Di Susun Oleh
Martina Ugipa
2020086026023
BAB 1
PENDAHULUAN
risiko tinggi, selain itu malaria secara langsung menyebabkan anemia dan
lebih dari 2.400 juta penduduk dunia tinggal di daerah endemis malaria dan
pertahun, dari jumlah itu, 80% meninggal di Afrika, 15% di Asia, termasuk
Eropa Timur, hingga tahun 2025, malaria masih menjadi masalah kesehatan
menurut provinsi, Papua Barat berada pada posisi ke tiga dengan prevelensi
sebesar 20,0% dan insiden sebesar 5,0% setelah itu Papua dengan
prevalensi 30,0% dan insiden sebesar 10,0% serta Nusa Tenggara Timur
1
3
(Riskesdas, 2017).
yang paling banyak ditemukan kasus malaria salah satunya di distrik Muara
(Ngambut & Sila, 2013), selain itu pencegahan penularan penyakit malaria
memberantas malaria di Indonesia (Akay, dkk, 2015), namun hingga saat ini
genangan air, tambak terbangkalai, rawa, sungai dan kebun memiliki peran
dinding dan lantai terbuat dari papan yang terdapat di sekitar rawa dan
pinggir pantai dimana hal ini membuat kondisi rumah tidak rapat sehingga
perilaku (pengetahuan dan sikap), seperti keluar rumah pada malam hari
Puskesmas Mayumba.
tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mampu mengatasi masalah kesehatan
Jayapura?“.
Jayapura.
pencegahan
Jayapura
kesehatan keluarga
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
Yunani. Penyakit ini memiliki tanda yang khas yaitu demam yang
naik turun dan teratur disertai menggigil. Febris tersiana dan febris
kutukan dewa seiring wabah yang terjadi pada waktu itu disekitar
penamaan malaria. Malaria berasal dari bahasa Italia yaitu mal (buruk)
dan area (udara) sehingga diartikan bahwa malaria adalah udara buruk
atau penyakit yang sering terjadi pada daerah dengan udara buruk
bayi, anak-anak dan orang dewasa. Parasit ini ditularkan dari satu
2.1.2 Etiologi
suatu komplek yang terdiri dari protein yang telah di denaturasi, yaitu
bahan-bahan dari eritrosit, dan pigmen ini tidak ada pada parasit
dibedakan dari tropozoit tua karena sitoplasma lebih padat, tidak ada
Tropozoit muda tampak sebagai cincin dengan inti pada satu sisi,
bentuknya tidak teratur dan setelah 36 jam tropozoit mengisi sel darah
darah hingga penuh dan mencapai ukuran 8-10 mikron dan mengalami
2013).
12
orang sakit kepada orang yang sehat, orang yang sakit malaria
2011).
cara yaitu:
daripada malaria pada sediaan darah tepi wanita hamil, hal ini
b. Malaria Mekanik
(Susana, 2010).
2009).
1. Demam
2012).
Perasaan haus sekali, terutama pada saat suhu tubuh naik 410C
jam. Serangan demam yang khas ini sering dimulai pada siang
17
2013).
2. Anemia
menginfeksi sel darah merah muda yang jumlahnya 2,5 dari seluruh
merah tua yang jumlahnya hanya 1% dari sel darah merah. Anemia
(Harijanto, 2009).
hemolitik yaitu suatu kondisi tidak cukup sel darah merah dalam
3. Spenomegali
diagnosa pasti.
2.1.5 Epidemiologi
a. Orang
kelompok risiko tinggi yaitu bayi, balita, anak, dan ibu hamil.
yaitu 1,6 %, umur 15-24 tahun yaitu 1,3% dan paling rendah
2018).
2 orang (2,4%).
b. Tempat
luas meliputi belahan bumi utara dan selatan, antara 640 lintang
21
lingkungannya.
