OLEH:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
TAHUN 2021
BAB I
Waktu : 30 menit
I.1 Tujuan
mengerti, memahami tanda dan gejala malaria, pencegahan malaria serta minum
I.2 Materi
Pencegahan malaria
Penatalaksanaan malaria
I.3 Metode
I.4 Media
Leaflet
I.6 Denah
Keterangan:
: Penyuluh
: Anggota keluarga
: Penguji
a. Penyuluh / Pengajar
Uraian tugas :
penyuluhan.
Menjawab pertanyaan peserta.
b. Penguji
I.7 Kegiatan:
TINJAUAN PUSTAKA
Malaria adalah penyakit infeksi parasit yang di sebabkan oleh plasmodium yang
darah. Infeksi malaria memberikan gejala berupa demam, menggigil, anemia dan
jaringan hati dan di eritrosit. Pembiakan seksual terjadi pada tubuh nyamuk yaitu
tertiana ovale), jenis ini jarang sekali dijumpai, umumnya banyak di Afrika dan
Pasifik Barat. Terdapat empat spesies parasit malaria pada manusia, yaitu
Plasmodium falcifarum, yang paling banyak menimbulkan kematian, Plasmodium
dengan sel darah merah yang terinfeksi membesar ukurannya; Plasmodium ovale :
sel darah merah yang terinfeksi bentuknya tidak teratur dan bergerigi;
Selain di tularkan melalui gigitan nyamuk, malaria dapat menjangkiti orang lain
melalui bawaan lahir dari ibu ke anak, yang disebabkan karena kelainan pada
lainya adalah melalui jarum suntik, yang banyak terjadi pada pengguna narkoba
suntik yang sering bertukar jarum secara tidak steril. Model penularan infeksi
yang terakhir adalah melalui tranfusi darah. Disebutkan dalam literatur bahwa
melalui metode ini, hanya akan terjadi siklus eritrositer. Siklus hati tidak terjadi
karena tidak melalui sporozoit yang memerlukan siklus hati ( Asis 2019).
malaise, sakit kepala, merasa dingin di punggung, nyeri sendi dan tulang, demam
ringan, anoreksia (hilang nafsu makan), perut tidak enak, diare ringan dan kadang-
kadang merasa dingin. Keluhan prodromal sering terjadi pada Plasmodium vivax
dan ovale, sedang pada plasmodium falcifarum dan malariae keluhan prodromal
tidak jelas bahkan gejala dapat mendadak. Gejala yang klasik yaitu terjadinya trias
malaria serangan paroksimal secara berurutan : periode dingin (15-60 menit) :
mulai menggigil, penderita sering membungkus diri dengan selimut atau sarung
dan pada saat menggigil sering seluruh badan bergetar dan gigi-gigi saling
penderita muka merah, nadi cepat, dan panas badan tetap tinggi beberapa jam,
berkeringat banyak dan temperatur turun, dan penderita merasa sehat. Trias
malaria lebih sering terjadi pada infeksi plasmodium vivax, pada plasmodium
falcifarum menggigil dapat berlangsung berat ataupun tidak ada. Periode tidak
II.4 Patofisiologi
Melalui aliran darah, nyamuk anopheles betina menginokulasi sporozoit ke dalam
skizon . Lalu pecah dan mengeluarkan merozoit (p. Vivax, dan p.ovale memiliki
stadium dorman . (hipnozoit) berdiam dalam hati dan dapat kambuh kembali
untuk menginvasi kembali dalam darah beberapa minggu atau satu tahun
merah4 . Stadium ring, trofozoit matur selanjutnya menjadi skizon, yang akan
erythrocytic (gametosit) . Pada stadium parasit dalam darah muncul gejala klinis
masuk nyamuk dalam tubuh nyamuk anopheles melalui darah yang terhisap .
Dalam tubuh nyamuk, parasit memperbanyak diri dengan cara sporogonic cycle .
kelenjar liur nyamuk. Sporozoit siap diinokulasikan ke tubuh manusia lainnya dan
II.5 Komplikasi
Dalam ( Asis 2019), komplikasi yang dapat terjadi pada penyakit malaria sebagai
berikut :
dilakukan bardasarkan Skala Koma Glasgow (GCS, Glasgow Coma Scale). Pada
orang dewasa GCS ≤11, sedangkan pada anak berdasarkan Blantyre Coma
Scale≤3, atau koma >30 menit setelah serangan kejang yang tidak disebabkan
hipertermia.
Asidema (pH)
darah (SDr, sediaan darah) tebal dan preparat darah tipis, untuk menentukan ada
tidaknya parasit malaria dalam darah. Melalui pemeriksaan ini dapat dilihat jenis
dapat dilihat melalui dua cara yaitu semikuantitatif dan kuantitatif. Metode semi-
kuantitatif adalah menghitung parasit dalam LPB (lapang pandang besar) dengan
menghitung jumlah parasit per 200 leukosit. Pada SDr tipis, penghitungan jumlah
Metode ini mendeteksi adanya antigen malaria dalam darah dengan cara
yaitu hasil pengujian dengan cepat dapat diperoleh, tetapi lemah dalam hal
Dengan menggunakan
Keunggulan tes ini walaupun jumlah parasit yang dapat dideteksi sangat sedikit
dapat mengidentifikasi infeksi ringan dengan sangat tepat dan dapat dipercaya.
Hal ini penting untuk studi epidemiologi dan eksperimental dan belum untuk
pemeriksaan rutin.
trombosit. Bisa juga dilakukan pemeriksaan kimia darah (gula darah, SGOT,
SGPT) serta pemeriksaan rontgen dan USG untuk melihat apakah terjadi
II.7 Penatalaksanaan
diberikan cairan 1500-2000 cc/hari apalagi bila sudah terjadi malaria berat.
bila diperlukan.
3. Nutrisi
Pada pasien malaria makanan biasa atau makanan lunak. Diit lunak yang
diberikan mengandung protein, energy dan zat gizi lainnya. Makanan yang
Malaria biasa tidak perlu istirahat mutlak hanya aktivitas yang dibatasi,
7. Memberikan kompres hangat pada pasien (hindari kompres alcohol dan air
tempat tidur maupun kelambu kecil khusus untuk bayi dan balita.
naymuk tidak bisa masuk ke area tempat tidur dan menggigit manusia.
4. Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi. Letak tempat tinggal
7. Hindari keadaan rumah yang lembab, gelap, kotor dan pakaian yang
pantai
6. Kelambu harus dirawat dan diperiksa, apabila ada lubang atau robek,
bulan sekali.
boleh direndam),
7. Air bekas cucian kelambu tidak boleh dibuang ke kolam ikan atau parit
langsung)
10. Kelambu LLins dirawat dengan baik, supaya tidak cepat robek diikat
11. Merokok atau menyalakan api dekat kelambu, sangat dilarang karena
pirimetamin.
malariae.
Obat-obat malaria yang terdaftar di Dit. Jen. Pom dan memenuhi standar untuk
program pemberantasan penyakit malaria Dep. Kes. Adalah klorokuin, S-P, kina,
Irma Rusmiyanti Asis. 2019. “Asuhan Keperawatan Pada Ny.T Dengan Diagnosa