Anda di halaman 1dari 10

1.

Jelaskan pengertian proceeding & serial, sertakan contoh


 Proceeding

Proceeding merupakan interaksi antara subjek dan objek atau antara


subjek dengan subjek dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga
mencakup unsur-unsur penting dalam suatu sekuens tingkah laku.

Contoh: Jika seorang mahasiswa ingin menjadi Psikolog yang sukses,


maka mahasiswa tersebut harus rajin mengikuti perkuliahan. Tidak hanya itu,
mahasiswa tersebut juga harus berinteraksi dengan orang lain untuk
membiasakan diri. Hal ini dapat didapatkan dengan menjadi anggota sebuah
organisasi, baik di dalam lingkungan universitas maupun diluar itu.

Menurut Murray, proceeding merupakan hal-hal yang kita amati dan kita
coba menggambarkannya dengan model-model, serta menjelaskannya hal-hal
dan mencoba untuk meramalkannya, fakta-fakta dengan mana kita menguji
kejituan perumusan-perumusannya. Secara ideal lamanya suatu proceeding
ditentukan oleh permulaan dan penyelesaian, suatu pola tingkah laku yang
secara dinamis penting.

Proceeding dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Internal Proceeding: berupa khayalan seperti melamun, problem solving, dan


merencanakan sesuatu.

Contoh: ketika Juna sedang melamun, ia berpikir tentang apa saja yang harus
ia lakukan agar ia dapat menjadi seorang koki yang handal. Kemudian setelah
Juna memikirkan cara tersebut, Juna berencana untuk berlatih memasak
dengan mengikuti kursus memasak. (proceeding internal).

2. External Proceeding berupa interaksi nyata seperti berinteraksi dengan


individu/ objek di lingkungan.

1
External Proceeding memiliki 2 aspek yaitu:

– Pengalaman subjektif.

– Tingkah laku objektif.

Contoh : Ayah Leonardo merupakan seorang koki yang terkenal. Leonardo


pun bercita-cita untuk menjadi seperti ayahnya (serial). Setiap hari, Leonardo
berlatih memasak. Leonardo banyak memasak masakan dalam dan luar negeri
yang enak, lalu Leonardo banyak datang ke berbagai bazaar makanan untuk
memperluas wawasannya mengenai berbagai jenis masakan. Leonardo juga
mengikuti berbagai lomba memasak untuk menambah pengalamannya dalam
memasak. (proceeding external)

 Serial
Serial adalah urutan proceeding yang terputus-putus namun terorganisir
secara terarah. Jadi suatu serial (misalnya persahabatan, perkawinan, karier di
bidang bisnis ) merupakan satuan fungsional yang relatif panjang yang hanya
dapat dirumuskan secara kasar. Tidak satu pun proceeding dalam serial dapat
dipahami terlepas dari proceeding-proceeding lain yang mendahuluinya serta
tujuan-tujuan dan harapan-harapan pelaku, serta cita-citanya di masa depan.
Contohnya adalah Ronaldo bercita-cita untuk menjadi orang sukses dalam
bidang olahraga sepakbola (serial), maka Ronaldo harus melewati
serangkaian proceding seperti menjalani latihan, belajar dari pemain yang
lebih profesional, mempelajari peraturan dalam sepakbola, dan lain-lain.

2. Jelaskan pengertian need dan berikan contohnya.

Teori yang mendasari dari penelitian ini yakni Teori Kebutuhan (needs)
dari Henry Murray. Menurut Murray kebutuhan (needs) adalah konstruk
mengenai kekuatan di bagian otak yang mengorganisir berbagai proses seperti
persepsi, berpikir, dan berbuat untuk mengubah kondisi yang ada dan tidak

2
memuaskan. Need bisa dibangkitkan oleh proses internal, tetapi lebih sering
dirangsang oleh faktor lingkungan. Biasanya, need disertai dengan perasaan
atau emosi khusus, dan memiliki cara khusus untuk mengekspresikannya dalam
mencapai pemecahannya. Berikut adalah beberapa needs menurut Murray:

