Anda di halaman 1dari 29

TUGAS LAPORAN PENGKAJIAN GERONTIK PADA TN.

DENGAN GOUT ARTRITIS (ASAM URAT)

DI PANTI BINA USIA LANJUT DI POS 7 SENTANI KABUPATEN

JAYAPURA

Di Susun Oleh

Martina Ugipa

2020086026023

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAASIH

2021
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.1 Latar Belakang

Penyakit tidak menular (PTM ) Merupakan penyakit kronis tidak di tulakan dari orang ke
orang. PTM Mempunyai durasi yang panjang, umumnya berkembang lama salah satu penyakit
tidak menular yaitu arthritis pirai atau masyarakat biasa mengenalnya dengan asam urat.
Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan suatu penyakit yang
diakibatkan karena penimbunan kristal monosodium urat di dalam tubuh. Asam urat merupakan
hasil metabolisme akhir dari purin yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat dalam
inti sel tubuh.

Penyebab penumpukan kristal di daerah persendihan diakibatkan purinnya dapat


mningkatkan kadar urat dalam darah antara 0,5-0,75 g/ml purinnya yang dikonsumsi (Jaliana,
Suhadi, la Ode Muh, & Sety, 2018 .

Penyakit Gout Arthritis tidak mengancam jiwa, tetapi bila penyakit ini menyerang penderita
dapat mengalami siksaan nyeri, pembengkakan atau cacat persendihan tangan dan kaki . rasa
sakit dari pembengkakan tersebut disebabkan karena endapan kristal monosodium urat yang
disebut thopi, yang terbentuk dari asam urat yang sudah jenuh sehingga mempermudah
pembentukan kristal tersebut. Penumpungkan kristal pada umumnya terjadi padajaringan sekitar
sendi, sehingga menimbulkan rasa nyeri pada daerah tersebut (Zahara, 2015 ) .

Di dunia prevalensi penyakit gout mengalami kenaikan jumlah penderita hingga dua kali
lipat antara tahun 1990-2010 . pada orang dewasa di Amerika Serikat penyakit gout mengalami
peningkatan dan mempengaruhi 8-3 jt ( 4% ) orang amerika. Sadangkan privalensi hiperurisemia
juga meningkat dan mempengaruhi 43.300.000 ( 21% ) orang dewasa di Amerika Serikat
(Jaliana, Suhadi, la Ode Muh, & Sety, 2018 .

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 prevalensi penyakit
sendi di Indonesia berdasarkan diagnosis pada penduduk usia diatas 15 tahun adalah 7,3% dan
berdasarkan diagnosis dokter pada usia 15 tahun adalah 11 % . seangkan jenis kelamin laki-laki
6,1 % dan ada perempuan 8, 5 % . ( kementerian kesehatan RI. 2018 ).

Berdasarkan hasil Kemenkes (2013) menunjukan bahwa penyakit sendi di Indonesia yang
diagnosis kenaga kesehatan ( nakes) 11. % dan berdasarkan diagnosis dan gejala sebesar 24,7 % ,
sedangkan berdasarkan daerah diagnosis nakes tertinggi di Nusa Tenggara Timur 33,1 % , diikuti
Jawa Barat 32,1 % dan Bali 30 % (Jaliana, Suhadi, la Ode Muh, & Sety, 2018 .

Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2013, sebesar 81 % penderita asam
urat di Indonesia hanya 24 % yang pergi ke dokter, sedangkan 71% cenderung langsung
mengkonsumsi obat-obatan pereda nyerian di jual bebas (Jaliana, Suhadi, la Ode Muh, & Sety,
2018 . terapi menggunakan herbal merupakan terapi yang memanfaakan tanaman atau tumbuhan
yang berkhasiat untuk obat. Pengotan dengan menggunakan tanaman obat relatif lebih murah.
Masyarakat biasa memperoleh tanaman tersebut di lingkungan sekitar atau menanam sendiri
(Nengsi, 2016) .

Terapi herbal termasuk terapi non farmakologi disebut keperawatan komplementer.


Terapi komplementer merupakan terapi alamiah diantaranya adalah dengan terapi herbal. Tetapi
herbal bisa memanfaatkan buah atau tanaman sekitan seperti buah nanas, buah sirsak, daun
salam, dan daun sirsak.

