Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN AUTISME STASE ANAK

PROFESI NERS FK UNCEN 2021


Oleh :

Nama : Martina Ugipa S.Kep

Nim : 2020086026023

Stase : Anak

Poli : MTBS

Kelompok : I

PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS CENDERAWASIH

JAYAPURA PAPUA

2020/2021

1. Definisi Autisme
Istilah Autisme berasal dari kata “autos” yang berarti diri sendiri dan isme yang
berarti suatu aliran, sehingga dapat diartikan sebagai suatu paham tertarik pada
dunianya sendiri (Suryana 2004), autistik adalah suatu gangguan perkembangan yang
kompleks mengangkut komunikasih, intraksi sosial dan aktivitas imajinasi, gejalanya
mulai tampak sebelum anak berusia 3 tahun (suryana 2004)

2. Etiologi
Penyebab autisme diantaranya:
1) Genetik (80% untuk kembar monozigot dan 20% untuk kembar dizigot)
terutama pada keluarga pada anak austik (abnormalitas kognitif dan
kemampuan bicara)
2) Kelainan kromosom (sindrom x yang mudah pecah atau fragil)
3) Neurokimia (ketekolamin, serotonin, dopamin belum pasti)
4) Cidera otak, kerentanan utama, aphasia, defisit pengaktif retikulum keadaan
tidak menguntungkan antara faktor psikogenik dan perkembangan syaraf,
perubahan struktur serebellum, lesi hipokompus otak depan
5) Penyakit otak organik dengan adanya gangguan komunikasih dan gangguan
sensori serta kejang epilepsi
6) Lingkungan terutama sikap orang tua, dan kepribadian anak

Gambaran autisme pada masa perkembangan anak dipengaruhi oleh pada


masa bayi terdapatkegagalan menghemong atau menghibur anak, anak tidak
berespon saat diangkat dan tampak lemah, tidak adanya kontak mata
memberikan kesan jauh atau tidak mengenal, bayi yang lebih tua
memperlihatkan rasa ingin tahu atau minat pada lingkungan, bermain
cenderung tanpa imajinasi dan komunikasih pra verbal kemungkinan
terganggu dan tampak berteriak teriak.

Pada masa anak-anak dan remaja, anak yang autis memperlihatkan respon
yang abnormal terhadap suatu anak takut pada suara tertentu dan tercengang pada
suara lainnya. Bicara dapat terganggu dan dapat mengalami kebisuan mereka yang
mampu berbicara memperlihatkan kelainan ekolialia dan kostruksi telegramatik.
Dengan bertumbuhnya anak pada waktu berbicara cenderung menonjolkan diri
dengan kelainan intonasi dan penentuan waktu. Ditemukan kelainan persepsi visual
dan fokus konsentrasi pada bagian prifer (rincian suatu lukisan secara sebagian
bukan holistic) tertarik tekstur dan dapat menggunakan secara luas panca indra
penciuman, kecap dan raba ketikamengeksplorais lingkungannya.

Pada usia dini mempunyai pergerakan khusus yang dapat menyita


perhatiaannya (berlonjak memutar, tepuk tangan, menggerakan jari tangan) kegiatan
ini ritual dan menetap pada keadaan yang mengenagkan atau sterss, kelainan lain
adalah destruktif, marah berlebihan dan kurangnya istirahat.

Pada masa remaja perilaku tidak sesuai dan tanpa inhibisi, anak austikdapat
menyelidikikontak seksual pada orang asing.

3. Patofisiologi
Sel saraf otak (Neuron) terdiri dari badan sel dan serabut untuk mengalirkan impuls
listrik (Akson) serta serabut untuk menerima impuls listrik (dendrite). Sel saraf
terdapat pada lapisan luar otak yang berwarna kelabu (korteks) akson dibungkus
selaput bernama myelin terletak dibagian otak berwarna putih. Sel saraf berhubungan
satu sama lain lewat sinaps
Sel saraf terbentuk saat usia kampungan tiga sampai tujuh bulan pada
trimester ke tiga, pembentukan sel saraf berhenti dan dimulai pembentukan akson,
dendrite dan sinaps yang berlanjud sampai anak berusia sekitar dua tahun. Setelah
anak lahir, terjadi proses pertumbuhan otak berupa bertambah dan berkuranya struktur
akson dendrite dan sinops. Proses dipengaruhi secara genetic mulai sejumlah zat
kimia yang dikenal sebagai brai grouth faktor dan proses belajar anak
Makin banyak sinaps terbentuk, anak makin cerdas pembentukan
akson,dendrite,dan sinaps sangat tergantung pada stimuus dari lingkungan. Bagian
otak yang digunakan dalam belajar menunjukkan pertambahan akson,dendrite,dan
sinaps. Sedangkan bagian otak yang tak digunakan menunjukkan kematian sel,
berkurangnya akson,dendrite,dan sinaps, kelainan genetic, keracunan,logam berat,
dan nutrisi yang tidak adekuatdapat mengebabkan gangguan proses-proses tersebut
sehingga akan menyebabkan abnormalitas pertumbuhan sel saraf.

