Anda di halaman 1dari 10

Pokok Bahasan : Malaria

Sub Pokok : Pencegahan Malaria


Sasaran : Ibu/Bapak Kampung Yakonde
Penyuluh : Mahasiswa PKL Politeknik Kesehatan Jayapura
Waktu : 18.30 WPT Selesai
Hari/tanggal : Senin, 23 Mei 2011
Tempat : Rumah Warga

A. Pengorganisasian
Penanggung jawab : Wa Juniati
Penyaji : Yulius Sampouw
Notulen : Yunike Yoafifi
Moderator : Frida Wamea

B. Latar Belakang
Penyakit malaria tidak hanya menyerang daerah tropis, tetapi juga menyerang daerah
subtropis diseluruh dunia. Kematian banyak terjadi pada negara-negara yang menjadi daerah
endemic malaria, antara lain negara- nregara Asia Tenggara termasuk Indonesia, terutama
dipropinsi Timur seperti daerah pedesaan diluar Jawa dan Bali. Di Jawa Tengah dan Jawa
Barat, malaria merupakan penyakit yang muncul kembali.(Re-emerging disease ). Sistem
kesehatan Nasional menggariskan tujuan pembangunan kesehatan adalah: tercapainya
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan dari tujuan nasional (Depkes , 1999).

C. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Peserta dapat mengenal
D. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
1. Peserta dapat mengetahui pengetian dari Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
2. Peserta dapat memahami penyebab dari Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
3. Peserta dapat mengetahui tanda dan gejala dari Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
4. Peserta dapat mengetahui pencegahan dan prinsip perawatan Infeksi Saluran Pernapasan Atas
(ISPA).

E. Garis Besar Materi


1. Pengertian Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
2. Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
3. Tanda dan Gejala Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
4. Pencegahan dan Perawatan Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)

F. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi

G. Media
1. Materi (terlampir)
2. Leaflet
3. Kamera untuk dokumentasi

H. Proses Kegiatan Penyuluhan


No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta
1. Pembukaan
1. Menyampaikan salam 1. Membalas salam
5 Menit
2. Menyampaikan tujuan 2. Memperhatikan
3. Apersepsi
2. Menyampaikan materi 1. Menyimak dan
1. Memberikan penjelasan memperhatikan
2. Memberikan kesempatan peserta
2. Bertanya
30 Menit bertanya tentang materi yang
disajikan
3. Menjawab pertanyaan dari
3. Memperhatikan
peserta.
3. Evaluasi selama proses 1. Menjawab secara lisan
10 Menit

4. Penutup
10 menit 1. Kesimpulan 1. Memperhatikan
2. salam 2. Memberi salam

MALARIA
A. PENGERTIAN
Malaria adalah penyakit yang dapat bersifat akut maupun kronis, disebabkan oleh
protozoa genus plasmodium ditandai dengan demam,anemia, dan spenomegali.

B. ETIOLOGI
Plasmodium sebagai penyebab malaria terdiri dari 4 spesies, yaitu plasmodium vivax,
plasmodium falcifarum, plasmodium malariae, plasmodium ovale. Malaria juga melibatkan hospes
perantara, yaitu manusia maupun vertebra lainnya, dan hospes definitif, yaitu nyamuk anopeles.