Pengobatan dengan menggunakan terapi komplementer mempunyai manfaat selain dapat


meningkatkan kesehatan secara menyeluruh juuga lebih murah, manfaat pengobatan dengan
menggunakan terapi komplementer dirasakan oleh pasien dengan penyakit kronik yang rutin
mengeluarkan dana di bandingkan dengan terapi farmakologi ( medis) adalah pemberian obat
kelompok allporininol, obat anti inflamasi nonsteroid, tetapi salah satu efek yang seritus dari
obat anti inflamasih nonsteroit adalah perdarahan saluran cerna. Pengalaman klien harus
membeli obat harga yang mahal sehingga pengeluaran dana untuk membeli obat dapat berkurang
setelah menggunakan pengobatan komplementer (Surina, 2014 dalam Anggraini, 2019).

Salah satu terapi herbal untuk penyakit Gout Arthtritis adalah daun salam. Kandungan
yang terdapat dalam daun salam (syxzygium polyantum wight) yaitu flavonoid, yang bersifat
antioksidan dapat menghambat aksi dan enzim xanthine oxidase, sehingga pembentukan asam
urat ( uric acid) dalam tubuh terhambat serta di pengaruhi juga oleh kandungan tritepen,
polyphenol,dan alaloid,yang brsifat diuretik yang mmperoduksi urin lebih banyak sehingga asam
urat (uric acid) keluar melalui urin.flavonoid dapat menghambat aksi dari enzim xanthine
sehingga pembentukan asam urat (uric acid) terhambat ( Surina,2014 Dalam Anggraini,2019).

Berbagi penilitian telah dilakukn untuk mengetahui kandungan sebenarnya dari daun
salam ( syzgium polyanthum).secara ilmiah yaitu telah ditemukannya bberapa kandungan pada
daun salam seperti flovanoid, tanin,dan minyak atsiri, dengan kandungan minyak netral dan
eugenol yang bermanfaat menurunkan asam urat dalam darah. Minyak asiri yang dikandung di
dalam daun salam sebesar 0,05% bersifat antibakteri dan beraroma gurih. Daun salam juga
bermanfaat sebagai peluruh ( diuretik ) dan menghilang rasa nyeri (analgesik). Sebagai di
uretik , daun salam mampu memperbanyak produksi urin sehingga dapat menurunkan kadar
asam urat dalam darah (Nengsi,2016).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rosa dan Putri,(2019) didapatkan rata-rata kadar
asam urat sebelum dan sesudah dilakukan pemberian air rebusan daun salam adalah 5.7 mg/dl
dan 4,9 mg/dl, nilai p-value=0,000 ( P<0,05), berarti ada pengaruh pemberian air rebusan daun
salam terhadap kadar asam urat pada penderita Gout Arthritis. Pemberian air rebusan daun
salam memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kadar asam urat pada penderita Gout
Arthritis,sehingga bisa dijadiakn salah satu terapi komplementar untuk menurunkan kadara
asam urat pada pasien Gout Arthritis.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Cumayunaro, (2017) terdapat perbedaan rata-rata
kadar asam urat dan intesitas nyeri sebelum dan sesudah pemberian air rebusan daun salam.

oleh sebab itu penulis tertarik untuk mengaplikasikan pemberian rebusan daun salam pada
pasien dengan Gout Artritis yang tujuannya untuk menurunkan kadar asam urat dalam tubuh
dan menghilangkan dan rasa nyeri.
LAPORAN GERONTIK PADA Tn. Y DENGAN GOUT ARTRITIS

Pengkajian

 Identitas/Data Biografi Pasien

a. Nama : Tn. W
b. Umur : 70 tahun
c. Pendidikan terakhir : SMA
d. Agama : Kristen Prostestan
e. Status perkawinan : menikah
f. Alamat : Pos 7 Sentani
g. Telepon :-
h. Jenis kelamin : Laki-laki
i. Orang yang paling dekat dihubungi : NY.N
j. Hubungan dengan usila :baik
k. Alamat :Kota Raja Dalam
l. Jenis kelamin keluarga :Perempuan

