A. Pengorganisasian
Penanggung jawab : Wa Juniati
Penyaji : Yulius Sampouw
Notulen : Yunike Yoafifi
Moderator : Frida Wamea
B. Latar Belakang
Penyakit malaria tidak hanya menyerang daerah tropis, tetapi juga menyerang daerah
subtropis diseluruh dunia. Kematian banyak terjadi pada negara-negara yang menjadi daerah
endemic malaria, antara lain negara- nregara Asia Tenggara termasuk Indonesia, terutama
dipropinsi Timur seperti daerah pedesaan diluar Jawa dan Bali. Di Jawa Tengah dan Jawa
Barat, malaria merupakan penyakit yang muncul kembali.(Re-emerging disease ). Sistem
kesehatan Nasional menggariskan tujuan pembangunan kesehatan adalah: tercapainya
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan dari tujuan nasional (Depkes , 1999).
F. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
G. Media
1. Materi (terlampir)
2. Leaflet
3. Kamera untuk dokumentasi
4. Penutup
10 menit 1. Kesimpulan 1. Memperhatikan
2. salam 2. Memberi salam
MALARIA
A. PENGERTIAN
Malaria adalah penyakit yang dapat bersifat akut maupun kronis, disebabkan oleh
protozoa genus plasmodium ditandai dengan demam,anemia, dan spenomegali.
B. ETIOLOGI
Plasmodium sebagai penyebab malaria terdiri dari 4 spesies, yaitu plasmodium vivax,
plasmodium falcifarum, plasmodium malariae, plasmodium ovale. Malaria juga melibatkan hospes
perantara, yaitu manusia maupun vertebra lainnya, dan hospes definitif, yaitu nyamuk anopeles.
C. PATOGENESIS
Daur hidup spesies malaria terdiri dari fase seksual eksogen (sporogani) dalam badan
nyamuk anopeles dan fase aseksual (skizogoni) dalam badan hospes vertebra termasuk
manusia.
a. Fase aseksual
Fase aseksual terbagi atas fase jaringan dan fase eritrosit. Pada fase jaringan, sporozoit
masuk dalam aliran darah ke sel hati dan berkembangbiak membentuk skizon hati yang
mengandung ribuan merozoit. Proses ini di sebut skizogoni praeritrosit. Lama fase ini berbeda
untuk tiap fase. Pada akhir fase ini, skizon pecah dan merazoit keluar dan masuk aliran darah,
disebut sporulasi. Pada plasmodium vivax dan palsmodium ovale, sebagian sporozoit
membentuk hipnozoit dalam hati sehingga dapat mengakibatkan relaps jangka panjang dan
rekurens.
Fase eritrosit dimulai dan merozoit dalam darah menyerang eritrosit membentuk
trofozoit. Proses berlanjut menjadi trofozoit-skizon-merozoit. Setelah 2-3 generasi merozoid
dibentuk, sebagian merozoit berubah menjadi bentuk seksual. Masa antara permulaan infeksi
sampai ditemukannya parasat dalam darah tepi adalah masa prapaten, sedangkan masa
tunas/inkubasi intristik dimulai dari masuknya sporozoit dalam badan hospes sampai timbulnya
gejala klinis demam.
b. Fase seksual
Parasit seksual masuk dalam lambung betina nyamuk. Bentuk ini mengalami
pematangan menjadi mikro dan makrogametosit dan terjadilah perubahan disebut zigot
(ookinet). Ookinet kemudian menembus dinding lambung nyamuk dan menjadi ookista.bila
ookista pecah, ribuan sporozoit dilepaskan dan mencapai kelenjar liur nyamuk.
Patogenesis malaria ada dua cara yaitu :
1. Alami, melalui gigitan nyamuk ke tubuh manusia.
2. Induksi, jadi stadium aseksual dalam eritrosit masuk ke dalam darah manusia melalui transfusi,
suntikan, atau pada bayi baru lahir melalui plasenta ibu yang terinfeksi (kongenital)
D. MANIFESTASI KLINIS
Pada anamnesis ditanyakan gejala penyakit dan riwayat berpergian kedaerah endemik
malaria. Gejala dan tanda yang dapat ditemukan adalah:
1. Demam
Demam periodik yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon matang (sporulasi). Pada malaria
tersiana (P. vivax dan p. ovale), pematangan skizon tiap 48 jam maka periodisitas demamnya
setiap hari ke-3, sedangkan malaria kuartana (p. malariae) pematangannya tiap 72 jam dan
periodisitas demamnya tiap 4 hari. Tiap serangan ditandai dengan beberapa serangan demam
periodik. Demam khas malaria terdiri atas 3 stadium, yaitu menggigil (15 menit-1jam), puncak
demam (2-6 jam), dan berkeringat (2-4 jam). Demam akan mereda secara bertahap karena
tubuh dapat beradaptasi terhadap parasit dalam tubuh dan ada respons imun.
2. Splenomegali
Splenomegali merupakan gejala khas malaria kronik. Limpa mengalami kongesti, menghitam,
dan menjadi keras karena timbunan pigmen eritrosit parasit dan jaringan ikat yang bertambah.
3. Anemia
Derajat anemia tergantung pada spesies penyebab, yang paling berat adalah anemia karena p.
falcifarum. Anemia disebabkan oleh:
a. Eritrosit normal tidak dapat hidup lama (reduced survival time)
b. Gangguan pembentukan eritrosit karena depresi eritropoesis dalam sumsum tulang
(diseritropoesis).
