PRABUMULIH Nomor : No. Revisi : Halaman : JL. KESEHATAN NO.100 001/SPO/HIV/XI/2021 00 1/1 PRABUMULIH Ditetapkan, STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : OPERASIONAL 05 NOVEMBER 2021 (SPO) Direktur PENGERTIAN Skrining pasien tersangka HIV/AIDS yaitu proses atau kegiatan yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah pasien yang masuk ke RS Pertamina Prabumulih adalah tersangka HIV/AIDS sehingga kepada pasien tersebut dapat diberikan pelayanan sesuai dengan fasilitas dan tenaga ahli.
TUJUAN 1. Untuk mencegah terjadinya pasien tersangka HIV/AIDS datang ke
Rumah Sakit namun tidak dapat dilayani dengan optimal 2. Agar pasien tersangka HIV/AIDS mendapatkan pelayanan secara cepat dan tepat KEBIJAKAN Keputusan Direktur Kpts-0199/G00000/202-S0 tentang Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit. PROSEDUR 1. Pasien-pasien di IGD, Poliklinik, Ruang Perawatan, Kamar Bersalin, dan Kamar Operasi yang diperkirakan tersangka penderita HIV/AIDS harus dilakukan informed consent oleh dokter untuk dilakukan skrining yang tertulis dalam formulir informed consent . 2. Pasien-pasien di IGD, Poliklinik, Ruang Perawatan, Kamar Bersalin, dan Kamar Operasi yang sudah terdiagnosa HIV dan dalam pengobatan ARV, petugas harus melakukan penanganan dengan menggunakan APD lengkap. 3. Skrining pasien-pasien yang dicurigai HIV/AIDS dilakukan dengan cara: a. Pemeriksaan darah dengan menggunakan metode Rapid Test - Jika hasilnya positif dirujuk ke pusat HIV (menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 782/MENKES/SK/IV/2011 tentang rumah sakit rujukan bagi ODHA untuk Provinsi Sumatera Selatan yaitu RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang untuk konseling dan pengobatan ARV. - Jika negative pasien dapat melanjutkan penanganan pengobatan seperti semula. b. Untuk pasien-pasien yang ada di kamar bersalin, kamar operasi, kamar perawatan yang sudah terdiagnosa HIV dan dalam pengobatan ARV tidak perlu dirujuk tetapi diupayakan pengobatannya bisa dilanjutkan di RS Pertamina Prabumulih.