2017).
a. Host (penjamu)
anopheles betina.
a) Usia
2013).
anak kecil atau bayi karena sifat khusus sel darah merah
b) Jenis Kelamin
8,56%).
c) Ras
e) Status Gizi
infeksi malaria.
f) Cara Hidup
2012).
hanya kawin satu kali selama hidupnya dan terjadi setelah 24-
c. Enviroment (Lingkungan)
bagian yaitu:
a) Suhu Udara
(Asrin, 2012).
b) Kelembaban Udara
c) Hujan
d) Angin
e) Sinar Matahari
f) Arus Air
kepala timah, ikan mujair, ikan mas, ikan nila, dan ikan
Sampai saat ini, diagnosa pasti malaria hanya dapat ditegakkan jika
1. Wawancara (Anamnesis)
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan mikroskopis
3) Kepadatan parasit :
lapangan pandang
lapangan pandang
lapangan pandang
b) Kuantitatif
4. Pemeriksaan Penunjang
1. Pencegahan Primer
larvasida.
2. Pencegahan Sekunder
penyemprotan selesai.
2009).
3 Pencegahan Tersier
2.2.1 Definisi
adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri atau
suami, istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya.
Anak yang dimaksud dalam pengertian ini adalah anak yang belum
menikah.
mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain,
Setiadi, 2008).
fisik, mental, emosional dan social diri tiap anggota keluarga (Duval
(BKKBN, 2011).
keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas dua orang
atau lebih, adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam
1. Patrilineal
2. Matrilineal
membuat keputusan.
dialami
kesehatan
ada
dan perawatannya)
berikut:
kesehatan
kesehatan
fasilitas kesehatan
1. Fungsi Biologis :
2. Fungsi Psikologi :
3. Fungsi sosialisasi :
perkembangan anak
dan spiritual
masa depannya.
d. “Single Parent” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu
nikah
melelui pernikahan
partners)
membesarkan anaknya
berikut :
lingkunmgan
dan spriritual.
keluarga
perawatan keluarga.
social
dan kegiatan)
anak
terpenuhi
kembang anak.
intelektual
sertakan anak
b. Mempertahankan keintiman
masyarakat
kepergian anaknya
bagi anak-anaknya.
hidup
kematian
sama, serta berinteraki satu sama lain untuk mencapai tujuan (Ayu K,
2013).
buruk, ibu hamil resiko tinggi, usia lanjut, penderita penyakit menular.
untuk semua orang melalui kondisi yang dicipakan dimana orang bisa
berikut:
tersebut
derajad kesehatannya.
1. Sasaran individu
Sasaran priotitas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil risiko
penyakit degeneratif.
2. Sasaran keluarga
kartu sehat
penyakit menular
pelayanan kesehatan
3. Sasaran kelompok
4. Sasaran masyarakat
akibat lainnya.
pendidikan kesehatan
kasus penyakit
panti werdha, dan panti sosial lainya serta rumah tahanan (rutan)
kesehatannya.
dan kontinyu
kesehatan
masyarakat sendiri.
cepat.
1. Pengkajian
a. Pengumpulan data
b. Analisa data
3) Karakter keluarga
c. Rumusan Masalah
d. Skoring
yaitu :
73
dan potensial
4 Menonjolnya masalah
Skala :
2
a. Masalah berat harus segera
ditangani
1 1
b. Masalah yang tidak perlu
segera ditangani
0
c. Masalah tidak dirasakan
Sumber : (Suprajitno, 2004).
Skor x Bobot
Nilai Tertinggi
2. Diagnosa Keperawatan
c. Kurang pengetahuan
d. Konflik keputusan
e. Berduka disfungsional
g. Isolasi sosial
o. Berduka diantisipasi
3. Perencanaan
skor tertinggi
76
a Rencana perawatan
Bulechek (2013).
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi
proses sudah berjalan dengan baik atau belum. Apabila hasil tidak
daya
(Ratnawati, 2017).
78
BAB 3
TINJAUAN KASUS
2. Umur : 35 tahun
4. Pendidikan : Sarjana
77
79
8. Genogram (3 Generasi)
Ny.FS
Tn.AS Ny.RS Tn.MH
Tn.R. Ny.L
H
An.A An.R
Keterangan : H H
: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal Serumah
9. Tipe Keluarga
didalam suatu rumah terdiri dari ayah, ibu dan dua orang anak.
Keluarga Tn.R berasal dari suku yang sama , dimana Tn. R berasal
11. Agama
80
yang optimal.
b. Ny. H sebagai istri saat ini menderita penyakit malaria dan sedang
lainnya
lalu, Ny. M saat ini menderita penyakit malaria dan dalam masa
dua bulan yang lalu dan An. R juga sebulan yang lalu menderita
penyakit diare.