 Riwayat Keluarga
a. Pasangan
1) Nama : Ny. Y.
2) Umur : 60 tahun
3) Pekerjaan :Ibu Rumah Tangga
4) Alamat :-
5) Hidup/mati : Berpisah
6) Kesehatan :Baik

b. Anak
1) Nama : F.P
2) Alamat :Nabire
3) Hidup/mati : Hidup

 Riwayat pekerjaan
Pensiunanan pegawai

 Riwayat lingkungan hidup

Tn. W , tinggal di Panti Jombo Pos 7 sentani , dimana rumah Tn .W bersih, lantai
kering tidak licin, pencahayaan cukup, ventilasi udara juga cukup. Untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari Tn.W beserta teman-temannya tinggal sebagai lansia di Panti
Jombo Sentani.

 Riwayat Rekreasi
Tn. W mengatakan tidak pernah berpergian jauh. Sehari-hari Tn.W menghabiskan
waktu dirumah, klien mengisi waktu luang dengan berinteraksi dengan tetangganya.

 Sumber / Sistim Pendukung yang Digunakan


a. Sumber Pendapatan
Sumber Pendapatan Tn. W tidak bekerja
b. Sumber Suport/Sosial
Jika Tn.W mengalami kesulitan akan di bantu oleh anaknya.

 Kebiasaan Ritual
a. Obat-obatan
Tn.W biasa meminum ramuan obat herbal untuk mengatasi rasa nyeri pada otot-otot
b. Status Imunisasi
Tidak pernah mengikuti
c. Alergi
Tn. W mengalami alergi ikan
d. Penyakit yang Di derita
Asam Urat
e. Nutrisi
Tn. W biasa makanan yang di masak dengan cara direbus dan higienis karena ia tau
bahwa ia terkena asam urut

 Status Kesehatan Masa Lalu


Tn.W mengatakan pernah mengalami asam urat

 Tinjauan Sistem

1 Keadaan Umum : Baik


A Tekanan darah : 120/80 mmHg
B Nadi : 82 x/menit
C RR : 23 x/menit
D Suhu : 36,7 C
2 Kulit dan kuku
Inspeksi
A Warna kulit : Coklat
Warna kuku tampak kecoklatan, tampak
menebal dan mengeras
B Lesi : tidak ada lesi
C Pigmentasi berlebih : tidak ada pigmentasi berlebih
D Jaringan parut : tidak ada jaringan parut
e Distribusi rambut : rambut tipis, beruban
f Kebersihan kuku : kuku terpotong pendek, rapi
dan bersih
g Kelainan pada kuku : tidak ada kelainan pada kuku
h Bulla (lepuh) : tidak terdapat bulla (lepuh)
i Ulkus : tidak terdapat ulkus
Palpasi
a Tekstur : tekstur kulit keriput
b Turgor : Elastis < 2 detik
c Pitting edema : tidak terdapat pitting edema
d Capilarry refill time : < 3 detik
3 Kepala
Inspeksi
a Bentuk kepala : Mesocepal
b Kebersihan : Bersih, tidak ada ketombe dan
kotoran
c Warna rambut : Putih beruban
d Kulit kepala : Bersih, tidak terdapat ketombe,
tidak terdapat lesi.
e Distribusi rambut : Merata
f Kerontokan rambut : Tidak ada
g Benjolan dikepala : Tidak ada benjolan di kepala
h Temuan/keluhan lain : Tidak ada
Palpasi
a Nyeri kepala : Tidak ada nyeri kepala
b Temuan/keluhan lain : Tidak ada
4 Mata
Inspeksi
a Ptosis : Ya, ada kantung mata
b Iris : Warna kecoklatan
c Konjungtiva : Konjungtiva tidak anemis
d Sklera : Sklera tidak ikterik
e Kornea : Kornea jernih
f Pupil : Isokor
g Peradangan : Tidak ada peradangan
h Katarak : Tidak ada katarak
j Gerak bola mata : Gerakan bola mata simetris
k Alat bantu penglihatan : Tidak ada
Palpasi
a Kelopak mata : Tidak terdapat nyeri tekan
pada kelopak mata, terdapat
kantung mata
5 Telinga
Inspeksi
a Bentuk telinga : Bentuk telinga simetris
b Lesi : Tidak terdapat lesi
c Peradangan : Tidak tampak adanya
peradangan pada telinga
d Kebersihan telinga luar : Telinga luar tampak bersih
e Kebersihan lubang telinga : Tampak adanya sedikit
serumen pada kedua telinga
f Membran timpani : Membran timpani utuh
g Fungsi pendengaran : Fungsi pendengaran ada
penurunan
Palpasi
a Daun telinga : Tidak terdapat benjolan dan
tidak ada nyeri tekan pada
daun telinga
6 Hidung dan sinus
Inspeksi
a Bentuk : Bentuk hidung simetris
b Peradangan : Tidak tampak adanya
peradangan pada hidung
c Penciuman : Fungsi penciuman baik, klien
dapat membedakan bau
Palpasi
a Sinusitis : Tidak tampak adanya sinusitis
b Temuan / keluhan lainnya : Tidak terdapat nyeri tekan
pada hidung