4. Iktrus
Iktrus disebabkan karena hemolisis dan gangguan hepar.
Malaria laten adalah masa pasien di luar masa serangan demam. Periode ini terjadi bila
parasit tidak dapat ditemukan dalam darah tepi, tetapi stadium eksoeritrosit masih bertahan
dalam jaringan hati.
Relaps adalah timbulnya gejala infeksi setelah serangan pertama. Relaps dapat bersifat:
1. Relaps jangka pendek (rekrudesensi), dapat timbul 8 minggu setelah serangan pertama hilang
karena parasit dalam eritrosit yang berkembang biak.
2. Relaps jangka panjang (rekurns), dapat muncul 24 minggu atau lebih setelah serangan pertama
hilang karena parasit eksoeritrosit hati masuk kedalam darah dan berkembang biak.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah tepi, pembuatan preparat darah tebal dan tipis dilakukan untuk
melihat keberadaan parasit dalam darah tepi, seperti tropozoit yang berbentuk cicin.
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
MALARIA
OLEH
NAMA : AGUS SUTRISNO
NIM : 201408024003
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM PROFESI NERS
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
A. Latar Belakang
Penyakit Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit yang
Anopheles. Protozoa parasit jenis ini banyak sekali tersebar di wilayah tropik, misalnya di
mampu:
D. Materi
1. pengertian malaria
F. Media
1. LeafLet
G. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan ibu Media & Alat
1. Pembukaan 2 menit Mengucapkan salam
Menjawab salam
Menyampaikan tujuan
penyuluhan & topik yang Mendengarkan
akan disampaikan. & memperhatikan
2 Penyampaian 15 Menjelaskangambaran Mendengarkan Leaflet
topik menit umum mengenai penyakit & memperhatikan
malariapengertian
malaria, penyebab Mendengarkan
penyakit malaria, Gejala & memperhatikan
penyakit Pengobatan
tradisional Malaria Mengeksplorasi
Diskusi kemampuan ibu
1. Pengertian Malaria
Malaria adalah penyakit yang bersifat akut maupun kronik yang disebabkan oleh protozoa
genus plasmodium yang ditandai dengan demam, anemia dan splenomegali (Mansjoer,
Malaria adalah infeksi parasit pada sel darah merah yang disebabkan oleh suatu protozoa
spesies plasmodium yang ditularkan kepada manusia melalui air liur nyamuk (Corwin,
2. Etiologi
Menurut Harijanto (2000) ada empat jenis plasmodium yang dapat menyebabkan infeksi
yaitu,
a. Plasmodium vivax, merupakan infeksi yang paling sering dan menyebabkan malaria
yang cukup ganas, mudah resisten dengan pengobatan dan menyebabkan malaria
d. Plasmodium ovale, dijumpai pada daerah Afrika dan Pasifik Barat, diIndonesia dijumpai
di Nusa Tenggara dan Irian, memberikan infeksi yang paling ringan dan dapat sembuh
spontan tanpa pengobatan, menyebabkan malaria ovale.
Masa inkubasi malaria bervariasi tergantung pada daya tahan tubuh dan spesies
plasmodiumnya. Masa inkubasi Plasmodium vivax 14-17 hari, Plasmodium ovale 11-16
hari, Plasmodium malariae 12-14 hari dan Plasmodium falciparum 10-12 hari (Mansjoer,
2001).
3. GEJALA MALARIA
Gejala malaria sering kali tidak dapat terdeteksi karena gejala awalnya seperti mengalami
demam dn influenza biasa yang disertai sakit kepala, sakit otot dan menggigil, setiap jenis
infeksi dari parasit plasmodium akan menimbulkan efek penyakit berbeda tergantung jenis
4. Pencegahan Malaria
5. Penatalaksanaan
Daun pare
garam
Cara membuat :
Daun pare Ambil daun pare yang cukup tua dan dalam keadaan segar sebanyak 1
genggam, cuci sampai bersih lalu tumbuk sampai lumat, seduh dengan air matang 1
cangkir, lalu tambahkan garam dapur secukupnya, aduk-aduk lalu saring ambil airnya,
Aturan minum
2. Brotowali
Bahan:
Batang brotowali 2 jari tangan
Temulawak sebesar telur itik 1 biji
Kulit batang pule/ayu manis 2 jari tangan
Cara meramu:
Cuci semua bahan, potong kecil-kecil. Kemudian rebus semua bahan dalam 4 gelas air
hingga tersisa sekitar 3 gelas.Angkat dan saring.
Aturan Pakai:
Minum ramuan setelah makan selama 2 minggu berturut-turut dengan dosis sebagai
berikut.
3. Sambiloto
Bahan :
Sambiloto genggam
Kulit batang pule/kayu manis 1 jari tangan
Temu hitam sebesar telur ayam 1 biji
Cara meramu:
Cuci semua bahan, potong kecil-kecil temu hitam dan kulit batang pule. Rebus semua
bahan dalam 4 gelas air hingga tersisa sekitar 3 gelas.Angkat dan saring.
Aturan Pakai:
Minum ramuan setelah makan selama 2 minggu berturut-turut dengan dosis sebagai
berikut.