1. Affiliation
Kebutuhan unntuk menjalin hubungan dan berelasi dengan orang lain,
memiliki teman-teman, dan bergabung dengan kelompok, kebutuhan untuk
berteman, membentuk persahabatan, mencari teman sebanyak mungkin,
berbagi pada teman-teman, lebih suka melakukan sesuatu dengan orang lain,
membentuk ikatan yang kuat dengan teman. Contohnya, mengikuti suatu
organisasi tertentu (OSIS, kegiatan ekstrakulikuler).
2. Dominance
Kebutuhan untuk mendominasi orang lain, mempengaruhi arah suatu
kelompok, menguasai orang lain, menjadi pemimpin, mengharapkan
penghormatan ketika memimpin, mengharapkan ditunjuk atau dipilih menjadi
ketua, membuat keputusan dalam kelompok, menyelesaikan pertengkaran
diantara orang-orang, membujuk dan mempengaruhi orang lain agar
mengikuti keinginannya, mengarahkan tindakan orang lain, menunjukan
orang lain bagaimana seharusnya bekerja, membantah orang lain. Contohnya,
ingin menjadi ketua dalam suatu kelompok atau organisasi.
3. Autonomy
Kebutuhan untuk bebas, tidak bergantung, mencari kemandirian, bersifat
independen dan tidak dipengaruhi oleh orang lain, dapat datang dan pergi
sesuai keinginan, tidak bergantung dalam mengambil keputusan, menghindari
situasi yang konformis, melakukan sesuatu tanpa peduli apa yang akan
dipikirkan orang lain, mengkritik pihak-pihak yang punya kekuasaan,
menghindari tanggung jawab dan kewajiban. Contohnya, memilih jurusan
sendiri, memutuskan untuk merantau.
4. Harm avoidance

3
Kebutuhan untuk menghindari rasa sakit, cedera fisik, penyakit dan kematian,
menghindari bahaya, memperhatikan tanda-tanda bahaya. Menggunakan
safety belt saat mengendarai mobil, memakai helm dan masker saat
mengendarai motor.
5. Understanding
Kebutuhan untuk mengerti, motif untuk menganalisis pengalaman, memilah
konsep, menemukan hubungan satu dengan yang lain, berusaha keras untuk
pengetahuan. Contohnya, individu yang ingin melanjutkan pendidikannya ke
luar negeri untuk memperdalam ilmu pengetahuannya.

3. Jelaskan pengertian Press dan berikan contohnya


Press merupakan bentuk penentu tingkah laku yang berasal dari lingkungan
yang berupa sifat dari orang lain, objek, atau kondisi lingkungan yang mendorong
atau menghalangi orang menuju ke goal-nya. Press dari lingkungan dapat berupa
manusia, benda, atau situasi. Press yang mengenai diri seseorang tidak terhingga
banyaknya atau dapat sama dengan jumlah peristiwa yang ditemui setiap orang pada
beberapa kegiatan.
Press dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Alpha Press
Kualitas lingkungan yang muncul dan tampak dalam kenyataan (pada tingkat
yang dapat ditentukan individu). Contohnya, seorang anak ingin melanjutkan
pendidikan S2 di Amerika, lalu ia mengatakan keinginannya tersebut kepada
kedua orangtuanya. Respon yang ditunjukkan orangtuanya adalah mendukung
keinginan anaknya tersebut, orangtua-nya berkata bahwa mereka siap
memberikan biaya kepada anaknya untuk mencapai keinginan anaknya.
Dalam contoh ini yang menjadi alpha press adalah ketika orang tua
memberikan dukungan untuk keinginan anak dan akan memberikan biaya
untuk keinginan anak tersebut.
2. Beta Press
Beta press adalah kualitas lingkungan yang dipersepsikan oleh seseorang dan
teramati oleh individu. Contohnya, ketika seorang isteri meminta izin kepada

