang. Gejalanya berulang-ulang dalam rupa menguap, mengunyah,
mengisap, bola mata berputar-putar, kaki seperti mengayuh sepeda, mata
mendelik, dan berkedip. Cara mengatasinya segera membawa ke tempat
pelayanan kesehatan.