7 Mulut dan tenggorokan


Inspeksi
b Mukosa : Mukosa bibir lembab
c Bibir pecah-pecah : Tidak ada
d Kebersihan gigi : Gigi tampak bersih
e Gigi berlubang : Ada
f Gusi berdarah : Tidak ada perdarahan pada
gusi
g Kebersihan lidah : Bersih
h Pembesaran tonsil : Tidak tampak adanya
pembesaran tonsil
i Temuan yang lain : Tidak ada stomatitis, tidak ada
kesulitan menelan makanan

8 Leher
Inspeksi kesimetrisan leher : Leher tampak simetris
Palpasi
a Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar
limfe
b Pembesaran  kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid
9 Dada  dan tulang belakang
Inspeksi
a Bentuk dada : Bentuk dada simetris
b Kelainan bentuk dada : Tidak ada kelainan bentuk
dada
c Kelainan tulang belakang : Tidak terdapat kelainan tulang
belakang
10 Pernafasan
Inspeksi
a Pengembangan dada : Pengembangan dada simetris
b Pernafasan : Irama nafas teratur
c Retraksi interkosta : Tidak ada retraksi interkosta
d Nafas cuping hidung : Tidak ada pernafasan cuping
hidung
Palpasi
a Taktil fremitus : Taktil fremitus kanan = taktil
fremitus kiri
b Pengembangan dada : Pengembangan dada simetris
Perkusi : Perkusi sonor
Auskultasi : Bunyi nafas vesikuler
a Suara tambahan : Tidak ada suara nafas
tambahan seperti wheezing,
ronchi  dan krekles    
b Temuan / keluhan lainnya : Tidak teraba massa dan nyeri
tekan pada area dada
11 Kardiovaskuler
Inspeksi : Ictus cordis tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICV
midclavicula sinistra
a Iktus kordis : Tidak tampak
b Nadi radialis : 80 x/menit teraba teratur
Perkusi : Redup
Auskultasi
a Bunyi jantung : Bunyi jantung I, dan II murni.
Tidak terdengar suara
tambahan
12 Gastrointestinal
Inspeksi : Bentuk abdomen datar
Auskultasi : Peristaltik usus 12 x/menit
Perkusi : Timpani
Palpasi : Tidak teraba massa, tidak
terdapat nyeri tekan pada
abdomen.
14 Perkemihan
a Warna urin : Warna urin kuning
b Jumlah urin : ± 1500 cc/hari
c Nyeri saat BAK : Tidak nyeri saat BAK
d Hematuria : Tidak ada hematuria
e Rasa terbakar saat BAK : Tidak ada rasa terbakar saat
BAK
f Perasaan tidak lampias : Tidak ada
(anyang-anyangan)
g Mengompol : Tidak ada
h Tidak bisa BAK : Tidak ada
15 Muskuloskeletal
Inspeksi
a Lesi kulit : Tidak ada
b Tremor : Tidak ada
Palpasi
a Tonus otot ekstremitas atas : Baik
b Tonus otot ekstremitas : Baik
bawah
c Kekuatan ekstremitas atas : Kuat (skor 5)
d Kekuatan ekstremitas : Kuat (skor 5)
bawah
e Rentang gerak : Terbatas karena ada nyeri pada
lutut
f Edema kaki : Tidak terdapat edema
g Refleks Bisep : Kanan (+) Kiri (+)
h Refleks Trisep : Kanan (+) Kiri (+)
j Refleks patella : Kanan (+) Kiri (+)
j Refleks Achilles : Kanan (+) Kiri (+)
k Deformitas sendi : Tidak ada
l Nyeri ekstremitas : Nyeri pada lutut
16 SSP (N I – XII)
a Olfaktori : Fungsi penciuman baik. Klien
masih dapat membedakan bau
b Optikus : Fungsi penglihatan sudah
berkurang. Klien tidak mampu
lagi melihat jarak jauh dengan
jelas, klien menggunakan alat
bantu kaca mata untuk
membaca
c Okulomotorius : Gerakan bola mata simetris
d Throklear : Klien mampu menggerakan
bola mata ke atas dan ke
bawah
e Trigeminus : Klien mampu mengunyah
f Abdusen : Baik
g Facialis : Bentuk bibir simetris
h Auditori : Fungsi pendengaran sudah
mulai menurun
i Glosofaringeal : Klienmampu merasakan
sensasi rasa pada lidah
j Vagus : Klien mampu menelan
makanan
k Aksesorius : Klien mampu menoleh ke kiri
dan ke kanan, klien mampu
mengangkat kedua bahu
dengan simetris
l Hipoglosus : Pengucapan kata masih jelas,
tidak ada pelo
17 Sistem Endokrin
a Pembesaran tiroid : Tidak ada pembesaran tiroid
b Riwayat penyakit metabolik : Terdapat riwayat penyakit
metabolik seperti DM
18 Genetalia dan anal
a Kebersihan : Tidakkaji
b Haemoroid : Tidak ada hemoroid
c Kesan (bau) : Tidak ada bau pesing atau bau
tidak enak