4
suaminya untuk membeli sebuah tas seharga 2 juta rupiah, jawaban dari suami
nya adalah boleh saja, tapi utamakan dahulu yang menjadi prioritas.
Dari ucapan suaminya ini, sang istri akhirnya mengira bahwa suaminya tidak
mengizinkannya untuk membeli tas tersebut. Dalam contoh ini yang
merupakan beta press adalah jawaban sang suami yang berkata boleh namun
memberikan saran untuk mengutamakan yang menjadi prioritas, dan akhirnya
menimbulkan pikiran bahwa suaminya tidak memberikan izin.

Henry A. Murray mengemukakan bentuk-bentuk press antara lain:


1. Affiliation Press
Press yang berhubungan dengan afiliasi (hubungan individu dengan individu
lain). Contohnya, ketika seseorang tergabung sebagai siswa di suatu sekolah.
2. Agression Press
Press yang berhubungan dengan agresi (segala bentuk tingkah laku untuk
menyakiti orang lain secara fisik maupun psikis). Contohnya, ketika seseorang
sedang marah maka akan muncul dorongan untuk berkata-kata kasar atau
melakukan tindakan yang dapat menyakiti orang lain.
3. Counteraction Press
Press yang berhubungan dengan peniadaan atau penghalangan akan suatu objek
tertentu. Contohnya, ketika seorang anak yang dilarang untuk memainkan
handphone milik orangtuanya dan akhirnya anak tersebut memilih untuk
memainkan mainannya.

4. Dominance Press
Press yang berhubungan dengan dominasi (penguasaan). Contohnya, ketika
seseorang yang selalu ingin untuk mengendalikan orang lain dalam berbagai
kegiatan atau situasi.
5. Luck Press
Press yang berhubungan dengan keberuntungan seseorang. Contohnya, seorang
individu sedang membutuhkan uang untuk membayar hutangnya, kemudian ada
seorang temannya yang tanpa diprediksi sebelumnya mau memberikan bantuan
dengan meminjamkan uang.

5
6. Recognition Press
Press yang berhubungan dengan pengakuan. Contohnya, ketika seseorang
memiliki need untuk diterima orang lain. Maka ia akan mengusahakan dirinya
untuk melakukan hal-hal yang disenangi orang lain.
7. Rejection Press
Press yang berhubungan dengan penolakan. Contohnya, ketika seseorang menjadi
bahan ejekan teman-temannya dan teman-temannya tidak mau berteman dengan
dirinya, maka ia akan merasa tertolak.

4. Jelaskan definisi dari tema, berikan contoh

Thema adalah dinamika dari need dan press yang menggambarkan tingkah
laku individu. Dengan adanya thema, individu dapat melihat tingkah laku secara
keseluruhan, tidak segmental atau hanya beberapa bagian saja. Thema dibagi
menjadi dua, yaitu thema sederhana dan kombinasi dari thema-thema sederhana.
Thema sederhana merupakan perumusan sederhana mengenai satu interaksi
antara subjek dengan subjek. Dalam menentukan thema, terdapat dua aspek
penting di dalamnya, yaitu need dan press individu. Need bersifat internal,
berasal dari dalam diri manusia yang ingin dicapai oleh individu. Berbeda
dengan press yang merupakan situasi eksternal yang mempermudah atau
mempersulit pencapaian need. Press dapat berasal dari objek, situasi, dan
individu lainnya.

Perlu diketahui jenis dan intensitas need yang dimiliki individu. Intensitas
need bervariasi dari tinggi, sedang, dan rendah. Demikian juga dengan press,
perlu diketahui jenis press yang dimiliki individu. Ada dua jenis press, yaitu
alpha press (berdasarkan realistis, secara objektif) dan beta press ( bersifat
subjektif, penghayatan individu). Alpha press memiliki dua sifat, yaitu lack press
dan lost press.

6
Penggambaran tingkah laku seseorang melalui thema juga dipengaruhi oleh
pengalaman pada masa lalu, sebagaimana Murray mementingkan aspek masa
lalu individu. Contoh dari thema adalah individu yang baru diterima sebagai
pegawai di salah satu perusahaan, memiliki need dominance yang tinggi (ingin
mendominasi lingkungannya), tetapi rekan sekerjanya merasa tingkah laku
individu yang ingin mendominasi tersebut terlalu melunjak sebagai pegawai baru
yang diterima di perusahaan tersebut. Akibatnya, individu tersebut sering tidak
dihiraukan dan dijauhi oleh rekan sekerjanya. Dinamika dari need dominance
dan alpha press yang dialami individu menghasilkan thema yang
menggambarkan tingkah laku individu yang memutuskan untuk berhenti bekerja
atau berusaha untuk membuktikan kepada rekan kerjanya bahwa ia mampu untuk
menjadi pemimpin dengan cara bekerja semaksimal mungkin, dan sebagainya.
Tingkah laku individu tersebut juga dipengaruhi oleh pengalamannya pada masa
lalu. Contohnya adalah apabila individu tersebut pada masa lalu pernah
mengalami hal yang serupa di tempat kerjanya dahulu sebelum pindah dan ia
berhasil menjadi pemimpin atau mendominasi teman kerjanya dengan cara
bekerja semaksimal mungkin dan memiliki prestasi kerja yang baik sehingga
dapat diandalkan oleh rekan sekerjanya sebagai pemimpin, maka individu
tersebut cenderung akan mengulangi cara yang sama ketika berada di lingkungan
kerja yang baru untuk memenuhi need nya tersebut.

Contoh lainnya adalah individu yang memiliki need achievement sangat


tinggi, ingin mendapatkan gelar magister di universitas terbaik se-dunia, akan
tetapi, kedua orangtuanya hanya menjawab “terserah” ketika ditanya. Individu
tersebut kemudian akan mengingat-ingat pengalamannya pada masa lalu ketika
kedua orang tuanya mengatakan “terserah”. Ia ingat bahwa kata “terserah”
memiliki makna tersirat yang sebenarnya tidak setuju (beta press), akan tetapi
karena intensitas need achievement-nya sangat tinggi, maka ia tetap memutuskan
untuk mendapatkan gelar magisternya tersebut di luar negeri.

7
5. Jelaskan pengertian complex dan kelima pembagiannya.

Murray tidak menerima konsep Freud dan secara khusus interpretasi


seksual akan kebahagiaan sensasi anak yang diasosiasikan dengan wilayah
tubuh tertentu. Dia menemukan bukti bahwa anak-anak bersenang-senang
dengan fungsi tubuh dan aktifitas tertentu- seperti menyedot, buang air besar,
manipulasi alat kelamin- dan beberapa anak terlalu tertekan dengan rasa frustasi
dalam aktifitas-aktifitas yang tak terhindarkan seperti penyapihan, toilet
training dan prosedur sosialisasi lainnya. Anak-anak mungkin mendapat
perasaan yang mendalam dari sisi aktifitas tertentu, kata Murray, dan fiksasi ini
dapat mempengaruhi perkembangan mereka selanjutnya. Konsep Murray akan
perkembangan ini dirancang untuk merepresentasikan pengaruh reaksi anak
pada kejadian-kejadian dini sehingga dapat dihubungkan dengan perkembangan
spesifik pada kehidupan seseorang serta perilakunya. Anda akan ingat bahwa
need integrate adalah sebuah kebutuhan terhadap jenis interaksi tertentu dengan
objek tertentu. Ketika kebutuhan semacam itu melibatkan satu dari kejadian
terdahulu atau tekanan masa kanak-kanak dan mempengaruhi rangkaian
perkembangan lanjutan maka ia dinamakan complex. Pembagian complex,
yakni:

1. Claustral Complex
Hidup dalam kandungan terasa sangat aman, tenang, dan sangat tergantung.
Dalam suatu kondisi, kita sering mengharapkan untuk mengalami kembali hal
tersebut. Ada tiga bentuk claustral yaitu keinginan untuk berada seperti di
dalam kandungan, perasaan tidak berdaya, juga ketakutan kehabisan nafas dan
terkurung. Ketiga ciri tersebut berhubungan dengan tiga macam complex,
yaitu:
 Slimple claustral complex, kompleks ini termanifestasikan dalam
keinginan untuk berada di tempat yang sempit, gelap, hangat, dan

8
aman. Hal ini bisa berupa ingin tetap di bawah selimut saat pagi hari.
Individu dengan kompleks ini akan sukar merubah kebiasaan, pasif,
selalu menghindar dari hal yang dianggap bahaya, dan menyendiri.
 Fear insupport complex, kompleks ini terpusat pada perasaan tidak
berdaya saat berada di dalam kandungan. Dalam hai ini individu akan
takut tidak mendapat dukungan, takut ruang terbuka, takut jatuh, takut
tenggelam, dan takut dengan tidak adanya dukungan dari keluarga.
 Aggression complex, kompleks ini menjadi antikandungan. Murray
menyebutnya sebagai aggression complex dimana kesenangan berada
di tempat yang terbuka dan segar, klaustropobia atau ketakutan
berlebih terhadap tempat yang sempit, dan mempunyai otonom yang
kuat.
2. Oral Complex
Dalam complex ini terdapat tiga variasi, yaitu:
 The oral succorance complex, yaitu kombinasi dari aktivitas mulut,
kecenderungan pasif, dan kebutuhan untuk dibantu dan dilindungi.
 The oral aggression complex, yaitu kombinasi dari oral complex
dengan aktivasi agresi dalam bentuk menggigit, meludah, membentak,
atau bentuk agresi verbal.
 The oral rejection complex, mencakup muntah dan pemilihan selektif
pada makanan.
3. Anal Complex
Terdapat dua jenis dalam complex ini, yaitu:
 Anal rejection complex, dalam hal ini individu senang dengan defekasi
dan kotoran lainnya, seperti lumpur atau adukan semen. Agresi sering
menjadi bagian dari kompleks ini maupun dalam bentuk menjatuhkan
atau membanting sesuatu, menembakan peluru, dan meledakan bom.
Orang ini biasanya kotor dan tidak teratur.
 Anal retention complex, yang menuju dalam tingkahlaku retentive,
seperti individu yang memiliki kompleks ini akan selalu bersih dan
rapi.
4. Urethral Complex

9
Berhubungan dengan ambisi yang berlebihan, kerusakan system self, sering
mengompol dan sangat mencintai dirinya sendiri. Disebut “kompleks ikarus”
mengikuti mitos Yunani mengenai seseorang yang membuat sayap dan
terbang mendekati matahari dan jatuh cinta karena perekat sayapnya meleleh.
Artinya, orang yang bercita-cita terlalu tinggi, ketika ia mengalami kegagalan
maka ia tidak akan mencapai mimpinya tersebut.
5. Castration Complex
Murray tidak setuju dengan castration anxiety yang dimiliki oleh Freud yang
menganggapnya sebagai sumber kecemasan pada orang dewasa. Murray
menjelaskannya dengan lebih sederhana, yaitu fantasi bahwa penis mungkin
akan dipotong. Ketakutan tersebut berkembang dari masturbasi di usia anak
yang diikuti dengan hukuman dari orang tua.

DAFTAR PUSTAKA

Hall, Calvin S., dan Gardner Lindzey. 1985. Introduction to Theories of Personality.
New York: John Willey & Sons, Inc.

Schultz, D. 1994. Theories of Personality (4th Edition). California: Brooks/ Cole


Publishing Company.

10

Anda mungkin juga menyukai