3.1.3 Lingkungan
1. Karakteristik rumah
rumah permanen ukuran 8x10 m2, dan ada pekarangan seluas 160m3
terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, dua kamar tidur, dapur dan
kamar mandi. Atap rumah terbuat dari seng, lantai semen dan terdapat
disapu sehari sekali. Pencahayaan disiang hari cukup dan pada malam
tetangga cukup baik, sikap tetangga terhadap kelurga Tn.R baik, bila
Keluarga Tn. R sejak menikah hingga saat ini belum pernah berpindah
Tn. R mengatakan bekerja mulai pukul 07.30 WIT sampai 16.00 WIT
Barat).
84
a) Formal
b). Informan
selalu mengikuti dan bila ada anggota masyarakat yang sakit, Tn.R
secara sadar dan tidak ada konflik yang menonjol dalam keluarga ini.
pula dengan sehat dan sakit keluarga juga percaya bahwa tiap sakit
ada obatnya, bila ada keluarga yang sakit dibawa ke puskesmas atau
1. Fungsi afektif
2. Fungsi sosialisasi
sakit
4. Fungsi reproduksi
Tn. R dan Ny.L dalam seminggu 2 kali berhubungan seksual dan tidak
5. Fungsi ekonomi
seringnya anggota keluarga sakit, terutama Ny.L yang saat ini sedang
masalah yang ada, selalu berdoa dan meminta bantuan dari keluarga
dan konflik terkadang dapat teratasi dengan segera. Saat ada masalah
Tn. R dan Ny.L bila merasa pusing dan badannya demam maka dibuat
1 DS :
a. Keluarga Tn.R Kurangnya pengetahuan Ketidakefektifan
mengatakan sering keluarga dalam pemulihan
DO :
a. KU Ny. L baik,
kesadaran CM
b. Tanda-Tanda Vital :
TD 112/70 mmHg,
92
SB : 380C
c. Pemeriksaan fisik :
Muka tampak pucat,
konjungtiva pucat
d. Hasil pemeriksaan
Ny.L di Puskesmas
Koya Barat tanggal :
14-11-2020 (DDR:
PF++, HB 9 Gram%)
e. Terdapat obat
malaria diatas meja
yang belum habis
dikonsumsi Ny.L
f. Keluarga belum
memenuhi tahap
perkembangan
keluarga untuk saling
merawat pada salah
satu anggota
keluarga yang sakit
2 DS :
a. Keluarga Tn.R Keterbatasan Kurang
penyakit malaria
b. Keluarga Tn. R
mengatakan kurang
mengerti tentang
faktor-faktor yang
menyebabkan
93
terjadinya penyakit
malaria, pencegahan,
komplikasi dan
dampak yang akan
terjadi bila tidak
dilakukan
pengobatan
c. Keluarga
mengatakan jika ada
anggota keluarga
yang sakit, hal
pertama yang
dilakukan adalah
istirahat dan tidur
d. Keluarga
mengatakan jika
demam dan
menggigil baru ke
Puskesmas Koya
Barat
e. Keluarga Tn.R
mengatakan
walaupun sudah tau
Ny. L sedang dalam
masa pengobatan,
namun keluarga
tidak tau cara yang
baik untuk
penanganannya
f. Keluarga Tn. R
mengatakan sebulan
94
DO :
a. Tn. R dan Ny.L
tidak bisa menjawab
pertanyaan tentang
penyebab penyakit
malaria, faktor-
faktor yang
menyebabkan
terjadinya penyakit
malaria,
pencegahan,
komplikasi dan
dampak yang akan
terjadi bila tidak
dilakukan
pengobatan
b. Keluarga Tn. R
bertanya bagaimana
penanganan yang
baik untuk penyakit
malaria
c. Kondisi rumah
keluarga sangat
pengap dan
berantakan
d. Jamban belum
memenuhi syarat
95
kesehatan (jarak
jamban dengan
sumber air bersih <
10 meter, jamban
terbuka, kotor dan
sering terjangkit
vektor seperti kecoa)
e. SPAL belum
memenuhi syarat
kesehatan (terbuka,
kurang lancar
mengalir,
menimbulkan bau)
f. Halaman rumah
belum dimanfaatkan
dengan baik
penyakit malaria
penyakit malaria
Data Subyektif Domain 1: Promosi Jangka Panjang : 1. Setelah dilakukan 2. Setelah dilakukan
a. Keluarga Tn.R Kesehatan. Kelas 2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan tindakan keperawatan
mengatakan sering kunjungan sebanyak 2 x selama 2 x 50 menit keluarga selama 2 x 50
menderita Ketidakefektifan 50 menit, pemulihan pada keluarga Tn. R, menit pada keluarga Tn.