C. PATOGENESIS
Daur hidup spesies malaria terdiri dari fase seksual eksogen (sporogani) dalam badan
nyamuk anopeles dan fase aseksual (skizogoni) dalam badan hospes vertebra termasuk
manusia.
a. Fase aseksual
Fase aseksual terbagi atas fase jaringan dan fase eritrosit. Pada fase jaringan, sporozoit
masuk dalam aliran darah ke sel hati dan berkembangbiak membentuk skizon hati yang
mengandung ribuan merozoit. Proses ini di sebut skizogoni praeritrosit. Lama fase ini berbeda
untuk tiap fase. Pada akhir fase ini, skizon pecah dan merazoit keluar dan masuk aliran darah,
disebut sporulasi. Pada plasmodium vivax dan palsmodium ovale, sebagian sporozoit
membentuk hipnozoit dalam hati sehingga dapat mengakibatkan relaps jangka panjang dan
rekurens.
Fase eritrosit dimulai dan merozoit dalam darah menyerang eritrosit membentuk
trofozoit. Proses berlanjut menjadi trofozoit-skizon-merozoit. Setelah 2-3 generasi merozoid
dibentuk, sebagian merozoit berubah menjadi bentuk seksual. Masa antara permulaan infeksi
sampai ditemukannya parasat dalam darah tepi adalah masa prapaten, sedangkan masa
tunas/inkubasi intristik dimulai dari masuknya sporozoit dalam badan hospes sampai timbulnya
gejala klinis demam.
b. Fase seksual
Parasit seksual masuk dalam lambung betina nyamuk. Bentuk ini mengalami
pematangan menjadi mikro dan makrogametosit dan terjadilah perubahan disebut zigot
(ookinet). Ookinet kemudian menembus dinding lambung nyamuk dan menjadi ookista.bila
ookista pecah, ribuan sporozoit dilepaskan dan mencapai kelenjar liur nyamuk.
Patogenesis malaria ada dua cara yaitu :
1. Alami, melalui gigitan nyamuk ke tubuh manusia.
2. Induksi, jadi stadium aseksual dalam eritrosit masuk ke dalam darah manusia melalui transfusi,
suntikan, atau pada bayi baru lahir melalui plasenta ibu yang terinfeksi (kongenital)

D. MANIFESTASI KLINIS
Pada anamnesis ditanyakan gejala penyakit dan riwayat berpergian kedaerah endemik
malaria. Gejala dan tanda yang dapat ditemukan adalah:
1. Demam
Demam periodik yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon matang (sporulasi). Pada malaria
tersiana (P. vivax dan p. ovale), pematangan skizon tiap 48 jam maka periodisitas demamnya
setiap hari ke-3, sedangkan malaria kuartana (p. malariae) pematangannya tiap 72 jam dan
periodisitas demamnya tiap 4 hari. Tiap serangan ditandai dengan beberapa serangan demam
periodik. Demam khas malaria terdiri atas 3 stadium, yaitu menggigil (15 menit-1jam), puncak
demam (2-6 jam), dan berkeringat (2-4 jam). Demam akan mereda secara bertahap karena
tubuh dapat beradaptasi terhadap parasit dalam tubuh dan ada respons imun.
2. Splenomegali
Splenomegali merupakan gejala khas malaria kronik. Limpa mengalami kongesti, menghitam,
dan menjadi keras karena timbunan pigmen eritrosit parasit dan jaringan ikat yang bertambah.
3. Anemia
Derajat anemia tergantung pada spesies penyebab, yang paling berat adalah anemia karena p.
falcifarum. Anemia disebabkan oleh:
a. Eritrosit normal tidak dapat hidup lama (reduced survival time)
b. Gangguan pembentukan eritrosit karena depresi eritropoesis dalam sumsum tulang
(diseritropoesis).
4. Iktrus
Iktrus disebabkan karena hemolisis dan gangguan hepar.

Malaria laten adalah masa pasien di luar masa serangan demam. Periode ini terjadi bila
parasit tidak dapat ditemukan dalam darah tepi, tetapi stadium eksoeritrosit masih bertahan
dalam jaringan hati.
Relaps adalah timbulnya gejala infeksi setelah serangan pertama. Relaps dapat bersifat:
1. Relaps jangka pendek (rekrudesensi), dapat timbul 8 minggu setelah serangan pertama hilang
karena parasit dalam eritrosit yang berkembang biak.
2. Relaps jangka panjang (rekurns), dapat muncul 24 minggu atau lebih setelah serangan pertama
hilang karena parasit eksoeritrosit hati masuk kedalam darah dan berkembang biak.