 Pengkajian Status Sistem Fungsional, Kongnitif, Efektif, Psikologis, dan Sosial


Petunjuk Penilaian
Gunakan criteria A,B,C,D,E,F,G,O untuk menilai aktivitas sehari-hari

Indeks Kriteria
A Mandiri dalam hal makan, kontinensia, berpindah, pergi ke toilet,
berpakaian, dan mandiri
B Mandiri dalam semua aktivitas, kecuali satu dari fungsi tersebut
C Mandiri dalam semua aktivitas kecuali, mandi tambah satu fungsi
D Mandiri dalam semua aktivitas kecuali mandi, berpakaian di tambah
satu fungsi
E Mandiri dalam semua aktivitas kecuali mandi, berpakaian, pergi ke
toilet,satu fungsi aktivitas
F Mandiri dalam semua aktivitas kecuali mandi, berpakaian,pergi ke
toilet, berpindah ditambah satu fungsi aktivitas sehari-hari
G Ketergantungan social
O Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
diklasifikasikan sebagai C,D,F, dan G

Aktifitas Sehari-hari

Item yang dinilai Mandiri Dibantu Ketergantungan


(2) Sebagian (1) Total (0)
Mandi
Di bantu di punggung √
Dibantudidaerah ekstremitas yang √
sulit dijangkau
Dibantu mandi seluruh bagian √
tubuh
Dibantu mandi lebih dari satu √
bagian tubuh
Berpakaian
Mengambil pakaian √
Memakai baju √
Memakai sepatu √
Melepaskan pakaian √
Melepaskan sepatu √
Pergi ke toilet √
Berpindah √
Kontinen √
Pengkajian Status Psikologis
Skala Depresi geriatric Yesavage betuk singkat
Beri tanda √ pada kolom yang sesuai

No Item yang dinilai Ya Tidak


1 Apakah anda puas dengan kehidupan anda ? √
2 Sudakah anda mengeluarkan aktifitas dan minat √
anda ?
3 Apakah anda merasa bahwa hidup anda kosong ? √
4 Apakah anda sering bosan ? √
5 Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap √
waktu ?
6 Apakah anda takut sesuatu akan terjadi pada anda ? √
7 Apakah anda bahagia setiap waktu ? √
8 Apakah anda lebih suka tinggal dirumah pada malam √
hari, daripada pergi dan melakukan sesuatu yang
baru ?
9 Apakah anda merasa bahwa anda mempunyai lebih √
banyak masalah dengan ingatan anda dari pada yang
lainnya ?
10 Apakah anda berpikir sangat menyenangkan hidup √
sekarang ini ?
11 Apakah anda merasa sangat tidak berguna dengan √
keadaan anda sekarang ?
12 Apakah anda merasa penuh berenergi ? √
13 Apakah anda berpikir bahwa situasi anda tidak ada √
harapan ?
14 Apakah anda bepikir bahwa banyak orang yang lebih √
baik daripada anda ?