penyakit malaria pemulihan kesehatan kesehatan dikeluarga Tn. maka keluarga mampu R, maka keluarga mampu
(terakhir 2 bulan (00099) tentang penyakit R khususnya Ny. L mengenal masalah mengenal masalah
yang lalu) malaria pada keluarga menjadi efektif dengan kesehatan dengan kesehatan dengan kriteria
b. Ny. L mengatakan Tn. R terutama Ny. L kriteria : kriteria hasil : hasil :
masih sering berhubungan dengan a. DDR negatif Level 1. Domain 4: Level 1. Domain 3 :
pusing, demam kurangnya pengetahuan b. Tidak terjadi Pengetahuan tentang Perilaku
dan kadang keluarga dalam merawat komplikasi malaria kesehatan dan Memberikan dukungan
menggigil pada anggota keluarga yang perilaku fungsi psikososial dan
malam hari menderita penyakit Jangka Pendek : Hasil yang memfasilitasi perubahan
Setelah dilakukan
c. Ny. L mengatakan malaria. menggambarkan gaya hidup.
kunjungan sebanyak 2 x
saat ini sedang pemahaman dan Level 2. Kelas 2 :
Definisi : 50 menit, keluarga Tn. R
menderita tindakan terhadap Pendidikan kesehatan
mampu :
102
kesehatan
Domain 5:
Kesehatan yang
dirasakan. Kelas EE:
Kepuasan dalam
merawat
Hasil:
a. 3000: Kepuasan
klien akses menuju
sumber pelayanan
b. 3005 : Kepuasan
klien bantuan
fungsional
c. 3009 : Kepuasan
klien terhadap
pelayanan.
Data Subyektif : Domain 5 : Jangka Panjang : g. Setelah dilakukan 1. Setelah dilakukan tindakan
a. Keluarga Tn.R Persepsi/kognisi. Kelas 4 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x
mengatakan tidak kunjungan sebanyak 2 x keperawatan 50 menit pada keluarga
108
tidak tau cara yang lingkungan yang c. Knowledge : di keluarga Tn. R terjadi
baik untuk nyaman dalam disease process peningkatan dengan
penanganannya pencegahan penyakit 2. Setelah dilakukan kriteria hasil : keluarga
f. Keluarga Tn. R malaria tindakan keperawatan mampu memodifikasi
mengatakan e. Mendengarkan selama 2 x 50 menit lingkungan rumah
sebulan yang lalu pendidikan kesehatan pada keluarga Tn. R, Level 1. Domain 4 :
anaknya yang yang diberikan dan maka pengetahuan di Keamanan
kedua usia 7 bulan bertanya tentang keluarga Tn. R terjadi Dukungan yang diberikan
terserang diare materi yang peningkatan dengan untuk melindungi bahaya
disampaikan kriteria hasil : keluarga Kelas 5 : Menejemen
Data Obyektif : f. Mampu mampu memodifikasi resiko
a. Tn. R dan Ny.L mendemonstrasikan lingkungan rumah Intervensi untuk
tidak bisa cara pencegahan Level 1. Domain 4 : mengurangi resiko dan
menjawab penyakit malaria Pengetahuan pemantauan secara
pertanyaan tentang kesehatan dan kontinyu terhadap resiko
penyebab penyakit perilaku Intervensi :
malaria, faktor- Kelas T : Kontrol 6487 : Manajemen
faktor yang resiko dan keamanan lingkungan
menyebabkan Hasil yang
111
O:
1. KU Ny H terlihat baik, kesadaran CM
2. Tanda-Tanda Vital : TD 110/70
mmHg, SB : 380C
3. Pemeriksaan fisik : Muka tampak pucat,
konjungtiva pucat
4. Hasil pemeriksaan Ny.H di Puskesmas
Koya Barat tanggal : 14-11-2020
115
0:
1. Keluarga dapat menyebutkan kembali
pengertian, penyebab, faktor yang
mempengaruhi penyakit malaria,
pencegahan, komplikasi dan dampak
yang akan terjadi jika penyakit malaria
2. Rumah keluarga Tn.R masih Nampak
kotor dan berdebu
3. Jamban belum memenuhi syarat
118
kesehatan
4. SPAL belum memenuhi syarat
kesehatan
5. Halaman rumah masih terlihat banyak
pohon-pohon besar dan belum
dimodifikasi
A: Masalah belum teratasi
A: Masalah teratasi
120
0:
1. Keluarga dapat menyebutkan
pengertian, tanda dan gejala serta
perawatan pasien malaria
2. Rumah keluarga Tn. R sudah terlihat
bersih dan tidak pengap lagi, cahaya
telah masuk kedalam rumah
3. Tampak halaman rumah dengan
tanaman kunyit, kencur, serai wangi,
122
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan.
