Anda di halaman 1dari 3

Nama : Patricia Talitha Damayanti

NIM : 021911133144
Mata Kuliah : Psikologi
Fakultas : Kedokteran Gigi
Tahun Ajaran : 2019
1. Konsep diri adalah pandangan dan perasaan diri kita dapat bersifat fisik, psikologis,
atau sosial yang kita dapatkan dari pengalaman dan interaksi dengan oranglain secara
positif dan negatif. Proses terbentuknya adalah dengan cara (1) Memberi keteladanan,
(2) Mengapresiasi ide dan usaha,(3) Mengajak melakukan atau mendapatkan
pengalaman positif, (3) Nasihat positif saat hati senang, (4) Membesarkan hati saat
gagal, (5) Memperkuat iman dan mental, (6) Mengidolakan tokoh inspiratif, (7)
Membaca buku yang memotivasi,(8) Fasilitas pendidikan di rumah. Menurut saya
sendiri, saya memiliki konsep diri yang positif dan negatif terkadang saya merasa diri
saya positif dengan terus merasa diri saya telah diberikan yang terbaik dan yang
dicintai oleh orang – oranfg disekitar saya tetapi ada bagian dari diri saya yang merasa
jika diri saya sangat kurang dan juga sangat tidak sehebat orang – orang yang lain.

2. Dua model dalam model diri yaitu open area dan hidden area. Open area adalah
keadaan dimana kita sediri tau mengenai kepribadian, gambaran,dan potensi diri kita
sendiri dan juga dapat dilihat dan dirasakan oleh orang – orang yang ada di sekitar kita
dengan pandangan yang sama. Seperti contohnya saya adalah orang yang pemalu dan
juga suka membaca, hal tersebut memang benar dan juga dirasakan oleh orang – orang
disekitar saya yang mengenal saya. Sedangkan hidden area adalah keadaan dimana
kita sendiri tau dan mengerti kepribadian, gambaran, dan potensi diri kita sendiri yang
oranglain tidak lihat dan tidak rasakan. Seperti contohnya saya suka dan bisa
mewarnai suatu gambar dengan bagus tetapi, tidak diketahui oleh oranglain karena
saya tidak pernah menunjukkan ataupun memperlihatkan hal tersebut pada oranglain.

3. 1) Ketika ego amat kuat, maka orang tersebut dianggep sehat karena dapat
mengimbani antara keinginan diri dan nilai moral, contoh ketika saya lapar pada saat
jam pelajaran tapi saya menahannya karena jika makan pada situasi pembelajaran
kurang sopan.
2) Ketika super ego dan id amat kuat, sementara ego tidak cukup kuat maka orang
tersebut akan bertindak ingin memenuhi dirinya sendiri dan menentang nilai moral,
contoh ketika teman saya menanyakan jawaban ujian pada saya namun saya tetap
memberikan padahal menurut saya hal tersebut tidak benar.
3) Ketika id amat kuat, super ego lemah, dan ego tidak cukup kuat maka orang
tersebut melakukan yang ingin dilakukan tanpa pikir panjang akibatnya, contoh
berbohong.
4) Ketika id amat kuat, super ego kuat, tetapi ego sedang lengah maka keputusan
secara tiba – tiba yang kurang dipikirkan, contoh ketika saya malas datang ke rapat
padahal penting dan semua teman saya datang dan pada akhirnya saya hanya membuat
alasan lalu resah.

4. a) Parent Ego State merupakan ego state yang biasa dicirikan sebagai perilaku orang
tua (sikap maupun perilaku) dan merupakan pengalaman yang sudah dipelajari dari
orang tua, biasanya dlm bentuk kata2, seperti “harus”, “mestinya”, “pokoknya”,
“jangan”, “awas”, dan menekankan superego.
Ciri – ciri :
➔ membimbing
➔ menasehati
➔ menggurui
b) Adult Ego State merupakan ego state yg dicirikan sebagai individu yang
mempertimbang-kan informasi sekitar, dan memproses data dari Parent State dan
Child State kemudian mengambil keputusan, tidak emosional, dan selalu mencoba
mempertimbangkan yang terbaik.
Ciri – ciri :
➔ menegerti keadaan
➔ mempertimbangkan keadaan
➔ mencari jalan tengah permasalahan
c) Child Ego State merupakan egostate yg mencirikan pada sikap dan perilaku anak -
yg spontan, suka merajuk, menuruti keinginan dan kepentingan sendiri, menekankan
id.
Ciri – ciri :
➔ memikirkan diri sendiri
➔ harus dituruti
➔ tidak peduli dengan orang lain
Selain itu ada 2 jenis transaksional yaitu :
a) Complemantary Transactional terjadi antara dua ego state(sikap) yang sama dan
dapat terjadi antara dua ego state (sikap) yang berbeda namun komplementer. Komunikasi
antar pribadi dapat dilanjutkan apabila terjadi transaksi yang besifat komplementer karena di
antara mereka dapat memahami yang sama dalam suatu makna. Apabila transaksi
komplementer dapat diterapkan dalam berkomunikasi sehari-hari, maka individu akan dapat
mencapai posisi hidup“ I’m OK, you’re OK”
contoh : 1. Ma besok masak yang enak ya…
2. Oke deh papa…pasti kumasakin
b) Crossed Transactional transaksi terjadi ketika pesan yang disampaikan salah
satuego statetidak mendapat respon yang sewajarnya atau tidak mendapat respon sesuai yang
diharapkan oleh yang menyampaikan pesan (komunikator). Akibat dari transaksi silang adalah
terputusnya komunikasi antarpribadi karena kesalahan dalam memberikan makna pesan.
Contoh:S : ma, ayo main mobil
R : kamu selalu bikin berantakan dan tidak pernah membereskan mainan
5. Persuasi adalah proses seseorang i dalam mengikuti suatu ide,sikap, maupun tindakan
tertentu. Persuasi dalam dokter gigi memiliki beberapa manfaat, karena tenttu saja
dokter dan pasien akan selalu berinteraksi dan berkomunikasi agar kedua belah pihak
paham dan juga mendapatkan hasil yang ingin disampaikan. Dalam hal ini perlu kerja
sama antara pasien dan dokter seperti pasien perlu mengikuti dan juga menuruti
perkataan dokter gigi. Beberapa teknik persuasi yang dapat dilakukan dapat berupa:
logos ( menerapkan fakta, angka, dan informasi yang meyakinkan untuk meyakinkan
pasien), pathos ( kemampuan untuk membuat pasien senang, sedih, atau marah untuk
membantu argumen), dan kairos ( kemampuan untuk meyakinkan pasien bahwa isu
yang diangkat itu penting dan memerlukan tindakan secepatnya).
Negosiasi merupakan sebuah proses komunikasi antara kedua belah pihak yang
masing – masing memiliki tujuan dan sudut pandang tersendiri untuk mencapai
kesepakatan yang terbaik. Dalam hal profesi dokter gigi, pasien dan dokter tentu
memiliki sudut pandang yang berbeda. Seperti tindakan yang akan dilakukan. Untuk
itu negosisai perlu dilakukan untuk menghasilkan kesepakatan yang terbaik dari kedua
belah pihak. Beberapa teknik dari negosiasi dapt berupa : taktik legistimasi
( mempengaruhi pasien dengan dukungan hukum), taktik persuasi ( mempengaruhi
pasien dengan keahlian yang dimiliki), dan taktik pertukaran ( imbalan atau janji pada
pasien apabila menerima tindakan yang diberikan).

Anda mungkin juga menyukai