4. Manifestasi Klinis
1. Manivestasi klinis yang ditemukan pada penderita autisme
a. Penarikan diri, kemampuan komunikasih verbal (berbicara) dan nonverbal
yang tidak atau kurang berkembang mereka tidak tuli karena dapat menirukan
lagu-lagu dan istilah yang didengarnya, serta kurangnya mempersulit estimasi
potensi intelektual kelainan pola bicara, gangguan kemampuan
mempertahankan percakapan, permainan sosial abnormal, tidak adanya empati
dan ketidakmampuan berteman. Dalam teks nonverbal yang memiiki
kemampuan bicara cukup bagus namun masih dipengaruhi dapat
mempergakan kepastian intelektual yang memadai. Anak austik mungkin
terisolasi berbakat luar biasa, analog dengan bakat orang dewasa terpelajar
yang idiot dan menghabuskan waktu untuk bermain sendiri
b. Gerakan tubuh stereotipik, kebutuhan kesamaan yang mencolok, minat yang
sempit keasyikan dengan bagian-bagian tubuh
c. Anak biasa duduk pada waktu lama sibuk pada tangnnya, menatap pada objek,
kesibukannya dengan objek berlanjud dan mencoloksaat dewasa dimana anak
tercengang dengan objek mekanik
d. Perilaku ritualistik dan konvulsif tercermin pada kebutuhan anak untuk
memelihara lingkungan yang tetap (tidak menyukai perubahan), anak menjadi
terikat dan tidak bisa dipisahkan dari suatu objek dan dapat dirmalkan
e. Ledahkan marah mengertai gangguam secara rutin
f. Kontak mata minimal atau tidak ada
g. Pengamatan visual terhadapa gerakan jari dan tangan, pengunyahan, benda
dan menggosok permukaan menunjukkan penguatan kesadaran dan sensivitas
terhadap rangsangan, sedangkan hilangnya respon terhadap nyeri dan
kurangnya respon terkejut terhadap suara keras yang mendadak menunjukkan
menurunnya sensivitas pada rangsangan lain
h. Keterbatasan kognitif, pada tipe defisit pemrosesan kognitif tampak pada
emosional
i. Menunjukkan echoalia (mengulaingi suatu ungkapan atau kata secara cepat)
saat berbicara pembalikan kata ganti pronomial, berpuisi yang tidak berujung
pangkal, bentuk abahasa aneh lainnya berbentuk menonjol, anak umumnya
mampu untuk berbicara pada sekita umur yang biasa, kehilangan kecakapan
pada umur 2 tahun
j. Intelegensi dengan uji psikoogi konvensiona termasuk dalam retardasi secara
fungsional
k. Sikap dan gerakan yang tidak biasa seperti mengepakan tangan dan
mengedipkan mata,wajah yang mengeringai,melompat berjalan-jalan,
berjingkat-jingkat.
2. cara mengetahui autis pada anak juga dapat dilihat dari interval umur anak tersebut,
karena tanda autis berbeda pada setiap interval umumnya:
a. Pada usia 6 bulan sampai 2 tahun anak tidak mau dipeluk atau menjadi tegang
bila diangkat, cuek menghadapi orang tuanya, tidak bersemangat dalam
permainannya sederhana (ciluk baa atau kiss bye), anak tidak berupaya
menggunakan kata-kata. Orang tua petrlu waspada bila anak tidak tertarik
pada boneka atau binatang mainan untuk bayi menolak makanan keras atau
tidak mau menyunyah, apabila anak terlihat tertarik pada kedua tangannya
sendiri.
b. Pada usia 2-3 tahun dengan gejaa suka mencium atau menjilati benda-benda
disertai kontak mata yang terbatas menganggap orang lain sebagai benda atau
alat menolak untuk dipeluk, menjadi tegang atau sebaliknya tubuh menjadi
lemas, serta relatif cuek menghadapi kedua orang tuanya.
c. Pada usia 4-5 tahun ditandai dengan keluhan orang tua bahwa anak merasa
sangat terganggu bila terjadi rutin pada kegiatan seharti-hari. Bila anak
akhirnya mau berbicara, tidak jarang bersifat ecolalia (mengulang ulang apa
yang diucapkan orang lain segera atau setelah beberapa lama), dan anak tidak
jarang menunjukkan nada suara yang aneh, (biasanya bernada tinggimonoton)
kontak mata terbatas (walaupundapat perbaiki), tantrum dan agresi
berkelanjutan tetapi bisa juga berkurang meukai dan merangsang diri sendiri

3. ciri yang khas pada anak yang auktis:

a. Defisit keteraturan verbal


b. Abstraksi memori rutin dan pertukaran verbal timbal balik
c. Kekurangan teori berpikir (defisit pemahaman yang dirasakan atau dipikirkan
orang ain)
4 Menurut baron dan kohen 1994 ciri utama anak autisme adalah:
a. Intraksi sosial dan perkembangan sosial yang abnormal
b. Tidak terjadi perkembangan komunikasih yang normal
c. Minat serta perilakunya terbatas terpaku diulang-ulang,tidak fleksibel dan
tidak imajinatif
5. Perkembangan anak autisme
Menurut wenar (1994) autisme berkembang pada 30 bulan pertama dalam hidup, saat
dimensi dasar dari keterkaitan antara manusia dibangun karenanya periode
perkembangan yang dibahas akan dibagi menjadi masa infant dan todder dan masa
prasekolah dan kanak-kanak tengah
1) Masa infant dan todder, hubungan care giver marupakan ousat dari masa ini
pada kasus autisme sejumlah faktor berhubungan untuk mem,bedakan
perkembangannya dengan perkembangan anak normal

Tabel 2.perbedaan perkembangan anak normal dan anak autis pada masa infant
dan todder

No Faktor Pembada Perkembangan Normal Anak Autis


1 Pola tatapan mata  Usia 6 bulan sudah  Pandangan mereka
mempu melakukan melewati orang dewasa
kontak sosial melalui yang mencegah
tatapan perkembangan pola
 Todder, menggunakan intraksi melalui tatapan
gaze sebab sinyal  Lebih sering melihat
pemenuhan vokalisasi kemana-mana dari pada
mereka atau keorang dewasa
mengundang partner
untuk bicara
2 Affect Usia 2,5-3 bulan sudah  Tidak ada senyum sosial
melakukan senyum sosial  Usia 30-70 bulan melihat
dan tersenyum terhadap
ibunya tapi tidak disertai
dengan kontak mata dan
kurang merespon
senyuman ibunya
3 vokalisasi Usia 2-4 bulan anak dan ibu Karakter autisme meraka tampak
terlihat dalam pola yang dari kurangnya babling yang
simultan dan berganti vokal menghambatjalan intraksi sosial
yang menjadi awal bagi ini
komunikasih verbal
selanjudnya
4 Imitasi sosial: Langsung muncul setelah Usia 8-26 bulan dapat meniru
berkaitan dengan lahir eksperesi wajah tapi melalui
responsifitas sosial, sejumlah keanehan dan respon
bermain bebas dan mekanikal yang
bahasa mengindikasihkan sulitnya
perilaku ini bagi mereka
5 Inisiatif dan Merespon stimulus yang ada Anak menjadi penerima pasif dari
reciprocity sehingga timbul reciprocity permainan orang dewasa dan
tidak berintraksi secara aktif
dengan mereka
6 attachment Kelekatan pada anak
autisme diselingi dengan
karakteristik pengulangan
pergerakan motorik mereka
seperti tepukan
tangan,goncangan dan
berputar-putar
7 kepatuhan  Anak autis patuh terhadap
permintaan,jika
permintaan tersebut sesuai
dengan kapasitas
intelektual mereka, mereka
dapat merespon secara
pantas saat mereka dalam
lingkungan yang
terstruktur dan dapat
diprediksi
 Anak autis memilki sifat
negativistik secara
berlebihan

Perkembangan yang terganggu adalah dalam bidang:


a. Komunikasih : kualitas komunikasih yang tidak normal seperti ditunjukkan
dibawah ini :
 Perkembangan bicaranya terlambat, atau sama sekali tidak berkembang
 Tidak adanya usaha untuk berkomunikasih dengan gerak atau mimik
muka untuk mengatasi kekurangan dalam kemampuan bicara
 Tidak mampu untuk memulai suatu pembicaraan atau pemelihara suatu
pembicaraan dua arah yang baik
 Bahaya tidak lasim yang diulang-ulang stereopitik
 Tidak mampu untuk bermain secara imajinatif biasanya permainannya
kurang pariatif
b. Intraksi sosial : adanya gangguan dalam kualitas intraksi sosial:
 Kegagalan untuk bertatap mata, menunjukkan ekspresi fasial, maupun
postur dan gerak tubuh untuk berintraksi secara lebih layak
 Kegagalan untuk membina hubungan sosial dengan teman sebaya,
dimana mereka bisa emosi aktivitas, dan interes bersama
 Ketidak mampuan untuk berempati, untuk membaca emosi orang lain
 Ketidak mampuan untuk secara spontan mencari teman untuk mencari
ketenangan dalam melakukan sesuatu bersama-sama
c. Perilaku aktivitas : perilaku dan interesnya sangat terbatas diulang-ulang dan
stereotipik seperti dibawah ini:
 Adanya suatu preokupasi yang sangat terbatas pada suatu pola perilaku
yang tidak normal, misalnya duduk dipojok sambil menghamburkan
pasir seperti air hujan, yang bisa dilakukannya berjam-jam
 Adanya suatu kelekatan pada suatu rutin atau ritual yang tidak berguna
misalnya kalau mau tidur harus cuci kaki dulu, sakit gigi pakai
piyama,menggosokkan kaki digesek, baru naik ketempat tidur bila ada
satu diatas yang terlewat atau terbalik urutannya maka ia akan sangat
terganggu dan nangis teriak-teriak minta diulang
 Adanya gerakan-gerakan motorik aneh yang diulang-ulang seperti cara
tertenti yang misalnya mengepak-ngepak telapak tangan, menggerak-
gerakkan jari dengan cara tertentu dan mengetok-ngetokkan sesuatu
 Adanya preokupasi dengan bagian benda/atau mainan tertentu yang tak
berguna seperti roda sepeda yang diputar-putar benda dengan bentuk
dan rabaan tertentu yang harus diraba-rabanya suara tertentu

6. Gejala Autisme
A. Gejala anak autisme antara lain:
a) Intraksi sosial
 Tidak tertarik untuk bermain bersama teman
 Lebih suka mengendiri
 Tidak ada atau sedikit kontak mata
 Senang menarik-narik tangan orang lain untuk melakukan apa
yang inginkan
b) Komunikasih
 Perkembangan bahasa lambat
 Senang meniru atau membeo
 Anak tampak seperti tuli, sulit berbicara
 Kadang kata yang digunakan tidak sesuai artinya
 Mengoceh tanpa arti berulang-ulang
 Bicara tidak dipakai untuk alat berkomunikasih
c) Pola bermain
 Tidak bermain seperti anak-anak pada umumnya
 Senang akan benda-benda yang berputar
 Tidak bermain sesuai fungsi bermain
 Tidak kreatif, tidak imajinatif
 Dapat sangat lekat dengan benda tertentu
d) Gangguan sensori
 Bila mendengar suara keras langsung menutup telingah
 Sering menggunakan indra pencium dan perasanya
 Dapat sangat sensitif terhadap sentuhan
 Tidak sensitif terhadap rasa sakit dan rasa takut
e) Perkembangan terlambat
 Tidak sesuai seperti anak normal, keterampilan sosial,
komunikasih dan kognitif
 Dapat mempunyai perkembangan yang normal pada awalnya
kemudian menurun bahkan sirna
f) Gejala muncul
 Gejala diatas dapat dimulai tampak sejak lahir atau saat masih
kecil
 Pada beberapa anak sekitar umur 5-6 tahun gejala tampak agak
kurang
B. Ada beberapa gejala yang harus diwaspadai terlihat sejak bayi atau anak
menurut usia:
1) . Usia 0-6 Bulan
a. Bayi tampak terlalu tenang (jarang menangis)
b. Terlalu sensitif, cepat terganggu/terusik
c. Gerakan tangan dan kaki berlebihan
d. Tidak babbling
e. Tidak ditemukan senyum sosial diatas 10 minggu
f. Didak ada kontak matadiatas umur tiga bulan
g. Perkembangan motorik kasar/halus sering tampak normal
2) Usia 6-12 Bulan
a. Bayi tampak tenang (jarang menangis)
b. Terlalu sensitif, cepat terganggu/terusik
c. Gerakan tangan dan kami berlebihan
d. Sulit bula digendong
e. Tidak babbling
f. Menggigit tangan dan badan orang lain secara berlebihan
g. Tidak ditemukan senyum sosial
h. Tidak ada kontak mata
i. Perkembangan motorik kasar/halussering tampak normal
3) Usia 12 Bulan sampai 1 Tahun
a. Kaku bila digendong
b. Tidak mau bermain permainan sederhana (ciluk ba da-da)
c. Tidak mengeluarkan kata
d. Tidak tertarik pada boneka
e. Memperhatikan tangannya sendiri
f. Terdapat keterlambatan dalam perkembangan motorik kasar/halus
g. Mungkin tidak ada menerima makanan cair
4) Usia 2-3 Tahun
a. Tidak tertarik untukbersosialisasi dengan anak lain
b. Melihat orang sebagai benda
c. Kontak mata terbatas
d. Tertarik pada benda tertentu
e. Kaku bila digendong
5) Usia 4-5 Tahun
a. Sering didapatkan ekolalia (membeo)
b. Mengeluarkan suara yang aneh
c. Marah bila rutinitas yang seharusnya berubah
d. Menyakiti diri sendiri (membenturkan kepala)
e. Tempramen tantrun atau agresif

7. Klasifikasi Autisme
Yatim (2002) mengemukakan anak yangmengalami ganguan autis dapat
dikelompokan menjadi 3 (tiga) :
a. Autisme persepsi
Autisme persepsi dianggap autisme asli karena kelainan sudah timbul sebelum
lahir. Autisme ini terjadi karena berbagai faktor baik itu berupa pengaruh dari
keluarga maupun pengaruh dari lingkungan (makanan rangsangan) maupun
faktor lainnya. Ketidakmampuan anak berbahasa termasuk pada penyimpanga
reaksi terhadap rangsangan dari luar, begitu juga ketidakmampuan anak
bekerja sama dengan orang lain, sehingga anak akan besikap masa bodoh
gejala yang dapat diamati antara lain:
 Rangsangan dari luar baik itu kecil maupun yang kuat, akan
menimbulkan kecemasan, tubuh akan mengadakan mekanisme dan
reaksi petahanan hingga terlihattimbul pengembangan masalah.
 Banyaknya pengaruh rangsangan dfari orang tua, tidak bisa ditentukan
orang tua tidak ingin peduli terhadap keinginan dan kesengsaraan
anaknya, kebingungan anaknyaperlahan berubah menjadi kekecewaan.
Lama kelamaan rangsanganditolak atau anak bersikap masa bodoh
 Pada kondisi begini baru orang tua mulai peduli atas kelainan anaknya,
sambil terus menciptakan rangsangan-rangsangan yang memperberat
kebingunan anaknya, mulai berusaha mencaripertolongan
 Pada saat begini,si bapak mala sering menyalahkan si ibu kurang
memilkikepekaan naluri keibuan. Si bapak tidak menyadari hal
terssebut malah memperberat kebingungan si anak dan memperbesar
kekhilafan yang telah diperbuat

b. Autisme reaksi
Timbulnya autisme reaksi karena beberapa permasalahan yang menimbulkan
kecemasan seperti orang tua meniggal, sakit berah pindah rumah/ sekolah dan
sebagainya. Autisme jenis reaktif akan memunculkan gerakan-gerakan, gejala
autisme reaktif mulai terlighat pada usia lebih besar (6-7) tahun sebelum anak
memasuki tahapan berpikir logis, mempunyai sifat ragu mudah terkena
pengaruh luar yang timbul setelah lahir baik karena trauma fisik maupun
psikis gejalanya antara lain:
 Mempunyai sifat ragu, mudah terkena pengaruh luar yang timbul
setelah lahir, baik karena trauma fisik maupun psikis, tetapi bukan
disebabkan karena kehilangan ibu
 Setiap kondisi bisa saja sehingga mempengaruhi perkembangan
normal dikemudian harinya

c. Autisme yang timbul kemudian


Autisme jenis ini terjadi setelah anak agak besar, dikarenakan kelainan
jaringan otak yang terjadi setelah anak lahir, hal ini akan mempersulit
memberikan pelatihan dan pendidikan untuk mengubah perilakunya yang
sudah melekat, ditambah beberapa pengalaman baru dari hasil intraksi dengan
lingkungannya, untuk itu mendiagnosan dan intervensi awal pada anak autis
kelompok ini merupakan langka yang harus segera dilakukan dalam rangka
mengembangkan potensinya

Anda mungkin juga menyukai