Pengakajian Status Sosial

AGAR keluarga
No Fungsi Uraian Skore
0 1 2
1 Adaptasi Saya puas bahwa saya dapat kembali pada √
keluarga (tema-teman) saya untuk
membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya
2 Hubungan Saya puas dengan cara keluarga (teman- √
teman) saya membicarakan sesuatu
dengan saya dan mengucapkan masalah
dengan saya
3 Pertumbuhan Saya puas bahwa keluarga (teman-teman) √
saya menerima dan mendukung keinginan
saya untuk melakukan aktifitas atau arah
baru
4 Afeksi Saya puas dengan cara keluarga (teman- √
teman) saya mengekspresikan efek dn
merespon terhadap emosi-emosi saya,
seperti marah, sedih atau mencintai
5 Pemecahan Saya puas dengan cara teman-teman saya √
dan saya menyediakan waktu bersama-
sama
Rencana Asuhan Keperawatan Kesehatan Individu

Nama Tn. W Tgl lahir


Pendidikan : SMA Kles :
Pekerjaan : Pensiunan Telepon :-
Dokter umum yang merawat : Telepon seluler :-
Dokter spesialis : Perawat yang merawat :-
Tgl MRS: 17 oktober 2018 Jam 09.15. WIT

Ringksan kesehatan Tn. W dirawat di RS Dok 2 dengan keluhan kedua lututnya mengalami
nyeri terutama saat bangun tidur dan makan tahu. Nyeri tersebut dirasakan bertambah saat
melakukan aktifitas berlebih dan nyeri tersebut hilang timbul. Tn. W mengatakan terkena asam
urat sudah sejak 7 tahun yang lalu. Tn. W mengatakan biasanya ia minum kopi 5-8 gelas/hari.
Hasil pemriksaan bahwa tekanan darah 110/80 mmHg, Nadi 80x/menit, Respirasi 20 x/menit,
suhu 36,7 C.

Data Diagnosis (NANDA) Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Tujuan


Kriteria
Hasil
( NOC, 2013)
Ny. D melaporkan Domain 12 NOC 1:Kontrol Manajemen Nyeri
lututya mengalami Class 1 : PHISICAL Nyeri (1605) Nyeri (1400) berkurang
nyeri pada kedua COMFORT/KENYAMAN 1. Mengetahui        Lakukan atau hilang
lututnya AN FISIK faktor pengkajian
TTV : Rasa kesejahteraan atau penyebab nyeri secara
 TD:110/80mm ketenangan dan atau nyeri komprehensif.
Hg kebebasan dari nyeri 2. Mengetahuib.         Ajarkan
 N:80x/menit 0032. Nyeri Akut permulaan prinsip-prinsip
 R:20x/menit Nyeri akut berhubungan terjadinya manajemen
 S:36,7C dengan agen injury biologis nyeri nyeri.
(00132). 3. Menggunak        Ajarkan
an tindakan penggunaan
pencegahan teknik non
4. Melaporkan farmakologi.
gejala d.        Berikan
5. Melaporkan informasi
control nyeri mengenai
NOC II : Tingkat nyeri,
Nyeri penyebab nyeri
Kriteria Hasil : dan antisipasi 
1. Melaporkan nyeri.
nyeri        Evaluasi

berkurang keefektifan
atau hilang dari tindakan
2. Frekuensi pengontrol
nyeri nyeri.
berkurang
3. Lamanya Aplikasi
nyeri Panas/Dingin
berlangsung (1380)
4. Ekspresi        Jelaskan

wajah saat penggunaan


nyeri aplikasi panas.
5. Posisi tubuhb.         Gunakan
melindungi metode
stimulasi
Skala Penilaian dengan
NOC : kompreshangat
1. Tidak pada lutut.
pernah        Evaluasi

dilakukan kondisi umum,


2. Jarang keamanan dan
dilakukan kenyamanan
3. Kadang klien.
dilakukan d.        Motivasi klien
4. Sering untuk
dilakukn menggunakan
5. Selalu aplikasi panas
dilakukan secara
konsisten.
Pengajaran :
Proses
Penyakit (5602)
       Kaji tingkat
pengetahuan
klien tentang
proses
penyakit. Pengetahua
b.         Berikan n penyakit
Domain 1 penyuluhan yang di
Kelas 2 : tentang alami
0078 penyakit klien.
KETIDAKEFEKTIFAN        Jelaskan