123
124
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kampung Holtekam Distrik Muaratami Kota Jayapura, maka dapat disimpulkan bahwa :
keluarga Tn.R khususnya Ny.L dengan permasalahan penyakit malaria mulai dari
5.1.2 Berdasarkan analisa kasus yang dilakukan pada keluarga Tn.R, didapatkan 2
5.1.3 Intervensi yang muncul menurut Nanda (2009-2011), tidak sepenuhnya dijadikan
intervensi oleh penulis pada pengelolaan klien dan keluarga karena situasi dan
kondisi klien dan keluarga serta situasi dan kondisi serta kebijakan dari pihak yang
terkait dimana saat itu sedang dilakukan pembatasan wilayah karena pandemic
Covid-19
125
5.1.4 Faktor pendukung dalam studi kasus ini adalah peran aktif dan tanggung jawab
Tn.R selaku kepala keluarga serta semangat Ny.L untuk dapat sembuh dari
penyakit malarianya.
5.2 Saran
pelayanan kesehatan yang ada disekitar serta melaksanakan dan membantu asuhan
Diharapkan dapat melakukan kunjungan rumah ulang pada pecan kedua setelah
dilakukan intervensi pertama pada keluarga Tn.R khususnya Ny.L dalam rangka
karena ada faktor kendala yaitu meliputi masalah waktu, lingkungan dan keluarga.
Maka dari itu untuk penulis selanjutnya diharapkan dapat melakukan asuhan
134
126
DAFTAR PUSTAKA
Ayu K (2013). Asuhan Keperawatan Komunitas. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC
Akay, dkk, (2015). Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Malaria di
Kecamatan Silian Raya Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal e-Biomedik (eBM)
Vol 3 Nomor 1 Januari April 2015
Arsin (2012). Malaria di Indonesia Tinjauan Aspek Epidemiologi. Buku Masagena Press,
Makassar
Achmadi, 2008. Faktor Resiko Kejadian Malaria di Desa Lubuk Nipis Kecamatan Tanjung
Agung Kabupaten Muara Enim, Tesis: Universitas Dipenogoro Semarang
Andarmoyo (2012). Keperawatan Keluarga, Konsep Teori, Proses dan Praktik Keperawatan.
Yogjakarta:Graha Ilmu
BKKBN (2011). Konsep Keluarga, Jakarta:BKKBN
Carpenito L.J, (2001). Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Volume 2, Alih Bahasa Monika
Ester, Setiawan. Jakarta:EGC
Dinkes Propinsi Papua (2019). Profil Dinkes Propinsi Papua
Depkes RI (2008). Pedoman Pelaksanaan Kasus Malaria di Indonesia
Effendi & Makhfudli (2010). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori Dan Praktek Dalam
Keperawatan. Jakarta:Salemba Medika
Gloria M Bulechek (2013). Nursing Interventions Classification (NIC). Langford Lane
United Kingdom:Elsevier Global Right
Harijanto (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2 Edisi V, JakartaPusat:Internal
Publishing. Pp.2813-2825
Jhonson & Leny (2010). Keperawatan Keluarga. Yogjakarta:Nuha Medika
Keliat, dkk, (2020). NANDA-I Diagnosis Keperawatan Definisi Dan Klasifikasi 2018-2020.
