Anda di halaman 1dari 6

NAMA : NOFITRI YANI

NIM : 859904841

TUGAS TUTORIAL II PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

JAWAB PERTANYAAN DI BAWAH INI


1. Jelaskan perbedaan perkembangan fisik antara siswa SMP dan SMA ? Mengapa
terjadi
perbedaan tersebut
2. Sebutkan dan jelaskan 4 pengaruh lingkungan terhadap perkembsngananak ?
3. Sebutkan dan Jelskan kebutuhan sosial anak menurut Murray ?
4. Sebutkan dan jelaskan tahap-tahap transisi perkembangan kognitif olehSchaine ?
5. Sebutkan kebutuhan orang dewasa menurut Murray ?

JAWAB:
No. 1

- Perkembagan fisik siswa SMP


a. Masa transisi

b. Masa pubertas perubahan ukuran tubuh proposi tubuh ( ex : kaki,tangan lebih


panjang dibandingkan dengan tubuh). Kematangan seksual

c. Perkembangan hormonal (ex: karakteristik seks primer:alat kelamin pada laki laki
dan Rahim pada wanita).

- Perkembangan Fisik siswa SMA


Perubahan pada tubuh yang ditandai dengan pertambangan tinggi berat badan
pertumbuhan tulang dan otot dan kematangan organ seksual maupun reproduksi

Remaja Putri:

seks primer : Menstruasi, Kelenjar minyak lebih aktif, Keringat lebih banyak,
Tumbuhnya Rahim Vagina dan ovarium semakin matang.

Seks sekunder : Payudara mulai tumbuh, Berat dan tunggi badan mulai bertambah,
Mulai tubuh rambut diarea tertentu.
Remaja laki-laki

Seks primer : Alat vital mulai membesar, Testis mulai tumbuh, Kelenjar minyak lebih
aktif

Seks sekunder : Perubahan suara, Bb dan tinggi mulai berubah, Tumbuh rambut
dikepala dan ketiak, Rambut disekitar kemaluan.

Terjadinya perbedaan perkembangan fisik siswa SMP dan SMA adalah karena
rentang usia anak SMP dan SMA yabg telah berbeda, sehingga ciri- ciri masa
pubertas nya berbeda.

No. 2

1. Ikatan Emosional yang Dibentuk Orang Tua

Rumah adalah lingkungan paling dasar tempat anak mempelajari banyak hal. Sejak lahir,
lingkungan emosional ini yang dilihat dan dirasakan, sehingga membentuk kepribadiannya.
Orang tua dapat membantu dirinya memahami dan belajar cara mengekspresikan cinta dan
rasa takut.

Hal ini dapat mengajari anak untuk berinteraksi dengan orang-orang yang ada di dekatnya.
Hubungan sentimental dengan orang tuanya selama usia mudanya dapat membantu
membuatnya merasa percaya diri.

Maka dari itu, setiap orang tua perlu meluangkan waktu untuk menunjukkan pada anak jika
mencintainya. Genggam tangannya setiap ada kesempatan dan berikan waktu untuk
menceritakan harinya.

2. Pengaruh Lingkungan secara Fisik

Lingkungan juga dapat memberikan pengaruh pada anak secara fisik. Anak yang tinggal di
lingkungan sempit dan bising, kepribadiannya tentu akan terpengaruh. Lingkungan yang
tidak menyenangkan daat membuat anak menutupi hal-hal negatif, sehingga lebih tertutup.

Pemilihan sekolah yang tepat juga dapat menjadi tanggung jawab orang tua. Dengan
memperhatikan segala aspek yang ada di sekolah, seperti kegiatan, guru, dan teman-
temannya, ini menandakan jika kamu peduli sebagai orang tua.
3. Kesehatan dan Nutrisi

Kesehatan yang terjaga dan nutrisi yang seimbang adalah salah satu faktor lingkungan yang
memengaruhi perkembangan anak. Jika hal ini tidak diperhatikan, kebiasaan makan yang
tidak sehat pada anak-anak dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, seperti obesitas,
diabetes, kelainan pertumbuhan, dan komplikasi lainnya.

4. Dukungan Belajar

Pemberian dukungan untuk belajar pada anak bukan hanya di sekolah, tetapi juga di
lingkungan rumah. Hal ini dapat merangsang perkembangan mentalnya. Hal ini dapat
meningkatkan keterampilan kognitif, linguistik, emosional, hingga motorik.