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah tepi, pembuatan preparat darah tebal dan tipis dilakukan untuk
melihat keberadaan parasit dalam darah tepi, seperti tropozoit yang berbentuk cicin.
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
MALARIA

Di buat dalam rangka tugas individu pendidikan kesehatan pada anak di


Ruang Perawatan Anak
Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura

OLEH
NAMA : AGUS SUTRISNO
NIM : 201408024003

UNIVERSITAS CENDERAWASIH
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM PROFESI NERS

2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

Topik : Penyakit Malaria


Sasaran : Masyarakat sekitar puskesmas palattae Kab.Bone
Tempat : Ruang Perawatan Anak RSUD Jayapura
Hari/tanggal :
Waktu : 20 menit
Pelaksana : AGUS SUTRISNO, S.Kep

A. Latar Belakang

Penyakit Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit yang

merupakan golongan Plasmodium, dimana proses penularannya melalui gigitan nyamuk

Anopheles. Protozoa parasit jenis ini banyak sekali tersebar di wilayah tropik, misalnya di

Amerika, Asia dan Afrika di indo nesia ter banyak di Papua.

B. Tujuan Intruksional Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit tentang Malaria dan Pengobatan

Tradisional, peserta penyuluhan mengerti bahaya Malaria.

C. Tujuan Intuksional Khusus

Setelah mendapatkan penyuluhan satu kali 20 menit diharapkan peserta penyuluhan

mampu:

1. memahami pengertian malaria

2. memahami penyebab penyakit malaria

3. memahami pencegahan serta pengobatan tradisional penyakit malaria

D. Materi

1. pengertian malaria

2. penyebab penyakit malaria

3. Gejala penyakit malaria

4. Pengobatan Tradisional Papua pada malaria


E. Metode
Pemaparan dan Diskusi
Mahasiswa menjelaskan mengenai materi malaria, dilanjutkan dengan mengeksplor pemahaman
dan pengalaman klien

F. Media
1. LeafLet

G. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan ibu Media & Alat
1. Pembukaan 2 menit Mengucapkan salam
Menjawab salam
Menyampaikan tujuan
penyuluhan & topik yang Mendengarkan
akan disampaikan. & memperhatikan
2 Penyampaian 15 Menjelaskangambaran Mendengarkan Leaflet
topik menit umum mengenai penyakit & memperhatikan
malariapengertian
malaria, penyebab Mendengarkan
penyakit malaria, Gejala & memperhatikan
penyakit Pengobatan
tradisional Malaria Mengeksplorasi
Diskusi kemampuan ibu

3. Penutup 3 menit Menyampaikan Mendengar & Langsung


intisari/rangkuman menperhatikan.
dari topik yang telah
disampaikan.
Menutup
dengan Merespon sambil
mengucapkan salam menjawab salam.
& terima kasih.
MALARIA

1. Pengertian Malaria

Malaria adalah penyakit yang bersifat akut maupun kronik yang disebabkan oleh protozoa

genus plasmodium yang ditandai dengan demam, anemia dan splenomegali (Mansjoer,

2001, hal 406).

Malaria adalah infeksi parasit pada sel darah merah yang disebabkan oleh suatu protozoa

spesies plasmodium yang ditularkan kepada manusia melalui air liur nyamuk (Corwin,

2000, hal 125).

2. Etiologi

Menurut Harijanto (2000) ada empat jenis plasmodium yang dapat menyebabkan infeksi

yaitu,

a. Plasmodium vivax, merupakan infeksi yang paling sering dan menyebabkan malaria

tertiana/ vivaks (demam pada tiap hari ke tiga).

b. Plasmodium falciparum, memberikan banyak komplikasi dan mempunyai perlangsungan

yang cukup ganas, mudah resisten dengan pengobatan dan menyebabkan malaria

tropika/ falsiparum (demam tiap 24-48 jam).

c. Plasmodium malariae, jarang ditemukan dan menyebabkan malaria quartana/malariae

(demam tiap hari empat).

d. Plasmodium ovale, dijumpai pada daerah Afrika dan Pasifik Barat, diIndonesia dijumpai
di Nusa Tenggara dan Irian, memberikan infeksi yang paling ringan dan dapat sembuh
spontan tanpa pengobatan, menyebabkan malaria ovale.
Masa inkubasi malaria bervariasi tergantung pada daya tahan tubuh dan spesies
plasmodiumnya. Masa inkubasi Plasmodium vivax 14-17 hari, Plasmodium ovale 11-16
hari, Plasmodium malariae 12-14 hari dan Plasmodium falciparum 10-12 hari (Mansjoer,
2001).