Jakarta:EGC
Kemenkes R.I (2011). Epidemiologi Malaria di Indonesia, Buletin Jendela Data dan
Informasi Kesehatan, 2011
Kemenkes R.I, (2014). Pedoman Manajemen Malaria, Jakarta
Kemenkes RI (2016). Infodatin Malaria, Jakarta:Pusat Data Dan Informasi Kemenkes RI
Kemenkes, RI (2017). Keperawatan Keluarga Dan Komunitas. Jakarta:Kemekes RI
Kemenkes RI (2017). Fakta Keberhasilan Pengendalian Malaria, Jakarta:Dirjen Pencegahan
Dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI
Kemeneks RI (2018). Hasil Utama RISKESDAS 2018
Lumolo (2015). Analisis Hubungan Antara Faktor Perilaku Dengan Kejadian Malaria di
Wilayah Kerja Puskesmas Mayumba Propinsi Sulawesi Tengah. Jurnal e-
Biomedik (eBM) Vol 3 Nomor 3 September Desember 2015
Lewar (2016). Asuhan Keperawatan Malaria Dengan Pendekatan Proses Keperawatan
Puskesmas Melolo Kabupaten Sumbar Timur
Muhlisin (2012). Keperawatan Keluarga. Yogjakarta:Gosyen Publishing
127
Mubarak & Chayatin (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar Dan Teori.
Jakarta:Salemba Medika
Notoatmodjo (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta
Notoatmodjo (2012). Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Ngambut & Sila (2013). Faktor Lingkungan dan Perilaku Masarakat Tentang Malaria di
Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang. Jurnal Kesehatan Nasional, 2013
Potter dan Perry (2009). Fundamental Of Nursing. Seven Edition (Terjemahan Adriana
Ferderika) Jakarta:Salemba Medika
Ratnawati (2017). Keperawatan Kumunitas. Yogjakarta:Pustaka Baru Press
Setiadi (2008). Konsep Dan Proses Keperawatan Keluarga, Yogjakarta:Graha Ilmu
Sulistiya (2013). Karakteristik Penderita Malaria Dengan Parasit Positif Yang di Rawat Inap
di RSUD DR.M.Yunus Kota Bengkulu. https://Jurnsl.usu.ac.id/index.php/gk
Sorontou (2013). Ilmu Malaria Klinik. Jakarta:EGC
Suparman (2005). Tinjauan Kepustakaan: Malaria Pada Kehamilan, Cermin Dunia
Kedokteran, 146,22
Soedarto, 2011. Malaria. Epidemiologi Global, Plasmodium, Anaopheles, Penatalaksanaan
Penderita Malaria. Jakarta:Sagung Seto
Suharjo (2015). Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Masyarakat Tentang Malaria di Daerah
Endemis Kalimantan Selatan. Jurnal Media Litbangkes Vol 25 Nomor 1 Maret
2015
Susana, 2010. Dinamika Penularan Malaria di Ekosistim Persawahan, Perbukitan dan Pantai
(Studi di Kabupaten Jepara, Purwokerto dan Kota Batam), Disertasi, Program
Doktor. IKM-PS-FKM UI Depok
Zaidin Ali (2010). Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta:EGC
Zein (2013). Comperative Study Of Antimalarial Effect Of Sambiloto (Andrographis
Paniculata) Extract, Cloroquine and Artemisin and their Combination Against
Plasmodium, Jurnal Acta Medica Indonesiana 45 (1), 2013
Zulkoni, 2010. Parasitologi, Yogjakarta:Nuha Medika
Veronica, Nuraeni & Supriyono (2017). Evaluasi Asuhan Keperawatan Pada Komunitas.
Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan Vol 9 Nomor 1, 2017
Wahyudi, 2015. Hubungan Faktor Praktek Pencegahan dan Kondisi Lingkungan Rumah
Dengan Kejadian Malaria di Desa Jatinegoro Kecamatan Kaligesing Kabupaten
Purwerejo. Skripsi. Fakultas Ilmu Keolaragaan Universitas Negeri Semarang
128