MANAJEMEN tentang
KESEHATAN program
terapi.
Batasan Karakteristik d.        Edukasi klien
 Kesulitan dengan regimen yang tentang
diprogramkan tindakan
 Kegagalan memasukan regimen Pengetahuan : mencegah
pengobatan dalam kehidupan Manajemen komplikasi
sehari-hari Arthritis (1831) penyakit
 Kegagalan melakukan tindakana.       Faktor penyebab dengan senam.
untuk mengurangi tindakan (4)        Diskusikan

untuk mengurangi resiko b.      Tanda dan gejala tentang


 Pilihan yang tidak efektif dalam (4) perubahan
hidup sehari-hari untuk c.       Manfaat gaya hidup.
memenuhi tujuan kesehatan manajemen
Faktor yang Berhubungan penyakit (4)
 Konflik pengambilan keputusan d.      Latihan rutin yang
 Kesulitan mengatasi efektif (4)
kompleksitas regimen e.       Strategi mengelola
terapeutik nyeri (4)
 Kesulitan mengarahkan system
pelayanan kesehatan yang
kompleks
 Tuntutan berlebihan
 Pola pelayanan kesehatan
keluarga
 Kurang petunjuk untuk
bertindak
 Kurang pengetahuan tentang
program
 Implementasi

No No Dx Hari/Tanggal/ Implementasi Respon


Keperawatan Waktu pasien
1 2 Jumat,17 Mei 1. Memberikan S  :
2019 jam 09.30 pendidikan kesehatan Tn. W
WIT tentang asam urat mengatakan
sekarang
sudah
paham
mengenai
asam urat.
O  :
Tn.W
terlihat
menjawab
pertanyaa

2 1 Sabtu,18 Mei 1. Mengajarkan kompres S  :


2019 jam 13.00 hangat Tn. W
WIT mengatakan
nyeri
berkurang
sakal 3,
rasanya
nyaman.
O  :

3 1 dan 2 Jumat, 17 Mei 1. Mengajarkan senam S  :


2019 jam 11.53 ergonomis Tn. W
2. Mengajarkan teknik mengatakan
relaksasi rasanya
nyaman
Tn. W
mengatakan
badan
rasanya
segar
O  :
Tn. W
terlihat
mengikuti
gerakan
senam
dengan baik

4 2 Sabtu,18 Mei Memberikan pendidikan S  :


2019 jam 14.00 kesehatan tentang diit asam Tn. W
WIT urat mengatakan
sekarang
sudah paham
mengenai
asam urat.
O  :
Tn.W
terlihat
menjawab
pertanyaan

5 2 Jumat,17 Mei 1. Melatih senam S  :


2019 jam 13.15 ergonomis Tn. W
WIT mengatakan
rasanya
nyaman
Tn. W
mengatakan
badan
rasanya
segar
O  :
Tn. W
terlihat
mengikuti
gerakan
senam
dengan baik
6 2 Sabtu,18 Mei 1. Melatih senam S  :
2019 jam 15.00 ergonomis Tn. W
WIT mengatakan
rasanya
nyaman
Tn. W
mengatakan
badan
rasanya
segar
O  :
Tn. W
terlihat
mengikuti
gerakan
senam
dengan baik

7 1 Senin, 20 Mei 1. Melatih senam   :


2019 jam 09.00 ergonomis Tn.W
WIT mengatakan
sudah tidak
terasa nyeri,
rasanya
nyaman.
O  :
Tn.W
terlihat segar

8 2 Selasa,21 Mei 1. Melatih senam S  :