Anak yang memiliki rumah dengan kondisi tenang dan penuh kasih sayang, tentu lebih fokus
pada peningkatan kemampuannya. Kurangnya dukungan dari lingkungan dapat
perkembangan kemampuan bahasa dan bicaranya lebih lambat.

Itulah beberapa faktor lingkungan yang dapat memengaruhi perkembangan anak. Maka dari
itu, setiap orang tua perlu memperhatikan hal ini agar anak tumbuh dengan baik. Tanpa
adanya dukungan dari lingkungan yang baik, perkembangannya mungkin lebih lambat
dibandingkan anak-anak seusianya.

No. 3

Menurut Murray kebutuhan (Needs) adalah konstruk mengenai kekuatan di bagian otak yang
mengorganisir berbagai proses seperti persepsi, berfikir, dan berbuat untuk mengubah kondisi
yang ada dan tidak memuaskan. Need bisa dibangkitkan oleh proses internal, tetapi lebih
sering dirangsang oleh faktor lingkungan. Biasanya, need dibarengi dengan perasaan atau
emosi khusus, dan memiliki cara khusus untuk mengekspresikannya dalam mencapai
pemecahannya. teori kebutuhan Murray memaparkan lebih mendalam tentang kebutuhan itu
sendiri dan mengklasifikasikannya dalam 20 kategori kebutuhan (needs) yang penting yang
ingin dicapai dan dipuaskan oleh setiap individu

No. 4
Proses transisi ini oleh Schaine dibagi atas lima tahap berikut :
1.Tahap Pemerolehan (Aquistive) berlangsung pada masa anak dan remaja.
2.Tahap Penguasaan (Achieving) berlangsung pada usia 20-an sampai awal 30-an.
3.Tahap Tanggung jawab (Responsible) berlangsung pada usia 30 – sampai akhir 60-an.
4.Tahap ksekutif (Executive) berlangsung pada usia 30-an atau 40-an sampai awal 60-an.
5.Tahap Reintegrasi (Reintegrative) berlangsung pada usia 60 tahun ke atas.

No. 5
menurut Murray dan Edwards mengungkapakn 15 aspek kebutuhan orang dewasa. Berikut ini
dijelaskan kelimabelas aspek kebutuhan tersebut :

1. Kebutukan berprestasi mengacu pada dorongan untuk mencapai hasil sebaik mungkin,
melaksanakan tugas yang sangat berarti, mengerjakan pekerjaan yang sulit sebaik
mungkin, menyelesaikan masalah yang rumit dan menjelaskan sesuatu lebih baik dari
yang lain.
2. Kebutuhan rasa hormat (deference ). Kebutuhan rasa hormat mengacu pada dorongan
untuk mendapat pengaruh dari orang lain, menemukan apa yang diharapkan orang lain,
mengikuti perintah dan apa yang diharapkan orang lain, memberikan hadiah kepada
orang lain, memuji hasil pekerjaan orang lain, menerima kepemimpinan orang lain,
menyesuaikan diri pada kebiasaan dan menghindari hal-hal yang tidak biasa, serta
menyerahkan kepada orang lain untuk mengambil keputusan.
3. Kebutuhan keteraturan (ordere ). kebutuhan ini mengacu pada dorongan untuk
melakukan pekerjaan secara rapi dan teratur, membuat rencana sebelum memulai tugas
yang sulit, menunjukkan keteraturan dalam berbagai hal, serta memelihara segala sesuatu
agar tetap rapi dan teratur.
4. Kebutuhan memperlihatkan diri (exhibition ). Kebutuhan ini mengacu pada dorongan
untuk memperlihatkan diri agar menjadi pusat perhatian orang, menceritakan
keberhasilan diri, menggunakan kata-kata yang tidak dipahami orang lain, bertanya yang
tidak akan terjawab orang lain, membicarakan pengalaman diri yang membahayakan, dan
menceritakan hal-hal yang menggelikan.
5. Kebutuhan otonomi (autonomy ). Kebutuhan otonomi mengacu pada dorongan untuk
menyatakan kabebasan diri dalam berbuat atau mengatakan apa pun, bebas mengambil
keputusan, melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan orang lain, serta menghindari
pendapat orang lain.
6. Kebutuhan afiliasi (affiliation ). Kebutuhan ini mengacu pada dorongan untuk setia
kawan, berpartisipasi dalam kelompok kawan, mengerjakan sesuatu untuk kawan,
membentuk persahabatan baru, membantu kawan sebanyak mungkin, serta menjalankan
pekerjaan bersama-sama, akrab dengan kawan.
7. Kebutuhan intrasepsi (intraception ). Kebutuhan ini mengacu pada dorongan untuk
menganalisis motif dan perasaan sendiri, mengamati orang lain dan memahami perasaan
orang lain, menempatkan diri ditempat orang lain, menilai orang lain dengan mencoba
memahami latar belakang tingkah lakunya dan bukan apa yang dilakukannya,
menganalisis perilaku orang lain, menganalisis motif-motif perilaku orang lain, dan
menafsirkan apa yang bakal dilakukan orang lain.
8. Kebutuhan berlindung (succorance ). Kebutuhan ini mengacu pada dorongan untuk
memperoleh bantuan orang lain apabila mendapat kesulitan, mencari dukungan dari
orang lain, memahami masalah pribadinya, menerima belaian kasih sayang orang lain,
mengharapkan bantuan orang lain disaat tertekan, dan mengharapkan maaf dari orang lain
apabila sakit.
9. Kebutuhan dominan (dominance ). Kebutuhan ini mengacu pada dorongan untuk
membantah pendapat orang lain, ingin menjadi pemimpin kelompok, mengambil
keputusan dengan mengatas namakan kelompok, menetepkan persetujuan secara sepihak,
membujuk dan mempengaruhi orang lain agar mau mengerjakan yang ia inginkan,
mengawasi dan mengarhkan kegiatan yang lain, dan mendiktekan apa yang harus
dikerjakan oramg lain.
10. Kebutuhan merendah (abasement ). Kebutuhan ini mengacu pada dorongan untuk
mengakui berdosa apabila berbuat keliru, menerima cercaan atau celaan orang lain,
merasa perlu mendapat hukuman apabila berbuat keliru, menghindar dari perkelahian,
mengakui akan kekeliruannya, dan merasa rendah diri dalam berhadapan dengan orang
lain.
11. Kebutuhan memberi bantuan (nurturance ). Kebutuhan ini mengacu pada dorongan untuk
menolong kawan yang kesulitan, membantu yang kurang beruntung, memperlakukan
orang lain dengan baik dan simpatik, memaafkan orang lain, menyenangkan orang lain,
berbaik hati pada orang lain, memberikan simpati kepada yang terluka atau sakit serta
memperlihatkan kasih sayang kepada orang lain.
12. Kebutuhan perubahan (change ). Kebutuhan ini mengacu pada dorongan untuk
menggarap hal-hal yang baru, berkelana, menemui kawan baru, mengalami peristiwa
baru dan berubah dari pekerjaan yang rutin, makan ditempat yang berbeda-beda,
mencoba berbagai jenis pekerjaan, senang berpindah-pindah tempat, serta berpartisipasi
dalam kebiasaan baru.
13. Kebutuhan ketekunan (endurance ). Kebutuhan ini mengacu pada dorongan untuk
bertahan pada suatu pekerjaan hinggah selesai, merampungkan pekerjaan yang telah
dipegangnya, bekerja keras pada suatu tugas tertentu, bertahan pada penyelesaian
masalah atau teka-teki, bertahan pada suatu pekerjaan dan tidak akan beralih sebelum
selesai, tidur larut malam untuk menyelesaikan pekerjaan yang dihadapinya, tekun
menghadapi pekerjaan tanpa menyimpang, serta menghindari segala yang dapat
menyimpangkannya dari tugas lain.
14. Kebutuhan heteroseksualitas (heterosexuality ). Kebutuhan ini mengacu pada dorongan
untuk bepergian dengan kelompok yang berlawanan jenis kelamin, melibatkan diri dalam
kegiatan sosial yang berlawanan jenis kelamin, jatuh cinta kepada jenis kelamin yang
lain, mengagumi bentuk tubuh jenis kelamin lain, berpartisipasi dalam diskusi tentang
seks, membaca buku dan bermain yang melibatkan masalah seks, serta mendengarkan
atau menyampaikan cerita lucu tentang seks.
15. Kebutuhan agresi (aggression ). Kebutuhan ini mengacu pada dorongan untuk menyerang
pandangan yang berbeda, menyampaikan pandangannya tentang jalan pikiran orang lain,
mengecam orang lain secara terbuka, mempermainkan orang lain, serta melukai perasaan
orang lain.

Kebutuhan-kebutuhan orang dewasa tersebut merupakan perpaduan antara kebutuhan yang


bersumber pada dirinya dan tuntutan lingkungannya.

Anda mungkin juga menyukai