3. GEJALA MALARIA

Gejala malaria sering kali tidak dapat terdeteksi karena gejala awalnya seperti mengalami

demam dn influenza biasa yang disertai sakit kepala, sakit otot dan menggigil, setiap jenis
infeksi dari parasit plasmodium akan menimbulkan efek penyakit berbeda tergantung jenis

parasit yang menginfeksi penderita.

Berikut ini adalah gejala yang sering terjadi:


a. Demam ringan, sakit kepala, sakit otot, dan menggigil kondisi ini berlangsung 2-3 hari
dan cenderung keliru di diagnose sebagai gejala flu.
b. Jumlah limfosit dan monosit meningkat jika tidak segera diobati biasanya akan timbul
jaundice ringan(sakit kuning) serta pembesaran hati dan limfe
c. Kadar gula darah rendah
d. Jika sejumlah parasit menetap dalam darah kadang malaria bersifat menetap.
Menyebakan penurunan nafsu makan, rasa pahit pada lidah, lemah dan rasa demam.

4. Pencegahan Malaria

a. Sanitasi lingkungan yang bersih

b. Hindari air yang tergenang

c. Hindari pakaian-pakaian yang tergantung dikamar-kamar

d. Melakukan 3M (Mengubur, Membakar, dan Menguras).

5. Penatalaksanaan

3 Obat anti malaria Tradisional:


1. Daun Pare
Bahan :

Daun pare

garam

Cara membuat :

Daun pare Ambil daun pare yang cukup tua dan dalam keadaan segar sebanyak 1
genggam, cuci sampai bersih lalu tumbuk sampai lumat, seduh dengan air matang 1
cangkir, lalu tambahkan garam dapur secukupnya, aduk-aduk lalu saring ambil airnya,

Aturan minum

Anak umr 6 8 tahun, 1 kali, sehari masing-masing gelas

Anak umur 9 12 tahun, 1 kali sehari, masing-masing 1/3 gelas

Dewasa, 1 kali sehari, masing-masing 1 gelas. Minum sebelum makan.

2. Brotowali
Bahan:
Batang brotowali 2 jari tangan
Temulawak sebesar telur itik 1 biji
Kulit batang pule/ayu manis 2 jari tangan

Cara meramu:
Cuci semua bahan, potong kecil-kecil. Kemudian rebus semua bahan dalam 4 gelas air
hingga tersisa sekitar 3 gelas.Angkat dan saring.

Aturan Pakai:
Minum ramuan setelah makan selama 2 minggu berturut-turut dengan dosis sebagai
berikut.

Anak umr 6 8 tahun, 3 kali, sehari masing-masing gelas

Anak umur 9 12 tahun, 3 kali sehari, masing-masing 1/3 gelas

Dewasa, 3 kali sehari, masing-masing gelas

3. Sambiloto
Bahan :

Sambiloto genggam
Kulit batang pule/kayu manis 1 jari tangan
Temu hitam sebesar telur ayam 1 biji
Cara meramu:
Cuci semua bahan, potong kecil-kecil temu hitam dan kulit batang pule. Rebus semua
bahan dalam 4 gelas air hingga tersisa sekitar 3 gelas.Angkat dan saring.
Aturan Pakai:
Minum ramuan setelah makan selama 2 minggu berturut-turut dengan dosis sebagai
berikut.

Anak umr 6 8 tahun, 3 kali, sehari masing-masing gelas

Anak umur 9 12 tahun, 3 kali sehari, masing-masing 1/3 gelas

Dewasa, 3 kali sehari, masing-masing gelas.

Anda mungkin juga menyukai