Asuhan bayi baru lahir yaitu asuhan yang diperlukan oleh bayi baru lahir (BBL).
Walaupun sebagian besar proses persalinan terfokus pada ibu, tetapi karena proses
persalinan baru dapat dikatakan berhasil apabila selain ibunya, bayi yang
dilahirkan juga berada dalam kondisi yang optimal. Memberikan asuhan segera,
aman dan bersih untuk BBL merupakan sebagian esensial asuhan BBL. Tujuan
Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh paparan atau
saat setelah lahir. Sebelum menangani bayi baru lahir, pastikan penolong
a. Persiapan Diri
bersentuhan dengan bayi, serta memakai sarung tangan bersih pada saat
b. Persiapan Alat
gunting, alat-alat resusitasi dan benang tali pusat telah di Disenfeksi Tingkat
Tinggi ( DTT) atau sterilisasi. Gunakan bola karet pengisap yang baru dan
bersih jika akan melakukan pengisapan lendir dengat alat tersebut. Jangan
menggunakan bola karet pengisap yang sama untuk lebih dari satu bayi.
Pastikan semua pakaian, handuk, selimut dan kain yang digunakan untuk
bayi, sudah dalam keadaan bersih. Demikian pula halnya timbangan, pita
bersentuhan dengan bayi, juga bersih. Dekontaminasi dan cuci semua alat
c. Persiapan Alat
Gunakan ruangan yang hangat dan terang, siapkan tempat resusitasi yang
datar, rata, cukup keras, bersih, kering dan hangat misalnya meja, dipan atau
lantai beralas tikar, sebaiknya dekat dengan pemancar panas dan tidak
Untuk semua bayi baru lahir, lakukan penilaian awal dengan menjawab 3
pertanyaan :
Segera setelah bayi lahir, sambil meletakkan bayi diatas kain bersih dan
kering yang telah disiapkan pada perut bawah ibu, segera lakukan penilaian
berikut :
Dalam melaksanakan manajemen bayi baru lahir normal perhatikan hal – hal
berikut :
a. Dukung ibu untuk menunggu mulut bayi mencapai puting susu dan
atau makanan sebelum bayi berhasil menyusu. Jangan memberi air, air gula,
2) Kejang
6) Merintih
7) Sianosis sentral
Saat lahir, mekanisme pengaturan temperatur tubuh bada bayi baru lahir, belum
berfungsi sempurna. Oleh karena itu, jika tidak segera dilakukan upaya
pencegahan kehilangan panas tubuh maka bayi baru lahir dapat mengalami
hipotermia. Bayi dengan hipotermia, berisiko tinggi untuk mengalami sakit berat
atau bahkan kematian. Hipotermia mudah terjadi pada bayi yang tubuhnya
dalam keadaan basah atau tidak segera dikeringkan atau diselimuti walaupun
berada diruangan yang relatif hangat. Bayi kurang bulat atau berat lahir rendah
juga sangat rentan untuk mengalami hipotermia. Walaupun demikian, bayi tidak
Mekanisme kehilangan panas, bayi baru lahir dapat kehilangan panas tubuhnya
a. Evaporasi adalan jalan utama bayi kehilangan panas. Jika saat lahir tubuh
penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh oleh panas tubuh sendiri.
Kehilangan panas juga terjadi pada bayi yang terlalu cepat dimandikan dan
tubuh bayi dngan permukaan yang dingin. Meja, tempat tidur dan
timbangan yang temperaturnya lebih rendah dari tubu bayi akan menyerap
c. Konveksi adalah kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi terpapar
udara sekitar yang lebih dingin. Bayi yang dilahirkan atau ditempatkan
Kehilangan panas juga terjadi jika ada aliran udara dingin dari kipas angin,
didekat benda-benda yang mempunyai suhu lebih rendah dari suhu tubuh
bayi. Bayi dapat kehilangan panas dengan cara ini karena benda-benda
secara langsung ).
Keringkan bayi ( tanpa membersihkan verniks ) mulai dari muka, kepala dan
2. Letakkan bayi di dada ibu agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi
Letakkan bayi tengkurap di dada ibu. Luruskan dan usahakan kedua bahu bayi
menempel di dada atau perut ibu. Usahakan kepala bayi berada di antara
payudara ibu dengan posisi sedikit lebih rendah dari payudara ibu.
3. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi.
Selimuti tubuh ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi dikepala bayi.
Bagian kepala bayi memiiki luas permukaan relatif luas dan bayi akan dengan
Lakukan penimbangan setelah satu jam kontak kulit ibu ke kulit bayi dan bayi
selesai IMD. Karena BBL cepat dan mudah kehilangan panas tubuhnya
dahulu selimuti bayi dengan kain atau selimut bersih dan kering. Berat bayi
dapat dinilai dari selisi berat bayi saat berpakaian atau diselimuti dikurangi
dengan berat pakaian atau selimut bayi sebaiknya dimandikan pada waktu
yang tepat setelah kondisi stabil yaitu umumnya, tidak kurang dari 6 jam
setelah lahir. Memandikan bayi dalam beberapa jam pertama setelah lahir
baru lahir.
tempatkan secara aman di tempat tidur yang sama dengan kondisi ibunya. Ini
adalah cara yang paling mudah untuk menjaga bayi tetap hangat, mendorong
ibu segera menyusui bayinya dan mencegah paparan infeksi pada bayi.
Bayi jangan dibedong ketat, karena membedong bayi dengan ketat akan
1. Klem, potong dan ikat tali pusat dua menit pasca bayi lahir. Protol untuk
2. Lakukan penjepitan tali ke – I tali pusat dengan klem logam DTT 3 cm dar
dinding perut ( pangkal pusat ) bayi. Dari titik jepitan, tekan tali pusat dengan
dua jari kemudian dorong isi tali pusat ke arah ibu ( agar darah tidak terpancar
3. Pegang tali pusat di antara kedua klem tersebut, satu tangan menjadi landasan
tali pusat sambil melindungi bayi, tangan yang lain memotong tali pusat di
antara kedua klem tersebut dengan menggunakan gunting DTT atau steril.
4. Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian
pada sisi lainnya. Lepaskan klem logam penjepit tali pusat dan masukkan
1. Jangan membungkus puntung tali pusat atau mengoleskan cairan atau bahan
apapun ke puntung tali pusat nasehatkan hal ini juga bagi ibu dan keluarganya.
b. Jika puntung tali pusat kotor, bersihkan ( hati – hati ) dengan air DTT dan
bersih.