2019 jam 09.15 ergonomis Tn.W
WIT mengatakan
rasanya
nyaman
Tn. W
mengatakan
badan
rasanya
segar
O  :
Tn. W
terlihat
mengikuti
gerakan
senam
dengan baik

9 2 Rabu,22 Mei 1. Melatih senan S  :


2019 jam 08.57 ergonomis Tn. W
WIT mengatakan
rasanya
nyaman
Tn. W
mengatakan
badan
rasanya
segar
O  :
Tn.W
terlihat
mengikuti
gerakan
senam
dengan baik

10 1 dan 2 Rabu,22 Mei 1. Mengevaluasi keluhan S  :


2019 jam 11.15 Tn. Y Tn . W
WIT 2. Mengevaluasi latihan mengatakan
yang sudah diajarkan sudah tidak
3. Mengecek kadar asam nyeri
urat Tn.W
mengatakan
sudah
mengerti
tentang asam
urat dan diit
asam urat
O  :
Tn . W
terlihat
menyebutka
n kadar asam
urat normal,
tanda gejala
dan cara
mengontroln
ya serta
makanan
atau
minuman
yang
dihindari.
Kadar asam
urat 6,7
mg/Dl.

 EVALUASI

Hari/tanggal/hari Diagnosa Keperawatan Evaluasi


Rabu,28 Agustu Domain 12 S:
jam 11.15 WIT Class 1 : PHISICAL -          Tn. W mengatakan
COMFORT/KENYAMANAN FISIK sudah paham bahwa
Rasa kesejahteraan atau ketenangan penyebab nyeri karena
dan atau kebebasan dari nyeri timbunan asam urat pada
lutut..
0032. Nyeri Akut
-         Tn. W   mengatakan
Nyeri akut berhubungan dengan agen
setelah dikompres,
injury biologis (00132). lututnya terasa nyaman dan
nyeri sudah tidak terasa lagi.
-        Tn. W    mengatakan
merasa nyaman saat
dikompres hangat.
-        Tn. W    mengatakan
sudah rutin  melakukan
kompres hangat setiap malam
hari.
O:
-          Klien Tn. W  mampu
mengidentifikasi penyebab
nyeri yang saat ini dialami.
-          Klien Tn.
W  tampak nyaman saat
diberi kompres hangat pada
lutut.
-          Tidak tampak
kemerahan pada kulit dan
luka pada area lutut, ekspresi
wajah Tn. W 
tampak nyaman.
A : Masalah nyeri akut
teratasi.
P : Motivasi Tn.
W  untuk melakukan kompres
hangat jika terjadi nyeri lutut.

Rabu,29 Agustus 0078 KETIDAKEFEKTIFAN S:


2021 11.15 WIT MANAJEMEN KESEHATAN -       Tn. W     mengatakan
kadar asam urat normal, tanda
Batasan Karakteristik gejala dan cara
 Kesulitan dengan regimen yang
mengontrolnya serta makanan
atau minuman yang dihindari.
diprogramkan
-       Tn. W     mengatakan
 Kegagalan memasukan regimen
sudah mengurangiminum
pengobatan dalam kehidupan sehari-hari kopi.
 Kegagalan melakukan tindakan untuk -         Tn. W  
mengurangi tindakan untuk mengurangi mengatakan akan rutin ikut
resiko posyandu lansia untuk
 Pilihan yang tidak efektif dalam hidup memeriksakan kesehatannya.
sehari-hari untuk memenuhi tujuan O:
kesehatan -        Tn. W    terlihat
Faktor yang Berhubungan menyebutkan kadar asam urat
 Konflik pengambilan keputusan normal, tanda gejala dan cara
 Kesulitan mengatasi kompleksitas regimen mengontrolnya serta makanan
terapeutik
atau minuman yang dihindari.
-          Kadar asam urat 6,7
 Kesulitan mengarahkan system pelayanan
mg/Dl.
kesehatan yang kompleks
A : Masalah ketidakefektifan
 Tuntutan berlebihan
manajemen
 Pola pelayanan kesehatan keluarga kesehatan teratasi.
 Kurang petunjuk untuk bertindak P : Motivasi Tn. W  untuk diit
 Kurang pengetahuan tentang program asam urat dan latihan senam
ergonomis secara rutin.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai